• Tidak ada hasil yang ditemukan

Genetika Mendel Ed-2.indd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Genetika Mendel Ed-2.indd"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Dasar-Dasar Genetika MenDel Dan PenGeMbanGannya

edisi 2

Penulis: Ida Bagus Made Artadana; Wina Dian Savitri Hak Cipta © 2023 pada penulis

Edisi Kedua: Cetakan I ~ 2023

Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara

elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.

Data buku:

Format : 17 x 24 cm

Halaman : xviii + 162 halaman Isi : HVS 70 gram Cover : Ivory 260 gram Finishing : Perfect Binding ISBN : 978-623-376-446-9

buku ini tersedia sumber elektronisnya

Diterbitkan Oleh:

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta 55283 Telp. : 0274-882262

Web. : www.grahailmu.id Email : [email protected]

CV. Graha Ilmu adalah anggota IKAPI dengan nomor Keanggotaan IKAPI 016/DIY/01

(6)

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, bahwa penyusunan Buku Genetika Dasar ini dapat diselesaikan. Buku ini merupakan revisi dari buku sebelumnya dengan pembaharuan dengan gambar dan tambahan materi untuk meningkatkan pemahaman mengenai materi genetika.

Ilmu genetika merupakan ilmu dasar untuk mempelajari penurunan sifat pada makhluk hidup. Ilmu ini akan sangat berguna untuk mempelajari topik kuliah yang lebih rumit seperti misalnya Biologi Molekuler dan Bioteknologi.

Buku ini pada dasarnya merupakan pengejawantahan dari materi ajar Genetika yang diselenggarakan di Fakultas Teknobiologi UBAYA.

Harapan penyusun bahwa buku yang sederhana ini akan bermanfaat untuk menambah pemahaman dan wawasan pada ilmu genetika bagi mahasiswa Fakultas Teknobiologi UBAYA khususnya, dan mahasiswa di universitas lain pada umumnya.

Tim penyusun berterima kasih sebesar-besarnya pada UBAYA atas dukungan dalam penyusunan buku ini. Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas bantuan pihak-pihak lain yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Surabaya, 5 Mei 2023 Tim Penyusun.

KATA PENGANTAR

(7)
(8)

DAFTAR ISI

kata PenGantar v

DaFtar isi vii

DaFtar GaMbar ix

DaFtar tabel xv

bab 1 seJaraH Dan PrinsiP Dasar ilMU Genetika 1

1.1 Sejarah singkat ilmu genetika 1

1.2 Gen, alel, lokus, dan kromosom 6

1.3 Contoh soal 8

1.4 Soal evaluasi 10

bab 2 rePrODUksi seksUal, MiOsis Dan

keanekaraGaMan Genetik 13

2.1 Siklus hidup mahluk hidup 13

2.2 Perbandingan pembelahan mitosis dan miosis 14

2.3 Tahapan pembelahan miosis 16

2.4 Gametogenesis (Pembentukan gamet) 19 2.4.1 Pembentukan gamet pada tumbuhan 19 2.4.2 Pembentukan gamet pada manusia 21

2.5 Contoh soal 21

2.6 Soal evaluasi 22

2.7 Pembelahan soal 22

(9)

viii Dasar-Dasar Genetika Mendel dan Pengembangannya

bab 3 Genetika MenDel 23

3.1 Sejarah mengenai Gregor Mendel 23

3.2 Hukum Mendel I 24

3.3 Hukum Mendel II 26

3.4 Hubungan antara Hukum Mendel dan pembelahan sel 27

3.5 Teknik Mohonibrid 30

3.6 Teori Peluang 30

3.7 Test cross 31

3.8 Karakteristik manusia yang diatur oleh alel dominan dan

resesif 32

3.9 Contoh soal 33

3.10 Soal evaluasi 38

bab 4 PenGeMbanGan Dan MODiFikasi Dari HUkUM

MenDel 45

4.1 Modifikasi persilangan monohibrid 45

4.1.1 Intermediet dan kodominan 45

4.1.2 Alel letal 47

4.1.3 Alel ganda (Multiple allele) 48

4.2 Modifikasi persilangan dihibrid 49

4.2.1 Interaksi gen yang menghasilkan sifat baru (Atafisme) 49 4.2.2 Interaksi gen yang bersifat epistasis 50 4.3 Pengaruh jenis kelamin terhadap pewarisan sifat 54 4.3.1 Sex influenced gene dan sex limited gene 55 4.3.2 Pewarisan sifat yang diatur oleh gen di sitoplasma 55 4.5 Pewarisan sifat yang ditentukan oleh genotip Ibu 57

4.6 Soal latihan 59

4.7 Soal evaluasi 62

bab 5 PenentUan Jenis kelaMin (sex) Dan PeWarisan siFat yanG terPaUt krOMOsOM sex 71 5.1 Penentuan jenis kelamin berdasarkan kromosom sex 71

