• Tidak ada hasil yang ditemukan

Grup Lie dan Teori Untingan

N/A
N/A
Candra ;

Academic year: 2024

Membagikan "Grup Lie dan Teori Untingan"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Grup Lie Grup Lie

Definisi:

Sebuah manifold diferensiabel ๐บ yang juga merupakan sebuah grup dikatakan sebagai sebuah grup Lie jika pemetaan di bawah ini bersifat diferensiabel:

๐บ ร— ๐บ โ†’ ๐บ (๐‘”1, ๐‘”2) โ†ฆ ๐‘”1โˆ™ ๐‘”2 dan

๐บ โ†’ ๐บ ๐‘” โ†ฆ ๐‘”โˆ’1 Contoh:

a) Sebuah grup ๐บ = โ„๐‘› dengan operasi penjumlahan merupakan grup Lie.

b) Grup ๐บ = GL(๐‘›; โ„) = {๐ด โˆˆ Mat(๐‘› ร— ๐‘›; โ„)| det(๐ด) โ‰  0} โŠ‚ Mat(๐‘› ร— ๐‘›; โ„) merupakan sub himpunan buka karena det: Mat(๐‘› ร— ๐‘›; โ„) โ†’ โ„ bersifat kontinyu.

Pemetaan perkalian (๐ด, ๐ต) โ†ฆ ๐ด โˆ™ ๐ต diferensiabel karena koefesien matriks ๐ด โˆ™ ๐ต berupa polinomial pada koefesien matrik ๐ด dan ๐ต. Pemetaan invers ๐ด โ†’ ๐ดโˆ’1 diferensiabel karena koefesien matriks ๐ดโˆ’1 berupa fungsi rasional pada koefesien matriks ๐ด.

c) Grup GL(๐‘›; โ„‚) โŠ‚ Mat(๐‘› ร— ๐‘›; โ„‚) = โ„‚๐‘›2 = โ„(2๐‘›)2 merupakan grup Lie.

Teorema:

Misalkan ๐บ merupakan grup Lie dan ๐ป โŠ‚ ๐บ merupakan sub grup yang tertutup sebagai sebuah sub himpunan. Maka ๐ป โŠ‚ ๐บ adalah sebuah sub manifold dan menjadi grup Lie dengan sendirinya.

Contoh:

a) Grup ๐ป = O(๐‘›) โ‰” {๐ด โˆˆ GL(๐‘›; โ„)|๐ด๐‘กโˆ™ ๐ด = ๐•€๐‘›} disebut grup orthogonal. Grup O(๐‘›) merupakan sebuah sub grup, untuk ๐ด, ๐ต โˆˆ O(๐‘›) diperoleh:

(๐ด๐ต)๐‘กโˆ™ (๐ด๐ต) = ๐ต๐‘ก๐ด๐‘ก๐ด๐ต = ๐ต๐‘ก๐•€๐‘›๐ต = ๐ต๐‘ก๐ต = ๐•€๐‘›

Sehingga ๐ด๐ต โˆˆ O(๐‘›). Hal yang sama juga untuk ๐ด โˆˆ O(๐‘›) diperoleh ๐ดโˆ’1 = ๐ด๐‘ก sehingga ๐•€๐‘› = ๐ด โˆ™ ๐ดโˆ’1= (๐ดโˆ’1)๐‘กโˆ™ ๐ดโˆ’1. Oleh karena itu, ๐ดโˆ’1โˆˆ O(๐‘›). Grup O(๐‘›) โŠ‚ GL(๐‘›; โ„) merupakan sub himpunan tertutup karena pemetaan ๐ด โ†’ ๐ด๐‘ก๐ด bersifat kontinyu yakni ๐ด๐‘กโˆ™ ๐ด = ๐•€๐‘› berupa kondisi tertutup.

b) Grup ๐ป = SL(๐‘›; โ„) โ‰” {๐ด โˆˆ Mat(๐‘› ร— ๐‘›; โ„| det(๐ด) = 1} disebut grup linier spesial.

c) Grup ๐ป = SO(๐‘›) โ‰” O(๐‘›) โˆฉ SL(๐‘›; โ„) disebut grup orthogonal spesial.

d) Grup ๐ป = U(๐‘›) โ‰” {๐ด โˆˆ Mat(๐‘› ร— ๐‘›; โ„‚)|๐ดโˆ—โˆ™ ๐ด = 1} disebut grup unitari dimana ๐ดโˆ— โ‰” (๐ดฬ…)๐‘ก.

e) Grup ๐ป = SL(๐‘›; โ„) โ‰” {๐ด โˆˆ Mat(๐‘› ร— ๐‘›; โ„‚)| det(๐ด) = 1} disebut grup linier khusus.

f) Grup ๐ป = SU(๐‘›) โ‰” U(๐‘›) โˆฉ SL(๐‘›; โ„‚) disebut grup unitari spesial.

Contoh:

Misalkan ๐บ dan ๐บโ€ฒ merupakan grup Lie. Maka ๐บ ร— ๐บโ€ฒ merupakan grup Lie dengan struktur grup diperoleh sebagai berikut:

(๐‘”1, ๐‘”1โ€ฒ) โˆ™ (๐‘”2โˆ™ ๐‘”2โ€ฒ) โ‰” (๐‘”1โˆ™ ๐‘”2, ๐‘”1โ€ฒ โˆ™ ๐‘”2โ€ฒ) (๐‘”, ๐‘”โ€ฒ)โˆ’1โ‰” (๐‘”โˆ’1, (๐‘”โ€ฒ)โˆ’1)

(2)

Definisi:

Misalkan ๐บ. ๐ป merupakan grup Lie. Sebuah homomorfisma grup diferensiabel ๐œ‘: ๐บ โ†’ ๐ป disebut homomorfisma pada grup Lie. Sebuah homomorfisma grup Lie ๐œ‘: ๐บ โ†’ ๐ป disebut isomorfisma pada grup Lie jika pemetaan tersebut invertibel dan inversnya juga merupakan homomorfisma grup Lie. Pada kasus ini, ๐บ dan ๐ป dikatakan isomorfik sebagai grup Lie.

Contoh:

Untuk setiap ๐ด โˆˆ ๐บ = SO(2), ๐ด = (๐‘Ž ๐‘

๐‘ ๐‘‘) sehingga kondisi di bawah in 1 = ๐ด๐‘กโˆ™ ๐ด = (๐‘Ž ๐‘

๐‘ ๐‘‘) โˆ™ (๐‘Ž ๐‘

๐‘ ๐‘‘) = (๐‘Ž2+ ๐‘2 ๐‘Ž๐‘ + ๐‘๐‘‘ ๐‘Ž๐‘ + ๐‘๐‘‘ ๐‘2+ ๐‘‘2) menghasilkan persamaan

๐‘Ž2+ ๐‘2 = 1 ๐‘2+ ๐‘‘2 = 1 ๐‘Ž๐‘ + ๐‘๐‘‘ = 0.

Selanjutnya diperoleh kondisi

1 = det(๐ด) = ๐‘Ž๐‘‘ โˆ’ ๐‘๐‘.

Persamaan di atas, masing-masing dikali dengan ๐‘ dan ๐‘‘ diperoleh ๐‘ = ๐‘Ž๐‘๐‘‘ โˆ’ ๐‘๐‘2 = โˆ’๐‘(๐‘2+ ๐‘‘2) = โˆ’๐‘

๐‘‘ = ๐‘Ž๐‘‘2โˆ’ ๐‘๐‘๐‘‘ = ๐‘Ž(๐‘2+ ๐‘‘2) = ๐‘Ž Sehingga setiap ๐ด โˆˆ SO(2) mempunyai bentuk ๐ด = (๐‘Ž โˆ’๐‘

๐‘ ๐‘Ž ) dengan ๐‘Ž2+ ๐‘2 = 1. Oleh karena itu, terdapat ๐œ‘ โˆˆ โ„ sedemikian sehingga (๐‘Ž

๐‘) = (cos ๐œ‘

sin ๐œ‘) dan diperoleh:

SO(2) = {(cos ๐œ‘ โˆ’ sin ๐œ‘

sin ๐œ‘ cos ๐œ‘ )| ๐œ‘ โˆˆ โ„}.

Untuk ๐ป = U(1), diperoleh:

U(1) = {(๐‘ง) โˆˆ GL(1; โ„‚)|๐‘งฬ… โˆ™ ๐‘ง = 1}

U(1) = {(๐‘ง)||๐‘ง| = 1}

U(1) = {(๐‘’๐‘–๐œ‘)|๐œ‘ โˆˆ โ„}.

Sehingga pemetaan di bawah ini

SO(2) โ†’ U(1), (cos ๐œ‘ โˆ’ sin ๐œ‘

sin ๐œ‘ cos ๐œ‘ ) โ†ฆ (๐‘’๐‘–๐œ‘),

Merupakan sebuah isomorfisma dari grup Lie. Untuk melihat bawah pemetaan di atas merupakan homomorfisma grup, gunakan teorema penjumlahan untuk fungsi sin dan cos.

Untuk memerikasa sifat invertibel digunakan rumus Euler. Sehingga U(1) โ‰… SO(2).

Keduanya isomorfik terhadap lingkaran satuan ๐‘†1.

(3)

Aljabar Lie Definisi:

Sebuah ruang vektor ๐‘‰ dengan pemetaanya [โˆ™,โˆ™]: โ†’ ๐‘‰ ร— ๐‘‰ โ†’ ๐‘‰ dikatakan sebagai sebuah grup Lie jika memenuhi beberapa kondisi di bawah ini:

1) Pemetaan [โˆ™,โˆ™] bersifat bilinier.

2) Pemetaan [โˆ™,โˆ™] bersifat antisimetrik yakni untuk setiap ๐‘ฃ, ๐‘ค โˆˆ ๐‘‰: [๐‘ฃ, ๐‘ค] = โˆ’[๐‘ฃ, ๐‘ค].

3) Pemetaan [โˆ™,โˆ™] memenuhi identitas Jakobi yakni untuk setiap ๐‘ข, ๐‘ฃ, ๐‘ค โˆˆ ๐‘‰ berlaku [[๐‘ข, ๐‘ฃ], ๐‘ค] + [[๐‘ฃ, ๐‘ค], ๐‘ข] + [[๐‘ค, ๐‘ข], ๐‘ฃ] = 0.

Pemetaan [โˆ™,โˆ™] disebut kurung Lie.C Contoh:

a) Setiap ruang vektor dengan pemetaannya [โˆ™,โˆ™] โ‰ก 0 merupakan aljabar Lie. Sebuah aljabar Lie dengan kurung trivial [โˆ™,โˆ™] โ‰ก 0 disebut abelan.

b) Ruang ๐‘‰ = Mat(๐‘› ร— ๐‘›; ๐•‚) dimana ๐•‚ = โ„ atau โ„‚, dengan komutator [๐ด, ๐ต] โ‰” ๐ด โˆ™ ๐ต โˆ’ ๐ต โˆ™ ๐ด merupakan aljabar Lie. Identitas Jakobi diperoleh dengan cara berikut

[[๐ด, ๐ต], ๐ถ] + [[๐ต, ๐ถ], ๐ด] + [[๐ถ, ๐ด], ๐ต]

= (๐ด๐ต โˆ’ ๐ต๐ด)๐ถ โˆ’ ๐ถ(๐ด๐ต โˆ’ ๐ต๐ด) + (๐ต๐ถ โˆ’ ๐ถ๐ต)๐ด โˆ’ ๐ด(๐ต๐ถ โˆ’ ๐ถ๐ต) + (๐ถ๐ด โˆ’ ๐ด๐ถ)๐ต โˆ’ ๐ต(๐ถ๐ด โˆ’ ๐ด๐ถ)

[[๐ด, ๐ต], ๐ถ] + [[๐ต, ๐ถ], ๐ด] + [[๐ถ, ๐ด], ๐ต] = 0

Perhitungan di atas menunjukan bahwa identitas Jakobi merupakan konsekuensi dari asosiasi perkalian matriks. Pada kasus umum, identitas Jakobi dapat dipandang sebagai pengganti asosiatif.

c) Ruang ๐‘‰ = โ„ dengan pemetaan [โˆ™,โˆ™] = (โˆ™) ร— (โˆ™) didefinisikan sebagai produk vektor dan merupakan aljabar Lie.

d) Misalkan ๐‘€ merupakan manifold diferensiabel dan ๐‘‰ = ๐”›(๐‘€) merupakan ruang medan vektor diferensiabel di ๐‘€. Misalkan [โˆ™,โˆ™] merupakan kurung Lie pada medan vektor ๐‘‰ maka (๐‘‰, [โˆ™,โˆ™]) merupakan aljabar Lie berdimensi berhingga.

