• Tidak ada hasil yang ditemukan

hambatan-hambatan yang dihadapi mahasiswa pl

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "hambatan-hambatan yang dihadapi mahasiswa pl"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HAMBATAN-HAMBATAN YANG DIHADAPI MAHASISWA PL PRODI PENDIDIKAN SEJARAH STKIP PGRI SUMBAR

DALAM MEMBUAT PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA SEMESTER GENAP T.A 2013/2014

Andrisa Okta Yulani1 Liza Husnita 2

Syamdani 3

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

The background of the study was to determine the barriesrs raced by students of the practice field department of history education in creating a learning device in the from of KKM, Syllabus and RPP. this type of research is a qualitative research respondents in this study is the history of the education department of the practice field students STKIP PGRI Sumatera Barat and teacher education study program tutors students practice field history STKIP PGRI Sumatera Barat. The research location is junior high school Muhammadiyah 6 Padang, senior high school 4 Pariaman, senior high school 1 Pacung Soal districts Pesisir Selatan and senior high school 1 Tigo Villages districts Pasaman. Field of research data collection was conduted interviews students of the practice field dapartement of history STKIP PGRI Sumatera Barat and teacher education. From the research it was found that the abstacles in making the learning device in the from of the KKM, Sylabus and RPP (1) barriers in the from of making KKM determine cognitive, psychomotor and affective as well as the determination and calculation of the score assigned. (2) barriers in the from of making the syllabus specify the character to be owned learners, determining learning activities in the from of TM, PT, KMTT the allocation of time for the necessary learning materials in teaching and learning in every basic competency. (3) barriers in making lesson plans from the core activities of learning plan drawn up in exploration, elaboration and confirmation, as well as learning met hods in order to determine the achievement of learning goals. From study it can be concluded that the students of the history department of education STKIP PGRI Sumatera Barat still faces obstacles in making the learning. Therefore, attention and guidance from faculity of education department of history and civil school teacher training is needed in the process of creating a learning device.

Key Words: Obstacles, Practice Field, Learning Tool

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

3 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

(2)

1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses bersifat terencana dan sistematis. Oleh karena itu perencanaannya disusun secara lengkap dengan pengertian dapat dipahami dan dilakukan oleh orang lain dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Berdasarkan peraturan menteri pendidikan nasional No 41 Tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah (2007:3) pasal 1 yang berbunyi: standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran, maka sebagai seorang pendidik harus mampu melaksanakan standar proses sesuai satuan pendidikan yang telah dtetapkan oleh peraturan menteri pendidikan nasional No 41 Tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah tersebut.

STKIP PGRI Sumatera Barat sebagai salah satu lembaga pendidikan tenaga kependidikan ikut ambil bagian dalam menghasilkan tenaga- tenaga guru yang berkualitas. Ditegaskan dalam buku pedoman STKIP PGRI Sumatera Barat (2010) bahwa STKIP mempunyai tujuan untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang tepat dan dapat mengembangkan kemampuan personal, professional dan sosial yang berlandasan kepada ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Sebagaimana guru, mahasiswa PPLK juga dituntut untuk dapat menguasai kompetensi guru, yang meliputi: 1) kompetensi pedagogik, 2) kompetensi kepribadian, 3) kompetensi professional, 4) dan kompetensi sosial. Keempat kompetensi itu diperlukan guru agar ia dapat menjalankan tugas yang diberikan dengan baik.

Untuk mencapai hal tersebut, STKIP PGRI Sumatera Barat menyelenggarakan program pengalaman lapangan kependidikan (PPLK). PPLK merupakan mata kuliah wajib dengan bobot 4 SKS yang harus diselesaikan oleh semua mahasiswa program studi kependidikan strata satu (S1) di STKIP PGRI Sumatera Barat. Dalam program

pengalaman lapangan kependidikan ini mahasiswa dikirim ke sekolah-sekolah untuk mengaplikasikan semua pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan, baik tentang materi pelajaran maupun tentang teknik-teknik dalam pembelajaran.

Selanjutnya dalam buku petunjuk pelaksanaan program pengalaman lapangan kependidikan STKIP PGRI Sumatera Barat (2010:1) dinyatakan bahwa, “program pengalaman lapangan kependidikan bertujuan untuk melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan menggunakan ilmu pengetahuan yang dipelajarinya dalam situasi nyata, baik untuk kegiatan belajar maupun tugas- tugas non mengajar”.

