Ratih Suri W, Bambang Sho.fari J Kesehqt Masr Indones
SISTEM INFORMASI SURVEILANS INFEKSI LUKA OPERASI UNTUK MEMBANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIS DAN ADMINISTRASI DI KAMAR OPERASI BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
dT.H. SoEwoNDo KENDAL
(MANFAAT UNTUK PERBAIKAN MUTU PELAYANAN TINDAKAN BEDAH)
Ratih Sari Wardani r, Bambang Shofari2
Surveillance
Information
System ofSurgical Wound Infection
toSupport The Clinical
andAdministrative
DecisionMaking in Operation
Room of BadanRumal Sakit Umum
Daerah(BRSUD) dr. H.
SoewondoI(endal
( Significancefor Quality Improvement
Services on Surgical)ABSTRAK
Latar belakang: Pengenttalian infeksi nosokomial merupakan salah satu upaya mengembonglcan kualitas pelal'onan rumah sakit. Salah satu pengendalian infel<si nosokotnial adalah surveilens infeksi luka operasi.
Penelitqn pendahuluan mentutjukka bahwa surveilen lulo operasi di BRSUD Kendal belum maksimal'karencr keterlambatan dan'keticlakukuratan pengolahan data yang berimbas pacla keticlaklengkapan dan kesulitan ol<ses
data dan informasi. Tuiuan penelitian ini adalah untuk mengetahui disain system informasi surveilens infeksi nosokomial luka operasi 1,ang sesuai dengan kebutuhan pembuatan keputusan klinis clan administrative cli ruang operasi. Metode. Penelitian ini menggunakan disain elaperimen kuasi dengan perlakuan berulang. Analisis daia dikerialcan tlengan content analysis dari data hasil interview, analisis ctiskriptif untuk clata haiil uitcoba. clan
qnalisis kuantitatif untuk nrcnemukan perbedaan tampilan antara system lqma dan baru. Subjei penelitian adttlah direktur tamah sakit, ketua homite medis, ketua komite pengendalian infelcsi nosokomial, kepala instalasi operasi, dokter bedah, dan staf surveilens. Objek penelitian adalah system informasi surteilens infel<si luka operasi untuk mendukung pembuatan keputusan klinis dan administrative di ruang operasi. Hasil; penelitian ini
menghasilkan sebuah disain syslent infurmasi surveilens infeksi luka operasi termisuk disain busis tlata masukan dan keluaran dan intedace. Penerapan system ini dirasalcan dapat membuat pengelolaan system informasi lebih sederhana, muclah, lengkap, cepat, clan menclukung lcebutuhan pembuatan
irprlrron
klinis clan aclministratiye.Simpulan
:
system surveilens infeksi luka operasi yang diterapkan dapat mengatasi kelernahan system lamu Ithususnya dalqm hal kesederhanaan, kemudahan, kecepatan, dan kerepresentatifan tlata.I(otcrkuuci: system infotmasi. surveilens, infeksi luka operasi
ABSTRACT
Background; Nosocomial inJbction control is one of efforts to increase the hospital services quality-. One of the nosocomial infection controls is surgical wound infection surveillance. Introductory research shou,ed that the surgical wottnd infection sw'veillance in BRSUD dr. H. Soewondo Kendal has not heen msximalll'carried out becuuse of the late and inuccurate data processing as well as the incompleteness and dfficulty of uccessirtg the data anrl inftrmation. Obiective of this research is to find out the information system design of surgical wowd infection surveillance which nteets the needs of clinical and administrative decision malcing in Operation Room
of
BRSUD dr. H. Soewondo Kendal. Method: The research design is the repeated treatment design
of
quasi-experiment. The analysis was done through content analysk towards the result of the interview, descriptive onalysis towards the result of the try out, ond quantitative analysis to find out the performance dffirence between the old system qnd the new one. The subjects of this research were the head of the hospital, the medicul chief
committee, the chief contmittee of nosocomial infection control, the head of central operation instollation, surgeon, ctnd surveillance ofJicers. The object
of
this research was surveillance information system of surgical vlotmcl infection to sltpport the clinical and administt"ative decision making in Operation Room. Result of this research isan infonnation systetfi design of surgical wound infection su,rveillance including input and olttput clesign, dqtabase, and interface. Then,
it
is continued with the system building which finally results in suneillance information system of surgical wountl infection to support the clinical and administrative decision making in Operation Room. Cottclusion:It
can be concluded that surveillance information system of surgical wound infectioncun
overcornethe
weaknessesof the old
systemin
simplicity, acceptability, accessibilitT,, representativeness, tutd tinrcliness. The petformance evqluation of the respondents shov's that they extremely agree with the new system und there is a significant dffirence between the old system and the new one. lt is suggested to develop other study of nosocomiul infection swyeillance.Key w o r d s : iufo rm atio n s y s t e ilx, s u rv e il I a n c e, s w' gic al wo un d infe c tio n.
I Pengajar pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhanrmadiyah semarang : Pengajar pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Vol 2 No 2 Tahun 2005 Sistem Informasi Surveilens Luka Operasi
PENDAHULUAN
Badan Rumah
Sakit Umum
DaerahDr. H.
