• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gizi dalam kesehatan reproduksi “Daftar analisis zat gizi bahan makanan dan angka kecukupan gizi”

N/A
N/A
Riska dwi pratiwi

Academic year: 2023

Membagikan "Gizi dalam kesehatan reproduksi “Daftar analisis zat gizi bahan makanan dan angka kecukupan gizi” "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Gizi dalam kesehatan reproduksi

“Daftar analisis zat gizi bahan makanan dan angka kecukupan gizi

Dosen Pengampu :

Helti lestari sitinjak, SST., M.keb

Disusun Oleh : Saskia nur akhomah

Shela rahmadany

sekolah tinggi ilmu Kesehatan merangin

2022/2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Daftar Analisis Zat Gizi Bahan Makanan dan Angka Kecukupan Gizi". Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi dan Kesehatan pada program studi Gizi di universitas kami.

Kami menyadari betapa pentingnya peran gizi dalam menjaga kesehatan tubuh, sehingga kami berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai zat gizi dalam bahan makanan serta angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Makalah ini terdiri dari berbagai informasi mengenai teknik analisis zat gizi, fungsi, serta sumber makanan yang mengandung zat gizi tersebut.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan selama proses penulisan makalah ini, baik itu dosen pengajar ibuk Helti lestari sitinjak, SST.,M.Keb, maupun teman-teman yang turut memberikan masukan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan sumbangsih dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya memperhatikan gizi dalam makanan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Merangin , 11 april 2023

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... 2

DAFTAR ISI... 3

BAB I... 4

PENDAHULUAN... 4

Latar Belakang...5

Rumusan Masalah...5

BAB II... 6

PEMBAHASAN... 6

A. Zat Gizi dalam Bahan Makanan...6

B. Teknik Analisis Zat Gizi dalam Bahan Makanan...7

C. Angka Kecukupan Gizi...8

D. Sumber Makanan yang Mengandung Zat Gizi...9

E. Pengolahan Makanan dan Kandungan Zat Gizi...10

F. Label Nutrisi pada Kemasan Makanan...11

BAB III... 13

PENUTUP... 13

Kesimpulan...13

Saran...14

DAFTAR PUSTAKA... 14

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

Gizi merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Zat gizi yang terkandung dalam makanan memainkan peran penting dalam mendukung fungsi tubuh, mulai dari pertumbuhan dan perkembangan, hingga menjaga kestabilan kesehatan tubuh. Oleh karena itu, pemahaman mengenai zat gizi dalam makanan serta angka kecukupan gizi yang dianjurkan sangatlah penting bagi setiap individu.

Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai daftar analisis zat gizi dalam bahan makanan serta angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Makalah ini akan membahas berbagai zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral. Selain itu, makalah ini juga akan menjelaskan teknik analisis yang digunakan untuk mengukur kandungan zat gizi dalam bahan makanan, serta sumber makanan yang mengandung zat gizi tersebut.

Diharapkan, makalah ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pentingnya

memperhatikan zat gizi dalam makanan dan bagaimana cara memenuhi kebutuhan gizi yang

dianjurkan setiap harinya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dalam meningkatkan

kesadaran akan pentingnya konsumsi makanan yang seimbang dan mengatur pola makan yang

sehat.

(5)

Latar Belakang

Gizi merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Konsumsi makanan yang seimbang dan mengandung zat gizi yang cukup merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan gizi harian yang dianjurkan oleh para ahli gizi. Namun, tidak semua orang memiliki pemahaman yang cukup mengenai zat gizi dalam makanan serta angka kecukupan gizi yang dianjurkan.

Menurut data WHO (World Health Organization), lebih dari 2 miliar orang dewasa di seluruh dunia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2021. Hal ini disebabkan oleh pola makan yang tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik. Di sisi lain, banyak pula orang yang mengalami kekurangan gizi dan malnutrisi, terutama di negara-negara berkembang.

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami zat gizi dalam makanan serta angka kecukupan gizi yang dianjurkan, guna menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit yang dapat terjadi akibat kekurangan atau kelebihan zat gizi. Untuk itu, makalah ini disusun untuk memberikan informasi mengenai daftar analisis zat gizi dalam bahan makanan serta angka kecukupan gizi yang dianjurkan, sehingga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya memperhatikan zat gizi dalam makanan dan mengatur pola makan yang sehat.

Rumusan Masalah

1. Apa saja zat gizi yang terkandung dalam bahan makanan dan mengapa penting untuk memperhatikan kecukupan zat gizi tersebut dalam konsumsi makanan?

