• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PROFESIONALISME GURU DENGAN MINAT BELAJAR MURID KELAS V SDN 5 LEMBANG CINA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PROFESIONALISME GURU DENGAN MINAT BELAJAR MURID KELAS V SDN 5 LEMBANG CINA "

Copied!
69
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Kajian pustaka

  • Profesionalisme Guru
  • Minat Belajar

23 Tahun 2017 no. 60, “guru adalah pendidik profesional yang tugas pokoknya mendidik, mengajar, mengarahkan, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan prasekolah melalui jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, otomatis guru mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelancaran proses belajar mengajar. Usman (2013:9) bahwa peranan “guru dalam proses belajar mengajar adalah (1) guru sebagai demonstran, (2) guru sebagai guru kelas, (3) guru sebagai mediator dan fasilitator, dan (4) guru sebagai penilai".

Informan yang baik adalah guru yang memahami kebutuhan siswa dan melayaninya. Lingkungan belajar yang tidak menyenangkan, suasana kelas yang pengap, meja dan kursi yang berantakan, fasilitas belajar yang kurang tersedia menyebabkan siswa malas belajar. Kedua nilai ini mungkin telah dimiliki oleh siswa dan mungkin mempengaruhinya sebelum siswa masuk sekolah.

Semua nilai yang baik harus dijaga oleh guru dan semua nilai yang buruk harus dihilangkan dari jiwa dan karakter siswa. Tugas guru sebagai suatu profesi senantiasa menuntut pengembangan profesionalisme diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. teknologi, guru sebagai guru berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan bagi siswa, sebagai guru berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi siswa, sebagai guru berarti mengembangkan keterampilan dan menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan siswa. dan guru harus mampu memposisikan dirinya sebagai orang tua siswa lainnya selama masa pertemuan. Untuk menciptakan iklim belajar mengajar yang harmonis, dalam artian guru harus mampu menangani dan mengendalikan perilaku siswa agar tidak merusak suasana kelas.

Pendekatan ancaman artinya seorang guru mengendalikan tingkah laku siswa selama proses pembelajaran dengan memberikan ancaman agar kelas terkendali oleh gangguan tersebut. Pendekatan kebebasan diartikan sebagai suatu proses yang membantu siswa merasa bebas melakukan apa saja, kapan saja, di mana saja, selama tidak menimbulkan akibat negatif. Pendekatan edukatif Maksudnya dalam pendekatan ini guru didorong untuk mencegah dan menghentikan perilaku siswa yang tidak baik dengan cara memberikan nasehat kepada siswa.

Pendekatan perubahan perilaku artinya guru berperan dalam mengembangkan perilaku siswa yang baik dan mencegah perilaku buruk. Usman (2013:27) mengemukakan bahwa “Minat adalah kecenderungan jiwa untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu benda”. Waktu sekolah adalah waktu berlangsungnya proses belajar mengajar di sekolah, seperti pagi, siang, sore/malam.

Minat belajar merupakan suatu sikap tertentu yang bersifat sangat pribadi pada seseorang yang ingin belajar. Minat belajar harus tumbuh dari diri setiap anak.

Kerangka Pikir

Kembangkan tujuan pembelajaran yang jelas (siswa dapat dilibatkan dalam kegiatan ini) dan konfirmasikan kepada siswa agar mereka mengetahui tujuan pembelajaran.

Hipotesis

Dengan analisis tersebut kita mengetahui nilai mean/rata-rata angket hubungan antara keahlian guru dengan minat belajar. Untuk variabel keahlian guru, data diperoleh dengan mengisi angket yang diberikan oleh guru dan pengamat yang mengamati. Hasil analisis data dibagi menjadi data minat belajar, data keahlian guru, dan hubungan keahlian guru dengan minat belajar siswa.

Dari rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa rasio antara profesionalisme guru berada pada kategori sangat tinggi yaitu pada interval 70-80. Dari hasil tersebut terlihat bahwa paling banyak terdapat 24 orang (60%) yang mendapat kategori sedang yang artinya profesionalisme guru berhubungan dengan minat belajar. Analisis korelasi merupakan analisis keeratan hubungan antara dua variabel, sehingga hasil analisis ini merupakan salah satu cara untuk menguji hipotesis (Hı), maka terlebih dahulu hipotesis penelitian (Ha) atau hipotesis alternatif diubah menjadi hipotesis hipotesis nol. (Hо) yang menyatakan sebagai berikut: “tidak ada hubungan yang signifikan antara profesi guru dengan minat belajar siswa.

