• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN IKLAN ROKOK, UANG SAKU DAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MEROKOK PADA SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN IKLAN ROKOK, UANG SAKU DAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MEROKOK PADA SISWA"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Distribusi hubungan teman sebaya dengan sikap merokok siswa di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan. Distribusi hubungan teman sebaya dengan tindakan merokok siswa di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan.

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Iklan

Kode dan Tata Cara Periklanan Indonesia menyatakan: “Iklan adalah segala bentuk komunikasi produk yang disalurkan melalui suatu media dan dibiayai oleh pemrakarsa yang diketahui dan ditujukan bagi sebagian atau seluruh masyarakat” (Niken, 2007). Dalam memahami periklanan perlu diingat bahwa ada kata-kata yang mengacu pada pesanan dan masyarakat pada umumnya.Iklan merupakan suatu kegiatan yang menyampaikan berita, namun berita disampaikan atas permintaan pelanggan yang menginginkan produk atau jasa yang dijual diterima. dan dibeli oleh konsumen.

Fungsi Periklanan

Strategi Iklan

Terdapat hubungan antara Iklan, Uang Jajan dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Merokok Siswa SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan. Sebaran hubungan uang jajan dengan pengetahuan responden tentang perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan. Sebaran hubungan uang jajan dengan sikap responden mengenai perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan.

Sebaran Hubungan Uang Jajan Dengan Perilaku Responden Tentang Perilaku Merokok Di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan. Distribusi hubungan teman sebaya dengan pengetahuan siswa tentang perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan.

Gambar 2.1. Rokok(sumber:Panduan Perilaku Tidak Merokok, Depkes RI)
Gambar 2.1. Rokok(sumber:Panduan Perilaku Tidak Merokok, Depkes RI)

Iklan Rokok Televisi

Uang Saku

  • Pengertian Uang
  • Peranan Pada Pengertian Uang

Manfaat lebih lanjut dari penggunaan uang dalam suatu masyarakat dapat diperoleh dari kemampuannya melakukan tindakan sebagai satuan nilai. Transaksi di negara berkembang biasanya dilakukan dengan pembayaran yang ditangguhkan atau penjualan kredit.

Teman Sebaya

Dalam kelompok teman sebaya, individu merasakan kesamaan satu sama lain, seperti usia, kebutuhan, dan tujuan, yang dapat memperkuat kelompok tersebut. Dalam kelompok sebaya terjadi interaksi yang saling mempengaruhi antara lain pola relasional, konformitas, kepemimpinan kelompok dan adaptasi.

Perilaku

  • Pengetahuan ( Knowledge)
  • Sikap ( Attitude)
  • Tindakan atau Praktek (Practice)
  • Perilaku Merokok
  • Bahaya Merokok Bagi Kesehatan

Sikap individu hanya dimiliki oleh orang-orang, dan sikap individu merujuk pada objek yang tidak menjadi subjek perhatian sosial. Sikap individu terbentuk karena ciri-ciri kepribadian diri sendiri. Sikap dapat diartikan sebagai suatu bentuk kecenderungan berperilaku, dapat diartikan sebagai suatu bentuk tanggapan evaluatif, yaitu tanggapan yang dipertimbangkan oleh individu yang bersangkutan. Sikap merupakan suatu reaksi atau tanggapan manusia yang masih tertutup terhadap suatu rangsangan atau suatu benda.Sikap jelas menunjukkan konotasi kesesuaian reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Perilaku merokok adalah tindakan atau kegiatan menyalakan rokok kemudian menghirup dan menghembuskannya, yang dapat menghasilkan asap yang dapat dihirup oleh orang disekitarnya (Levy, 1994).

Rokok

  • Pengertian Rokok
  • Jenis Rokok
  • Kandungan Rokok

Rokok campuran adalah rokok yang dihisap oleh seseorang dalam jangka waktu tidak menentu dengan menggunakan rokok kretek atau rokok putih. Secara umum zat-zat tersebut dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu komponen gas (92%) dan komponen padat atau partikel (8%). Asap rokok yang dihisap atau perokok pasif dihirup melalui dua komponen. Misalnya, 85 persen asap rokok yang dihirup mungkin berbentuk gas dan sisanya berupa partikel.