Definisi:

Misalkan (๐‘‰, [โˆ™,โˆ™]) merupakan sebuah aljabar Lie. Sebuah sub ruang vektor ๐‘Š โŠ‚ ๐‘‰ dengan pemetaanya [โˆ™,โˆ™]|๐‘Šร—๐‘Š disebut sub aljabar Lie ๐‘‰ jika untuk setiap ๐‘ค. ๐‘คโ€ฒโˆˆ ๐‘Š, [๐‘ค, ๐‘คโ€ฒ] โˆˆ ๐‘Š.

Jelas bahwa, sebuah sub aljabar Lie juga merupakan aljabar Lie dengan sendirinya.

Selanjutnya akan diasosiasikan secara alami ke setiap grup Lie aljabar Lie. Misalkan ๐บ merupakan grup Lie yang tetap. Untuk sebuah ๐‘” โˆˆ ๐บ diperoleh pemetaan

๐ฟ๐‘”: ๐บ โ†’ ๐บ, ๐ฟ๐‘”(โ„Ž) โ‰” ๐‘” โˆ™ โ„Ž, (๐’•๐’“๐’‚๐’๐’”๐’Š๐’”๐’Š ๐’Œ๐’Š๐’“๐’Š ๐’๐’๐’†๐’‰ ๐’ˆ) ๐‘…๐‘”: ๐บ โ†’ ๐บ, ๐‘…๐‘”(โ„Ž) โ‰” โ„Ž โˆ™ ๐‘”, (๐’•๐’“๐’‚๐’๐’”๐’Š๐’”๐’Š ๐’Œ๐’‚๐’๐’‚๐’ ๐’๐’๐’†๐’‰ ๐’ˆ)

๐›ผ๐‘”(โ„Ž): ๐บ โ†’ ๐บ, ๐›ผ๐‘”(โ„Ž) โ‰” (๐ฟ๐‘”โˆ˜ ๐‘…๐‘”โˆ’1)(โ„Ž) = ๐‘” โˆ™ โ„Ž โˆ™ ๐‘”โˆ’1, (๐’Œ๐’๐’๐’‹๐’–๐’ˆ๐’‚๐’”๐’Š ๐’๐’๐’†๐’‰ ๐’ˆ).

Perhatikan bahwa konjugasi merupakan sebuah isomorfisma grup Lie dengankan transisi kanan dan kiri merupakan difeomorsima namun semuanya buka homomorfisma grup.

Catatan:

Misalkan ๐‘€ dan pemetaan ๐น: ๐‘€ โ†’ ๐‘ berturut-turut merupakan manifold diferensiabel dan difeomorfisma. Untuk sebuah medan vektor diferensiabel ๐‘‹ di ๐‘€, diatur

(4)

๐‘‘๐น(๐‘‹)(๐‘) โ‰” ๐‘‘๐นโˆ’1(๐‘)๐น (๐‘‹(๐นโˆ’1(๐‘))).

Maka ๐‘‘๐น(๐‘‹) merupakan sebuah medan vektor diferensiabel di ๐‘€ sehingga diagram komut berikut berlaku:

Selanjutnya untuk setiap ๐‘‹, ๐‘Œ โˆˆ ๐”›(๐‘€) diperoleh

๐‘‘๐น([๐‘‹, ๐‘Œ]) = [๐‘‘๐น(๐‘‹), ๐‘‘๐น(๐‘Œ)].

Definisi:

Misalkan ๐‘€ = ๐บ merupakan grup Lie. Sebuah medan vektor ๐‘‹ โˆˆ ๐”›(๐บ) disebut invarian kiri jika untuk setiap ๐‘” โˆˆ ๐บ berlaku ๐‘‘๐ฟ๐‘”(๐‘‹) = ๐‘‹.

Berdasarkan bentuk ๐‘‘๐น([๐‘‹, ๐‘Œ]) = [๐‘‘๐น(๐‘‹), ๐‘‘๐น(๐‘Œ)], jika ๐‘‹, ๐‘Œ โˆˆ ๐”›(๐บ) bersifat invarian kiri maka ๐‘‘๐ฟ๐‘”([๐‘‹, ๐‘Œ]) = [๐‘‘๐ฟ๐‘”(๐‘‹), ๐‘‘๐ฟ๐‘”(๐‘Œ)] = [๐‘‹, ๐‘Œ] akibatnya [๐‘‹, ๐‘Œ] juga merupakan invarian kiri. Oleh karena itu, ruang vektor

๐”ค โ‰” {๐‘‹ โˆˆ ๐”›(๐บ)|๐‘‹ ๐‘–๐‘›๐‘ฃ๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘–๐‘Ž๐‘› ๐‘˜๐‘–๐‘Ÿ๐‘–}

pada medan vektor diferensiabel invarian kiri di ๐บ merupakan sebuah sub aljabar Lie pada ๐”›(๐บ).

Definisi:

Ruang vektor ๐”ค disebut sebagai aljabar Lie pada ๐บ.

Untuk ๐‘” โˆˆ ๐บ dan ๐‘‹ โˆˆ ๐”ค diperoleh:

๐‘‹(๐‘”) = ๐‘‘๐ฟ๐‘”(๐‘‹)(๐‘”) = ๐‘‘

(๐ฟ๐‘”โˆ’1(๐‘”))๐ฟ๐‘”(๐‘‹ (๐ฟ๐‘”โˆ’1(๐‘”))) = ๐‘‘๐‘’๐ฟ๐‘”(๐‘‹(๐‘’)),

dimana ๐‘’ merupakan elemen netral di ๐บ. Sebaliknya, diberikan ๐‘‹0 โˆˆ ๐‘‡๐‘’๐บ, maka ๐‘‹(๐‘”) โ‰” ๐‘‘๐‘’๐ฟ๐‘”(๐‘‹0) menghasilkan sebuah medan vektor inviarin kiri ๐‘‹ โˆˆ ๐”ค. Didapatkan isomorfisma linier ๐‘‡๐‘’๐บ โ†’ ๐”ค. Khususnya, dim ๐”ค sebagai ruang vektor rill setara dengan dim ๐บ sebagai menifold diferensiabel.

Contoh:

a) Untuk ๐บ = GL(๐‘›; โ„), ๐”ค = ๐‘‡๐•€๐‘›GL(๐‘›; โ„) = Mat(๐‘› ร— ๐‘›; โ„) dan kurung Lie [โˆ™,โˆ™]

merupakan komutator.

b) Untuk ๐บ = O(๐‘›),

๐”ค =: ๐”ฌ(๐‘›) = ๐‘‡๐•€๐‘›O(๐‘›) = {๐‘ฬ‡(0)|๐‘: (โˆ’๐œ–, ๐œ–) โ†’ O(๐‘›) ๐‘‘๐‘–๐‘“๐‘’๐‘Ÿ๐‘’๐‘›๐‘ ๐‘–๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™, ๐‘(0) = ๐•€๐‘›}.

dapat dihitung ๐‘(๐‘ ) โˆˆ O(๐‘›) ๐•€๐‘› = ๐‘(๐‘ )๐‘กโˆ™ ๐‘(๐‘ )

(5)

0 = ๐‘‘ ๐‘‘๐‘ |

๐‘ =0

(๐‘(๐‘ )๐‘กโˆ™ ๐‘(๐‘ )) = ๐‘ฬ‡(0)๐‘กโˆ™ ๐‘(0) + ๐‘(0)๐‘กโˆ™ ๐‘ฬ‡(0) 0 = ๐‘ฬ‡(0) โˆ™ ๐•€๐‘›+ ๐•€๐‘›โˆ™ ๐‘ฬ‡(0) = ๐‘ฬ‡(0)๐‘ก+ ๐‘ฬ‡(0).

Sehingga ๐”ฌ(๐‘›) โŠ‚ {๐ด โˆˆ Mat(๐‘› ร— ๐‘›; โ„)|๐ด๐‘ก+ ๐ด = 0}. Lebih jauhnya untuk dim ๐”ฌ(๐‘›) = dim ๐‘‚(๐‘›) =๐‘›(๐‘› โˆ’ 1)

2 = dim{๐ด โˆˆ Mat(๐‘› ร— ๐‘›; โ„)|๐ด๐‘ก+ ๐ด = 0}

Sehingga didapatkan

๐”ฌ(๐‘›) = {๐ด โˆˆ Mat(๐‘› ร— ๐‘›; โ„)|๐ด๐‘ก+ ๐ด = 0}.

c) Hal yang sama untuk ๐บ = SL(๐‘›; โ„), didapatkan:

๐”ค =: ๐”ฐ๐”ฉ(๐‘›; โ„) = ๐‘‡๐•€๐‘›SL(๐‘›; โ„)

= {๐‘ฬ‡(0)|๐‘: (โˆ’๐œ–, ๐œ–) โ†’ SL(๐‘›; โ„) ๐‘‘๐‘–๐‘“๐‘’๐‘Ÿ๐‘’๐‘›๐‘ ๐‘–๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™, ๐‘(0) = ๐•€๐‘›} Sehingga menghasilkan

๐‘(๐‘ ) โˆˆ SL(๐‘›; โ„) 1 = det ๐‘(๐‘ ) 0 = ๐‘‘

๐‘‘๐‘ |

๐‘ =0

(det ๐‘(๐‘ )) = tr(๐‘ฬ‡(0)).

Seperti pada bagian sebelumnya, pernyataan dari dimensinya menghasilkan ๐”ฐ๐”ฉ(๐‘›; โ„) = {๐ด โˆˆ Mat(๐‘› ร— ๐‘›; โ„)|tr(๐ด) = 0}

d) Untuk ๐บ = SO(๐‘›), didapatkan

๐”ค =: ๐”ฐ๐”ฌ(๐‘›) = ๐”ฌ(๐‘›) โˆฉ ๐”ฐ๐”ฉ(๐‘›; โ„) = ๐”ฌ sehingga ๐”ฌ(๐‘›) โŠ‚ ๐”ฐ๐”ฉ(๐‘›; โ„).

e) Untuk ๐บ = U(๐‘›), akan dihitung ๐‘(๐‘ ) โˆˆ U(๐‘›)

๐•€๐‘› = ๐‘(๐‘ )โˆ—โˆ™ ๐‘(๐‘ ) 0 = ๐‘‘

๐‘‘๐‘ |

๐‘ =0

(๐‘(๐‘ )โˆ—โˆ™ ๐‘(๐‘ )) 0 = ๐‘ฬ‡(0)โˆ—โˆ™ ๐‘(0) + ๐‘(0) โˆ™ ๐‘ฬ‡(0) 0 = ๐‘ฬ‡(0)โˆ—+ ๐‘ฬ‡(0).

Oleh karena itu, ๐”ค =: ๐”ฒ(๐‘›) = {๐ด โˆˆ Mat(๐‘› ร— ๐‘›; โ„‚)|๐ดโˆ— = โˆ’๐ด}.

f) Untuk ๐บ = SL(๐‘›; โ„‚), didapatkan ๐”ค =: ๐”ฐ๐”ฉ(๐‘›; โ„‚) = {๐ด โˆˆ Mat(๐‘› ร— ๐‘›; โ„‚)|tr(๐ด) = 0}

g) Untuk ๐บ = SU(๐‘›), didapatkan ๐”ค = ๐”ฐ

(6)

Representasi Definisi:

Sebuah representasi dari grup Lie ๐บ merupakan homomorfisma grup Lie ๐œš: ๐บ โ†’ Aut(๐‘‰) untuk sebuah ruang ๐•‚-vektor berdimensi berhingga. Jika ๐•‚ = โ„ maka ๐œš disebut representasi riil, sebaliknya jika ๐•‚ = โ„‚ maka ๐œš disebut representasi kompleks.

Catatan:

Berdasarkan pilihan basis ๐‘‰ = ๐•‚๐‘› dan Aut(๐‘‰) โ‰… GL(๐‘›; ๐•‚).

Definisi:

Sebuah representasi ๐œš dikatakan setia jika dan hanya jika ๐œš bersifat injektif.

Contoh:

a) Representasi trivial didefinisikan sebagai ๐œš(๐‘”) โ‰” id๐‘‰ untuk setiap ๐‘” โˆˆ ๐บ, representasi tersebut setia hanya untuk grup Lie trivial ๐บ = {๐‘’}.

b) Misalkan ๐บ dan ๐”ค berturut-turut merupakan grup Lie dan aljabar Lie. Representasi adjoin didefinisikan sebagai berikut

Ad: ๐บ โ†’ Aut(๐”ค).

