• Tidak ada hasil yang ditemukan

EYE-HAND COORDINATION, STATIC BALANCE WITH SHOOTING ACCURACY OF UKM PETANQUE UIR ATHLETES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "EYE-HAND COORDINATION, STATIC BALANCE WITH SHOOTING ACCURACY OF UKM PETANQUE UIR ATHLETES"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN. 2656-2936

KOORDINASI MATA-TANGAN, KESEIMBANGAN STATIS DENGAN KETEPATAN SHOOTING ATLET UKM PETANQUE UIR

Dea Ramadhini1*, Leni Apriani2, Joni Alpen3

1,2,3 “Universitas Islam Riau”

E-mail: [email protected]1*, [email protected]2, [email protected]3 10.31602/rjpo.v0i0.11039

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menginvestigasi hubungan antara akurasi shooting atlet UKM Petanque UIR dengan keseimbangan statis dan koordinasi mata tangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian korelasi berganda, dan melibatkan 18 peserta laki-laki dari UKM Petanque UIR. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mencakup tes ketangkasan, tes keseimbangan statis, dan tes menembak petanque.

Metode analisis data yang digunakan adalah uji nilai korelasi berganda

.

Hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat didapatkan keseimpulan sebagai berikut (1) tidak Terdapat hubungan antara koordinasi mata-tangan dengan ketepat shooting atlet petanque UIR dengan nilai rhitung = -0,062 < rtabel =0,468. (2) Tidak terdapat hubungan antara keseimbangan statis dengan ketapatan shooting atlet petanque UIR dengan nilai rhitung = 0,294 > rtabel = 0,468.

(3) Terdapat hubungan koordinasi mata tangan dan keseimbangan statis terhadap ketepatan shooting atlet petanque UIR dengan rhitung =0,611 > rtabel =0,468

Kata Kunci : Koordinasi;Keseimbangan;Shooting

EYE-HAND COORDINATION, STATIC BALANCE WITH SHOOTING ACCURACY OF UKM PETANQUE UIR ATHLETES

ABSTRACT

The aim of this research is to investigate the relationship between the shooting accuracy of athletes from UIR Petanque UKM and their static balance and eye-hand coordination. This study falls under the category of multiple correlation research, and it involved 18 male participants from the UKM Petanque UIR. The instruments used for exploration included a dexterity test, static balance test, and petanque shooting test. The data analysis method employed was the multiple correlation value test. Based on the results of the research that has been done, the following conclusions can be drawn (1) There is a relationship between hand-eye coordination and the shooting accuracy of UIR petanque athletes with rcount = 0.581 > rtable = 0.468. (2) There is a relationship between static balance and the shooting accuracy of UIR petanque athletes with a value of rcount = 0.605 > rtable = 0.468. (3) There is a relationship between eye-hand coordination and static balance on the shooting accuracy of UIR petanque athletes with rcount = 0.697 > rtable = 0.468

Keywords: coordination, Balance, Shooting

Submitted : 10 Mei 2023, Accepted : 31 October 2023, Published : 3 December 2023.

(2)

PENDAHULUAN

Salah satu olahraga tradisional yang berasal dari Perancis dikenal dengan nama petanque, yang telah ada sejak zaman Yunani Kuno sekitar abad ke-6 SM. Pada tahun 2011, organisasi petanque di Federasi Olahraga (FOPI) didirikan menjelang penyelenggaraan kejuaraan SEA GAMES XXVI di Indonesia sebagai tuan rumah. Dalam permainan olahraga petanque, tujuannya adalah untuk mencetak 13 poin dan mencegah lawan mencapai angka tersebut. Petanque adalah permainan di mana peserta melempar bola besi (bosi) sedekat mungkin dengan bola kayu (boka).

Pada dasarnya, olahraga petanque dapat dimainkan baik di ruang terbuka (outdoor) maupun di dalam ruangan (indoor). Olahraga ini merupakan permainan yang mudah diikuti oleh siapa pun, baik yang muda maupun yang tua.

Meskipun terlihat sederhana, permainan petanque membutuhkan beberapa aspek penting, seperti koordinasi, ketepatan, keseimbangan, dan akurasi. cabang olahraga petanque, terdapat beberapa nomor yang dipertandingkan, seperti triple putra/putri, double putra/putri, single putra/putri, dan shooting putra/putri. Dalam olahraga ini terdapat dua jenis lemparan, yaitu pointing dan shooting. Pointing merupakan jenis lemparan yang bertujuan untuk mendekati bola kayu (boka) target lebih dekat daripada bola besi (bosi) lawan. Strategi pointing ini menjadi langkah awal dalam permainan petanque. Pointing merupakan strategi yang digunakan untuk bertahan dalam pertandingan petanque dan sering kali dilakukan oleh para atlet pemula.

