• Tidak ada hasil yang ditemukan

gambaran pelaksanaan ulangan harian mata pelajaran sejarah

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "gambaran pelaksanaan ulangan harian mata pelajaran sejarah"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 KOTO BARU

KABUPATEN DHARMASRAYA

JURNAL

INGDIRNI FITRIA NPM:12020028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA N 2 KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

Ingdirni Fitria, Ahmad Nurhuda, Fifi Yasmi

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Ingdirnifitria@yahoo.co.id

ABSTRACT

The background of the problem in this research is the teacher not use daily test as aspect to get feedback which will improve achievement of students and know the weakness of the material.

When students get low mark in daily test, the teacher still continues the next material. Teachers give daily test just to show that they have being evaluation. The purpose of this research is to describe the implementation of daily test in learning history in eleventh grade of Social science in SMA N 2 Koto Baru, Darmasraya. The design of this research is descriptive qualitative research that located in SMA N 2 Koto Baru, Darmasraya. The result of this research shows that the implementation of daily test in SMA N 2 Koto Baru have appropriated with the lesson plan and the questions of daily test have appropriated with material substance, clues and syllabus. The teacher had explained the material that will be tested in daily test. In the first daily test, the teacher gave ten questions in form of essay in 60 minutes. Then, in the second daily test, the teacher gave twenty questions in form of objective and 5 questions in form of essay in 60 minutes. The researcher found that many students cannot answer the questions and get low mark, because they did not understand the material. Then, the students which get low mark will give the remedial test which the same questions with the daily test. When the students still get low mark in daily test, the teacher still continued the next material. The teacher did not change their learning style even though she knows many students get low mark in daily test.

Keywords: Daily test

(4)

THE IMPLEMENTATION OF DAILY TEST IN LEARNING HISTORY IN ELEVENTH GRADE OF SOCIAL SCIENCE IN SMA N 2 KOTO BARU

DHARMASRAYA

Ingdirni Fitria, Ahmad Nurhuda, Fifi Yasmi

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Ingdirnifitria@yahoo.co.id

ABSTRACT

Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah guru sejarah tidak menjadikan ulangan harian untuk mendapatkan umpan balik dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dan guru belum menjadikan ulangan harian untuk mengetahui kelemahan apa yang masih ada dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran pelaksanaan ulangan harian mata pelajaran sejarah kelas XI IPS di SMA N 2 Koto Baru Kabupaten Dharmasraya.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian di SMA N 2 Koto Baru Kabupaten Dharmasraya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan ulangan harian di SMA N 2 Koto Baru Persiapan ulangan harian sudah sesuai dengan waktu yang direncanakan dalam RPP dan dari segi soal ulangan harian sudah sesuai dengan substansi materi, kisi-kisi dan silabus pembelajaran. Guru mata pelajaran sejarah telah menerangkan materi yang akan diujikan dalam ulangan harian.Pelaksanaan ulangan harian pertama diberikan 10 buah soal dengan bentuk soal essay dengan waktu 60 menit. Ulangan harian ke dua diberikan 20 soal objektif dan 5 soal essay dengan waktu 60 menit. Dari segi peserta didik banyak yang tidak bisa menjawab soal ujian dikarenakan belum memahami materi yang diteskan, sehingga peserta didik mencontek. Hasil dari ulangan harian banyak terdapat peserta didik yang nilainya dibawah KKM, diberikan remedial dengan soal yang sama dengan soal ulangan harian.

Ketika ulangan harian peserta didik rendah guru tetap melanjutkan ke bab selanjutnnya. Guru tidak mengubah gaya mengajarnya setelah mengetahui hasil ulangan peserta didik banyak yang tidak tuntas.

Kata Kunci: Ulangan Harian

(5)

PENDAHULUAN

Masalah ini dilatarbelakangi oleh masalah guru sejarah tidak menjadikan ulangan harian untuk mendapatkan umpan balik dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dan guru belum menjadikan ulangan harian untuk mengetahui kelemahan apa yang masih adadalam pemebelajaran.

Ketika nilai ulangan harian peserta didik rendah, guru tetap melanjutkan pembelajaran ke bab selanjutnya. Guru melakukan ulangan harian hanya untuk bukti bahwa telah melakukan evaluasi saja.

