Grup Lie Grup Lie
Definisi:
Sebuah manifold diferensiabel ๐บ yang juga merupakan sebuah grup dikatakan sebagai sebuah grup Lie jika pemetaan di bawah ini bersifat diferensiabel:
๐บ ร ๐บ โ ๐บ (๐1, ๐2) โฆ ๐1โ ๐2 dan
๐บ โ ๐บ ๐ โฆ ๐โ1 Contoh:
a) Sebuah grup ๐บ = โ๐ dengan operasi penjumlahan merupakan grup Lie.
b) Grup ๐บ = GL(๐; โ) = {๐ด โ Mat(๐ ร ๐; โ)| det(๐ด) โ 0} โ Mat(๐ ร ๐; โ) merupakan sub himpunan buka karena det: Mat(๐ ร ๐; โ) โ โ bersifat kontinyu.
Pemetaan perkalian (๐ด, ๐ต) โฆ ๐ด โ ๐ต diferensiabel karena koefesien matriks ๐ด โ ๐ต berupa polinomial pada koefesien matrik ๐ด dan ๐ต. Pemetaan invers ๐ด โ ๐ดโ1 diferensiabel karena koefesien matriks ๐ดโ1 berupa fungsi rasional pada koefesien matriks ๐ด.
c) Grup GL(๐; โ) โ Mat(๐ ร ๐; โ) = โ๐2 = โ(2๐)2 merupakan grup Lie.
Teorema:
Misalkan ๐บ merupakan grup Lie dan ๐ป โ ๐บ merupakan sub grup yang tertutup sebagai sebuah sub himpunan. Maka ๐ป โ ๐บ adalah sebuah sub manifold dan menjadi grup Lie dengan sendirinya.
Contoh:
a) Grup ๐ป = O(๐) โ {๐ด โ GL(๐; โ)|๐ด๐กโ ๐ด = ๐๐} disebut grup orthogonal. Grup O(๐) merupakan sebuah sub grup, untuk ๐ด, ๐ต โ O(๐) diperoleh:
(๐ด๐ต)๐กโ (๐ด๐ต) = ๐ต๐ก๐ด๐ก๐ด๐ต = ๐ต๐ก๐๐๐ต = ๐ต๐ก๐ต = ๐๐
Sehingga ๐ด๐ต โ O(๐). Hal yang sama juga untuk ๐ด โ O(๐) diperoleh ๐ดโ1 = ๐ด๐ก sehingga ๐๐ = ๐ด โ ๐ดโ1= (๐ดโ1)๐กโ ๐ดโ1. Oleh karena itu, ๐ดโ1โ O(๐). Grup O(๐) โ GL(๐; โ) merupakan sub himpunan tertutup karena pemetaan ๐ด โ ๐ด๐ก๐ด bersifat kontinyu yakni ๐ด๐กโ ๐ด = ๐๐ berupa kondisi tertutup.
b) Grup ๐ป = SL(๐; โ) โ {๐ด โ Mat(๐ ร ๐; โ| det(๐ด) = 1} disebut grup linier spesial.
c) Grup ๐ป = SO(๐) โ O(๐) โฉ SL(๐; โ) disebut grup orthogonal spesial.
d) Grup ๐ป = U(๐) โ {๐ด โ Mat(๐ ร ๐; โ)|๐ดโโ ๐ด = 1} disebut grup unitari dimana ๐ดโ โ (๐ดฬ )๐ก.
e) Grup ๐ป = SL(๐; โ) โ {๐ด โ Mat(๐ ร ๐; โ)| det(๐ด) = 1} disebut grup linier khusus.
f) Grup ๐ป = SU(๐) โ U(๐) โฉ SL(๐; โ) disebut grup unitari spesial.
Contoh:
Misalkan ๐บ dan ๐บโฒ merupakan grup Lie. Maka ๐บ ร ๐บโฒ merupakan grup Lie dengan struktur grup diperoleh sebagai berikut:
(๐1, ๐1โฒ) โ (๐2โ ๐2โฒ) โ (๐1โ ๐2, ๐1โฒ โ ๐2โฒ) (๐, ๐โฒ)โ1โ (๐โ1, (๐โฒ)โ1)
Definisi:
Misalkan ๐บ. ๐ป merupakan grup Lie. Sebuah homomorfisma grup diferensiabel ๐: ๐บ โ ๐ป disebut homomorfisma pada grup Lie. Sebuah homomorfisma grup Lie ๐: ๐บ โ ๐ป disebut isomorfisma pada grup Lie jika pemetaan tersebut invertibel dan inversnya juga merupakan homomorfisma grup Lie. Pada kasus ini, ๐บ dan ๐ป dikatakan isomorfik sebagai grup Lie.
Contoh:
Untuk setiap ๐ด โ ๐บ = SO(2), ๐ด = (๐ ๐
๐ ๐) sehingga kondisi di bawah in 1 = ๐ด๐กโ ๐ด = (๐ ๐
๐ ๐) โ (๐ ๐
๐ ๐) = (๐2+ ๐2 ๐๐ + ๐๐ ๐๐ + ๐๐ ๐2+ ๐2) menghasilkan persamaan
๐2+ ๐2 = 1 ๐2+ ๐2 = 1 ๐๐ + ๐๐ = 0.
Selanjutnya diperoleh kondisi
1 = det(๐ด) = ๐๐ โ ๐๐.
Persamaan di atas, masing-masing dikali dengan ๐ dan ๐ diperoleh ๐ = ๐๐๐ โ ๐๐2 = โ๐(๐2+ ๐2) = โ๐
๐ = ๐๐2โ ๐๐๐ = ๐(๐2+ ๐2) = ๐ Sehingga setiap ๐ด โ SO(2) mempunyai bentuk ๐ด = (๐ โ๐
๐ ๐ ) dengan ๐2+ ๐2 = 1. Oleh karena itu, terdapat ๐ โ โ sedemikian sehingga (๐
๐) = (cos ๐
sin ๐) dan diperoleh:
SO(2) = {(cos ๐ โ sin ๐
sin ๐ cos ๐ )| ๐ โ โ}.
Untuk ๐ป = U(1), diperoleh:
U(1) = {(๐ง) โ GL(1; โ)|๐งฬ โ ๐ง = 1}
U(1) = {(๐ง)||๐ง| = 1}
U(1) = {(๐๐๐)|๐ โ โ}.
Sehingga pemetaan di bawah ini
SO(2) โ U(1), (cos ๐ โ sin ๐
sin ๐ cos ๐ ) โฆ (๐๐๐),
Merupakan sebuah isomorfisma dari grup Lie. Untuk melihat bawah pemetaan di atas merupakan homomorfisma grup, gunakan teorema penjumlahan untuk fungsi sin dan cos.
Untuk memerikasa sifat invertibel digunakan rumus Euler. Sehingga U(1) โ SO(2).
Keduanya isomorfik terhadap lingkaran satuan ๐1.
Aljabar Lie Definisi:
Sebuah ruang vektor ๐ dengan pemetaanya [โ,โ]: โ ๐ ร ๐ โ ๐ dikatakan sebagai sebuah grup Lie jika memenuhi beberapa kondisi di bawah ini:
1) Pemetaan [โ,โ] bersifat bilinier.
2) Pemetaan [โ,โ] bersifat antisimetrik yakni untuk setiap ๐ฃ, ๐ค โ ๐: [๐ฃ, ๐ค] = โ[๐ฃ, ๐ค].
3) Pemetaan [โ,โ] memenuhi identitas Jakobi yakni untuk setiap ๐ข, ๐ฃ, ๐ค โ ๐ berlaku [[๐ข, ๐ฃ], ๐ค] + [[๐ฃ, ๐ค], ๐ข] + [[๐ค, ๐ข], ๐ฃ] = 0.
Pemetaan [โ,โ] disebut kurung Lie.C Contoh:
a) Setiap ruang vektor dengan pemetaannya [โ,โ] โก 0 merupakan aljabar Lie. Sebuah aljabar Lie dengan kurung trivial [โ,โ] โก 0 disebut abelan.
b) Ruang ๐ = Mat(๐ ร ๐; ๐) dimana ๐ = โ atau โ, dengan komutator [๐ด, ๐ต] โ ๐ด โ ๐ต โ ๐ต โ ๐ด merupakan aljabar Lie. Identitas Jakobi diperoleh dengan cara berikut
[[๐ด, ๐ต], ๐ถ] + [[๐ต, ๐ถ], ๐ด] + [[๐ถ, ๐ด], ๐ต]
= (๐ด๐ต โ ๐ต๐ด)๐ถ โ ๐ถ(๐ด๐ต โ ๐ต๐ด) + (๐ต๐ถ โ ๐ถ๐ต)๐ด โ ๐ด(๐ต๐ถ โ ๐ถ๐ต) + (๐ถ๐ด โ ๐ด๐ถ)๐ต โ ๐ต(๐ถ๐ด โ ๐ด๐ถ)
[[๐ด, ๐ต], ๐ถ] + [[๐ต, ๐ถ], ๐ด] + [[๐ถ, ๐ด], ๐ต] = 0
Perhitungan di atas menunjukan bahwa identitas Jakobi merupakan konsekuensi dari asosiasi perkalian matriks. Pada kasus umum, identitas Jakobi dapat dipandang sebagai pengganti asosiatif.
c) Ruang ๐ = โ dengan pemetaan [โ,โ] = (โ) ร (โ) didefinisikan sebagai produk vektor dan merupakan aljabar Lie.
d) Misalkan ๐ merupakan manifold diferensiabel dan ๐ = ๐(๐) merupakan ruang medan vektor diferensiabel di ๐. Misalkan [โ,โ] merupakan kurung Lie pada medan vektor ๐ maka (๐, [โ,โ]) merupakan aljabar Lie berdimensi berhingga.
