• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ASUPAN MINUMAN BERKAFEIN DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UMSU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN ASUPAN MINUMAN BERKAFEIN DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UMSU"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Hipotesis

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Siklus Menstruasi
  • Kafein
  • Hubungan Konsumsi Kafein dengan Siklus Menstruasi
  • Kerangka Teori
  • Kerangka Konsep

Siklus menstruasi yang normal adalah 26-34 hari dengan kehilangan darah berkisar antara 60-80 ml setiap kali dan lama menstruasi sekitar 3-8 hari, namun rata-rata lama menstruasi pada wanita adalah sekitar 4-6 hari.11. Korpus luteum berkurang dan akan terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron jika implantasi tidak dilakukan. Pada wanita yang telah mencapai usia >55 tahun, siklus menstruasinya akan mulai terganggu karena kerja organ dan tubuh sudah mulai terganggu.

Gangguan pada siklus menstruasi dapat disebabkan oleh adanya gangguan pada hormon estrogen dan progesteron, baik karena peningkatan maupun penurunan kadar hormon. Remaja yang mengalami gangguan makan, baik kurang makan maupun makan berlebihan, akan mempengaruhi siklus menstruasi. Pada remaja dengan makanan yang berlebihan, kadar hormon estrogen dalam darah akan meningkat akibat bertambahnya jumlah lemak dalam tubuh.

Peningkatan kadar hormon estrogen kemudian berdampak buruk pada sekresi GnRH (Gonadotropin-Releasing Hormone) yang akan menghambat kelenjar hipofisis mensekresi FSH dan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan folikel dan belum matangnya folikel sehingga mengakibatkan tertundanya siklus. . Mengonsumsi kafein akan menyebabkan pembuluh darah di rahim menyempit sehingga mengakibatkan aliran darah di rahim menurun sehingga memperpendek durasi menstruasi. Selain memperpendek siklus menstruasi, kafein juga akan menyebabkan kram menstruasi semakin parah.2.

Kekurangan kebutuhan protein tubuh akan mempengaruhi kadar hormon estrogen yang selanjutnya akan mempengaruhi FSH sehingga tidak dapat mencapai puncaknya dan perkembangan folikel terhenti sehingga tidak terjadi ovulasi dan siklus menstruasi memanjang (oligomenore) 13. Mengatasi gangguan siklus menstruasi Polimenore dan oligomenore biasanya bersifat sementara dan dapat sembuh dengan sendirinya. Makanan yang harus dihindari saat menstruasi karena dapat mempengaruhi siklus menstruasi adalah sebagai berikut.

Jika kadar natrium terlalu tinggi akan menyebabkan ion-ion dalam tubuh menjadi tidak seimbang dan tubuh membengkak. Kafein merupakan zat yang memiliki mekanisme kerja sebagai antagonis adenosin. Jika dikonsumsi berlebihan, kafein akan mempengaruhi kerja reseptor adenosin. Akibat terhambatnya adenosin maka susunan saraf pusat yang bertanggung jawab dalam produksi hormon steroid juga akan mempengaruhi hormon progesteron dan estrogen yang merupakan hormon yang berhubungan dengan menstruasi menjadi tidak seimbang sehingga akan mempengaruhi siklus menstruasi. menjadi tidak normal. 21 Selain itu, kafein juga dapat menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah di rahim, yang mengakibatkan berkurangnya aliran darah dari rahim, yang kemudian mengakibatkan berkurangnya perdarahan dan durasi menstruasi yang lebih pendek.2.

Gambar 2.1 Fisiologi menstruasi 2
Gambar 2.1 Fisiologi menstruasi 2

METODE PENELITIAN

  • Definisi Operasional
  • Jenis Penelitian
  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
  • Prosedur Pengambilan Data dan Besar Sampel
  • Identifikasi Variabel
  • Tekhnik Pengambilan Data
  • Cara Kerja
  • Pengolahan dan Analisa Data
  • Kerangka Kerja

Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari kuesioner untuk menilai siklus menstruasi dan kuesioner untuk menilai konsumsi minuman berkafein pada responden wanita. Berdasarkan tabel diatas diketahui 50% (48 subjek) siklus menstruasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara termasuk dalam kategori normal. Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil bahwa 33,3% (32 orang) mahasiswa FK UMSU yang sering meminum minuman berkafein mempunyai siklus menstruasi yang tidak normal.

