• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kota Banjarmasin merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kota Banjarmasin merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Informan pertama menyatakan bahwa jual beli dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, harus sesuai dengan rukun dan syarat jual beli. Dalam konteks pemerintah bisa dikatakan tidak diperbolehkan tetapi hukum jual beli tidak akan berubah, hak jual beli bisa dimana saja. Pemerintah bisa menertibkan dalam arti ketertiban, tetapi dalam agama, hukum Islam tetap memperbolehkan apa yang diperjualbelikan dan di mana saja asalkan memenuhi rukun jual beli dan menghindari riba.

Kondisi mereka demikian, karena mereka mengatakan (pendapat), sebenarnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Jual beli (PKL) di tempat-tempat yang dilarang oleh pemerintah tidak diperbolehkan, tetapi jual beli tetap diperbolehkan selama jual beli tersebut sesuai dengan rukun dan syarat seperti barang harus diketahui telah dikirim, dll. , maka hukumnya adalah jual beli. Ada unsur haram dalam jual beli di atas karena melanggar undang-undang pemerintah, pada dasarnya ini adalah masalah eksternal undang-undang jual beli.

Jual beli dan mencari uang adalah halal, tetapi dosa karena melanggar hukum pemerintah dalam hadits, yang menjelaskan bahwa kita tidak boleh mengganggu orang lain, sehingga semuanya dapat dimasukkan dalam hadits. Informan keempat memberikan pernyataan bahwa akta jual beli adalah sah, jika sesuai dengan rukun dan syarat jual beli, maka jual beli yang dihasilkan adalah sah dan halal. Berikut adalah dua hal yang perlu diingat dalam hal hukum jual beli dan memilih tempat untuk membeli dan menjual.

Jual beli tetap halal, tetapi memilih tempat jual beli adalah haram karena pemerintah telah melarang dan menetapkannya.

ياَهُّ يَأ

ذَّلا

نياوُنَمآ

للّا اوُعيِطَأَو

لوُسَّرلا

لوُأَو

مُتْعَزاَنَ ت

هوُّدُرَ ف

للّا

لوُسَّرلاَو

نوُنِمْؤُ ت

للِّب

مْوَ يْلاَو

ليِوَْتَ

PKL bertindak disana karena untuk kepentingan umum, jadi PKL yang berjualan disana akan mengganggu kepentingan umum, pejalan kaki akan terganggu, jalan akan tersumbat, dan sebagainya akibat PKL berjualan dengan tertib. Di negara lain, tidak ada PKL di pinggir jalan karena menimbulkan kemacetan lalu lintas. Padahal jualan sebentar saja tetap tidak boleh karena sudah ada aturan dari pemerintah yang tidak boleh.

نيِذَّلااوُنَمآ

اوُعيِطَأ

Analisis Data

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan dan diperoleh data yang diperlukan, selanjutnya penulis melakukan analisis terhadap data tersebut. Kota Banjarmasin merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Selatan, merupakan daerah yang memiliki pedagang kaki lima lebih banyak. Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarmasin, diketahui akan ada 3.080 PKL pada tahun 2022 yang berhasil dilakukan pendataan.

Hal ini menunjukkan bahwa kota Banjarmasin sangat padat dengan pedagang kaki lima, berdasarkan pantauan peneliti, pedagang kaki lima memberikan dampak negatif seperti lapak dagang yang tidak teratur, kebersihan dan kebersihan yang kurang, banyak sampah berserakan di pinggir jalan, membuat jalanan kotor dan bau. Bertambahnya jumlah PKL di Kota Banjarmasin berdampak pada terganggunya kelancaran arus lalu lintas, estetika dan kebersihan, serta fungsi infrastruktur kesadaran perkotaan, sehingga perlu penataan PKL oleh masyarakat setempat. pemerintah. Kegiatan pedagang asongan merupakan salah satu usaha ekonomi penduduk yang bergerak di bidang usaha perdagangan sektor informal. Hal ini diperlukan untuk memungkinkan pemerintah daerah untuk meningkatkan dan mengembangkan bisnis mereka dengan melibatkan bisnis dan masyarakat setempat.

Pemilihan fokus penelitian pada pendapat dan landasan hukum ulama dikarenakan ulama memiliki peran penting dan memiliki kedudukan yang tinggi dalam masyarakat, membimbing masyarakat dalam menghadapi permasalahan hidup berdasarkan syariat Islam. Hasil penelitian menyoroti fakta bahwa pendapat dan dasar hukum para informan berbeda pendapat mengenai penggunaan fasilitas umum dalam jual beli yang dilakukan oleh pedagang kaki lima di Jalan Ahmad Yani Km 1 sampai Km 6. Ulama Hanafijah memberikan pengertian jual beli adalah pertukaran harta dengan harta (benda) berdasarkan cara khusus (boleh) yang disepakati.

Imam Nawawi dalam al-Majm' mengatakan bahwa jual beli adalah pertukaran harta dengan harta demi kepemilikan. Pedagang Kaki Lima atau disingkat PKL adalah istilah bagi pedagang yang melakukan kegiatan niaga di permukaan pinggir jalan (DMJ/trotoar) yang (diduga) diperuntukkan bagi pejalan kaki (pedestrian).10 Ada pendapat bahwa istilah PKL digunakan untuk pedagang yang menggunakan gerobak .. Pengaitan jumlah kaki dan roda dengan istilah kaki lima adalah khayalan dan tidak sesuai dengan sejarah.

