• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Etnik dan Perpaduan Sosial di Aceh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Hubungan Etnik dan Perpaduan Sosial di Aceh"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR JUDUL ARTIKEL

PB.O1 POTENCY DEVELOPMENTS ON PRODUCTION, ENERGYAND ECONOMY TCM/ARDS REGIONAL AUTONOMY: POTENCY OF PALM OIL IN POST-TSUr.rNrrAiNCrH

Basuki Wirjosentono

PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN VOKASI Yuhanis Yunr:s

I"fd.O,! SENSITIVITAS DARI KUAT TEKAN KERAMIK KOMPOSIT CIAYI PASIRIABU SEKAM PADI PADA TEMPERATUR TINGGI

Al. Nizar Machmud

TTfr.O2 UJI PERFORMANSIBOILER DENGAN PENAMBAMNSUPERHEATER DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS UAP DAN RENDEMEN PADA PROSES DISTILASI MINYAK NILAM

1-7

PB.O2

B-1 8

1 9-26

Syukran, Marzuki, dan Akhyar lbrahlm

TM"O3 SIFAT PEMESIMN PAPAN BLOK BERBASIS EAHAN BAKU MEUBEL

}:dra Mawardi, Hanif, dan Ramli

KOMPOSIT PARTIKEL KKS.PS SEBAGAI

. , J1. KETANGGUHAN MATERIAL BA.]AAISI 1O5O AKIBAT PEMBEBANAN IMPACT HASIL PENGELASAN SMAW YANG TELAH MENGALAMI PROSES HARD'NiNG DAN TANPA PROSES HARDENING

Aljufri

TM.Os PEMODELAN DAN SIMULASI TEGANGAN PADA PIPA MENGGUMKAN METODE ANALITIS DAN NUMERIK

Hamdani dan Sariyusda

Ii.

KAJI EKSPERIMENTAL KOLEKTOR SURYA DILENGKAPI MATERIAL PENYIMPAN

ENERGI

51.58 PANAS

Jalaluddin Jamil, T.M.l Riayatsyah, Hamdani Umar

TM'07

PENGEMBANC.AN MENDUKUNG PENYEDIMN DAN PENEMPAN ENERGI LISTRIK TEKNOLOGI ALTERMTIVE TURBTN AtR DI pROpELLER DESA DARUL

DALqM

MAKMUR S9€4 KOTAMADYA SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH

Pribadyo dan Dailami

TM.O8 ANALISA PERPATAHAN BA.JA ST 60 YANG DIKENAI BEBAN IMPAK

CHARPY

65S9 Haarin

TM.09 PENGGUNAAN SERBUK i(AYU MERANTI SEBAGAI FILLER MENGGUNAKAN MATRIK DAMAR UNTUK PEMBUATAN PAPAN KOMPOSIT

Akram

-XT.

-:

:=NGATI.JMN

KECEPATAN PUTARAN DAN WMTU MESIN PENGUPAS PINANG TUA :A.N I,IUDA TERHADAP KUALITAS HASIL PENGUPASAN

la-r+ein dan Ramli Usman : : .'':

--iiAN UNJUK KERJA TURBIN ANG|N rypE sAvoNrus DUA TTNGKAT DELAPAN :

-:,-

-=NGKUNG U

!;i-sul

Bahri dan Suheri

33-38 27-32

3944

45-50

70-76

7740

vilt

B1-BB

(3)

q"#h

EY

Prosiding SNYUBe 2013

(

TF'.J2

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH PIPA TERHADAP UNJUK KERJA

ALAT

8S'95

PENUKAR KALOR PIPA GANDA Razali lhaib, Jumadi, dan Hamdani

iA4.13 ANALISIS KEBISINGAN PADA KAWASAN "COMPRESSOR HOUSE UREA'1" PT

PUPUK

96;lOO

|SKANDAR MUDA, KRUENG GEUKUEH, ACEH UTARA Sabri, Suhaeri, dan SuPamo

Th1"14 K,AU]IAN EKSPERIMENTAL KAMKTERISTIK PERPINDAMN EEES

I4IAXSEBAGAI

101-106

MATERIAL PENYIMPAN PANAS 7alnl, Zulfan dan Hamda ni

T}d,t5

R]cNCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM

BENTUR

107-1'11

Sumardi

T-A{,16 ANALISIS KARAKTERISTIK PROTOTIPE POMPA HIDMM PADAHEAD

RENDAH

112'118

I$uhammad llham Maulana .TE$"17

PERENCANMN DAN PENGEMBANGAN ALAT KOMPRESI BIOGAS TENAGA

MEMNIK

119'125

SKALA RUMAH TANGGA lrwansyah, Razali, dan Asbar R

,.:I,{}

DAMPAK PENYEMPITAN PENAMPANG SUNGAI TERHADAP KONDISI

ALIRAN

126'131

{$tudi Kasus Pada Sungai Krueng Pase) lrham dan Kurnlati

Ts.02IDENTIFIKASIDANANALISISFAKIoR-FAKToRKESEI-AMATANPEKERJABANGUNAN132-139 DI KOTA BANDA ACEH

Rizal Syahyadi, Faisal Rizal'Syarifah Keumala lnbn' Syarrvan

TS.O3 ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG AKIBAT BEBAN AKSIAL

PADA

14U143

pILAR JEMBArnr.r inUENO keuneuro LHoKSUKON KABUPATEN ACEH UTAM

,Adzuha Desmi

i:i.04

MEMBUATTANGGULDANPEhI/\TIJ\NSISTEMDTry4p.E-D.IPeTi'IENGURANGI 144-154

GENANGAN AIR DA;M KOUPICX PENUMAHAN SUNGAI PAWOH KOTA LANGSA Fauzi A Ganidan Munardy

TS,O5 PERBANDINGAN PERIISKU STRUKTUR TERHADAP BEBAN GEMPA ANTARA SNI

03-

151-158 fi 2&20A2 DENGAN RSNI 03-l 726'201x

Malzuar, Mr.r-sbar, dan Azmi

"I"S"06 KAR/\KTERISTIK DURABILITAS BETON AGROPOLIMER KOMBINASJ

DENGAN

15S-164

MEMANFMIGi.I Ltl,rt-eAt-{ Aeu sExeM pADr, ABU AMPAS TEBU DAN KAPUR SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PENGGANTI SEMEN

Cut Yugnar

TE.sIoPTIMALISASIPEMBANGKITLISTRIKTENAGAMIKRoHIDRDIISE-ISETAKENGoNI6$.168 Asri dan Supri Hardl