Hasil uji chi square menunjukkan nilai p <0,05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara asupan minuman berkafein dengan siklus menstruasi mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa 50% siklus menstruasinya normal (48 responden), sisanya 50% termasuk dalam kategori tidak normal. Berdasarkan hasil penelitian, 33,3% (32 orang) mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang sering meminum minuman berkafein mengalami siklus menstruasi yang tidak normal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Taibah University's College of Medicine yang menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi kafein berisiko lebih besar mengalami gangguan siklus menstruasi berkepanjangan atau oligomenore. Dyah W, penelitian yang dilakukan Silitonga di Universitas Sumatera Utara tahun 2019-2020 menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi kopi dengan siklus menstruasi.31. Berdasarkan hasil penelitian hubungan asupan minuman berkafein dengan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dapat disimpulkan bahwa.

Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi minuman berkafein dengan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Peneliti berpesan kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang mengalami gangguan siklus menstruasi tidak normal untuk mewaspadai faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi. Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Siklus Menstruasi Remaja Putri di Pondok Pesantren Salafiyah Kauman Kabupaten Pemalang Tahun 2016.

Hubungan Tingkat Stress Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi Program Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Hubungan konsumsi kopi dengan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2019-2021. Hasil penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara asupan minuman berkafein dengan siklus menstruasi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UMSU.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Analisis Univariat
  • Analisis Bivariat

Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online kepada subjek melalui Google Form. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, dengan kelompok penelitian terdiri dari mahasiswi yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Penentuan besar sampel dihitung dengan menggunakan metode Consecutive Sampling dan diperoleh jumlah sampel minimal 96 individu.

Hasil penelitian akan dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Penelitian ini dilakukan terhadap 96 responden wanita Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan ciri-ciri sebagai berikut. Karakteristik usia subjek penelitian berkisar antara 18 hingga 23 tahun, dengan usia dominan 21 tahun (26,0%) dan 20 tahun (25,0%).

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 7 jenis minuman berkafein, mahasiswi FK UMSU jarang (< 4x/minggu) mengkonsumsi minuman tersebut. Sedangkan 50% lainnya berada pada kategori abnormal, dimana 14,6% (14 orang) mengalami polimenorea (siklus menstruasi <21 hari), oligomenorea (siklus menstruasi >35 hari) dan 1% (1 orang) mengalami amenore sekunder.

Tabel 4.2 Frekuensi asupan minuman berkafein pada mahasiswi FK UMSU
Tabel 4.2 Frekuensi asupan minuman berkafein pada mahasiswi FK UMSU

Pembahasan

Kafein dapat mempengaruhi siklus menstruasi karena kafein merupakan zat yang memiliki mekanisme kerja sebagai antagonis adenosin. Selain itu, akibat terhambatnya adenosin, sistem saraf pusat yang bertanggung jawab terhadap produksi hormon steroid juga akan mempengaruhi hormon estrogen dan progesteron yang merupakan hormon yang berhubungan dengan siklus menstruasi menjadi tidak seimbang sehingga menyebabkan oligomenore menstruasi. gangguan siklus 21. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, usia dominan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara adalah 20 dan 21 tahun.

Diketahui 53,1% siswi berada pada kategori jarang meminum minuman berkafein dan 46,9% berada pada kategori rutin meminum minuman berkafein. Dari hasil penelitian diketahui separuh responden mengalami siklus menstruasi normal, sisanya mengalami gangguan siklus menstruasi dengan gangguan siklus terbanyak adalah oligomenore, polimenore, dan amenore sekunder. Peneliti menyarankan agar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang masuk dalam kategori rutin mengonsumsi minuman berkafein sebaiknya mengurangi asupan minuman berkafein.

Pengaruh konsumsi kafein terhadap sindrom pramenstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Pengaruh Frekuensi Konsumsi Kafein Terhadap Premenstrual Syndrome Pada Mahasiswa Perempuan Fakultas Kedokteran Angkatan 2013-2015 Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Hubungan konsumsi minuman berkafein dengan pola tidur serta dampaknya terhadap perilaku mahasiswa Universitas Surabaya.

Pada penelitian ini mahasiswa Fakultas Kedokteran UMSU yang bersedia menjadi subjek penelitian akan ditanyai beberapa pertanyaan yang tertera pada kuesioner.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya mempertimbangkan metode lain yang dapat digunakan selain metode yang digunakan dalam penelitian ini. Setelah memahami permasalahan seputar penelitian ini, kami berharap Anda dapat mengisi formulir persetujuan terlampir.

Gambar

Gambar 2.1 Fisiologi menstruasi 2
Gambar 2.2 Struktur kimia kafein 16
Tabel 2.1 Jenis minuman berkafein 24
Tabel 3.1 Definisi Operasional
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Kualitas Tidur dengan Kejadian Dismenore Primer pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.. Fakultas Kedokteran Universitas