2. Bagaimana cara mengukur kandungan zat gizi dalam bahan makanan dan apa saja teknik analisis yang digunakan?

3. Berapa angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk setiap jenis zat gizi dan bagaimana cara memenuhi kebutuhan gizi harian yang dianjurkan?

4. Apa saja sumber makanan yang mengandung zat gizi dan bagaimana cara mengolahnya agar tetap mengandung zat gizi yang cukup?

5. Bagaimana cara membaca label nutrisi pada kemasan makanan dan apa saja informasi penting yang perlu diperhatikan?

(6)

Dengan adanya rumusan masalah ini, diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai topik-topik yang akan dibahas dalam makalah dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara sistematis dan terstruktur.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Zat Gizi dalam Bahan Makanan

Zat gizi adalah nutrisi yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi biologis. Zat gizi dapat ditemukan dalam berbagai jenis bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Beberapa zat gizi yang penting untuk kesehatan manusia dan terkandung dalam bahan makanan antara lain:

1. Karbohidrat: Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh. Mereka terdiri dari gula sederhana seperti glukosa, fruktosa dan galaktosa serta gula kompleks seperti pati dan serat. Karbohidrat ditemukan dalam beras, roti, kentang, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

2. Protein: Protein adalah nutrisi penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Mereka terdiri dari asam amino dan ditemukan dalam daging, ikan, ayam, telur, kacang-kacangan, kedelai, dan produk susu.

3. Lemak: Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan membantu menyerap beberapa vitamin dalam tubuh.

Mereka terdiri dari asam lemak dan ditemukan dalam minyak, mentega, kacang-kacangan, daging, dan ikan.

4. Vitamin: Vitamin adalah zat gizi yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan melindungi dari penyakit. Ada beberapa jenis vitamin, seperti vitamin A, B, C, D, E, dan K, dan dapat ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, biji-bijian, daging, ikan, dan produk susu.

5. Mineral: Mineral adalah zat gizi yang penting untuk menjaga kesehatan tulang, jaringan tubuh, dan keseimbangan cairan dalam tubuh. Ada beberapa jenis mineral, seperti kalsium, magnesium, fosfor, natrium, dan kalium, dan dapat ditemukan dalam sayuran, buah-buahan, biji-bijian, produk susu, dan daging.(Dwiriani et al., 2011)

6. Serat: Serat adalah zat gizi yang penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan dan membantu mengendalikan berat badan. Serat ditemukan dalam biji-bijian, sayuran, buah-buahan, dan kacang- kacangan.

(7)

B. Teknik Analisis Zat Gizi dalam Bahan Makanan

Teknik Analisis Zat Gizi dalam Bahan Makanan adalah suatu prosedur untuk menentukan komposisi zat gizi dalam bahan makanan. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui kandungan nutrisi dari bahan makanan, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyusun menu makanan yang seimbang dan memenuhi kebutuhan gizi harian seseorang.Ada beberapa metode atau teknik analisis zat gizi dalam bahan makanan, antara lain:

1. Metode Kjeldahl: Metode ini digunakan untuk menentukan kandungan protein dalam bahan makanan. Dalam proses ini, bahan makanan dihancurkan dan dicerna dengan asam sulfat, sehingga nitrogen dalam protein dikonversi menjadi amonia. Selanjutnya, amonia ini diukur menggunakan reagen.

2. Metode gravimetri: Metode ini digunakan untuk menentukan kandungan lemak dalam bahan makanan. Dalam proses ini, lemak diambil dari bahan makanan dengan ekstraksi menggunakan pelarut organik seperti kloroform atau etanol, kemudian diuapkan dan ditinggalkan untuk mengeringkan. Berat lemak yang tersisa kemudian diukur dan dibandingkan dengan berat awal bahan makanan.

3. Metode titrasi: Metode ini digunakan untuk menentukan kandungan asam amino dan asam lemak bebas dalam bahan makanan. Dalam proses ini, asam amino atau asam lemak bebas diukur dengan menambahkan larutan asam ke bahan makanan dan kemudian dihitung jumlah asam yang diperlukan untuk netralisasi.