TE.O2

RANCANG BANGUN GROUND PENETMTING R/\DAR UNTUK MENDETEKSI SALURAN 16}176

PIPA BAWAH TANAH Amir D

TE'03ANALISISUNJUKKERJAMEDIANFILTERPADACITRADIGITALUNTUKPENINGKATANITT-183 KUALITAS CITRA

lndrawaU

rx

(4)

TE.O4 SIMULASI ROBOT PEMADAMAPI DENGAN METODE ALGORITMA

GENETIK

1B+1gO M. Basyir

TK.01

OPTIMASI REAKSI AMIDASI EMIMATIS DIETANOLAMIDA MENGGUNAKAN Rhizomucor 191-197

Meihei

Eka Kurniasih, nahjono Herawan

TKO2

FOTOKATALITIK DEGMDASI METILENE BLUE PADA KATAL|S NATRIUM

TANTALUM

198.2M OKSIDA

Husni Husin, Komala Pontas, dan Yusri Nadya

TK,O3 PEMANFAATAN LIMBAH SERAT SABUT KELAPA DAN POLIPROPILEN BEKAS

UNTUK

205.212

BAI.IAN PEMBUATAN GENTENG KOMPOSIT POLIMER Milawami

TKO4

PEMANFAATAN PATI GADUNGSEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN MALTODEKSTRIN 213-218 MELALUI HIDROLISA ENZIMATIS

Raudah, Eka Kurniasih, Helmi, Novira Dasriani

T1(05

PEMANFAATAN LIMBAH CANGMNG KEI.APA SAWIT YANG TERMODIFIKASI

SEBAGAI

219.225 BAHAN PENGISI PAPAN SEI\4EN

Desi Ardilla, Basuki WirJeentono, Minto Supeno

OETEKSI NARKOTIKA JENIS CANNABINOL DAN MORFIN DARI SAMPEL

URINE

226.230 PENGGUNA NARKOT}KA

Muhammad Taufik, Basuki Wirjoeentono, Zulni Erma

TK07

KEEFEKTIFAN DIAGMM ALIR (FLO\4IDIAGMM) DALAT\4 PEMBELAJAMN

KIMIA

231-240

Jelita

TI(08

PENGARUHNATRIUMBENZOATDANLAMAPENYIMPANANPADASUHUKAMAR 241-247 TERHADAP MUTU ?EN6KE MAS NANIURA"(IKAN MAS NANIURA)

Maria Manik

PENGARUHVARTASTKONSENTMSIEKSTMKBUAHMAHKOTADWUA(qHALER|A 248-257 MACROCARPA) SEBAGAI ANTISEPTIC PADA SABUN MANDI CAIR (BODY FOAM

Najla Lubis

-r'10

PENGARUH pH DAN KANDUNGAN MINEML Fe, Ca, Mg, DAN Cl

TERHADAP

258-264 PERTUMBUHAN IKAN MAS KOI (Cyprinus carpio) DENGAN MEDIA AIR SUNGAI

TUNTUNGAN MEDAN

Pravil M. Tambunan dan Hamonangan Nalnggolan

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINYAK ATSIRI DAUN KESTURI (Citrus microcaea

Bunge/

265-268

Maulidna, Sovia Lenny, Tonel Barus

--..:

,ENGARUH TEMPERATUR IMPREGNASI PADA PEMBUATAN PAPAN SERAT

DARI

269-277

.

I;RET ALAM (LATEKS) DAN SABUT KELAPA

;

aahrin, Muhammad Taufik, Mariany Razali

'

**- '

:

s t-ASr DAN pENENTUAN AKTrvtrAs ANTToKSIDAN ToTAL ALKALoTD DAUN

PALA

zzl-zuz

V /?ISTICA FRAGRANS HOUrr)

3;::av.ati Ginting, Tonel Barus, Lamek Marpaung, partomuan Simanjuntak

-t "o

-;5-;,A(g) PAT| SAGU BATANG KELAPA

SAWTT

2ffi-286

!ar,a=+,ud Dur

(5)

Prosiding SNYuBe 2013

UM.O1 PENERAPAN METODE JARIMATIKA DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELA'IAR MATEMATIKA PADA ANAK-ANAK

USIA SEKOLAH DASAR

Ummi Habibah, Zahra Fona, Raudah

u[s.02PEI.JYELESAIANPERSELTSIHANPEMUTUSANHUBUNGANKERJAMELALUI

PENGADILAN r-ruzur.rcnrv TNDUSTRTAL (Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara I PKS Cot Girek)

Novi Quintena RahaYu

L'M"03 PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN

306-315

MENULIS PARAGRAF ,ADA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Yllahdaniah

qjM.O4 PERSEPSI ULAMA DAYAH TENTANG KEBEMDAAN ALIMN SESAT DI

KABUPATEN

31&321

BIREUEN Al Mawardi

uM'05UPAYAPENINGKATANKETRAMPILANSISWAMEMBUATUKIRANTGYUPADAKELASxS22-328 SEMESTER 2 SMK NEGERI 4 LHOKSEUMAWE

Sug'ryono

UM.06 ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA ALUMNI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 32'334 STAIN ZAWIYAH COT KALA LANGSA MENJADI GURU MATEMATIKA

Budi lnransYah

{.,Ffi"07 STMTEGI PENGAJARAN JOB INTERVIEW DALAM BAMSA INGGRIS UNTUK

ALUMNI

33'340

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE HasYimi AMullah, Amru, M' Nasir

ultfi.08 PERKEBANGAN MINAr BELAJAR SIswATUNAGRAHITA EMBlslL (SEDANG)

MELALUI

341-348

METODE PERMAINAN PUZZLEBANGUN DATAR DI SMPLB LANGSA

287-293

2S+305

349.355

356-364 AriYanl Muljo

U}6,,UFJ KEBANGKITAN REVOLUSI ISLAM IRAN AN Husalni M Daud dan Nurdan

{JM.{O HUBUNGAN ETNIK DAN PERPADUAN SOSIAL DI ACEH Saituddln

UM.lt

PENGGUNMN MODEL VALUE ADDED TNTELLECTUAL CAPTTALPADA

KORPbRASI

36$373

DENGAN KEPEMI LIKAN KELUARGA Muhammad Arifai

TK.l5MetodePenurunanBobotMolekulKaretAlamSirl0SebagaiBahanBakuPembuatanKaret3T4.3Sl Alam Siklo

Elvri Melliaty SitlnJak, Jamaran Kaban, Mimpln Glnting' Eddyanto

.rK.r6

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Ranti Hitam (so/anurn B/unrei Nees Ex Blume)

Tefiadap

382-389

Salmonella TYPhimuium

Mumiaty Slmorangkir, Meridina br Sitepu dan Partomuan Simanluntak

xl

(6)

HUBUNGAN ETNIK DAN PERPADUAN SOSIAL DI ACEH

Saifuddin

F akuttas llmu Sosial dan I lmu Politik, U nive rcitas Mal ikussa/eh Lhokseu m awe Komplek Bukit lndah,Kecamatan Muara Salu Lhokseumawe

Em ail : s aif uddin-my@Ya h oo. com

Abstrak

Tulisan

ini

membahas hubungan etnik dan kesepaduan sosial di

Aceh.