Proses lemparan yang bertujuan untuk menjauhkan bola lawan dari bola kayu (boka) target disebut shooting.

Shooting merupakan bagian yang sangat penting dalam permainan petanque. Jika dalam sebuah pertandingan, tim tidak berhasil melaksanakan shooting sesuai harapan, hal ini akan menyulitkan tim tersebut dalam menghadapi serangan bola dari lawan. Salah satu nomor pertandingan dalam olahraga petanque adalah shooting, yang dilakukan pada jarak enam meter, tujuh meter, delapan meter, dan sembilan meter. Pada saat melakukan teknik shooting, koordinasi mata tangan harus tepat, dengan fokus pandangan yang ditujukan ke sasaran dan tangan yang lurus saat melepaskan bola menuju target. Koordinasi yang baik antara mata dan tangan akan menghasilkan lemparan yang akurat. Mata berperan sebagai pengendali utama, sementara tangan bertindak sesuai dengan perintah yang diberikan oleh otak melalui sistem saraf. Keberhasilan kedua organ tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi tangan yang dominan.

Setiap orang sangat meerlukan keseimbangan untuk dapat mempertahankan stabilitas posisi tubuh dalam kondisi statik maupun dinamik. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari ataupun dalam melakukan aktivitas keolahragaan keseimbangan sangat dibutuhan

(Satria & Taroreh, 2019)

. Keseimbangan statis juga merupakan bagian penting dalam teknik shooting, karena keseimbangan membantu menjaga postur tubuh yang tepat saat melakukan shooting. Dalam olahraga petanque, keseimbangan terlihat dari gerakan atlet UIR saat melakukan shooting.

Beberapa atlet menggunakan posisi kaki yang mirip dengan posisi kuda atau dengan satu kaki sebagai tumpuan, sementara yang lain mungkin menggerakkan badan atau bagian tubuh lainnya saat melepaskan bola menuju sasaran.

Terkadang, keseimbangan menjadi tantangan bagi atlet saat mereka melakukan shooting pada jarak yang jauh, seperti 8 meter, 9 meter, atau bahkan 10 meter.

(Pelana, 2016), terdapat beberapa faktor penting yang harus dipenuhi untuk meningkatkan prestasi dalam olahraga secara umum, antara lain aspek biologi, psikologi, lingkungan, dan faktor penunjang. Dalam konteks melakukan ketepatan shooting, terdapat beberapa komponen yang menjadi faktor keberhasilan dalam shooting.

Komponen-komponen tersebut meliputi genggaman pada bola besi (bosi), posisi tubuh yang mengarah ke sasaran, panjang lengan, koordinasi, kinestetik (kesadaran tubuh dan gerakan), kekuatan (power), konsentrasi, dan teknik melepaskan bola besi (release).

Melakukan koordinasi antara mata dan tangan, penting juga untuk memiliki penglihatan yang dinamis. Hal ini mencakup kemampuan untuk melihat dengan jelas ketika mengikuti gerakan tubuh saat posisi badan rendah dan condong ke depan dari posisi berdiri tegak saat melakukan shooting. Selain itu, keseimbangan statis juga memiliki peran yang tidak kalah penting dalam shooting petanque. Semakin stabil posisi keseimbangan atau posisi berdiri dalam shooting petanque, semakin baik pula hasil lemparan yang dapat dihasilkan. Al Ghani, (2020)Koordinasi mata-tangan merupakan rangkaian gerak yang melibatkan beberapa syaraf otot untuk berkoordinasi menjadi satu kesatuan gerak yang utuh.

(Sinaga & Ibrahim, 2019)

petanque merupakan salah satu cabang olahraga yang membutuhkan tingkat konsentrasi dan teknik yang tinggi. Hal ini terlihat dari tujuan utama mekanik permainannya, yaitu mencapai tingkat ketepatan yang maksimal. Petanque juga merupakan olahraga yang mudah dan dapat dimainkan oleh siapa pun.

Menurut Giles (2015) petanque merupakan permainan yang sederhana. Selain itu, petanque juga merupakan olahraga

(3)

ISSN. 2656-2936

8

yang dapat dinikmati oleh semua kelompok usia, baik yang muda maupun yang lebih tua, karena dalam permainan ini tidak ada kebutuhan untuk melakukan gerakan yang sulit dan menguras banyak energi.