Landasan Teori

Gas karbon monoksida (CO) mempunyai kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin harus terikat dengan oksigen yang sangat penting untuk respirasi sel-sel tubuh, namun karena gas CO lebih kuat dari oksigen maka CO terikat pada hemoglobin. Kadar gas CO dalam darah orang yang tidak merokok kurang dari 1%, sedangkan dalam darah perokok 4-15%.

Kerangka Konsep

Teori kategori sosial menyatakan bahwa perkembangan masyarakat menyebabkan terbentuknya kategori-kategori sosial berdasarkan umur, jenis kelamin, pendapatan, profesi dan pendidikan. Orang-orang yang berbeda dalam kelompok sosial yang sama cenderung merespons atau memilih pesan yang sama dan pada akhirnya mempengaruhi pengambilan keputusan mereka. Kedua, informasi tersebut kemudian dikembangkan melalui saluran komunikasi interpersonal dalam kelompok seperti keluarga, teman dekat, dan anggota kelompok.

Hipotesis

METODE PENELITIAN

  • Lokasi dan Waktu Penelitian
    • Lokasi
    • Waktu
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Metode Pengumpulan Data
    • Data Primer
    • Data Sekunder
  • Instrumen Penelitian
  • Definisi Operasional
  • Aspek Pengukuran
  • Analisa Data

Kuesioner digunakan untuk mengetahui hubungan iklan rokok, uang jajan dan teman sebaya terhadap perilaku merokok siswa SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan. Berdasarkan tabel 4.9 dijelaskan distribusi frekuensi sikap siswa SMA terhadap perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan. Distribusi sikap siswa SMA terhadap perilaku merokok berdasarkan tingkat kelas siswa di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan.

HASIL PENELITIAN

Karakteristik Responden

Perilaku Merokok

Tingkat Masuk; Tingkat merokok awal adalah tingkat seseorang akan terus merokok atau tidak. Berdasarkan Tabel 4.7 Distribusi frekuensi pengetahuan siswa SMA tentang perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik sebanyak 64 orang (83,1%) dan cukup yaitu sebanyak 13 orang (16,9%). Berdasarkan Tabel 4.10 sebaran kategori sikap siswa SMA terhadap rokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai sikap cukup, yaitu 67 orang (87,0%) dan sisanya 10 orang (13,0%) mempunyai sikap cukup. perilaku yang baik.

Berdasarkan Tabel 4.12 tergambar distribusi frekuensi tindakan siswa SMA terkait perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan. Tindakan responden diidentifikasi dengan 10 pertanyaan tentang perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan, bahwa tindakan responden dalam menjawab pertanyaan dengan benar merokok merupakan salah satu bentuk pola hidup tidak sehat yang banyak dilakukan oleh masyarakat dan pihak sekolah. lingkungan tidak diperbolehkan merokok masing-masing sebanyak 71 siswa (92,2%). Berdasarkan tabel 4.13 sebaran kategori tindakan siswa SMA mengenai perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai tindakan dengan kategori baik sebanyak 10 responden (13,0%) dan kategori tepat yaitu sebanyak 67 responden. . (87,0%).

Iklan Rokok

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 38. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 38 responden kelas (7,7%), perbuatan baik terjadi dan 36 siswa (92,3%) lulus. memiliki tindakan. Berdasarkan Tabel 4.15 dijelaskan distribusi frekuensi mengenai iklan rokok pada siswa SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan yang diidentifikasi dengan 10 pertanyaan tentang iklan rokok. Berdasarkan tabel di atas mengenai iklan rokok, terlihat 14 siswa (18,2%) menjawab pertanyaan dengan benar, sehingga tersisa 63 responden (81,8%) yang berkategori baik dan cukup.

Uang Saku

Berdasarkan tabel 4.17 distribusi frekuensi uang jajan siswa terhadap perilaku merokok pada siswa SMA di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan diidentifikasi dengan 10 pertanyaan tentang iklan rokok. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa secara umum perilaku responden mengenai uang jajan berhubungan dengan perilaku merokok, yaitu 13 siswa (16,9%) dalam kategori baik dan 64 siswa (83,1%) dalam kategori cukup.

