• Tidak ada hasil yang ditemukan

HALAMAN PERNYATAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HALAMAN PERNYATAAN "

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Sistem Smart City memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam peningkatan pelayanan perkotaan untuk mencapai tujuan secara berkelanjutan dalam permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup. Di Indonesia, indikator penerapan sistem Smart City mengacu pada Garuda Smart City Framework (GSCF) dengan meluncurkan inisiatif 100 Smart Cities di kota-kota yang dinilai layak dan mampu, salah satunya di kota Semarang. Sistem Smart City di Kota Semarang dimanfaatkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang untuk menginisiasi sistem penanggulangan bencana, yaitu dengan mengembangkan Sistem Peringatan Dini Bencana (EWS).

Implementasi indikator Smart City di Kota Semarang berjalan cukup baik terutama pada aspek Smart Infrastructure, Technology dan Environment yang ditandai dengan cakupan 12 stasiun EWS sebesar 86,74% dari subsistem DAS eksisting. Penerapan indikator Smart City pada aspek pengendalian banjir di wilayah hilir juga sudah berjalan cukup baik. Sistem Smart City di Kota Semarang dimanfaatkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang untuk menginisiasi sistem penanggulangan bencana, yaitu dengan mengembangkan Early Warning System (EWS).

Implementasi indikator smart city dalam pencegahan banjir di wilayah bawah juga mengalami kemajuan yang cukup baik. Konsep smart city atau biasa disebut smart city muncul karena bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya teknologi informasi perkotaan. Perusahaan IBM memperkenalkan dan mengembangkan konsep kota pintar yang disebut IBM Smarter Planet dengan visi konektivitas, instrumentasi, dan kecerdasan.

Sistem Kota Cerdas secara signifikan meningkatkan layanan perkotaan untuk mencapai keberlanjutan dalam berbagai permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan (Insani 2017). Giffinger (2007) membagi Smart City menjadi beberapa indikator yaitu: smart governance, smart economy, smart people, smart mobilitas, smart environment dan smart life. Di Indonesia, konsep Smart City menjadi acuan keberhasilan pembangunan perkotaan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu mencapai pembangunan yang efektif, efisien, inklusif, dan partisipatif (Anindra 2018).

Supangkat (2018) memaparkan pengembangan konsep Smart City di Indonesia menggunakan metode Garuda Smart City Model (GSCM) dengan 3 (tiga) indikator utama yaitu ekonomi, masyarakat dan lingkungan serta 3 faktor pendukung dalam menjalankan konsep Smart City yang ada. Model kota yaitu masyarakat cerdas, pemerintahan cerdas dan infrastruktur cerdas, teknologi dan lingkungan. Konsep Garuda Smart City Model yang mencakup seluruh sektor pembangunan perkotaan di Indonesia sudah sesuai dengan indikatornya. Penelitian ini merupakan langkah yang tepat berdasarkan permasalahan yang ada dengan melakukan kajian, mengamati dan mengevaluasi indikator Smart City serta melakukan analisis penilaian terhadap indikator Smart City yang telah diterapkan.

Penerapan indikator sistem Smart City di Kota Semarang dimanfaatkan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang yang telah menginisiasi sistem penanggulangan bencana berbasis indikator Smart City. Banyaknya indikator Smart City yang mengacu pada GSCM menghambat realisasi penerapan indikator Smart City di Kota Semarang secara maksimal. BPBD Kota Semarang membentuk Kelompok Siaga Bencana (KSB) dan Kampung Bencana Tangguh (KATANA) sebagai antisipasi penanggulangan bencana dan meningkatkan efektivitas sistem EWS banjir sebagai salah satu komponen pendukung sistem Smart City di Kota Semarang.

Penelitian tersebut hanya berfokus pada 1 indikator kota pintar berdasarkan konsep model kota pintar Garuda, yaitu infrastruktur cerdas, infrastruktur terkait teknologi dan lingkungan, serta teknologi sistem pengendalian banjir.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan dan Manfaat Penelitian
  • Ruang Lingkup
  • Sistematika Penulisan Tugas Akhir

34;Studi Variasi Pemodelan Peta Klasifikasi Curah Hujan Dalam Analisis Kekeringan dengan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus : Kabupaten Blora)." Jurnal Geografi UNNES Vol. 34;Strategi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Untuk Mitigasi Banjir: Studi Kasus Banjir Jakarta." Cuaca dan iklim ekstrem 117-122. 34; Ekokota termal: bangunan hijau dan metabolisme termal perkotaan." Jurnal Internasional Penelitian Perkotaan dan Regional (Universitas Exeter) 1949-1967.

34;Model Kerangka Kabupaten Cerdas Menggunakan Pendekatan Metaetnografi dan TOGAF ADM 9.1." Jurnal Fisika: Conference Series (IOP Publishing). 34;Analisis Tingkat Kerentanan Banjir di Kabupaten Sampang Menggunakan Metode Tumpang Tindih dengan Based Assessment pada Sistem Informasi Geografis." Undip Jurnal Geodesi 31-40. 34;Internet of Things untuk Kota Cerdas, Teknologi, Big Data, dan Keamanan.” SpringerBriefs di bidang Teknik Listrik dan Komputer.

34;Kerangka Kota Cerdas Sebuah Proses Sistematis untuk Memungkinkan Komunitas Cerdas dan Terhubung." Cisco Internet Business Solutions Group (IBSG). 34;Matriks Penilaian Proyek Kota Cerdas: Menghubungkan Tantangan dan Tindakan di Mediterania." Majalah Teknologi Perkotaan. 34; Analisis daerah rawan banjir dan genangan di hulu cekungan Citarum berdasarkan penerapan model hidrodinamik dan sistem informasi geografis.” IPB.

34; Analisis Kerentanan Banjir Berbasis Spasial Menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) Kabupaten Maro." JURNAL TEKNIS ITS Vol. 34; Ketahanan Kota Semarang Dalam Mengatasi Banjir Rob (Rob)." Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, UGM 47-63.

34; Aktivitas Gunung Api Ciremai di Jawa Barat dan Dampaknya Terhadap Lingkungan Sekitarnya." Jurnal Biologi Indonesia Volume 4 No. 34; Analisis Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Sampang Menggunakan Sistem Informasi Geografis dengan Metode Data Multitemporal." Institut Teknologi pada tanggal sepuluh November. 34; Beberapa Pertimbangan Mengenai Bendungan Pesisir di lepas pantai Semarang.” Catatan Pembahasan Bendungan Pesisir di Semarang.

34; Laporan Akhir Penelitian : “Studi Efisiensi Sistem Waduk dan Pompa Air dalam Kerangka Pengendalian Banjir Perkotaan”. 34; Melembagakan Penelitian dan Inovasi Kota Cerdas: Dari Definisi Fuzzy hingga Eksperimen di Kehidupan Nyata.” Urban Research and Practice Vol.

Referensi

Dokumen terkait

iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademika Universitas Diponegoro, saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :

iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademika Universitas Diponegoro, saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :