• Tidak ada hasil yang ditemukan

GULA KRISTAL RAFINASI - Kemendag

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "GULA KRISTAL RAFINASI - Kemendag"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

GULA – KRISTAL RAFINASI - PERDAGANGAN 2019

PERMENDAG NOMOR 01 TAHUN 2019, 12 HLM, LL KEMENDAG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2019 TENTANG PERDAGANGAN GULA KRISTAL RAFINASI.

ABSTRAK : -

-

Bahwa gula kristal rafinasi merupakan bahan baku dan bahan penolong bagi industri pengguna yang harus dijaga ketersediaan dan penyalurannya.

Bahwa gula kristal rafinasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 74/M-DAG/PER/9/2015 tentang Perdagangan Antarpulau Gula Kristal Rafinasi perlu disesuaikan dengan perkembangan hukum dan kebutuhan industri pengguna.

* Dasar Hukum pada Peraturan Menteri Perdagangan ini adalah

UU No. 25 Tahun 1992, UU No. 8 Tahun 1999, UU No.39 Tahun 2008, UU No 3 Tahun 2014,UU No 7 Tahun 2014, PP No 11 Tahun 1962, PP No. 69 Tahun 1999, PP No 28 Tahun 2004, Perpres No 7 Tahun 2015, Perpres No 48 Tahun 2015, Keppres No 57 Tahun 2004, Permenin No 83/M-IND/PER/11/2008, Permendag No 08/M-DAG/PER/2/2016, Permendag No 36 Tahun 2018, Permendag No 77 Tahun 2018.

* Peraturan Menteri Perdagangan ini mengatur tentang :

a. Gula Kristal Rafinasi (Refined Sugar) adalah gula yang dipergunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong dalam proses produksi, yang memenuhi SNI yang ditetapkan wajib oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian dengan Pos Tarif/HS 1701.99.11.00.

b. Gula Kristal Rafinasi dilarang diperdagangan di pasar eceran.

c. Perdagangan Gula Kristal Rafinasi, Produsen Gula Kristal Rafinasi harus melakukan kontrak kerja sama dengan industri Pengguna.

d. Kontrak Kerja sama paling sedikit memuat keterangan mengenai:

 Jangka waktu kerja sama;

 Harga;

 Jumlah dan nilai kontrak;

 Spesifikasi produk;

 Jadwal pengiriman;

 Kewajiban;dan

 sanksi

e. Produsen Gula Kristal Rafinasi dilarang menjual Gula Kristal Rafinasi kepada distributor,pedagang pengecer, dan/atau konsumen.

f. Pemenuhan kebutuhan industri pengguna skala kecil dan menengah/usaha kecil menengah, Produsen Gula Kristal Rafinasi

(2)

dapat menjual gula kristal rafinasi melalui distributor yang berbadan usaha Koperasi.

g. Industri Pengguna wajib memiliki dokumen Izin Usaha Industri, Tanda Daftar Industri untuk Industri Kecil dan Menengah,atau Izin Usaha sejenis dari instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

h. Gula Kristal Rafinasi dapat diperdagangkan antarpulau untuk kebutuhan Industri Pengguna.

i. Perdagangan Antarpulau Gula Kristal Rafinasi wajib melampirkan SPPAGKR.

CATATAN : - Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 11 Januari 2017 - Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 36

Referensi

Dokumen terkait

• Memberikan kuota impor raw sugar bagi industri gula rafinasi yang disesuaikan dengan kebutuhan gula rafinasi bagi industri makanan dan minuman dalam negeri.

Campuran hasil(magma) di-sentrifugasi untuk memisahkan kristal dari sirup sehingga kotoran dapat dipisahkan dari gula dan dihasilkan kristal yang siap untuk dilarutkan sebelum proses

o Memberikan kuota impor raw sugar bagi industri gula rafinasi yang disesuaikan dengan kebutuhan gula rafinasi bagi industri makanan dan minuman dalam negeri.

Definisi menurut AGRI (2009), gula rafinasi atau gula super putih adalah gula konsumsi yang berkualitas dengan derajat kemurnian gula yang tinggi dan kadar abu serta SO2 yang

Pada proses pembuatan gula rafinasi pada intinya adalah merubah gula mentah (raw sugar) menjadi gula rafinasi (refined sugar) yang dapat memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan

Pembedaan gula rafinasi dan gula kristal putih tidak mampu meredam masuknya gula rafinasi ke pasar gula konsumsi dan sebaliknya. Gula rafinasi telah disepakati

Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 6 1 Koperasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 2 mendistribusikan Gula Kristal Rafinasi kepada Industri

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/ M-DAG / PER/ 2 /2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 202;