Era kesepaduan

sosial

adalah

era

ketika berlakunya pemantapan interaski antara masyarakat, negera

dan

pasar

telah

disulam

erat

dengan positif.

Salah satu usaha

untuk menjaga perpaduan sosial adalah pemantauan berkelanjutan melalui prosedur tertentu

yang

bertindak sebagai sistem peringatan awal. Oleh

karena itu

berbagai kemungkinan konflik terbuka berlaku dapat dikawal sebelum merebak

lebih

besar,

lalu

merugikan kesepaduan sosial yang telah wujud dengan baik pada era damai. lnteraksi sosial dalam masyarakat merupakan suatu isu yang penting dalam memupuk perpaduan nasional.

Ada

tiga hal yang menjadi fokus dalam tulisan ini yaitu;

pertama

kondisi

interaksi sosial

antar etnik di

Aceh. Kedua perasaan kebencian dan kecurigaan terhadap

etnik lain

di Aceh. Ketiga interaksi

,

politik baru

di

Aceh. Kunci kesepaduan sosial adalah kematangan rakayat.

Keretakan hubungan etnik diAceh terjadi akibat adanya provokasi dari para pihak yang berkonflik. Perubahan situasi diAceh melahirkan perubahan pola interaksi dalam masyarakat. lnteraksi sosial dalam masyarakat nrcrupakan suatu isu yang penting dalam memupuk perpaduan nasional. Perdamaiaan

telah

memberi ruang keterbukaan

dan

kebebasan berpendapat

di

Aceh

sehingga interaski politik baru diAceh lebih demo Kata kunci: Ras, Etnik dan lnteraksisosial Pendahuluan

Slogan

perpaduan

nasional

(perpaduan

sosial) dalam

bingkai

Negara

Kesatuan

Republik lndonesia

(NKRI) selalu dilaungkan

ia

seakan

meniadi suatu

harapan

positif terhadap masa depan rakyat yang lebih baik pada

masa

yang

akan datang, termasuk cita-cita merealisasikan

"bangsa yang

bermartabat". Sebaliknya

apa fang

sebenarnya

kita dukung malah suatu fenomena yang tidak

pernah

i;dta berikan

nama

selama ini,

tetapiterus

kita nikmati yaitu konsep

kesepaduan

sosial. Oleh

karena konsep

kesepaduan sosial

perlu terus diransang supaya bisa turnbuh

dengan

subur agar keharmonian sosial

dapat

terwujud.

Untuk

mewujudkan perdamiaan yang berkelanjutan, maka

diperlukan

perpaduan sosial

dan

peningkatan Napasitas kecerdasan

sosial dalam

masyarakat.

Penguatan perpaduan

sosia

hertujuan

menciptakan

situasi

dimana masyarakat memiliki

kemampuan

mencegah

muniulnya

perilaku-perilaku

atau intervensi yang memungkinkan

terjadinya

kekacauan dalam masyarakat sehingga

dapat mengakibatkan masyarakat

tidak

rnampu

menjalankan tugasnya.

Sehebat manapun infrastuktur

yang

dibangun oleh pemerintah hari

ini diAceh

jlka perpaduan

sosial dan

integrasi

sosial tidak kokoh maka ianya akan

hana::

insiifu.rsi

sosial harus memainkan peranan dalam mewujudkan stabittas

sosta r1a$am

masyarakat agar konflik tidak muncul kembali. Masyarakat

berhara;

perdamaian

yang

sudah terajut

dapat d'rjaga dan

dipelihara untuk

selamanya.

lor keq

dai

l. iu per

le

ii:

i'n= Kel ffie ber etn bet Ke

rlel l*al 4.,

li/

ar'rt

terj

yar

sos q{.)/ nne tanl van30

dr

r

rnal

Pili 1

Je,l-i

ine!r

Lan

Iv{er

Ace

i: i t-i i'.'-r ,

rli'lFl, ure!.i,

L,ir"CI5

eirr:e

sos wujt rner mer Kec Ace

I

(7)

Prosiding SNYuBe 2013

Kesepaduan sosial

boleh

wujud terutama

jika

terdapat usaha,sadar

yang

berpunca rdaripada authoity defined

dan

fop down

yang dapat melengkapkan'dai

menjamin kelangsungannya

dan

meningkatkan

daya ketahanan dalam sebuah

masyarakat.

$alah

satu usaha tersebut adalah pemantauan

berkelanjutan melalui

prosedur tententu yang bertindak sebagaisistem peringatan awal.

Oieh karena itu

berbagai

kemungkinan

konflik

terbuka

berlaku

dapat

dikawalsebelum

menjadi lebih

besar

dan

merebak,

lalu

merugikan kesepaduan

sosial

yang

telah

wuluO

dengan

baik

[10]'

Oleh karena itu penelitian tentang hubungan etnik dan kesepaduan

sosiit

sangat pcnting dilakukan untuk mengenal lebih

dekat

kesepaduan sosial di Aceh sehingga

kita

dapat

memikirkan

strategi

jangka panjang yang lebih kekal

sifatnya demi i"nenjaga kestabilan dan perpaduan dalam perdamaian yang berterusan.

Kepelbagaian kaum yang melahirkan berbagai perbedaan

nilai,

budaya, dan agama emenjadikan setiap individu dalam kumpulan etnik tertentu mempunyai pandangan yang berbeda dengan kumpulan etnik yang lain. Persaingan dan konfli-k antara

kjum

atau

etnik

secara nyata

dan

diam-dian

sering berlaku di

negara-negara

yang

berlatar beiakangkan masyarakat perbagai kaum dan etnik [7]. Meskipun k-onflik

yaig

terjadi di

Aceh

bukanlah konflik antar etnik, namun ia memberi kesan

pada intlraksjsosial antan

etnik

Aceh

dengan etnik lain

diAceh

selam konflik berlangsung. Konflik yang terjadi

diAceh antara

pemerintah

lndonesia

dengan Gerakan

Aieh

tilerdera ldnrraj

yang

terjadi sejak (197&2005) telah menimbulkan

berbagai

dampak pada interaksi sosial dalam institusi-institusi

sosialdiAceh.