Dalam melaksanakan tugas mengajarnya guru atau calon guru harus dapat membuat perangkat pembelajaran. Berdasarkan riset awal yang peneliti lakukan dari sepuluh perangkat pembelajaran diantaranya kalender pendidikan, program tahunan, program semester, standar kompetensi lulusan, rencana pelaksanaan pembelajaran, silabus, kriteria ketuntasan minimal, program rancangan penilaian, progaram remedial, dan program pengayaan ditemukan masih banyak calon guru mengalami berbagai hambatan dalam membuat perangkat pembelajaran tersebut khususnya dalam membuat kriteria ketuntasan minimal, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji tentang Hambatan- Hambatan yang Dihadapi Mahasiswa PL Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat dalam Membuat Perangkat Pembelajaran Pada Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014.

B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan mendapatkan hasil yang lebih baik serta mencapai tujuan, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu hambatan-hambatan yang dihadapi mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat dalam membuat perangkat pembelajaran yaitu: KKM, Silabus dan RPP.

(3)

2 2. Rumusan Masalah

Untuk lebih memudahkan dan terfokusnya pembahasan penelitian ini, maka permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah

a. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Padang dalam membuat kriteria ketuntasan minimal ?

b. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Padang dalam membuat silabus ?

c. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Padang dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran ?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

a. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Padang dalam membuat krteria ketuntasan minimal.

b. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Padang dalam membuat silabus.

c. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Padang dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

2. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan masalah serta tujuan penelitian, maka manfaat penelitian ini adalah:

a. Manfaat Akademis

1) Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat, khususnya bagi Unit Program Pengalaman Lapangan (UPPL) tentang hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan Program Pengalaman Kependidikan (PPLK).

2) Sebagai umpan balik bagi Prodi Pendidikan Sejarah, khususnya dosen pembimbing mata kuliah Program Perencanaan Pengajaran Sejarah (P3S) dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa yang akan melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) dengan baik.

3) Sebagai masukan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah yang akan melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) agar mempersiapkan diri dengan baik dan merencanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) yang dilaksanakan di sekolah latihan mengajar.

b. Manfaat Praktis

1) Sebagai pedoman bagi penulis untuk mengetahui tentang pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) mahasiswa program studi pendidikan sejarah di sekolah latihan

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dalam pengembangan penelitian selanjutnya.

KAJIAN TEORI

A. Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK)

Dalam buku pedoman PPLK (2012:1) program pengalaman lapangan kependidikan (PPLK) merupakan salah satu kegiatan akademik yang dilakukan mahasiswa dengan bobot 4 SKS dalam rangka menerapkan dan meningkatkan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan prilaku keguruan dengan segala aspeknya (kependidikan) yang dialami secara nyata di sekolah latihan.

B. Perangkat Pembelajaran.

1. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) a. Pengertian

Setiap siswa dituntut untuk dapat mencapai standar ketuntasan belajar dan dapat mengejar keberhasilan siswa lainnya dalam setiap pembelajaran. Standar tersebut biasa disebut dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM digunakan sebagai standar kelulusan atau ketuntasan belajar siswa dalam proses pembelajaran. Siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM dikatakan belum tuntas oleh karena itu harus dilakukan remedial. Siswa yang sudah mencapai nilai KKM, perlu diberikan program pengayaan.

b. Tujuan dan Manfaat

(4)

3 KKM diterapkan bukan tanpa tujuan, menurut Nukman (2004:16) tujuan penetapan KKM adalah untuk menentukan target kompetensi yang harus dicapai oleh siswa dan sebagai patokan menentukan kompetensi. Menurut E Mulyasa (2002:38) kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku kognitif dan psikomotor dengan sebaik-baiknya.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) a. Pengertian RPP

Sebelum pelaksanaan pembelajaran guru terlebih dahulu membuat Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) didalam RPP tersebut akan dituangkan kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran. Menurut Rusman (2012:7) “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa dalam upaya mencapai kompetensi dasar. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.

Selanjutnya Rusman (2012:7) juga menambahkan bahwa “rencana pelaksanaan pembelajaran disusun untuk setiap kompetensi dasar yang dapat dilaksanakan satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan”. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disampaikan bahwa RPP merupakan gambaran kegiatan yang akan disampaikan guru pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas pada setiap kali pertemuan.

3. Silabus Pembelajaran Sejarah a. Pengertian Silabus

Menurut Depdiknas (2008:16) silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu

dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan, dalam KTSP, silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian hasil belajar.

Silabus digunakan untuk mengembangkan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai dan pokok-pokok serta materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.

C. Studi Relevan.

Fauziah Fani (2009) yang berjudul

“Kendala-kendala Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat dalam melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) Periode Juli-Desember 2013 Di SMP Swasta Kota Padang”.

Fitri Silviani (2011) yang berjudul

“Kendala-kendala Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNP Dalam PPLK Periode Januari- Juni 2010”.

Salfitri Ilyas (2007) yang berjudul

“Kesulitan Yang Di Hadapi Mahasiswa Jurusan FIP UNP Dalam Melaksanakan PPL-K Periode Juli- Desember 2009”.

