• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL TEMUAN ILMUWAN MUSLIM PADA MASA KEJAYAAN ISLAM

Kepala Madrasah

Academic year: 2023

Membagikan "HASIL TEMUAN ILMUWAN MUSLIM PADA MASA KEJAYAAN ISLAM"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN DAN PEMIKIRAN ISLAM

Oleh:

Muhimma Naela Al Chabib NIM: 1880501230031

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH

TULUNGAGUNG September 2023

1

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada kancah akademik pendidikan memiliki peran krusial dalam perkembangan masyarakat dan pembentukan individu yang berkualitas. Bagi sebuah negara, sistem pendidikan yang efektif adalah salah satu faktor penentu kemajuan dan daya saing di tingkat global.1 Oleh karena itu, manajemen pendidikan menjadi hal yang sangat penting, karena pengelolaan yang baik dari berbagai aspek pendidikan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

Dalam beberapa dekade terakhir, perubahan sosial, teknologi, dan ekonomi yang pesat telah menciptakan tantangan baru bagi lembaga-lembaga pendidikan.

Kebutuhan akan pembaruan kurikulum, penggunaan teknologi pendidikan, pengelolaan sumber daya yang efisien, dan kepemimpinan yang efektif semakin mendesak. Para pemangku kepentingan pendidikan, termasuk guru, kepala sekolah, orang tua, dan pemerintah, berhadapan dengan tekanan untuk memastikan bahwa sistem pendidikan dapat menjawab perubahan-perubahan ini secara efektif.2

Penelitian manajemen pendidikan adalah sarana yang efektif untuk mengidentifikasi solusi terhadap berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi oleh lembaga-lembaga pendidikan. Dengan menggunakan metode ilmiah dan data empiris, penelitian ini dapat membantu dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan pendidikan, memahami dampak kebijakan pendidikan, mengembangkan praktik kepemimpinan yang efektif, dan meningkatkan hasil pendidikan secara keseluruhan.

1 Donald R. Bacon, What Works Best: A Systematic Review of Actual Learning in Marketing and Management Education Research, Journal of Marketing Education, Vol. 44, Issues 1, 2022, hlm.

334-347

2 Sri Supiah Cahyati, Tukiyo, Nanda Saputra, Julyanthry, How to Improve the Quality of Learning for Early Childhood? An Implementation of Education Management in the Industrial Revolution Era 4.0, Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. 6, Issue 5, 2022, hlm. 5437-5445

(3)

Pada konteks ini manajemen bukan hanya sekedar bidang studi tetapi juga aspek budaya yang meresap dalam setiap konteks. Ini bukanlah ilmu yang netral;

sebaliknya, hal ini sangat terkait dengan struktur sosial dan nilai-nilai budaya, tradisi, dan sistem politik suatu masyarakat. Manajemen dipengaruhi oleh budaya dan, pada gilirannya, mempengaruhi budaya dan masyarakat itu sendiri. Sejak awal, pengelolaannya beragam dan inklusif.3 Orang-orang dari berbagai kebangsaan dan ras telah terlibat dalam mempelajari dan mempraktikkan manajemen khususnya dalam dunia pendidikan dan penelitian.

Salah satu isu yang menjadi fokus utama penelitian manajemen pendidikan adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan mengatasi ketidaksetaraan pendidikan. Peningkatan akses pendidikan, pencapaian akademik siswa, dan pemberdayaan guru menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, penelitian manajemen pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi tantangan-tantangan ini dan memberikan kontribusi dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik.

Dalam konteks ini, makalah ini akan membahas “Penelitian Manajemen Pendidikan” yang bertujuan untuk menelaah ruang lingkup dalam manajemen pendidikan dalam konteks riset dan pengembangannya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga tentang manajemen pendidikan dan memberikan rekomendasi yang dapat digunakan oleh akademisi dalam pengembangan diskursif perihal manajemen pendidikan dalam ruang akademik untuk mengatasi beragam problem dalam manajemen pendidikan utamanya melalui kerja-kerja penelitian. Makalah ini akan menjelaskan definisi penelitian, manfaat dan tujuan penelitian dalam manajemen pendidikan.