Tabel 4.18. Distribusi Kategori Uang Saku Terhadap Perilaku Merokok Pada Siswa SMA diSMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan.
Tabel 4.18. Distribusi Kategori Uang Saku Terhadap Perilaku Merokok Pada Siswa SMA diSMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan.

Teman Sebaya

Sebaran Kategori Teman Sebaya Terhadap Perilaku Merokok Siswa SMA di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa secara umum tindakan responden terhadap teman sebaya mengenai perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan sebanyak 19 responden (24,7%) dengan kategori baik dan 58 responden (75,3%) dengan kategori sedang. .

Hubungan Iklan Rokok dengan Perilaku Merokok

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara iklan rokok dengan sikap pelajar terhadap perilaku merokok. Berdasarkan tabel di atas sebaran hubungan iklan rokok dengan tindakan siswa mengenai perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan, dari 14 siswa yang iklan rokoknya termasuk dalam kategori baik, terdapat 6 siswa (42,9%) yang mempunyai tindakan baik. telah. dan 8 siswa (57,1%) mempunyai prestasi baik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara iklan rokok dengan perilaku merokok pelajar.

Tabel 4.22. Distribusi Hubungan Iklan Rokok dengan Sikap tentang Perilaku Merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan.
Tabel 4.22. Distribusi Hubungan Iklan Rokok dengan Sikap tentang Perilaku Merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan.

Hubungan Uang Saku dengan Perilaku Merokok

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara uang jajan dengan sikap mahasiswa terhadap perilaku merokok. Berdasarkan tabel di atas sebaran hubungan uang jajan siswa dengan tindakan siswa mengenai perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan, dari 38 siswa yang uang jajannya masuk dalam kategori baik terdapat 7 siswa (18,4%). ) mempunyai perbuatan baik dan 6 orang siswa (46,2%) mempunyai perbuatan baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara uang jajan dengan perilaku merokok pelajar.

Tabel 4.25. Distribusi Hubungan Uang Saku dengan Sikap Responden tentang Perilaku Merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan.
Tabel 4.25. Distribusi Hubungan Uang Saku dengan Sikap Responden tentang Perilaku Merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan.

Hubungan Teman Sebaya dengan Perilaku Merokok

Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara teman sebaya dengan sikap. Berdasarkan tabel di atas sebaran hubungan teman sebaya dengan tindakan responden mengenai perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan, dari 19 responden yang teman sebayanya masuk dalam kategori baik, terdapat 10 siswa (52,6%) yang melakukan tindakan baik dan 9 siswa (52,6%) mempunyai tindakan baik dan 9 siswa (52,6%) melakukan tindakan baik. 47,4%) mempunyai tindakan yang baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara teman sebaya dengan tindakan.

Tabel 4.28. Distribusi Hubungan Teman Sebaya dengan Sikap Siswa tentang Perilaku Merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan.
Tabel 4.28. Distribusi Hubungan Teman Sebaya dengan Sikap Siswa tentang Perilaku Merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan.

Hasil Analisa Multivariat

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara menggunakan angket sebaran hubungan iklan rokok dengan sikap siswa tentang perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan, terdapat 5 siswa (35,7%) dari 14 responden yang iklan rokoknya baik. berada dalam kategori mempunyai sikap baik dan 9 orang siswa (35,7%) mempunyai sikap baik (64,3%). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara iklan rokok dengan sikap pelajar terhadap perilaku merokok. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner mengenai sebaran hubungan iklan rokok dengan sikap siswa mengenai perilaku.

Tabel 4.31. Hasil Uji Multivariat Regresi Logistik Berganda Tentang HubunganIklan Rokok, Uang Saku, Dan Teman Sebaya Terhadap SikapResponden.
Tabel 4.31. Hasil Uji Multivariat Regresi Logistik Berganda Tentang HubunganIklan Rokok, Uang Saku, Dan Teman Sebaya Terhadap SikapResponden.