Keterampilan shooting dalam petanque dapat dijelaskan dari beberapa perspektif

(Eko Cahyono &

Nurkholis, 2018)

shooting merupakan upaya untuk menjauhkan target dengan tujuan mengurangi poin lawan dan meningkatkan poin tim. Dalam pandangan (Muladana, 2018) shooting ialah merupakan salah satu teknik dasar lemparan dalam olahraga petanque yang bertujuan untuk menghadapi bola besi lawan dari boka sasaran. Menurut (Andika, 2019) menyatakan bahwa shooting adalah tindakan untuk menjauhkan bola besi lawan sejauh mungkin, bahkan hingga keluar dari lapangan pertandingan.

(Triansyah & Haetami, 2020)

faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri subjek sehingga dapat dikontrol oleh subjek itu sendiri, seperti koordinasi, ketajaman indera, penguasaan teknik, cepat lambatnya gerak, ball feeling, dan ketelitian serta kuat atau lemahnyasuatu gerakan.

(Syukur et al., 2019) terdapat banyak aspek yang diperlukan oleh atlet untuk mendukung prestasi mereka, salah satunya adalah koordinasi mata tangan yang baik. Dalam latihan koordinasi, tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kontrol gerakan dengan akurasi yang tepat. Koordinasi mata tangan melibatkan gabungan gerakan umum dengan kemampuan gerakan tubuh atau biomotor yang sesuai dengan karakteristik olahraga tersebut.

(Anisah & Syahrastani, 2023) yang berjudul Hubungan koordinasi mata tangan dengan kemampuan shooting atlet petanuqe Universitas Negeri Padang variabel koordinasi mata tangan (X1)dengan r hitung =0,587 > rtabel = 0,532 dengan hasil menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-tangan dengan kemampuan shooting atlet petanque. Selanjutnya (Novelda, 2022) kontribuai koordinasi mata-tangan, konsentrasi dan keseimbangan statis terhadap shooting atlet petanuqe Universitas Negeri Padang dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi signifikan terhadap hasil shooting petanque.

(Khofifa et al., 2021) dengan judul Pengaruh latihan target cone dan ban Terhadap Hasil Ketepatan Shooting Jarak 9 Meter Pada Atlet Petanque di Kabupaten Brebes. Kesimpulan penelitian adalah bahwa ketelitian atlet petanque Kabupaten Brebes saat menembak pada jarak sembilan meter dipengaruhi oleh latihan cone target dan ban. (Kurniawan et al., 2022) hasil analisis data yang menunjukan bahwa adanya perbedaan pengaruh kelentukan togok, keseimbangan dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil shooting pada olahraga petanque”. Sehingga di simpulkan terdapat interaksi yang signifikan antara kelentukan togok, keseimbangan dan koordinasi mata tangan terhadap hasil shooting pada atlet olahraga petanque Riau.

METODE

Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif menggunakan salah satu metode korelasi untuk mengetahui hubungan antar variabel yaitu koordinasi mata-tangan dan keseimbangan statis dengan ketepatan Shooting atlet petanque. Sample pada penelitian ini berjumlah 18 atlet pada UKM Petanque UIR. Untuk mengetahui hubungan variabel koordinasi mata-tangan dan keseimbangan statis dengan ketepatan Shooting petanque.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Peneliti menjabarkan data - data pada tiap variabel, diantaranya yaitu ; 1. Data Hasil Koordinasi mata-tangan Atlet UKM Petanque UIR

Pada variabel ini, peneliti melakukan pengukuran koordinasi mata-tangan pada atlet petanque. Sehingga diperoleh nilai tertinggi atlet yaitu 14 dan terendah yaitu 7.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Koordinasi mata-tangan Atlet pada UKM Petanque

No Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif

1 7 - 8

2 11,11%

2 9 - 10

7 38,89%

3 11 - 12

5 27,78%

4 13 - 14

4 22,22%

5 15 - 17

0 0,00%

Jumlah 18 100%

(4)

2. Data Hasil Keseimbangan statis Atlet UKM Petanque UIR

Pada variabel ini, peneliti melakukan pengukuran koordinasi mata-tangan pada atlet petanque. Sehingga diperoleh niali tertinggi atlet yaitu 23.57 (24) dan terendah yaitu 6,88 (7).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Keseimbangan Statis Atlet pada UKM Petanque

No Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif

1 7 - 10 5 27,78%

2 11 - 14 6 33,33%

3 15 - 18 3 16,67%

4 19 - 22 3 16,67%

5 23 - 26 1 5,56%

Jumlah 18 100%

3. Data Hasil Ketepatan Shooting Atlet UKM Petanque UIR

Pada variabel ini, peneliti melakukan pengukuran koordinasi mata-tangan pada atlet petanque. Sehingga diperoleh nilai tertinggi atlet tyaitu 24 dan terendah yaitu 13 point.

No Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif

1 13 - 15 6 33,33%

2 16 - 18 6 33,33%

3 19 - 21 3 16,67%

4 22 - 24 3 16,67%

5 25 - 27 0 0,00%

Jumlah 18 100%

Gambar 1 . Histogram Koordinasi Mata dan Tangan

7

5

4 2

F re k u en si 0

Histogram Koordinasi Mata dan Tangan

8

7 6 5 4 3 2 1 0

7-9 10-12 13-15 16-18 19-22

Interval

(5)

ISSN. 2656-2936

Dapat di deskripsikan bahwa terdapat 2 orang atlet yang berada pada interval 7 – 8 dengan persentase 11,11%.

Selanjutnya terdapat 7 orang atlet pada interval 9 - 10 dengan presentase 38,89%. Terdapat 5 orang atlet yang berada pada interval 11-12 dengan 27,78 %. Kemudian, pada interval 13 - 14 diperoleh jumlah atlet sebanyak 4 orang dengan persentase 22,22% dan pada interval 15 - 17 diperoeh atlet sebanyak 0 orang.

Gambar 2. Histogram Keseimbangan Statis

Dapat dilihat bahwa terdapat lima jenis interval pada hasil frekuensi keseimbangan statis atlet Petanque. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 5 orang atlet yang berada pada masing - masing interval 7 – 10 denagn presentase 27,78%, 11-14 dengan persentase 33,33 %. Selanjutnya, pada interval frekuensi 15-18 dan 19-22 terdapat 3 orang atlet dengan persentase 16,67% dan terakhir pada interval 23 - 26 terdapat 1 orang atlet yang berada pada interval dengan persentase 5

Gambar 3. Histogram Ketepatan Shooting

Dapat di deskripsikan bahwa terdapat 6 orang atlet yang berada pada interval 13 – 15 dan interval 16 – 18 dengan persentase 33,33%. Selanjutnya pada interval 19 - 21 terdapat 3 atlet sehingga persentase pada interval yaitu 16,67%. Kemudian, pada interval 22- 24 diperoleh oleh 3 orang atlet dengan persentase 16,67% dan pada interval 25- 27 diperoeh oleh 0 atlet.

Pembahsan

Penelitian yang telah dilakukan terhadap Kompetitor UKM Petanque UIR, sangat mungkin dapat dipersepsikan bahwa ketangkasan dan fokus memiliki hubungan dengan konsekuensi Shooting yang dilakukan oleh atlet UKM Petanque UIR, hal ini menunjukkan bahwa spekulasi yang diajukan lebih spesifik yaitu :

6 6

3 3

F re k u en si 0

Histogram Hasil Shooting Petanque 8

6 4 2

0 13-15 16-18 19-21 22-24 25-27

Interval

(6)
(7)

ISSN. 2656-2936

1) Tidak Terdapat Hubungan Koordinasi Mata Tangan Dengan Hasil Shooting Pada Atlet UKM Petanque UIR

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan koordinasi mata tangan dengan ketepatan Shooting pada atlet UKM Petanque UIR dengan nilai thitung= -0,91 < ttabel = 1,743 dengan demikian menunjukkan bahwa koordinasi mata tangan yang dimiliki oleh atlet akan tidak memberikan pengaruh dalam mengarahkan bola yang Shooting ke sesuai dengan arah sasaran yang diinginkan oleh atlet yang melakukan Shooting tersebut. Hasil penelitian tersebut mendukung temuan yang telah dilakukan oleh Anisah & Syahrastani (2023) dalam penelitian mereka yang berjudul "Hubungan koordinasi mata tangan dengan kemampuan shooting atlet petanuqe Universitas Negeri Padang". Penelitian tersebut menemukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara koordinasi mata-tangan dan kemampuan shooting atlet petanque, dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,587 yang lebih besar daripada nilai tabel (rtabel) sebesar 0,532. Hal ini menunjukkan bahwa ada nya hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-tangan dan kemampuan shooting pada atlet petanque.