Soewondo KabupatenKendal (BRSUD)
adalah rumah sakit kelasB
non pendidikandi
dengan kapasitas 180 tempattidur
dan tenaga keseluruhan 340 orang. ManajemenBRSUD
Kendal pernah memperrleh bantuan SistemInformasi Akuntansi
dari Departemen DalamNegeri
akan tetapi karenatidak diikuti
dengan pelatihan dan persiapan sistem, makainfrastruktur
sisteminformasi
yang telah terp:rsanglebih
kurang5
tahuntidak
digunakan dan akhirnya banyak yang rusak dan difungsikan untuk kegiatanlain.
Sehubungan denganvisi
BRSUDKendal, pimpinan
berkeinginanuntuk
membangi,ui h.embali SistemInformasi
Manajemen RumahSakit (SIMRS) (RSUD, 2001).
Sehubungan dengan kompleknya masalahdi
RumahSakit,
dalam pengembangan tersebut memerlukan pemilihan metode dan prioritas sistem yang akan dikembangkan terlebih dahulu. Menurut Suryadi(1998)
dalam mengembangkan suatu sistem informasi dapatdipilih
proses kegiatan atau proses informasi yang menjadi faktor kunci keberhasilan di rumah sakit.Faktor
kunci
keberhasilanBRSUD
Kenclal dalam menghadapi akreditasi rumahsakit
adalah pengendalianinfeksi
nosokomial.Hal ini
sesuai dengan temuandi Amerika
Serikat insidensi inoslebih kurang 5%
darijumlah
40juta
pasienyang dirawat tiap
tahunnyadan
angka kematiannya mencapai 1% serta beban biaya penanggulangann:\/a ntencapaii0 milyar
dollar per tahun dan selamath
1986-1996dari
5g3.344oplr*ii
rJi i<amar operasi terdapai 38% pasien mengalami inos dimanaTTo/o meninggal dunia dang3Yo infeksi diperoleh selama operasi (Suara Merdeka, 2001; Mangram AJ dkk, 1999). Sedangkandi
RSUPDr
Sardjito insidensi Inas dari kamar operasi 5,9o/o dan insidensi inos di bangsal bedah RSUP Karyacli 30-40% (Suara Merdel<a, 2AAl; Heyder, 2000).Mengingat
besamya rnasalahdan ken:gian vang diakibatkannya maka
diperlukan upaya pengendalianuntuk
mengurangirisiko infeksi di kamar
operasi sebagai salah satuupaya
untuk peningkatan mutu pelayanan.Untuk
evaluasi terhadap mutu pelayanan kamar operasi diperlukan data surveilans yang dapat menghasilkan informasi guna pengambilan keputusanklinis
dan administrasi.Surveilans adalah
pengamatan terus-menerus,aktif, sistimatis terhadap kejadian dan
masalah kesehatan pacla suatupopulasi
sertaperistiwa yaug
meulpengaruhiterjadinya
masalah kesehatan (KusnantoH,
1997).Studi di Amerika
Serikat rnenunjukkan bahwa program pengendalian infeksinosokomial (PIN)
dengankegiatan
surveilansmampu
menurunkankejadian infeksi
nosokomial sebanyak 32a/o sedangkan programPlN
tanpa surveilans kejadian infeksi nosokomial meningkat 18%(Depkes, 2001).
Berdasarkan
studi
pendahuluan surveilar:s pengendalianinfeksi di kamar
operasi BRSUD I(endal belum dilakukan baik rnanual maupun konir',:rterisasi sehingga masih sulit melakukan evaluasi peningkatanmutu
pelayananrumah sakit.
Na;;:,,.i:.. siidah tersediaformulir
pengumpul data hasil kegiatan surveilansyang benipa
sensusharian rilallgall
(bedah).Formulir
tersebutisinya
berupa variabeljumlah infeksi
danjenis infeksi.
Sehingga data yang dihasilkan olehformulir
tersebut belum sepenuhnyabisa digunakan untuk analisis,
karenabelum lengkap memuat data minimum
yangdiperlukan untuk kegiatan surveilans. Adapun data minimum pada formulir pengumpul
data surveilans hams dapat mengidentifikasi data demografimeliputi
nama,uillur,'jenis
kelamin, nomor rekam medis, ruang perawatanjenis
pelayanandan
tanggal masuk keluar rumah sakit, jenis/lokasianatomi infeksi, kuman penyebab, naffra petugas, antibiotilca yang digunakan dan
faktor risiko(Depkes, 2001).Disamping itu
datarekam medis
sebagai data dasaruntuk
mendukung kegiatan surveilansinfeksi di
kamar operasibelum
dapat menyajikan data dan informasi yang lengkap sebab pengisianformulir rekam medis masih
seringkosong,
diherjakan secara manual sehingga pemrosesan data dalamhal
kecepatan dan keakuratanbelum
sesuai yang diharapkan serta belum terintegrasinya datadalarn suatu
databasesehingga
menyebabkankesulitan dalam
pembaharuan, pengaksesan dan penggunaan data bersama untuk kegiatan lain.Ratih Sari W, Barubang Shofuri J Kesehat Mas1, Indones
Berdasarkan masalah-masalah
di
atas,maka
manajerBRSUD Dr. H.
