• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur ibu hamil tm iii

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur ibu hamil tm iii"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur ibu hamil TM III. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur ibu hamil TM III.

Latar Belakang

Di Indonesia, sebanyak 93,6% ibu hamil memiliki kualitas tidur yang buruk saat memasuki trimester ketiga (Wardani et al, 2018). Menurut penelitian Anam et al, 2020, kurangnya aktivitas fisik mempengaruhi buruknya kualitas tidur pada ibu hamil.

Rumusan Masalah

Mengingat kurangnya aktivitas fisik dapat berkontribusi terhadap buruknya kualitas tidur, peneliti ingin melakukan penelitian.

Tujuan khusus

Manfaat penelitian

Manfaat bagi rumah sakit atau masyarakat

Manfaat bagi institut pendidikan

Manfaat bagi peneliti lain

Manfaat bagi peneliti

Tinjauan Teori

Konsep Kehamilan

Cara mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil adalah dengan menganjurkannya makan sedikit tapi sering. Pada TM III biasanya ibu hamil akan mengalami perubahan fisik yang dapat mempengaruhi kenyamanan ibu hamil, antara lain: Pada saat TM III ibu hamil akan mulai merasakan kontraksi yang seolah datang dan pergi (Yanti, D, 2017).

Gaya hidup yang tidak baik pada ibu hamil yang beraktivitas hingga larut malam dapat mengganggu jadwal tidur sebenarnya. Ibu hamil yang memasuki trimester ketiga biasanya akan lebih sering mengalami gangguan tidur dengan kualitas tidur yang buruk. Oleh karena itu, perlu adanya pemantauan khusus terhadap ibu hamil yang mengalami kesulitan tidur atau gangguan tidur.

Jika ibu hamil merasa dalam posisi aman, tidak stres, terbebani atau khawatir, maka ia akan senang melakukan olahraga (Harrison et al. 2018 dan Indarwati et al. 2019). 3) Faktor fisik. Aktivitas fisik ringan seperti jalan pagi yang dapat dilakukan Bumil antara lain jalan kaki di pagi hari. Aktivitas fisik yang teratur mempunyai manfaat meningkatkan kualitas tidur dan mempunyai manfaat positif bagi status kesehatan ibu hamil.

Tabel 2.1 Kebutuhan Tidur (Kemenkes RI, 2017)
Tabel 2.1 Kebutuhan Tidur (Kemenkes RI, 2017)

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Hipotesis

Keaslian Penelitian

Jenis dan Rancangan Penelitian .1 Jenis penelitian

  • Rancangan penelitian
  • Populasi
  • Sampel
  • Teknik Sampling
  • Tempat Penelitian
  • Waktu Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah cross-sectional untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan sekaligus (Nursalam, 2017). Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat hubungan dua variabel yaitu aktivitas fisik dan kualitas tidur pada ibu hamil TM III. Populasi adalah suatu kesatuan seluruh objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018).

Populasi penelitian ini adalah ibu hamil TM III di Desa Sumberejo wilayah kerja Puskesmas Pabelan pada tanggal 28 Maret 2022. Sampel penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III di Desa Sumberejo wilayah kerja Puskesmas Pabelan berjumlah 38 orang (Sugiyono, 2018). Teknik agregat sampling merupakan teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel dengan mengambil seluruh sampel dalam penelitian (Notoadmojo, 2017).

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian (Sumantri, 2017) Populasi
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian (Sumantri, 2017) Populasi

Variabel, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran .1 Variabel Penelitian

Definisi operasional dan skala pengukuran

Definisi operasional merupakan bagian yang dapat membantu dalam melakukan suatu penelitian, definisi operasional menunjukkan indikator, aspek variabel dan alat pengumpul data yang akan digunakan dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2017). Kepuasan tidur ibu hamil dibuktikan dengan mudahnya tertidur, mampu tidur nyenyak dan merasa segar setelah bangun tidur.

Alat Penelitian

Pertanyaan pada kuesioner PSQI termasuk pertanyaan nomor 1 yang berisi pertanyaan tentang jam berapa biasanya ibu hamil mulai tidur malam. Soal nomor 2: ibu hamil isikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk tertidur di malam hari. Soal nomor 5 ibu hamil akan diisi permasalahan atau gangguan tidur yang dialaminya, serta diisi apakah mengalami gangguan tidur atau tidak.