Menurut Rachbini, Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjajakan dagangannya di berbagai sudut kota sebenarnya merupakan kelompok masyarakat yang dianggap marjinal dan tidak berdaya. Mereka dikatakan tidak berdaya karena biasanya berada di luar jangkauan dan tidak terlindungi oleh hukum, daya tawar mereka lemah dan sering menjadi obyek hukum dan ketertiban kota yang seringkali bersifat represif. Dasar hukum jual beli adalah Al-Qur'an dan hadits, sebagaimana termaktub dalam firman Allah SWT Q.S.

نيِذَّلا

نوُلُكَْيَ

بِّرلا

نوُموُقَ ي ََل

موُقَ ييِذَّلا

ناَطْيَّشلا

سَمْلا

عْيَ بْلا

هَءاَج

ىَهَ تْ ناَف

داَع

كِئََٰلوُأَف

باَحْصَأ

راَّنلا

مُىاَهيِف

نوُدِلاَخ

مُكَلاَوْمَأ

لِطاَبْلِب

نوُكَت

ةَراَِتِ

ضاَرَ ت

لَواوُلُ تْقَ ت

ناَك

مُكِب اًميِحَر

Menurut Asy Syatibi, hukum jual beli bisa wajib dan bisa haram, misalnya terjadi iktikar yaitu penumpukan barang sehingga penawaran dan harga barang naik. Berdasarkan pengamatan jual beli yang terjadi di pinggir jalan Ahmad Yani km 1 sampai km 6, membawa para penjual untuk berperilaku tertib dengan memenuhi rukun dan syarat jual beli menurut Islam. 13 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hal.. 966. . adalah ikatan verbal antara penjual dan pembeli. Jual beli tidak sah sebelum ijab dan qabul dilaksanakan karena ijab dan qabul menunjukkan kerelaan.

Disebut juga aqid, iaitu orang yang berakad jual beli, dan jual beli tidak mungkin tanpa orang yang memuktamadkannya. Kerana Allah melarang orang mukmin menjauhkan diri dari orang kafir untuk menghinakan orang mukmin, (2) munasabah, (3) dengan kerelaan sendiri, (4) baligh atau dewasa, (5) tidak menyia-nyiakan, iaitu pihak yang mengikat diri dalam perjanjian jual beli bukanlah manusia yang membazir. Barang yang dijual haruslah suci, artinya tidak najis atau tergolong haram, barang yang dijual dapat bermanfaat, barang tersebut kepunyaan orang yang membuat akad, barang yang dijual dapat dikenal dengan jelas, baik dari segi isi, bentuk, sifat. dan harga, jadi tidak ada kekecewaan. antara kedua belah pihak.

Barang yang diperjualbelikan dapat berupa barang atau uang, harus dinilai sifat barang tersebut yaitu barang yang bernilai dan dapat dipertanggung jawabkan secara syara'. penjualan dianggap batal jika harga pertukaran dilakukan. Mengenai benda yang dijadikan objek jual beli, dapat dikemukakan pendapat Imam Taqiyuddin bahwa jual beli terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu: (1) jual beli benda yang terlihat, (2) jual beli, yang sifat-sifatnya tercantum dalam janji, seperti jual beli salam (pesanan), (3) jual beli yang tidak ada adalah jual beli yang diharamkan Islam karena barangnya belum tentu atau masih gelap, sehingga dikhawatirkan, bahwa barang tersebut akan diperoleh dari barang curian atau titipan, yang pada gilirannya dapat menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak. Salah satu fasilitas utama bagi pejalan kaki yang harus disediakan pada jalur lalu lintas jalan adalah trotoar.

Fasilitas tambahan yang juga perlu disediakan adalah rambu, marka, papan pengumuman, pagar pengaman, penerangan dan sejenisnya, yang pada prinsipnya dimaksudkan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pejalan kaki. Menurut Carr, trotoar atau jalan setapak adalah bagian kota tempat orang berjalan kaki dan biasanya di sisi jalan yang direncanakan atau dibangun sendiri. Selain jalur atau ruang pejalan kaki tepi jalan, ada beberapa jenis ruang pejalan kaki, antara lain ruang pejalan kaki tepi air (promenade), ruang pejalan kaki komersial (arcade), ruang pejalan kaki bawah tanah, dan ruang pejalan kaki. kaki dari tanah (ditinggikan).

Kenyamanan pejalan kaki di trotoar membutuhkan elemen fisik trotoar yang ramah, nyaman, dan aman serta menarik dengan akses yang terus menerus dan tidak terhalang. Meskipun trotoar bukan bagian utama dari jalan, trotoar yang merupakan manfaat lalu lintas sangat bermanfaat bagi pejalan kaki. 14Dewi Lailatul Qodrilia, “Upaya Penertiban Trotoar untuk Melindungi Hak Pejalan Kaki Terkait Pelanggaran Fungsi Trotoar Jalan KH Mas Mansyur, Kecamatan Semampir, Surabaya”, Jurnal Novum, Vol.

Ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi pergerakan kendaraan, orang, dan/atau barang berupa jalan dan fasilitas penunjangnya. Pemerintah membuat peraturan untuk kepentingan bersama agar pejalan kaki dapat dengan mudah menikmati fasilitas umum, hal ini juga dilakukan untuk kepentingan bersama.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat ulama dan dasar hukum ulama Kota Banjarmasin mengenai penggunaan fasilitas umum dalam jual beli yang dilakukan oleh pedagang kaki lima