Definisi:
Misalkan (๐, [โ,โ]) merupakan sebuah aljabar Lie. Sebuah sub ruang vektor ๐ โ ๐ dengan pemetaanya [โ,โ]|๐ร๐ disebut sub aljabar Lie ๐ jika untuk setiap ๐ค. ๐คโฒโ ๐, [๐ค, ๐คโฒ] โ ๐.
Jelas bahwa, sebuah sub aljabar Lie juga merupakan aljabar Lie dengan sendirinya.
Selanjutnya akan diasosiasikan secara alami ke setiap grup Lie aljabar Lie. Misalkan ๐บ merupakan grup Lie yang tetap. Untuk sebuah ๐ โ ๐บ diperoleh pemetaan
๐ฟ๐: ๐บ โ ๐บ, ๐ฟ๐(โ) โ ๐ โ โ, (๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐) ๐ ๐: ๐บ โ ๐บ, ๐ ๐(โ) โ โ โ ๐, (๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐)
๐ผ๐(โ): ๐บ โ ๐บ, ๐ผ๐(โ) โ (๐ฟ๐โ ๐ ๐โ1)(โ) = ๐ โ โ โ ๐โ1, (๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐).
Perhatikan bahwa konjugasi merupakan sebuah isomorfisma grup Lie dengankan transisi kanan dan kiri merupakan difeomorsima namun semuanya buka homomorfisma grup.
Catatan:
Misalkan ๐ dan pemetaan ๐น: ๐ โ ๐ berturut-turut merupakan manifold diferensiabel dan difeomorfisma. Untuk sebuah medan vektor diferensiabel ๐ di ๐, diatur
๐๐น(๐)(๐) โ ๐๐นโ1(๐)๐น (๐(๐นโ1(๐))).
Maka ๐๐น(๐) merupakan sebuah medan vektor diferensiabel di ๐ sehingga diagram komut berikut berlaku:
Selanjutnya untuk setiap ๐, ๐ โ ๐(๐) diperoleh
๐๐น([๐, ๐]) = [๐๐น(๐), ๐๐น(๐)].
Definisi:
Misalkan ๐ = ๐บ merupakan grup Lie. Sebuah medan vektor ๐ โ ๐(๐บ) disebut invarian kiri jika untuk setiap ๐ โ ๐บ berlaku ๐๐ฟ๐(๐) = ๐.
Berdasarkan bentuk ๐๐น([๐, ๐]) = [๐๐น(๐), ๐๐น(๐)], jika ๐, ๐ โ ๐(๐บ) bersifat invarian kiri maka ๐๐ฟ๐([๐, ๐]) = [๐๐ฟ๐(๐), ๐๐ฟ๐(๐)] = [๐, ๐] akibatnya [๐, ๐] juga merupakan invarian kiri. Oleh karena itu, ruang vektor
๐ค โ {๐ โ ๐(๐บ)|๐ ๐๐๐ฃ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐}
pada medan vektor diferensiabel invarian kiri di ๐บ merupakan sebuah sub aljabar Lie pada ๐(๐บ).
Definisi:
Ruang vektor ๐ค disebut sebagai aljabar Lie pada ๐บ.
Untuk ๐ โ ๐บ dan ๐ โ ๐ค diperoleh:
๐(๐) = ๐๐ฟ๐(๐)(๐) = ๐
(๐ฟ๐โ1(๐))๐ฟ๐(๐ (๐ฟ๐โ1(๐))) = ๐๐๐ฟ๐(๐(๐)),
dimana ๐ merupakan elemen netral di ๐บ. Sebaliknya, diberikan ๐0 โ ๐๐๐บ, maka ๐(๐) โ ๐๐๐ฟ๐(๐0) menghasilkan sebuah medan vektor inviarin kiri ๐ โ ๐ค. Didapatkan isomorfisma linier ๐๐๐บ โ ๐ค. Khususnya, dim ๐ค sebagai ruang vektor rill setara dengan dim ๐บ sebagai menifold diferensiabel.
Contoh:
a) Untuk ๐บ = GL(๐; โ), ๐ค = ๐๐๐GL(๐; โ) = Mat(๐ ร ๐; โ) dan kurung Lie [โ,โ]
merupakan komutator.
b) Untuk ๐บ = O(๐),
๐ค =: ๐ฌ(๐) = ๐๐๐O(๐) = {๐ฬ(0)|๐: (โ๐, ๐) โ O(๐) ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐, ๐(0) = ๐๐}.
dapat dihitung ๐(๐ ) โ O(๐) ๐๐ = ๐(๐ )๐กโ ๐(๐ )
0 = ๐ ๐๐ |
๐ =0
(๐(๐ )๐กโ ๐(๐ )) = ๐ฬ(0)๐กโ ๐(0) + ๐(0)๐กโ ๐ฬ(0) 0 = ๐ฬ(0) โ ๐๐+ ๐๐โ ๐ฬ(0) = ๐ฬ(0)๐ก+ ๐ฬ(0).
Sehingga ๐ฌ(๐) โ {๐ด โ Mat(๐ ร ๐; โ)|๐ด๐ก+ ๐ด = 0}. Lebih jauhnya untuk dim ๐ฌ(๐) = dim ๐(๐) =๐(๐ โ 1)
2 = dim{๐ด โ Mat(๐ ร ๐; โ)|๐ด๐ก+ ๐ด = 0}
Sehingga didapatkan
๐ฌ(๐) = {๐ด โ Mat(๐ ร ๐; โ)|๐ด๐ก+ ๐ด = 0}.
c) Hal yang sama untuk ๐บ = SL(๐; โ), didapatkan:
๐ค =: ๐ฐ๐ฉ(๐; โ) = ๐๐๐SL(๐; โ)
= {๐ฬ(0)|๐: (โ๐, ๐) โ SL(๐; โ) ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐, ๐(0) = ๐๐} Sehingga menghasilkan
๐(๐ ) โ SL(๐; โ) 1 = det ๐(๐ ) 0 = ๐
๐๐ |
๐ =0
(det ๐(๐ )) = tr(๐ฬ(0)).
Seperti pada bagian sebelumnya, pernyataan dari dimensinya menghasilkan ๐ฐ๐ฉ(๐; โ) = {๐ด โ Mat(๐ ร ๐; โ)|tr(๐ด) = 0}
d) Untuk ๐บ = SO(๐), didapatkan
๐ค =: ๐ฐ๐ฌ(๐) = ๐ฌ(๐) โฉ ๐ฐ๐ฉ(๐; โ) = ๐ฌ sehingga ๐ฌ(๐) โ ๐ฐ๐ฉ(๐; โ).
e) Untuk ๐บ = U(๐), akan dihitung ๐(๐ ) โ U(๐)
๐๐ = ๐(๐ )โโ ๐(๐ ) 0 = ๐
๐๐ |
๐ =0
(๐(๐ )โโ ๐(๐ )) 0 = ๐ฬ(0)โโ ๐(0) + ๐(0) โ ๐ฬ(0) 0 = ๐ฬ(0)โ+ ๐ฬ(0).
Oleh karena itu, ๐ค =: ๐ฒ(๐) = {๐ด โ Mat(๐ ร ๐; โ)|๐ดโ = โ๐ด}.
f) Untuk ๐บ = SL(๐; โ), didapatkan ๐ค =: ๐ฐ๐ฉ(๐; โ) = {๐ด โ Mat(๐ ร ๐; โ)|tr(๐ด) = 0}
g) Untuk ๐บ = SU(๐), didapatkan ๐ค = ๐ฐ
Representasi Definisi:
Sebuah representasi dari grup Lie ๐บ merupakan homomorfisma grup Lie ๐: ๐บ โ Aut(๐) untuk sebuah ruang ๐-vektor berdimensi berhingga. Jika ๐ = โ maka ๐ disebut representasi riil, sebaliknya jika ๐ = โ maka ๐ disebut representasi kompleks.
Catatan:
Berdasarkan pilihan basis ๐ = ๐๐ dan Aut(๐) โ GL(๐; ๐).
Definisi:
Sebuah representasi ๐ dikatakan setia jika dan hanya jika ๐ bersifat injektif.
Contoh:
a) Representasi trivial didefinisikan sebagai ๐(๐) โ id๐ untuk setiap ๐ โ ๐บ, representasi tersebut setia hanya untuk grup Lie trivial ๐บ = {๐}.
b) Misalkan ๐บ dan ๐ค berturut-turut merupakan grup Lie dan aljabar Lie. Representasi adjoin didefinisikan sebagai berikut
Ad: ๐บ โ Aut(๐ค).
Untuk setiap ๐ โ ๐บ, diperoleh ๐ผ๐(๐) = ๐ โ ๐ โ ๐โ1 = ๐. Turunan ๐ผ๐ terhadap ๐ didapatkan pemetaan linier yakni
Ad๐ โ ๐๐๐ผ๐: ๐ค โ ๐๐๐บ โ ๐๐๐บ โ ๐ค.
