• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAREL BAYU PAIZIN NIM: 17205010068 TESIS YO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HAREL BAYU PAIZIN NIM: 17205010068 TESIS YO"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

Saya berpendapat skripsi ini dapat diserahkan ke Program Studi Magister (S2) Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga untuk diuji guna memperoleh gelar Magister Agama. 1 Inayah Rohmaniyah, dkk., Buku Pedoman Penulisan Disertasi dan Karya Ilmiah untuk Program Studi Magister (S2) Aqidah dan Filsafat Islam, (Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga.

Vokal Pendek dan Penerapannya

Semua tā' marbūtah dieja dengan h, baik di akhir kata tunggal maupun di tengah kata majemuk (kata yang diikuti kata sandang "al"). Ketentuan ini tidak diperlukan untuk kata-kata Arab yang telah diasimilasikan ke dalam bahasa Indonesia, seperti doa, zakat, dan sebagainya, kecuali jika diinginkan kata aslinya.

Vokal Panjang 1. fathah + alif

Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof

Kata Sandang Alif + Lam

Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut penulisannya

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلا الله مسب

ANALISIS HISTORIS HADIS-HADIS PREDIKTIF SERTA SIKAP

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Namun pemahaman yang benar tentang makna sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Nabi SAW. itu tidak relatif "mudah". Akan tetapi, pada Nabi Muhammad SAW muncul fenomena tersebarnya hadis-hadis palsu yang pada akhirnya “memaksa” para ulama (khususnya ahli hadis) untuk memilih hadis-hadis yang benar-benar berasal dari Nabi dan yang berasal dari orang lain.6 Hal inilah yang menyebabkan kejadian berbeda-beda. klasifikasi hadis yang berbeda. Sebagaimana dikemukakan Ibnu Khaldun, dalam melakukan penelitian hadis terkait agama, para ahli hadis hendaknya berpegang pada kriteria seorang pembawa berita.

Para ulama masa kini kemudian mencoba mengembangkan pemikiran tentang hadis dengan memusatkan kajiannya pada hadis yang asli, padahal hadis tersebut sudah pernah diperhatikan. Sebab pada kenyataannya suatu hadis yang sanadnya shahih (dapat dipercaya) belum tentu bisa menjamin sahih matannya juga. Dengan demikian, hadis-hadis yang dianggap shahih oleh para ulama hadis terdahulu masih sangat mungkin mendapat kritik.

Sedangkan hadis teknis adalah hadis yang tidak berasal dari Nabi, namun masih mempunyai kaitan normatif dengan Nabi SAW, dan cara memahaminya kembali ke peristiwa sejarah hadis tersebut. Salah satu hadis yang menurut Rahman termasuk dalam kelompok ini adalah hadis-hadis profetik yang pada umumnya tidak mempunyai sifat inang dalam rumusan sebenarnya. Menurut Fazlur Rahman, hadis kenabian adalah hadis yang bukan berasal dari Nabi, melainkan hadis yang berasal dari para sahabat dan penerusnya.

نع ولأسأ تنكو َتخلا نع ملسو ويلع الله ىلص الله لوسر نولأسي سانلا ناك ةيلىاج يف انك انإ الله لوسر اي تلقف ٍتكردي نأ ةفاسل رشلا

اذهب الله

لاق ؟ َتخ نم رشلا كلذ دعب لى تلقف )معن( لاق ؟رش َتخلا اذى دعب لهف َتخلا

ونخد امو تلق )نخد ويفو معن(

تغب نودهيو يتنس َتغب نونتسي موق( لاق

ىلع ةاعد معن( لاق ؟رش نم َتخلا كلذ دعب لى تلقف )ركنتو مهنم فرع ييدى منهج باوبأ

الله لوسر اي تلقف الله لوسر اي تلق

Kedua buku ini disusun dengan tujuan “untuk menunjukkan: sejarah evolusi dan perkembangan empat prinsip dasar pemikiran Islam, yaitu Al-Qur’an, Sunnah, Ijtihad, Ijma’. dan lain-lain yang bersifat historis sekaligus interpretatif. studi Islam adalah.14.

لوسر اي تلق )انتنسلأب نوملكتيو انتدلج نم موق معن( لاق انل مهفص ىرت امف الله

ةعامج مذل نكت مل نإف تلقف )مهمامإو ُتملسدلا ةعامج مزلت( لاق كلذ ٍتكردأ نإ ولو اهلك قرفلا كلت لزتعاف( لاق ؟مامإ لاو

ككرديكلذ ىلع تنأو تودلا

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui sejauh mana implikasi pandangan Fazlur Rahman terhadap hadis ramalan penaklukan terhadap eksistensi sejarah Islam. Dan bagaimana Anda bisa melihat lebih kritis pembahasan seputar hadis matan dan bagaimana Anda bisa menjadi landasan untuk penelitian hadis lebih lanjut.