4. Metode spektrofotometri: Metode ini digunakan untuk menentukan kandungan vitamin dan mineral dalam bahan makanan. Dalam proses ini, cahaya dilewatkan melalui sampel bahan makanan dan kemudian diukur menggunakan spektrofotometer.(Jayanti et al., 2011)

Dengan menggunakan teknik analisis zat gizi dalam bahan makanan, kita dapat mengetahui jumlah dan jenis nutrisi yang terkandung dalam bahan makanan tersebut. Dengan demikian, dapat dihitung kebutuhan gizi harian seseorang dan menyusun menu makanan yang seimbang dan memenuhi kebutuhan gizi harian tersebut.

(Nugraini et al., 2013)

C. Angka Kecukupan Gizi

1. Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah suatu standar atau rekomendasi jumlah zat gizi yang

diperlukan oleh seseorang dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan gizi harian yang seimbang.

AKG disusun berdasarkan hasil riset ilmiah terbaru dan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi, seperti usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan tingkat aktivitas fisik.

(8)

2. AKG terdiri dari beberapa jenis zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, antara lain karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Setiap jenis zat gizi memiliki AKG yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan tubuh yang disesuaikan dengan faktor-faktor tersebut.

3. AKG biasanya disajikan dalam bentuk tabel yang memuat rekomendasi jumlah zat gizi per hari untuk setiap jenis kelompok usia, seperti anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia. Tabel AKG ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyusun menu makanan yang seimbang dan memenuhi kebutuhan gizi harian seseorang.

4. Namun, perlu diingat bahwa AKG hanya bersifat sebagai rekomendasi umum dan dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan individu. Oleh karena itu, AKG sebaiknya digunakan sebagai panduan saja dalam menjaga keseimbangan asupan gizi harian, dan apabila ada kebutuhan khusus, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang lebih spesifik.(Soraya et al., 2017)

Berikut adalah contoh tabel angka kecukupan gizi untuk beberapa zat gizi penting:

Zat Gizi Satuan Bayi (0-11 bln)

Balita (1-3 thn)

Anak (4-6 thn)

Anak (7-9 thn)

Laki- laki (10- 29 thn)

Laki- laki (30- 59 thn)

Laki- laki (>60 thn)

Perempuan (10-29 thn)

Perempuan

(30-59 thn) Perempuan (>60 thn)

Energi kkal

550- 720

1000- 1400

1400- 1800

1800- 2200

2200- 2700

2100- 2500

1900-

2300 1900-2200 1800-2200 1600-2000

Protein g 9,1 13 20 28 52 56 56 46 50 46

Lemak g

31-

54 30-40 30-40 30-40 30-40 30-40 30-40 20-30 20-30 20-30

Karbohidrat g - - - -

Serat g 2,4 2,8 4,0 4,6 31 38 30 25 21 21

Kalsium mg 400 500 600 700 1000 1000 1000 1000 1000 1200

Zat Besi mg 0,27 7 7,4 8,7 8 8 8 15 15 7

Vitamin A µg RE 375 400- 600

400- 600

400- 600

600- 800

600- 800

600-

800 600-800 600-800 600-800

(9)

Zat Gizi Satuan Bayi (0-11 bln)

Balita (1-3 thn)

Anak (4-6 thn)

Anak (7-9 thn)

Laki- laki (10- 29 thn)

Laki- laki (30- 59 thn)

Laki- laki (>60 thn)

Perempuan (10-29 thn)

Perempuan

(30-59 thn) Perempuan (>60 thn)

Vitamin C mg 35 40-50 50 50 90 90 90 90 90 90

Vitamin D µg 10 10 10 10 15 15 15 15 15 15

D. Sumber Makanan yang Mengandung Zat Gizi

Sumber makanan yang mengandung zat gizi sangat beragam dan tergantung pada jenis zat gizi yang dimaksud. Berikut ini adalah beberapa contoh sumber makanan yang mengandung zat gizi:

1. Karbohidrat: sumber utama karbohidrat adalah makanan berbasis tepung seperti nasi, roti, pasta, sereal, dan kentang. Selain itu, buah-buahan dan sayuran juga mengandung karbohidrat.

2. Protein: sumber protein yang baik adalah daging, ikan, telur, susu, keju, kacang-kacangan, dan biji-bijian seperti quinoa dan chia seed.

3. Lemak: sumber lemak yang baik adalah minyak nabati seperti minyak zaitun, minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak kedelai. Selain itu, lemak juga dapat ditemukan pada daging, ikan, telur, dan produk susu.

4. Vitamin: berbagai jenis buah-buahan dan sayuran mengandung vitamin, terutama vitamin C dan vitamin A.

Sumber lainnya adalah susu dan produk susu, telur, hati, dan makanan yang diperkaya vitamin seperti sereal.