Selanjutnya perlu dibuktikan bahwa Ad merupakan homomorfisma grup yakni Ad๐1โ๐2 = Ad๐1โ Ad๐2. Pilih ๐ โ ๐ค dan misalkan ๐: (โ๐, ๐) โ ๐บ merupakan kurva diferensiabel sedemikian sehingga ๐(0) = ๐ dan ๐ฬ(0) = ๐ sehingga diperoleh Ad๐1โ๐2(๐) = ๐๐๐ผ๐1โ๐2(๐)
Ad๐1โ๐2(๐) = ๐ ๐๐ |
๐ =0
(๐ผ๐1โ๐2(๐(๐ ))) Ad๐1โ๐2(๐) = ๐
๐๐ |
๐ =0
((๐ผ๐1 โ ๐ผ๐2)(๐(๐ ))) Ad๐1โ๐2(๐) = ๐๐๐ผ๐1(๐๐๐ผ๐2(๐))
Ad๐1โ๐2(๐) = Ad๐1(Ad๐2(๐)) Ad๐1โ๐2(๐) = Ad๐1โ Ad๐2(๐).
Definisi:
Misalkan ๐: ๐บ โ Aut(๐) dan ๐๐: ๐บ โ Aut(๐๐) merupakan representasi dari sebuah grup Lie G untuk ๐ = 1,2.
1. Representasi jumlahan langsung didefinisikan sebagai:
๐1โ ๐2: ๐บ โ Aut(๐1โ ๐2)
(๐1โ ๐2)(๐)(๐ฃ1โ ๐ฃ2) โ ๐1(๐)(๐ฃ1) โ ๐2(๐)(๐ฃ2)
Berdasarkan basis pada ๐1โ ๐2 yang diinduksi dari masing-masing basis ๐1 dan ๐2, ๐1 โ ๐2 mempunya forma diagonal blok:
(๐1โ ๐2)(๐) = (๐1(๐) 0 0 ๐2(๐))
2. Representasi produk tensor ๐1โ ๐2: ๐บ โ Aut(๐1โ ๐2) didefinisikan sebagai elemen homogeneus ๐1โ ๐2 oleh
(๐1โ ๐2)(๐)(๐ฃ1โ ๐ฃ2) โ ๐1(๐)(๐ฃ1) โ ๐2(๐)(๐ฃ2) dan diekspansi secara linier untuk semua ๐1โ ๐2.
3. Representasi produk tensor antisimetrik didefinsikan sebagai:
โง๐๐: ๐บ โ Aut(โง๐๐)
(โง๐๐)(๐)(๐ฃ1โง โฆ โง ๐ฃ๐) โ ๐(๐)๐ฃ1โง โฆ โง ๐(๐)๐ฃ๐. 4. Representasi produk tensor simetrik didefinisikan sebagai:
โ๐๐: ๐บ โ Aut(โ๐๐)
(โ๐๐)(๐)(๐ฃ1โ โฆ โ ๐ฃ๐) โ ๐(๐)๐ฃ1โ โฆ โ ๐(๐)๐ฃ๐
5. Asosiasikan untuk setiap ruang ๐-vektor ๐ yang merupakan ruang vektor dual ๐โ untuk setiap pemetaan linier dari ๐ ke ๐. Jadi diharapkan asosiasi dengan setiap representasi ๐: ๐บ โ Aut(๐) dan representasi dual ๐โ: ๐บ โ Aut(๐โ). Selanjutnya akan didefinisikan ๐โ: karena untuk ๐ โ ๐บ, representasi ๐(๐) merupakan sebuah automorfisma linier ๐ dan automorfisma dualnya yakni ๐(๐)โ: ๐โ โ ๐โ yang didefinisikan sebagai ๐(๐)โ(๐) โ ๐ โ ๐(๐) sebagai perwakilan dari representasi dual. Selanjutnya akan diperiksa apakah pemetaan ๐ โฆ ๐(๐)โ merupakan sebuah homomorfisma grup ๐บ โ Aut(๐):
๐1โ ๐2 โฆ ๐(๐1 โ ๐2)โ
๐(๐1โ ๐2)โ = (๐(๐1) โ ๐(๐2))โ ๐(๐1โ ๐2)โ = ๐(๐2)โโ ๐(๐1)โ
๐(๐1โ ๐2)โ โ ๐(๐2)โโ ๐(๐2)โ pada kasus umum.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, akan didefinisikan representasi dual yakni:
๐โ: ๐บ โ Aut(๐โ) ๐โ(๐) โ ๐(๐โ1)โ Sekarang akan dihitung:
๐โ(๐1โ ๐2) = (๐((๐1โ ๐2)โ1))โ ๐โ(๐1โ ๐2) = (๐(๐2โ1โ ๐1โ1))โ ๐โ(๐1โ ๐2) = (๐(๐2โ1) โ ๐(๐1โ1))โ ๐โ(๐1โ ๐2) = ๐(๐1โ1)โโ ๐(๐2โ1)โ ๐โ(๐1โ ๐2) = ๐โ(๐1) โ ๐โ(๐2)
Sedemikian sehingga ๐โ: ๐บ โ Aut(๐) jelas merupakan sebuah homomorfisma grup.
6. Misalkan representasi ๐: ๐บ โ Aut(๐) bersifat rill, dapat dibuat sebuah ruang vektor kompleks dari ๐ dengan mengatur ๐โโ ๐ โโโ. Kompleksifikasi ๐ adalah representasi kompleks
๐โ: ๐บ โ Aut(๐โ), ๐๐ถ โ ๐ โ idโ.
Dalam kaitannya dengan matriks, yang berarti representasi ๐ diberikan oleh matriks rill. Jika dianggapnya matriks kompleks maka didapatkan kompleksifikasi.
Definisi:
Misalkan ๐บ merupakan sebuah grup Lie, ๐: ๐บ โ Aut(๐) dan ๐ฬ: ๐บ โ Aut( ๐ฬ) merupakan representasi. Maka ๐ dan ๐ฬ dikatakan ekivalen jika dan hanya jika terdapat sebuah isomorfisma ๐: ๐ โ ๐ฬ sedemikian sehingga untuk ๐ โ ๐บ diagram berikut ini komutatif:
๐ โ๐ ๐ฬ
๐(๐) โ โ ๐ฬ(๐)
๐ โ๐ ๐ฬ
Definisi:
Sebuah representasi pada aljabar Lie ๐ค merupakan sebuah homomorfisma aljabar Lie ๐: ๐ค โ End(๐) dimana ๐ merupakan ruang ๐-vektor berdimensi berhingga. Jika ๐ = โ maka ๐ disebut representasi rill dan jika ๐ = โ maka ๐ disebut representasi kompleks.
Diberikan sebuah representasi ๐: ๐ค โ End(๐), ๐ฬ: ๐คฬ โ End(๐ฬ), sebuah isomorfisma linier ๐: ๐ โ ๐ฬ disebut ekivalensi dari ๐ dan ๐ฬ jika dan hanya jika untuk ๐ โ ๐ค memenuhi diagram berikut:
๐ โ๐ ๐ฬ
๐(๐) โ โ ๐ฬ(๐)
๐ โ๐ ๐ฬ
Pada kasus ini, representasi ๐ dan ๐ฬ dikatakan ekivalen.
Pemetaan Eksponensial Lemma:
Misalkan ๐บ merupakan sebuah grup Lie dan ๐พ: โ โ ๐บ merupakan kurva diferensiabel dengan ๐พ(0) = ๐. Maka ๐พ merupakan sebuah homomorfisma grup yakni untuk ๐ , ๐ก โ โ, ๐พ(๐ + ๐ก) = ๐พ(๐ ) โ ๐พ(๐ก) jika dan hanya jika ๐พ merupakan sebuah kurva integral dari anggota aljabar Lie pada ๐บ.
Bukti:
Anggap bahwa untuk semua ๐ , ๐ก โ โ berlaku ๐พ(๐ + ๐ก) = ๐พ(๐ ) โ ๐พ(๐ก), maka diperoleh:
๐พฬ(๐ก) = ๐ ๐๐ |
๐ =0
๐พ(๐ + ๐ก) = ๐ ๐๐ |
๐ =0
(๐พ(๐ก) โ ๐พ(๐ )) = ๐๐ฟ๐พ(๐ก)๐พฬ(0).
Misalkan ๐ merupakan medan vektor invarian kiri yang unik pada ๐บ dengan ๐(๐) = ๐พฬ(0), sehingga
๐พฬ(๐ก) = ๐๐ฟ๐พ(๐ก)๐(๐) = ๐(๐พ(๐ก)) Oleh karena itu, ๐พ merupakan sebuah kurva integral pada ๐.
Misalkan ๐บ merupakan sebuah grup Lie dan ๐ค merupakan aljabar Lie. Untuk ๐ โ ๐ค, misalkan ๐พ๐: โ โ ๐บ dinotasikan sebagai kurva integal pada ๐ dengan ๐พ๐(0) = ๐
Definisi:
Sebuah pemetaan exp: ๐ค โ ๐บ, exp(๐) โ ๐พ๐(1) disebut pemetaan eksponensial pada ๐บ.
Berdasarkan teori umum pada persamaan diferensial biasa maka pemetaan eksponensial exp: ๐ค โ ๐บ merupakan pemetaan yang bersifat diferensial.
