• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR SULAWESI SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "GUBERNUR SULAWESI SELATAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN

NOMOR : 45 TAHUN 2012

TENTANG

PENYELENGGARAAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN / CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI SULAWESI SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI SELATAN,

Menimbang : a. bahwa tanggungjawab sosial perusahaan sebagaimana diatur dalam Pasal 22 ayat (1) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 13 Tahun 2009 tentang Penanaman Modal Daerah, perlu diatur lebih lanjut agar dalam pemenuhan kewajiban perusahaan dapat dilakukan secara terpadu, sinergi dan efektif ;

b bahwa kewajiban Perusahaan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perusahaan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat serta bersinergi dengan program Pemerintah Daerah ;

c bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan tentang Penyelenggaraan Tanggungjawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility di Sulawesi Selatan;

Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara

(2)

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 259, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724) ; 4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756) ; 5. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5209) ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tangunggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5305);

9. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per- 05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil, dan Program Bina Lingkungan ;

10. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan

(3)

Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Sulawesi Selatan Nomor 235) ;

11. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 13 Tahun 2009 tentang Penanaman Modal Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 Nomor 13) ;

12. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 6 Tahun 2012 tentang Partisipasi Pihak Ketiga Dalam Pembangunan Daerah Di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012 Nomor 6) ;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENYELENGGARAAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN / CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI SULAWESI SELATAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah.

3. Gubernur adalah Gubernur Sulawesi Selatan.

4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

5. Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disingkat BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui

(4)

penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.

7. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh daerah melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan

8. Perusahaan adalah Perseroan Swasta, BUMN dan BUMD di Sulawesi Selatan.

9. Tanggungjawab Sosial, Kemitraan dan Bina Lingkungan (Corporate Social Responsibility) adalah kewajiban Perusahaan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perusahaan sendiri, komunitas setempat, maupun pada masyarakat secara umum.

10. Program Kemitraan Perusahaan dengan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, yang selanjutnya disebut Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN ; 11. Program Bina Lingkungan, yang selanjutnya disebut Program BL, adalah

Program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh Perusahaan melalui pemanfaatan dana dari bagian laba Perusahaan ;

12. Dana Tanggungjawab Sosial, Kemitraan dan Bina Lingkungan adalah dana yang berasal dari dunia usaha yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan Program Tanggungjawab Sosial, Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk mendukung pembangunan di Sulawesi Selatan ;

13. Forum Komunikasi Penyelenggaraan Tanggungjawab Sosial, Kemitraan dan Bina Lingkungan atau Forum Komunikasi Corporate Social Responsibility yang selanjutnya disebut Forum Komunikasi adalah wadah bagi perusahaan dalam menyerasikan kegiatan tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan dengan program dan kegiatan Pemerintah Daerah .

BAB II

MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Bagian Kesatu

Maksud

(5)

Pasal 2

Maksud pelaksanaan penyelenggaraan tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan perusahaan adalah untuk menggalang program tanggungjawab sosial dan lingkungan Perusahaan dalam rangka optimasi dan sinergitas program pembangunan di Daerah.

Bagian Kedua Tujuan Pasal 3

Tujuan pelaksanaan penyelenggaraan tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan adalah:

a. terintegrasikannya penyelenggaraan tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan dengan Program Pemerintah Daerah;

b. terwujudnya sinkronisasi dan peningkatan kerjasama pembangunan antar Daerah dan dunia usaha;

c. terarahnya penyelenggaraan program tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan yang dilaksanakan oleh Perusahaan; dan

d. terwujudnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi program tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan di Daerah.

Bagian Ketiga

Ruang Lingkup Penyelenggaraan Pasal 4

(1) Ruang lingkup penyelenggaraan tanggungjawab sosial perusahaan dalam peraturan ini berisifat kemitraan dan bina lingkungan .

(2) Penyelengaraan tanggungjawab sosial perusahaan yang bersifat kemitraan dan bina lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas :

a Bidang Pendidikan ; b Bidang Kesehatan ; c Bidang Kemitraan ; d Bidang Bencana Alam ;

e Bidang Bina Lingkungan dan Pelestarian Alam ; f Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Umum ; g Bidang Sarana Ibadah ;

(6)

h Bidang Penanggulangan Kemiskinan ; i Bidang Ekonomi ;

j Bidang Sosial ; dan

k Bidang Lainnya yang relevan dan sesuai kebutuhan pembangunan daerah .

BAB III

PENYELENGGARAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL, KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN

Bagian Kesatu

Bentuk dan Tahapan Penyelenggraan Pasal 5

Bentuk dan Tahapan Penyelenggaraan tanggungjawab sosial perusahaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, terdiri atas :

a. perencanaan ; b. pelaksanaan ; c. pengendalian ; d. monitoring dan ; e. evaluasi .

Bagian Kesatu

Hak dan Kewajiban Perusahaan Pasal 6

Hak perusahaan dalam penyelenggaraan program kegiatan tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan, meliputi :

a. besaran dana ditentukan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan atau Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) masing-masing perusahaan, dan b. rencana penyaluran dana program kegiatan berdasarkan usulan masing-

masing perusahaan setelah mendapat persetujuan Kantor Pusat dan atau Rapat Umum Pemegang Saham masing-masing perusahaan

Pasal 7

Kewajiban perusahaan dalam penyelenggaraan program kegiatan tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan, meliputi :

a. rencana program kegiatan perusahaan yang disusun sesuai dengan rencana program kegiatan Pemerintah Daerah ;

(7)

b. jadwal rencana dan pelaksanaan program kegiatan perusahaan disesuaikan dengan jadwal rencana dan pelaksanaan program kegiatan Pemerintah Daerah.

c. pelaksanaan program kegiatan senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah daerah .

d. melaporkan setiap program kegiatan yang dilakukan pada pemerintah daerah setempat dan tembusannya disampaikan kepada Sekretariat Forum Komunikasi .

Bagian Kedua Perencanaan

Pasal 8

Perencanaan penyelenggaraan program tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan di Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a, dilakukan melalui pendekatan :

a. partisipatif, yaitu pendekatan yang melibatkan semua pihak yang berkepentingan terhadap pembangunan yang akan dibiayai oleh Perusahaan;

dan

b. sinkronisasi dan sinergitas, yaitu pendekatan program dan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dengan mengutamakan kepentingan dan kebutuhan dalam mencapai kesejahteraan masyarakat.

Pasal 9

(1) Penyusunan rencana kerjasama program kegiatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8, memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a Peran serta Perusahaan dalam menyelenggarakan program dan kegiatan tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan di lapangan berpedoman dan menyerasikan masing-masing dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang dimediasi oleh Forum Komunikasi.

b Penyerasian program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a dicantumkan dalam Nota Kesepakatan / Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan Perusahaan bersangkutan dengan melibatkan semua unsur terkait .

(2) Nota Kesepakatan / Perjanjian Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

(8)

Bagian Ketiga Pelaksanaan

Pasal 10

Pelaksanaan program pembangunan di Sulawesi Selatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf b yang dapat dibiayai melalui dana tanggungjawab Sosial, Kemitraan dan Bina Lingkungan adalah:

a. kemitraan yang diarahkan pada peningkatan dan pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ;

b. korban bencana alam, yang diarahkan untuk penanggulangan pada saat dan pasca bencana alam ;

c. bina lingkungan, yang diarahkan pada kegiatan pemberdayaan kondisi sosial masyarakat melalui pencegahan polusi, penggunaan sumberdaya yang berkelanjutan, mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim serta proteksi dan restorasi lingkungan ;

d. pendidikan dan atau pelatihan, yang diarahkan untuk mencapai bebas putus jenjang sekolah pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi ;

e. peningkatan kesehatan, yang diarahkan agar seluruh wilayah di Sulawesi Selatan memiliki sarana dan prasarana kesehatan, alat kesehatan yang memadai, serta kualitas tenaga kesehatan yang kompeten ;

f. pengembangan prasarana dan atau sarana umum, yang diarahkan untuk memenuhi fasilitas umum ;

g. sarana ibadah, yang diarahkan agar masyarakat melakukan kegiatan keagamaan menurut syariat masing-masing agamanya ;

h. pelestarian alam, yang diarahkan agar ekosistem tetap terjaga ;

i. peningkatan daya beli, yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui agribisnis, pengembangan perikanan serta pengembangan dan perlindungan pasar tradisional ;

j. Kegiatan-kegiatan penanggulangan kemiskinan ; dan

k. Kegiatan-kegiatan lain yang menunjang program kegiatan Pemerintah Daerah dan kemasyarakatan di Sulawesi Selatan .

Bagian Keempat Mekanisme Penyelenggaraan

Pasal 11

(9)

Mekanisme penyelenggaraan program tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan oleh Perusahaan, yaitu :

a. sinkronisasi dan sinergitas program kegiatan perusahaan dengan program kegiatan Pemerintah Daerah ;

b. mengajukan usul Program Kegiatan yang diminati ;

c. penyusunan rencana kerjasama program tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan dengan melakukan penyesuaian jadwal perencanaan dan pelaksanaan anggaran pembangunan dan belanja dari pemerintah dan dari perusahaan ;

d. penandatanganan Naskah Kesepakatan / Perjanjian Kerjasama tentang kesiapan perusahaan melakukan program tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan;

e. pelaksanaan program tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan;

dan

f. pendampingan program berupa monitoring dan evaluasi.