Untuk setiap ๐‘” โˆˆ ๐บ, diperoleh ๐›ผ๐‘”(๐‘’) = ๐‘” โˆ™ ๐‘’ โˆ™ ๐‘”โˆ’1 = ๐‘’. Turunan ๐›ผ๐‘” terhadap ๐‘’ didapatkan pemetaan linier yakni

Ad๐‘” โ‰” ๐‘‘๐‘’๐›ผ๐‘”: ๐”ค โ‰… ๐‘‡๐‘’๐บ โ†’ ๐‘‡๐‘’๐บ โ‰… ๐”ค.

Selanjutnya perlu dibuktikan bahwa Ad merupakan homomorfisma grup yakni Ad๐‘”1โˆ™๐‘”2 = Ad๐‘”1โˆ˜ Ad๐‘”2. Pilih ๐‘‹ โˆˆ ๐”ค dan misalkan ๐‘: (โˆ’๐œ–, ๐œ–) โ†’ ๐บ merupakan kurva diferensiabel sedemikian sehingga ๐‘(0) = ๐‘’ dan ๐‘ฬ‡(0) = ๐‘ sehingga diperoleh Ad๐‘”1โˆ™๐‘”2(๐‘‹) = ๐‘‘๐‘’๐›ผ๐‘”1โˆ™๐‘”2(๐‘‹)

Ad๐‘”1โˆ™๐‘”2(๐‘‹) = ๐‘‘ ๐‘‘๐‘ |

๐‘ =0

(๐›ผ๐‘”1โˆ™๐‘”2(๐‘(๐‘ ))) Ad๐‘”1โˆ™๐‘”2(๐‘‹) = ๐‘‘

๐‘‘๐‘ |

๐‘ =0

((๐›ผ๐‘”1 โˆ˜ ๐›ผ๐‘”2)(๐‘(๐‘ ))) Ad๐‘”1โˆ™๐‘”2(๐‘‹) = ๐‘‘๐‘’๐›ผ๐‘”1(๐‘‘๐‘’๐›ผ๐‘”2(๐‘‹))

Ad๐‘”1โˆ™๐‘”2(๐‘‹) = Ad๐‘”1(Ad๐‘”2(๐‘‹)) Ad๐‘”1โˆ™๐‘”2(๐‘‹) = Ad๐‘”1โˆ˜ Ad๐‘”2(๐‘‹).

Definisi:

Misalkan ๐œš: ๐บ โ†’ Aut(๐‘‰) dan ๐œš๐‘—: ๐บ โ†’ Aut(๐‘‰๐‘—) merupakan representasi dari sebuah grup Lie G untuk ๐‘— = 1,2.

1. Representasi jumlahan langsung didefinisikan sebagai:

๐œš1โŠ• ๐œš2: ๐บ โ†’ Aut(๐‘‰1โŠ• ๐‘‰2)

(๐œš1โŠ• ๐œš2)(๐‘”)(๐‘ฃ1โŠ• ๐‘ฃ2) โ‰” ๐œš1(๐‘”)(๐‘ฃ1) โŠ• ๐œš2(๐‘”)(๐‘ฃ2)

Berdasarkan basis pada ๐‘‰1โŠ• ๐‘‰2 yang diinduksi dari masing-masing basis ๐‘‰1 dan ๐‘‰2, ๐œš1 โŠ• ๐œš2 mempunya forma diagonal blok:

(7)

(๐œš1โŠ• ๐œš2)(๐‘”) = (๐œš1(๐‘”) 0 0 ๐œš2(๐‘”))

2. Representasi produk tensor ๐œš1โŠ— ๐œš2: ๐บ โ†’ Aut(๐‘‰1โŠ— ๐‘‰2) didefinisikan sebagai elemen homogeneus ๐œš1โŠ— ๐œš2 oleh

(๐œš1โŠ— ๐œš2)(๐‘”)(๐‘ฃ1โŠ— ๐‘ฃ2) โ‰” ๐œš1(๐‘”)(๐‘ฃ1) โŠ— ๐œš2(๐‘”)(๐‘ฃ2) dan diekspansi secara linier untuk semua ๐‘‰1โŠ— ๐‘‰2.

3. Representasi produk tensor antisimetrik didefinsikan sebagai:

โˆง๐‘˜๐œš: ๐บ โ†’ Aut(โˆง๐‘˜๐‘‰)

(โˆง๐‘˜๐œš)(๐‘”)(๐‘ฃ1โˆง โ€ฆ โˆง ๐‘ฃ๐‘˜) โ‰” ๐œš(๐‘”)๐‘ฃ1โˆง โ€ฆ โˆง ๐œš(๐‘”)๐‘ฃ๐‘˜. 4. Representasi produk tensor simetrik didefinisikan sebagai:

โŠ™๐‘˜๐œš: ๐บ โ†’ Aut(โŠ™๐‘˜๐‘‰)

(โŠ™๐‘˜๐œš)(๐‘”)(๐‘ฃ1โŠ™ โ€ฆ โŠ™ ๐‘ฃ๐‘˜) โ‰” ๐œš(๐‘”)๐‘ฃ1โŠ™ โ€ฆ โŠ™ ๐œš(๐‘”)๐‘ฃ๐‘˜

5. Asosiasikan untuk setiap ruang ๐•‚-vektor ๐‘‰ yang merupakan ruang vektor dual ๐‘‰โˆ— untuk setiap pemetaan linier dari ๐‘‰ ke ๐•‚. Jadi diharapkan asosiasi dengan setiap representasi ๐œš: ๐บ โ†’ Aut(๐‘‰) dan representasi dual ๐œšโˆ—: ๐บ โ†’ Aut(๐‘‰โˆ—). Selanjutnya akan didefinisikan ๐œšโˆ—: karena untuk ๐‘” โˆˆ ๐บ, representasi ๐œš(๐‘”) merupakan sebuah automorfisma linier ๐‘‰ dan automorfisma dualnya yakni ๐œš(๐‘”)โˆ—: ๐‘‰โˆ— โ†’ ๐‘‰โˆ— yang didefinisikan sebagai ๐œš(๐‘”)โˆ—(๐œ†) โ‰” ๐œ† โˆ˜ ๐œš(๐‘”) sebagai perwakilan dari representasi dual. Selanjutnya akan diperiksa apakah pemetaan ๐‘” โ†ฆ ๐œš(๐‘”)โˆ— merupakan sebuah homomorfisma grup ๐บ โ†’ Aut(๐‘‰):

๐‘”1โˆ™ ๐‘”2 โ†ฆ ๐œš(๐‘”1 โˆ™ ๐‘”2)โˆ—

๐œš(๐‘”1โˆ™ ๐‘”2)โˆ— = (๐œš(๐‘”1) โˆ™ ๐œš(๐‘”2))โˆ— ๐œš(๐‘”1โˆ™ ๐‘”2)โˆ— = ๐œš(๐‘”2)โˆ—โˆ™ ๐œš(๐‘”1)โˆ—

๐œš(๐‘”1โˆ™ ๐‘”2)โˆ— โ‰  ๐œš(๐‘”2)โˆ—โˆ™ ๐œš(๐‘”2)โˆ— pada kasus umum.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, akan didefinisikan representasi dual yakni:

๐œšโˆ—: ๐บ โ†’ Aut(๐‘‰โˆ—) ๐œšโˆ—(๐‘”) โ‰” ๐œš(๐‘”โˆ’1)โˆ— Sekarang akan dihitung:

๐œšโˆ—(๐‘”1โˆ™ ๐‘”2) = (๐œš((๐‘”1โˆ™ ๐‘”2)โˆ’1))โˆ— ๐œšโˆ—(๐‘”1โˆ™ ๐‘”2) = (๐œš(๐‘”2โˆ’1โˆ™ ๐‘”1โˆ’1))โˆ— ๐œšโˆ—(๐‘”1โˆ™ ๐‘”2) = (๐œš(๐‘”2โˆ’1) โˆ™ ๐œš(๐‘”1โˆ’1))โˆ— ๐œšโˆ—(๐‘”1โˆ™ ๐‘”2) = ๐œš(๐‘”1โˆ’1)โˆ—โˆ™ ๐œš(๐‘”2โˆ’1)โˆ— ๐œšโˆ—(๐‘”1โˆ™ ๐‘”2) = ๐œšโˆ—(๐‘”1) โˆ™ ๐œšโˆ—(๐‘”2)

Sedemikian sehingga ๐œšโˆ—: ๐บ โ†’ Aut(๐‘‰) jelas merupakan sebuah homomorfisma grup.

6. Misalkan representasi ๐œš: ๐บ โ†’ Aut(๐‘‰) bersifat rill, dapat dibuat sebuah ruang vektor kompleks dari ๐‘‰ dengan mengatur ๐‘‰โ„‚โ‰” ๐‘‰ โŠ—โ„โ„‚. Kompleksifikasi ๐œš adalah representasi kompleks

๐œšโ„‚: ๐บ โ†’ Aut(๐‘‰โ„‚), ๐œš๐ถ โ‰” ๐œš โŠ— idโ„‚.

Dalam kaitannya dengan matriks, yang berarti representasi ๐œš diberikan oleh matriks rill. Jika dianggapnya matriks kompleks maka didapatkan kompleksifikasi.

(8)

Definisi:

Misalkan ๐บ merupakan sebuah grup Lie, ๐œš: ๐บ โ†’ Aut(๐‘‰) dan ๐œšฬƒ: ๐บ โ†’ Aut( ๐‘‰ฬƒ) merupakan representasi. Maka ๐œš dan ๐œšฬ… dikatakan ekivalen jika dan hanya jika terdapat sebuah isomorfisma ๐‘‡: ๐‘‰ โ†’ ๐‘‰ฬƒ sedemikian sehingga untuk ๐‘” โˆˆ ๐บ diagram berikut ini komutatif:

๐‘‰ โ†’๐‘‡ ๐‘‰ฬ…

๐œš(๐‘”) โ†“ โ†“ ๐œšฬƒ(๐‘”)

๐‘‰ โ†’๐‘‡ ๐‘‰ฬ…

Definisi:

Sebuah representasi pada aljabar Lie ๐”ค merupakan sebuah homomorfisma aljabar Lie ๐œ†: ๐”ค โ†’ End(๐‘‰) dimana ๐‘‰ merupakan ruang ๐•‚-vektor berdimensi berhingga. Jika ๐•‚ = โ„ maka ๐œ† disebut representasi rill dan jika ๐•‚ = โ„‚ maka ๐œ† disebut representasi kompleks.

Diberikan sebuah representasi ๐œ†: ๐”ค โ†’ End(๐‘‰), ๐œ†ฬƒ: ๐”คฬƒ โ†’ End(๐‘‰ฬƒ), sebuah isomorfisma linier ๐‘‡: ๐‘‰ โ†’ ๐‘‰ฬƒ disebut ekivalensi dari ๐œ† dan ๐œ†ฬƒ jika dan hanya jika untuk ๐‘‹ โˆˆ ๐”ค memenuhi diagram berikut:

๐‘‰ โ†’๐‘‡ ๐‘‰ฬ…

๐œ†(๐‘‹) โ†“ โ†“ ๐œ†ฬƒ(๐‘‹)

๐‘‰ โ†’๐‘‡ ๐‘‰ฬ…

Pada kasus ini, representasi ๐œ† dan ๐œ†ฬƒ dikatakan ekivalen.

(9)

Pemetaan Eksponensial Lemma:

Misalkan ๐บ merupakan sebuah grup Lie dan ๐›พ: โ„ โ†’ ๐บ merupakan kurva diferensiabel dengan ๐›พ(0) = ๐‘’. Maka ๐›พ merupakan sebuah homomorfisma grup yakni untuk ๐‘ , ๐‘ก โˆˆ โ„, ๐›พ(๐‘  + ๐‘ก) = ๐›พ(๐‘ ) โˆ™ ๐›พ(๐‘ก) jika dan hanya jika ๐›พ merupakan sebuah kurva integral dari anggota aljabar Lie pada ๐บ.

Bukti:

Anggap bahwa untuk semua ๐‘ , ๐‘ก โˆˆ โ„ berlaku ๐›พ(๐‘  + ๐‘ก) = ๐›พ(๐‘ ) โˆ™ ๐›พ(๐‘ก), maka diperoleh:

๐›พฬ‡(๐‘ก) = ๐‘‘ ๐‘‘๐‘ |

๐‘ =0

๐›พ(๐‘  + ๐‘ก) = ๐‘‘ ๐‘‘๐‘ |

๐‘ =0

(๐›พ(๐‘ก) โˆ™ ๐›พ(๐‘ )) = ๐‘‘๐ฟ๐›พ(๐‘ก)๐›พฬ‡(0).