5.2 Sistem haploid-diploid 72

5.3 Penentuan jenis kelamin yang dipengaruhi

oleh lingkungan 72

5.4 Penentuan jenis kelamin pada lalat buah

(Drosophila melanogaster) 73

(10)

Daftar Isi ix

5.5 Sifat terpaut jenis kelamin 73

5.5.1 Pewarisan warna mata putih pada Drosophila 74 5.5.2 Sifat terpaut kromosom X pada manusia 76 5.6 Badan Barr dan warna rambut pada kucing 77 5.7 Pewarisan sifat terpaut kromosom Y 78

5.8 Soal latihan 79

5.9 Soal evaluasi 81

bab 6 analisis PeDiGree 87

6.1 Pewarisan sifat yang diatur oleh alel resesif pada autosom 87 6.2 Pewarisan sifat yang diatur oleh alel dominan

pada autosom 89

6.3 Pewarisan sifat yang diatur oleh alel resesif

pada kromosom X 89

6.4 Pewarisan sifat yang diatur oleh alel dominan pada

kromosom X 90

6.5 Pewarisan sifat yang diatur oleh gen yang terletak pada

kromosom Y 90

6.6 Pewarisan sifat yang diatur oleh gen yang terletak di

sitoplasma 91

6.7 Soal latihan 92

6.8 Soal Evaluasi 94

bab 7 PaUtan, rekOMbinasi, Dan Peta Genetik 99

7.1 Pautan 99

7.2 Pindah silang dan rekombinasi 101

7.3 Persentase rekombinasi dan peta genetik 102 7.4 Penentuan susunan gen dan jarak dari tiga gen terpaut 103 7.5 Interferensi dan coefficent of coincidence 105 7.6 Dua gen terpaut pada kromosom X 106

7.7 Contoh soal 109

7.8 Soal evaluasi 111

bab 8 Variasi krOMOsOM 119

8.1 Morfologi kromosom 119

8.2 Mutasi kromosom 120

8.2.1 Duplikasi 121

(11)

x Dasar-Dasar Genetika Mendel dan Pengembangannya

8.2.2 Delesi 121

8.2.3 Inversi 122

8.2.4 Translokasi 123

8.2.5 Aneuploidi 123

8.2.6 Aneuploidi pada manusia 126

8.3 Poliploidi 126

8.3.1 Autopoliploidi 126

8.3.2 Alopoliploidi 127

8.4 Contoh soal 128

8.5 Soal evaluasi 133

bab 9 PeWarisan siFat POliGeni 139 9.1 Pewarisan Sifat Diskotinu dan Pewarisan Sifat Kontinu 139 9.2 Karakteristik pewarisan sifat poligeni 140 9.3 Menentukan jumlah gen yang mengatur sifat poligeni 142 9.4 Pewarisan sifat poligeni pada manusia 143

9.5 Contoh soal 146

9.6 Soal evaluasi 148

bab 10 Genetika POPUlasi 151

10.1 Penghitungan frekuensi alel 151

10.2 Hukum Hardy - Weinberg 153

10.3 Perubahan frekuensi alel dalam populasi 154

10.3.1 Mutasi 154

10.3.2 Migrasi 155

10.4 Contoh soal 156

10.5 Soal evaluasi 159

DaFtar PUstaka 161

-oo0oo-

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Selektif breeding dari Teosinte menjadi jagung modern. 1 Gambar 1.2 Tokoh-tokong penting dalam ilmu genetika. A George

Mendel, B. Thomas H. Morgan dan C. Whatson dan Crick 2 Gambar 1.3 Struktur sederhana dari Bacteriophage and E. coli 3 Gambar 1.4 Pembuktian bahwa DNA merupakan faktor pembawa sifat 4

Gambar 1.5 Struktur DNA rantai ganda 5

Gambar 1.6 Hubungan antara alel dan fenotip 7 Gambar 1.7 A, susunan kromosom pada kondisi haploid (n). B, susunan

kromosom pada kondisi diploid (2n) 8

Gambar 2.1 Perbandingan antara pembelahan mitosis dan miosis 15

Gambar 2.2 Tahapan pembelahan miosis II 17

Gambar 2.3 Tahapan pembelahan miosis II 18

Gambar 2.4 Proses pergerakan kromosom selama anafase 19 Gambar 2.5 Pergiliran keturunan pada tumbuhan berbunga 20

Gambar 2.6 Siklus hidup Tumbuhan 20

Gambar 2.7 Pembentukan gamet pada manusia 21 Gambar 3.1 Ilustrasi kacang ercis (Pisum sativum) 24