Soewondo Kendal memerlukan sisteminformasi
surveilansdi
kamar operasi yang akan digunakan sebagai dasar untuk membangunatau
mengembangkan SIMRS dengan jaringan. Yang akhirnya dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusanbaik klinis
maupun administrasi, Adapun masalah penelitiannya,adalah
"Bagaimanakah rancanganSistem Informasi
SurveilansInfeksi Luka
Operasi(SIS-LO)
berbasiskomputer yang dapat
digunakanuntuk
membantu pengambilan keputusanklinis
dan administrasidi Kamar
OperasitsRSUD
Dr.H.SoewondoI(endal
sehingga dapat bermanfaat untuk perbaikanmutu
pelayanan tindakan bedah ?". Pada penelitianini,
dibatasi hanya untuk perancangarl sistem informasinya saja, sedarrgkan jaringan untuk mendukung perancangan diluar pembahasan.Tujuan,umum penelitian rintuk mengetahui rancangan
SIS-IO
yang sesuai dengan kebutuhan pengambilan keputusanklinis
danadministrasi di
kamar operasi BRSUDDr. H.
Soewondo Kendal.Sedang
tujuan
khususnya adalah(a)
Mengetahui masalah-masalah surveilansILO yang
dihadapi sekarangyang
dapat diselesaikan dengan bantuan komputer,(b)
Mengetahui kebutuhan informasiyang dibutuhkan oleh tiap level
manajemenuntuk
metnbantu pengambilan keputusanklinis
danadministrasi ILO di
kamar operasi. (c) Mengetahui basis data (database), manajemen basisdata
dan model basis data yang sesuai clengan model pengambilan keputusan baikklinis
maupun administrasi,(d) Mengetahui
rancanganSIS-ILO di BRSUD Dr. H.
SoewondoKendal dan (e)
Mengetahui software yang dihasilkan sesuai kel:utuhan.METODOLOGI
Penelitian
dilakukair dalam dua tahap, yaitu
tahap1 : meneliti
proses-proses informasisurveilans ILO yang digunakan
sebagaidasar dalam
perancangansistem informasi
dengan menerapkan langkah-langkahpada metode SDLC. Tahap 2 : uji coba SIS-ILO
dengan kuasi eksperimental The Repeated --Trcatment Design. Penilaian keberhasilan percobaan tersebut dengan menggunakanindikator atribrri sisteni
surveilans,yaitu
kesederhanaan, akseptabilitas, aksesbilitas, kerepresentatifan dan ketepatan waktu. Penilaian dilakukan sebanyak 4kali
(CookTD,
1979), seperti gambar dibawahini
:[-o;l-r-[";l t IET{E
eD60
Gambar
I
The Relteated Treqtntent Design I(eterangan:01 adalah observasi yang dilakukan sebelum intervensi (sistem lama) O2 hdalah observasi yang dilakukait sesudah intervensi pertama (sistem baru) O3 adalah observasi yang dilal<ukan sesudah sistem berjalan (sistem baru) Oa adalah observasi yang dilakul<an sesudah intervensi kedua (sistem baru)
X
adalah trealnrcilt atau ekspclitnctt atatt intervensif
adatah tanpa treatnten / atau tanpa intervensiObyek yang diteliti adalah
proses-
prosesinformasi yang terdiri dari
struktur-struktur informasid*
prorrdur-prosedurinformasi
(Lippeveld, 2000). Subyek yang diamatimeliputi
Kepala Badan RumahSakit, Ketua i(omite Medis, I(etua
Panitia pengendalianInos, Kepala IBS,
Dokter Operator dan 9 orang petugas Surveilans,jumlah
seluruh responden 14 orang.1
]'
Vol 2 No 2 Tahun 2005 Sistem Informasi Surveilens Luku Operosi
Sumber data
untuk
merancangSIS-IO terdiri dari
sumber data primeryaitu
kendala sistem, kebutuhaninformasi
dan rnodel pengambilan keputusan pada sr:tiaplevel
manajemen. Dan sumber data sekundernya adalah rencana strategis, kebijakan pengendalian infeksi, SOP pengendalian infeksi,struktur
organisasidan tugas pokok fungsi
organisasi. Pengumpulandata dilakukan
dengan wawancara, menggunakan pedomanwawancara,
crbservasi dengan pedoman observasi dan analisis prosedur dengan pedoman analisis prosedur.Analisis data terdiri dari data kualitatif dari hasil wawancara mendalam
dianalisis nrenggunakan content analysis (Burhan,2001),
data lcuarutitatif dianalisis denganuji
tanda(sign
test)(Murti, 1996), selanjutnya dianalisis
secaradeslviptif untuk
mengevaluasikinerja sistem
baru(Douglas, 1997; Umar H, 2002). Evaluasi dilakukan dengan
membandingkanangka
rata-rata teftirnbang sistern lama dan sistem baru.HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengembangan Sistem
Informasi
SurveilansILO berdasarkan SDLC (Whitten,
2001) 1.Studi
Pendahulu an (prelintin ary investigutio rt)Masalah-masalah yang ditemui adalah ketidaklengkapan
formulir
pengumpul data suryeilans,kesulitan dalam
mengaksesdata
dasaruntuk
surveilansILO, data belum
terintegrasi, kesulitan pelaporankarena