Untuk sebuah titik ๐ผ โ โ dan ๐ โ ๐ค dapat dibentuk ๐พฬ(๐ก) โ ๐พ๐(๐ผ โ ๐ก). Maka ๐พฬ merupakan sebuah homomorfisma grup Lie ๐พฬ: โ โ ๐บ sehingga kurva integral ke medan vektor invarian kiri pada ๐บ. Selanjutnya, ๐พฬ(0) = ๐พ๐(0) = ๐ dan ๐พฬฬ = ๐ผ โ ๐พฬ๐(๐ก) = ๐ผ โ ๐(๐พฬ(๐ก)). Karena ๐พฬ
ditentukan secara unik sebagai sebuah kurva integral ke medan vektor invarian kiri pada ๐บ ๐พฬ = ๐พ๐ผ๐. Dengan demikian didapatkan
๐พ๐(๐ผ) = ๐พฬ(1) = ๐พ๐ผ๐(1) = exp(๐ผ๐).
Berikutnya ๐ผ akan diganti dengan ๐ก sehingga didapatkan relasi:
๐พ๐(๐ก) = exp(๐ก๐).
Karena kurva ๐ก โ exp (๐ก๐) bertepatan dengan kurva integral ๐พ๐ ke medan vektor invarin kiri ๐ โ ๐ค. Berdasarkan Lemma 1.4.2, didapatkan exp((๐ + ๐ก)๐) = exp(๐ ๐) โ exp(๐ก๐) sehingga pada exp(0) = ๐ dan exp(โ๐) = (exp(๐))โ1.
Lemma:
Turunan pemetaan exponensial di titik 0 merupakan pemetaan identitas yakni:
๐0exp = id๐ค: ๐ค โ ๐ค.
Bukti:
Berdasarkan definisi di atas, diperoleh:
๐0exp(๐) = ๐ ๐๐ |
๐ =0
exp(๐ ๐) = ๐.
Korolari:
Misalkan ๐บ merupakan sebuah grup Lie dan ๐ค merupakan aljabar Lie. Terdapat sebuah persekitaran buka ๐ โ ๐ค di sekitar titik 0 pada ๐ค dan ๐ โ ๐บ di sekitar ๐ sedemikian sehingga exp|๐: ๐ โ ๐ merupakan sebuah difeomorfisma.
Korolari:
Misalkan pemetaan inv: ๐บ โ ๐บ, ๐ โฆ ๐โ1 merupakan pemetaan inversi pada grup Lie ๐บ. Maka berlaku
๐๐๐๐๐ฃ = โid๐ค: ๐ค โ ๐ค.
Korolari:
Untuk setiap homorfisma grup Lie ๐: ๐บ โ ๐ป memenuhi diagram berikut:
๐ค ๐โ ๐๐ ๐ค
โ exp โ exp
๐บ โ๐ ๐ป
Lemma:
Jika ๐: ๐บ โ ๐ป merupakan sebuah homomorfisma grup Lie, maka ๐โ โ ๐๐๐: ๐ค โ ๐ฅ merupakan sebuah homomorfisma aljabar Lie.
Korolari:
Jika ๐: ๐บ โ Aut(๐) merupakan sebuah representasi grup Lie, maka ๐โ: ๐ค โ End(๐) merupakan sebuah representasi aljabar Lie.
AKSI GRUP Definisi:
Misalkan ๐บ merupakan sebuah grup Lie dan ๐ merupakan manifold diferensiabel. Sebuah pemetaan diferensiabel ๐บ ร ๐ โ ๐, (๐, ๐ฅ) โฆ ๐ โ ๐ฅ disebut aksi kiri dari ๐บ pada ๐ jika dan hanya jika memenuhi keadaan berikut:
1) Untuk semua ๐ฅ โ ๐ dan ๐, โ โ ๐บ berlaku (๐ โ โ) โ ๐ฅ = ๐ โ (โ โ ๐ฅ).
2) Untuk semua ๐ฅ โ ๐ berlaku ๐ โ ๐ฅ = ๐ฅ.
Catatan:
Berdasarkan keadaan 1) dan 2) dapat disimpulkan bahwa untuk setiap ๐ โ ๐บ berlaku:
๐ฅ = ๐ โ ๐ฅ = (๐ โ ๐โ1) โ ๐ฅ = ๐ โ (๐โ1โ ๐ฅ) = ๐ฟ๐(๐ฟ๐โ1(๐ฅ)) = (๐โ1โ ๐) โ ๐ฅ = ๐โ1โ (๐ โ ๐ฅ) = ๐ฟ๐โ1(๐ฟ๐(๐ฅ))
Karena untuk ๐ โ ๐บ, pemetaan ๐ฟ๐: ๐ โ ๐, ๐ฟ๐(๐ฅ) โ ๐ โ ๐ฅ merupakan sebuah difeomorfisma dengan inversnya (๐ฟ๐)โ1 = ๐ฟ๐โ1.
Keadaan 1) menghasilkan bentuk ๐ฟ๐โ ๐ฟโ = ๐ฟ๐โโ. Maka pemetaan ๐ โฆ ๐ฟ๐ merupakan sebuah homomorfisma grup ๐บ โ Diff(๐).
Contoh:
1. Setiap grup Lie yang berkasi pada setiap manifold ๐ dengan cara yang tidak menarik, yakni ๐ โ ๐ฅ โ ๐ฅ dimana ini disebut aksi trivial.
2. Aksi gruo yang dikaitkan dengan setiap representasi ๐: ๐บ โ Aut(๐) merupakan sebuah aksi ๐บ pada ๐ sebagai ๐ โ ๐ฃ โ ๐(๐)(๐ฃ).
3. Setiap grup Lie yang beraksi pada dirinya sendiri memenuhi aksi alami yakni ๐บ ร ๐บ โ ๐บ, (๐ โ โ) โฆ ๐ โ โ.
4. Melalui perkalian grup ๐ โ โ โ ๐ โ โ. Pada kasus ini, keadaan pertama pada aksi grup ekuivalen dengan asosiatif perkalian grup โ, sedangkan keadaan keduanya merupakan definisi dari elemen netral ๐ โ ๐บ.
5. Aksi grup melalui konjugasi ๐ โ โ โ ๐ผ๐(โ).
Definisi:
Sebuah aksi kiri dari ๐บ pada ๐ dikatakan efektif jika dan hanya berlaku
โ๐ โ ๐บ: ((โ๐ฅ โ ๐: ๐ โ ๐ฅ = ๐ฅ) โน ๐ = ๐
โ โ๐ โ ๐บ: (๐ฟ๐ = id๐ โน ๐ = ๐)
โ Homomorfisma grup ๐บ โ Diff(๐) bersifat injektif.
disebut bebas jika dan hanya jika untuk ๐ โ ๐บ: ((terdapat ๐ฅ โ ๐: ๐ โ ๐ฅ = ๐ฅ) โน ๐ = ๐).
disebut transitif jika dan hanya jika untuk ๐ฅ, ๐ฆ โ ๐: terdapat ๐ โ ๐บ: ๐ โ ๐ฅ = ๐ฆ.
Catatan:
Setiap aksi bebas bersifat efektif kecuali untuk ๐ = โ .
Contoh:
1. Aksi trivial merupekann efektif โ ๐บ = {๐} โ Aksi trivial disebut gratis.
2. Aksi yang diberikan oleh sebuah representasi ๐ pada ๐ tidak akan pernah bersifat transitif kecuali ๐ = {0}, karena untuk ๐ โ ๐บ: ๐(๐) โ 0 = 0.
3. Untuk aksi natural pada grup Lie ๐บ ke dirinya sendiri, diperoleh:
โข Aksi oleh perkalian kiri bersifat bebas sehingga juga akan bersifat transitif, karena ๐ โ ๐โฒ = ๐โฒ sehingga mengimplikasikan ๐ = ๐ melalui perkalian kanan dengan (๐โฒ)โ1. Aksi yang diperoleh tersebut bersifat transitif karena untuk ๐ฅ, ๐ฆ โ ๐บ, dapat dibentuk persamaan ๐ โ ๐ฅ = ๐ฆ yang diselesaikan dengan ๐ = ๐ฆ โ ๐ฅโ1.
โข Untuk aksi grup oleh konjugasi, diperoleh:
โ๐ฅ โ ๐บ: ๐๐ฅ๐โ1 = ๐ฅ โ โ๐ฅ โ ๐บ: ๐ฅ๐ฆ = ๐๐ฅ โ ๐ โ ๐(๐บ),
dimana ๐(๐บ) โ {๐ โ ๐บ|โโ โ ๐บ: ๐โ = โ๐} merupakan pusat dari ๐บ. Oleh karena itu, aksi yang diperoleh melalui konjugasi tidak bersifat efektif jika dan hanya jika ๐(๐บ) โ {๐}. Secara umum, aksinya tidak transitif kecuali grup tersebut hanya memiliki satu kelas konjugasi.
Contoh:
a) Misalkan ๐บ = SO(2) beraksi pada ๐ = ๐2 melalui rotasi di sekitar sumbu ๐ง yakni:
๐ โ ๐ฅ โ (
0
๐ 0
0 0 1
) โ ๐ฅ.