(10)

5. Mineral: sumber mineral yang baik antara lain sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, daging, ikan, dan produk susu.(Buanasita et al., 2015)

Penting untuk mencoba memasukkan berbagai jenis makanan yang mengandung zat gizi tersebut dalam menu sehari-hari agar kebutuhan gizi terpenuhi secara seimbang. Disarankan juga untuk memperhatikan jumlah dan proporsi dari masing-masing zat gizi dalam asupan makanan, terutama jika ada kebutuhan khusus seperti diet rendah garam, rendah gula, atau rendah kalori.

E. Pengolahan Makanan dan Kandungan Zat Gizi

Pengolahan makanan yang tepat dapat mempertahankan kandungan zat gizi dalam makanan dan menjaga kualitas makanan yang dikonsumsi. Beberapa teknik pengolahan makanan yang tepat antara lain:

1. Pemotongan dan pengupasan: teknik ini dapat mempertahankan kandungan serat dan vitamin yang terkandung dalam kulit atau bagian luar makanan.

2. Perebusan atau pemasakan dalam waktu singkat: teknik ini dapat mempertahankan kandungan nutrisi dalam makanan karena paparan panas yang singkat.

3. Pengolahan dengan teknik memasak sehat seperti dengan cara merebus, memanggang, atau mengukus:

teknik ini dapat mempertahankan kandungan nutrisi dalam makanan dan menghindari penggunaan minyak goreng yang berlebihan.

Di sisi lain, pengolahan makanan yang tidak tepat dapat mengurangi kandungan zat gizi dalam makanan.

Beberapa teknik pengolahan makanan yang tidak tepat antara lain:

1. Pemrosesan makanan yang berlebihan seperti penghancuran: teknik ini dapat menghilangkan sebagian besar serat dan vitamin yang terkandung dalam kulit atau bagian luar makanan.

2. Penggorengan dengan minyak yang berlebihan: teknik ini dapat mengurangi kandungan nutrisi dalam makanan dan meningkatkan risiko kesehatan.

3. Penggunaan bahan pengawet dan pewarna buatan: penggunaan bahan ini dapat mengurangi kandungan nutrisi dalam makanan dan meningkatkan risiko kesehatan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih teknik pengolahan makanan yang tepat agar kandungan zat gizi dalam makanan tetap terjaga dan makanan yang dikonsumsi masih kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.(Zahara & Triyanti, 2009)

Berikut adalah contoh tabel analisis zat gizi untuk beberapa jenis bahan makanan:

(11)

Bahan Makanan

Protein (g)

Lemak (g)

Karbohidrat (g)

Serat (g)

Kalsium (mg)

Zat Besi (mg)

Vitamin A (µg RE)

Vitamin C (mg)

Vitamin D (µg)

Vitamin E (mg)

Vitamin K (µg)

Ayam

Panggang 28.7 14.9 0 0 21 1.4 4 0 0.2 0.7 0

Ikan Salmon 25.8 13.4 0 0 12 0.7 62 0 13.3 2.3 0

Tahu 8.1 4.8 1.5 0.6 111 2.7 4 0.1 0.1 0.1 11

Bayam 2.9 0.4 2.4 2.2 99 2.7 6568 28 0 3.7 460

Kentang 2.0 0.1 16.8 1.8 18 0.8 0 19.7 0 0.2 2.5

Catatan: Nilai dalam tabel ini hanya sebagai contoh dan dapat bervariasi tergantung pada metode analisis yang digunakan dan kondisi bahan makanan.

F. Label Nutrisi pada Kemasan Makanan

Label nutrisi pada kemasan makanan adalah informasi yang diberikan oleh produsen makanan tentang kandungan gizi dalam produk makanan yang mereka buat. Label nutrisi tersebut biasanya terdapat pada bagian belakang atau samping kemasan makanan. Informasi pada label nutrisi makanan sangat penting untuk membantu konsumen dalam memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi mereka.

Beberapa informasi yang biasanya tercantum pada label nutrisi adalah:

1. Ukuran porsi: Ukuran porsi pada label nutrisi makanan menunjukkan jumlah makanan yang disarankan untuk dikonsumsi dalam satu kali makan.

2. Jumlah kalori: Jumlah kalori menunjukkan jumlah energi yang terkandung dalam satu porsi makanan.

3. Jumlah lemak: Lemak adalah salah satu zat gizi yang penting untuk tubuh, namun jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Pada label nutrisi makanan, jumlah lemak yang terkandung dalam satu porsi makanan dicantumkan.