Rumuskan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana gambaran pelaksanaan ulangan harian mata pelajaran sejarah kelas XI IPS SMA Negeri 2 Koto Baru Kabupaten Dharmasraya?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan ulangan harian mata pelajaran sejarah kelas XI IPS SMA Negeri 2 Koto Baru Kabupaten Dharmasraya.

Penelitian ini menggunakan beberapa teori dan pendapat para ahli diantaranya adalah menurut Dimyati (2006:221) merupakan suatu proses untuk menentukan jasa, nilai atau manfaat kegiatan penilaian atau pengukuran. Evaluasi pembelajaran mencakup pembuatan pertimbangan tentang jasa, nilai atau manfaat program hasil dan proses pembelajaran.

Tujuan khusus dari evaluasi ada dua.

Pertama, untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.

Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri pesera didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.

Kedua, untuk mencari dan menemukan faktor-fakor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya (Sudijono 2011:16- 17).

Evaluasi juga berfungsi dan bertujuan untuk menetapkan kedudukan suatu program pembelajaran berdasarkan ukuran/kriteria tertentu, sehingga suatu program dapat dipercaya, diyakini dan dapat dilaksanakan terus atau program itu harus diperbaiki/disempurnakan (Hamalik 2011:172

Arikunto dalam Mudjiono (2006:222) akreditasi dapat diartikan sebagai

suatu proses dengan mana suatu program atau institusi (lembaga) diakui sebagai badan yang sesuai dengan beberapa standar yang telah disetujui.

Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran 1. Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif diartikan sebagai kegiatan evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang direncanakan. Hampir setiap bulan guru-guru melaksanakan evaluasi formatif dalam bentuk ulangan harian (Zainal Arifin, 2012:35).

Berdasarkan evaluasi formatif guru dan peserta didik dapat mengetahui apa yang masih perlu untuk dijelaskan kembali agar materi pembelajaran dapat dikuasai lebih baik. Peserta didik dapat mengetahui bagian mana dari bahan pelajaran yang masih belum dikuasainya agar dapat mengupayakan perbaikannya.

Guru dapat melihat bagian mana yang umumnya belum dikuasai peserta didik sehingga dapat mengupayakan penjelasan yang lebih baik dan luas agar bahan tersebut dapat dikuasai peserta didik (Daryanto, 2012:12-13).

2. Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari satu unit ke unit berikutnya (Annurrahman, 2010:222).

3. Diagnostik

Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan- kelemahan yang ada pada peserta didik sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat. Evaluasi diagnostik dilakukan dalam beberapa tahapan, baik pada tahap awal, selama proses, maupun akhir pembelajaran.

Ulangan harian merupakan suatu bentuk tes yang dilakukan guru pada waktu tertentu sesuai dengan pembelajaran yang ada pada kurikulum setiap mata pelajaran. Ulangan harian adalah tes yang dilakukan pada akhir

(6)

satuan pembelajaran atau pokok pembahasan/ satuan pembelajaran.

Menurut Moch, Uzer Usman (dalam skripsi Azhari, 2012)), ulangan harian adalah suatu proses belajar untuk memantau kemajuan dalam melakukan perbaikan.

a. Tujuan Ulangan Harian

Ulangan harian bertujuan untuk menentukan tercapai atau tidaknya ketuntasan belajar baik perorangan maupun klasikal sehingga dapat ditentukan program selanjunya . Guru melakukan perbaikan bila peserta didik belum tuntas dalam belajarnya dengan mengulang sub topik atau konsep pembahasan agar lebih memahami materi yang disajikan guru dan melakukan program pengayaan apabila peserta didik sudah tuntas belajar. Dengan demikian nilai kemajuan pesera didik dapat ditentukan (Skripsi Azhari, 2012).

b. Manfaat Ulangan Harian

Ulangan harian perlu diberikan secara berkesinambungan dan bertaHap pada waktu-waktu tertentu. Hasil ulangan harian bermanfaat bagi peserta didik maupun guru. Hasil ulangan harian menunjukkan bahwa mereka sudah memahami konsep yang dipelajarinya dengan baik. Selain itu ulangan juga bermanfaat bagi pesera didik antara lain, untuk mengetahui dengan jelas apakah soal yang dikerjakan peserta didik sudah benar atau salah (Skripsi Azhari, 2012).