Artinya: “Terdapat hubungan yang signifikan antara profesionalisme guru dengan minat belajar siswa kelas V SDN 5 Lembang Cina. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa variabel profesionalisme guru (X) menghasilkan hubungan sebesar 99,00%, sedangkan sisanya 1 % tersebut didekati dengan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, sehingga dapat diartikan ada hubungan antara profesionalisme guru dengan minat belajar siswa, artinya hipotesis yang diajukan penulis diterima.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, penulis memperoleh hasil analisis ketentuan bahwa profesionalisme guru mempunyai hubungan yang sangat tinggi dengan minat belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian penulis pada variabel profesionalisme guru dengan hasil determinasi sebesar 99,00%. Hasil analisis statistik diperoleh koefisien antara profesionalisme guru (X) berhubungan signifikan dengan minat belajar siswa (Y) yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,995. Hal ini menunjukkan bahwa rhitung yang diperoleh lebih besar dari rtabel (0,995 > 0,320), pada taraf signifikan 5%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa profesionalisme guru mempunyai hubungan yang sangat tinggi terhadap minat belajar siswa, karena dari hasil analisis data dan analisis korelasi product moment dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan. pada permintaan di mana angkanya berada. lebih besar dari rtabel. Berdasarkan hasil analisis data terdapat hubungan yang sangat tinggi antara profesionalisme guru dengan minat belajar siswa di kelas V SDN NO 5 Lembang Cina.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang memperoleh data berupa angka-angka, menurut Sugiyono (2014:8). Pendekatan korelasional merupakan suatu pendekatan dalam penelitian yang dalam prakteknya menggunakan teknik analisis statistik mengenai hubungan dua variabel atau lebih.

Tempat dan Waktu Penelitian

Variabel dan Desain Penelitian

  • Variabel Penelitian
  • Desain Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai variabel yang diteliti, penulis memaparkan definisi operasional variabel sebagai berikut. Keahlian Guru adalah guru yang berkepribadian dan berkelakuan baik serta mempunyai disiplin dan tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya dengan baik serta mempunyai wawasan dan pengetahuan yang tinggi terhadap pendidikan. Minat belajar adalah suatu sikap tertentu yang sangat pribadi dalam diri seseorang yang ingin belajar, atau kecenderungan besar untuk tertarik atau terpaksa memperhatikan segala aspek yang berkaitan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia, yang timbul karena adanya kebutuhan.

Terdapat alternatif jawaban untuk setiap item. 5. Prosedur penilaian didasarkan pada indikator minat belajar siswa yaitu berupa pernyataan positif dan negatif. Langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Menentukan indikator. Uji validitas hipotesis yang kami ajukan dengan cara membandingkan besaran “ ” yang diperoleh dari perhitungan dengan besaran “r” yang termasuk dalam hasil kali momen dengan terlebih dahulu mencari derajat kebebasan (db) atau derajat kebebasan dengan rumus sebagai berikut. Data untuk menghitung koefisien korelasi mengenai hubungan antara profesionalisme guru variabel (X) dan minat belajar adalah (Y), meliputi penjumlahan skor kuadrat dari X(∑Χ²), , Jumlah skor kuadrat dari Y (∑Y² ), Banyaknya perkalian antara skor X dan Y (∑X.

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi (donasi) variabel X dalam menunjang keberhasilan variabel Y harus diketahui terlebih dahulu koefisien determinasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi diketahui bahwa variabel keahlian guru (X) memberikan hubungan positif, karena menunjukkan rhitung yang diperoleh lebih besar dari rtabel. Siswa sebagai objek belajar mengajar hendaknya lebih aktif, kreatif dan inovatif, merangsang minat belajar, karena hal ini merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam mencapai prestasi yang diharapkan.