4. Jumlah karbohidrat: Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh, dan pada label nutrisi makanan biasanya terdapat informasi mengenai jumlah karbohidrat total dan jumlah serat yang terkandung dalam satu porsi makanan.

(12)

5. Jumlah protein: Protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh, dan pada label nutrisi makanan biasanya terdapat informasi mengenai jumlah protein yang terkandung dalam satu porsi makanan.

6. Kandungan vitamin dan mineral: Vitamin dan mineral adalah zat gizi lainnya yang penting untuk kesehatan tubuh. Pada label nutrisi makanan, biasanya terdapat informasi mengenai kandungan vitamin dan mineral yang terkandung dalam satu porsi makanan.

Selain informasi di atas, pada label nutrisi makanan juga biasanya terdapat informasi mengenai bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan makanan tersebut dan kandungan bahan tambahan lainnya seperti gula dan natrium.

Penting untuk selalu membaca label nutrisi pada kemasan makanan sebelum membeli dan mengkonsumsi makanan tersebut. Dengan membaca label nutrisi, konsumen dapat memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi mereka dan memperhatikan kandungan zat gizi yang terkandung dalam makanan.

Berikut adalah beberapa zat gizi penting dan angka kecukupan gizi untuk orang dewasa yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia:

1. Protein: 56 gram/hari untuk pria, 46 gram/hari untuk wanita 2. Lemak: 20-30% dari total asupan kalori per hari

3. Karbohidrat: 130 gram/hari 4. Serat: 25-30 gram/hari 5. Kalsium: 1000 mg/hari

6. Zat besi: 8-18 mg/hari tergantung usia dan jenis kelamin

(13)

7. Vitamin A: 700-900 mikrogram RE/hari 8. Vitamin C: 60-100 mg/hari

9. Vitamin D: 15-20 mikrogram/hari 10. Vitamin E: 8-10 mg/hari

11. Vitamin K: 60-120 mikrogram/hari

Untuk mengetahui kandungan zat gizi dalam bahan makanan, dapat dilakukan analisis kimia. Beberapa zat gizi yang diukur dalam analisis kimia makanan antara lain:

1. Protein: dianalisis dengan metode Kjeldahl 2. Lemak: dianalisis dengan ekstraksi Soxhlet 3. Karbohidrat: dianalisis dengan metode gravimetri 4. Serat: dianalisis dengan metode gravimetri

5. Kalsium: dianalisis dengan metode spektrofotometri atau titrasi kompleksometri 6. Zat besi: dianalisis dengan metode spektrofotometri atau titrasi kompleksometri 7. Vitamin A: dianalisis dengan metode spektrofotometri atau HPLC

8. Vitamin C: dianalisis dengan metode titrasi iodometri

9. Vitamin D: dianalisis dengan metode HPLC atau spektrofotometri 10. Vitamin E: dianalisis dengan metode HPLC

11. Vitamin K: dianalisis dengan metode HPLC.

Hasil analisis kimia dapat digunakan untuk menghitung jumlah zat gizi yang terkandung dalam bahan makanan dan kemudian dibandingkan dengan angka kecukupan gizi yang direkomendasikan untuk mengetahui apakah bahan makanan tersebut cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Angka kecukupan gizi adalah jumlah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia untuk menjaga kesehatan dan kinerja tubuh yang optimal. Jumlah ini berbeda-beda tergantung pada usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan seseorang.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah menetapkan angka kecukupan gizi (AKG) untuk beberapa zat gizi penting, seperti protein, lemak, karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral. AKG tersebut didasarkan pada rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan nutrisi masyarakat Indonesia.

(14)

Dengan mengetahui AKG yang direkomendasikan untuk seseorang, kita dapat memperkirakan kebutuhan gizi harian yang diperlukan dan memilih bahan makanan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam memilih makanan, perhatikan kandungan zat gizi dan kualitas nutrisi yang diperlukan untuk mendapatkan keseimbangan nutrisi yang baik dan optimal bagi kesehatan tubuh.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan materi tentang daftar analisis zat gizi bahan makanan dan angka kecukupan gizi, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

Zat gizi merupakan nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh manusia untuk berfungsi dengan baik.

Ada berbagai teknik analisis zat gizi pada bahan makanan yang dapat digunakan untuk mengetahui kandungan zat gizi dalam makanan.

Angka kecukupan gizi adalah rekomendasi untuk asupan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, dan perhitungannya didasarkan pada usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan individu.