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif, penelitian ini berusaha untuk menggungkapkan dan memahami kenyataan yang ada di lapangan.

Menurut Arikunto (2010:21) teori penelitian kualitatif, agar penelitian dapat betul-betul berkualitas, data yang dikumpulkan harus lengkap, yaitu data primer dan data sekunder.

B. Lokasi Penelitan

Lokasi penelitian yang akan peneliti lakukan adalah di sekolah-sekolah mahasiswa program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat yang sedang melaksanakan praktek lapangan yakni SMP Muhammadiyah VI Padang, SMA Negeri 4 Pariaman, SMA Negeri 1 Tigo Nagari Kabupaten Pasaman dan SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.

C. Informan Penelitian

(5)

4 Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat yang melaksanakan program pengalaman lapangan kependidikan pada semester genap tahun akademik 2013/2014 yang berjumlah empat orang, beserta guru pamong yang ditugaskan untuk membimbing mahasiswa tersebut di tempat sekolah latihan. Penelitian ini bulan Mai sampai bulan Juni.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara yang di pakai dalam pengumpulan data-data yang di peroleh dalam rangka pengujian penelitian adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pendekatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang di teliti, dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi lewat pengalaman mahasiswa program studi pendidikan sejarah yang telah melaksanakan program pengalaman lapangan kependidikan sebelumnya.

2. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara dengan mahasiswa program studi pendidikan sejarah yang sedang melaksanakan PPLK tahun akademik 2013/2014, kemudian peneliti juga melakukan wawancara dengan guru pamong mahasiswa PL

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan dan pengambilan data yang di peroleh melalui dokumen. Data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi cenderung merupakan data sekunder melalui arsip peneliti yakni foto dokumentasi dengan mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat serta guru pamong mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat.

E. Validitas Data

Untuk mendapatkan data yang valid, maka dilakukan teknik trianggulasi data. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan atau pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.

F. Teknik Analisa Data

Menurut Iskandar (2009:222) teknik analisis interaktif ini sangat umum digunakan dengan langkah-langkah yaitu:

1. Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari berbagai sumber tentang hambatan-hambatan yang dihadapi mahasiswa PL dalam membuat perangakat pembelajaran melalui observasi, wawancara dengan mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah STKP PGRI Sumatera Barat khususnya jurusan sejarah.

2. Reduksi Data

Dalam tahap ini peneliti harus mampu merekam data lapangan dalam bentuk catatan- catatan lapangan, lalu ditafsirkan atau diseleksi masing-masing data yang relevan dengan focus masalah yang diteliti. Reduksi data berlangsung selama peneliti dilapangan sampai laporan selesai, dengan kata lain reduksi data dapat dipahami sebagai kegiatan membaca, mempelajari dan menelaah data yang diperoleh.

3. Display Data (penyajian data)

Dalam penyajian data penulis menganalisis atau mengambil tindakan berdasarkan pemahaman yang di dapat dari reduksi data.

4. Penarikan Kesimpulan

Pengambilan kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data sehingga dapat di simpulkan tentang kebenaran mengenai hambatan- hambatan yang dihadapi mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat dalam membuat perangakat pembelajaran.

HASIL PENELITIAN

1. Hambatan-hambatan yang dihadapi mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah dalam membuat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Berdasarkan hasil temuan mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat masih mengalami hambatan dalam membuat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) berupa menjabarkan indikator pencapaian berdasarkan kompetensi dasar yang telah ditetapkan, menentukan aspek kognitif, psikomotor dan afektif, serta menentukan dan melakukan penghitungan skor sesuai kriteria disetiap indikator

(6)

5 pencapaian sehingga nilainya sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah latihan mahasiswa PL program studi pendidikan sejaran STKIP PGRI Sumatera Barat. Oleh karena itu bimbingan dari guru pamong sangatlah penting dalam membimbing mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam membuat kriteria ketuntasan minimal agar sesuai yang diharapkan.

2. Hambatan-hambatan yang dihadapi mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah dalam membuat silabus.

Hambatan yang dihadapi mahasiswa PL sejarah dalam membuat silabus berupa merumuskan indikator pencapaian kompetensi serta menentukan karakter yang akan dimiliki peserta didik saat kegiatan pembelajaran, menentukan kegiatan pembelajaran berupa TM, PT dan KMTT, penentuan alokasi waktu untuk materi pembelajaran yang diperlukan mahasiswa PL dalam proses belajar mengajar disetiap kompetensi dasar dan sumber belajar sebagai salah satu penunjang kegiatan belajar yang optimal. Oleh karena itu sangat diperlukan keseriusan mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah dalam membuat perangkat pembelajaran berupa silabus.