Tinjaun Pustaka

Ada sejumlah kajian yang penting untuk dicermati dan ditelaah pandangan-pandangan yang memberi pencerahan pada pemikiran Fazlur Rahman. Musahadi berkesimpulan, jika dicermati, terlihat bahwa hermeneutika hadis hukum Fazlur Rahman sebenarnya didasarkan pada pemikiran yang tidak jauh berbeda dengan pemikiran tokoh-tokoh lainnya. Dalam penelitian ini ia hanya fokus membandingkan metode atau teori yang disampaikan Fazlur Rahman dan Muhammad Syahrur.

Abdul Haris menyimpulkan dalam disertasinya bahwa perbedaan teori hermeneutika Fazlur Rahman dan Muhammad Syahrur terletak pada sifat dan cirinya. Teori Fazlur Rahman bersifat evolusioner, yaitu dengan menafsirkan kembali data sejarah dan menyatakan bahwa satu-satunya tradisi yang ada hanya dapat memperoleh validitas melalui Hadis. Penelitian ini membahas tentang pemikiran Fazlur Rahman mengenai hadis ramalan dalam kitab Bukhari.

Skripsi berjudul Hadits Ramalan Tanda-Tanda Akhir Dunia (Kajian Hadits Ma'anil) oleh Ahmad Mustofa. Ia memfokuskan kajiannya pada hadis-hadis ramalan terkait tanda-tanda hari kiamat dan relevansinya dengan konteks saat ini. Setelah penulis membaca tinjauan pustaka di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada umumnya mereka mempunyai fokus yang terbatas terhadap metodologi berpikir Fazlur Rahman dan penerapannya pada kajian-kajian yang mereka bahas, padahal skripsi ini berkaitan dengan objek kajian yang sama yaitu karya Fazlur Rahman. pemikiran mengenai sumber-sumber Islam yaitu al-Quran dan hadits, namun kajian ini mempunyai fokus yang berbeda dengan tulisan mereka yaitu artikel ini lebih menitikberatkan pada satu sisi dari sekian banyak pemikiran Rahman yaitu: Pemikiran Fazlur Rahman tentang hadis kenabian tentang Penaklukan.

Kerangka Teori

Kajian penelitian pemikiran Rahman atas kritiknya terhadap ramalan hadis tentang penaklukan ini dimaksudkan untuk mengkritisi atau menilai hadis tersebut sebenarnya berasal dari Nabi. Berbeda dengan para muhādiśîn yang menulis ribuan hadis dalam kitab-kitab hadis yang berbeda, mereka hanya fokus pada bagaimana hadis tersebut shahih atau daif ditinjau dari sanadnya dan tidak banyak fokus pada matan hadisnya. Sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an, hadis tidak diterima begitu saja seperti halnya Al-Qur'an.

Ada empat unsur pokok yang harus dikaji berkaitan dengan hadis Nabi SAW, yaitu Sejarah, Keaslian, Kewibawaan dan Tafsir.24. Berbeda dengan pemahaman para ulama terdahulu yang selalu memfokuskan kritiknya pada sanad hadis, kajian pemikiran Rahman mengenai kritiknya terhadap hadis kenabian tentang penaklukan dimaksudkan untuk mengkritisi atau mengevaluasi hadis-hadis hadis yang memang berasal dari Nabi. Sebab kriteria keabsahan sebuah hadis hanya dari sanadnya saja tidak cukup untuk dinilai sebagai sebuah hadis yang benar-benar berasal dari Nabi.

Hal ini didasari karena terkadang kita menemukan hadis yang sanadnya shahih, namun hadis tersebut dianggap lemah (ḍaif). Aspek Matan Hadits yang menjadi gagasan Rahman adalah bahwa Matan Hadits mempunyai beberapa ‘illat (cacat) dan syużūż (kejanggalan), antara lain: (1) Matan Hadits tidak spesifik (tipikal), (2) Matan Hadits tidak spesifik hadis. Pengecualian, (3) Hadits Matan tidak bersifat ramalan (ramalan) atau mengandung ramalan, (4) Ramalan hadits Matan tidak bersifat politis atau hukum, (5) Hadits Matan bersifat situasional atau historis, (6) Hadits Matan relevan terhadap Al-Qur'an, dan (7) matan hadis dapat dimodifikasi (sunnah ideal) atau tidak kaku. Beberapa pemikiran mengenai kriteria hadis merupakan pemikiran asli Rahman yang digunakan untuk membakukan hadis Nabi yang dianggapnya bukan berasal dari Nabi.

Metode Penelitian

Menurut Louis Gottschalk, historiografi adalah rekonstruksi masa lalu yang imajinatif, berdasarkan data yang diperoleh melalui proses pemeriksaan kritis dan analisis terhadap seluruh dokumen dan peninggalan masa lalu yang diperoleh melalui proses tersebut. Karena penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau penelitian kualitatif non-interaktif yang mengacu pada bentuk analisis konsep atau dokumen, maka teknik dokumentasi merupakan teknik yang paling cocok untuk pengumpulan data. Dengan menggunakan teknik dokumentasi, penelitian ini berupaya mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen penting yang mendukung pelaksanaan penelitian ini.

