PERTAMA: Keputusan kepala badan mengenai rencana strategis Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Sulawesi Selatan telah menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis Tahunan (Renstra). Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat atas peran serta dan kesatuannya dalam realisasi Rencana Strategis (Renstra) Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Secara sistematik, Rencana Strategis Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun dapat dijabarkan sebagai berikut:
Sekretariat
Subbagian program dipimpin oleh seorang manajer subbagian yang bertugas melakukan analisis dan penyusunan laporan hasil kegiatan lembaga, menyiapkan bahan rumusan, materi rencana dan program, serta menyiapkan bahan laporan lembaga.
Bidang Pelayanan Penanaman Modal
Menyiapkan dan memproses berkas permohonan penerbitan rekomendasi/surat persetujuan penanaman modal baru, perubahan, perluasan, IUT, APIT, kepabeanan, pajak, PMDN; Menyiapkan dan memproses berkas permohonan penerbitan rekomendasi/surat persetujuan penanaman modal baru, perubahan, perluasan, IUT, APIT, kepabeanan, PMA; Memberikan nasihat dan bimbingan teknis penanaman modal kepada pengusaha, petugas penanaman modal, dan instansi teknis;
Sistem Informasi Penanaman Modal Subsektor dikelola oleh seorang pengelola subsektor yang bertugas menyusun dan mengembangkan sistem informasi penanaman modal dalam rangka optimalisasi penanganan potensi dan peluang penanaman modal daerah.
Bidang Promosi Penanaman Modal
Memberikan konsultasi dan teknis pengelolaan investasi bagi pengusaha, petugas penanaman modal, dan instansi teknis; Siapkan jadwal kegiatan promosi yang akan kami laksanakan setiap tahunnya, baik di dalam maupun luar negeri. Mengumpulkan informasi terutama terkait potensi dan peluang investasi untuk digunakan dalam kegiatan promosi individu.
Memberikan sarana promosi berupa leaflet, poster, CD dan lain-lain yang memuat potensi dan peluang investasi di Sulawesi Selatan untuk menunjang kegiatan promosi.
Bidang Pengendalian dan Pengawasan
Melakukan Pemantauan, Pembinaan dan Pengawasan terhadap penggunaan sarana (mesin dan peralatan) dan bahan dasar/pendukung yang digunakan untuk PMDN/PMA. Melakukan pemantauan, pelatihan dan supervisi terhadap pekerja, pengelolaan lingkungan hidup dan lain-lain sesuai surat persetujuan PMDN/PMA. Pemantauan, pelatihan dan supervisi pelaksanaan usaha patungan/kemitraan usaha dan perubahan status PMDN/PMA.
Memberikan bimbingan dan memfasilitasi penyelesaian permasalahan dan hambatan yang dihadapi perusahaan PMDN/PMA dalam melakukan penanaman modal.
Unit Pelaksana Teknis - Pelayanan Perizinan Terpadu (UPT-P2T)
Kepala UPT P2T Tugas Pokok
Sub Bagian Tata Usaha Tugas Pokok
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan rumah tangga, perlengkapan, pengelolaan personalia, perencanaan dan keuangan. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas mana yang telah dan belum dilaksanakan; Pelaksanaan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan dan personalia di lingkungan sekretariat UPT Pelayanan Perizinan Terpadu;
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha dan memberikan saran bahan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; Dan.
Seksi Pelayanan Perizinan Tugas Pokok
Sumber Daya BKPMD
- Struktur Organisasi BKPMD Prov. Sulsel
5 Makassar, Urusan Penanaman Modal di Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah pegawai 63 orang (November 2013), terdiri dari 34 laki-laki dan 29 perempuan. Sulawesi Selatan, bergelar magister atau magister sebanyak 18 orang, berpendidikan sarjana atau sarjana sebanyak 31 orang, berpendidikan ijazah atau sederajat sebanyak 5 orang, dan berpendidikan SMA sebanyak 9 orang. Berdasarkan struktur eselon, Eselon II berjumlah 1 orang, Eselon III 5 orang, Eselon IV 13 orang, dan staf 44 orang.
Kinerja Pelayanan BKPMD Prov. Sulawesi Selatan
- Kinerja Pelayanan BKPMD Berdasarkan tugas pokok dan fungsi
- Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BKPMD Prov. Sulawesi Selatan
Uraian anggaran tahun ke-20 Pelaksanaan anggaran tahun ke-20 Hubungan realisasi dengan anggaran ke-20 (persentase).
TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN BKPMD 1 Tantangan
- Peluang
- Gambaran Perkembangan Investasi Daerah
Dukungan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan investasi di Sulawesi Selatan antara lain sarana transportasi darat, panjang jalan di provinsi Sulawesi Selatan sampai dengan tahun 2011 adalah 32.486,39 km. Kondisi permukaan jalan wilayah hukum Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dirinci sebagai berikut: (i) panjang jalan provinsi yang berkategori baik sepanjang 461,06 km; (ii) panjang jalan dalam kondisi sedang sepanjang 509,40 km; (iii) panjang jalan dalam kondisi rusak 91,21 km; Fakta tersebut menunjukkan bahwa 97,46% panjang jalan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berkategori baik dan sedang, dimana kondisi ini merupakan salah satu syarat penting bagi tumbuhnya kegiatan investasi dalam rangka mendukung mobilisasi masyarakat. sumber daya dan barang melalui jalur darat untuk menghubungkan berbagai wilayah dalam provinsi maupun antar provinsi di Pulau Sulawesi.
Dalam hal penunjang transportasi laut khususnya pelabuhan, Pelabuhan Makassar merupakan satu-satunya pelabuhan internasional yang ada di provinsi Sulawesi Selatan. Keberadaan infrastruktur jaringan komunikasi dan telekomunikasi juga menjadi syarat penting bagi berkembangnya penanaman modal dan penanaman modal di Provinsi Sulawesi Selatan. Telkom (Tbk.) Divisi Regional VII Makassar yang melayani CTI mampu menjangkau seluruh kabupaten dan kota di provinsi Sulawesi Selatan.
Jika kesepakatan ini terwujud diharapkan mampu mendukung pertumbuhan kebutuhan energi listrik, baik kebutuhan domestik maupun industri di Provinsi Sulawesi Selatan. Perbandingan persetujuan dan realisasi penanaman modal, baik ditinjau dari nilai uang yang ditanamkan maupun berdasarkan jumlah kegiatan, di bawah ini menggambarkan kinerja kinerja realisasi penanaman modal daerah di Provinsi Sulawesi Selatan selama periode tahun 2008 hingga tahun 2012. Begitu pula dengan penanaman modal persetujuan. disetujui di Provinsi Sulawesi Selatan juga mengalami fluktuasi berdasarkan jumlah kegiatan yang disetujui selama periode tahun 2008 hingga triwulan III tahun 2013.
Fakta tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan secara umum mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan perekonomian nasional. Pertumbuhan perekonomian daerah di Provinsi Sulawesi Selatan cepat pulih dari krisis ekonomi sehingga mencatatkan pertumbuhan yang tinggi dan tetap stabil karena perekonomian dibangun di atas struktur perekonomian yang kuat.
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
- TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH
- Misi
- Tujuan dan Sasaran
- TELAAHAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL RI
- TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH
- IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BKPMD
- PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
Berdasarkan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan, Komite Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Sulawesi Selatan akan mendukung pelaksanaan misi ketiga dan keenam (1) Meningkatkan daya saing daerah dan sinergi regional, nasional dan global dan (2). Berdasarkan RENSTRA Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, visi dan misi BKPM RI adalah menciptakan iklim investasi yang kompetitif untuk mendukung kualitas perekonomian nasional dengan tujuan jangka menengah: Peningkatan koordinasi dan partisipasi aktif BKPM dalam forum perundingan internasional mengenai kerja sama dan kerja sama dengan perusahaan asing dalam dan luar negeri di bidang penanaman modal.
Dalam hal ini, Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bertanggung jawab dalam koordinasi penanaman modal, berupaya meningkatkan kinerja penanaman modal dengan melakukan sejumlah langkah yang strategis, tepat sasaran dan terencana. . Konsep perencanaan strategis Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Sulawesi Selatan tidak luput dari penekanan pada pentingnya menganalisis kapasitas lembaga dan aparaturnya dalam menjawab tantangan lingkungan internal dan eksternal yang terus berubah. Berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan penanaman modal atau menjadi tantangan internal Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi.