B. Rumusan Masalah

Pada makalah ini merumuskan beberapa masalah yang akan menjadi pembahasan. Rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:

1. Bagaimana definisi penelitian?

2. Bagaimana definisi penelitian manajemen pendidikan ?

3 Christopher Grey dan Nathalie Mitev, Management Education: A Polemic, Management Learning Journal, Vol. 26, Issues 1, 2018, hlm. 113-124 https://doi.org/10.1177/135050769502600105

(4)

3. Apa saja tujuan penelitian?

4. Apa saja macam-macam penelitian?

5. Bagaimana manfaat penelitian?

6. Apa saja ciri-ciri penelitian ilmiah?

C. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini memiliki tujuan utama dalam menyuguhkan tema tentang penelitian manajemen pendidikan. Berikut tujuan utama dari penulisan makalah:

1. Untuk mendefinisikan penelitian terutama dalam konteks penelitian manajemen pendidikan

2. Untuk mengetahui secara rinci definisi penelitian manajemen pendidikan 3. Untuk mengetahui tujuan adanya penelitian utamanya dalam manajemen

pendidikan

4. Untuk mengetahui macam-macam penelitian yang dapat digunakan secara akademis

5. Untuk mengetahui manfaat dari adanya penelitian khususnya dalam dunia pendidikan

6. Untuk mengetahui ciri-ciri penelitian berbasis ilmiah

(5)

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Penelitian

Penelitian sering kali disalahartikan sebagai pengumpulan informasi, pencatatan fakta, dan analisis informasi. Secara esensial, penelitian adalah suatu proses yang melibatkan pengumpulan, analisis, dan penafsiran data guna memahami suatu fenomena (Leedy & Ormrod, 2014). Selama proses penelitian ini, langkah-langkahnya dilakukan secara sistematis, termasuk menentukan tujuan, mengelola data, dan mengkomunikasikan temuan, semuanya terintegrasi dalam suatu kerangka kerja yang telah ditetapkan dan sesuai dengan pedoman yang berlaku.

Kerangka kerja dan pedoman ini memberikan panduan kepada peneliti tentang apa yang harus dimasukkan dalam penelitian, bagaimana melaksanakan penelitian, dan jenis kesimpulan yang dapat dihasilkan berdasarkan data yang dikumpulkan. Tahapan awal penelitian adalah merumuskan setidaknya satu pertanyaan terkait dengan fenomena yang menarik perhatian, seperti, misalnya, apa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perekrutan perempuan ke posisi kepemimpinan senior Atau, bagaimana faktor kepemimpinan memengaruhi keputusan perawat terdaftar untuk bertahan dalam pekerjaannya? Pertanyaan- pertanyaan penelitian ini membantu memfokuskan perhatian peneliti, mengarahkan usaha penelitian, dan memungkinkan pemilihan pendekatan atau sudut pandang yang sesuai untuk memahami fenomena yang menarik tersebut.

Terdapat tiga pendekatan umum dalam melakukan penelitian, yaitu kuantitatif, kualitatif, dan pendekatan campuran.4 Peneliti perlu mempertimbangkan jenis data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian, apakah data berupa angka, teks, atau keduanya. Berdasarkan

4 Carrie Williams, Research Methods, Journal of Bussiness & Economic Research, Vol. 5, No. 3, 2007, hlm. 65-72

(6)

pertimbangan ini, peneliti memilih salah satu dari tiga pendekatan di atas untuk mengarahkan penelitian mereka. Misalnya, pendekatan kuantitatif umumnya digunakan ketika diperlukan data berbentuk numerik, sedangkan pendekatan kualitatif lebih cocok untuk pertanyaan penelitian yang memerlukan data berbentuk teks. Untuk pertanyaan penelitian yang mengharuskan penggunaan keduanya, pendekatan metode campuran bisa menjadi pilihan yang tepat.

B. Definisi Penelitian Manajemen Pendidikan

Penelitian manajemen pendidikan adalah suatu proses sistematis yang dilakukan untuk memahami, menganalisis, dan meningkatkan berbagai aspek manajemen dalam konteks pendidikan.5 Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pengelolaan institusi pendidikan, baik itu sekolah, perguruan tinggi, atau lembaga pendidikan lainnya.

Penelitian manajemen pendidikan mencakup studi tentang perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya dalam konteks pendidikan, serta pengembangan strategi dan kebijakan yang mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Penelitian ini dapat melibatkan pengumpulan data, analisis data, dan pengembangan rekomendasi atau perbaikan dalam rangka meningkatkan manajemen pendidikan dan kontribusi positif terhadap pembelajaran dan perkembangan peserta didik.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian manajemen pendidikan memiliki sejumlah tujuan yang sangat penting dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pengelolaan lembaga pendidikan. Tujuan-tujuan ini dapat beragam tergantung pada konteks dan masalah yang diteliti, tetapi secara umum, tujuan penelitian manajemen pendidikan mencakup hal-hal berikut berdasarkan Liudmyla, dkk:6 1. Meningkatkan Kinerja Institusi Pendidikan. Hal ini merupakan salah satu

tujuan utama penelitian manajemen pendidikan adalah untuk meningkatkan kinerja lembaga pendidikan, seperti sekolah, perguruan tinggi, atau lembaga

5 Peter F. Drucker, 1986, Manajemen (Task, Responsibilities, Research, and Practices), New York: E.P Dutton, hlm. 5

6 Liudmyla V. Krymets, Oleksandr H. Sainko, Olha O. Bilyakovska, Oleg, Yu. Zakhrov, dan Dora H. Inova, Quality management in higher education: Developing the methodology on the basis of toal quality management, Review of Education, Vol. 3, No. 3, 2021 , hlm. 1-14

(7)

pelatihan. Ini mencakup peningkatan dalam pencapaian akademik, efisiensi operasional, dan layanan pendidikan yang lebih baik kepada peserta didik.

2. Mengidentifikasi Masalah dan Tantangan. Penelitian manajemen pendidikan membantu mengidentifikasi masalah atau tantangan yang dihadapi oleh institusi pendidikan. Hal ini bisa mencakup masalah dalam hal pengelolaan sumber daya, perencanaan kurikulum, manajemen konflik, atau masalah lainnya yang mempengaruhi kualitas pendidikan.

3. Meningkatkan Pengambilan Keputusan. Penelitian manajemen pendidikan memberikan informasi yang dapat digunakan oleh pimpinan pendidikan, seperti kepala sekolah, rektor, atau administrator, untuk membuat keputusan yang lebih baik. Ini mencakup keputusan terkait alokasi sumber daya, perubahan kebijakan, atau peningkatan proses manajemen.

4. Mengembangkan Strategi Perbaikan. Penelitian ini membantu dalam pengembangan strategi perbaikan yang berdasarkan bukti. Dengan menganalisis data dan temuan penelitian, lembaga pendidikan dapat merancang rencana tindakan yang lebih efektif untuk mengatasi masalah yang ada.

5. Meningkatkan Partisipasi Stakeholder. Penelitian manajemen pendidikan juga dapat bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan keterlibatan berbagai stakeholder, termasuk siswa, guru, orang tua, dan masyarakat lokal. Hal ini dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

6. Evaluasi Program dan Kebijakan. Penelitian manajemen pendidikan digunakan untuk mengevaluasi program-program dan kebijakan yang telah diimplementasikan. Ini membantu dalam menentukan apakah program atau kebijakan tersebut berhasil atau perlu direvisi.

7. Mendukung Riset Pendidikan Lanjutan. Penelitian manajemen pendidikan juga dapat memberikan kontribusi kepada penelitian pendidikan yang lebih luas.

Temuan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk riset-riset lebih lanjut yang membantu memahami lebih baik proses pendidikan dan manajemennya. Selain itu, penelitian tentang manajemen pendidikan turut meningkatkan akuntabilitas. Akuntabilitas dapat dilihat dengan memantau dan

(8)

mengevaluasi kinerja, lembaga pendidikan dapat lebih bertanggung jawab kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

D. Ragam Penelitian

Penelitian yang semakin berkembang memungkinkan untuk melakukan berbagai penelitian. Klasifikasi penelitian dapat berdasarkan berbagai kriteria, seperti tujuan, metode, pendekatan, atau ruang lingkup. Berikut adalah beberapa jenis penelitian yang umum menurut Siskos Y & Politis. Y:7

1. Penelitian Deskriptif

Jenis penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan suatu fenomena atau kejadian tanpa mencoba untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akibat.

Penelitian deskriptif sering digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik, perilaku, atau pola yang ada dalam populasi atau sampel tertentu.

2. Penelitian Eksploratif

Penelitian ini dilakukan ketika peneliti ingin memahami lebih dalam tentang suatu fenomena yang belum banyak diketahui atau dipahami. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi pertanyaan penelitian yang lebih rinci atau mengembangkan teori baru.

3. Penelitian Kausal (Penelitian Eksperimen)

Penelitian kausal bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih variabel. Ini melibatkan manipulasi satu atau lebih variabel independen untuk melihat dampaknya terhadap variabel dependen.

Desain eksperimen sering digunakan dalam penelitian ini.

4. Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional fokus pada mencari hubungan antara dua atau lebih variabel tanpa mengintervensi variabel tersebut. Ini dapat memberikan wawasan tentang sejauh mana dua variabel berkaitan satu sama lain.

5. Penelitian Kualitatif

7 Politis Y. & Siskos. Y, Multicriteria methodology for evaluation of a Greek engineering department, European Journal of Operational Reserarch, Vol. 156, No. 1, 2014, hlm. 223-240

(9)

Penelitian kualitatif mengeksplorasi makna, interpretasi, dan pemahaman mendalam tentang suatu fenomena. Metode penelitian ini melibatkan pengumpulan data berupa wawancara, observasi, atau analisis teks, dan fokus pada pemahaman konteks dan pengalaman individu.

6. Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif mengumpulkan data yang dapat diukur secara numerik dan menggunakan analisis statistik untuk menguji hipotesis dan membuat generalisasi. Ini sering digunakan dalam penelitian ilmiah dan sosial.

7. Penelitian Terapan

Penelitian terapan memiliki tujuan untuk menghasilkan pengetahuan yang dapat diterapkan dalam konteks praktis. Penelitian ini sering dilakukan dalam industri, pemerintahan, atau organisasi untuk memecahkan masalah spesifik atau mengembangkan produk atau layanan baru.

8. Penelitian Tindakan (Action Research)

Penelitian tindakan dilakukan oleh praktisi atau dalam konteks tertentu, seperti dalam pendidikan, untuk memperbaiki praktik atau kondisi tertentu. Tujuan utamanya adalah perbaikan langsung dalam situasi praktis.

9. Penelitian Longitudinal

Penelitian longitudinal melibatkan pengumpulan data dari subjek yang sama selama periode waktu yang panjang. Ini memungkinkan peneliti untuk memahami perubahan seiring waktu dan mengidentifikasi tren.

10. Penelitian Campuran (Mixed-Methods Research)

Jenis penelitian ini menggabungkan elemen penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang fenomena tertentu.

11. Penelitian Kepustakaan (Literature Review)

Penelitian kepustakaan tidak melibatkan pengumpulan data baru, tetapi melibatkan analisis dan sintesis literatur yang ada tentang suatu topik atau masalah penelitian.

Pada bidang manajemen pendidikan, terdapat berbagai jenis penelitian yang dapat dilakukan untuk memahami, meningkatkan, atau mengembangkan pengelolaan

(10)

lembaga pendidikan. Berikut adalah beberapa macam penelitian manajemen pendidikan:8

a. Penelitian Efektivitas Sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana suatu sekolah mencapai tujuan pendidikan, baik dalam hal prestasi akademik siswa maupun dampak sosialnya. Penelitian ini sering melibatkan analisis data ujian, pengukuran kepuasan siswa, dan evaluasi program sekolah.

b. Penelitian Kepemimpinan Pendidikan. Fokus penelitian ini adalah pada peran dan praktik kepemimpinan dalam konteks pendidikan. Ini mencakup penelitian tentang kepemimpinan kepala sekolah, administrator, dan pemimpin pendidikan lainnya dalam mengelola sekolah dan mencapai tujuan pendidikan.

c. Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia. Penelitian ini mengkaji pengelolaan sumber daya manusia dalam lembaga pendidikan, termasuk rekrutmen, pelatihan, pengembangan, evaluasi kinerja staf, dan masalah- masalah lain yang berkaitan dengan tenaga kerja pendidikan.

d. Penelitian Kebijakan Pendidikan. Penelitian ini fokus pada analisis dan evaluasi kebijakan pendidikan, baik di tingkat nasional maupun di tingkat lembaga pendidikan. Tujuannya adalah untuk memahami dampak kebijakan dan memberikan rekomendasi perbaikan termasuk kebijakan pengelolaan anggaran dan sumber daya keuangan dalam lembaga pendidikan. Hal tersebut mencakup analisis pengalokasian dana, pemantauan pengeluaran, dan strategi pendanaan.

e. Penelitian Evaluasi Program Pendidikan. Penelitian ini melibatkan penilaian terhadap efektivitas program-program pendidikan, termasuk program pembelajaran, program pengembangan karyawan, dan program-program lainnya yang ada dalam lembaga pendidikan.

f. Penelitian Manajemen Teknologi Pendidikan. Penelitian ini mengkaji penggunaan teknologi dalam konteks pendidikan. Ini termasuk evaluasi efektivitas alat-alat teknologi, strategi integrasi teknologi, dan dampak teknologi terhadap pembelajaran.

8 Naga Vamski Krisna Jasti, V. Venkateswaran, Srinivas Kota, Kuldip Singh Sangwan, A literature review on total quality management (models, frameworks, and tools and techniques) in higher education, The TQM Journal, Vol. 34 Issue 5, 2022, hlm. 31-48

(11)

g. Penelitian Kepuasan Stakeholder. Penelitian ini bertujuan untuk memahami tingkat kepuasan berbagai stakeholder dalam lembaga pendidikan, termasuk siswa, orang tua, guru, dan administrator. Ini dapat membantu dalam meningkatkan hubungan dan pelayanan kepada mereka. Penelitian ini sekaligus mengkaji konflik yang mungkin muncul dalam lembaga pendidikan dan strategi untuk mengelolanya. Ini termasuk konflik antara staf, siswa, atau dengan orang tua.

h. Penelitian Inklusi Pendidikan. Penelitian ini memfokuskan pada pengelolaan program inklusi pendidikan yang menerima siswa dengan kebutuhan khusus.

Ini melibatkan analisis kebijakan, praktik pengajaran, dan efektivitas pendekatan inklusi.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian memiliki manfaat yang sangat luas dan relevan dalam berbagai bidang kehidupan. Secara umum terdapat beberapa manfaat utama dari penelitian:9

1. Peningkatan Pengetahuan. Penelitian merupakan cara utama untuk memperluas pengetahuan manusia. Melalui penelitian, kita dapat menjelajahi dunia, memahami fenomena, dan mengejar pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai topik, mulai dari ilmu alam dan sosial hingga seni dan budaya.

2. Meningkatkan Inovasi. Penelitian adalah dorongan utama di balik inovasi.

Penemuan baru dan temuan dari penelitian dapat memicu perkembangan teknologi, pengembangan produk baru, atau penemuan metode baru dalam berbagai bidang, seperti ilmu kesehatan, teknologi informasi, dan industri.

3. Pengembangan Kebijakan. Penelitian berperan penting dalam pengembangan kebijakan pemerintah dan organisasi. Temuan penelitian digunakan sebagai dasar untuk membuat kebijakan yang efektif dan efisien dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. Kebijakan juga menjadi payung untuk memecahankan berbagai masalah. Misalnya, penelitian membantu dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang kompleks.

9 Akhmad Syafi’i, Muhammad Saied, dan Arif Rohman Hakim, Efektivitas Manajemen Pendidikan Dalam Membentuk Karakter Diri, Journal of Economic and Bussiness UBS, Vol. 12, No. 3, 2023, hlm. 124-136

(12)

Metode penelitian membantu kita mengidentifikasi akar masalah, mengumpulkan data relevan, dan mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah tersebut. Sehingga, penelitian membantu untuk merumuskan kebijakan yang relevan dan mencegah terjadinya masalah.

4. Peningkatan Pendidikan. Penelitian di dunia pendidikan membantu dalam pengembangan kurikulum yang lebih baik, metode pengajaran yang efektif, dan strategi evaluasi yang akurat. Ini juga membantu meningkatkan pemahaman tentang bagaimana siswa belajar dan bagaimana meningkatkan hasil belajar mereka.

Penelitian manajemen pendidikan memiliki manfaat yang sangat penting dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi lembaga-lembaga pendidikan.

Berikut adalah beberapa manfaat khusus dari penelitian manajemen pendidikan:10 1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Penelitian manajemen pendidikan membantu lembaga pendidikan dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah-masalah yang dapat memengaruhi kualitas pendidikan. Ini dapat berdampak positif pada prestasi akademik siswa dan pengalaman pendidikan mereka secara keseluruhan.

2. Pengembangan Kebijakan yang Lebih Baik

Hasil penelitian manajemen pendidikan digunakan sebagai dasar untuk merancang dan merevisi kebijakan pendidikan. Ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang perlu diperbaiki dalam sistem pendidikan.

3. Peningkatan Efisiensi Operasional

Penelitian dapat membantu dalam mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya, termasuk alokasi anggaran, manajemen staf, dan infrastruktur fisik.

4. Evaluasi Program Pendidikan

Penelitian manajemen pendidikan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program-program pendidikan yang ada. Ini membantu dalam menentukan

10 Maria & Sediyono, Penelitian Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Berbasis TIK Di Sekolah, Jurnal Kelola UKSW Vol. 4, No. 1, 2016, hlm. 59-71

(13)

apakah program-program tersebut memenuhi tujuan mereka atau perlu diperbaiki.

5. Peningkatan Kepemimpinan Pendidikan

Penelitian dapat memberikan wawasan tentang praktik kepemimpinan yang efektif dalam pendidikan. Ini membantu dalam pengembangan pemimpin pendidikan yang lebih baik, seperti kepala sekolah dan administrator.

6. Meningkatkan Kepuasan Stakeholder

Penelitian dapat menggali pandangan dan kepuasan berbagai stakeholder dalam lembaga pendidikan, seperti siswa, orang tua, guru, dan staf administrasi.

Informasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan hubungan dan pelayanan kepada mereka.

7. Pengembangan Model Terbaik

Penelitian manajemen pendidikan dapat menghasilkan model terbaik atau praktik terbaik dalam pengelolaan lembaga pendidikan. Ini dapat diadopsi oleh lembaga pendidikan lainnya untuk mencapai hasil yang lebih baik.

8. Pemecahan Masalah Spesifik

Penelitian dapat membantu lembaga pendidikan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah spesifik yang mereka hadapi, seperti tingkat putus sekolah yang tinggi, kurangnya dana, atau masalah disiplin.

9. Pengembangan Riset Lanjutan

Temuan dari penelitian manajemen pendidikan dapat menjadi dasar untuk penelitian lanjutan dalam bidang ini. Ini membantu dalam membangun pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang manajemen pendidikan.

10. Peningkatan Akuntabilitas

Penelitian manajemen pendidikan juga dapat meningkatkan tingkat akuntabilitas lembaga pendidikan. Dengan memantau dan mengevaluasi kinerja mereka, lembaga pendidikan dapat lebih bertanggung jawab kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

(14)

F. Ciri-Ciri Penelitian Ilmiah

Penelitian ilmiah memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari jenis penelitian lainnya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama dari penelitian ilmiah:11 1. Berdasarkan metode Ilmiah. Penelitian ilmiah didasarkan pada metode ilmiah yang sistematis dan terorganisir. Ini mencakup perencanaan, pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil dengan menggunakan pendekatan logis dan objektif.

2. Terdapat hipotesis atau pertanyaan penelitian. Penelitian ilmiah biasanya dimulai dengan merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang dapat diuji. Hipotesis ini merupakan asumsi awal yang akan diuji dengan menggunakan data empiris.

3. Pengumpulan data sistematis. Penelitian ilmiah melibatkan pengumpulan data yang sistematis dan terstruktur. Data dapat diperoleh melalui observasi, eksperimen, survei, wawancara, atau analisis bahan pustaka, tergantung pada metode penelitian yang digunakan.

4. Analisis statistik. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ilmiah kemudian dianalisis secara statistik atau menggunakan metode analisis yang sesuai. Ini membantu dalam menguji hipotesis dan menarik kesimpulan yang berdasarkan bukti empiris.

5. Adanya Reproduksibilitas. Penelitian ilmiah harus dapat direproduksi oleh peneliti lain yang mengikuti metode yang sama. Ini penting untuk memastikan validitas hasil dan menguji keandalan temuan.

6. Kontrol Variabel. Penelitian ilmiah mencoba untuk mengontrol variabel- variabel yang dapat memengaruhi hasil penelitian, sehingga efek dari variabel yang diuji dapat diamati dengan jelas.

7. Penggunaan Literatur Ilmiah. Penelitian ilmiah memanfaatkan literatur ilmiah yang ada untuk mendukung kerangka teoritis dan konteks penelitian. Hal ini juga membantu dalam mengidentifikasi pengetahuan yang telah ada.

11 James Joseph Scheurich, 2001, Research Method in the Postmodern (Qualitative Studies on Management Education), New York: Routledge Falmer, hlm. 27

(15)

8. Penggunaan Citraan dan Referensi. Penelitian ilmiah harus menghormati hak cipta dan memberikan referensi yang tepat kepada sumber-sumber yang digunakan. Ini memungkinkan pembaca untuk mengakses informasi lebih lanjut.

9. Pembahasan dan Kesimpulan. Setelah analisis data, penelitian ilmiah menghasilkan pembahasan dan kesimpulan yang merinci temuan penelitian, menjelaskan implikasi hasil, dan mengarahkan penelitian masa depan.

10. Publikasi. Penelitian ilmiah yang signifikan umumnya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah atau forum ilmiah lainnya. Ini memungkinkan komunitas ilmiah untuk mengevaluasi, mengulas, dan membangun pengetahuan yang ada.

11. Objektivitas dan Netralitas. Penelitian ilmiah harus objektif dan netral. Peneliti harus menghindari bias pribadi atau kepentingan yang dapat memengaruhi hasil penelitian.

12. Etika Penelitian: Penelitian ilmiah harus dilakukan dengan mematuhi etika penelitian, termasuk perlindungan subjek penelitian, penggunaan sumber yang sah, dan keterbukaan tentang metode penelitian.

Karakter penelitian manajemen pendidikan dapat ditentukan oleh fokus spesifiknya pada eksplorasi, analisis, dan peningkatan berbagai aspek manajemen dan kepemimpinan lembaga pendidikan. Berikut adalah ciri-ciri utama penelitian manajemen pendidikan:

1. Fokus pada Institusi Pendidikan: Penelitian manajemen pendidikan terutama berkonsentrasi pada sekolah, perguruan tinggi, universitas, dan institusi pendidikan lainnya. Hal ini bertujuan untuk memahami bagaimana lembaga- lembaga ini diorganisir, dioperasikan, dan dipimpin.

2. Berorientasi pada Peningkatan: Tujuan utama penelitian manajemen pendidikan adalah untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dalam organisasi pendidikan. Hal ini mencakup peningkatan proses administratif, praktik kepemimpinan, dan efektivitas lembaga pendidikan secara keseluruhan.

3. Penelitian Terapan: Penelitian manajemen pendidikan sering kali menggunakan pendekatan terapan, dengan fokus pada tantangan dunia nyata

(16)

dan solusi praktis. Para peneliti berupaya mengatasi permasalahan yang dihadapi para pemimpin dan administrator pendidikan sehari-hari.

4. Interdisipliner: Penelitian manajemen pendidikan diambil dari berbagai bidang, termasuk pendidikan, bisnis, psikologi, sosiologi, dan administrasi publik.

Pendekatan interdisipliner ini membantu peneliti memperoleh pemahaman holistik tentang manajemen pendidikan.

5. Berbasis Bukti: Mirip dengan bentuk penelitian ilmiah lainnya, penelitian manajemen pendidikan bergantung pada bukti empiris. Para peneliti mengumpulkan dan menganalisis data untuk mendukung temuan mereka, memastikan rekomendasi didasarkan pada wawasan berbasis data.

6. Implikasi Kebijakan: Penelitian manajemen pendidikan sering kali menjadi masukan bagi kebijakan dan praktik pendidikan. Temuan penelitian dapat mempengaruhi keputusan yang diambil oleh pembuat kebijakan dan administrator pendidikan di berbagai tingkat, mulai dari sekolah lokal hingga departemen pendidikan nasional.

7. Kepemimpinan dan Tata Kelola: Penelitian manajemen pendidikan sering kali menyelidiki gaya kepemimpinan, struktur tata kelola, dan proses pengambilan keputusan dalam lembaga pendidikan. Ini mengeksplorasi bagaimana kepemimpinan yang efektif dapat berdampak pada hasil siswa dan kinerja organisasi.

8. Peningkatan Kualitas: Peningkatan kualitas adalah tema sentral dalam penelitian manajemen pendidikan. Para peneliti bertujuan untuk mengidentifikasi strategi yang meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan oleh institusi dan mendorong hasil pembelajaran yang lebih baik bagi siswa.

9. Kesetaraan Pendidikan: Banyak penelitian dalam penelitian manajemen pendidikan berfokus pada isu-isu yang berkaitan dengan kesetaraan dan inklusivitas dalam pendidikan. Para peneliti mengeksplorasi bagaimana praktik manajemen dapat membantu mengurangi kesenjangan dalam akses terhadap pendidikan berkualitas.

(17)

10. Pembelajaran Berkelanjutan: Penelitian manajemen pendidikan mengakui bahwa lembaga pendidikan bersifat dinamis dan terus berkembang. Para peneliti menekankan pentingnya pembelajaran berkelanjutan, adaptasi, dan inovasi dalam mengelola organisasi pendidikan secara efektif.

11. Pengukuran dan Penilaian: Para peneliti di bidang ini sering menggunakan alat pengukuran dan penilaian untuk mengevaluasi kinerja lembaga pendidikan, praktik kepemimpinan, dan dampak kebijakan atau intervensi tertentu.

12. Pertimbangan Etis: Prinsip-prinsip etis, seperti memastikan persetujuan berdasarkan informasi dan melindungi hak-hak peserta, memainkan peran penting dalam penelitian manajemen pendidikan. Peneliti harus mematuhi standar etika ketika melakukan penelitian yang melibatkan subjek manusia.

Secara keseluruhan, penelitian manajemen pendidikan berorientasi pada peningkatkan institusi pendidikan, meningkatkan praktik kepemimpinan, dan mempromosikan akses yang adil terhadap pendidikan berkualitas bagi semua siswa. Ini adalah bidang dinamis yang merespons kebutuhan dan tantangan yang terus berkembang di sektor pendidikan.

(18)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan memiliki peran krusial dalam perkembangan masyarakat dan pembentukan individu yang berkualitas. Sistem pendidikan yang efektif menjadi kunci kemajuan dan daya saing suatu negara di tingkat global. Oleh karena itu, manajemen pendidikan memiliki peran penting dalam pengelolaan berbagai aspek pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

Perubahan sosial, teknologi, dan ekonomi yang pesat menimbulkan tantangan baru bagi lembaga-lembaga pendidikan. Pembaruan kurikulum, penggunaan teknologi pendidikan, pengelolaan sumber daya, dan kepemimpinan yang efektif semakin mendesak. Para pemangku kepentingan pendidikan berhadapan dengan tekanan untuk mengatasi perubahan ini secara efektif.

Penelitian manajemen pendidikan merupakan alat yang efektif untuk mengidentifikasi solusi terhadap masalah-masalah ini. Dengan pendekatan ilmiah dan data empiris, penelitian ini dapat membantu meningkatkan efektivitas pengelolaan pendidikan, memahami dampak kebijakan pendidikan, mengembangkan praktik kepemimpinan yang efektif, dan meningkatkan hasil pendidikan secara keseluruhan. Selain itu, manajemen pendidikan bukan hanya bidang studi, tetapi juga aspek budaya yang memengaruhi dan dipengaruhi oleh masyarakat. Ini mencerminkan keragaman dan inklusivitas dalam dunia pendidikan dan penelitian.

Isu utama dalam penelitian manajemen pendidikan adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan mengatasi ketidaksetaraan pendidikan. Hal ini melibatkan peningkatan akses pendidikan, pencapaian akademik siswa, dan pemberdayaan guru. Penelitian manajemen pendidikan memiliki peran penting dalam

(19)

menghadapi tantangan-tantangan ini dan menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik.

B. Daftar Rujukan

Akhmad Syafi’i, Muhammad Saied, dan Arif Rohman Hakim, Efektivitas Manajemen Pendidikan Dalam Membentuk Karakter Diri, Journal of Economic and Bussiness UBS, Vol. 12, No. 3, 2023

Carrie Williams, Research Methods, Journal of Bussiness & Economic Research, Vol. 5, No. 3, 2007

Christopher Grey dan Nathalie Mitev, Management Education: A Polemic, Management Learning Journal, Vol. 26, Issues 1, 2018, https://doi.org/10.1177/135050769502600105

Donald R. Bacon, What Works Best: A Systematic Review of Actual Learning in Marketing and Management Education Research, Journal of Marketing Education, Vol. 44, Issues 1, 2022,

James Joseph Scheurich, 2001, Research Method in the Postmodern (Qualitative Studies on Management Education), New York: Routledge Falmer

Liudmyla V. Krymets, Oleksandr H. Sainko, Olha O. Bilyakovska, Oleg, Yu.

Zakhrov, dan Dora H. Inova, Quality management in higher education:

Developing the methodology on the basis of toal quality management, Review of Education, Vol. 3, No. 3, 2021 ,

Maria & Sediyono, Penelitian Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Berbasis TIK Di Sekolah, Jurnal Kelola UKSW Vol. 4, No. 1, 2016,

Naga Vamski Krisna Jasti, V. Venkateswaran, Srinivas Kota, Kuldip Singh Sangwan, A literature review on total quality management (models, frameworks, and tools and techniques) in higher education, The TQM Journal, Vol. 34 Issue 5, 2022,

Peter F. Drucker, Manajemen (Task, Responsibilities, Research, and Practices), New York: E.P Dutton, 1986,

Politis Y. & Siskos. Y, Multicriteria methodology for evaluation of a Greek engineering department, European Journal of Operational Reserarch, Vol.

156, No. 1, 2014,

Sri Supiah Cahyati, Tukiyo, Nanda Saputra, Julyanthry, How to Improve the Quality of Learning for Early Childhood? An Implementation of Education Management in the Industrial Revolution Era 4.0, Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. 6, Issue 5, 2022,

Referensi

Dokumen terkait

Kategori Publikasi Jurnal Ilmiah : Jurnal Ilmiah Internasional/Internasional Bereputasi (beri Ppada kategori yang tepat) Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi.. P

[r]