METODOLOGI

Penelitian ini digolongkan pada penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif (Maleong 2012:84).

Metode ini berusaha menggambarkan pelaksanaan ulangan harian mata pelajaran sejarah kelas XI IPS di SMAN 2 Koto Baru .

Informan kunci pada penelitian ini adalah satu orang guru sejarah SMA N 2 Koto Baru. Untuk memperoleh data yang akurat penulis menambahkan informan tambahan seperti 3 orang wali kelas kelas XI IPS dan 10 orang peserta didik.Teknik pengumpulan data dan wawancara.

Menurut Iskandar (2009: 222) teknik analisis interaktif ini sangat umum digunakan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pengumpulan data, 2) Reduksi data, 3) Display data, 4) penarik kesimpulan.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan A. Hasil Penelitian

Berdasarkan adanya permasalahan ditemukan di semester ganjil 2015/2016, maka untuk itu peneliti melakukan penelitian di SMA N 2 Koto Baru Kabupaten Dharmasraya dimulai tanggal 8 April 2016. Wawancara dilakukan dengan seorang guru mata pelajaran sejarah kelas XI IPS, sembilan orang peserta didik dan tiga orang wali kelas kelas XI IPS. Kemudian untuk memperkuat informasi dari peserta didik dan guru, peneliti melakukan pengamatan, wawancara dan dokumentasi.

1. Persiapan Ulangan Harian Ulangan harian diberikan kepada peserta didik yang bertujuan untuk mengukur tercapai atau tidaknya tujuan belajar peserta didik itu sendiri, baik kemampuan efektif, psikomotor dan kognitif.

a. Ulangan Harian Pertama

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran sejarah dan peserta didik dapat disimpulkan bahwa persiapan ulangan harian pertama sudah dilakukan semaksimal mungkin oleh guru mata pelajaran sejarah yaitu materi yang akan diteskan sudah disampaikan dengan baik, soal ulangan harian sudah sesuai dengan silabus, kisi-kisi dan RPP.

Soal yang diberikan 10 buah berupa essay dengan waktu yang diberikan 60 menit, sedangkan persiapan peserta didik dalam ujian masih ada yang tidak belajar sebelum ujian.

b. Ulangan Harian Kedua

Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran sejarah dan peserta didik dapat disimpulkan bahwa materi yang akan diujikan dalam ulangan harian kedua materinya tentang “Hubungan Antara Perkembangan Paham-Paham Baru dan Transformasi Sosial dengan Kesadaran dan Pergerakan Kebangsaan” belum sepenuhnya dipahami oleh peserta didik dan guru mata pelajaran sejarah menyuruh peserta didik melengkapi catatan dan LKS sejarah. Soal yang diberikan sebanyak 20 buah soal bjektif dan 5 buah soal essay.

(7)

2. Pelaksanaan Ulangan Harian Ulangan hariaan dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik selama proses belajar berlansung, untuk memberikan umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan program pembelajaran, serta untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan, sehingga hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru menjadi lebih baik.

a. Ulangan harian pertama

Berdasarkan wawancara dan data yang diperoleh dari guru dan peserta didik pada mata pelajaran sejarah dapat disimpulkan bahwa dari materi yang telah dijelaskan dengan soal 10 buah dengan waktu 60 menit pelaksanaan ulangan harian pertama kurang maksimal yang mana peserta didik kurang persiapan untuk mengahadapi ulangan harian pertama ini seperti melihat kiri kanan, kedapatan mencontek dan melihat buku akhirnya pada waktu ulangan banyak peserta tidak bisa menjawab semua soal yang diberikan.

b. Ulangan Harian Kedua

Berdasarkan pengamatan, wawancara dan data yang diperoleh dari guru mata pelajaran sejarah dan peserta didik dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan ulangan harian kurang efektif dari segi guru karena tidak mengawas ulangan harian dengan baik. sering keluar masuk karena kesibukan dan sehingga memberikan kesempatan peserta didik untuk berjalan menanyakan jawaban kepada teman dan melihat contekan , sedangkan dari segi peserta didik sudah bagus karena banyak diantara peserta didik yang bisa menjawab soal ulangan harian.