PEMBAHASAN

Perilaku Merokok

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner kepada responden mengenai tindakan yang berkaitan dengan perilaku merokok, terdapat 10 responden (13,0%) dengan kategori baik dan 67 responden (87,0%) dengan kategori cukup. Jika dilihat dari pengetahuan responden sebanyak 64 responden (83,1%) berada pada kategori baik, sedangkan untuk sikap terjadi penurunan sikap yaitu pada kategori baik, diharapkan memiliki pengetahuan baik sebanyak 10 responden (13,0%). . yang juga akan menimbulkan sikap dan tindakan yang baik agar terjadi perilaku aktif. Penerapan larangan merokok di sekolah merupakan suatu keharusan seiring dengan meningkatnya jumlah perokok di kalangan siswa yang merupakan generasi penerus bangsa.

Iklan Rokok

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara angket terhadap responden dapat dikatakan bahwa iklan rokok dengan kategori baik hanya 14 siswa (100,0%) yang memiliki pengetahuan baik. Dari 63 siswa yang iklan rokoknya masuk dalam kategori cukup mempunyai pengetahuan baik dan cukup, yaitu sebanyak 50 siswa (79,4%) dan sebanyak 13 siswa (20,6%). Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara menggunakan angket sebaran hubungan iklan rokok dengan tindakan siswa mengenai perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan, terdapat 14 siswa yang iklan rokoknya berada pada kategori baik, karena banyaknya tindakan yang baik. sebanyak 6 siswa (42,9%) dan 8 siswa (42,9%) mempunyai perbuatan baik (57,1%). Aturan penyampaian pesan iklan rokok di televisi ada, yaitu dilarang memvisualisasikan tampilan dan kemasan rokok, serta tidak boleh mengajak masyarakat untuk merokok, aturannya cukup ketat.

Uang Saku

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara menggunakan angket sebaran hubungan iklan rokok dengan sikap siswa terhadap perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan, sebaran hubungan uang jajan dengan pengetahuan siswa tentang perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan 13 responden mengenai uang jajan dengan kategori baik semuanya memiliki pengetahuan 100% baik sebanyak 13 siswa. Uang jajan yang diberikan orang tua kepada anaknya kini mulai tidak dimanfaatkan dengan baik dan benar, banyak uang jajan yang diberikan digunakan untuk membeli barang-barang yang tidak berguna bahkan merugikan diri sendiri seperti obat-obatan terlarang, rokok, dan lain-lain. . . . Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan angket sebaran hubungan iklan rokok dengan sikap siswa terhadap perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan sebaran hubungan uang jajan siswa dengan tindakan siswa mengenai perilaku merokok di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan dari 38 siswa yang uang sakunya berada pada kategori baik, terdapat 7 siswa (18,4%) yang melakukan tindakan baik dan 6 siswa (46,2%) yang melakukan tindakan baik.

Teman Sebaya

Hubungan Iklan Rokok, Uang Jajan dan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Setelah dilakukan uji bivariat, terdapat tiga variabel yang memenuhi syarat untuk masuk dalam model multivariat yaitu iklan rokok (p= 0.002), uang jajan (p) = 0,000), dan rekan-rekan (p=0,002). p=0,000). Uji multivariat yang dilakukan Hanya hubungan antara iklan rokok, uang jajan dan teman sebaya serta perilaku responden yang dapat dilakukan uji multivariat. 6 Apakah Anda datang bersama teman Anda dan membeli rokok untuk teman Anda/diri Anda sendiri?

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

7 Apakah menurut Anda slogan-slogan dalam iklan rokok yang ditayangkan di TV menarik? 2 Apakah Anda menggunakan uang saku untuk membeli makanan saat di sekolah? 3 Apakah Anda menghabiskan uang saku Anda untuk. 7 Iklan rokok memotivasi saya bahwa merokok membuat hubungan dan persahabatan menjadi lebih baik 8 Iklan rokok memotivasi saya.

Gambar

Gambar 2.1. Rokok(sumber:Panduan Perilaku Tidak Merokok, Depkes RI)
Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Uang Saku
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Siswa SMA Terhadap Perilaku Merokok Di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan.
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Antara Kelas dengan Status Perokok Siswa SMA Di SMA Negeri 3 Kota Padangsidimpuan.
+7

Referensi

Dokumen terkait

A total of 570 thousand women were globally diagnosed with cervical cancer in 2018 and approximately 311 thousand of them have died from this disease.2 HPV can cause anogenital cancers