Misalkan ๐‘‹ merupakan medan vektor invarian kiri yang unik pada ๐บ dengan ๐‘‹(๐‘’) = ๐›พฬ‡(0), sehingga

๐›พฬ‡(๐‘ก) = ๐‘‘๐ฟ๐›พ(๐‘ก)๐‘‹(๐‘’) = ๐‘‹(๐›พ(๐‘ก)) Oleh karena itu, ๐›พ merupakan sebuah kurva integral pada ๐‘‹.

Misalkan ๐บ merupakan sebuah grup Lie dan ๐”ค merupakan aljabar Lie. Untuk ๐‘‹ โˆˆ ๐”ค, misalkan ๐›พ๐‘‹: โ„ โ†’ ๐บ dinotasikan sebagai kurva integal pada ๐‘‹ dengan ๐›พ๐‘‹(0) = ๐‘’

Definisi:

Sebuah pemetaan exp: ๐”ค โ†’ ๐บ, exp(๐‘‹) โ‰” ๐›พ๐‘‹(1) disebut pemetaan eksponensial pada ๐บ.

Berdasarkan teori umum pada persamaan diferensial biasa maka pemetaan eksponensial exp: ๐”ค โ†’ ๐บ merupakan pemetaan yang bersifat diferensial.

Untuk sebuah titik ๐›ผ โˆˆ โ„ dan ๐‘‹ โˆˆ ๐”ค dapat dibentuk ๐›พฬƒ(๐‘ก) โ‰” ๐›พ๐‘‹(๐›ผ โˆ™ ๐‘ก). Maka ๐›พฬƒ merupakan sebuah homomorfisma grup Lie ๐›พฬƒ: โ„ โ†’ ๐บ sehingga kurva integral ke medan vektor invarian kiri pada ๐บ. Selanjutnya, ๐›พฬƒ(0) = ๐›พ๐‘‹(0) = ๐‘’ dan ๐›พฬƒฬ‡ = ๐›ผ โˆ™ ๐›พฬ‡๐‘‹(๐‘ก) = ๐›ผ โˆ™ ๐‘‹(๐›พฬƒ(๐‘ก)). Karena ๐›พฬƒ

ditentukan secara unik sebagai sebuah kurva integral ke medan vektor invarian kiri pada ๐บ ๐›พฬƒ = ๐›พ๐›ผ๐‘‹. Dengan demikian didapatkan

๐›พ๐‘‹(๐›ผ) = ๐›พฬƒ(1) = ๐›พ๐›ผ๐‘‹(1) = exp(๐›ผ๐‘‹).

Berikutnya ๐›ผ akan diganti dengan ๐‘ก sehingga didapatkan relasi:

๐›พ๐‘‹(๐‘ก) = exp(๐‘ก๐‘‹).

(10)

Karena kurva ๐‘ก โ†’ exp (๐‘ก๐‘‹) bertepatan dengan kurva integral ๐›พ๐‘‹ ke medan vektor invarin kiri ๐‘‹ โˆˆ ๐”ค. Berdasarkan Lemma 1.4.2, didapatkan exp((๐‘  + ๐‘ก)๐‘‹) = exp(๐‘ ๐‘‹) โˆ™ exp(๐‘ก๐‘‹) sehingga pada exp(0) = ๐‘’ dan exp(โˆ’๐‘‹) = (exp(๐‘‹))โˆ’1.

Lemma:

Turunan pemetaan exponensial di titik 0 merupakan pemetaan identitas yakni:

๐‘‘0exp = id๐”ค: ๐”ค โ†’ ๐”ค.

Bukti:

Berdasarkan definisi di atas, diperoleh:

๐‘‘0exp(๐‘‹) = ๐‘‘ ๐‘‘๐‘ |

๐‘ =0

exp(๐‘ ๐‘‹) = ๐‘‹.

Korolari:

Misalkan ๐บ merupakan sebuah grup Lie dan ๐”ค merupakan aljabar Lie. Terdapat sebuah persekitaran buka ๐‘ˆ โŠ‚ ๐”ค di sekitar titik 0 pada ๐”ค dan ๐‘‰ โŠ‚ ๐บ di sekitar ๐‘’ sedemikian sehingga exp|๐‘ˆ: ๐‘ˆ โ†’ ๐‘‰ merupakan sebuah difeomorfisma.

Korolari:

Misalkan pemetaan inv: ๐บ โ†’ ๐บ, ๐‘” โ†ฆ ๐‘”โˆ’1 merupakan pemetaan inversi pada grup Lie ๐บ. Maka berlaku

๐‘‘๐‘’๐‘–๐‘›๐‘ฃ = โˆ’id๐”ค: ๐”ค โ†’ ๐”ค.

Korolari:

Untuk setiap homorfisma grup Lie ๐œ‘: ๐บ โ†’ ๐ป memenuhi diagram berikut:

๐”ค ๐‘‘โ†’ ๐‘’๐œ‘ ๐”ค

โ†“ exp โ†“ exp

๐บ โ†’๐œ‘ ๐ป

Lemma:

Jika ๐œ‘: ๐บ โ†’ ๐ป merupakan sebuah homomorfisma grup Lie, maka ๐œ‘โˆ— โ‰” ๐‘‘๐‘’๐œ‘: ๐”ค โ†’ ๐”ฅ merupakan sebuah homomorfisma aljabar Lie.

Korolari:

Jika ๐œ‘: ๐บ โ†’ Aut(๐‘‰) merupakan sebuah representasi grup Lie, maka ๐œ‘โˆ—: ๐”ค โ†’ End(๐‘‰) merupakan sebuah representasi aljabar Lie.

(11)

AKSI GRUP Definisi:

Misalkan ๐บ merupakan sebuah grup Lie dan ๐‘€ merupakan manifold diferensiabel. Sebuah pemetaan diferensiabel ๐บ ร— ๐‘€ โ†’ ๐‘€, (๐‘”, ๐‘ฅ) โ†ฆ ๐‘” โˆ™ ๐‘ฅ disebut aksi kiri dari ๐บ pada ๐‘€ jika dan hanya jika memenuhi keadaan berikut:

1) Untuk semua ๐‘ฅ โˆˆ ๐‘€ dan ๐‘”, โ„Ž โˆˆ ๐บ berlaku (๐‘” โˆ™ โ„Ž) โˆ™ ๐‘ฅ = ๐‘” โˆ™ (โ„Ž โˆ™ ๐‘ฅ).

2) Untuk semua ๐‘ฅ โˆˆ ๐‘€ berlaku ๐‘’ โˆ™ ๐‘ฅ = ๐‘ฅ.

Catatan:

Berdasarkan keadaan 1) dan 2) dapat disimpulkan bahwa untuk setiap ๐‘” โˆˆ ๐บ berlaku:

๐‘ฅ = ๐‘’ โˆ™ ๐‘ฅ = (๐‘” โˆ™ ๐‘”โˆ’1) โˆ™ ๐‘ฅ = ๐‘” โˆ™ (๐‘”โˆ’1โˆ™ ๐‘ฅ) = ๐ฟ๐‘”(๐ฟ๐‘”โˆ’1(๐‘ฅ)) = (๐‘”โˆ’1โˆ™ ๐‘”) โˆ™ ๐‘ฅ = ๐‘”โˆ’1โˆ™ (๐‘” โˆ™ ๐‘ฅ) = ๐ฟ๐‘”โˆ’1(๐ฟ๐‘”(๐‘ฅ))

Karena untuk ๐‘” โˆˆ ๐บ, pemetaan ๐ฟ๐‘”: ๐‘€ โ†’ ๐‘€, ๐ฟ๐‘”(๐‘ฅ) โ‰” ๐‘” โˆ™ ๐‘ฅ merupakan sebuah difeomorfisma dengan inversnya (๐ฟ๐‘”)โˆ’1 = ๐ฟ๐‘”โˆ’1.

Keadaan 1) menghasilkan bentuk ๐ฟ๐‘”โˆ˜ ๐ฟโ„Ž = ๐ฟ๐‘”โˆ™โ„Ž. Maka pemetaan ๐‘” โ†ฆ ๐ฟ๐‘” merupakan sebuah homomorfisma grup ๐บ โ†’ Diff(๐‘€).

Contoh:

1. Setiap grup Lie yang berkasi pada setiap manifold ๐‘€ dengan cara yang tidak menarik, yakni ๐‘” โˆ™ ๐‘ฅ โ‰” ๐‘ฅ dimana ini disebut aksi trivial.

2. Aksi gruo yang dikaitkan dengan setiap representasi ๐œš: ๐บ โ†’ Aut(๐‘‰) merupakan sebuah aksi ๐บ pada ๐‘‰ sebagai ๐‘” โˆ™ ๐‘ฃ โ‰” ๐œš(๐‘”)(๐‘ฃ).

3. Setiap grup Lie yang beraksi pada dirinya sendiri memenuhi aksi alami yakni ๐บ ร— ๐บ โ†’ ๐บ, (๐‘” โˆ™ โ„Ž) โ†ฆ ๐‘” โˆ— โ„Ž.

4. Melalui perkalian grup ๐‘” โˆ— โ„Ž โ‰” ๐‘” โˆ™ โ„Ž. Pada kasus ini, keadaan pertama pada aksi grup ekuivalen dengan asosiatif perkalian grup โˆ™, sedangkan keadaan keduanya merupakan definisi dari elemen netral ๐‘’ โˆˆ ๐บ.

5. Aksi grup melalui konjugasi ๐‘” โˆ— โ„Ž โ‰” ๐›ผ๐‘”(โ„Ž).

Definisi:

Sebuah aksi kiri dari ๐บ pada ๐‘€ dikatakan efektif jika dan hanya berlaku

โˆ€๐‘” โˆˆ ๐บ: ((โˆ€๐‘ฅ โˆˆ ๐‘€: ๐‘” โˆ™ ๐‘ฅ = ๐‘ฅ) โŸน ๐‘” = ๐‘’

โ‡” โˆ€๐‘” โˆˆ ๐บ: (๐ฟ๐‘” = id๐‘€ โŸน ๐‘” = ๐‘’)

โ‡” Homomorfisma grup ๐บ โ†’ Diff(๐‘€) bersifat injektif.

disebut bebas jika dan hanya jika untuk ๐‘” โˆˆ ๐บ: ((terdapat ๐‘ฅ โˆˆ ๐‘€: ๐‘” โˆ™ ๐‘ฅ = ๐‘ฅ) โŸน ๐‘” = ๐‘’).

disebut transitif jika dan hanya jika untuk ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐‘€: terdapat ๐‘” โˆˆ ๐บ: ๐‘” โˆ™ ๐‘ฅ = ๐‘ฆ.

Catatan:

Setiap aksi bebas bersifat efektif kecuali untuk ๐‘€ = โˆ….

Contoh:

(12)

1. Aksi trivial merupekann efektif โ‡” ๐บ = {๐‘’} โ‡” Aksi trivial disebut gratis.

2. Aksi yang diberikan oleh sebuah representasi ๐œš pada ๐‘‰ tidak akan pernah bersifat transitif kecuali ๐‘‰ = {0}, karena untuk ๐‘” โˆˆ ๐บ: ๐œš(๐‘”) โˆ™ 0 = 0.

3. Untuk aksi natural pada grup Lie ๐บ ke dirinya sendiri, diperoleh:

โ€ข Aksi oleh perkalian kiri bersifat bebas sehingga juga akan bersifat transitif, karena ๐‘” โˆ™ ๐‘”โ€ฒ = ๐‘”โ€ฒ sehingga mengimplikasikan ๐‘” = ๐‘’ melalui perkalian kanan dengan (๐‘”โ€ฒ)โˆ’1. Aksi yang diperoleh tersebut bersifat transitif karena untuk ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐บ, dapat dibentuk persamaan ๐‘” โˆ™ ๐‘ฅ = ๐‘ฆ yang diselesaikan dengan ๐‘” = ๐‘ฆ โˆ™ ๐‘ฅโˆ’1.