Aksi bersifat efektif jika dan hanya jika untuk setiap ๐ฅ โ ๐2: ๐ โ ๐ฅ = ๐ฅ, maka ๐ = ๐2. Aksinya tidak bebas karena untuk setiap ๐ โ SO(2): ๐ โ (
1 0 0
) = ( 1 0 0
) dan ๐ โ ( 0 0 1
) =
( 0 0 1
) dan aksi tidak transitif karena lingkaran garis lintang tidak berubah dalam rotasi terhadap sumbu ๐ง.
b) Misalkan ๐บ = U(1) beraksi pada ๐ = ๐2๐โ1โ โ2๐โ โ๐ melalui perkalian skalar pada koordinat kompleks yakni (๐ง, ๐ฅ) โฆ ๐ง โ ๐ฅ.
Aksi bersifat bebas karena untuk ๐ค โ 0, ๐ง โ ๐ค = ๐ค mengimplikasikan bahwa ๐ง = 1.
Aksi tidak transitif kecuali untuk ๐ = 1. Pada kasus ini, aksinya hanya merupakan perkalian kiri pada grup Lie U(1), dan untuk setiap kasus ๐ง โ ๐ฅ = ๐ฆ untuk ๐ฅ, ๐ฆ โ ๐2๐โ1 โ โ๐ mengimplikasikan bahwa ๐ฅ, ๐ฆ berrgantung secara linier pada ruang vektor kompleks โ๐. Oleh karena itu, aksi tidak transiitf jika dan hanya jika ๐ > 1.
Definisi:
Misalkan ๐บ beraksi pada ๐. Maka untuk ๐ฅ โ ๐, dapat dibentuk ๐บ โ ๐ฅ โ {๐ โ ๐ฅ|๐ โ ๐บ}
yang disebut orbit ๐ฅ pada aksi tersebut, grup ๐บ bertindak transitif pada ๐ jika dan hanya jika ๐บ โ ๐ฅ = ๐. Himpunan berikut ini
๐บ\๐ โ {๐บ โ ๐ฅ|๐ฅ โ ๐}
disebut ruang orbit pada aksi.
Contoh:
Untuk aksi rotasi ๐บ = U(1) pada ๐ = ๐2, orbitnya merupakan lingkaran garis lintang termasuk kutub utara dan selatan, sehingga orbitnya secara alami diparametrisasi oleh koordinat ๐ง dan ruang orbitnya diidentifikasi dengan interval tertutup [โ1,1].
Contoh:
Tinjau aksi ๐บ = U(1) pada ๐ = ๐3 โ โ2 melalui perkalian skalar. Diberikan ๐ค = (๐ค1, ๐ค2) dan ๐คโฒ= (๐ค1โฒ, ๐ค2โฒ) dimana keduanya terletak pada orbit yang sama jika dan hanya jika ๐ค1
๐ค2 =
๐ค1โฒ
๐ค2โฒ โ โ โช โ =: โฬ. Oleh karena itu, ruang orbit U(1)\๐3 secara alami diidentifikasi dengan bola Rieamann โฬ.
Berdasarkan pemetaan stereografik
๐ข โฆ 1
4 + |๐ข|2โ (4๐ข, 4 โ |๐ข|2), sehingga untuk ๐ข =๐ค1
๐ค2, diperoleh:
1 4 + |๐ค1
๐ค2|2
โ (4๐ค1
๐ค2, 4 โ |๐ค1 ๐ค2|
2
) = |๐ค2|2
4|๐ค2|2+ |๐ค1|2โ (4๐ค1
๐ค2, 4 โ |๐ค1 ๐ค2|
2
) 1
4 + |๐ค1 ๐ค2|2
โ (4๐ค1
๐ค2, 4 โ |๐ค1 ๐ค2|
2
) = 1
4|๐ค2|2+ |๐ค1|2โ (4๐ค1๐คฬ 2, 4|๐ค2|2โ |๐ค1|2).
Dimana hal yang didapatkan adalah pemetaan Hopf yang ditulis sebagai Hopf: ๐3 โ ๐2
๐ค โฆ 1
4|๐ค2|2+ |๐ค1|2โ (4๐ค1๐คฬ 2, 4|๐ค2|2โ |๐ค1|2).
Pemetaan ini merupakan pemetaan diferensiabel dan pra bayangannya Hopfโ1(๐) merupakan orbit pada U(1)-aksi di ๐3. U(1)-orbit dapat divisualisasikan dengan memetakan ๐3 dikurangi satu titik menuju โ3 melalui pemetaan stereografik hanya untuk ๐2. Kemudian โ3 menjadi gabungan lingkaran dan garis lurus yang berhubungan dengan orbit yang melalui titik luar ๐3.
Tiga lingkaran Hopf terdekat setelah proyeksi stereografik ke โ3
Lingkaran Hopf biasa dan luar biasa
Ternyata setiap dua lingkaran Hopf di โ3 saling terhubung membentuk link Hopf.
Teorema:
Misalkan ๐บ merupakan kompok grup Lie yang bertindak bebas pada manifold ๐. Maka ๐บ\๐ membawa struktur manifold diferensiabel sedemikian sehingga
1. Sebuah pemetaan
๐ โ ๐บ\๐ ๐ฅ โฆ ๐บ โ ๐ฅ
bersifat diferensiabel dan diferensialnya memiliki pangkat pada setiap titik.
2. Dimensi ๐บ\๐ sebagai berikut:
dim(๐บ\๐) = dim(๐) โ dim(๐บ).
3. Bentuk ๐บ\๐ memiliki properti umum sebagai berikut:
Untuk setiap manifold diferensiabel manifold ๐ dan setiap pemetaan diferensiabel ๐: ๐ โ ๐ yang konstan di sepanjang orbit pada aksi dimana terdapat sebuah pemetaan diferensiabel yang unik yakni ๐: ๐บ\๐ โ ๐ sedemikian sehingga memenuhi diagram berikut:
Bukti:
Untuk ๐ฅ โ ๐, pilih sebuah cakram kecil ๐ท berdimensi maksimum yang berpotongan ๐บ โ ๐ฅ transversal di ๐ฅ. Maka untuk setiap ๐ฆ di cakram, terdapat orbit ๐บ โ ๐ฆ di dekat orbit ๐บ โ ๐ฅ melalui ๐ฅ. Periksa pemetaan ๐บ ร ๐ท โ ๐, (๐, ๐ฆ) โฆ ๐ โ ๐ฆ merupakan sebuah difeomorfisma menuju bayangannya, sehingga menghasilkan sebuah peta lokal pada ruang orbit. Kekompakkan ๐บ diperlukan untuk memastikan bahwa titik-titik pada cakram yang cukup kecil berkorespondensi 1: 1 dengan orbit dan topologi kousien bersifat hausdorff.
Contoh:
Tinjau aksi grup U(1) pada ๐2๐โ1โ โ๐ melalui perkalian skalar kompleks. Karena aksinya bebas, U(1)\๐2๐โ1 merupakan manifold diferensiabel. Dua titik ๐ค, ๐คโฒโ ๐2๐โ1 berada pada orbit yang sama jika dan hanya jika untuk ๐ โ โ dengan |๐ง| = 1: ๐คโฒ = ๐ง โ ๐ค, yakni jika dan hanya jika ๐ค, ๐คโฒ bergantung secara linier, yakni garis kompleks yang digeser oleh ๐ค, ๐คโฒ bertepatan: โ โ ๐ค = โ โ ๐คโฒ sehingga ruang orbit diidentifikasi dengan
โ๐๐โ1 โ U(1)\๐2๐โ1โ {1 โ dimโsubruang vektor โ๐}.
Definisi:
Ruang โ๐๐โ1 disebut (๐ โ 1)-dimensi ruang projeksi kompleks.
Catatan:
dimโ(โ๐๐โ1) = dimโ(๐2๐โ1) โ dimโ(U(1)) = (2๐ โ 1) โ 1 = 2(๐ โ 1).
Ruang โ๐๐โ1 bersifat kompak dan terkoneksi karena itu merupakan bayangan di bawah peta kontinyu. Untuk ๐ = 2, diperoleh
Pemetaan Hopfฬ : โ๐1 โ ๐2 bersifat diferensiabel dan bijektif. Akan ditentukan turunan pemetaan Hopf memiliki rank maksimum dimana pun. Oleh karena itu, sifat komutatif diagram juga berlaku untuk Hopfฬ. Sehingga Hopfฬ : โ๐1 โ ๐2 merupakan sebuah difeomorfisma.
Definisi:
Misalkan ๐บ merupakan grup Lie yang beraksi pada sebuah manifold diferensial ๐. Misalkan ๐ ๐: ๐บ โ ๐ menjadi pemetaan ๐ ๐(๐) โ ๐ โ ๐ dimana ๐ โ ๐. Turunan ๐ ๐ merupakan pemetaan linier ๐๐๐ ๐: ๐ค โ ๐๐๐บ โ ๐๐๐. Untuk ๐ โ ๐ค diatur ๐ฬ (๐) โ ๐๐๐ ๐(๐) sehingga diperoleh medan vektor ๐ฬ โ ๐(๐).
Medan vektor ๐ฬ disebut medan vektor fundamental yang dikaitkan dengan ๐ โ ๐ค.
Catatan:
Sebuah aksi grup Lie dapat dipandang sebagai sebuah homomorfisma grup Lie ๐บ โ Diff(๐).