3. Hambatan-hambatan yang dihadapi mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Hambatan yang dihadapi mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dimana mahasiswa program studi pendidikan sejarah masih perlu memahami tentang fakta, konsep dan prinsip, mampu merencanakan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran yang disusun dalam kegiatan inti berupa eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, serta menetukan metode saat membuat RPP agar memudahkannya saat menyampaikan materi pembelajaran sehingga dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran dan ketepatan dalam menentukan alokasi waktu juga sangat penting dalam kegiatan pembelajaran dan kesesuaian RPP juga menentukan tercapainya tujuan pembelajaran.

Oleh karena itu mahasiswa PL program studi

pendidikan sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat harus bisa merencanakan kegiatan pembelajaran sebaik mungkin agar saat proses pembelajaran dapat berkesan oleh peserta didik.

PENUTUP A. SIMPULAN

Dalam membuat perangkat pembelajaran berupa kriteria ketuntasan minimal (KKM) mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah mengalami hambatan berupa menjabarkan indikator pencapaian berdasarkan kompetensi dasar yang telah ditetapkan, menentukan aspek kognitif, psikomotor dan afektif, serta menentukan dan melakukan penghitungan skor sesuai kriteria disetiap indikator pencapaian sehingga nilainya sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah latihan mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat.

Dalam membuat perangkat pembelajaran berupa silabus merumuskan indikator pencapaian kompetensi serta menentukan karakter yang akan dimiliki peserta didik saat kegiatan pembelajaran, menentukan kegiatan pembelajaran berupa TM, PT dan KMTT, penentuan alokasi waktu untuk materi pembelajaran yang diperlukan mahasiswa PL dalam proses belajar mengajar disetiap kompetensi dasar dan sumber belajar sebagai salah satu penunjang kegiatan belajar yang optimal.

Dalam membuat perangkat pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mahasiswa PL program studi pendidikan sejarah mengalami hambatan berupa memahami tentang fakta, konsep dan prinsip, mampu merencanakan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran yang disusun dalam kegiatan inti berupa eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, serta menetukan metode saat membuat RPP agar memudahkannya saat menyampaikan materi pembelajaran sehingga dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran dan ketepatan dalam menentukan alokasi waktu juga sangat penting dalam kegiatan pembelajaran dan kesesuaian RPP juga menentukan tercapainya tujuan pembelajaran.

(7)

6 B. SARAN

Berdasarkan hasil temuan peneliti di lapangan dan kesimpulan diatas maka dapat disarankan kepada mahasiswa program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat yang sedang melaksanakan program pengalaman lapangan kependidikan agar dalam membuat perangkat pembelajaran berupa kriteria ketuntasan minimal (KKM), Silabus dan rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) sebaiknya mahasiswa program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat untuk dapat memahami teknik penyusunannya terlebih dahulu dan dapat bertanya kepada guru pamong tentang langkah-langkah menyusun perangkat pembelajaran tersebut dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA A. BUKU

Arief Farchan. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogjakarta: Pustaka Belajar Dapartemen Pendidikan Nasional Tahun 2008 E. Mulyasa. 2009. Standar Kompetensi dan

Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hamdani.2011. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia

Iskandar.2009. Metodologi Pendidikan dan Sosial (kuantitatif dan kualitatif. Jakarta: Gaung Persada Pest.

Kunandar.2007. Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Mulyasa.2009.Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa.2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis.

Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Sudarwan Danim. 2011. Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Kencana.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian.

Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Syaiful Bahri Djamarah, dan Aswan Zain. 2006.

Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi).

Jakarta: Rineka Cipta.

Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Media.

Wina Sanjaya.2008. Kurikulum dan Pembelajaran.

Jakarta: Kencana

Zusmelia. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi.

Padang: STKIP PGRI SUMBAR B. SKRIPSI

Fauziah Fani. (2009). Kendala-Kendala Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Dalam Melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) Periode Juli- Desember 2013 Di SMP Swasta Kota Padang. Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumbar

Fitri Silviani. (2011). Kendala-Kendala Mahasiswa Jurusan Geografi FIS UNP Dalam PPLK Periode Januari-Juni 2010. Skripsi.

Padang: FIS UNP.

Salfitri Ilyas. (2007). Kesulitan Yang Di Hadapi Mahasiswa Jurusan FIP UNP Dalam Melaksanakan PPL-K Periode Juli- Desember 2009. Skripsi. Padang: FIP UNP.

Referensi

Dokumen terkait

Guna meningkatkan kemampuan speaking pada mahasiswa program studi bahasa Inggris di STKIP PGRI Tulungagung, program studi bahasa Inggris STKIP PGRI Tulungagung bersama dengan EDSA