โ€ข Untuk aksi grup oleh konjugasi, diperoleh:

โˆ€๐‘ฅ โˆˆ ๐บ: ๐‘”๐‘ฅ๐‘”โˆ’1 = ๐‘ฅ โ‡” โˆ€๐‘ฅ โˆˆ ๐บ: ๐‘ฅ๐‘ฆ = ๐‘”๐‘ฅ โ‡” ๐‘” โˆˆ ๐‘(๐บ),

dimana ๐‘(๐บ) โ‰” {๐‘” โˆˆ ๐บ|โˆ€โ„Ž โˆˆ ๐บ: ๐‘”โ„Ž = โ„Ž๐‘”} merupakan pusat dari ๐บ. Oleh karena itu, aksi yang diperoleh melalui konjugasi tidak bersifat efektif jika dan hanya jika ๐‘(๐บ) โ‰  {๐‘’}. Secara umum, aksinya tidak transitif kecuali grup tersebut hanya memiliki satu kelas konjugasi.

Contoh:

a) Misalkan ๐บ = SO(2) beraksi pada ๐‘€ = ๐‘†2 melalui rotasi di sekitar sumbu ๐‘ง yakni:

๐‘” โˆ™ ๐‘ฅ โ‰” (

0

๐‘” 0

0 0 1

) โˆ™ ๐‘ฅ.

Aksi bersifat efektif jika dan hanya jika untuk setiap ๐‘ฅ โˆˆ ๐‘†2: ๐‘” โˆ™ ๐‘ฅ = ๐‘ฅ, maka ๐‘” = ๐•2. Aksinya tidak bebas karena untuk setiap ๐‘” โˆˆ SO(2): ๐‘” โˆ™ (

1 0 0

) = ( 1 0 0

) dan ๐‘” โˆ™ ( 0 0 1

) =

( 0 0 1

) dan aksi tidak transitif karena lingkaran garis lintang tidak berubah dalam rotasi terhadap sumbu ๐‘ง.

b) Misalkan ๐บ = U(1) beraksi pada ๐‘€ = ๐‘†2๐‘›โˆ’1โŠ‚ โ„2๐‘›โ‰… โ„‚๐‘› melalui perkalian skalar pada koordinat kompleks yakni (๐‘ง, ๐‘ฅ) โ†ฆ ๐‘ง โˆ™ ๐‘ฅ.

Aksi bersifat bebas karena untuk ๐‘ค โ‰  0, ๐‘ง โˆ™ ๐‘ค = ๐‘ค mengimplikasikan bahwa ๐‘ง = 1.

Aksi tidak transitif kecuali untuk ๐‘› = 1. Pada kasus ini, aksinya hanya merupakan perkalian kiri pada grup Lie U(1), dan untuk setiap kasus ๐‘ง โˆ™ ๐‘ฅ = ๐‘ฆ untuk ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐‘†2๐‘›โˆ’1 โŠ‚ โ„‚๐‘› mengimplikasikan bahwa ๐‘ฅ, ๐‘ฆ berrgantung secara linier pada ruang vektor kompleks โ„‚๐‘›. Oleh karena itu, aksi tidak transiitf jika dan hanya jika ๐‘› > 1.

Definisi:

Misalkan ๐บ beraksi pada ๐‘€. Maka untuk ๐‘ฅ โˆˆ ๐‘€, dapat dibentuk ๐บ โˆ™ ๐‘ฅ โ‰” {๐‘” โˆ™ ๐‘ฅ|๐‘” โˆˆ ๐บ}

yang disebut orbit ๐‘ฅ pada aksi tersebut, grup ๐บ bertindak transitif pada ๐‘€ jika dan hanya jika ๐บ โˆ™ ๐‘ฅ = ๐‘€. Himpunan berikut ini

๐บ\๐‘€ โ‰” {๐บ โˆ™ ๐‘ฅ|๐‘ฅ โˆˆ ๐‘€}

(13)

disebut ruang orbit pada aksi.

Contoh:

Untuk aksi rotasi ๐บ = U(1) pada ๐‘€ = ๐‘†2, orbitnya merupakan lingkaran garis lintang termasuk kutub utara dan selatan, sehingga orbitnya secara alami diparametrisasi oleh koordinat ๐‘ง dan ruang orbitnya diidentifikasi dengan interval tertutup [โˆ’1,1].

Contoh:

Tinjau aksi ๐บ = U(1) pada ๐‘€ = ๐‘†3 โŠ‚ โ„‚2 melalui perkalian skalar. Diberikan ๐‘ค = (๐‘ค1, ๐‘ค2) dan ๐‘คโ€ฒ= (๐‘ค1โ€ฒ, ๐‘ค2โ€ฒ) dimana keduanya terletak pada orbit yang sama jika dan hanya jika ๐‘ค1

๐‘ค2 =

๐‘ค1โ€ฒ

๐‘ค2โ€ฒ โˆˆ โ„‚ โˆช โˆž =: โ„‚ฬ‚. Oleh karena itu, ruang orbit U(1)\๐‘†3 secara alami diidentifikasi dengan bola Rieamann โ„‚ฬ‚.

Berdasarkan pemetaan stereografik

๐‘ข โ†ฆ 1

4 + |๐‘ข|2โˆ™ (4๐‘ข, 4 โˆ’ |๐‘ข|2), sehingga untuk ๐‘ข =๐‘ค1

๐‘ค2, diperoleh:

1 4 + |๐‘ค1

๐‘ค2|2

โˆ™ (4๐‘ค1

๐‘ค2, 4 โˆ’ |๐‘ค1 ๐‘ค2|

2

) = |๐‘ค2|2

4|๐‘ค2|2+ |๐‘ค1|2โˆ™ (4๐‘ค1

๐‘ค2, 4 โˆ’ |๐‘ค1 ๐‘ค2|

2

) 1

4 + |๐‘ค1 ๐‘ค2|2

โˆ™ (4๐‘ค1

๐‘ค2, 4 โˆ’ |๐‘ค1 ๐‘ค2|

2

) = 1

4|๐‘ค2|2+ |๐‘ค1|2โˆ™ (4๐‘ค1๐‘คฬ…2, 4|๐‘ค2|2โˆ’ |๐‘ค1|2).

Dimana hal yang didapatkan adalah pemetaan Hopf yang ditulis sebagai Hopf: ๐‘†3 โ†’ ๐‘†2

๐‘ค โ†ฆ 1

4|๐‘ค2|2+ |๐‘ค1|2โˆ™ (4๐‘ค1๐‘คฬ…2, 4|๐‘ค2|2โˆ’ |๐‘ค1|2).

Pemetaan ini merupakan pemetaan diferensiabel dan pra bayangannya Hopfโˆ’1(๐‘) merupakan orbit pada U(1)-aksi di ๐‘†3. U(1)-orbit dapat divisualisasikan dengan memetakan ๐‘†3 dikurangi satu titik menuju โ„3 melalui pemetaan stereografik hanya untuk ๐‘†2. Kemudian โ„3 menjadi gabungan lingkaran dan garis lurus yang berhubungan dengan orbit yang melalui titik luar ๐‘†3.

(14)

Tiga lingkaran Hopf terdekat setelah proyeksi stereografik ke โ„3

Lingkaran Hopf biasa dan luar biasa

Ternyata setiap dua lingkaran Hopf di โ„3 saling terhubung membentuk link Hopf.

Teorema:

Misalkan ๐บ merupakan kompok grup Lie yang bertindak bebas pada manifold ๐‘€. Maka ๐บ\๐‘€ membawa struktur manifold diferensiabel sedemikian sehingga

1. Sebuah pemetaan

๐‘€ โ†’ ๐บ\๐‘€ ๐‘ฅ โ†ฆ ๐บ โˆ™ ๐‘ฅ

bersifat diferensiabel dan diferensialnya memiliki pangkat pada setiap titik.

2. Dimensi ๐บ\๐‘€ sebagai berikut:

dim(๐บ\๐‘€) = dim(๐‘€) โˆ’ dim(๐บ).

3. Bentuk ๐บ\๐‘€ memiliki properti umum sebagai berikut:

Untuk setiap manifold diferensiabel manifold ๐‘ dan setiap pemetaan diferensiabel ๐‘“: ๐‘€ โ†’ ๐‘ yang konstan di sepanjang orbit pada aksi dimana terdapat sebuah pemetaan diferensiabel yang unik yakni ๐‘“: ๐บ\๐‘€ โ†’ ๐‘ sedemikian sehingga memenuhi diagram berikut:

(15)

Bukti:

Untuk ๐‘ฅ โˆˆ ๐‘€, pilih sebuah cakram kecil ๐ท berdimensi maksimum yang berpotongan ๐บ โˆ™ ๐‘ฅ transversal di ๐‘ฅ. Maka untuk setiap ๐‘ฆ di cakram, terdapat orbit ๐บ โˆ™ ๐‘ฆ di dekat orbit ๐บ โˆ™ ๐‘ฅ melalui ๐‘ฅ. Periksa pemetaan ๐บ ร— ๐ท โ†’ ๐‘€, (๐‘”, ๐‘ฆ) โ†ฆ ๐‘” โˆ™ ๐‘ฆ merupakan sebuah difeomorfisma menuju bayangannya, sehingga menghasilkan sebuah peta lokal pada ruang orbit. Kekompakkan ๐บ diperlukan untuk memastikan bahwa titik-titik pada cakram yang cukup kecil berkorespondensi 1: 1 dengan orbit dan topologi kousien bersifat hausdorff.

Contoh:

Tinjau aksi grup U(1) pada ๐‘†2๐‘›โˆ’1โŠ‚ โ„‚๐‘› melalui perkalian skalar kompleks. Karena aksinya bebas, U(1)\๐‘†2๐‘›โˆ’1 merupakan manifold diferensiabel. Dua titik ๐‘ค, ๐‘คโ€ฒโˆˆ ๐‘†2๐‘›โˆ’1 berada pada orbit yang sama jika dan hanya jika untuk ๐‘ โˆˆ โ„‚ dengan |๐‘ง| = 1: ๐‘คโ€ฒ = ๐‘ง โˆ™ ๐‘ค, yakni jika dan hanya jika ๐‘ค, ๐‘คโ€ฒ bergantung secara linier, yakni garis kompleks yang digeser oleh ๐‘ค, ๐‘คโ€ฒ bertepatan: โ„‚ โˆ™ ๐‘ค = โ„‚ โˆ™ ๐‘คโ€ฒ sehingga ruang orbit diidentifikasi dengan

โ„‚๐‘ƒ๐‘›โˆ’1 โ‰” U(1)\๐‘†2๐‘›โˆ’1โ‰… {1 โˆ’ dimโ„‚subruang vektor โ„‚๐‘›}.

Definisi:

Ruang โ„‚๐‘ƒ๐‘›โˆ’1 disebut (๐‘› โˆ’ 1)-dimensi ruang projeksi kompleks.

Catatan:

dimโ„(โ„‚๐‘ƒ๐‘›โˆ’1) = dimโ„(๐‘†2๐‘›โˆ’1) โˆ’ dimโ„(U(1)) = (2๐‘› โˆ’ 1) โˆ’ 1 = 2(๐‘› โˆ’ 1).

Ruang โ„‚๐‘ƒ๐‘›โˆ’1 bersifat kompak dan terkoneksi karena itu merupakan bayangan di bawah peta kontinyu. Untuk ๐‘› = 2, diperoleh

Pemetaan Hopfฬƒ : โ„‚๐‘ƒ1 โ†’ ๐‘†2 bersifat diferensiabel dan bijektif. Akan ditentukan turunan pemetaan Hopf memiliki rank maksimum dimana pun. Oleh karena itu, sifat komutatif diagram juga berlaku untuk Hopfฬƒ. Sehingga Hopfฬƒ : โ„‚๐‘ƒ1 โ†’ ๐‘†2 merupakan sebuah difeomorfisma.

Definisi:

Misalkan ๐บ merupakan grup Lie yang beraksi pada sebuah manifold diferensial ๐‘€. Misalkan ๐‘…๐‘: ๐บ โ†’ ๐‘€ menjadi pemetaan ๐‘…๐‘(๐‘”) โ‰” ๐‘” โˆ™ ๐‘ dimana ๐‘ โˆˆ ๐‘€. Turunan ๐‘…๐‘ merupakan pemetaan linier ๐‘‘๐‘’๐‘…๐‘”: ๐”ค โ‰… ๐‘‡๐‘’๐บ โ†’ ๐‘‡๐‘๐‘€. Untuk ๐‘‹ โˆˆ ๐”ค diatur ๐‘‹ฬ…(๐‘) โ‰” ๐‘‘๐‘’๐‘…๐‘(๐‘‹) sehingga diperoleh medan vektor ๐‘‹ฬ… โˆˆ ๐”›(๐‘€).

