• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan kebiasaan merokok dengan indeks eritrosit

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan kebiasaan merokok dengan indeks eritrosit"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

Judul tugas akhir: hubungan kebiasaan merokok dengan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC) pada perokok elektrik. Puji syukur semoga puji dan syukur selalu dilimpahkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, nikmat dan juga nikmatnya, puji syukur atas selesainya proyek terbaru ini yang berjudul “Hubungan kebiasaan merokok dengan nilai indeks eritrosit (KIA, MCV, MCHC) pada perokok elektrik.Proyek kelulusan ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh Sarjana Kesehatan Terapan, Fakultas Ilmu & Teknologi Kesehatan, Universitas Binawan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, kepada : 1. Teman-teman Klinik Prolepsis Medical Center Bekasi yang telah membantu penulis dalam pengerjaan tugas akhir saya. Rekan-rekan mahasiswa Teknologi Laboratorium Medis Kelas D-IV angkatan 2018 yang selalu memberikan semangat, canda, tawa dan bantuannya hingga terselesaikannya penelitian dan Tugas Akhir ini.

Dan kepada Khaerunisa Aminah sebagai dukungan kepada saya yang telah mempercepat proses pengerjaan tugas akhir saya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan tugas akhir ini.

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya setuju untuk memberikan Universitas Binawan hak non-eksklusif, bebas hak cipta atas tugas akhir saya yang berjudul.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian 1 Tujuan Umum

  • Tujuan khusus

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Bagi Peneliti
  • Manfaat Bagi Akademisi
  • Manfaat Bagi Masyarakat
  • Definisi
  • Macam – Macam Rokok Elektrik
  • Cara Kerja Rokok Elektrik

Rokok elektrik atau Electronic Nicotine Delivery System (ENDS) adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah zat kimia menjadi uap dan menyalurkannya ke paru-paru, dimana zat kimia tersebut merupakan campuran zat seperti nikotin dan propilen glikol (9). E-rokok adalah rokok yang terdiri dari baterai, alat penyemprot dengan elemen pemanas dan peluru berisi nikotin dan perasa. Jenis rokok elektrik ini sangat familiar bagi pengguna baru dan dapat ditemukan di toko-toko tradisional dan bentuknya menyerupai rokok konvensional, namun jenis rokok elektrik ini tidak menawarkan cita rasa rokok elektrik pada umumnya.

Jenis rokok elektrik ini juga mirip dengan rokok biasa, namun memiliki baterai isi ulang dan cartridge yang berisi alat penghisap. Sama seperti rokok isi ulang, bedanya mereka memiliki pod sekali pakai yang berisi alat penyemprot dan cairan. Contoh rokok elektrik Vape Pods dapat dilihat pada Gambar 2.3. Jenis rokok elektrik ini hadir dalam berbagai ukuran dan jenis, mulai dari kotak kecil hingga silinder, rokok elektrik ini juga membutuhkan baterai yang dapat dilepas dan diisi ulang.

Secara umum, rokok elektrik (vape) terdiri dari 3 bagian, yaitu baterai (bagian yang berisi baterai), atomizer (bagian yang memanaskan dan menguapkan nikotin) dan cartridge (yang berisi larutan nikotin). Terdapat chip di ujung rokok elektrik (vape) yang menyala saat dihirup kemudian mengaktifkan baterai yang akan memanaskan larutan nikotin dan menghasilkan uap yang akan dihisap oleh pengguna rokok elektrik(10).

Gambar 2.1. Disposable Cigarettes  (8) b)  The Rechargeable cigarette
Gambar 2.1. Disposable Cigarettes (8) b) The Rechargeable cigarette

Darah

  • Komponen Darah

Sel darah diproduksi oleh sumsum tulang merah yang ditemukan pada tulang pipih dan tidak beraturan, dan oleh jaringan limfatik, seperti limpa, kelenjar getah bening, dan kelenjar timus.

Sel darah merah (eritrosit)

Sel darah putih (leukosit)

  • Eritrosit
    • Pengertian Eritrosit
    • Komponen Eritrosit 1. Membran eritrosit
    • Penghancuran Sel Darah Merah
    • Indeks eritrosit
  • Pemeriksan Indeks Eritrosit a. Pra Analitik
  • Kerangka Teori
  • Hipotesis
  • Jenis dan Desain penelitian
  • Tempat dan waktu penelitian
    • Sample
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Pengolahan Data
  • Teknik Analisis Data
    • Karakteristik Sampel
    • Indeks Eritrosit
    • Hubungan Konsumsi Rokok Elektrik Dengan Nilai Indeks Eritrosit Penelitian ini menggunakan uji korelasi Spearman (rho) untuk mengetahui
  • Pembahasan
    • karakteristik sampel
    • Indeks Eritrosit
    • Hubungan Konsumsi Rokok Elektrik Dengan Nilai Indeks Eritrosit Uji Sperman’s rho dilakukan untuk mengetahui kebiasaan merokok
  • Saran

Indeks eritrosit merupakan nilai rata-rata yang dapat memberikan informasi tentang rata-rata eritrosit dan jumlah hemoglobin per eritrosit. Pemeriksaan indeks eritrosit digunakan sebagai tes skrining untuk mendiagnosis terjadinya anemia dan menentukan anemia berdasarkan morfologinya (15). Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan nilai indeks eritrosit pada perokok elektrik.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observasional yaitu analisis dan observasi hubungan kebiasaan merokok dengan indeks eritrosit pada perokok elektrik. Indeks eritrosit merupakan nilai rata-rata yang dapat memberikan informasi. mengenai rata-rata eritrosit dan tentang. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok dengan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC) pada perokok elektrik.