Konflik

antira

Gerakan Aceh Merdeka (GArud) dengan pemerintah lndonesia

berakhir

setelah

kedua belah

pihak sepakat rnenandatangani Perjanjian Kesepakatan

Damai

(MOU)

di

Helsinki

Fintandia

pada

tanggal

15 Agusutus 2005. Perdamaian ini

telah diterima oleh

kedua

belah

pihak

yang bekonflik diAceh

untuk menghentikan konflik yang

telah

berlangsung selama

30

tahun. Perdamaian Aceh menjadi

peristiwa

bersejhran

dalam kehidipan-

bangsa

d[

lndonesia. Perubahan situasi

di

Aceh melahirkan perubahan pola interaksi dalam masyarakat.

r;telraksi sosial dalam masyarakat merupakan suatu isu yang penting dalam memupuk Berpaduan nasional.

[1] menyatakan tentang

intera(si

iosial Oitam aspek

yang cer$<a,itan dengan

kesan

interaksi sosial

yang

menghasilkan pemisahan

atru j"ra[

sosial dalam

masyarakat. Walaupun

unsur etnif

menghasilkan berbedaan akibat

wujudnya

prejudis, stereotaip

dan

didkirminasi, terdapai

luga

elemen-elemen yang inenghasilkan interaksi

yang

positif dalam masyarakat mutti-etnik. Tulisan

ini ingii

mengupas

tiga

hal,

pertama kondisi

interaksi sosial

antar etnik terkini

Oi Aceh.

Kedua, rasa kebencian dan kecurigaan

terhadap etnik lain dalam era damai

di

Aeeh' Ketiga interaksi politik baru di Aceh setelah Aceh berdamai

dengan lndonesia.

Landasan

Konseptua!

hl'lenggunakan paradigma kesepaduan

sosial

untuk memahami

hubungan etnik

di

Aeeh

bermula

dengan premis bahawa

kesepaduan

sosial telah *LluO

sebagai tdang penyanga

ditingkat

masyarakat umum.

Usaha yang perlu dilakukan

adalah

nlmen'lgukuhkannya supaya perpaduan

yang dicita-citakan oleh masyarakat

dan

i'ie[}ara dapat dicapai.

Kesepaduan

sosiat yang dinikmati sekarang

merupakan

ilnoBes

yang panjang dan berterusan

sejak

wujudnya

interaksi antai

masyarakat dimegara ini.

357

(8)

Konsep ras dan etnisiti biasa digunakan untuk merujuk

kepada anggota

masyarakat berbagi keturunan

atau nenek moyang yang sama.

Persamaan

kekitaan

akan terbentuk

dalam kalangan mereka

yang menganggap mereka berkongsi keturunan atau nenek moyang

yang sama.

Kepercayaan dilihat membentuk kumpulan sosial

atau

katagori

sosial yang akan

membeda-bedakan antara satu

sama

lain,

Kensep

Ras. Ras merupakan kumpulan manusia

yang

terdiri daripada laki-laki dan

pr:rempuan yang

berkongsi

ciri-ciri biologi tersendiri yang diwarisi dan

dapat riibedakan dengan

jelas dalam

masyarakat

[9]. Pada

masa

dulu

manusia pernah

tlicagi kepada kategori

Caucasoid, Mongoloid,

Negroid dan

Australoid dengan berdasarkan perbedaan

fisikal

seperti wama

kulit, wama

rambut dan

rupa

bentuk.

Walau bagaimanapun pembagian tersebut

adalah

secara kasar saja

karena

terdapat golongan yang sukar

diklasifikasikan

ke

dalam salah

satu

kelompok ras

isi"sebut. Hal ini disebabkan menusia senantiasa bergerak,

bersosialisasi,

i:erinteraksi

dan

perkawinan campur sering

terjadi. Ras bukan

saja

didefinisikan

sebagai teori atau falsafah yang

menyatakan

seseorang mewarisi

cirri-ciri selain

daripada cirri-ciri dan rupa bentuk yang tertentu. Pengertian

sedemikian nrenyebabkan sesetengah

manusia

menganggap kaum mereka adalah lebih unggul elar"ipada kaum

lain.

Penyalahgunaan konsep

ras

dalam

konteks

ini menyebabkan

herlakunya

prasangka dan diskriminasi antara golongan teftentu.

:rel':gertian

ini

telah dibantah oleh Encycopedia of Religion. Sebaliknya Encycopedia

of

Retigion

Vol.

12

(1987) manusia tidak sepatutnya

dikelaskan

mengikut

ras.

Manusii

adalah dalam satu

kelas yang sama dan setara. Tiada manusia

yang lehih

baik dan lebih handal semata-mata karena

perbedaan

warna kulit,

rupa

bentuk

dan sebagainya.

Pada hakikatnya ras

memang

susah untuk

didefinisikan

dengan tepat karena telah berlaku €mpur

aduk golongan

akibat

kawin campur

danhigrasi.

Oleh

karena itu

ahli sosiologi berpendapat ras bukanlah

satu

hakikat

i:iologi, tetapi dibentuk oleh masyarakat supaya paham perkauman

dapat di:,,emarakkan berdasarkan

cirri-ciri fisikal yang "inferio/' atau "superio/.

Mereka

luila berpendapat bahwa konsep ras ini adalah konsep

sosio politik dan bukan

l,: rmsep

saintifik,

dan mereka mencadangkan supaya konsep ini

tidak lagi

digunakan sebagai

konsep

saintifik

[10]. Ras boleh dikatakan

satu

konstruk yang

dibentuk

oleh

masyarakat, dan

mengikut

ahli biologi

yang

lain,

sebenarnya hanya

terdapat

satu katagori

ras

yaitu

ras manusia.

Konsep Etnik.

Kumpulan

atau kategori etnik digunakan untuk merujuk

secara

dasarnya kepada

warisan sosiobudaya

seseorang itu. Antara ciri

konsep etnik

adalah

budaya, adat, agama, bahasa dan

Negara asal

nenek moyangnya. Kumpuiar

etnik adalah

kumpulan

yang

anggotanya

memiliki satu set ciri

sosiobudaya yang

rensendiri.

Yingger dalam

[10] berpendapat etnik adalah satu kumpulan

yang

wujud

dalam arti

t<ata sebenar

apabila

satu

segmen daripada

masyarakat

besar

rliliirat oleh

orang lain

sebagai

berbeda dengan beberapa kombinasi dalam ciri-cj-

berikut;

bahasa, agama,

ras dan negara nenek moyang bersama adat

dar

kebudayaan

yang berkaitan.

Menurut beliau anggota

kumpulan

ini melihat

di-

rrrereka

sedemi(ian

dan mereka

melibatkan

diri dala kegiatan yang

dikongs

il*.rsarna

berdasarkan

asal

usul keturunan

atau

kebudayaan yang sama.

ri4artim dalam [10]

menyatakan etnik

adalah

satu kumpulan manusia yang

wuju:

sebagai

seOagian daripada

satu masyarakat yang lebih besar

dengan ahli-at'

kumpulan

ini

mengamalkan budaya yang

agak

Seragam. Dalam

kalangan

anggc=

tcelompok

ini

mereka

mempunyai rasa kekitaan dan etnosentrik karena

mere(a

da sar rfi€ qlii

..1, - r

{idi jan

isrtt JC se aE

Kc da 3n

l"j j

CF, f\i:

5J

l:. l I:. )

lair

at; l;:r

lJlc

Ma intr

'r l:

ant per tine ind ma lntr

5e,i.

me ni!e

du'lS J= - t. '*1

een Pac

I <I irlC;

i! l(.r"

uile: i;ea 5Ui: i=ai:

(9)

Prosiding SNYuBe 2013

359

I

berkongsi

pertalian

darah yang sama. Jadi etnik boleh didefinisikan

sebagai sekelompok

manusia

yang megamalkan

budaya termasuk adat resarn,

bahasa,

agama

yang seragam dan merasal dari

negara

nenek moyang yang sama.

Konsep lnteraksi Sosial.

lnteraksi

sosial

merupakan

satu perkara yang

penting

daiam

membentuk

perpaduan dalam negara. lnteraksi yang baili

OI fatangan

anggota

masyarakat mewujudkan

suasana

yang menyenangkan

dalam

kehidu[an f,ernr.$ara. lnteraksi

boleh

bermula dari peringkat individu kepada seorang individu yang

lain dan berkembang

keluar

dari

lingkungan kepada komuniti. Ketiarmonian dalarn interaksi

bermula dari

interaksi

antara

individu dan

seterusnya

berkembang

kepada

interaksi dalam kumpulan. Sills

(19S6)

mentakrifkan

interaski sosial

ialah suat!"r proses hubungan

dua hala yang

melibatkan dua

atau lebih individu

atau

)'lt:!ompok pada suafu

tempat

dan waktu

tertentu.

lnteraksi sosial

melibatkan ti:rdskan saling balas membalas tingkah laku seseorang

individu terhadap

individu

lain dan seterusnya

saling mempengaruhi satu sama lain. la boleh berlaku di dalam

atau

di

luar

bangunan, di

tepijalan,

di

padang permainan pada

sebarang masa.

lnteraksi

adalah proses

asas dimana dua orang atau

lebih menggunakan bahasa

'dan

gerak anggota-anggota badan untuk mempengaruhifikiran dariiingkah laku satu

sanra lain. Apabila terdapat kehadiran orang lain, seseorang

lnOiviOu akan mengeluarkan maklumat

yang

bukan

saja dalam

bentuk

lisan, mllah juga

melalui piakaian dan gerakan anggota badan. Interaksi bersemuka mampu menambah emosi ,rlari kesan interaksi sosial. lnteraksi boleh dipisahkan kepada interaksi yang sihat dan

{idak sihat. Dalam proses mengambil kira tingkah laku individu la"in, iriing jangkaan

(mutual expec-tation)

wujud di antara pihak-pihak yang terlibat

dalam

lalteraksi. Tiaptiap individu

cuba

meramalkan apa y"ng afan

Oitafukan oleh orang

lain,

serta

cuba

menyesuaikan

kelakuannya

dengan-

jangkaan

individu lain.

Manusia tidak hidup

berseorangan

tetapi

hidup

berkltompof- dan

memerlukan

iorteraksi.

lnteraksi membolehkan manusia

hidup dengan

sempurna, mendapat kerperll.ran makan-minum, bekerja,

berpolitik, berniaga dan bersosial.

George

1;$r rj',rl€ll

dalam [11]

interaksi di

antara

manusia

ialah asal usul segala

kehidupin

";csiai,

Masyarakat terdiri

daripada pelbagai bentuk hubungan

ci'an

interaksi

di antara individu.

Contoh beberapa interaksi ialah konflik, kJrjasama,

persaingan,

pembahagian

tugas,

dan

lainnya.

Dalam kajian ini interaksi merulirX

kepada tindakbalas

yang melibatkan hubungan sosial melalui komunikasi antara

satu

individu

dengan individu

yang lain

atau

kelompok

masyarakat

dengan

kelompok masyarakat yang lain

lnteraksi Sosial Antar Etnik. lnteraksi antara etnik Aceh dengan etnik

lain sebanarnya

tiada masalah. Namun akibat

provokasi

dari pihak

tertentu untuk mengejar

orang Jawa dari Aceh pada era

konflik

(terutama

transmigrasi), rlrerryebabkan hubungan

orang

Aceh

dengan

etnik

lain tidak

baik ketika itu.-paOa dir-$arfl!?,

orang Aceh sangat bersahabat,

dan

kini

interaksi

antara orang

Aceh

dlengan bukan Aceh sudah baik semula

(wawancara dengan Agissalim, cendikiawan Aceh Timur, 21 September 2013).

Pada era konflik dahulu, rasa benci

terhadap

orang

Jawa di Aceh sangat kental.

iial ini

terjadi

karena Gerakakan Aceh

Merdeka- (GAM) melawan p-emerintah

jirclolresia (yang

berpusat

di

pualau

Jawa).

Ketika

itu

semua

yang berbau

ke- iile;ftrriesia-an

identik dengan Jawa, bahkan

pegawai Negeri

sivii 1irus) di

Aceh

uiaflggap kakitangan Jakarta dan bekerja

untuk pemerintahan Jawa. Namun

t"ead;lan kini telah berubah.

lnteraksi

antara orang Aceh dengan bukan

Aceh

r;udah baik,

demikian

juga

halnya

dalam

kalangan pelajar (wawlncara dengan H.

Faisal, tokoh masyarakat Aceh Timur, 22 September 2013). tantawl

juga

(10)

menyatakan

hal

sama yaitu beliau

berpendapat

bahwa interaksi antara

orang

Aceh dengan bukan Aceh kini sudah

baik.

Menurut beliau kini telah

banyak

orang Jawa yang mulai

kembali bekerja

di Aceh.

Misalnya,

setelah tsuna-

i-nenirnpa Aceh

pekerja-pekerja

dari

pelbagai

etnik diambil untuk

membang;-

semula Aceh. Mayoritas pekerja adalah etnik

Jawa.

Malah

kini banyak orang

Ja'ta

yangbekerjaDiKabupatenAcehTimurteutamapadasektorpertanian'Hai inenlndakdn bahwa interaksi antara etnik Aceh dengan etnik sudah

baik.

{wawancara

dengan Tantawi, anggota TNI bertugas

di

Aceh

Timur 25

Septemb'er 2013)

Sepertimana disebutkan

oleh

Basri

bahwa

konflik bersenjata

yang terjadi di

Aceh bukanlah

konflik antara etnik.

Konflik

tersebut

dikatakan

sebagai

perjuangar'

rakyat

menentang ketidakadilan pemerintah Jakarta terhadap Aceh.

Jelasnya

bukar xonflik

antara

Aceh dengan Jawa atau etnik

lain. Menurut informan ini

interaks

antara etnik Aceh dengan etnik lain di Aceh memang tidak ada

masalar (wawancara dengan Basri, mantan pejuang GAM Aceh Timur, 24 Agustus 2013).

Sebelum perdamaian

antara

pemerintah

lndonesia

dengan Gerakan Aceh Merdeka {GAM) diiandatangani

di Helsinki, interaksi antara

orang Aceh (termasuk pelajart

dengan

orang bukan

Aceh

sedikit bermasalah.

Terutama di daerah yang

paling

rawin konflili

seperti

diAceh Timur. Ketika itu sesama orang Aceh

juga saling

nuriga, sehingga banyak orang

Jawa

yang tinggal di Aceh Timur terpak-

,;terpindah ke

Lingsa,

Medan,

dan

kembali ke palau

Jawa.

Hal

ini karena

mereka

rnenasa

tidak aman dengan

keadaan di Aceh

pada

saat

itu. Mereka

takut dicurigai dan

diintimidasi

(wawancara dengan Salahuddin, guru, 30 September 2013). lnforman

in[

menambahkan lagi

bahwa, ketika eskalasi konfliknya sangat

tinggi . bukan Sanya

orang dari

etnik

Jawa saja tidak

rnerasa aman tinggal

diAceh. Tapi

orarg

nceir sendiri juga takut tinggal

di Aceh

Timur, terutama

di pedalam Aceh Timur

seperti, Keuds

deureubak, Alue le Mirah, dan Peunarun. Bahkan

setiap orang

tidak ci(enag

yang datang ke suatu tempat

di

Aceh dicurigai,

menyebabkan interaksi

ir.-{;}tre}{.a

Lusin dibaigun. Kini interaksi antara

orang

Aceh dengan bukan

Aceh

,ririj&B1

tiada masalah lagi, semuanya berjalan dengan baik.

Untuk

lebih

jelas

:relrgenai l{ubunganetnik diAceh

sekarang

dapatdilihat

pada

gambar

1:

Hubunsan etnik

di

Aceh semakin baik

120 100 80 60 40 20 0

Sangat Setuju

Setuju

Tidak

Pasti Tidak

Sangat

Setuju

Tidak

Setuju

Gambar 1. lnteraksi Sosial

Antar

Etnik Sumber: Kerja laPangan, 2013

Gambar

1

menunjukkan bahwa sebanyak 29 orang (12.5%)

responden

menyatakai'

sangat setuju dengan pernyataan interaksi antara pelajar dengan

etnik lain d

1,,

36C

I I I

I

F S d d d

Ii-

k p

t.- TJ

tu

b d

,d

h

t_,.,

i?-

(11)

Prosiding SNYUBe 2013

Aceh

semakin

t,aik.

104 orang

(44.8%) responden

menyatakan setuju,

76

orang

(3?.8%) responden menyatakan tidak pasti, 12 orang (5.2o/o)

responden rnenyatakan tidak setuju, 11 orang (4.7%) responden menyatakan sangat

tidak

setuju.

3ei-Sasarkan

data diatas

secara

umum dapat

dikatakan bahwa hubungan

etnik

di

Aceh

kini semakin

baik, terutamanya dengan etnik

Jawa

karena etnik

lain seperti Batak, Cina,

Padang, dan etnik lainnya

memang

tidak ada

persoalan.

Jika

pun

ada etnik Cina yang

berpindah

dari Aceh

Timur keluar

Aceh

adalah disebabkan

fakisr

keamanan, seperti

yang

pernah

terjadi

di

ldi

Rayeuk Aceh

Timur.

lntegrasi

sosial

yang baik di kalangan masyarakat

pada

saat ini melahirkan

interaksi

positif daiam memupuk perpaduan sosial

yang

berterusan.

Rasa Benci dan Prasangka Terhadap

Etnik Lain

. Setelah konflik berakhir perasaan

';ul'iga atau prasangka di kalangan masyarakat mulai pudar.

lnforman ini mencontohkan

kunjangan

mendadak

(sidak) yang dilakukan direktur

jenderal pendidikan untuk memantau perkembangan sekolah

dengan menggunakan

tiga nnobil

yang jarang di lihat

oleh siswa,

namun sikap siswa

biasa

saja.

Pelajar

l'lanya bertanya kepada

guru tujuan

kunjungan tersebut. Jika guru

menjawab

*ltu'qungan tersebut

hanya

perlu

dengan

kepala

sekolah,

maka

pelajar

akan terus

mrasuk

ke ruang sekolah

tanpa mempedulikan sidak tersebut (wawancara dengan

$atahuddin, guru, 30 September 2013).

lnfer'isnan

lain

menyebutkan

kenangan konflik Aceh tidak pernah

dilupakan terultanna

bagi keluarga

korban.

Konflik

di Aceh adalah

sebuah revolusi

besar.

Tingkat kecurigaan

masyarakat

terhadap orang lain telah menurun,

manakala

persoalan dendam adalah soal

peribadi

seseorang yang sukar

dipertikaikan.

(wawancara

dengan

Basri,

mantan pejuang GAM Aceh

rimur, 24

Agustus z01o).

Bnforman

lain

berpendapat

bahwa

damai yang

sedang berjalan ketika ini

masih

rapuh dan

berpotensi

untuk konflik

kembali, oleh

karena

itu kesepaduan sosial

?er[u turus ditanamkan dalam masyarakat supaya

benih-benih

konflik tidak sempat 'Ll-,,')rutt.

Pemerintah perlu

terus meningkatkan kesejahteraan

masyarakat

agar

;tl.isyarakat dapat

hidup dalam keadaan aman dan tenteram (wawancara dengan H.

i'raisai, tokoh masyarakat Aceh Timur, 22 September 2013).

Rasa benci, dendam dan prasangka

terhadap

etnik lain tidak

perlu

terus di simpan sebab kedamaian adalah

lebih

penting dari segalanya,

kalau

terus menyimpan rasa dendam dan

prasangka terhadap orang lain

kapan kita

mau

hidup tenang

d

an damai. Maka

yang

perlu

dilakukan sekarang adalah menjaga perdamaian

agar

dapat bertahan untuk

selamanya, Kita jadikan yang

lalu sebagai

pengajaran dan

kini buka

lembaran

kehidupan baru. Jika pihak yang pernah terlibat

dalam

konflik atau menjadi korban pada masa konflik saling membalas

dendam, penrnasalahan

Aceh tidak akan selesai

(wawancara dengan Tantawi, Anggota TNI bertugas diAceh

Timur

25 September 2013)

Melalui

perdamaian

tingkat

kecurigaan

orang

Aceh

terhadap etnik lain

sudah

berkurang. Perkara paling

penting

adalah masyarakat dapat

mencari nafkag dengan aman, anak-anak Aceh dapat belajar dengan.tenang dan

proses

pengajaran

tlan

pembelajaran dapat dilaksanakan

dengan

baik. Jika

ingin membina

kehidupan heil:u Vang

lebih baik maka

perlu memaafkan dan melupakan

peristiwa pada

masa

\qrtrfiik dulu (wawancara

dengan

Agussalim, cendikiawan Aceh Timur, 21 September :d0x3).

361

Itja;ri

(12)

EY

Prosiding SNYuBe 2013

[nteraksi

Politik

Baru

diAceh

lnteraksi politik baru di Aceh yang semakin baik

diharapkan

mampu

mencipta k*rdewasaan

dalam

berpolitik. Dalam sejarah politik lndonesia, Aceh menjadi daerah pertama menerapkan sistem partai politik

lokal

yang dimandatkan oleh MoU Helsinki dan

undang-undang

Nomor 11 Tahun 2006

tentang

pemerintah Aceh. Keberadaan partai

politik lokat

adalah sesuatu

yang

baru

dan diharapkan menjadi

tempat

l"nenyaiurkan

aspirasi rakyat.

Partai

politik lokal

di

Aceh

akan menyumbang dalam

memperkuat

perdamaian Aceh. Partai

politik lokal diharapkan mampu

membawa

perubahan

di

Aceh karena dianggap memahami permasalahan masyarakat

dan

lebih dekat dengan konstituen. Namun

terdapat

juga yang skeptis dan

khawatir,

keadaan akan

bertimbah

buruk jika partai politik

lokal tidak mampu

memberikan konstribusi untuk perubahan sehingga memunculkan pesimis terhadap semua

partai.Data

kajian

;nenunjukkan

bahwa inleraksi politik

baru

di Aceh sekarang

semakin

baik.

Hal ini

nrerupikan kesan pendamaian terhadap perkembangan

demokrasi

di

Aceh' untuk lebih

jelas

mengenai interaksi politik

baridiAceh

(Gambar 2).

hlqraski

politik

baru di Ac

720 100 80 60 4A 20 o

Sangat Setuju

Setuju Tidak Pasti

Tidak

Sangat

Setuju

Tidak

Setuju

.Ir iT

i! i: t.E

p 3

-

5 i1

A {\

pl

,Ji

K Kt

ET iJ<

'.*

p€ ka

in1 Pr,

da ke ne int hii; na Ac

! i ic k:el

be

Re t1I Gambar 2.

lnteraski

Politik baru di Aceh

Sumber:

Kerja laPangan, 2013

Data di atas menunjukkan sebanyak 22

orang (9.5%)

responden

menyatakan sangat setuju jika dikaiakan

interaksi

politik baru

diAceh

sekarang lebih demokratis,

fOS-orrng '$83%)

responden

menyatakan setuju, 72

orang

(31%)

responden

,"nyit.tin

tidak pasti,' 18 orang

(.A'/o1

responden menyatakan

tidak

setuju dan 15

oiang (6.5%)

responden

menyatakan sangat tidak setuju dikatakan

interaksi politik

biru di Aceh lebih demokratis.

Perlu

kita ingat bahwa setiap

pertukaran

iezim diharapkan adanya perubahan dalam

kehidupan masyarakat.

Ketika

pesta

dernokrasi

memilih anggota dewan tahun

2009

lalu masyarakat

memberikan

eiukungan penuh fepiOa

partai

Aceh yang didirikan oleh

mantan pejuang GAM' Oleh

liarena itu

amanah yang sudah dimandatkan

oleh

rakyat benar-benar dijaga dan dilaksanakan untuk kemakmuran

dan kesejahteraan rakyat agar

masyarakat

tidak kecewa (wawancara dengan Tantawi, Anggota

TNI

bertugas di Aceh

Timur

25 September 2013>

Masyarakat hari ini ingin melihat secara nyata

kesejahteraan

.y.,ng selama

ini rtridengungkan

oleh pa;

pihak,

katanya berjuang

mempertaruhkan

harta

dan

ny"*J Intuk rakyat demi bangsa

yang bermaL".b?t. Mudah-mudahan setelah

nlereka

mendapat iedudukan dalam pemerintahan

tidak lupa

kepada

rakyat

dan .ianji-janjinya (wawancara dengan Agussalim, cendikiawan Aceh Timur, 21 September 'ZOig).

tfteifiiun

interaksi politik

muiai

tumbuh dengan baik di Aceh

perpecahan

dan 362

(13)

Prosiding SNYuBe 2013

kekecewaan mulai terasa dalam masyarakat. Hal ini disebabkan

ketika

keadaannya sangat terjepit kita berjuang

bersama-sama.

Mahasiswa

berjuang

dengan

jalur diplomasi, GAM berjuang -

oengan senjata,

masyarakat yang memiliki

hi**.a lebih memberikan

sejumrah

uang

untuk mendukung' pe4uanfa'n, nari inr kerryataanya lain.

(wawancara

dengan Basri, mantan pejuang GAM

-Ace[

Timur, 24 ,4gustus 2013).

$kenario

yang terjadi hari ini ketika Aceh telah damai GAM dan

mahasiswa nnasin"g-masing jalan sendiri, sementara masyarakat kembali ke khittahnya-senagai

petani. lni

sepatutnya tidak boleh terjadi,

jika ini terus dibiarkan kita

fthawatirkan aksr': berdampak

pada proses

demokrasi dan interaski

politik

di Aceh lwawancara

fiengan

salahuddin,

guru, 30

september

2013). Keadaan di atas

menunjukkan

bahawa

perdamaian

yang

sedang berlangsung

diAceh masih rapuh.