(16)

Medan vektor ๐‘‹ฬ… disebut medan vektor fundamental yang dikaitkan dengan ๐‘‹ โˆˆ ๐”ค.

Catatan:

Sebuah aksi grup Lie dapat dipandang sebagai sebuah homomorfisma grup Lie ๐บ โ†’ Diff(๐‘€).

Pemetaan ๐”ค โˆ‹ ๐‘‹ โ†ฆ ๐‘‹ฬ… โˆˆ ๐”›(๐‘€) berkaitan dengan homomorfisma aljabar Lie.

Contoh:

Untuk aksi ๐บ = SO(2) pada ๐‘€ = ๐‘†2 โŠ‚ โ„3, medan vektor fundamentalnya bersinggungan dengan lingtang lingkaran:

Catatan:

Untuk ๐‘‹ โˆˆ ๐”ค, dapat dihitung:

๐‘‘ ๐‘‘๐‘ก|

๐‘ก=๐‘ก0

๐ฟexp(๐‘ก๐‘‹)(๐‘) = ๐‘‘ ๐‘‘๐‘ก|

๐‘ก=๐‘ก0

exp(๐‘ก๐‘‹) โˆ™ ๐‘ ๐‘‘

๐‘‘๐‘ก|

๐‘ก=๐‘ก0

๐ฟexp(๐‘ก๐‘‹)(๐‘) = ๐‘‘ ๐‘‘๐‘ |

๐‘ =0

exp(๐‘ก0+ ๐‘ ) โˆ™ ๐‘ ๐‘‘

๐‘‘๐‘ก|

๐‘ก=๐‘ก0

๐ฟexp(๐‘ก๐‘‹)(๐‘) = ๐‘‘ ๐‘‘๐‘ |

๐‘ =0

(exp(๐‘ ๐‘‹) โˆ™ exp(๐‘ก0๐‘‹) โˆ™ ๐‘) ๐‘‘

๐‘‘๐‘ก|

๐‘ก=๐‘ก0

๐ฟexp(๐‘ก๐‘‹)(๐‘) = ๐‘‘ ๐‘‘๐‘ |

๐‘ =0

๐‘…exp(๐‘ก0๐‘‹)โˆ™๐‘(exp(๐‘ ๐‘‹)) ๐‘‘

๐‘‘๐‘ก|

๐‘ก=๐‘ก0

๐ฟexp(๐‘ก๐‘‹)(๐‘) = ๐‘‘๐‘’๐‘…exp(๐‘ก0๐‘‹)โˆ™๐‘(๐‘‹) ๐‘‘

๐‘‘๐‘ก|

๐‘ก=๐‘ก0

๐ฟexp(๐‘ก๐‘‹)(๐‘) = ๐‘‹ฬ…(exp(๐‘ก0๐‘‹) โˆ™ ๐‘).

Sehingga ๐ฟexp(๐‘ก๐‘‹) merupakan aliran pada medan vektor fundamental ๐‘‹ฬ…. Secara khusus, jika ๐‘‹ฬ…(๐‘) = 0 maka exp(๐‘ก๐‘‹) โˆ™ ๐‘ = ๐‘ untuk setiap ๐‘ก โˆˆ โ„. Perhitungan di atas menghasilkan sebuah hambatan yang mempengaruhi keberadaan aksi grup yang bebas yaitu jika ๐‘€ beraksi secara bebas oleh grup Lie ๐บ dengan dim(๐บ) โ‰ฅ 1 yaitu pada ๐”ค โ‰  {0}, maka ๐‘€ harus

memiliki medan vektor yang diferensiabel dan tidak hilang di manapun. Secara khusu, ๐œ’(๐‘€) = 0 sebagai contoh ๐‘€ โ‰‡ ๐‘†2๐‘›.

(17)

Definisi:

Sebuah grup Lie berdimensi nol disebut sebagai grup diskrit.

Catatan:

Sebuah grup diskrit bersifat kompak jika dan hanya jiga dimensinya berhingga. Jika sebuah grup kompak beraksi bebas pada manifold ๐‘€ maka ๐บ\๐‘€ juga merupakan manifold.

Selanjutnya akan dicari kriteria yang serupa untuk aksi grup yang terpisah.

Definisi:

Sebuah aksi dari grup diskrit pada manifold diferensiabel ๐‘€ dikatakan diskontinyu dengan benar jika

1) Untuk setiap ๐‘ โˆˆ ๐‘€, ada sebuah persekitaran buka ๐‘ˆ pada ๐‘ di ๐‘€ sedemikian sehingga

๐‘” โˆ™ ๐‘ˆ โˆฉ ๐‘ˆ โ‰  โˆ… โŸน ๐‘” = ๐‘’

2) Untuk setiap ๐‘, ๐‘ž โˆˆ ๐‘€ dengan ๐บ โˆ™ ๐‘ โ‰  ๐บ โˆ™ ๐‘ž ada himpunan buka ๐‘ˆ pada ๐‘ dan ๐‘‰ pada ๐‘ž sedemikian sehingga untuk setiap ๐‘” โˆˆ ๐บ: ๐‘” โˆ™ ๐‘ˆ โˆฉ ๐‘‰ โ‰  โˆ….

Teorema:

Jika sebuah grup diskrit ๐บ beraksi diskontinyu dengan benar pada manifold ๐‘€ maka ๐บ\๐‘€ membawa sebuah struktur manifold diferensiabel yang unik sedemikian sehingga pemetaan projeksi ๐‘€ โ†’ ๐บ\๐‘€, ๐‘ โ†ฆ ๐บ โˆ™ ๐‘ bersifat diferensiabel dan merupakan pemetaan penutup.

Selanjutnya, kousien ๐บ\๐‘€ mempunyai properti univeral yakni untuk setiap manifold diferensiabel ๐‘€ dan setiap pemetaan diferensiabel ๐‘“: ๐‘€ โ†’ ๐‘ dimana pemetaan tersebut konstan sepanjang orbit ๐บ, terdapat pemetaan diferensiabel yang unik ๐‘“ฬƒ: ๐บ\๐‘€ โ†’ ๐‘ sedemikian sehingga diagram komut berikut berlaku

(18)

Ide dari bukti:

Gunakan persekitaran buka ๐‘ˆ pada kondisi pertama definisi (aksi dikontinyu denga benar) sebagai peta untuk kousien ๐บ\๐‘€. Kemudian kondisi kedua memastikan bahwa ๐บ\๐‘€ bersifat Hausdorff.

Definisi:

Misalkan ๐บ merupakan sebuah grup Lie yang beraksi pada manifold diferensiabel ๐‘€. Sebuah aksi kanan ๐บ pada ๐‘€ merupakan pemetaan diferensiabel ๐‘€ ร— ๐บ โ†’ ๐‘€, (๐‘ฅ, ๐‘”) โ†ฆ ๐‘ฅ โˆ™ ๐‘” memenuhi keadaan di bawah ini:

1) Untuk setiap ๐‘ฅ โˆˆ ๐‘€ dan ๐‘”, โ„Ž โˆˆ ๐บ berlaku ๐‘ฅ โˆ™ (๐‘” โˆ™ โ„Ž) = (๐‘ฅ โˆ™ ๐‘”) โˆ™ โ„Ž.

2) Untuk setiap ๐‘ฅ โˆˆ ๐‘€ berlaku ๐‘ฅ โˆ™ ๐‘’ = ๐‘ฅ.

Catatan:

Perhatikan bahwa jika diatur ๐‘” โˆ— ๐‘ โ‰” ๐‘ โˆ™ ๐‘” maka keadaan pertama pada definisi di atas mengatakan bahwa (๐‘” โˆ™ โ„Ž) โˆ— ๐‘ = โ„Ž โˆ— (๐‘” โˆ— ๐‘) akibatnya jika ๐บ ร— ๐‘€ โ†’ ๐‘€, (๐‘”, ๐‘) โ†ฆ ๐‘” โˆ™ ๐‘ merupakan aksi kiri maka

๐‘€ ร— ๐บ โ†’ ๐‘€ (๐‘, ๐‘”) โ†’ ๐‘ โˆ— ๐‘” โ‰” ๐‘”โˆ’1โˆ™ ๐‘, yang mendefinisikan aksi kanan.

Sebaliknya jika ๐‘€ ร— ๐บ โ†’ ๐‘€, (๐‘, ๐‘”) โ†ฆ ๐‘ โˆ™ ๐‘” merupakan aksi kanan, maka ๐บ ร— ๐‘€ โ†’ ๐‘€

(๐‘”, ๐‘) โ†ฆ ๐‘” โˆ— ๐‘ โ‰” ๐‘ โˆ™ ๐‘”โˆ’1 yang mendefinisikan aksi kiri.

(19)

TEORI UNTINGAN Untingan Fiber

Definisi:

Misalkan ๐ธ, ๐ต, ๐น merupakan manifold diferensiabel dan ๐œ‹: ๐ธ โ†’ ๐ต merupakan pemetaan surjektif diferensiabel. Maka (๐ธ, ๐œ‹, ๐ต) disebut sebagai sebuah untingan fiber dengan fiber ๐น jika untuk setiap titik ๐‘ฅ โˆˆ ๐ต memiliki persekitaran buka ๐‘ˆ โŠ‚ ๐ต sedemikian sehingga terdapat difeomorfisma ๐œ“๐‘ˆ: ๐œ‹โˆ’1(๐‘ˆ) โ†’ ๐‘ˆ ร— ๐น sehingga diagram berikut bersifat komutatif:

Manifold diferensiabel ๐ต disebut ruang basis dan ๐ธ disebut ruang total dari untingan fiber. Pemetaan ๐œ“๐‘ˆ disebut trivialisasi lokal di atas ๐‘ˆ.

Catatan:

Untuk setiap ๐‘ฅ โˆˆ ๐‘ˆ โŠ‚ ๐ต, trivialisasi lokal ๐œ“๐‘ˆ merupakan sebuah difeomorfisma ๐œ“๐‘ˆ|๐œ‹โˆ’1(๐‘ฅ): ๐œ‹โˆ’1(๐‘ฅ) โ‰” {๐‘ฅ} ร— ๐น โ‰… ๐น. Oleh karena itu fiber ๐ธ๐‘ฅโ‰” ๐œ‹โˆ’1(๐‘ฅ) pada untingan fiber difeomorfik ke fiber ๐น.

Contoh:

1) Untingan fiber trivial yang berupa produk kartesian (๐ต ร— ๐น, pr1, ๐ต).

2) Misalkan (๐ต, ๐‘”) merupakan manifold Riemannian berdimensi ๐‘›. Dapat didefinisikan untingan bola di atas (๐ต, ๐‘”) dengan ruang total ๐ธ โ‰” {๐‘‹ โˆˆ ๐‘‡๐ต| ||๐‘‹||๐‘” = 1} dan pemetaan proyeksi berupa restriksi dari proyeksi pada untingan singgung ๐‘‡๐ต. Untuk ๐‘ โˆˆ ๐ต, ๐œ‹โˆ’1(๐‘) = {๐‘‹ โˆˆ ๐‘‡๐‘| ||๐‘‹||

๐‘” = 1}, sehingga ๐น = ๐‘†๐‘›โˆ’1. Trivialisasi lokal pada ๐ธ diperoleh dari restriksi trivialisasi lokal pada untingan singgung.

Catatan:

Misalkan ๐น merupakan sebuah manifold diferensiabel dan ๐œ‘: ๐น โ†’ ๐น merupakan sebuah difeomorfisma. Maka โ„ค bertindak secara diskontinu pada โ„ ร— ๐น melalui (๐‘˜, (๐‘ก, ๐‘“)) โ†ฆ (๐‘ก + ๐‘˜, ๐œ‘๐‘˜(๐‘“)). Ditinjau ruang orbit ๐ธ โ‰” โ„ค\(โ„ ร— ๐น). Pemetaan proyeksi pr1 ke faktor pertama menginduksi sebuah pemetaan proyeksi ๐œ‹: ๐ธ โ†’ โ„ค\โ„ โ‰… ๐‘†1, sehingga (๐ธ, ๐œ‹, ๐ต) merupakan untingan fiber dengan fiber ๐น. Untuk mengkonstruksi trivialisasi lokal, digunakan trivialisasi global pada untingan โ„ ร— ๐น โ†’ โ„ bersamaan dengan diskontinuitas pada aksi. Secara geometris, ruang total ๐ธ dikonstruksi dari untingan trivial [0,1] ร— ๐น โ†’ [0,1] dengan penempelan fiber di atas {0,1} oleh difeomorfisma ๐œ‘.