Tabel 4.3 juga menunjukkan data nilai indeks eritrosit MCV dan MCH diperoleh hasil normal dengan distribusi merata 100% pada semua sampel, dan untuk nilai indeks eritrosit MCHC didapatkan nilai normal sebesar 77% pada 24 sampel dan tinggi 23% pada 7 sampel, kemudian MCHC ditemukan nilai 74% pada 23 sampel dan tinggi 26% pada 8 sampel. Korelasi konsumsi rokok elektrik dengan nilai indeks eritrosit Penelitian ini menggunakan uji korelasi Spearman (rho) untuk mengetahuinya. Penelitian ini menggunakan uji korelasi Spearman (rho) untuk mengetahui hubungan antara merokok dengan nilai indeks eritrosit (MCV, MCH), MCHC) pada perokok elektrik pada Tabel 4.4. Penelitian untuk mengetahui indeks eritrosit pada perokok elektrik dilakukan di Klinik Prolepsis Medical Center Bekasi, dan didapatkan 31 sampel yang memenuhi kriteria, dimana lebih banyak pengguna rokok elektrik pada usia remaja akhir (18-25 tahun) dibandingkan dengan dewasa awal (26 -35 tahun) tahun), selain itu, durasi e-rokok sendiri lebih banyak di kisaran 2 tahun pemakaian dibandingkan dengan 1 tahun, 3 tahun atau 4 tahun.

Indeks eritrosit merupakan nilai rata-rata yang dapat memberikan informasi tentang rata-rata eritrosit dan jumlah hemoglobin per eritrosit. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Laloan et al (8) mengenai nilai indeks eritrosit MCV, MCH, MCHC pada mahasiswa perokok. Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan nilai signifikan p>0,05 pada hasil uji korelasi hubungan rokok elektrik dengan nilai indeks eritrosit yaitu MCV (p=0,235), MCH (p=0,269) dan MCHC (p=0,748), berdasarkan hasil tersebut tidak terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC).

Dalam penelitian Waleleng et al (2018) (2) membandingkan kadar HB (Hemoglobin) pada perokok konvensional dan perokok elektrik, pengguna rokok konvensional menemukan rata-rata kadar hemoglobin lebih tinggi dibandingkan pengguna rokok elektrik, yang berpengaruh terhadap nilai indeks eritrosit. Namun pada beberapa responden terjadi peningkatan nilai indeks eritrosit, dimana terdapat teori yang mendukung paparan karbon monoksida yang terkandung dalam rokok elektrik yang masuk ke dalam tubuh akan meningkat bersamaan dengan hemoglobin dan bersatu menjadi karboksihemoglobin, sehingga akan mengganggu dengan suplai oksigen ke jaringan tubuh, mereka yang kekurangan oksigen akan mengalami hipoksia jaringan dan merangsang sekresi pembentukan eriopoietin, dari pembentukan ini mempengaruhi produksi eritrosit dan pengangkutan kadar oksigen. Penyalahgunaan rokok elektrik sendiri masih sangat umum terjadi di masyarakat, yang tentunya berbahaya bagi diri sendiri dan orang di sekitar Anda.

Penelitian Ole Starsser dkk (25) menyatakan bahwa penurunan kadar nikotin pada perokok menyebabkan pengguna rokok elektrik tetap mengkonsumsi rokok sehingga masih terpapar zat racun dan karsinogen pada rokok tembakau. Menurut saya, penggunaan rokok dianggap berdampak buruk bagi kesehatan penggunanya atau orang-orang di sekitar perokok, meskipun penggunaannya adalah rokok elektrik, karena efek kesehatannya tetap ada walaupun tidak seburuk rokok konvensional. rokok. . Tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC) pada perokok elektrik.

Bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian terhadap perokok elektronik, namun menggunakan parameter lain seperti pemeriksaan karbon monoksida atau pemeriksaan nilai indeks eritrosit, disarankan untuk membandingkan konsumsi nikotin dengan pengguna rokok elektrik cair.

Tabel 2.1. Nilai Indeks Eritrosit Normal  c.  Pasca Analitik
Tabel 2.1. Nilai Indeks Eritrosit Normal c. Pasca Analitik

Gambar

Gambar 2.1. Disposable Cigarettes  (8) b)  The Rechargeable cigarette
Gambar 2.2 The Rechargeable cigarette  (8)
Gambar 2.3. Vape Pod  (8)
Gambar 2.4. Vape Pen  (8)
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

The teacher explains to students in delivering material easily and the teacher is very inspired by learning to write narrative text using comic strips to motivate students more creative