• Tidak ada hasil yang ditemukan

hak asasi manusia lis

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "hak asasi manusia lis"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

HAK ASASI MANUSIA

BY LISTIYONO SANTOSO

(2)

Pengertian dan Hakikat HAM

• Hak secara definitif merupakan unsur

normatif yang berfungsi sebagai pedoman berperilaku, melindungi kebebasan,

kekebalan serta menjamin adanya

peluang bagi manusia dalam menjaga

harkat dan martabatnya

(3)

Unsur-Unsur dalam HAK:

1. Pemilik hak,

2. Ruang lingkup penerapan hak,

3. Pihak yang bersedia dalam penerapan hak;

Dengan demikian, HAK merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap

manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi

(4)

Pengertian HAM

HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrat dan

fundamental sebagai suatu anugerah

Tuhan yang harus dihormati, dijaga dan

dilindungi oleh setiap individu, masyarakat

dan negara

(5)

1. HAM adalah hak yang melekat pada tiap manusia, yang tampanya manusia

mustahil dapat hidup sebagai manusia (Jan Materson);

2. HAM adalah hak-hak yang diberikan

langsung oleh Tuhan sebagai hak kodrati (John Locke)

• Sifat mendasar (fundamental);

• Tidak dapat dicabut oleh siapapun;

• Melekat dalam diri manusia

(6)

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM pasal 1 disebutkan:

‘HAM adalah seperangkat hak yang

melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME

dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan

setiap orang demi kehormatan serta

perlindungan harkat dan martabat

manusia’

(7)

Simpulan tentang HAM

1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis;

2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa

memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal usul sosial dan bangsa;

3. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau

melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAK meski negara membuat

hukum yang tidak melindungi/melanggar HAM

(8)

Perkembangan Pemikiran HAM

1. Hukum ALam (natural law);

2. Magna Charta (1215); penghilangan hak

absolutisme raja; yang menginspirasi lahirnya Bill of Right di Inggris (1689) bahwa manusia sama di muka hukum (equality before the law);

3. Lahirlah kemudian teori kontrak sosial (JJ.

Rosseau), Trias Politika (Montesquieu), teori hukum kodrati (John Locke)

4. The American Declaration of Independence, bahwa manusia merdeka sejak dalam perut ibu, tidak logis bila lahir kemudian dibelunggu;

(9)

5. The French Declaration (1789); dimuat dalam The Rule of Law antara lain: tidak boleh ada penangkapan dan penahanan yang semena-mena, tanpa alasan, dsb;

berlakulah prinsip presumption of

innocent; bahwa orang yang ditangkap dan ditahan berhak dinyatakan tidak

bersalah sampai ada keputusan

pengadilan yang berkekuatan hukum yang menyatakan ia bersalah.

• Dipertegas dengan freedom of expression;

freedom of religion, the right of property.

(10)

6. The Four Freedoms dari Presiden Roosevelt (6 Januari 1941):

• Hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat;

• Hak kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dipeluknya;

• Hak kebebasan dari kemiskinan dalam

pengertian setiap bangsa berusaha mencapai tingkat kehidupan yang damai dan sejahtera bagi penduduknya; dan

• Hak kebebasan dari ketakutan, dalam bentuk apapun.

(11)

7. Deklarasi Philadelphia (1944) dalam Konferensi Buruh Internasional: usaha untuk menciptakan perdamaian dunia berdasarkan keadilan sosial dan

perlindungan seluruh manusia tanpa

memandang ras, agama, dsb serta hak untuk mengejar perkembangan material dan spiritual dengan bebas dan

bermartabat;

8. LAHIRLAH The Universal Declaration of

Human Right PBB (1948(

(12)

4 Generasi Pemikiran HAM

1. Pengertian HAM hanya berpusat pada bidang hukum dan politik (akibat dampat PD, totalitarianisme,

kolonialisme, dsb);

2. HAM tidak hanya problem hak yuridis, melainkan hak sosial, ekonomi, politik dan budaya;

3. Keadilan dan pemenuhan HAM haruslah dimulai sejak dimulainya pembangunan, bukan setelah

pembangunan selesai;

4. Dipelopori oleh negara di kawasan Asia (1983), yang mengkritik peranan negara yang dominan dalam tiap proses pembangunan dan menimbulkan dampak

negatif terabaikannya kesejahteraan sosial.