ketiadaaninformasi
tentangkejadian ILO dan kesulitan dalam
pengambilan keputusanklinis
dan administrasi. Peluang adanya keinginan rumah sakituntuk
membangun sisteminformasi, yang diiandasi oleh visi, misi
dan tugas potot fungsi rumah sakit. Hasil
wawancara dengan Kepala Badan,I(etua PIN,
KetuaKornite
iVledis, KetuaIBS
dan pelaksana surveilans yangmenyambut baik untuk
mengembangkanSIS-ILO berbasis komputer sebagai arahan
dalam pengeml-ratrgan SIS-ILO
ini..Ruang
lingkup
sistem,SIS-IO
(sub sistem dari SIS-Inosdan
SIMRS), para pengguna (user) fiornrulir dan pelaporan dan sistem surveilansILO,
dengan outputnyainformasi untuk
pengambilan keputusauklinis
dan administrasi pada setiap level manajemendi
Kamar OperasiBRSUD
Kendal.Berdasarkan wawancara dan obseryasi penilaian tcrhadap kelayakan pengembangan SIS
ILO
adalah kelayakan teknik, kelayakan operasi dan kelayakan jadual, proyek dapat diteruskan(Whitten,
Z00l).2. Analisis Masalah
( Problerus Analysis)Dari hasil
wawancara danhasil
observasi tlapat diidentif,rkasi penyebabbelum
berjalannya sistem surveilansILO
sekarang adalah masalah kecepatan, keakulatan, kelengkapan dan aksesbilitas.Titik
keputusan yang menjadi penyebab permasalahan adalah pada proses pengolahan data surveilansILO
dan pada proses penyimpanan data dan informasi, sedang petugaskunci
yang menjadi penyebab masalahadalah petugas surveilans yang
bertugasmenglunpulkan dan mengolah data
kegiatan surueilansILO.
Tahap pemahaman sistem diperoleh keterangan bahwa : (a) petugas surveilans belum dapat memberikan laporan mengenai adanya kejadianILO,
(b) tidak lengkapnyaformulir
pengumpul data, (c) Perangkapan pekerjaan pada petugas surveilans, (d) PanitiaPIN
belurn menetapkan kriteria yang sama mengenai keadaan luka pasca operasi, (e) belum disosialisasikan manfaat surveilans pada petugasdi ruangan dan (f)
kurangnyaperhatian dari
manajemen mengakibatkansistem
belum berjalan.SIS-ILO yang
sekarangbelunr
dapat mendukung kegiatan pemantauanuntuk
membantu pengambilan keputusanklinis
dan administrasidi
kamar operasiBRSUD Dr.
H.soewondo Kendal sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan.3. Analisis l(ebutuhan (Requirement
Analysis)Untuk
mengidentifikasijenis-jenis
informasi yang dibutuhkanoleh
user, dilakukan rnelalui observasi, wawancara dandiskusi
dengan pengguna (KepalaIBS,
Dokter Bedah danPIN).
AdapunRatih Sari I(, Bambang Shofari J Kesehat Masy Indones
tahapannya
berdasarkan pengumpulandan analisis formulir
pendataan,laporan, elemen
data, prosedur surveilansILO
dan sistem pelaporan pada setiap level manajemen Kebutuhan informasinya sebagaiberikut : (a) SIS-ILO
dapat memperbaiki manajemen data dalamhal
penyajian data yang cepat dan akurat.(b)
Sistem Informasi yang dihasilkan harus dapat menghasilkan laporan bulanan. (c) SistemInfonnasi
yang dihasilkan harus memudahkan user untuk mengakses data dan informasi. (d) Sistem informasi yang dihasilkan harus mudah dioperasikan, sederhana dan userfriendly.4. Analisis Keputusan (Decision
Analysis)I
Manajemenrumah sakit
dan KepalaIBS
menetapkanSIS-LO ini
dapat dijalankandi
sini,maka
sistem tersebut akandijalankan
meskipunpenelitian telah
selesai. Berdasarkan keputusan tesebutmaka SIS-IO
dikembangan dengan pendekatankunci
suksesfaktor, yang
perangkat lunaknya dikembangkan sendiri. Sistemoperasi
yangdipilih
adalahMicrosoft (MS)
WindowsNT
(Server2000), tools
databaseSQL
server2000 dan
development toolsnya Visual Basic
dengan pertimbangan program aplikasi yang dibuat adalah multiuser, rumah sakit sudah menggunakan sistemoperasi Windows NT,
terbatasnyawaktu
penelitian danpeneliti
dan programmer yang membantu pembuatanaplikasi,letih familiar
dalam menggunakan tools tersebut. Dengan catatanbila
sistemini
benar-benar akan diterapkandi rumah sakit, maka rumah sakit
harus menyediakan dana untuk membeli lisensi kepada lt4icrosoft.5.
Perancangan ( Design)
Melalui
proses pemodelan dengan konteks diagram danDFD,
ERD dan normalisasi diperoleh 11 tabel basis datayaitu
tabel Pasien,I(amar,
Obat,Dokter,
Perawat, Propinsi, NamaOperasi, Pra Operasi, Operasi, Pascaoperasi danAnalisis,
perancangan outputterdiri dari
laporan pengendalian infeksi per pasien, laporan harianILO,
laporan harian pantau, laporan bulananB,
Laporan bulanan C, laporan tahunan dangrafik.
Perancangan dialog antar mukaSIS ILO
menggunakan pull-elown menu.6. Tahap
membangun SistemBaru
(Cortstruction)Pemrograman bertujuan untuk mengkonversikan hasil perancallgan
logikal
ke dalam kegiatan :operasi pengkodean dengan menggunakan bahasa pemrograman. Pengujianberlujuan
melakukan pengujian terhadaps.*,ru modul
program yangdibuat untuk
memastikansistem
bedalan dengan baik.7, Tahap
Penerapan ( Intplemerttatiort)
Implementasi
menggunakan pendekatankonversi langsung
dengan pertirnbangan bahwa penerapan langsung sistem baru dianggap tidak berisiko sebab sistem yang lama belumberjalan. Uji
coba
belum
sepenuhnyamulti user
akan tetapi menggunakan kombinasi manual dan komputerisasi single user dengan pertimbangan kurang memadainya sal'ana dan prasarana rumahsakit.
Walaupun informasitidak
secep at..m.ulti user, penerapan sistem baru berjalan denganbaik
dan lancar. Selain itu penerapancara mi'dilakukan untuk
mempersiapkan petugassurueilans supaya terbiasa
dalam menjalankan sistem, sehingga setelah rumahsakit
siapuntuk
mengimplementasikanSIS-ILO,
dan dapat mengurangi penolal<andari
petugas. Petugasyang dipilih dalam
menjalankan sistem yaitu petugas dari sistem lama yang sudah mendapatkan pelatihan dari PIN,Pengukuran dalam penelitian
ini
dilakukan untuk rnengerjakanformulir
dan laporan surveilansILO.
Penilaianuji
coba dilaksanakan setelah2 minggu
sistem berjalan dengan menggunakaa SIS-ILO. Uji
cobadimulai
dengan cara mengentri data dasar maupun transaksi, membuat laporan dan mengoperasikan sistem. Hasilnya sistem tidak mengalami kemacetan. Responden yang terlibat dalamuji
coba adalah pelaksanaSur.reilans terdiri
dari9
orang_p?tygu: yang-
mewakili
bagian bedah dan bagian perawatan di tiap ruangan. Hasiluji
coba tersebut adalah sebagaiberikut
:Vol 2 No 2 Tahun 2A05 Sistem lnformusi Surueilens Luka Operasi
Uji
Cobe KesederhanaanUntuk melihat
kemudahanatau
kesederhanaansistem mulai dari entri data
sampai pengoperasian sistem secara keseluruhan, dilakukan denganmencoba input
salah satufile
dan petugas surveilansditanya
tanggapannyamengenai
kemudahandalam input
data, proses dan pembuatan laporan.Tabel
I
Uji Coba Kesederhanaan Sistem Lama dan Sistem BaruNo ltom.Fenilaian,
Sisfem" Informasi Surveilans ILOLama
Baru' ' ' I'' ' Muddh sulit Mudah
sulitI
Pengisian form. pengendalianILO 0 9 9
O2
Pembuatan LaporanBulanan 0 9 9
0I
i
-l
Berdasarkan
tabel I
semua responden menyatakan mudah untuk input, proses maupul.r outputdari SIS-IO yang baru, sehingga disimpulkan bahwa SIS-ILO y*g:Uu* *.*rnuhi uji
coba kesederhanaan.b. Uji
CobaAkseptabilitas
Untuk menilai
penerimaan petugastermasuk
kelengkapandata dan informasi,
dilakukan dengan mengobservasi penerimaan petugas terhadap sistem yang baru, membandingkan kelengkapandata pada formulir pengumpul data
antarasistem lirma
denganyang bartt
berdasarkan v-ariaUetepiedemiologi orang, tempat dan waktu dan membandingkan laporan yang Aihasilkan kedua sistern.
Tabel
2
Uji Coba Aseptabilitas Sistenr Lama dan Sistem BaruNo Itent Fenilaian Sistern lnformasi Surveilans ILO
Lama
BaruTidak ada Data identitas pasien, faktor resiko
anatomi luka, antibiotika yg digunakan Data ruangan (tempat)
Data masuk/keluar pasien (waktu) Data pemantauan di ruangan untuk menegakkan diagnosis ILO
5
Kerjasarna petugas dalanr pengisian data surveilans dari basian Bedah danBerdasarkan
tabel
diatasdisimpulkan
bahwa kelengkapan data padaformulir pengeldalia, ILO
sistembaru
sudah lengkap memuat datarninimurn untuk surveilais ILO
(orang, teinpat clanwaktu). Sedang untuk sistem lama, baru tempat saja. Penerimaan petugas bisa
dilihat daii
keteilibatan petugasdisetiap struktur sistem informasi yaitu bagian bedah dan
ruangan,semua
respouden menyatakan selnua petugasterlibat
(menerima). Sehingga dapatdisiprpulkan bahwa sisten
barr.rmemenuhi
uji
akseptabilitas.c. Uji
CobaAksesibilitas
Dengan cara mencari data dan informasi dari folder ternyata
datanyalengkap
dan tanggapan petugas terhadaptingkat
kemudahandalam
memperoleh datadan hasilnyi
sibagai berikut :2 3 4
0 0 0
0 0
&
I
9 9
9
I
9 0 9
I
9 0
9 0
0 0
Ratih Sari I{, Bambang Shofari J Kesehtu Musy Indones
Tabel
3
Uji Coba Asesibilitas Sistem Lama dan Sistem BaruNo
Responden Sistem Informasi Surveilans ILOLama
BaruMudah Sulit Mudah
SulitI Petugas Surveilans
0990
Hasilnya
semua responden menyatakanmudah berarti sistem yang baru memenuhi uji
aksesbilitasd. Uji
CobaKercpresettt*tifan
Hasil
r*ra-wt'Incar a terhadap respondenmengenai
data dan informasi yang dihasilkan dapat mendukung kegiatan penranlauan.Hal ini
didasarkan pula adanya perbedaanformulir
pengumpul data sistem lanra dan sistcrn baru mengenairiwayat
pasien dan data pendukung seorang pasien dinyatakan mengalamilLO.