Tabel 3.1 Keadaan populasi Penelitian
Tabel 3.1 Keadaan populasi Penelitian

Definisi Operasional Variabel

Populasi dan Sampel

  • Populasi
  • Sample

Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan dan pengalokasian sampel berdasarkan kelas atau kelompok sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Instrument Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

  • Analisis Mean
  • Analisis Korelasi
  • Interprestasi Data

Analisis Korelasi Untuk menguji hipotesis korelasi, digunakan analisis korelasi variabel x dan y dengan menggunakan rumus korelasi produk. Korelasi variabel x dan y menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: Buatlah tabel bantu yang memuat item-item atau faktor-faktor yang diperlukan dalam perhitungan korelasi sesuai kebutuhan tabel korelasi product moment dengan penyimpangannya. Cara memberikan interpretasi terhadap data angka indeks korelasi product moment “r” yang diperoleh dari perhitungan tersebut kita dapat memberikan interpretasi terhadap data yang diperoleh dengan memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi product moment secara kasar (sederhana).

Sedangkan menurut (Sardiman 2007:77), bahwa: “Minat adalah suatu keadaan yang timbul ketika seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara dari suatu keadaan yang dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhannya sendiri. Lebih lanjut Slameto menyatakan bahwa “Minat adalah suatu kecenderungan persisten untuk memperhatikan dan mengingat beberapa aktivitas. Aktivitas yang diminati seseorang menjadi disadari secara terus-menerus disertai rasa senang. Hal ini juga dibuktikan melalui pengujian hipotesis terhadap penelitian-penelitian yang berkaitan dengan hipotesis yang dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi product moment, analisis mean, analisis derajat kebebasan dan koefisien determinasi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penyajian dan Hasil Analisis Data

  • Profesionalisme Guru
  • Penguji Hipotesis

Pembahasan Hasil Penelitian

Berikut pendapat beberapa ahli mengenai minat, seperti yang dikemukakan oleh (Susanto) bahwa “minat dapat diartikan sebagai rasa suka, suka atau senang terhadap sesuatu hal. Adanya minat pada diri seseorang akan menyebabkan perhatiannya terfokus pada suatu hal, begitu pula dengan kehadiran yang dapat mengarahkan seseorang pada suatu objek, maka dari itu perlu diketahui seberapa besar ketertarikannya terhadap objek tersebut, karena minat bukan hanya gerak pikiran saja, tidak hanya sekedar gerak pikiran saja. dengan bermimpi, tapi juga dengan berusaha mewujudkannya.

Dalam melaksanakan proses belajar mengajar, guru harus mampu memilah program prioritas, mana agenda yang paling penting untuk diselesaikan dan mana yang biasanya menempati urutan kedua. . untuk. mengambil atau melaksanakan agenda tambahan atau sampingan agar tidak mengganggu kegiatan lain seperti mengajar dll. Hak, Pengakuan dan Amier, Muh. http://spss.co.id/pipermail/forum-spss_spss.co.id) diakses pada 01 Agustus 2016 https://sahabatkeluarga.kemdibuk.go.id) diakses pada 29 Agustus 2018. https:://www. google. co.id/search?safe=strict&elient=ms_android_oppo7ei=DS -GW7) diakses 29 Agustus 2018. http://www.azuarjuliandi.com/elearning) diakses 3 Agustus 2016 http://id.wikipedia.org/wiki /Relations ).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran -Saran

  • Peranan Guru dan Proses Pembelajaran
  • Minat Belajar
  • Hipotesis
  • Jenis Penelitian
  • Desain Penelitian
  • Sampel
  • Instrument Penelitian
  • Kisi-kisi Sikap Profesionalisme Guru
  • Analisis Korelasi

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi, variabel profesionalisme guru (X) menunjukkan hubungan positif, karena menunjukkan rhitung yang diperoleh lebih besar dari rtabel. mengambil atau melaksanakan jadwal tambahan atau sampingan agar tidak mengganggu aktivitas lain seperti mengajar, dll.

Gambar

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir  C. Hipotesis
Tabel 3.1 Keadaan populasi Penelitian
Tabel 3.3                 Kisi-Kisi Sikap Profesionalisme Guru
Tabel 3.4Kisi-Kisi Minat Belajar

Referensi

Dokumen terkait

The degradation rate of hemicellulose and cellulose of torrefied EFB increased when the torrefaction temperature increased from 225°C to 300°C, leading to lower char yield and overall