(13)

Perkembangan HAM di Indonesia

1. Sebelum Kemerdekaan (1908-1945);

Lahirnya Boedi Oetomo; adanya kesadaran berserikat dan mengeluarkan pendapat

2. Pasca Kemerdekaan (1945-sekarang);

Periode 1945-1950: hak untuk merdeka, hak berserikat, hak menyampaikan pendapat;

Periode 1950-1959: periode demokrasi parlementer (liberal); 1) lahirnya banyak partai dengan ragam ideologi, 2) kebebasan pers, 3) adanya pemilu,4) adanya parlemen, dan 5) kekuasaan yang memberi ruang kebebasan;

Periode 1859-1966; demokrasi terpimpin dimana banyak terjadi sikap restriktif (pembatasan yang ketat oleh kekuasaan) thd hak sipil dan hak politik;

Periode 1966-1998:

Periode 1998-sekarang:

(14)

BENTUK-BENTUK HAM

1. Hak Sipil;

2. Hak Politik;

3. Hak Ekonomi; dan 4. Hak Sosial Budaya

Dalam Deklarasi Universal tentang HAM (DUHAM), hak asasi terdiri dari; 1) hak

personal (hak jaminan kebutuhan pribadi), 2) hak legal (hak jaminan perlindungan hukum), 3) hak sipil dan politik, 4) hak subsistensi (hak jaminan adanya sumberdaya untuk menunjang kehidupan, dan 5) hak ekonomi, sosial dan

budaya

(15)

Hak Personal, hak legal, hak sipil dan politik (pasal 3-21) dan DUHAM:

1. Hak untuk hidup, kebebasan dan keamanan pribadi;

2. Hak bebas dari perbudakan dan penghambaan;

3. Hak bebas dari penyiksaan atau perlakuan maupun hukuman yang kejam, tak berperikemanusiaan/merendahkan derajat manusia;

4. Hak memperoleh pengakuan hukum;

5. Hak memperoleh pengampunan hukum secara efektif;

6. Hak bebas dari penangkapan yang sewenang-wenang;

7. Hak untuk peradilan yang independen dan tidak memihak;

8. Hak praduga tak bersalah;

9. Hak bebas dari serangan terhadap kehormatan dan nama baik;

10. Hak memperoleh suaka;

11. Hak atas satu kebangsaan;

12. Hak untuk menikah dan membentuk keluarga;

13. Hak untuk mempunyai hak milik;

14. Hak bebas berpikir, berkesadaran dan menyatakan pendapat;

15. Hak berhimpun dan berserikat;

16. Hak untuk mengambil bagian dalam pemerintahan dan akses yang sama terhadap pelayanan masyarakat

(16)

HAK ekonomi, sosial dan budaya berdasarkan DUHAM:

1. Hak atas jaminan sosial;

2. Hak untuk bekerja;

3. Hak atas upah yang sama untuk pekerjaan yang sama;

4. Hak untuk bergabung ke dalam serikat-serikat buruh;

5. Hak atas istirahat dan waktu senggang;

6. Hak atas standar hidup yang pantas di bidang kesehatan dan kesejahteraan;

7. Hak atas pendidikan;

8. Hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan yang berkebudayaan dari masyarakat

(17)

HAM dalam UUD 1945:

1. Hak kebebasan untuk mengeluarkan pendapat;

2. Hak kedudukan yang sama di dalam hukum;

3. Hak kebebasan berkumpul;

4. Hak kebebasan beragama;

5. Hak penghidupan yang layak;

6. Hak kebebasan berserikat; dan

7. Hak memperoleh pengajaran dan pendidikan

(18)

NILAI-NILAI HAM:

PARTIKULAR DAN UNIVERSAL

1. Teori realitas (realistic theory); fakta adanya egoisme manusia;

2. Teori relativitas Kultural: bahwa nilai moral dan budaya bersifat partikular;

3. Teori radikal universalisme (radical

universalisme): bahwa HAM itu universal dan tidak bisa dimodifikasi untuk

menyesuaikan adanya perbedaan

budaya dan sejarah suatu negara

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Hak Asasi Manusia memberikan definisi pelanggaran hak asasi manusia sebagai berikut: "Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap

Dalam proses peradilan pelanggaran hak asasi manusia yang berat, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, kepada korban dan saksi