Meskipun nnasvarakat korban

konflik

telah memaafkan kLsalahan

pihak yang

berkonflik di

Aeeh tetapi mereka belum

tentu

sudah melupakan

peristiwa

konflik

secara total {wawancara dengan H.

Faisal,

tokoh masyarakat Aceh 'i'imur,

22 September

2013).

'oieh karena

itu

semua pihak agar dapat

mempertahankan perdamaian Aceh.

'$alrgat

susah membangun

suatu

daerah dalam situasi yang tidak

kondusif,

Daerah

yan# baru bangkit dari

kehancuran

akibat perang "dalim

,irr--vrng'

lama

i"nemang susah untuk

dibangun

sekaligus. Demi

menjaga t<esejadrian dan perpaduan

sosial

maka.hubungan sosial

dalam

masyarakat-

ierlu teius

Jipuput

;larrr i$ipelihara

agar

perdamaian tetap lestari.

Kesimpulan

Kunci kesepaduan sosialadalah kematangan rakayat. Era kesepaduan

sosial

adalah

era ketika

berlaku_nya

pemantapan intlraski jntara masyarakat,

negera dan l3asaran

telah

disulam erat,

d9ry"!

positif,

biarpun

naik

turun suhu terjaoli

amnat l;ei,*q,6u]h perkembangan global. Terjadinya persaingan

konkadiksi

oari

'segi

ruang

j.,,. i,eff*ntingan

antara masyarakat, negera

dan

-pasaran

dapat

membJri kesan

irri'1."t

kr

seluruh

masyarakat

karena

tersirlt di dalamnya adalah nuUunjan'

etnif, iiexas, wilayah, perbedaan sosial, perbedaan bendera yang kritikal

dan

lenantiasa pc.nlu diseimbangkan. Jalinan hubungan

sosial

secara

berterusan terbina

dalam

kalangan

anggota masyarakat merentasi etnik, agama, budaya dan bahasa melalui

interaski antara

mereka. Keretakan hubungan e-tnif. oi Aceh terjadi

akibat

adanya

provokasi

dari para

pihak

yang berkonflik.

eanfan setiap orang tidak

dikenal yang

datang ke

suatu

tempat di Aceh

dicurigai, sehingga

interaklsinya

berhnJaskan

kepada

dendam,

kebencian dan berpraiangka niilr. Kebenciin, u"ipias.ngr"

neEatif, dendam

dan

sebagainya adalah

teris

kepada

skap yang'r"rir"ng"*ni

interaksi

sosial. Perasaan benci dan berprasangka buruk

teina-oafetnik

iain'mulai

hilairg di kalangan masyarakat ketika Acel^i memasuki zaman oamai.

Rasa nasi,onalisme dan

patriotisme perlu ditanamkan

dalam kehidupan masyarakat di Aeehr.

Pada era damai

interaksi

politik di Aceh

sudah

lebih baik.

pirtaisipasi masyanakat dalam berpolitik mulai gairah kembali. Perdamaiaan telah memberi ruang keterbukaan dan kebebasan berpendapat

diAceh

semakin baik.

Rakyat

muiai' berani henpendapat dan menggunakan ruang-luang publik untuk menyalurkan erspreiinya.

ht*fgr"emsi

i1}

"&bdul Halim Ramli, Hubungan Kaum d!.

\gtaysia:

sejamh dan

Asas

perpaduan,2009, Shah Alam: Pusat penerbitan Universiti lUeeNAy.

363

(14)

tzl

t3I

t4I

t5I

16l

t7]

Amir Hasan Dawi, Penteoian sosiologi dan pendidikan. Ed. ke-Z. Tanjong Malim,2002, Quantum Books.

Azmah Abdul Manaf

,

Sejarah Sosia/ Masyarakat Malaysia. Kuala Lumpur, 2001, Utusan Publications & Distributors Sdn. Bhd.

Hasnah Hussiin. /suJsu Negan Bangsa Abad ke-21.Kuantan, 2010, Penerbit Universiti Malaysia Pahang.

Ho, Hui Ling, Darurat 1948-1960: Keadaan Sosial di Tanah Melayu. Kuala Lumpur,ZA04., Penerbit Universiti Malaya.

lsmail lshak, Hubungan Etnik: Konsep Dan Amalannya Di Malaysia- Kuala Lumpur, 2008, Yayasan Dakwah lslamiah Malaysia

Mansor

Mohd

Noor, Abdul Rahman Abdul Aziz dan Mohamad Ainuddin lskandar Lee, Hubungan Etnik

di

Malaysia. Petaling Jaya,2006, Prentice Hall Peason Malaysia Sdn.

Bhd,

18]

Neuman, William Lawrence, Socia/ Research Methods Qualltative

and

Quantitative Approaches. New York, 2003, Univerity

of

Wisconsin

at

Whitewater.

I91

Rahimah-Abdul-Aziz

&

Mohamed-Yusoff-lsmail, Masyarakat Budaya Dan Perubahan- Bangi: 2003, Penerbit Universiti Kebangsaan Malaysia.

I9l

Shamsut Amri Baharuddin, fi/lodul Hubungan Etnik Shah Ala, 2008, Pusat Penerbitan Universiti.

[10] Shamsul Amri Baharuddin, Modut Hubungan efnih Edisi Kedua. Bang,2012, Universiti Kebangsaan Malaysia.

[11] Ting, Chew

Peh,

KonsepAsas Sosio/ogi. Kuala Lumpur: 1979,

Dewan Bahasa

dan Pustaka.

;)

r

n

n

5l

P B

g

s( Jt yi

12

di

n( m

Pr

di g( di dr p( ye

3Bt

(15)

t.: 'ai.:l] ,, :r,,. , .: ilr'r'--.ri .:'-' 1 nl r .'! ! " i .i,,

! rii:'!:i ::.i t:r It: ,-..1 ,.,...a ,,. ,1.,1,::,',1; :,i ,.:,1;, ,-, I, ,..: ;j ::-,1 i..-,-:',:.-; --.r1..--1, 1,1-.,1 .-.-1 ,

.:i :j:'.:::1, l

I l,'lt, rl I :

' :lr;:iir:i:;:l: ;-i: i.:l

.- l: :

a r'-; . t.

tt'

:.,

-:

:tla:rrf,f 1,,:f :-i::'.:.: i

Referensi

Dokumen terkait