• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan karakteristik dan pengetahuan ibu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan karakteristik dan pengetahuan ibu"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Bagi Peneliti
  • Bagi Pendidikan
  • Bagi Tempat Penelitian
  • Bagi Responden

Sebagai masukan dalam memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang bahaya kehamilan guna meningkatkan pelayanan kehamilan atau antenatal care (ANC). Meningkatkan wawasan dan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan sehingga dapat mengantisipasi masalah yang akan terjadi sejak dini.

TINJAUAN PUSTAKA

Defenisi Kehamilan

Periode Kehamilan

Tanda-Tanda Kehamilan

Peningkatan suhu basal lebih dari 3 minggu biasanya merupakan tanda telah terjadi kehamilan. h) Perubahan warna kulit. Akibat rangsangan prolaktin dan HPL, payudara mengeluarkan kolostrum, biasanya setelah lebih dari 16 minggu kehamilan. j) Perubahan pada rahim.

Jadwal Pemeriksaan Kehamilan

Pergerakan janin sudah bisa dirasakan dengan jelas setelah minggu ke 24. c) Dengan USG (USG) atau scan, gambaran janin sudah bisa terlihat.

Tanda Bahaya Kehamilan

  • Defenisi Tanda Bahaya Kehamilan
  • Macam-Macam Tanda Bahaya Kehamilan
  • Penanganan

Sakit kepala yang menandakan adanya masalah serius saat hamil adalah sakit kepala yang parah, terus-menerus, dan tidak hilang dengan istirahat. Penglihatan kabur atau kabur bisa disebabkan oleh sakit kepala yang parah, sehingga mengakibatkan pembengkakan otak dan semakin parah. Periksa tanda-tanda syok (pucat, berkeringat banyak, pingsan, tekanan sistolik kurang dari 90 mmHg, denyut nadi lebih dari 112 kali per menit).

Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan pengobatan syok jika tidak ada tanda-tanda syok yang terlihat. Ingatlah kemungkinan ini ketika konselor melakukan evaluasi. Rawat kondisi wanita tersebut karena kondisinya dapat memburuk dengan cepat. Walaupun belum ada tanda-tanda syok yang tampak, perlu diingat bahwa setelah dilakukan evaluasi lebih lanjut, kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika penyebab kejang tidak diketahui, obati sebagai eklampsia sambil mencari penyebab lain (Saifuddin, 2008). c) Sakit perut yang hebat 1.

Jika tanda-tanda syok tidak terlihat, ingatlah bahwa ketika melakukan evaluasi lebih lanjut, kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat.

Karakteristik

  • Defenisi Karakteristik
  • Yang Mempengaruhi Karakteristik

Meskipun perempuan dengan paritas lebih tinggi cenderung menggunakan lebih sedikit layanan antenatal, terdapat interaksi usia perempuan dengan kunjungan antenatal (Simkhada, 2008). Semakin bertambah usia seseorang maka semakin banyak pengetahuan yang dimilikinya, dalam hal ini tentang tanda-tanda bahaya kehamilan (Notoatmojo, 2008. Semakin bertambah usia maka semakin berkembang pemikirannya sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin baik (Notoatmodjo, 2007).

Hal ini terjadi karena rahim belum siap menerima kehamilan dan ibu baru belum siap merawat, memberi makan, dan membesarkan anaknya. Paritas secara garis besar mencakup gravida (jumlah kehamilan), nifas (jumlah kelahiran) dan aborsi (jumlah aborsi), sedangkan dalam arti khusus adalah jumlah atau jumlah anak yang dilahirkan. Risiko yang dapat menimbulkan risiko bagi seorang ibu timbul apabila terjadi kelahiran kembali pada saat anak sebelumnya masih minum ASI, sehingga perhatian ibu beralih kepada anak yang baru lahir (Soetjiningsih, 2004).

Resiko bagi ibu hamil dan anak yang akan dilahirkan, bahkan anak terkecil sekalipun akan menghadapi bahaya karena bayi baru lahir muncul dengan cepat, sehingga perawatan dan pemberian makanan terhadap anak terbengkalai jika status sosial ekonominya rendah.

Pengetahuan

  • defenisi pengetahuan
  • aspek pengukuran pengetahuan

Tingkat pengetahuan ini melibatkan mengingat sesuatu yang spesifik dari seluruh materi yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Pemahaman diartikan sebagai kemampuan menjelaskan dengan benar objek-objek yang dikenal dan mampu menafsirkan materi dengan benar. Penerapan diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari dalam situasi atau kondisi nyata (aktual).

Analisis adalah kemampuan menguraikan suatu materi atau objek ke dalam komponen-komponennya, namun tetap dalam suatu struktur organisasi dan masih berkaitan satu sama lain. Sintesis mengacu pada kemampuan untuk merakit atau menghubungkan bagian-bagian menjadi satu kesatuan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah kemampuan mengembangkan formulasi baru dari formulasi yang sudah ada. f) Evaluasi.

Penilaian ini berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada.