Berdasat'kan tanggapan petugas mengenai kerepresentatifan data dan infbrmasi dalarn nrenduklulg kegiatan pemantauan, sebagai berikut :'I'abel
4
Uji Cloba Kerepresentatifan Sistem Lama dan Sistem BaruNo
Responden Sistem informasi Surveilans ILOLama
BaruMendukung Tdk rnendukung
Mendukuug
Tdk MendukungI PetugasSurveilans 0 9 9
0Hasilnya sellllla respondeu menyatakan mendukung berarti sistem yang baru memenuhi uji kerepresentatifan
e. Uji
Coba l(e(epa(arrwirlltu
Untuk nielihat u'aktu yang dibutuhkan untuk
memperolehinformasi
diperoleh jawab sebagaiberikut
'
'fabel ..^,^.-,.
5 Uji r rji ^^r^^Coba Ketepatan Waktu Sistem Lama dan Sistern BaruNo
ItemPenilaian
Sistem Informasi Suweilans ILO2
Laporan bulanan dilaporkan sesuai waktu yangditentukan 0 9 9
03
Kejadian ILO bisa dilaporkan setiapsaat 0 9 9
0Hasilnya semua responden menyatakan cepat
berarti
sistem yangbaru memenuhi uji
ketepatan waktu.Untuk
mengetahui keberhasilansistem, telah dilakukan
pengukurankineda
terhadap sistem lama dan,sistem baru, adapunpengulilran
dilakukan terhadap kinerja sistem menggunakan checklist.
Berdasarkan wawancara dengan petugas pelaksana surueilans hasilnya dikelompokkandan dievaluasi
denganmenghitung
rata-rata tertimbang.Hasilnya
dapatdilihat
padatabel
6, sebagaiberikut
:Vol 2 No 2 Tuhun 2005 Sistem Informasi Surveilens Luka Operasi
Berdasarkan
analisis data bahwa kinerja sistem lama tidak disetujui oleh responden
(rerata keseluruhanO1:2,03),
sedangkankinerja
sistem banrhampir
sangatdisetujui
responden (rerata keseluruhan,untuk
masing-masingobservasi 02 :4,24,
O3: 4,60 dan
O+:4-,75).
Dengandemikian kinerja SIS-LO menurut
respondenterjadi peningkatan atau dengan kata
lain menunjukkanbahwa kinerja sistem
setelahdilakukan
pengembangan denganmetode
SDLC menjadi lebih baik. Kemudian dari hasil observasi setelah sistem berjalan(Oz=4,24,Or:4,60
dan Oa:4,75) menunjukkankinerja
sistem bertambah, halini
terjadi karena petugas surveilans sudah mulaifamiliar
dengan sistem baruUji
bedaantara
Sistem lama dengan sistembaru
Uji
beda antara data evaluasi sistem lama(O1)
dan data evaluasi sistem baru( 02, 03,
O4).Hasilnya dapat
dilihat
pada tabel7
yaitu untukuji 2
arah diperolehp:0,000 berarti
p<0.05.Jadi
Hoditolak
atau ada perbedaan yangsignifikan
antara sistem lama dengan sistem baru.Demikian
pulakalau dilakukan uji beda sistem larna (O1)
dengan sistembaru (O3 dan 04)
menunjukkan ada perbedaan yangsignifikan. Uji
beda antara data evaluasi sistem baru setelah,pelatihan pertama(O2)dan
pelatihanke 2 (Oa). Hasilnya
dapatdilihat
padatabel 4.26 yaitu untu[ uji 2
arah diperoleh p=0,000 berarti p<0.05.Jadi Ho ditolak
atau ada perbedaan yangsignifikan
antara evaluasi sistem baru setelah pelatihan peftama (O2) dan evaluasi sistem baru sesudah pelatihan ke 2 (O4).SIMPULAN
'1. SIS-ILO yang dikembangkan : (a) Memenuhi penilaian atribut sistem surveilans
yaitukesederhanaan. (b) Mampu
mengatasi permasalahan akseptabilitas.(c) Mampu
mengatasi permasalahanaksesibilitas. (d) Mampu
mengatasi permasalahan kerepresentatifandata.
