• Tidak ada hasil yang ditemukan

HALAMAN PERSETUJUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HALAMAN PERSETUJUAN "

Copied!
82
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

LANDASAN TEORI

  • Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Keselamatan Kerja
  • Kesehatan Kerja
  • Kinerja Karyawan
  • Penelitian Terdahulu
  • Kerangka Pemikiran

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia adalah bidang manajemen yang mempelajari hubungan dan peran manusia dalam organisasi perusahaan. Makna lain yang diungkapkan Yani adalah manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengadaan, pengembangan. Organisasi menghadapi persyaratan audit karena praktik manajemen sumber daya manusia yang tidak mematuhi peraturan perundang-undangan dan hukum.

Menurut Mondy, keselamatan kerja adalah perlindungan pekerja dari cedera akibat kecelakaan kerja”. Sedangkan menurut Swasto, keselamatan kerja adalah keseluruhan proses melindungi pekerja dari kemungkinan risiko yang timbul di lingkungan kerja”. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat terbang, dan lain-lain. alat-alat kerja, bahan-bahan dan proses pengolahannya, dasar-dasar tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan”.

Menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 § 3, ayat 1, perusahaan juga harus menjaga keselamatan pekerja di lingkungan kerja, dan persyaratan keselamatan kerja adalah sebagai berikut :. Penilaian pekerjaan dilakukan untuk mempertinggi dan meningkatkan kinerja organisasi/perusahaan dengan cara meningkatkan sumber daya manusia. Penelitian sebelumnya mengenai keselamatan dan kesehatan kerja yang berhubungan dengan kinerja pegawai pernah diteliti oleh Indiriana Al Kautsar dan kawan-kawan dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.

Uji simultan (uji f) untuk mengetahui pengaruh keselamatan kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan secara bersama-sama. Nilai signifikansinya dibawah lt; 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keselamatan kerja dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan.

Berhasil tidaknya suatu organisasi atau perusahaan ditentukan oleh sumber daya manusia yang bekerja di dalamnya untuk mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu jelas bahwa dengan keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang baik maka kinerja pegawai akan baik. Berdasarkan permasalahan yang ada maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Industri Kapal Indonesia Makassar”.

Untuk mengetahui apakah keselamatan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan untuk mengetahui apakah kesehatan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi sederhana, uji t dan regresi sederhana. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara bersama-sama digunakan analisis korelasi berganda, uji f, regresi berganda, uji multikolinearitas, uji autokorelasi.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Keselamatan Kerja dan
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Keselamatan Kerja dan

METODE PENELITIAN

Metode Pengumpulan Data

Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung pada lokasi yang menjadi objek penelitian, bertujuan untuk memperoleh data dasar yang bersumber dari tingkah laku atau gerak-gerik responden. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan informan yang ditunjuk. Kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab oleh responden penelitian agar peneliti memperoleh data di lapangan/.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu model pertanyaan yang jawaban pertanyaannya sudah tersedia, sehingga responden hanya memilih dari alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat atau pilihannya.

Metode Analisis Data

Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden menghambat pekerjaan jika penempatan barang tidak sesuai standar. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden dapat mempercepat pekerjaan jika pemasangannya sesuai standar yang telah ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden dapat membantu suhu udara untuk mempercepat pemulihan tubuh agar pekerjaan tidak terhambat.

Berdasarkan tabel di atas terlihat mayoritas responden memilih setuju sebanyak 36 orang atau 90%, sedangkan porsi 'sangat setuju' sebanyak 4 orang atau 10%. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden setuju untuk menjaga kelangsungan proses metabolisme. Berdasarkan tabel di atas terlihat mayoritas responden memilih setuju (S) sebanyak 31 atau 77,5% orang, pada bagian yang sama.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa mayoritas responden memilih setuju (S) sebanyak 31 orang atau 77,5% orang, dan sangat setuju (SS) sebanyak 9 orang atau 22,5% orang. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan mayoritas responden memilih setuju (S) sebanyak 35 atau 87,5%, sedangkan sangat setuju (SS) sebanyak 5 atau 12,5%. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden setuju bahwa keamanan kerja melindungi tempat dan kondisi lingkungan kerja.

Hal ini menunjukkan bahwa seluruh responden sangat setuju bahwa aparat keamanan diperlukan untuk keamanan kerja. Hal ini menunjukkan hampir seluruh respon mencapai efisiensi maksimal dan prestasi tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden mencapai tingkat prestasi dimana lingkup pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan harapan lembaga.

Berdasarkan tabel di atas terlihat sebagian besar responden memilih setuju (S) yaitu sebanyak 33 orang atau 82,5% orang, sedangkan sangat setuju (SS) sebanyak 7 orang atau 17,5%. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden setuju bahwa lembaga menetapkan tujuan kerja dengan cermat. Berdasarkan tabel di atas terlihat sebagian besar responden memilih setuju (S) 34 atau 85% orang, sedangkan sangat setuju (SS) 8 atau 15% orang.

