• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hadis tentang Status Wali dalam Pernikahan: Analisis Matan, Sanad, dan Makna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Hadis tentang Status Wali dalam Pernikahan: Analisis Matan, Sanad, dan Makna"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Skripsi berjudul HADIS TENTANG STATUS WALI DALAM ANALISIS PERNIKAHAN MATAN, SANAD DAN MAKNA DALAM KAJIAN ULUMUL HADIS DAN ISTIDROJ DALAM HUKUM SYAR'I MENURUT VISI FUQAHA yang ditulis oleh MAWARDI Nomor Induk 200410100 dan diuji pada tanggal 22 Agustus 2016 disetujui sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Agama pada Program Konsentrasi Studi Ulumul Qur'an dan Ulumul Hadits Magister Pascasarjana (S2) Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta. Karya yang saya kirimkan adalah asli dan belum pernah diajukan untuk meraih gelar Magister Agama, baik di Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) di Jakarta, maupun di lembaga pendidikan lainnya. Hasil pekerjaan saya merupakan revisi akhir pasca penyerahan yang diakui dan disetujui oleh dosen pembimbing.

Apabila dikemudian hari terbukti terdapat kejanggalan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh karena pekerjaan saya serta sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. di Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta (IIQ). Segala puji bagi Allah SWT – Yang Maha Sempurna – yang telah melimpahkan rahmat dan ridha-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, ucapan terima kasih secara khusus ditujukan.

Ujar Agil Husen Al Munawwar, MA selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan waktunya membimbing dan memberi petunjuk kepada penulis. Ahmad Fudhaili, MA, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi petunjuk kepada penulis. Segenap civitas akademika Konsentrasi Kajian Ulumul Qur'an dan Ulumul Hadits Magister Pascasarjana (S2) Lembaga Ilmu Pengetahuan Al-Qur'an (IIQ) Jakarta yang selalu mengingatkan agar segera menyelesaikan penulisan skripsi.

Skripsi berjudul Hadits Tentang Kedudukan Wali Dalam Pernikahan Analisis Matan, Sanad Dan Maknanya Dalam Kajian Hadits Ulumul Dan Istidroj Dalam Hukum Syariah Dari Pandangan Fuqaha yang ditulis oleh Mawardi dengan nomor induk mahasiswa 200410100 pada Program Pascasarjana Magister (S2) Al- Institut Al-Qur'an (IIQ) Jakarta 1437 H/ 2016 M.

ايلو نوكي نأ طتًشي ويف نوكي دق حاكنلا نأ ىري نم مهضعب نم ناك نم ءاملعلا نم ناك وف .ليو نودب وأ

ام بسح احيحص نوكي ةحوكنملل ليولا نإ دوجو تىح .ايلو نوكي نأب وتحص نع ثحبلل .ايسينودنإ في ةيرالجا ينناوقلا عيرشتل ماظنلاو ةيملاسإنا ةعيرشلا هررق

سي ثحبلا اذى نإف ،تانايبلا ىلع عملجا فيو ةقيرطلا هذىو .ةيقيثوتلا ةقيرطلا لمعت

ىرخأ قئاثو وأ ةيملعلا تلالمجاو ،بتكلا لثم نم ةبوتكلما قئاثولا ىلع اهقيبطت في ددحتت للاخ نمو بيوسالحا ماظنلا للاخ نم راج وى تانايبلا عملج ثحابلا وكلسيس يذلا جهنلماو

لا وى ثيداحلأا ىلع روثع

نم

ويف يوتيح ناك يذلا بيوسالحا يمجانبرلا قيبطتلا للاخ نمضتيو

تقثو دق تيلا ةيثيدلحا بتكلا

ةيبوسالحا ةيثيدلحا ةعوملمجا في

ةيرصع ةلآ اهجنه امك ،يوديلا ماظنلا للاخ نم ثحبلا امأ

ا ةيثيدلحا بتكلا للاخ نم ثيداحلأل جيرتخ وى ونم دصقي ونإف .ةعستلا بتكلاب فرعت تيل

لثم نم ةيدالما رداصلما عم ايولوأ ييجرختلا جهنلما مدق يذلا ثحابلا نإف ،ثحبلا اذى فيو اذله ةمداخ ةدام نوكيل لمعتستف ةيئرلما رداصلما امأو .ةعوبطلما بتكلا وأ ةينيدلا بتكلا

Based on the results of this study it has been found that the status of the hadiths about the guardian in marriage has the quality of sanad and matan which is valid with its valuable transmitter and interconnection of its chain, so the hadiths about (1) the the woman's consent is her silence, (2) marriage as the current person does and practices it: a man proposes to the woman's guardian, then gives her the dowry and then marries her (3) marriage is unlawful except with the guardian and (4) The person performing ihram may not marry and marry and this fact can be used as a strong argument in law enforcement. The application of the traditions regarding the guardian of marriage in the legal law, namely appointing the guardian of the women as marriage and guardian must be a Muslim man who is bale, while the male party is accompanied by a guardian. 9/1975 on the implementation of the law, it is not explicitly defined as a condition and pillar of marriage.

Based on the results of the analysis on the data, the researchers support the urgency of the caregiver in marriage. The existence of a guardian also becomes the duty of the Registrar of Marriages to examine his validity as a guardian. So the guardian of the wife is entitled both in the Sharia and in the prevailing laws and regulations.

What is meant by a digital system is the transmission of Hadith through a computer program that contains data collections of Hadith books that have been documented in the collection of virtual hadith. In this research, the researcher prioritizes the takhrij method with its physical sources of literature in the form of books or printed books, whereas virtual sources are used only for auxiliary materials.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Permasalahan
    • Identifikasi masalah
    • Pembatasan masalah
    • Perumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Tinjauan Pustaka
  • Kerangka Teori
  • Sistematika Penulisan

Sehingga ada yang berpendapat bahwa perkawinan tanpa wali tetap sah, padahal ada hadis yang membenarkan hal tersebut. Skripsi Jurusan Ahwal al-Syakhshiyah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, kesimpulan hadits tentang perwalian dalam hal ini adalah hadits yang berbunyi la nikaha illa biwaliyyin, baik dari sanad maupun dari sanadnya. dari matah, merupakan hadis yang bernilai shahih dan dapat dijadikan dalil. Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, menurut penulis belum ada yang mengkaji permasalahan hadis yang memuat kedudukan wali nikah dari sudut pandang hadis dan kompilasi hukum Islam.

Sedangkan menurut istilah ilmu hadis, matan adalah: bahan atau penyuntingan hadis yang diriwayatkan dari seseorang ke orang lain. Hadits Zuhri “yaitu perkataan dari hadits yang membentuk pengertian atau makna”.13 Takhrij artinya menurut bahasanya yaitu mengeluarkan, melatih, menyelidiki, menghadapkan14. Menurut Mahmud At Tahhan, ilmu takhrij hadis adalah ilmu yang menunjukkan letak asli hadis pada sumber aslinya, yang mana hadis tersebut disebutkan lengkap beserta sanadnya, setelah itu dijelaskan kualitas hadis yang bersangkutan. .

Dalam kegiatan ini pencarian hadis dilakukan pada berbagai kitab, disajikan sumber asli hadis yang bersangkutan lengkap dengan metan dan sanadnya. 17 Selain itu juga untuk mengetahui keyakinan bahwa suatu hadis benar-benar berasal dari Rasululullahu a.s. , wajib diikuti karena terdapat dalil-dalil yang kuat terkait kebenaran hadis baik dari dalil maupun metanya. 18. Hadits ehad, adalah hadits yang diriwayatkan oleh satu, dua orang atau sejumlah orang, namun jumlahnya tidak mencapai jumlah perawi hadis mutawatir. 21 Hadits ahad merujuk pada ilmu yang bersifat teoritis (al-'ilmu an-nadhari), yaitu ilmu yang didirikan karena. Hadits yang terkenal adalah hadis yang diriwayatkan oleh tiga perawi atau lebih – pada setiap tingkatan – selama (jumlahnya) tidak mencapai tingkat mutawatir.

"aziz" hadith, ialah hadith yang perawinya menghitung tidak kurang dari dua orang pada semua peringkat (thabaqat) sanad. Hadis Sahih ialah hadis yang sanadnya berterusan, dikumpulkan oleh orang yang adil dan teliti daripada orang yang sama, sehingga berakhir dengan Rasulullah s.a.w, atau dengan seorang sahabat atau seorang tabi'in, bukan hadith yang syadz dan terkena illat, menyebabkan ia cacat penerimaannya. Hadis hasan ialah hadis yang sanadnya berterusan, melalui perawi yang adil, tetapi daya ingatannya tidak terlalu kuat, dan terhindar daripada keanehan dan penyakit.