(20)

Contoh:

Untuk ๐น = (โˆ’1,1), ๐œ‘: ๐น โ†’ ๐น, ๐‘ฅ โ†ฆ ๐‘ฅโˆ’1, hasil konstruksi tersebut menghasilkan pita Mรถbius.

Definisi:

Dua untingan fiber (๐ธ, ๐œ‹, ๐ต) dan (๐ธโ€ฒ, ๐œ‹โ€ฒ, ๐ตโ€ฒ) dikatakan isomorfik jika terdapat sebuah difeomorfisma ๐œ“: ๐ธ โ†’ ๐ธโ€ฒ sedemikian sehingga diagram berikut komutatif

yakni memenuhi ๐œ‹โ€ฒโˆ˜ ๐œ“ = ๐œ‹. Sebuah untingan fiber dikatakan trivial jika untingan fiber tersebut isomorfik dengan untingan trivial ๐ต ร— ๐น โ†’ ๐ต. Hal ini ekivalen dengan keberadaan trivialisasi global yakni sebuah trivialisasi lokal ๐œ“๐‘ˆ yang didefinisikan pada ๐‘ˆ = ๐ต.

Definisi:

Sebuah untingan fiber (๐ธ, ๐œ‹, ๐ต) dengan fiber ๐•‚๐‘›(๐•‚ = โ„ atau โ„‚) disebut untingan ruang vektor (rill atau kompleks) dengan rank ๐‘› jika dan hanya jika setiap fiber ๐ธ๐‘ฅ membawa struktur ruang vektor di atas ๐•‚ dan trivialisasi lokal ๐œ“๐‘ˆ dapat dipilih sedemikian sehingga ๐œ“๐‘ˆ|๐…โˆ’๐Ÿ(๐’™): ๐ธ๐‘ฅโ†’ {๐‘ฅ} ร— ๐•‚๐‘› โ‰… ๐•‚๐‘› merupakan isomorfisma linier.

Contoh:

Jika ๐ต merupakan manifold diferensiabel, maka untingan singgung ๐‘‡๐ต merupakan sebuah untingan vektor dan semua untingan hasil konstruksi dari ๐‘‡๐ต melalui operasi aljabar linier yang diberlakuan pada tiap fiber, seperti ๐‘‡โˆ—๐ต, ฮ›๐‘˜๐‘‡โˆ—๐ต,โŠ—๐‘˜๐‘‡โˆ—๐ต, dan lain- lain.

Definisi:

Misalkan (๐ธ, ๐œ‹, ๐ต) merupakan sebuah untingan fiber. Sebuah tampang lintang merupakan pemetaan ๐‘ : ๐ต โ†’ ๐ธ yang memenuhi ๐œ‹ โˆ˜ ๐‘  = id๐ต.

(21)

Catatan:

Setiap untingan vektor (๐‘‰, ๐œ‹, ๐ต) mempunyai tampang lintang diferensiabel berupa tampang lintang nol yang didefinisikan sebagai ๐‘ (๐‘ฅ) โ‰” 0๐‘ฅ โˆˆ ๐‘‰๐‘ฅ untuk setiap ๐‘ฅ โˆˆ ๐ต.

Untingan fiber secara umum tidak selalu mempunyai tampang lintang yang kontinu.

Misalkn ๐ต merupakan manifold diferensiabel. Tabel di bawah ini menunjukan beberapa objek yang dikenal dari geometri yang dapat dianggap sebagai bagian dari untingan vektor di atas basis ๐ต.

Untingan Vektor Bagian

๐‘ป๐‘ฉ Medan vektor

๐‘ปโˆ—๐‘ฉ Forma-1 diferensial ๐œฆ๐’Œ๐‘ปโˆ—๐‘ด Forma-๐‘˜ diferensial

โŠ—๐’Œ๐‘ป๐‘ฉโจ‚ โŠ—๐’๐‘ปโˆ—๐‘ฉ Medan tensor-(๐‘˜, ๐‘™)

Misalkan (๐ธ, ๐œ‹, ๐ต) merupakan untingan fiber dengan fiber ๐น. Misalkan pemetaan ๐œ†: ๐ต โ†’ ๐ตโ€ฒ merupakan pemetaan diferensiabel. Akan dikonstruksi sebuah untingan fiber di atas ๐ตโ€ฒ dengan fiber tipikal ๐น.

๐ธโ€ฒโ‰” {(๐‘โ€ฒ, ๐‘) โˆˆ ๐ตโ€ฒร— ๐ธ|๐œ†(๐‘โ€ฒ) = ๐œ‹(๐‘)}

๐œ‹โ€ฒโ‰” pr1|๐ธโ€ฒ: ๐ธโ€ฒโ†’ ๐ตโ€ฒ,

Untuk mengkonstruksi sebuah trivialisasi lokal (๐ธโ€ฒ, ๐œ‹โ€ฒ, ๐ตโ€ฒ) pada sebuah persekitaran di ๐‘0โ€ฒ โˆˆ ๐ตโ€ฒ, dipilih persekitaran buka ๐‘ˆ pada ๐œ†(๐‘0โ€ฒ) di ๐ต dan trivialisasi lokal ๐œ“๐‘ˆ: ๐œ‹โˆ’1(๐‘ˆ) โ†’ ๐‘ˆ ร— ๐น. Kemudian ๐‘ˆโ€ฒโ‰” ๐œ†โˆ’1(๐‘ˆ) sebagai persekitaran pada ๐‘0โ€ฒ di ๐ตโ€ฒ dan hitung:

(๐œ‹)โˆ’1(๐‘ˆ) = pr1โˆ’1(๐‘ˆโ€ฒ)

= {(๐‘โ€ฒ, ๐‘) โˆˆ ๐‘ˆโ€ฒร— ๐ธ|๐œ†(๐‘โ€ฒ) = ๐œ‹(๐‘)}

โ‰… {(๐‘โ€ฒ, ๐‘ข, ๐‘“) โˆˆ ๐‘ˆโ€ฒร— ๐‘ˆ ร— ๐น|๐œ†(๐‘โ€ฒ) = ๐‘ข}

(๐œ‹)โˆ’1(๐‘ˆ) = ๐‘ˆโ€ฒร— ๐น.

Identifikasi tersebut menunjukan bahwa ๐ธโ€ฒโŠ‚ ๐ตโ€ฒร— ๐ธ merupakan submanifold diferensiabel dan (๐ธโ€ฒ, ๐œ‹โ€ฒ, ๐ตโ€ฒ) merupakan sebuah untingan fiber.

(22)

Definisi:

Untingan fiber ๐œ†โˆ—(๐ธ, ๐œ‹, ๐ต) โ‰” (๐ธโ€ฒ, ๐œ‹โ€ฒ, ๐ตโ€ฒ) yang telah dikonstruksi di atas disebut sebagai pull-back pada (๐ธ, ๐œ‹, ๐ต) sepanjang ๐œ†.

Berdasarkan konstruksi, memenuhi diagram komutatif berikut:

Untuk ๐‘0โ€ฒ โˆˆ ๐ต, fiber ๐ธ๐‘

0โ€ฒ

โ€ฒ pada untingan pull-back diidentifikasi sebagai berikut:

๐ธ๐‘

0โ€ฒ

โ€ฒ = pr1โˆ’1(๐‘0โ€ฒ)

= {(๐‘โ€ฒ, ๐‘) โˆˆ ๐ตโ€ฒร— ๐ธ|๐œ†(๐‘โ€ฒ) = ๐œ‹(๐‘), pr1(๐‘โ€ฒ, ๐‘) = ๐‘0โ€ฒ} = {(๐‘0โ€ฒ, ๐‘) โˆˆ ๐ตโ€ฒร— ๐ธ|๐œ†(๐‘0โ€ฒ) = ๐œ‹(๐‘)}

= {๐‘0โ€ฒ} ร— ๐ธ๐œ†(๐‘

0โ€ฒ)

๐ธ๐‘

0โ€ฒ

โ€ฒ โ‰…โž

pr2

๐ธ๐œ†(๐‘

0โ€ฒ)

Dengan demikian, pr2 mengidentifikasi untingan pada untingan pull-back di ๐‘0โ€ฒ dengan fiber ๐ธ di ๐œ†(๐‘0โ€ฒ).

Contoh:

Misalkan ๐ธ = ๐‘‡๐ต merupakan untingan singgung pada sebuah manifold diferensiabel ๐ต dan ๐œ†: (โˆ’๐œ–, ๐œ–) โ†’ ๐ต merupakan kurva diferensiabel di ๐ต. Maka bagian pada ๐œ†โˆ—๐‘‡๐ต merupakan medan vektor sepanjang ๐œ†. Medan kecepatan ๐œ†ฬ‡ pada kurva merupakan salah satu medan vektor di sepanjang ๐œ†.

Medan kecepatan pada ๐œ† bersinggungan dengan bayangan ๐œ† di ๐ต. Secara umum medan vektor sepanjang kurva secara alamiah muncul pada geometri Riemannian contohnya sebagai medan variasi dari variasi kurva ๐œ†.

(23)

Untingan Utama Definisi:

Sebuah untingan fiber (๐‘ƒ, ๐œ‹, ๐ต) bersama dengan aksi kanan pada sebuah grup Lie ๐บ di ๐‘ƒ disebut untingan ๐บ-utama jika dan hanya jika memenuhi syarat:

1. Aksi grup bersifat bebas.

2. Aksi grup bersifat transitif pada fiber-fiber di untingan yakni untuk ๐‘ โˆˆ ๐‘ƒ berlaku ๐‘ โˆ™ ๐บ = ๐‘ƒ๐œ‹(๐‘).

3. Trivialisasi lokal ๐œ“๐‘ˆ: ๐œ‹โˆ’1(๐‘ˆ) โ†’ ๐‘ˆ ร— ๐บ yang dapat dipilih sedemikian sehingga memenuhi diagram komutatif berikut:

Grup ๐บ disebut struktur grup dari untingan utama.

Catatan:

Untuk titik yang tetap ๐‘ โˆˆ ๐‘ƒ lihat pada pemetaan ๐ฟ๐‘: ๐บ โ†’ ๐‘ƒ๐œ‹(๐‘), ๐‘” โ†ฆ ๐‘ โˆ™ ๐‘”. Maka ๐ฟ๐‘ merupakan pemetaan diferensiabel berdasarkan definisi tersebut, selain itu ๐ฟ๐‘ juga bersifat injektif berdasarkan syarat 1 dan bersifat surjektif berdasarkan syarat 2.

Turunannya ๐‘‘๐‘’๐ฟ๐‘ƒ memiliki rank maksimal, karena untuk sebuah aksi grup bebas, ๐‘‘๐‘’๐ฟ๐‘ƒ: ๐”ค โ‰… ๐‘‡๐‘’๐บ โˆ‹ ๐‘‹ โ†ฆ ๐‘‹ฬ…(๐‘) bersifat injektif. Selain itu, untuk ๐‘” โˆˆ ๐บ berlaku ๐ฟ๐‘ = ๐ฟ๐‘โˆ™๐‘”โˆ˜ ๐ฟ๐‘”โˆ’1 sehingga

๐‘‘๐‘’๐ฟ๐‘ = ๐‘‘๐‘’๐ฟ๐‘โˆ™๐‘”โˆ˜ ๐‘‘๐‘”๐ฟ๐‘”โˆ’1

dimana ๐‘‘๐‘’๐ฟ๐‘โˆ™๐‘” bersifat injektif dan ๐‘‘๐‘”๐ฟ๐‘”โˆ’1 bersifat bijektif. Karena ๐ฟ๐‘”โˆ’1: ๐บ โ†’ ๐บ merupakan sebuah difeomorfisma. Oleh karena itu, ๐ฟ๐‘: ๐บ โ†’ ๐‘ƒ๐œ‹(๐‘) juga meruupakan sebuah difeomorfisma dan fiber tipikal pada sebuah untingan ๐บ-utama adalah grup Lie ๐บ. Perhatikan bahwa, fiber pada sebuah untingan ๐บ-utama secara alamiah merupakan difeomorfisma ke ๐บ tetapi tidak membawa sebuah struktur grup alamiah.

(24)

Catatan:

Jika sebuah grup kompak bertindak bebas pada sebuah manifold diferensiabel ๐‘ƒ, maka (๐‘ƒ, ๐œ‹, ๐บ\๐‘ƒ) merupakan sebuah untingan ๐บ-utama. Pemetaan ๐œ‹: ๐‘ƒ โ†’ ๐บ\๐‘ƒ merupakan pemetaan alami ke orbitnya yakni ๐œ‹(๐‘) โ‰” ๐‘ โˆ™ ๐บ.

Contoh:

a) Sebuah fibrasi Hopf ๐œ‹: ๐‘†2๐‘›โˆ’1 โ†’ โ„‚๐‘ƒ๐‘› merupakan sebuah untingan U(1)-utama.

b) Misalkan ๐‘‰ โ†’ ๐ต merupakan sebuah untingan ๐•‚-vektor dengan rank ๐‘›. Untuk ๐‘ โˆˆ ๐ต, fiber ๐‘‰๐‘ merupakan sebuah ruang ๐•‚-vektor berdimensi ๐‘›. Himpunan ๐‘ƒ๐‘ โ‰” {(๐‘œ๐‘Ÿ๐‘‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘’๐‘‘) basis (๐‘1, โ€ฆ , ๐‘๐‘›) pada ๐‘‰๐‘}. Maka ๐บ = GL(๐‘›; ๐•‚) yang bertindak bebas dan transitif pada ๐‘ƒ๐‘ dari kanan oleh:

(๐‘1, โ€ฆ , ๐‘๐‘›) โˆ™ ๐ด โ‰” (โˆ‘ ๐ด๐‘–1๐‘๐‘–

๐‘›

๐‘–=1

, โ€ฆ , โˆ‘ ๐ด๐‘–๐‘›๐‘๐‘–

๐‘›

๐‘–=1

),

dimana ๐ด = (๐ด๐‘–๐‘—)๐‘–, ๐‘— = 1 โ€ฆ ๐‘›. Maka ๐‘ƒ โ‰” โˆ๐‘โˆˆ๐ต๐‘ƒ๐‘ bersama dengan proyeksi ๐œ‹: ๐‘ƒ โ†’ ๐ต sedemikian sehingga ๐œ‹|๐‘ƒ๐‘ โ‰ก ๐‘ merupakan sebuah untingan GL(๐‘›; ๐•‚)-utama.

c) Dapat dikonstruksi untingan utama untuk stuktur grup yang berbeda dengan mempertimbangkan untingan pada basis untingan vektor dengan struktur lebih lanjut: Misalkan ๐‘‰ โ†’ ๐ต merupakan sebuah untingan ๐•‚-vektor rank ๐‘› dengan sebuah metrik Riemannian atau Hermitian berturut-turut. Untuk ๐‘ โˆˆ ๐ต, himpunan ๐‘ƒ๐‘ โ‰” {(๐‘œ๐‘Ÿ๐‘‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘’๐‘‘) basis ortogonal (๐‘1, โ€ฆ , ๐‘๐‘›) pada ๐‘‰๐‘}. Maka berturut-turut ๐บ = O(๐‘›). Grup ๐บ = U(๐‘›) bertindak bebas pada ๐‘ƒ๐‘ dan trasitif.

Dengan demikian diperoleh O(๐‘›) atau untingan U(๐‘›)-utama.

Definisi:

Misalkan ๐ต merupakan sebuah manifold diferensiabel berdimensi ๐‘› dan ๐‘‰ = ๐‘‡๐ต โ†’ ๐ต merupakan untingan singgung. Maka untingan GL(๐‘›; โ„)-utama (๐‘ƒ, ๐œ‹, ๐ต) disebut untingan kerangka di ๐ต. Misalkan (๐ต, ๐‘”) merupakan manifold Riemannian dan ๐‘‰ โ†’ ๐ต merupakan untingan singgung. Maka untingan O(๐‘›)-utama disebut untingan kerangka ortogonal.

Dengan mempertimbangkan beberapa stuktur pada untingan ๐•‚-vektor, secara alami diperoleh untingan ๐บ-utama sebagai untingan pada basis yang memperhatikan struktur tertentu:

๐•‚ Untingan vektor Pasangan basis ๐‘ฎ

โ„, โ„‚ Setiap semua GL(๐‘›; โ„)

โ„ Riemannian ortogonal O(๐‘›)

โ„‚ Hermitian ortogonal U(๐‘›)

โ„ Berorientasi Positif berorientasi GL+(๐‘›; โ„)

(25)

โ„ Riemannian, berorientasi Ortogonal berorientasi SO(๐‘›)

Catatan:

Misalkan (๐‘ƒ, ๐œ‹, ๐ต) merupakan sebuah untingan ๐บ-utama. Jika ๐œ†: ๐ต โ†’ ๐ตโ€ฒ merupakan sebuah pemetaan diferensiabel, maka ๐œ†โˆ—๐‘ƒ โ†’ ๐ตโ€ฒ juga merupakan sebuah untingan ๐บ- utama. Untingan pull-back diberikan oleh ๐œ†โˆ—๐‘ƒ โ‰” {(๐‘โ€ฒ, ๐‘) โˆˆ ๐ตโ€ฒร— ๐‘ƒ|๐œ†(๐‘โ€ฒ) = ๐œ‹(๐‘)}

dengan aksi kanan oleh (๐‘โ€ฒ, ๐‘) โˆ™ ๐‘” โ‰” (๐‘โ€ฒ, ๐‘ โˆ™ ๐‘”).

Selanjutnya akan diganti struktur grup ๐บ pada untingan utama: misalkan ๐‘ƒ โ†’ ๐ต merupakan untingan ๐บ-utama dan ๐œ‘: ๐บ โ†’ ๐ป merupakan sebuah homomorfisma grup Lie. Grup ๐บ beraksi dari kanan pada ๐‘ƒ ร— ๐ป yakni (๐‘, โ„Ž) โˆ™ ๐‘” โ‰” (๐‘ โˆ™ ๐‘”, ๐œ‘(๐‘”โˆ’1) โˆ™ โ„Ž). Aksi tersebut bersifat bebas, karena (๐‘, โ„Ž) โˆ™ ๐‘” = (๐‘, โ„Ž) mengimplikasikan ๐‘ โˆ™ ๐‘” = ๐‘ sehingga ๐‘” = ๐‘’, karena aksi ๐บ pada ๐‘ƒ bersifat baka bebas.

Selanjutnya jika ๐บ bersifat kompak, maka ๐‘ƒโ€ฒ โ‰” (๐‘ƒ ร— ๐ป)/๐บ merupakan manifold diferensiabel. Hal ini juga berlaku untuk grup Lie ๐บ yang tidak kompak. Dengan memperhatikan diagram di bawah ini

karena gabungan ๐œ‹ โˆ˜ pr1 bersifat konstan di sepanjang orbit ๐บ, sehingga terdapat pemetaan unik yakni ๐œ‹โ€ฒ yang membuat diagram di atas bersifat komutatif. Pemetaan tersebut bersifat diferensiabel berdasarkan teori umum pada aksi grup.

Fakta bahwa ๐‘ƒโ€ฒ merupakan ruang total pada sebuah untingan ๐ป-utama di atas ๐ต, ๐ป beraksi bebas dari kanan pada ๐‘ƒ ร— ๐ป yakni (๐‘ โˆ™ โ„Ž) โˆ™ โ„Žโ€ฒ= (๐‘, โ„Žโ„Žโ€ฒ). Karena ๐ป-aksi komut terhadap aksi ๐บ, maka aksi tersebut turun pada sebuah aksi di ๐‘ƒ ร— ๐ป/๐บ yakni

[๐‘, โ„Ž] โˆ™ โ„Žโ€ฒ = [๐‘, โ„Žโ„Žโ€ฒ] ๐ป-aksi pada ๐‘ƒ ร—๐œ‘๐บ bersifat bebas:

[๐‘, โ„Žโ„Žโ€ฒ] = [๐‘, โ„Ž] โˆ™ โ„Žโ€ฒ= [๐‘, โ„Ž]

โ‡’ terdapat ๐‘” โˆˆ ๐บ: (๐‘, โ„Žโ„Žโ€ฒ) = (๐‘ โˆ™ ๐‘”, ๐œ‘(๐‘”โˆ’1)โ„Ž)

โ‡’ ๐‘ = ๐‘ โˆ™ ๐‘”

โ‡’ ๐‘” = ๐‘’

โ‡’ โ„Žโ„Žโ€ฒ = ๐œ‘(๐‘’โˆ’1)โ„Ž = โ„Ž

โ‡’ โ„Žโ€ฒ= ๐‘’ Kesimpulan:

Tripel (๐‘ƒ ร—๐œ‘๐ป, ๐œ‹โ€ฒ, ๐ต) merupakan sebuah untingan ๐ป-utama.

(26)

Akan dibuktikan untuk kasus di mana ๐ป bersifat kompak namun juga bersifat benar untuk kasus yang umum.

Definisi:

Tripel (๐‘ƒ ร—๐œ‘๐ป, ๐œ‹โ€ฒ, ๐ต) dikatakan untingan ๐ป-utama yang dikaitan dengan untingan fiber (๐‘ƒ, ๐œ‹, ๐ต) sehubungan dengan ๐œ‘.

Jika pemetaan ๐œ‘: ๐บ โ†’ ๐ป merupakan penyematan pada sebuah subgrup, maka dapat dikatakan bahwa (๐‘ƒ ร—๐œ‘๐ป, ๐œ‹โ€ฒ, ๐ต) diperoleh dari (๐‘ƒ, ๐œ‹โ€ฒ, ๐ต) melalui perluasan struktur grup. Sebaliknya, diberikan sebuah untingan ๐ป-utama ๐‘„ โ†’ ๐ต dan untingan ๐ป-utama sehingga perluasan tersebut menjadi untingan ๐ป-utama yang isomorfik terhadap ๐‘„ โ†’ ๐ต yang dapat dikatakan sebagai reduksi struktur grup ๐บ.

Contoh:

Sebuah untingan ๐ป-utama dapat direduksi ke grup trivial ๐บ = {๐‘’} jika dan hanya jika untingan ๐ป-utama bersifat trivial.

Misalkan ๐œ‹: ๐‘ƒ โ†’ ๐ต merupakan sebuah untingan ๐บ-utama dan ๐œŒ: ๐บ โ†’ Aut(๐‘‰) merupakan representasi makan dapat didefinisikan

๐‘ƒ ร—๐œŒ ๐‘‰ โ‰” ๐‘ƒ ร— ๐‘‰/๐บ

Dimana ๐บ beraksi seperti sebelumnya yakni (๐‘, ๐‘ฃ) โˆ™ ๐‘” = (๐‘ โˆ™ ๐‘”, ๐œŒ(๐‘”โˆ’1)๐‘ฃ). Konstruksi yang sama menghasilkan sebuah untingan vektor

๐‘ƒ ร—๐œŒ๐‘‰ โ†’ ๐ต Definisi:

Untingan vektor ๐‘ƒ ร—๐œŒ๐‘‰ dikatakan sebagai untingan vektor terasosiasi.

Contoh:

Jika ๐ธ merupakan sebuah untingan ๐•‚-vektor, misalkan ๐‘ƒ merupakan untingan kerangka dengan ๐บ = GL(๐‘›, ๐•‚) sebagai struktur grupnya. Jika ๐œŒ๐‘ ๐‘ก๐‘‘ merupakan representasi standar pada ๐บ di ๐•‚๐‘›, maka terdapat isomorfisma untingan vektor yakni:

๐‘ƒ ร—๐œŒ๐‘ ๐‘ก๐‘‘ ๐•‚ โ‰… ๐ธ,

[(๐‘1, โ€ฆ , ๐‘๐‘›), (๐‘ฅ1, โ€ฆ , ๐‘ฅ๐‘›)] โ†ฆ โˆ‘ ๐‘ฅ๐‘—๐‘๐‘—

๐‘›

๐‘—=1

. Pemetaan tersebut terdefinisi dengan baik karena

[๐‘, ๐‘ฅ] = [๐‘โ€ฒ, ๐‘ฅโ€ฒ]

โ‡’ terdapat ๐‘” โˆˆ GL(๐‘›, ๐•‚): (๐‘โ€ฒ, ๐‘ฅโ€ฒ) = (๐‘ โˆ™ ๐‘”, ๐œŒ๐‘ ๐‘ก๐‘‘(๐‘”โˆ’1)๐‘ฅ) = (๐‘ โˆ™ ๐‘”, ๐‘”โˆ’1๐‘ฅ)

โ‡’ [๐‘โ€ฒ, ๐‘ฅโ€ฒ] โ†ฆ ๐‘ โˆ™ ๐‘” โˆ™ ๐‘”โˆ’1๐‘ฅ = ๐‘

Referensi

Dokumen terkait