Permasalahan menjamin kenyamanan dalam berinvestasi, kendala ini lebih disebabkan oleh belum optimalnya penerapan sistem operasional prosedur (SOP) dalam proses pelayanan investasi. Permasalahan kenyamanan juga disebabkan oleh belum memadainya sumber daya pelayanan investasi berupa sarana/prasarana dan sumber daya investasi sumber daya manusia. Sistem regulasi yang mengatur kebijakan, fasilitas dan insentif bagi investasi kurang menarik sehingga menurunkan minat berinvestasi. Hal ini disusul dengan permasalahan dari lingkup eksternal yang juga berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan investasi di Sulawesi Selatan. Sejumlah dinamika yang terjadi dalam lingkup internasional, nasional, regional atau lokal dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap kegiatan penanaman modal.
Di tingkat regional atau lokal, dinamika yang muncul dan dapat mempengaruhi kegiatan penanaman modal adalah dari segi kebijakan penanaman modal yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah (di luar Sulawesi Selatan) berupa insentif dan fasilitas yang dapat menarik minat investor. Dampak iklim politik Masalah kebijakan investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah 3 Dampak biaya ekspor-.
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI DAN MISI BKPMD
VISI, MISI, TUJUAN DAN TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. di bawah rata-rata nasional, dan perkembangan sektor manufaktur dan jasa akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap struktur perekonomian Sulawesi Selatan. Hal ini juga ditandai dengan kondisi dimana Provinsi Sulawesi Selatan semakin mensinergikan kemajuan yang ada di kabupaten dan kota, sehingga semakin bersinergi dengan pembangunan daerah, nasional, dan internasional. Rumusan visi merupakan arah pengembangan investasi yang ingin dicapai dalam lima tahun ke depan, berdasarkan isu-isu strategis berdasarkan tingkat kinerja saat ini mengenai tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggung jawab BKPMD dalam memimpin pemerintah provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2017. lima tahun ke depan.
Memberikan kepuasan pelayanan kepada pelaku investasi dan masyarakat merupakan langkah strategis yang akan dilakukan pemerintah daerah, tidak hanya oleh BKPMD saja, namun semua pihak yang terkait dengan kegiatan penanaman modal di daerah tersebut. Untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, salah satu caranya adalah dengan menciptakan lembaga investasi yang efektif, sistem pelayanan yang proaktif, terintegrasi dan komprehensif serta menerapkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). 2) Meningkatkan daya tarik dan koordinasi kegiatan serta realisasi penanaman modal Suatu daerah akan mempunyai daya tarik investasi yang tinggi apabila didukung oleh tersedianya dokumen peta potensi penanaman modal, jaringan promosi peluang penanaman modal dan tersedianya formula perencanaan penanaman modal. dapat memberikan peluang pengembangan investasi bagi investor, serta sinergi dan koordinasi antara pemerintah dan pelaku usaha, dengan terpenuhinya seluruh faktor tersebut maka akan berdampak langsung pada peningkatan jumlah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan realisasi luar negeri. Penanaman Modal (PMA) di Sulawesi Selatan.
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH BKPMD 1 TUJUAN
- SASARAN
Terpenuhinya pelayanan yang cepat, efektif dan efisien dalam pelayanan pengolahan dan perizinan serta penanaman modal.
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
- ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL
- ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BKPM RI
Arah kebijakan dan strategi Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Sulawesi Selatan menggunakan langkah-langkah melalui program indikatif untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dan hambatan strategis yang harus diikuti dalam perumusan rencana jangka menengah untuk mencapai visi, misi, tujuan strategis dan tujuan. Maksud, tujuan, strategi dan kebijakan Visi: Sulawesi Selatan sebagai tujuan investasi dan kerjasama dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi Misi I: Meningkatkan kualitas pelayanan investasi.
Meningkatkan Daya Tarik Dan Minat Investasi
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF
Peningkatan pelayanan pengelolaan perkantoran yang cepat, efisien dan transparan didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Terpenuhinya pelayanan yang cepat, efisien dan efektif dalam pengurusan perizinan dan fasilitas pelayanan penanaman modal. Total investasi PMA dan PMDN Investasi PMA USD 463 juta, investasi PMDN Rp. Investasi PMA USD 400 juta, investasi PMDN Rp.
Menjamurnya jaringan promosi dan tersedianya pemetaan potensi investasi serta rumusan perencanaan investasi yang memberikan peluang pengembangan investasi bagi investor.
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
KAIDAH PELAKSANAAN