2) Tidak Terdapat Hubungan Konsentrasi Dengan Hasil Shooting Pada Atlet UKM Petanque UIR

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan keseimbangan status dengan ketepatan Shooting pada Atlet UKM Petanque UIR dengan nilai thitung= 0,18 < ttabel= 1,743, bahwa tidak terdapat hubungan tersebut terjadi saat atlet melakukan shooting petanque. Atlet yang memiliki kemampuan keseimbangan statis tubuh saat melakukan lemparan shooting dapat mengenai taget dapat dilihat dari faktor lainnya

Temuan penelitian ini memiliki keterkaitan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Novelda (2022), yang juga mengungkapkan kontribusi koordinasi mata-tangan, konsentrasi, dan keseimbangan statis terhadap hasil shooting pada atlet petanque Universitas Negeri Padang. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya kontribusi yang signifikan dari variabel-variabel tersebut terhadap hasil shooting dalam olahraga petanque.

3) Terdapat Hubungan Koordinasi Mata Tangan dan keseimbangan statis Dengan ketepatan Shooting Pada Atlet UKM Petanque UIR

Temuan penelitian ini Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan koordinasi mata tangan dan keseimbangan dengan ketepatan Shooting pada atlet UKM Petanque UIR dengan nilai thitung= 1,65 < ttabel = 1,743, artinya bahwa secara bersamaan tingkat koordinasi mata tangan yang didukung oleh keseimbangan atlet dalam melakukan Shooting petanque akan dapat mempengaruhi kemampuan atlet dalam melakukan lemparan yang mengenai target

Selanjutnya, Khofifa et al., (2021) juga melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh latihan target cone dan ban terhadap hasil ketepatan shooting jarak 9 meter pada atlet petanque di Kabupaten Brebes". Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari latihan target cone dan ban terhadap hasil ketepatan shooting pada jarak 9 meter pada atlet petanque di Kabupaten Brebes. Penelitian lain yang dilakukan oleh Rasyono &

Setiowati, (2022) menunjukkan adanya korelasi antara koordinasi mata tangan (X1) dan kelentukan (X2) dengan hasil precision shooting (Y) pada atlet petanque Jambi. Korelasi tersebut memiliki kategori yang kuat, karena nilai korelasi ganda (R) sebesar 0,75 yang mendekati nilai 1. Selain itu, hasil perhitungan F hitung sebesar 10,94 juga melebihi nilai F tabel sebesar 3,55. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara koordinasi mata tangan (X1) dan kelentukan (X2) dengan hasil precision shooting (Y) atlet petanque Jambi.

Penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa koordinasi mata tangan dan kelentukan tidak berpengaruh terhadap hasil precision shooting pada atlet petanque Jambi. Temuan ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Lubis & Permadi, (2021) dan Ridwan Lubis (2020) yang berjudul "Perbedaan Pengaruh Latihan Konsentrasi dan Latihan Koordinasi Terhadap Peningkatan Kemampuan Shooting Game Atlet Petanque Undikma". Hasil analisis uji-t menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara latihan konsentrasi dan latihan koordinasi. Penelitian tersebut, ditemukan bahwa hasil latihan konsentrasi memberikan peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan latihan koordinasi. Nilai rata-rata shooting menggunakan latihan konsentrasi meningkat sebesar 13,00 dari nilai pretest sebesar 4,71, sementara latihan koordinasi mengalami peningkatan sebesar 6,57 dari nilai pretest sebesar 3,42. Selisih rata-rata peningkatan hasil shooting game antara latihan konsentrasi dan latihan koordinasi adalah 1,71.

Selain itu, penelitian oleh Kurniawan et al., (2022) juga menunjukkan adanya perbedaan pengaruh kelentukan togok, keseimbangan, dan koordinasi mata tangan terhadap hasil shooting pada olahraga petanque. Temuan ini mengindikasikan adanya interaksi yang signifikan antara kelentukan togok, keseimbangan, dan koordinasi mata

(8)

tangan terhadap hasil shooting pada atlet olahraga petanque di Riau.Berdasarkan penelitian relevan yang sudah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian relevan dengan penelitian ini. Persamaan penelitian ini terletak pada objek kajian yaitu pada olahraga petanque dan latihan keseimbangan maupun koordinasi mata tangan. Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis program latihan yang diberikan

PENUTUP

Tidak terdapat hubungan antara koordinasi mata-tangan dan ketepatan shooting pada UKM Petanque UIR.