(e) Mampu mengatasi permasalahan ketepatan waktu pemrosesan data.2. Pada pelancangan SIS-LO
dibangun 11 tabelyaitu file
Pasien,file
Kamar,file Dokter, file
Perawat,file
Propinsi, fi16lr{m0perasi,File
Obat,file
Pra-Operasi,file
Operasi,file
pasca-Operasi danfile
Analisis. Yang dapat dirubah, ditambah, atau dihapus dengan mudah.3. SIS-LO
layak diimplementasikan berdasarkan hasil penilaian evaluasi kinerja sistem angat setuju(
rata-rata keseluruhan,untuk
masing-masingobservasi 02 :4,24, 03 : 4,60 dan
O+:4,75).
Sedangkan sistem yang
lama
respondennya menyatakantidak
setuju (rata-rata keseluruhanO1:
2,03). Dan diperkuat
denganuji beda
antara sistemlama
danbaru yang
hasilnya adalah ada perbedaan yangsignifikan
antara sistem lama dai: sistem baru (p:0,000).SARAN
SIS-IO di BRSUD dr. H.
SoewondoI(endal
yang sekarang dikembangkan adalah untuk salah satu kasus infeksi nosokomial oleh karenaitu
perlu dikembangkan untuk infeksi nosokomial yang lain, seperti Plebitis,Infeksi
Saluran Kencing dan lain-lain.Perlu
kesepakatanbersama dengan rc*uu pemakai SIS-LO untuk
mengoperasikan dan memperhatikan kelengkapanpengisian fonnulir
sehinggasistem akan berjalan
sesuai yangdiharapkan yaitu dapat digunakan untuk mendukung
pemantauanILO di BRSUD dr.
H.Soewondo Kendal
Untuk menjamin
sistemini
akan terus berjalan, makapihak
manajemen agar terus memantau pelaksanaansurveilans ILO dan menyediakan sarana dan
prasaranapendukung
kegiatan pemantauan, sefia upaya yang terus menerus untuk selalu menanamkan tanggung jawab atas sikap dan perilaku dari SDM rumah sakit berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan.l.
2.
3.
4.
Ratih Sari W, Bambang Shofui J Kesehat Ma,sy Indones
Untuk
pemantauanILO ini
masih terbatas untukjenis
operasi bersih danjenis ILO
superficial,untuk
mengembangkan pengamatanke jenis operasi dan jenis ILO yang lain
perludipertimbangkan
untuk
melakukan pemeriksaanmikrobiologi dan
membuat guidelines kuman, sehingga pemberianantibiotika
akan sesuai denganjenis
kuman,juga
pemeriksaanrutin
untuk kondisi lingkungan seperti air, udara dan sebagainya.Untuk
kelancaran penggunaan sistemini
sebaiknya ditugaskan seorang database administrator, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap penanganan database.Perlu standar pengkodean untuk ruangan untuk memudahkan pengolahan data.
DAFTAR PUSTAKA
_,2001, "Agenda .fo, Clinical Governance", Journal of Hospital
Infection,http\\:www.ideallibrar.corn on Ideal
-,1991,
"Eas1t
case versiott
4.1for windows, (Jser's Guide",
Evergreencase Tolls,
Inc., Redmond,USA
2002, "Guidelines on Prevention & Control of Hospital
AssosiatedInfection", WHO
RegionalOfficer firr
Sauth East Asia, NewDelhi
Artarto
Wf{,
t1}99, "(}r'gatti.ra"r; Kanrur Bedah", Lokakarya Manjemen Kamar Bedah,PMK
Perdhaki, .Jr*';:,rtri,iidak
ilipu:*irt':asikanBudiwaluyo
Wasista,!99ri
"PeningkatanMutu
PelayananKamar Bedah",
Lokakarya Manajemen Kamar Bedah, PMFi.r'trdhaki,
Jakarta,tidak
dipublikasikan.Errrha,rr
Sungln, 2001,
'Me't,to/ologi PenelitianKualitatif 'l
Raja Grafindo, Jakarta eampuell, Patrick, 199b, '' j\lt;+vorkirtg T'he Small AJfice", Sybec Inc,USA
Cook
TD,
CampbellDT, l979,"Quasi
Experimentation Desigrt ctntlAnalysis
IssuesFor Field
Settings", Houghton
Mifflin
eompany, BostonDepartemen Kesehatan,
2000, "Laporan Pelatihart
PengendalianInfeksi Nosokontial", Kanwil
Departemen l(esehatan Propinsi Jawa Tengah, Semarang,tidak
dipublikasikanDepartemen
Kesehatan, 2001, "Pedoman Pengendalian Infelui Nosokomiat di Rumah Sakit",
Direktorat Jenderal PelayananMedik
Departemen KesehatanR[,
Jakarta,tidak
dipublikasikanDewi Nana H., 2000, "Epidemiologi dan surveilans Infeksi Nosokomial", Kanwil
DepartemenKesehatan Propinsi Jawa Tengah, Semarang, disampaikan pada Pelatihan Pengendalian Infeksi Nosokomial tanggal 28 Agustus s/d 2 September 2000,
tidak
dipublikasikanDinas
Kesehatan,2001,
""Fealoman Pengendalian InfelcsiNosokomial di Rumah Sakit",
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, Semarang,tidak
dipublikasikanDouglas
dkk, I
5.