Data primer yang digunakan sebagai rujukan utama dalam penyelidikan ini ialah Hadis Ramalan tentang penaklukan yang terdapat dalam Kitab-kitab Hadis Muktabar serta kitab-kitab karangan Fazlur Rahman berkaitan isu-isu hadis seperti;. Data yang dikumpul dalam penyelidikan ini dianalisis menggunakan kaedah kritis, sosio-historis, analisis kandungan dan hermeneutik, sehingga akan menghasilkan analisis yang tajam dan mendalam. Kriteria kesahihan matan hadis yang dirumuskan oleh Rahman perlu diuji dengan membandingkan piawaian kriteria yang dirumuskan oleh ulama salaf yang terdapat dalam ilmu hadis sambil tetap memperhatikan piawaian teori sains kontemporari.

Analisis kritis komparatif akan memberikan penjelasan kelebihan dan kekurangan serta menunjukkan orisinalitas teori kriteria validitas setiap hadis, dengan menggunakan pendekatan sosio-historis. Yaitu sebagai ‘analisis makna’ yang memerlukan penarikan kesimpulan, oleh karena itu disebut dengan analisis isi inferensial.27 Maksud dari inferensi yang ingin peneliti ketahui dalam skripsi ini adalah makna dari pemikiran Fazlur Rahman tentang hadis-hadis prediktif yang menyimpulkan bahwa hadis-hadis prediktif tidak datang dari Nabi. Pemikiran Rahman memerlukan pemaknaan hadis dan gambaran yang jelas tentang teori dan kriteria keabsahan hadis, dengan menggunakan pendekatan hermeneutika yaitu sebagai sistem penafsiran untuk memahami makna mitos.

Sistematika Penulisan

Bab ini mengkaji tentang pola pikir atau metode yang digunakan Fazlur Rahman dalam memahami hadis nabi. Namun secara umum ia tidak menganggap bahwa semua hadis itu palsu, ia mengatakan bahwa hadis-hadis yang berasal dari generasi awal Islam pada umumnya merupakan tafsir keadaan atau rumusan keteladanan atau ruh Nabi (sunah ideal), sedangkan sunnah yang hidup justru sebaliknya. bukan pemalsuan melainkan penafsiran dan rumusan progresif dari Sunnah Nabi. Kedua, Rahman menolak hadis kenabian tentang penaklukan karena hadis kenabian tersebut tidak berasal dari Nabi SAW. namun dirumuskan oleh para ulama generasi awal sejarah Islam.

Sementara itu, hadis kenabian tentang penaklukan ini diciptakan oleh kelompok pendukung Dinasti Umayyah, yang digunakan untuk memobilisasi kekuatan umat Islam guna mewujudkan ambisi politiknya untuk memperluas kekuasaannya. Dan hadis (ramalan) kenabian bertentangan dengan fungsi Nabi yang diutus untuk menghapuskan kebiasaan ramalan yang berkembang sebelum Islam datang. Namun penulis tidak sependapat dengan pernyataan Fazlur Rahman yang menggeneralisasikan bahwa hadis ramalan merupakan ramalan yang bertentangan dengan fungsi Nabi SAW yang diutus untuk menghilangkan kegiatan tersebut.

Menurut penulis, hadis ramalan tentang penaklukan merupakan wujud kepiawaian Nabi dalam mengamati kondisi yang sedang terjadi di dunia saat itu. Ketiga, penolakan Rahman terhadap hadis-hadis ramalan tersebut akan memberikan koreksi yang signifikan terhadap pemahaman sejarah umat Islam yang berkembang mengenai peristiwa penaklukan wilayah oleh umat Islam. Namun penolakan Rahman terhadap hadis-hadis yang mudah ditebak tersebut mengajarkan kita untuk selalu kritis terhadap setiap informasi sejarah yang kita terima.

Saran

Mesir: Dar Garib li at-taba'ah. ed.), “Fazlur Rahman”, dalam The Oxford Encyclopedia of The Modern Islamic Word. Sebuah Catatan Otobiografi, diterjemahkan oleh Ihsan Fauzi berjudul “Menghidupkan Kembali Visi Al-Qur’an, Sebuah Catatan Otobiografi”, al-Hikmah: Jurnal Kajian Islam, No. Zuhri, Kajian Islam dalam Interpretasi Sosial: Analisis Sosial Ide-ide Islam Fazlur Rahman dan Muhammad Arkoun.

Data Diri

Riwayat Pendidikan

Riwayat Pekerjaan

Karya Tulis untuk Meraih Gelar Akademik

Artikel di Jurnal Ilmiah

Referensi

Dokumen terkait

Ulama menetapkan kaidah-kaidah hadis yang terdapat cacat pada matan sebagai berikut22; Hadis Syaz, Hadis Mudraj, Hadis Maqlub, Hadis Ma’lul, Hadis Musahhaf, Hadis Mudtarib, dan Hadis