Pada soal nomor 5 yang terdiri dari 10 permasalahan gangguan tidur yang ada pada kuisioner, dimana 9 pertanyaan (a-i) terdiri dari: tidak dapat tertidur dalam waktu 30 menit setelah berbaring, terbangun tengah malam atau dini hari. pagi hari, bangun ke toilet, sulit bernapas dengan baik, batuk atau mendengkur keras, menggigil di malam hari, malam terasa panas, mimpi buruk, merasakan nyeri dan gangguan tidur lainnya (alasan yang ditambahkan responden) dan satu pertanyaan tentang item (j ) gangguan tidur yang ditambahkan oleh responden sendiri apabila terdapat gangguan tidur yang berbeda dengan sebelumnya. Soal no 7 Ibu hamil isikan apakah sering merasa mengantuk selama sebulan terakhir saat beraktivitas di siang hari. Pertanyaan No. 8 yang harus diisi oleh ibu hamil, apakah selama sebulan terakhir ada berapa permasalahan dan seberapa kuat keinginan ibu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sehubungan dengan masalah tidur yang dialaminya, dan pertanyaan No. 9 apakah Responden harus mengisinya? kualitas tidur atau kepuasan tidur selama sebulan terakhir (Buysse et al, 1989 dalam Sihombing, 2020).

Skor total untuk semua peringkat akhir PSQI adalah antara 0 dan 21, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan atau menyiratkan kualitas tidur yang buruk.

Pengumpulan data

Tujuh komponen kualitas tidur adalah kualitas tidur menurut subjek, latensi tidur, durasi tidur, efisiensi tidur, gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan disfungsi siang hari. Peneliti mengajukan ijin untuk melakukan penelitian pendahuluan kepada institusi bidang akademik, dan setelah surat tersebut diserahkan kepada kepala Puskesmas Pabelan, setelah mendapat ijin dari Puskesmas Pabelan, dibuatkan tembusan surat tersebut kepada Dinas Kesehatan Semarang. , kepada kepala Puskesmas Pabelan dan terakhir kepada bidan desa yang berada di wilayah cakupan Puskesmas Pabelan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu dengan mengambil seluruh sampel.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara tatap muka dengan saling berkunjung ke rumah masing-masing (door to door) c. Setiap responden mempunyai kebebasan untuk memberikan informed consent atau menolak menjadi objek penelitian.

Uji Validitas dan Reliabilitas .1 Uji Validitas .1 Uji Validitas

  • Uji Reliabilitas
  • Teknik Pengolahan
  • Analisa Data
  • Analisa hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur ibu hamil TM III

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, karakteristik responden berdasarkan kelompok umur dengan persentase mayoritas berjumlah 26 orang (68,4%) pada kelompok umur 26-35 tahun, sedangkan sebagian kecil berjumlah 12 orang (31,6%) pada kelompok umur 17 orang. mencuci. kelompok umur -25 tahun %). Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir sebagian besar adalah siswa SMA sebanyak 17 orang (44,7%), siswa SMP sebanyak 13 orang (34,2%), sedangkan sebagian kecil merupakan perguruan tinggi yaitu 1 orang. (2,6%). Berdasarkan tabel 4.3 diatas, pada karakteristik responden berdasarkan pekerjaan diketahui bahwa pekerjaan responden mayoritas adalah ibu rumah tangga sebanyak 13 orang (34,2%), wiraswasta sebanyak 11 orang (28,9%).

Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh hasil sebaran responden dengan aktivitas tinggi sebanyak 6 orang (15,7%), aktivitas fisik sedang sebanyak 21 orang (55,3%), sedangkan aktivitas rendah sebanyak 11 orang (29%). Dari Tabel 4.5 diketahui sebaran responden berdasarkan kualitas tidur baik sebanyak 19 orang (50%) dan kualitas tidur buruk sebanyak 19 orang (50%). Dari tabel 4.6 terlihat dari 38 responden, 3 jawaban responden (27,3%) memiliki aktivitas fisik rendah dengan kualitas tidur baik, 8 jawaban responden (72,7%) memiliki aktivitas fisik rendah dengan kualitas tidur buruk.

Hasil analisis bivariat pada Tabel 4.6 berdasarkan uji Spearman’s Rho menunjukkan p = 0,000 < 0,05, setelah itu H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur ibu hamil TM III.

Tabel 4.2 Data distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan terakhir.
Tabel 4.2 Data distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan terakhir.

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Aktivitas Fisik Ibu Hamil Trimester Tiga Di Desa Sumberejo

Sedangkan sebagian responden sebanyak 36,8% tidak melakukan perjalanan menuju/dari tempat beraktivitas minimal 10 menit secara rutin, pada dasarnya para ibu lebih memilih menggunakan kendaraan untuk pergi ke suatu tempat. Berbeda dengan penelitian Sihombing (2020) yang mengatakan bahwa sebagian besar 56,8% ibu hamil tidak berjalan kaki atau melakukan perjalanan dari/ke suatu tempat selama 10 menit karena lebih memilih menggunakan transportasi online, layanan online, angkutan umum hingga bepergian karena lebih terjangkau dan efektif. Berdasarkan penelitian Wulandari (2017) Akibat atau dampak jika ibu tidak melakukan aktivitas jalan kaki ringan minimal 10 menit yang dapat terjadi adalah ibu hamil mengeluh mudah lelah di siang hari karena kurangnya aktivitas fisik atau aktivitas fisik. kondisi ibu sendiri, penyebabnya adalah ibu kurang tidur malamnya sehingga membuat ibu kelelahan keesokan harinya, dan hasil penelitian juga menemukan bahwa ibu hamil yang sebagian besar pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga sebelum berjalan kaki, dilatih. memiliki kualitas tidur yang buruk.

Setelah melakukan aktivitas jalan kaki atau olah raga ringan, banyak ibu hamil yang tidak lagi mengeluhkan gangguan tidur, salah satunya ibu tidak lagi merasa pusing. Berdasarkan penelitian Rahmawati (2018) menyatakan bahwa aktivitas fisik yang rendah atau kurang dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami kualitas tidur yang buruk sebesar 1,63 kali lipat dibandingkan ibu hamil yang memiliki aktivitas fisik baik. Penyebab kurangnya aktivitas fisik adalah bertambahnya usia kehamilan ibu akan memperbesar ukuran perut ibu sehingga membuat ibu malas melakukan aktivitas sehari-hari dan lebih memilih duduk santai.

Sehingga ibu hamil yang melakukan aktivitas fisik yang baik tidak melakukan aktivitas berat, maka proses persalinan akan dipercepat sehingga mengurangi risiko persalinan lama.

Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester Tiga Di Desa Sumberejo

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, responden mengatakan bahwa penyebab gangguan tidur adalah gangguan kenyamanan yang dialami selama trimester ketiga, seperti gerakan janin yang semakin aktif, sering buang air kecil di malam hari, nyeri pinggang. Hal ini didukung oleh penelitian Sukorini (2017) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi buruknya kualitas tidur adalah terganggunya kenyamanan fisik seiring bertambahnya usia kehamilan dan hasil penelitiannya terdapat 3 ibu hamil yang mengalami gangguan kenyamanan berat dan semuanya . ibu hamil mempunyai kualitas tidur yang buruk. Hal ini sesuai dengan penelitian Palifiana (2018) yaitu salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pada ibu hamil dikarenakan adanya perubahan fisik yang terjadi pada setiap trimester sehingga dapat mempengaruhi ibu dalam melakukan aktivitas fisik dimana aktivitas fisik yang kurang dapat memberikan pengaruh yang kurang baik. . kualitas tidur untuk Ibu.

Gangguan tidur pada ibu hamil trimester ketiga antara lain peningkatan buang air kecil, nyeri punggung, pergerakan janin lebih aktif, rahim membesar, hipersalivasi.

Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil TM III

Sedangkan jawaban 1 responden (16,7%) memiliki aktivitas fisik tinggi dengan kualitas tidur baik, dan jawaban 5 responden (83,3%) memiliki aktivitas fisik dengan kualitas tidur buruk. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Anam, dkk (2020) yang mengatakan bahwa aktivitas fisik berhubungan dengan kualitas tidur pada ibu hamil. Semakin tinggi atau berat aktivitas fisik yang ibu makan, maka semakin buruk pula kualitas tidur ibu hamil.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa aktivitas fisik berhubungan dengan kualitas tidur pada ibu hamil (Puspita, 2014 dalam Anam, 2020). Berdasarkan analisis hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur ibu hamil TM III di Desa Sumberejo, maka ruang lingkup kerja UPTD Puskesmas Pabelan dapat disimpulkan sebagai berikut. Harapan kami kepada peneliti dapat menambah pengetahuan dan wawasan dengan mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur ibu hamil TM III serta dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang cara mengatasi kualitas tidur yang buruk.

Hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Dinoyo Malang.

Gambar

Tabel 2.1 Kebutuhan Tidur (Kemenkes RI, 2017)
Gambar 2.2 Kerangka Teori (Sumilih, 2020)
Gambar 2.3 Kerangka Konsep  Kualitas Tidur
Tabel 2.5 Keaslian penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini sejalan dengan Fitriana 2021 yang menyatakan bahwa ada perbedaan secara signifikan pengaruh pregnancy massage terhadap perubahan kualitas tidur ibu hamil trimester III,