6.
idelines
For
Evaluating Surveillans System",AtlantaUSA
I I
i
I I
Vol 2 No 2 Tahun 2005 Sistem Informasi Surveilens Luku Operasi
Dwiprahasto lwan, 2002, "Clinical
GovernanceModern Concept in Quality of Care,
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Fakultas I(edokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta Fathansah,k,
1999, " B as is D ata ", Informatika, BandungGordon B. Davis,
Tggg,"Kerangka Dasar
SistemInformasi Manajemen",'PT.
Pustaka Binawan Pressindo.Hermawan
G., 2000, "Resiko Tinggi Terjadinya
InfelcsiNosokomial di Rumah Sakit", Kanwil Departemen
KesehatanPropinsi Jawa Tengah,
Semarang, disampaikanpada
Pelatihan PengendalianInfeksi Nosokomial tanggal 28 Agustus s/d 2 September 2000,
tidakdipublikasikan
Heyder, 2000, "Infeksi Nosokomial di Bagian Bedah/SMF Bedah Rumah Sakit Dr.
Karyacli Semarang", disampaikan pada SimposiumInfeksi
Rumah Sakit, Semarang23 Maret
2000,tidak
dipublikasikanKusnanto,
Hari,
'"Pengendalian Infel<siNosokomial", Magister
Manajemenrumah Sakit
PascaSarjana Universitas Gajah Mada bekerja sama dengan
Mitra
Gama Widya, Yogyakarta,1997 KusnantoHari,
",Srs/emInformasi
Manajemen,Magister
Manajemen RumahSakit",
Gajah MadaUniversity Press, Yogyakarta
Lippeveld T,
SauerboffiR, Bodart C, 2000, "Design and
Implementationof Heatth
Informution System ",World
Health Organization, GenevaMangram AJ dkk, lg9g, "Guidelines For Prevention of Surgical Site Infection",lnfect
Control Hospi tal Epidemiolo givol
20 :247 -280,AS,http\\:www
cdc. gov/ncidod/hipMc Leod Jr, Raymond, 1995, *Manajement Information System", sixth edition Prentice Hall
PublishingInc,
New Jersey.Mulyadi, Bagus dkk , 2A01, "Petunjuk
PelalrsanaanIndikator Mutu
PelayananRumah
Sakit", Direktorat Jendral Pelayanan Medis Depatemen Kesehatan RI.Murti Bisma,
1996, "Penerapan Metode StatistikNon Parametrik Dalam llmu-Ilmu
l{esehatan", Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.Nandi
PL,dkk, 1999,"Surgical
WoundInfection", HKMJ vol
5 no1
1 Maret 1999 Nawawi,Hadari,
1996,"PenelitianTerapan",
Gajah Mada University Press, YogyakartaPanitia Pengendalian
Infeksi Nosokomial (Pandalin), lgg7,
"Bula,t Pedoman Pengenclalian InfeksiNosokomial
RSUPDR Karyadi
Semaral,g",RSUP Karyadi/FK UNDIP,
Semarang, tidak dipublikasikanP. Martin, Merle, lggl, "Analysis ancl Design of
BussinesInformation' System",
Macmillian Publishing Company, NewYork,USA.
Pohan,
Bahri
I 997,"Pengrtntar
Percmcangtm Sislem",Erlangga, JakartaRatih Sari l,lt, Bambang Shofati J Kesehat Masy lndones
Priyamtodo ,J., 2000,
..!-PeningkatanPeran Tenaga Paramedis Dalam l.Iubungannya
deaganJawa Tengah,
Semarang, disampaikanp41 P:lati!3n
fenSendalian Infeksi
NosokomialSoetjahyo
8., 2000, "Infelwi
Nosokomiat dibidang Bedah",Kanwil
Departemen Kesehatan Propinsiiawa'Tengah,
Semarang, disampaikanpada Pelatihan
PengendalianInfeksi
Nosokomial tanggal28 Agustus s/d 2 September 2000,tidak
dipublikasikanSuryadi dkk, 1998, "sistem
Pend.ulamgKeputusan, Suatu Wacana Struktaral ldelisme
dan"'
Implementasi Kontsep Pengambilan'Keputusan'?, Rosda Karya, BandungUmar Husein, 2OiA2, "Eualuasi
Kinerja
Perusahaan", G{amediaPustakaUtama, JakartaWeinstein
A
Robert,1998,
"NosocomialInfection Update",
EmergingInfection
Disease Centerfor
Infectious Disease Centers for Disease control and Prevention Atlanta,GA
Whitten, Bentley,
Barlow,
2OOl,"System Analysis and Design Methods", sixthedition,Irwin,
Boston, USA.Wibowo A.A.,
2002, t'Pengembangan Sistem Informasi Surveilans Epiedemiologi (tnrukMen&tfung
PemantauanPenyikit Menilar di
Rumah Sakit(
Studidi
PuskesmasAjibarang II,
Kabupaten Banyumas",
ThesisMIKM
Undip, Semarang.Wolper, 2001, "Administrasi Layanan Kesehatan", Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.