Pemetaan ๐ค โ ๐ โฆ ๐ฬ โ ๐(๐) berkaitan dengan homomorfisma aljabar Lie.
Contoh:
Untuk aksi ๐บ = SO(2) pada ๐ = ๐2 โ โ3, medan vektor fundamentalnya bersinggungan dengan lingtang lingkaran:
Catatan:
Untuk ๐ โ ๐ค, dapat dihitung:
๐ ๐๐ก|
๐ก=๐ก0
๐ฟexp(๐ก๐)(๐) = ๐ ๐๐ก|
๐ก=๐ก0
exp(๐ก๐) โ ๐ ๐
๐๐ก|
๐ก=๐ก0
๐ฟexp(๐ก๐)(๐) = ๐ ๐๐ |
๐ =0
exp(๐ก0+ ๐ ) โ ๐ ๐
๐๐ก|
๐ก=๐ก0
๐ฟexp(๐ก๐)(๐) = ๐ ๐๐ |
๐ =0
(exp(๐ ๐) โ exp(๐ก0๐) โ ๐) ๐
๐๐ก|
๐ก=๐ก0
๐ฟexp(๐ก๐)(๐) = ๐ ๐๐ |
๐ =0
๐ exp(๐ก0๐)โ๐(exp(๐ ๐)) ๐
๐๐ก|
๐ก=๐ก0
๐ฟexp(๐ก๐)(๐) = ๐๐๐ exp(๐ก0๐)โ๐(๐) ๐
๐๐ก|
๐ก=๐ก0
๐ฟexp(๐ก๐)(๐) = ๐ฬ (exp(๐ก0๐) โ ๐).
Sehingga ๐ฟexp(๐ก๐) merupakan aliran pada medan vektor fundamental ๐ฬ . Secara khusus, jika ๐ฬ (๐) = 0 maka exp(๐ก๐) โ ๐ = ๐ untuk setiap ๐ก โ โ. Perhitungan di atas menghasilkan sebuah hambatan yang mempengaruhi keberadaan aksi grup yang bebas yaitu jika ๐ beraksi secara bebas oleh grup Lie ๐บ dengan dim(๐บ) โฅ 1 yaitu pada ๐ค โ {0}, maka ๐ harus
memiliki medan vektor yang diferensiabel dan tidak hilang di manapun. Secara khusu, ๐(๐) = 0 sebagai contoh ๐ โ ๐2๐.
Definisi:
Sebuah grup Lie berdimensi nol disebut sebagai grup diskrit.
Catatan:
Sebuah grup diskrit bersifat kompak jika dan hanya jiga dimensinya berhingga. Jika sebuah grup kompak beraksi bebas pada manifold ๐ maka ๐บ\๐ juga merupakan manifold.
Selanjutnya akan dicari kriteria yang serupa untuk aksi grup yang terpisah.
Definisi:
Sebuah aksi dari grup diskrit pada manifold diferensiabel ๐ dikatakan diskontinyu dengan benar jika
1) Untuk setiap ๐ โ ๐, ada sebuah persekitaran buka ๐ pada ๐ di ๐ sedemikian sehingga
๐ โ ๐ โฉ ๐ โ โ โน ๐ = ๐
2) Untuk setiap ๐, ๐ โ ๐ dengan ๐บ โ ๐ โ ๐บ โ ๐ ada himpunan buka ๐ pada ๐ dan ๐ pada ๐ sedemikian sehingga untuk setiap ๐ โ ๐บ: ๐ โ ๐ โฉ ๐ โ โ .
Teorema:
Jika sebuah grup diskrit ๐บ beraksi diskontinyu dengan benar pada manifold ๐ maka ๐บ\๐ membawa sebuah struktur manifold diferensiabel yang unik sedemikian sehingga pemetaan projeksi ๐ โ ๐บ\๐, ๐ โฆ ๐บ โ ๐ bersifat diferensiabel dan merupakan pemetaan penutup.
Selanjutnya, kousien ๐บ\๐ mempunyai properti univeral yakni untuk setiap manifold diferensiabel ๐ dan setiap pemetaan diferensiabel ๐: ๐ โ ๐ dimana pemetaan tersebut konstan sepanjang orbit ๐บ, terdapat pemetaan diferensiabel yang unik ๐ฬ: ๐บ\๐ โ ๐ sedemikian sehingga diagram komut berikut berlaku
Ide dari bukti:
Gunakan persekitaran buka ๐ pada kondisi pertama definisi (aksi dikontinyu denga benar) sebagai peta untuk kousien ๐บ\๐. Kemudian kondisi kedua memastikan bahwa ๐บ\๐ bersifat Hausdorff.
Definisi:
Misalkan ๐บ merupakan sebuah grup Lie yang beraksi pada manifold diferensiabel ๐. Sebuah aksi kanan ๐บ pada ๐ merupakan pemetaan diferensiabel ๐ ร ๐บ โ ๐, (๐ฅ, ๐) โฆ ๐ฅ โ ๐ memenuhi keadaan di bawah ini:
1) Untuk setiap ๐ฅ โ ๐ dan ๐, โ โ ๐บ berlaku ๐ฅ โ (๐ โ โ) = (๐ฅ โ ๐) โ โ.
2) Untuk setiap ๐ฅ โ ๐ berlaku ๐ฅ โ ๐ = ๐ฅ.
Catatan:
Perhatikan bahwa jika diatur ๐ โ ๐ โ ๐ โ ๐ maka keadaan pertama pada definisi di atas mengatakan bahwa (๐ โ โ) โ ๐ = โ โ (๐ โ ๐) akibatnya jika ๐บ ร ๐ โ ๐, (๐, ๐) โฆ ๐ โ ๐ merupakan aksi kiri maka
๐ ร ๐บ โ ๐ (๐, ๐) โ ๐ โ ๐ โ ๐โ1โ ๐, yang mendefinisikan aksi kanan.
Sebaliknya jika ๐ ร ๐บ โ ๐, (๐, ๐) โฆ ๐ โ ๐ merupakan aksi kanan, maka ๐บ ร ๐ โ ๐
(๐, ๐) โฆ ๐ โ ๐ โ ๐ โ ๐โ1 yang mendefinisikan aksi kiri.
TEORI UNTINGAN Untingan Fiber
Definisi:
Misalkan ๐ธ, ๐ต, ๐น merupakan manifold diferensiabel dan ๐: ๐ธ โ ๐ต merupakan pemetaan surjektif diferensiabel. Maka (๐ธ, ๐, ๐ต) disebut sebagai sebuah untingan fiber dengan fiber ๐น jika untuk setiap titik ๐ฅ โ ๐ต memiliki persekitaran buka ๐ โ ๐ต sedemikian sehingga terdapat difeomorfisma ๐๐: ๐โ1(๐) โ ๐ ร ๐น sehingga diagram berikut bersifat komutatif:
Manifold diferensiabel ๐ต disebut ruang basis dan ๐ธ disebut ruang total dari untingan fiber. Pemetaan ๐๐ disebut trivialisasi lokal di atas ๐.
Catatan:
Untuk setiap ๐ฅ โ ๐ โ ๐ต, trivialisasi lokal ๐๐ merupakan sebuah difeomorfisma ๐๐|๐โ1(๐ฅ): ๐โ1(๐ฅ) โ {๐ฅ} ร ๐น โ ๐น. Oleh karena itu fiber ๐ธ๐ฅโ ๐โ1(๐ฅ) pada untingan fiber difeomorfik ke fiber ๐น.
Contoh:
1) Untingan fiber trivial yang berupa produk kartesian (๐ต ร ๐น, pr1, ๐ต).
2) Misalkan (๐ต, ๐) merupakan manifold Riemannian berdimensi ๐. Dapat didefinisikan untingan bola di atas (๐ต, ๐) dengan ruang total ๐ธ โ {๐ โ ๐๐ต| ||๐||๐ = 1} dan pemetaan proyeksi berupa restriksi dari proyeksi pada untingan singgung ๐๐ต. Untuk ๐ โ ๐ต, ๐โ1(๐) = {๐ โ ๐๐| ||๐||
๐ = 1}, sehingga ๐น = ๐๐โ1. Trivialisasi lokal pada ๐ธ diperoleh dari restriksi trivialisasi lokal pada untingan singgung.
Catatan:
Misalkan ๐น merupakan sebuah manifold diferensiabel dan ๐: ๐น โ ๐น merupakan sebuah difeomorfisma. Maka โค bertindak secara diskontinu pada โ ร ๐น melalui (๐, (๐ก, ๐)) โฆ (๐ก + ๐, ๐๐(๐)). Ditinjau ruang orbit ๐ธ โ โค\(โ ร ๐น). Pemetaan proyeksi pr1 ke faktor pertama menginduksi sebuah pemetaan proyeksi ๐: ๐ธ โ โค\โ โ ๐1, sehingga (๐ธ, ๐, ๐ต) merupakan untingan fiber dengan fiber ๐น. Untuk mengkonstruksi trivialisasi lokal, digunakan trivialisasi global pada untingan โ ร ๐น โ โ bersamaan dengan diskontinuitas pada aksi. Secara geometris, ruang total ๐ธ dikonstruksi dari untingan trivial [0,1] ร ๐น โ [0,1] dengan penempelan fiber di atas {0,1} oleh difeomorfisma ๐.