Berdasarkan tabel diatas terlihat mayoritas responden setuju (S) sebanyak 29 atau 72,5% orang, pada bagian saya sangat setuju (SS) 9 atau 22,5% orang dan pada bagian netral sebanyak 2 atau 5 orang. rakyat. %. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden setuju untuk mencari ilmu ketika mempunyai kebutuhan pekerjaan. Berdasarkan tabel diatas terlihat mayoritas responden memilih setuju (S) yaitu sebesar 35 atau 87,5% pada bagian sangat setuju. Berdasarkan tabel diatas terlihat seluruh responden memilih setuju (S) 28 atau 70% orang, 12 atau 30% sangat setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden setuju bahwa mereka dapat menguasai tugas departemen lain.

Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan.
Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan.

Definisi Operasional Variabel

Hipotesis

Tabel 1.4 menunjukkan masa kerja dapat dijelaskan dengan adanya 20 orang atau 50% yang pernah bekerja 5-10 tahun, 20 orang atau 50% yang pernah bekerja 11-20 tahun, dan tidak ada masa kerja 21 orang. tahun atau lebih. Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar responden memilih setuju (S) yaitu sebanyak 26 orang atau 65% orang dan sangat setuju (SS) yaitu sebanyak 19 orang atau 35%. Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar responden memilih setuju (S) yaitu 21 atau 52,5% orang dan sangat setuju (SS) yaitu 19 atau 47,5% orang.

Berdasarkan tabel di atas, mayoritas responden memilih setuju (S) yaitu sebanyak 34 orang atau 85% orang, sedangkan sangat setuju (STS) masing-masing sebanyak 6 orang atau 15% orang. Berdasarkan tabel diatas sebagian besar responden memilih sangat setuju (SS) yaitu 24 atau 60% orang, pada bagian setuju (S) masing-masing 16 atau 40% orang. Berdasarkan tabel di atas, mayoritas responden memilih setuju (S) yaitu 31 orang atau 77,5% orang, sedangkan sangat setuju (SS) masing-masing 9 orang atau 22,5% orang.

Berdasarkan tabel di atas, mayoritas responden memilih setuju (S) yaitu 33 orang atau 82,5% orang, sedangkan sangat setuju (SS) yaitu 7 orang atau 17,5% orang. Berdasarkan tabel di atas, kinerja karyawan industri pelayaran Indonesia berada pada kategori baik karena lingkungan kerja yang terus membaik. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari 8 pernyataan yang digunakan dalam kuesioner ini, penelitian pengukuran lingkungan kerja (X) dapat dikatakan valid karena nilai korelasi yang diperoleh diatas 0,708.

Berdasarkan hasil perhitungan terlihat bahwa dari 8 pernyataan yang digunakan dalam kuesioner ini penelitian tentang kinerja pegawai (Y) dapat dikatakan valid, karena diperoleh nilai korelasi sebesar 0,743. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa variabel independen yaitu variabel keselamatan dan kesehatan kerja (X) mempunyai hubungan dengan variabel dependen yaitu kinerja pegawai (Y). Ho : Variabel keselamatan dan kesehatan kerja (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT.

Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Terlihat bahwa variabel independen yaitu variabel keselamatan dan kesehatan kerja (X) mempunyai hubungan dengan variabel dependen yaitu kinerja pegawai (Y).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Hasil Penelitian

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Dalam jurnal berjudul Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Tetap Bagian Produksi PR. Sejahtera Abadi Malang) yang diterbitkan pada tahun 2013. H1 Diduga kinerja karyawan sebagai variabel (Y) dipengaruhi secara signifikan secara simultan (K3) Keselamatan kerja dan kesehatan kerja sebagai variabel (X). Setelah melakukan wawancara terhadap responden dan juga melakukan observasi langsung di lapangan, peneliti mampu menganalisis keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.

Dalam hal ini peneliti menggunakan teori Soedermayanti dimana penulis menduga bahwa keselamatan kerja sangat mempengaruhi kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, terlihat dari hasil responden dibawah ini: a. Untuk mengetahui sifat dampak dan besarnya dampak keselamatan kerja terhadap kinerja pegawai serta seberapa besar persentase pengaruh variabel keselamatan kerja terhadap kinerja pegawai. Kinerja karyawan dalam penelitian ini dilihat sebagai unsur kenyamanan kerja pada PT.

Perhitungan korelasi item dengan skor total variabel untuk variabel lingkungan kerja dapat dilihat pada gambar berikut. Dari penelitian ini variabel independennya adalah keselamatan dan kesehatan kerja (X) dan variabel dependennya adalah kinerja karyawan (Y). Namun hasil analisis skor jawaban responden dapat dijadikan kesimpulan mengenai pengaruh lingkungan kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Y).

Perlunya peningkatan sosialisasi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja kepada setiap karyawan, serta bagaimana penerapan prinsip K3. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Surabaya Agung Pulp & Paper Industry.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Keselamatan Kerja dan
Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sample in this study 700 employees spread across several companies in JABODETABEK by responding to a questionnaire from the Utrecht Work Engagement Scale UWES by Schaufeli, et al,