Ibu

Kerangka Konsep

Hubungan Karakteristik Dan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Tanda Bahaya Kehamilan Di Klinik Bidan Bedni Desa Siantar Kecamatan Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2016”, diperoleh dari kuisioner yang diberikan kepada 30 orang ibu hamil. Hasil analisis diperoleh p-value = 0,026 (<0,05) yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan tanda bahaya kehamilan.Hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan paritas dan tanda bahaya kehamilan: paling banyak tidak ada tanda-tanda bahaya kehamilan, sebanyak 13 orang (43,3%) pada paritas scundigravida, dan tanda-tanda bahaya kehamilan lebih sedikit (0%) pada paritas multigravida.

Hubungan pengetahuan ibu hamil dengan tanda bahaya kehamilan paling banyak terdapat 9 tanda bahaya kehamilan (30,0%) dengan pengetahuan cukup, dan lebih sedikit tanda bahaya kehamilan tanpa ada (0%) dengan pengetahuan baik. Dengan demikian, hasil analisis statistik diperoleh p-value = 0,026 (<0,05) yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan tanda bahaya kehamilan. Hubungan Karakteristik Dan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Tanda Bahaya Kehamilan Di Puskesmas Bedni Desa Siantar CA Kecamatan Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2016”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan tanda bahaya kehamilan yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner.

Hipotesa Penelitian

Desain Penelitian

Waktu dan Tempat Penelitian

  • Waktu Penelitian
  • Tempat Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelatif yaitu penelitian yang fokus mencoba melihat hubungan antara berbagai variabel penelitian yang berkaitan dengan karakteristik ibu hamil dengan tanda-tanda kehamilan yang berbahaya di Klinik Kebidanan Bedni Desa Siantar CA Kecamatan Sosorgadong Kabupaten Tengah Tapanuli pada tahun 2016.

Populasi dan Sampel

  • Populasi
  • Sampel

Alat Pengumpulan Penelitian

Prosedur Pengumpulan Data

  • Data Primer
  • Data Sekunder

Defenisi Operasional

Pengolahan dan Analisa Data

  • Pengolahan Data
  • Analisa Data

Analisis univariat dilakukan terhadap masing-masing variabel bebas dan variabel terikat disajikan dalam suatu distribusi frekuensi, hal ini digunakan untuk menunjukkan kecenderungan masing-masing variabel. Keputusan uji statistik dilakukan dengan cara membandingkan nilai P dengan nilai α (alpha) dengan ketentuan: jika nilai P > 0,05 maka Ho diterima, Ho ditolak, dan jika nilai P maka Ho diterima.

HASIL PENELITIAN

  • Hasil Penelitian
    • Analisa Univariat
  • Karakteristik Responden
  • Pengetahuan Responden
  • Lembar observasi
    • Analisa Bivariat
  • Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Umur
  • Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Paritas
  • Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Tanda

Dari hasil analisis statistik diperoleh nilai p value <0,001 (<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara karakteristik ibu hamil berdasarkan paritas dengan tanda risiko kehamilan. Dari hasil analisis statistik diperoleh nilai p=0,456 (>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara karakteristik ibu hamil berdasarkan usia dengan tanda risiko kehamilan. Dari hasil analisis statistik diperoleh nilai p<0,001 (<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara karakteristik ibu hamil berdasarkan paritas dengan tanda risiko kehamilan.

Demikian pula penelitian yang dilakukan Diana dari BPS Sriani menunjukkan adanya keterkaitan antara karakteristik ibu hamil berdasarkan paritas dengan tanda bahaya kehamilan. Hubungan karakteristik ibu hamil menurut umur dengan tanda bahaya kehamilan, sebanyak 11 orang (36,66%) berumur 21-30 tahun tidak menunjukkan tanda hamil, dan lebih sedikit lagi yang tidak menunjukkan tanda hamil. sebanyak 2 orang (6,66%) berumur >31 tahun. Dengan demikian, hasil analisis statistik menunjukkan nilai p = 0,456 (>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara karakteristik ibu hamil ditinjau dari usia dengan tanda bahaya kehamilan.

Jadi dari hasil analisis statistik diperoleh p-value <0,001 (<0,05) yang berarti ada hubungan antara karakteristik ibu hamil berdasarkan paritas dengan tanda bahaya kehamilan.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Umur dan paritas Di Klinik Bidan Bedni Desa Siantar CA Kecamatan Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2016
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Umur dan paritas Di Klinik Bidan Bedni Desa Siantar CA Kecamatan Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2016

PEMBAHASAN

Pengetahuan Responden

Tanda Bahaya Kehamilan

Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Umur

Berdasarkan hasil penelitian hubungan karakteristik ibu hamil dengan paritas dan tanda bahaya kehamilan terlihat sebagian besar responden tidak mempunyai tanda bahaya kehamilan yaitu sebanyak 13 orang. (43,3%) pada paritas scundigravida. dan lebih sedikit responden yang tidak mengalami tanda-tanda kehamilan yang berbahaya (0%) dibandingkan dengan kehamilan ganda. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitrianis Mulyasari di Desa Tanjung Marulak Tebing Tinggi (p value = 0,026) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara paritas dengan tanda-tanda kehamilan yang berbahaya, hal ini disebabkan oleh ibu yang sedang hamil. paritas multigravida akan mengetahui lebih banyak tentang tanda-tanda bahaya. . Hasil penelitian tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Anitha di Klinik Hariati Bogor yang menyatakan ada kaitannya.

Risiko yang mungkin dipertaruhkan bagi seorang ibu timbul apabila ada kelahiran lagi sedangkan anak sebelumnya masih minum susu ibu, jadi perhatian ibu beralih kepada anak yang baru lahir.

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Tanda

Berdasarkan hasil penelitian hubungan pengetahuan tentang ibu hamil dengan tanda bahaya kehamilan diketahui bahwa sebagian besar responden menunjukkan tanda bahaya kehamilan, 9 orang (30,0%) mempunyai pengetahuan cukup, dan lebih sedikit orang yang tidak mempunyai pengetahuan. bahaya. tanda hamil (0%) dengan pengetahuan Baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Burhaeni di wilayah Puskesmas Pampang Makassar (p-value = 0,031) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sinyal bahaya kehamilan, hal ini dikarenakan ibu yang mendapat informasi baik memberikan perawatan. kesehatannya dan memperhatikan kondisi kehamilannya. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Aritha di Klinik Dina Bromo Ujung Bangsal XX Medan, yang menyatakan bahwa semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, maka semakin baik pula pengetahuannya dalam mendeteksi bahaya sejak dini. tanda-tanda kehamilan.

Demikian pula penelitian yang dilakukan Dian dari BPS Ernawati Boyolali yang menyatakan bahwa terdapat keterkaitan antara pengetahuan ibu hamil dengan tanda-tanda bahaya kehamilan.Menurut Bloom dalam Notoatmodjo, pengetahuan merupakan bidang yang sangat penting untuk membentuk tindakan seseorang. Dalam hal ini, calon ibu akan menjalani tes kehamilan jika muncul tanda-tanda kehamilan yang berbahaya pada ibu. Pengetahuan yang baik mengenai tanda bahaya kehamilan sangat diperlukan agar responden dapat memahami tanda bahaya kehamilan dan dapat mencegah timbulnya tanda bahaya kehamilan.

Keterbatasan Peneliti

Karakteristik ibu hamil berdasarkan umur terbanyak pada umur 21-30 tahun sebanyak 16 orang (53,3%), dan paling sedikit pada umur > 31 tahun ke atas sebanyak 5 orang (16,7. Ciri-ciri ibu hamil berdasarkan paritas, terbanyak pada paritas scundigravida sebanyak 16 orang (453,3%) dan lebih sedikit pada paritas multigravida sebanyak 5 orang (16,7%).Pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan sebagian besar berada pada kategori cukup sebanyak 16 orang (53,3%). %) dan tingkat pengetahuan responden paling sedikit berada pada kategori kurang dari 6 orang (20,0%).

Tanda hamil yang paling berbahaya pada kategori tanpa sebanyak 19 orang (63,3%), dan paling sedikit pada kategori 11 orang (36,7%). Kami berharap bidan dapat memberikan informasi dan pelayanan kesehatan yang terbaik khususnya kepada ibu hamil yang sedang mengalami tanda-tanda bahaya kehamilan. Kami berharap Klinik Kebidanan Bedni dapat bekerjasama dengan pihak berwenang seperti tenaga kesehatan dalam memberikan informasi yang lengkap mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan melalui konseling dan. Kami juga berharap agar ibu hamil ikut serta dalam konseling dengan memberikan informasi yang dapat dimengerti dan dipahami.

Diharapkan kepada penulis untuk lebih menambah pengetahuannya mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan agar dapat disebarluaskan sebagai sumber informasi bagi ibu hamil. Setelah menjelaskan tujuan penelitian, saya bersedia diwawancarai dalam penelitian yang akan dilakukan oleh kakak Melisa Sinaga, mahasiswi Stikes Aufa Royhan Padangsidimpuan yang sedang melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Karakteristik dan Pengetahuan Ibu Hamil dan Tanda-tanda Resiko Kehamilan di Klinik Kebidanan Bedni Desa Siantar CA Kecamatan Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2016”. Sakit perut yang parah dan tak tertahankan yang tidak berhubungan dengan persalinan bisa dilihat dari tanda-tandanya.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konsep 2.7 Hipotesis Penelitian
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Umur dan paritas Di Klinik Bidan Bedni Desa Siantar CA Kecamatan Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2016
Tabel 4.2Distribusi frekuensi Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Di Klinik Bidan Bedni Desa Siantar CA Kecamatan Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2016
Tabel 4.4 Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Paritas Dengan Tanda Bahaya Kehamilan Di Klinik Bidan Bedni Desa Siantar CA Kecamatan Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2016 N o Paritas
+2

Referensi

Dokumen terkait

The results of this study strengthen and confirm previous research which says that transformational leadership has a positive and significant effect on readiness to change, which means