Contoh:
Untuk ๐น = (โ1,1), ๐: ๐น โ ๐น, ๐ฅ โฆ ๐ฅโ1, hasil konstruksi tersebut menghasilkan pita Mรถbius.
Definisi:
Dua untingan fiber (๐ธ, ๐, ๐ต) dan (๐ธโฒ, ๐โฒ, ๐ตโฒ) dikatakan isomorfik jika terdapat sebuah difeomorfisma ๐: ๐ธ โ ๐ธโฒ sedemikian sehingga diagram berikut komutatif
yakni memenuhi ๐โฒโ ๐ = ๐. Sebuah untingan fiber dikatakan trivial jika untingan fiber tersebut isomorfik dengan untingan trivial ๐ต ร ๐น โ ๐ต. Hal ini ekivalen dengan keberadaan trivialisasi global yakni sebuah trivialisasi lokal ๐๐ yang didefinisikan pada ๐ = ๐ต.
Definisi:
Sebuah untingan fiber (๐ธ, ๐, ๐ต) dengan fiber ๐๐(๐ = โ atau โ) disebut untingan ruang vektor (rill atau kompleks) dengan rank ๐ jika dan hanya jika setiap fiber ๐ธ๐ฅ membawa struktur ruang vektor di atas ๐ dan trivialisasi lokal ๐๐ dapat dipilih sedemikian sehingga ๐๐|๐ โ๐(๐): ๐ธ๐ฅโ {๐ฅ} ร ๐๐ โ ๐๐ merupakan isomorfisma linier.
Contoh:
Jika ๐ต merupakan manifold diferensiabel, maka untingan singgung ๐๐ต merupakan sebuah untingan vektor dan semua untingan hasil konstruksi dari ๐๐ต melalui operasi aljabar linier yang diberlakuan pada tiap fiber, seperti ๐โ๐ต, ฮ๐๐โ๐ต,โ๐๐โ๐ต, dan lain- lain.
Definisi:
Misalkan (๐ธ, ๐, ๐ต) merupakan sebuah untingan fiber. Sebuah tampang lintang merupakan pemetaan ๐ : ๐ต โ ๐ธ yang memenuhi ๐ โ ๐ = id๐ต.
Catatan:
Setiap untingan vektor (๐, ๐, ๐ต) mempunyai tampang lintang diferensiabel berupa tampang lintang nol yang didefinisikan sebagai ๐ (๐ฅ) โ 0๐ฅ โ ๐๐ฅ untuk setiap ๐ฅ โ ๐ต.
Untingan fiber secara umum tidak selalu mempunyai tampang lintang yang kontinu.
Misalkn ๐ต merupakan manifold diferensiabel. Tabel di bawah ini menunjukan beberapa objek yang dikenal dari geometri yang dapat dianggap sebagai bagian dari untingan vektor di atas basis ๐ต.
Untingan Vektor Bagian
๐ป๐ฉ Medan vektor
๐ปโ๐ฉ Forma-1 diferensial ๐ฆ๐๐ปโ๐ด Forma-๐ diferensial
โ๐๐ป๐ฉโจ โ๐๐ปโ๐ฉ Medan tensor-(๐, ๐)
Misalkan (๐ธ, ๐, ๐ต) merupakan untingan fiber dengan fiber ๐น. Misalkan pemetaan ๐: ๐ต โ ๐ตโฒ merupakan pemetaan diferensiabel. Akan dikonstruksi sebuah untingan fiber di atas ๐ตโฒ dengan fiber tipikal ๐น.
๐ธโฒโ {(๐โฒ, ๐) โ ๐ตโฒร ๐ธ|๐(๐โฒ) = ๐(๐)}
๐โฒโ pr1|๐ธโฒ: ๐ธโฒโ ๐ตโฒ,
Untuk mengkonstruksi sebuah trivialisasi lokal (๐ธโฒ, ๐โฒ, ๐ตโฒ) pada sebuah persekitaran di ๐0โฒ โ ๐ตโฒ, dipilih persekitaran buka ๐ pada ๐(๐0โฒ) di ๐ต dan trivialisasi lokal ๐๐: ๐โ1(๐) โ ๐ ร ๐น. Kemudian ๐โฒโ ๐โ1(๐) sebagai persekitaran pada ๐0โฒ di ๐ตโฒ dan hitung:
(๐)โ1(๐) = pr1โ1(๐โฒ)
= {(๐โฒ, ๐) โ ๐โฒร ๐ธ|๐(๐โฒ) = ๐(๐)}
โ {(๐โฒ, ๐ข, ๐) โ ๐โฒร ๐ ร ๐น|๐(๐โฒ) = ๐ข}
(๐)โ1(๐) = ๐โฒร ๐น.
Identifikasi tersebut menunjukan bahwa ๐ธโฒโ ๐ตโฒร ๐ธ merupakan submanifold diferensiabel dan (๐ธโฒ, ๐โฒ, ๐ตโฒ) merupakan sebuah untingan fiber.
Definisi:
Untingan fiber ๐โ(๐ธ, ๐, ๐ต) โ (๐ธโฒ, ๐โฒ, ๐ตโฒ) yang telah dikonstruksi di atas disebut sebagai pull-back pada (๐ธ, ๐, ๐ต) sepanjang ๐.
Berdasarkan konstruksi, memenuhi diagram komutatif berikut:
Untuk ๐0โฒ โ ๐ต, fiber ๐ธ๐
0โฒ
โฒ pada untingan pull-back diidentifikasi sebagai berikut:
๐ธ๐
0โฒ
โฒ = pr1โ1(๐0โฒ)
= {(๐โฒ, ๐) โ ๐ตโฒร ๐ธ|๐(๐โฒ) = ๐(๐), pr1(๐โฒ, ๐) = ๐0โฒ} = {(๐0โฒ, ๐) โ ๐ตโฒร ๐ธ|๐(๐0โฒ) = ๐(๐)}
= {๐0โฒ} ร ๐ธ๐(๐
0โฒ)
๐ธ๐
0โฒ
โฒ โ โ
pr2
๐ธ๐(๐
0โฒ)
Dengan demikian, pr2 mengidentifikasi untingan pada untingan pull-back di ๐0โฒ dengan fiber ๐ธ di ๐(๐0โฒ).
Contoh:
Misalkan ๐ธ = ๐๐ต merupakan untingan singgung pada sebuah manifold diferensiabel ๐ต dan ๐: (โ๐, ๐) โ ๐ต merupakan kurva diferensiabel di ๐ต. Maka bagian pada ๐โ๐๐ต merupakan medan vektor sepanjang ๐. Medan kecepatan ๐ฬ pada kurva merupakan salah satu medan vektor di sepanjang ๐.
Medan kecepatan pada ๐ bersinggungan dengan bayangan ๐ di ๐ต. Secara umum medan vektor sepanjang kurva secara alamiah muncul pada geometri Riemannian contohnya sebagai medan variasi dari variasi kurva ๐.
Untingan Utama Definisi:
Sebuah untingan fiber (๐, ๐, ๐ต) bersama dengan aksi kanan pada sebuah grup Lie ๐บ di ๐ disebut untingan ๐บ-utama jika dan hanya jika memenuhi syarat:
1. Aksi grup bersifat bebas.
2. Aksi grup bersifat transitif pada fiber-fiber di untingan yakni untuk ๐ โ ๐ berlaku ๐ โ ๐บ = ๐๐(๐).
3. Trivialisasi lokal ๐๐: ๐โ1(๐) โ ๐ ร ๐บ yang dapat dipilih sedemikian sehingga memenuhi diagram komutatif berikut:
Grup ๐บ disebut struktur grup dari untingan utama.
Catatan:
Untuk titik yang tetap ๐ โ ๐ lihat pada pemetaan ๐ฟ๐: ๐บ โ ๐๐(๐), ๐ โฆ ๐ โ ๐. Maka ๐ฟ๐ merupakan pemetaan diferensiabel berdasarkan definisi tersebut, selain itu ๐ฟ๐ juga bersifat injektif berdasarkan syarat 1 dan bersifat surjektif berdasarkan syarat 2.
Turunannya ๐๐๐ฟ๐ memiliki rank maksimal, karena untuk sebuah aksi grup bebas, ๐๐๐ฟ๐: ๐ค โ ๐๐๐บ โ ๐ โฆ ๐ฬ (๐) bersifat injektif. Selain itu, untuk ๐ โ ๐บ berlaku ๐ฟ๐ = ๐ฟ๐โ๐โ ๐ฟ๐โ1 sehingga
๐๐๐ฟ๐ = ๐๐๐ฟ๐โ๐โ ๐๐๐ฟ๐โ1
dimana ๐๐๐ฟ๐โ๐ bersifat injektif dan ๐๐๐ฟ๐โ1 bersifat bijektif. Karena ๐ฟ๐โ1: ๐บ โ ๐บ merupakan sebuah difeomorfisma. Oleh karena itu, ๐ฟ๐: ๐บ โ ๐๐(๐) juga meruupakan sebuah difeomorfisma dan fiber tipikal pada sebuah untingan ๐บ-utama adalah grup Lie ๐บ. Perhatikan bahwa, fiber pada sebuah untingan ๐บ-utama secara alamiah merupakan difeomorfisma ke ๐บ tetapi tidak membawa sebuah struktur grup alamiah.