Berbagai sumber makanan mengandung berbagai jenis zat gizi, sehingga penting untuk mengonsumsi beragam jenis makanan agar kebutuhan zat gizi terpenuhi.

Pengolahan makanan dapat mempengaruhi kandungan zat gizi dalam makanan, sehingga perlu diperhatikan cara pengolahan yang tepat agar kandungan zat gizi dalam makanan tetap terjaga.

Label nutrisi pada kemasan makanan dapat menjadi sumber informasi penting bagi konsumen dalam memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi mereka.

Dengan memahami pentingnya zat gizi dalam makanan dan cara untuk mengetahui serta memperoleh zat gizi tersebut, diharapkan kita dapat mengonsumsi makanan yang sehat dan memenuhi kebutuhan gizi tubuh secara optimal.

Saran

Saran yang dapat diambil dari materi makalah daftar analisis zat gizi bahan makanan dan angka kecukupan gizi adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah harus meningkatkan program edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang dan angka kecukupan gizi pada masyarakat, khususnya pada kalangan ibu hamil, balita, dan anak-anak.

2. Konsumen harus lebih selektif dalam memilih makanan dan memperhatikan label nutrisi pada kemasan makanan yang akan dikonsumsi.

3. Produsen makanan harus memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai kandungan gizi pada produk makanan yang mereka produksi.

(15)

4. Pihak yang terkait dalam industri makanan harus memperhatikan teknik pengolahan makanan yang baik agar kandungan gizi pada makanan tetap terjaga.

5. Penelitian dan pengembangan teknologi analisis zat gizi pada bahan makanan harus terus dilakukan agar informasi mengenai kandungan gizi pada bahan makanan semakin akurat dan terpercaya.

Dengan adanya saran-saran tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli dan memperhatikan keseimbangan gizi dalam makanan yang dikonsumsi sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi tubuh secara optimal. Selain itu, diharapkan pihak produsen dan pemerintah juga dapat mengambil tindakan untuk menjaga kualitas makanan yang aman dan bergizi.

DAFTAR PUSTAKA

Buanasita, A., Andriyanto, & Sulistyowati, I. (2015). Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Lemak, Cairan, dan Status Hidrasi Mahasiswa Obesitas dan Non Obesitas (Difference of Consumption Level of Energy, Fat, Liquid and Hydration Status of Obese and Non Obese Students). Indonesian Journal of Human Nutrition, 2(1), 11–22.

Dwiriani, C. M., Rimbawan, R., Hardinsyah, H., Riyadi, H., & Martianto, D. (2011). Pengaruh Pemberian Zat Multi Gizi Mikro Dan Pendidikan Gizi Terhadap Pengetahuan Gizi, Pemenuhan Zat Gizi Dan Status Besi Remaja Putri. Jurnal Gizi Dan Pangan, 6(3), 171.

https://doi.org/10.25182/jgp.2011.6.3.171-177

Jayanti, L. D., Effendi, Y. H., & Sukandar, D. (2011). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Serta Perilaku Gizi Seimbang Ibu Kaitannya Dengan Status Gizi Dan Kesehatan Balita Di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Jurnal Gizi Dan Pangan, 6(3), 192.

https://doi.org/10.25182/jgp.2011.6.3.192-199

Soraya, D., Sukandar, D., & Sinaga, T. (2017). Hubungan pengetahuan gizi, tingkat kecukupan zat gizi, dan aktivitas fisik dengan status gizi pada guru SMP. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 6(1), 29–36. https://doi.org/10.14710/jgi.6.1.29-36

Zahara, S., & Triyanti, T. (2009). Kepatuhan Membaca Label Informasi Zat Gizi di Kalangan Mahasiswa.

Kesmas: National Public Health Journal, 4(2), 78. https://doi.org/10.21109/kesmas.v4i2.191 Nugraini, S., Hendrorini, A., & Miharti, T. (2013). Ilmu Gizi 2. Direktorat Pembinaan SMK, 1–254.

Referensi

Dokumen terkait

Mengonsumsi beragam makanan sangat penting karena tidak ada satupun makanan yang semua jenis zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk bertumbuh dan tetap dalam

, 5.2.1 Abantu besilisa ngokoMdabu Izindawo lapho kunenkolelo yokuthi kuhlala khona amadlozi cmndsana , kuvamise ukuthi kube umuntu wesilisa oyinhloko yekhaya oya kuzona lezo zindawo