3. Tindak Lanjut Ulangan Harian Ulangan harian bertujuan untuk menentukan tercapai atau tidaknya ketuntasan belajar baik perorangan maupun klasikal sehingga dapat ditentukan program selanjutnya.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil temuan dilapangan tentang gambaran pelaksanaan ulangan harian kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Koto Baru memperlihatkan hasil

bahwa persiapan ulangan harian dari segi guru sudah bagus dibuktikan dengan soal ulangan harian sudah sesuai dengan silabus pembelajaran dan waktu yang direncanakan. Namun dari segi peserta didik masih separoh dari seluruh pesert didik yang tidak bisa menjawab soal ulangan harian. Hal ini dikarenakan tidak adanya persiapan peserta didik sebelum ulangan harian dan materi yang diujikan dalam ulangan harian belum sepenuhnya dikuasai oleh peserta didik. Dalam pelaksanaan ulangan harian belum berjalan dengan semestinya dari segi peserta didik banyak yang mencontek dan melihat contekan. Banyak diantara peserta didik yang tidak tuntas dalam mata pelajaran sejarah dikarenakan peserta didik belum menguasai materi yang diujikan. Ketika peserta didik banyak yang tidak tuntas guru mata pelajaran sejarah tetap melanjutkan ke bab selanjutnya tanpa mengulang kembali materi yang belum dikuasai oleh peserta didik. Guru mata pelajaran sejarah tidak menjadikan ulangan harian untuk mengetahui bagian mana dari bahan pelajaran yang masih belum dikuasai agar dapat mengupayakanpenjelasan yang lebih baik dan luar agar dapat dikuasai peserta didik. Guru mata pelajaran sejarah tidak menentukan apakah guru itu harus mengganti cara menerangkan (strategi mengajar) untuk memperjelas pelajaran yang belum dimengerti.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian gambaran pelaksanaan ulangan harian mata pelajaran sejarah kelas XI IPS di SMA N 2 Koto Baru dapat ditarik kesimpulan bahwa

1. Persiapan ulangan harian sudah sesuai dengan waktu yang direncanakan dalam RPP dan dari segi soal ulangan harian sudah sesuai dengan substansi materi, kisi-kisi dan silabus pembelajaran. Guru mata pelajaran sejarah telah menerangkan materi yang akan diujikan dalam ulangan harian.

2. Pelaksanaan ulangan harian pertama diberikan 10 buah soal dengan bentuk soal essay dengan waktu 60 menit.

Ulangan harian ke dua diberikan 20 soal objektif dan 5 soal essay dengan waktu 60 menit. Dari segi peserta didik banyak yang tidak bisa menjawab soal ujian

(8)

dikarenakan belum memahami materi yang diteskan, sehingga peserta didik mencontek.

3. Hasil dari ulangan harian banyak terdapat peserta didik yang nilainya dibawah KKM, diberikan remedial dengan soal yang sama dengan soal ulangan harian.

Ketika ulangan harian peserta didik rendah guru tetap melanjutkan ke bab selanjutnnya. Guru tidak mengubah gaya mengajarnya setelah mengetahui hasil ulangan peserta didik banyak yang tidak tuntas.

SARAN

1. Dengan adanya ulangan harian guru hendaknya bisa mengetahui kelemahan yang apa yang ada pada peserta didik dan bisa mengambil tindakan yang akan diperlukan.

2. Peserta didik hendaknya belajar lebih giat lagi agar nilai ulangan harian tidak dibawah KKM.

DAFTAR PUSTAKA

Anas,Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Annurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Alfabeta Arikunto dan Abdul Jabar. 2010. Evaluasi

Program Pendidikan. edisi kedua. Jakarta : Bumi Aksara.

Daryanto. 2012. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Asdi Mahasatya Iskandar. 2009. Metode Penelitian

Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada.

Maleong. 2010. Metode Penelitian Kualitatif.

Jakarta : Bima Ilmu.

Oemar,Hamalik. 2011. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara.

Suharsimi, Arikunto. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. edisi revisi. Jakarta : Bumi Aksara.

Zainal, Arifin. 2012. Evaluasi Pembelajaran.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Table Title Item Font Font Type Font Size Title Cambria Regular 11 Author names Cambria Regular 11 Author affiliation/email Cambria Regular 11 Abstract/Keywords Cambria Regular

Result and Discussion There are seven aspects of the learning application the researchers want to discover in this study, those are: Visual Appearance Aspect, Material Organization