Catatan:
Jika sebuah grup kompak bertindak bebas pada sebuah manifold diferensiabel ๐, maka (๐, ๐, ๐บ\๐) merupakan sebuah untingan ๐บ-utama. Pemetaan ๐: ๐ โ ๐บ\๐ merupakan pemetaan alami ke orbitnya yakni ๐(๐) โ ๐ โ ๐บ.
Contoh:
a) Sebuah fibrasi Hopf ๐: ๐2๐โ1 โ โ๐๐ merupakan sebuah untingan U(1)-utama.
b) Misalkan ๐ โ ๐ต merupakan sebuah untingan ๐-vektor dengan rank ๐. Untuk ๐ โ ๐ต, fiber ๐๐ merupakan sebuah ruang ๐-vektor berdimensi ๐. Himpunan ๐๐ โ {(๐๐๐๐๐๐๐) basis (๐1, โฆ , ๐๐) pada ๐๐}. Maka ๐บ = GL(๐; ๐) yang bertindak bebas dan transitif pada ๐๐ dari kanan oleh:
(๐1, โฆ , ๐๐) โ ๐ด โ (โ ๐ด๐1๐๐
๐
๐=1
, โฆ , โ ๐ด๐๐๐๐
๐
๐=1
),
dimana ๐ด = (๐ด๐๐)๐, ๐ = 1 โฆ ๐. Maka ๐ โ โ๐โ๐ต๐๐ bersama dengan proyeksi ๐: ๐ โ ๐ต sedemikian sehingga ๐|๐๐ โก ๐ merupakan sebuah untingan GL(๐; ๐)-utama.
c) Dapat dikonstruksi untingan utama untuk stuktur grup yang berbeda dengan mempertimbangkan untingan pada basis untingan vektor dengan struktur lebih lanjut: Misalkan ๐ โ ๐ต merupakan sebuah untingan ๐-vektor rank ๐ dengan sebuah metrik Riemannian atau Hermitian berturut-turut. Untuk ๐ โ ๐ต, himpunan ๐๐ โ {(๐๐๐๐๐๐๐) basis ortogonal (๐1, โฆ , ๐๐) pada ๐๐}. Maka berturut-turut ๐บ = O(๐). Grup ๐บ = U(๐) bertindak bebas pada ๐๐ dan trasitif.
Dengan demikian diperoleh O(๐) atau untingan U(๐)-utama.
Definisi:
Misalkan ๐ต merupakan sebuah manifold diferensiabel berdimensi ๐ dan ๐ = ๐๐ต โ ๐ต merupakan untingan singgung. Maka untingan GL(๐; โ)-utama (๐, ๐, ๐ต) disebut untingan kerangka di ๐ต. Misalkan (๐ต, ๐) merupakan manifold Riemannian dan ๐ โ ๐ต merupakan untingan singgung. Maka untingan O(๐)-utama disebut untingan kerangka ortogonal.
Dengan mempertimbangkan beberapa stuktur pada untingan ๐-vektor, secara alami diperoleh untingan ๐บ-utama sebagai untingan pada basis yang memperhatikan struktur tertentu:
๐ Untingan vektor Pasangan basis ๐ฎ
โ, โ Setiap semua GL(๐; โ)
โ Riemannian ortogonal O(๐)
โ Hermitian ortogonal U(๐)
โ Berorientasi Positif berorientasi GL+(๐; โ)
โ Riemannian, berorientasi Ortogonal berorientasi SO(๐)
Catatan:
Misalkan (๐, ๐, ๐ต) merupakan sebuah untingan ๐บ-utama. Jika ๐: ๐ต โ ๐ตโฒ merupakan sebuah pemetaan diferensiabel, maka ๐โ๐ โ ๐ตโฒ juga merupakan sebuah untingan ๐บ- utama. Untingan pull-back diberikan oleh ๐โ๐ โ {(๐โฒ, ๐) โ ๐ตโฒร ๐|๐(๐โฒ) = ๐(๐)}
dengan aksi kanan oleh (๐โฒ, ๐) โ ๐ โ (๐โฒ, ๐ โ ๐).
Selanjutnya akan diganti struktur grup ๐บ pada untingan utama: misalkan ๐ โ ๐ต merupakan untingan ๐บ-utama dan ๐: ๐บ โ ๐ป merupakan sebuah homomorfisma grup Lie. Grup ๐บ beraksi dari kanan pada ๐ ร ๐ป yakni (๐, โ) โ ๐ โ (๐ โ ๐, ๐(๐โ1) โ โ). Aksi tersebut bersifat bebas, karena (๐, โ) โ ๐ = (๐, โ) mengimplikasikan ๐ โ ๐ = ๐ sehingga ๐ = ๐, karena aksi ๐บ pada ๐ bersifat baka bebas.
Selanjutnya jika ๐บ bersifat kompak, maka ๐โฒ โ (๐ ร ๐ป)/๐บ merupakan manifold diferensiabel. Hal ini juga berlaku untuk grup Lie ๐บ yang tidak kompak. Dengan memperhatikan diagram di bawah ini
karena gabungan ๐ โ pr1 bersifat konstan di sepanjang orbit ๐บ, sehingga terdapat pemetaan unik yakni ๐โฒ yang membuat diagram di atas bersifat komutatif. Pemetaan tersebut bersifat diferensiabel berdasarkan teori umum pada aksi grup.
Fakta bahwa ๐โฒ merupakan ruang total pada sebuah untingan ๐ป-utama di atas ๐ต, ๐ป beraksi bebas dari kanan pada ๐ ร ๐ป yakni (๐ โ โ) โ โโฒ= (๐, โโโฒ). Karena ๐ป-aksi komut terhadap aksi ๐บ, maka aksi tersebut turun pada sebuah aksi di ๐ ร ๐ป/๐บ yakni
[๐, โ] โ โโฒ = [๐, โโโฒ] ๐ป-aksi pada ๐ ร๐๐บ bersifat bebas:
[๐, โโโฒ] = [๐, โ] โ โโฒ= [๐, โ]
โ terdapat ๐ โ ๐บ: (๐, โโโฒ) = (๐ โ ๐, ๐(๐โ1)โ)
โ ๐ = ๐ โ ๐
โ ๐ = ๐
โ โโโฒ = ๐(๐โ1)โ = โ
โ โโฒ= ๐ Kesimpulan:
Tripel (๐ ร๐๐ป, ๐โฒ, ๐ต) merupakan sebuah untingan ๐ป-utama.
Akan dibuktikan untuk kasus di mana ๐ป bersifat kompak namun juga bersifat benar untuk kasus yang umum.
Definisi:
Tripel (๐ ร๐๐ป, ๐โฒ, ๐ต) dikatakan untingan ๐ป-utama yang dikaitan dengan untingan fiber (๐, ๐, ๐ต) sehubungan dengan ๐.
Jika pemetaan ๐: ๐บ โ ๐ป merupakan penyematan pada sebuah subgrup, maka dapat dikatakan bahwa (๐ ร๐๐ป, ๐โฒ, ๐ต) diperoleh dari (๐, ๐โฒ, ๐ต) melalui perluasan struktur grup. Sebaliknya, diberikan sebuah untingan ๐ป-utama ๐ โ ๐ต dan untingan ๐ป-utama sehingga perluasan tersebut menjadi untingan ๐ป-utama yang isomorfik terhadap ๐ โ ๐ต yang dapat dikatakan sebagai reduksi struktur grup ๐บ.
Contoh:
Sebuah untingan ๐ป-utama dapat direduksi ke grup trivial ๐บ = {๐} jika dan hanya jika untingan ๐ป-utama bersifat trivial.
Misalkan ๐: ๐ โ ๐ต merupakan sebuah untingan ๐บ-utama dan ๐: ๐บ โ Aut(๐) merupakan representasi makan dapat didefinisikan
๐ ร๐ ๐ โ ๐ ร ๐/๐บ
Dimana ๐บ beraksi seperti sebelumnya yakni (๐, ๐ฃ) โ ๐ = (๐ โ ๐, ๐(๐โ1)๐ฃ). Konstruksi yang sama menghasilkan sebuah untingan vektor
๐ ร๐๐ โ ๐ต Definisi:
Untingan vektor ๐ ร๐๐ dikatakan sebagai untingan vektor terasosiasi.
Contoh:
Jika ๐ธ merupakan sebuah untingan ๐-vektor, misalkan ๐ merupakan untingan kerangka dengan ๐บ = GL(๐, ๐) sebagai struktur grupnya. Jika ๐๐ ๐ก๐ merupakan representasi standar pada ๐บ di ๐๐, maka terdapat isomorfisma untingan vektor yakni:
๐ ร๐๐ ๐ก๐ ๐ โ ๐ธ,
[(๐1, โฆ , ๐๐), (๐ฅ1, โฆ , ๐ฅ๐)] โฆ โ ๐ฅ๐๐๐
๐
๐=1
. Pemetaan tersebut terdefinisi dengan baik karena
[๐, ๐ฅ] = [๐โฒ, ๐ฅโฒ]
โ terdapat ๐ โ GL(๐, ๐): (๐โฒ, ๐ฅโฒ) = (๐ โ ๐, ๐๐ ๐ก๐(๐โ1)๐ฅ) = (๐ โ ๐, ๐โ1๐ฅ)
โ [๐โฒ, ๐ฅโฒ] โฆ ๐ โ ๐ โ ๐โ1๐ฅ = ๐