Gambar 3.2 Hasil persilangan monohibrid 25

Gambar 3.3 Dua kemungkinan hasil persilangan dihibrid 28 Gambar 3.4 Hubungan antara hukum Mendel I dengan pembelahan

meiosis. 28

(13)

xii Dasar-Dasar Genetika Mendel dan Pengembangannya Gambar 3.5 Hubungan antara hukum Mendel II dengan pembelahan

meiosis 29

Gambar 3.6 Metode monohibrid untuk menyelesaikan persilangan

dihibrid. 30

Gambar 3.7 Peluang munculnya masing-masing bagian koin jika di

sempar sebanyak satu kali. 31

Gambar 3.8 Test cross untuk mengetahui genotip dari biji berwarna

kuning 32

Gambar 4.1 Pewarisan sifat intermediet (incomplete dominance)

pada warna bunga. 46

Gambar 4.2 Jenis golongan darah ABO pada manusia ditentukan oleh jenis glikoprotein yang terdapat di permukaan

sel darah merah 47

Gambar 4.3 Alel pengatur warna bulu kuning pada mencit

bersifat letal. 48

Gambar 4.4 Variasi warna rambut pada kelinci yang disebabkan oleh adanya lebih dari dua alel pada lokus

pengatur warna rambut. 49

Gambar 4.5 Variasi bentuk jengger pada ayam diatur oleh interaksi antara dua alel dari gen yang berbeda. 50 Gambar 4.6 Alur biosintesis pigmen yang mengatur warna labu serta

pengaruh masing-masing alel terhadap jalur biosintesis

pigmen. 51

Gambar 4.7 Pewarisan sifat warna labu menunjukkan adanya

epistasis alel dominan W terhadap alel dominan Y. 51 Gambar 4.8 Proses terbentuknya warna pada bunga. Untuk

menghasilkan warna ungu dibutuhkan keberadaan

alel A dan B pada individu yang sama. 52 Gambar 4.9 Pewarisan sifat warana bunga yang menunjukkan

alel resesif a epistasis terhadap alel dominan B. 53 Gambar 4.10 Proses terbentuknya warna cangkang coklat pada siput.

Warna coklat baru akan terbentuk apabila terdapat

dua alel dominan A dan B. 54

Gambar 4.11 Mekanisme pewarisan warna cangkang pada siput yang menunjukkan adanya peristiwa epistasis resesif ganda. 54

(14)

Daftar Gambar xiii Gambar 4.12 Pewarisan sifat pada kambing yang disebabkan oleh

pengaruh jenis kelamin terhadap perilaku alel.

Alel pengatur jenggot (Bb) dominan pada jantan

dan resesif pada betina. 56

Gambar 4.13 Pada proses fertilisasi, sperma hanya menyumbangkan materi genetik saja, sedangkan sel telur menyumbangkan materi genetik dan komponen lainnya ke zigot,

termasuk mitokondria. 56

Gambar 4.14 Pewarisan sifat arah putaran cangkang pada siput

ditentukan oleh genotip dari induk betina. 57

Gambar 4.15 Ilustrasi pleiotropy 58

Gambar 4.16 Pleiotropy yang terjadi pada kasus sickle cell anemia. 59 Gambar 5.1 Pengaturan jenis kelamin pada belalang. Belalang jantan

memiliki satu kromosom X sedangkan belalang betina

memiliki dua kromosom X. 72

Gambar 5.2 Ilustrasi lalat buah. A. lalat buah betina, B. lalat buah wild type bermata merah, C. lalat buah mutan

bermata putih. 74

Gambar 5.3 Persilangan warna mata pada lalat buah. Perbandingan fenotip tetap sesuai dengan hukum Mendel yaitu 3:1, namun warna putih hanya ditemukan pada jantan. 75 Gambar 5.4 Warna mata pada Drosophila diatur oleh alel yang

terletak pada kromosom X (terpaut X). Alel dominan M menyebabkan mata berwarna merah dan alel resesif m

menyebabkan mata berwarna putih. 76

Gambar 5.5 Pewarisan sifat buta warna menunjukkan bahwa laki- laki buta warna akan lebih umum ditemukan dari pada

perempuan buta warna. 77

Gambar 5.6 Kucing dengan warna rambut kaliko. Warna ini muncul pada kucing dengan genotip H-XOXo. Warna hitam muncul apabila kromosom X yang membawa alel O (Xo) membentuk badan Barr sedangkan warna oranye

terbentuk apabila kromosom X yang membawa alel o (Xo)

membentuk badan Barr 78

Gambar 6.1 Karakteristik pedigree dari pewarisan penyakit yang

disebabkan oleh alel resesif pada autosom. 88

(15)

xiv Dasar-Dasar Genetika Mendel dan Pengembangannya Gambar 6.2 Karakteristik pewarisan penyakit yang disebabkan