Pembatasan yang paling tepat adalah hadis yang tidak mempunyai ciri-ciri hadis shahih atau hadis hasan. 22. Dalam hal ini peneliti memaparkan dan menjabarkan hadits-hadits yang berkaitan dengan kedudukan wali dalam perkawinan melalui dua tahapan yaitu keabsahan sanad dan meta hadits, kemudian dilanjutkan dengan isi dan makna hadits serta menjelaskan hukumnya. implikasi hadis. dipelajari. Yang dimaksud dengan sistem digital adalah pencarian hadis melalui aplikasi program komputer yang berisi data kumpulan kitab hadis yang terdokumentasi dalam kumpulan hadis secara virtual.

Pencarian hadis pada kitab hadis yang dimaksud al Mu'jam Mufahras li Alfadz al-Hadis al-Nabawy. Metode analisis data berarti menjelaskan data yang diperoleh melalui penelitian.41 Dari penelitian hadis yang pada dasarnya terbagi menjadi dua komponen yaitu sanad dan matan, maka analisis data hadis akan mencakup kedua komponen tersebut.

PENUTUP

Kesimpulan

Kepala Biro Agama Daerah selaku petugas perkawinan ditunjuk sebagai wali di wilayahnya untuk mengawinkan mempelai wanita sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan ini. Apabila Kepala Kantor Urusan Agama Islam berhalangan atau berhalangan, maka Kepala Departemen Agama Islam kabupaten atau kota diberi wewenang untuk menunjuk wakil atau pembantu Petugas Nikah atas nama Menteri Agama. untuk sementara bertindak sebagai Hakim Wali di wilayahnya. Wali nasab tidak ada atau tidak dapat dibayangkan, atau tidak diketahui keberadaan dan keberadaannya, atau ghaib, adhal atau ogah-ogahan.

Dalam hal wali itu tidak sah atau tidak difavoritkan, maka hakim perwalian dapat bertindak sebagai wali yang sah hanya jika sudah ada keputusan tetap pengadilan agama yang menunjuk wali.

Saran

Meski sudah ada Peraturan Kementerian Agama yang mengatur tentang hakim wali, namun perlu adanya sosialisasi yang komprehensif agar masyarakat memahami bagaimana penetapan hakim wali dalam perkawinan. Daly, Peunoh, Studi Banding Hukum Pernikahan Islam Kalangan Ahlussunnah dan Negara Islam, Jakarta: Bulan Bintang. Direktorat Jenderal Pembinaan Keagamaan Islam, 1997 Departemen Agama RI, Pedoman Tenaga Pencatat dan Penunjang Nikah.

Al-Fauzan, Shalaih bin Fauzan bin Abdullah Ali, Ikhtisar Fikih Syekh Al Fauzan, Jakarta: Pustaka Azzam, 2006. Imamah, Niswatul, Pemikiran Ibnu Taimiyah Tentang Hak Wali Nikah, SharialiAgatang Skripsi Tidak Diterbitkan. , 2003 Nata, Abuddin, Metodologi Kajian Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999 Al-Mahdi, Abu Muhammad Ibnu Abd Al-Qadir Al-Hadi, Thariqu Takhrij.

Wali Nikah dan Persetujuan Wanita: Antara Tuntutan dan Kenyataan” dalam Musawa Jurnal Gender dan Islam Vol.5, No.2 April 2007. Al-Qurthuby, Al-Imam Al-jami Liahkam Al Qur'an, Bairut: Dar Ahya Turats Al - Araby, 1985 Juz V. Rif'ah, Miftachur, “Perhatian Islam Terhadap Kesetaraan Suami Istri”, dalam Jurnal Ijtihad, No. 1 Tahun VI, Salatiga: Jurusan Syariah &.

Rohmat, Kedudukan Wali dalam Nikah: Kajian Syâfi'îyah, Pemikiran dan Praktek Hanafi di Indonesia, dalam AL-'ADALAH Vol. Al-Suyuthy, Al-Imam Jalal Al-Din 'Abd Al-Rahman Tanwiir Al-Haulik Syarah 'Al Muatha Imam Malik, Bairut: Dar Al-Fikr, tt Jilid II. Sudarsono, UU Perkawinan Nasional, Jakarta: Rieneka Cipta, 2005 Sugiono, Kuantitatif, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Al-Vabeta,.

جاءت إليها محمود عسولة حريج ودرست الأسانيد، الرياض: المطبعة العربية، 1978، ستة.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait