• Tidak ada hasil yang ditemukan

HIPERTENSI ESSENSIAL (UPTD Puskesmas Sememi)

N/A
N/A
lutfi chakim

Academic year: 2024

Membagikan "HIPERTENSI ESSENSIAL (UPTD Puskesmas Sememi)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

NIP: 19690826 200212 2 003 1. Pengertian Infark serebral/stroke merupakan defisit neurologis fokal yang

terjadi mendadak, lebih dari 24 jam dan disebabkan oleh faktor vaskuler.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penyakit infark serebral/stroke di Puskesmas Sememi

3. Kebijakan Untuk

4. Referensi Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Klinis bagi Dokter di Fasyankes Primer.

5. Prosedur/Langk ah

1. Anamnesa keluhan pasien.

2. Mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien 3. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tanda-tanda vital

meliputi: tekanan darah, nadi , pernafasan. Pemeriksaan kepala/leher, dada, perut , dan ekstrimitas.

4. Pemberian terapi : a. Penatalaksanaan

a. Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC.

b. Pertimbangkan intubasi jika kesadaran stupor atau koma atau gagal nafas.

c. Pasang jalur infus IV dengan larutan NaCl 0,9% dengan kecepatan 20 ml/jam (jangan memakai cairan hipotonis seperti dekstrosa 5% dalam air dan SALIN 0,45%

karena dapat memperhebat edema otak).

d. Berikan O2: 2-4 liter/menit via kanul hidung.

e. Jangan memberikan makanan atau minuman lewat mulut.

Stroke Hemoragik

a. Menurunkan tekanan darah untuk mencegah perdarahan ulang pada orang yang dasarnya normotensif (tensi normal) diturunkan sampai sistolik 160 mmHg, pada orang dengan hipertensi sedikit lebih tinggi.

b. Tekanan dalam rongga tengkorak diturunkan dengan cara meninggikan posisi kepala 15-30% (satu bantal) sejajar dengan bahu

Pasien dirujuk setelah kondisi lebih stabil.

(2)

5. Konseling dan Edukasi

a. Mengedukasi keluarga agar membantu pasien untuk tidak terjadinya serangan kedua.

b.Jika terjadi serangan berikutnya segera mendatangi pelayanan primer.

c. Mengawasi agar pasien teratur minum obat.

d. Membantu pasien menghindari faktor risiko.

6. Kriteria rujukan

Semua pasien stroke setelah ditegakkan diagnosis dan diberikan penanganan awal selanjutnya dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis saraf.

6. Diagram Alir Mulai

selesai Anamnesa dan

pemeriksaan fisik Kartu status

Penegakan diagnosis Infark serebral

a. Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC.

b. Pertimbangkan intubasi jika kesadaran stupor atau koma atau gagal nafas.

c. Pasang jalur infus IV dengan larutan NaCl 0,9% dengan kecepatan 20 ml/jam (jangan memakai cairan hipotonis seperti dekstrosa 5% dalam air dan SALIN 0,45% karena dapat memperhebat edema otak).

d. Berikan O2: 2-4 liter/menit via kanul hidung.

e. Jangan memberikan makanan atau minuman lewat mulut.

BAIK

KIE

tidak ya

Rujuk RS Form informed consent

Lembar observasi pasien rujukan

(3)

7. Unit terkait 1.1 Unit layanan IGD 1.2 Unit layanan Poli umum 1.3 Unit layanan KIA

(4)
(5)
(6)

Referensi

Dokumen terkait