oleh alel dominan pada autosom 89

Gambar 6.3 Karakteristik pewarisan sifat yang disebabkan oleh alel

resesif terpaut kromosom X 90

Gambar 6.4 Karakteristik pewarisan penyakit yang diatur oleh alel

dominan terpaut pada kromosom X 90

Gambar 6.5 Karakteristik pewarisan penyakit yang disebabkan oleh gen

terpaut kromosom Y. 91

Gambar 6.6 Karakteristik pewarisan penyakit yang disebabkan

oleh gen yang terletak pada organel di sitoplasma. 91 Gambar 7.1 Pemisahan alel dari dua gen terpaut. 100 Gambar 7.2 Hasil test cross dari dua gen yang terletak pada

kromosom sama dan tidak terjadi crossing over. 100 Gambar 7.3 Hasil test cross tanaman batang tinggi bunga terminal

heterozigot untuk kedua gen. Hasil perbandingan fenotip menunjukkan kedua gen terletak

pada kromosom yang berbeda. 101

Gambar 7.4 Crossing over pada meiosis I menghasilkan gamet rekombinan. Pada gambar di atas gamet AB dan ab adalah kombinasi parental sedangkan gamet Ab dan aB

merupakan rekombinan. 102

Gambar 7.5 Gen pengatur tinggi tanaman dan letak bunga berada pada kromosom yang sama. Pindah silang selama pembentukan gamet menghasilkan tanaman pendek dengan bunga terminal dan tanaman pendek

dengan bunga aksiler. 103

Gambar 7.6 Jenis-jenis crossing over pada 3 gen terpaut. 104 Gambar 7.7 Hasil test cross dari gen yang terpaut kromosom X

dengan menggunakan lalat betna sebagai induk

homozigot resesif 107

Gambar 7.8 Test cross dua gen terpaut kromosom X menggunakan lalat jantan sebagai induk dengan fenotip resesif. 108 Gambar 8.1 Empat jenis kromosom berdasarkan letak sentromernya 120 Gambar 8.2 Jenis-jenis mutasi kromosom akibat adanya penyusunan

ulang gen. 120

Gambar 8.3 Jenis-jenis duplikasi kromosom 121

(16)

Daftar Gambar xv Gambar 8.4 Duplikasi umumnya disebabkan oleh adanya

peristiwa delesi. 122

Gambar 8.5 Dua jenis inversi pada kromosom. 123 Gambar 8.6 Pengaruh gagal berpisah pada meiosis I 124 Gambar 8.7 Gagal berpisah pada meiosis II 125 Gambar 8.8 Proses terbentuknya poliploidi 127 Gambar 8.9 Peristiwa terbentuknya gandum dari proses

alopoliploidi. 128

Gambar 9.1 Perbedaan antara pewarisan sifat kualitatif

dan kuantitatif 139

Gambar 9.2 Pengaruh jumlah gen pada variasi fenotip pada sifat

poligeni. 141

Gambar 9.3 Hubungan antara rasio fenotip resesif dengan jumlah gen yang terlibat dalam pengaturan sifat poligeni 142 Gambar 9.4 Distribusi tinggi badan manusia menunjukkan adanya

pewarisan sifat poligeni. 143

Gambar 9.5 Variasi warna mata pada manusia. 143 Gambar 9.6 Persilangan yang menunjukkan pewarisan warna mata

pada manusia bersifat poligeni. 144

Gambar 9.7 Variasi warna kulit pada manusia 145 Gambar 9.8 Pewarisan sifat warna kulit menyebabkan lahirnya

anak kembar dengan warna kulit yang berbeda 145 Gambar 10.1 Ilustrasi variasi genetic dalam populasi 151 Gambar 10.2 Contoh ilustrasi fenotip dan genotip kumbang 152 Gambar 10.3 Pengaruh mutasi pada frekuensi alel 155 Gambar 10.4 Pengaruh migrasi terhadap frekuensi alel 156

-oo0oo-

(17)
(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Kromosom pada Hewan dan Tumbuhan 8 Tabel 2.1 Perbandingan antara pembelahan mitosis dan miosis 14 Tabel 3.1 Beberapa karaktersitik menusia yang diatur

oleh alel dominan atau resesif. 32

Tabel 4.1 Genotip dan fenotip dari golongan darah ABO 48 Tabel 4.2 Hubungan antara genotip dan fenotip pada gen

yang mengatur pola bulu ayam. 55

Tabel 5.1 Pengaruh rasio X:A terhadap jenis kelamin lalat buah 73 Tabel 5.2 Hubungan antara jumlah kromosom X dan badan Barr

di dalam sel 78

Tabel 6.1 Simbol-simbol yang umum dipergunakan

dalam pembuatan pedigree. 88

Tabel 6.2 Penyakit pada manusia yang terdapat pada autosom 89 Tabel 7.1 Hasil test cross F1 jantan dan betina bermata merah

dan badan abu-abu 106

-oo0oo-

(19)
(20)

Referensi

Dokumen terkait