Pasal 12

Alokasi dana tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan dari perusahaan serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber dana lainnya disalurkan dengan memperhatikan aspek proporsionalitas yang efisien dan efektif pada wilayah dan sektor sesuai kondisi dan kebutuhan masing-masing.

Bagian Kelima Kelembagaan

Pasal 13

(1) Dalam rangka penyelenggaraan program tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan, dibentuk Forum Komunikasi.

(2) Struktur Organisasi Forum Komunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Gubernur ini.

(3) Susunan personil Forum Komunikasi, tugas dan fungsinya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

(4) Keanggotaan Forum Komunikasi yang ditetapkan oleh Gubernur sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3), dilakukan dengan mempertimbangkan usul Forum Komunikasi.

(10)

(5) Masa kerja keanggotaan Forum Komunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan oleh Gubernur dan dapat dipilih kembali atas usul melalui Rapat Koordinasi Forum Komunikasi.

(6) Sebelum masa kerja berakhir, dalam hal tertentu anggota Forum Komunikasi dapat berhenti, apabila :

a Meninggal dunia ; b Sakit ; dan / atau c karena alasan tertentu .

(7) Pemberhentian masa kerja anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (6), diusulkan dalam Rapat Internal Forum Komunikasi dan ditetapkan dengan Keputusan Gubernur,

(8) Keputusan Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (7), sekaligus memuat nama penggantinya atas anggota yang berhenti -

Pasal 14

(1) Dalam rangka mendukung kelancaran tugas dan fungsi Forum Komunikasi, dibentuk Sekretariat yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur .

(2) Sekretariat Forum Komunikasi melakukan tugas dan fungsi administratif, termasuk data rencana dan realisasi pelaksanaan kegiatan tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan oleh perusahaan.

(3) Forum Komunikasi melakukan Rapat Koordinasi sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan.

(4) Tempat kedudukan Sekretariat Forum Komunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada pada SKPD Pemerintah Daerah yang membidangi Penanaman Modal.

Bagian Keenam

Koordinasi Di Kabupaten dan Kota Pasal 15

(1) Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota membentuk Forum Komunikasi dengan berpedoman pada Peraturan Gubernur ini .

(2) Pembentukan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evalusi serta pelaporan yang dilakukan Forum Komunikasi Kabupaten dan Kota

(11)

berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah melalui Forum Komunikasi di Provinsi.

Bagian Ketujuh Pengendalian

Pasal 16

Untuk kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan program tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan, Forum Komunikasi melakukan pengendalian dan evaluasi kepada Perusahaan secara sinergis, terpadu dan berkesinambungan.

Bagian Kedelapan

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pasal 17

(1) Monitoring, evaluasi dan laporan perkembangan penyelenggaraan program tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan dilakukan secara periodik atau sewaktu-waktu apabila dipandang perlu oleh Forum Komunikasi.

(2) Monitoring, evaluasi dan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan paling lama sepuluh hari setelah pelaksanaan .

(3) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

a. realisasi pelaksanaan penyelenggaraan program tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan;

b. realisasi penggunaan Dana Tanggungjawab Sosial, Kemitraan dan Bina Lingkungan;

c. capaian kinerja pelaksanaan penyelenggaraan program tanggungjawab sosial , kemitraan dan bina lingkungan;

d. permasalahan yang dihadapi dan upaya pemecahannya; dan e. rencana tindak lanjut.

BAB IV PEMBIAYAAN

Pasal 18

(12)

Pembiayaan untuk pelaksanaan program tanggungjawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan yang menjadi lingkup tanggungjawabnya, dibebankan pada Dana Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan bersangkutan .

BAB V

KETENTUAN PENUTUP Pasal 19

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Gubernur ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya, diatur dan / atau ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur.

Pasal 20

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

Ditetapkan di Makassar

pada tanggal 10 Oktober 2012.

GUBERNUR SULAWESI SELATAN,

Dr. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, SH, M.Si, MH.

Diundangkan di Makassar

pada tanggal 10 Oktober 2012.

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN,

H. A. MUALLIM, SH, M.Si.

BERITA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2012 NOMOR 45

Referensi

Dokumen terkait

Di Kabupaten Rokan Hulu, Ketentuan kewajiban hukum tersebut di Kabupaten Rokan Hulu diatur dalam Pasal 13 ayat 1 Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 8 Tahun 2017 tentang

Perbandingan Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2018 dengan Tahun 2019 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP PROVINSI SULAWESI