Selain itu, juga terdapat hubungan antara keseimbangan statis dan ketepatan shooting pada UKM Petanque UIR.

Selanjutnya, terdapat hubungan antara koordinasi mata-tangan dan keseimbangan statis dengan ketepatan shooting pada UKM Petanque UIR. Dalam hal ini, penting bagi pelatih untuk menyusun program latihan yang sesuai dan menyediakan berbagai teknik agar dapat meningkatkan kemampuan shooting atlet. Baik atlet maupun peserta olahraga lainnya perlu memperhatikan kondisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil ketepatan shooting untuk mencapai performa yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Al Ghani, P. (2020). Hubungan Power Otot Lengan Koordinasi Mata Tangan dan Rentang Tangan dengan Hasil Servis Atas Pada Pemain Bola Voli Universitas Muhammadiyah Jakarta. Riyadhoh Jurnal Pendidikan Olahraga, 3(http://dx.doi.org/10.31602/rjpo.v3i2).

Andika. (2019). Hubungan Keseimbangan Dinamis dengan Ketepatan Lemparan Shooting Jarak 8 Meter pada Atlet Universitas Negeri Jakarta Fakultas Ilmu Olahraga Petanque Club. Jurnal Ilmu Keolahragaan Universitas Negri Jakarta, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.25299

Anisah, W., & Syahrastani, S. (2023). Hubungan Koordinasi Mata Tangan dengan Kemampuan Shooting Atlet Petanque Universitas Negeri Padang. Jurnal JPDO, 6(1), 97–101.

Eko Cahyono, R., & Nurkholis. (2018). Analisis Backswing Dan Release Shooting Carreau Jarak 7 Meter Olahraga Petanque Pada Atlet Jawa Timur. Jurnal Prestasi Olahraga, 1(1), 1–5.

Haris Satria, M., & Seandi Taroreh, B. (2019). KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA UNIVERSITAS BINA DARMA. Riyadhoh Jurnal Pendidikan Olahraga, 2(http://dx.doi.org/10.31602/rjpo.v2i1.2034).

Khofifa, V., Huda, M., & Kusuma, B. (2021). Pengaruh latihan target cone dan ban terhadap hasil shooting jarak 9 meter pada atlet petanque kabupaten berebes. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–

952., 3(4), 2013–2015. https://doi.org/10.36418/syntax-idea.1173 2684-883X

Kurniawan, R., Junaidi, S., & Hidayah, T. (2022). The Effect of Flexibility Exercises, Static Balance, Eye-Hand Coordination on Petanque Shooting Results. JUARA : Jurnal Olahraga, 7(2), 442–454.

https://doi.org/10.33222/juara.v7i2.2015

Muladana, A. (2018). Perbedaan Latihan Shotting Menggunakan Penghalang Dan Tanpa Penghalang Terhadap Peningkatan Kemampuan Shotting Game Pemula Petanque. Jurnal Lumbung Pustaka Universitas Negri Yogyakarta, 2(1), 1–13. https://doi.org/10.26638/jbn.638.8651

Novelda, C. (2022). Kontribusi Koordinasi Mata Tangan, Konsentrasi dan Keseimbangan Statis terhadap Ketepatan Shooting Atlet Petanque Universitas Negeri Padang. https://doi.org/10.31539/jpjo.v6i1.3827 Pelana, R. (2016). Hubungan Kekuatan otot Tungkai Dan Keseimbangan Statis Dengan Hasil Shooting Pada

Atlet Klub Petanque. Prodising Seminar Nasional Peran Pendidikan Jasmani Dalam Menyangga Interdisipliner Ilmu Keolahragaan, 1(1), 116–127.

Sinaga, F. S. G., & Ibrahim. (2019). Analysis Biomechanics Pointing Dan Shooting. Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan, 3(2), 66–75.

Syukur, M. R., Budiarto, & Kastrena, E. (2019). Kontribusi Daya Ledak Otot Lengan Dan Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap Hasil Smash. Jurnal Maenpo : Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, 9(1), 23. https://doi.org/10.35194/jm.v9i1.905

Triansyah, A., & Haetami, M. (2020). Pengaruh heading games terhadap ketepatan heading sepakbola di club gastra Kabupaten Kayong Utara. Riyadhoh Jurnal Pendidikan Olahraga,

3(http://dx.doi.org/10.31602/rjpo.v3i2).

Referensi

Dokumen terkait