• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan keharmonisan dalam keluarga - IAIN Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan keharmonisan dalam keluarga - IAIN Repository"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

Hubungan Keharmonisan Keluarga dan Pola Pendidikan Orang Tua dengan Kesehatan Mental Anak di Desa Gunung Sari Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap keharmonisan dalam keluarga dan pola pendidikan orang tua sangat penting dalam pembentukan kesehatan jiwa anak di Desa Gunung Sari Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan.

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Keharmonisan dalam keluarga kurang terdapat diantara beberapa pasangan suami istri atau 45,15% terjadi ketidakharmonisan dalam keluarga. Pola asuh orang tua kurang memperhatikan pergaulan anak atau sebesar 40%, pola asuh orang tua tergolong cukup.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara keharmonisan keluarga dan pola asuh dengan kesehatan mental anak di Desa Gunung Sari Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan. Anak harus dapat memahami pentingnya menjaga komunikasi dengan orang tua, karena komunikasi yang baik dapat menciptakan suasana harmonis dalam keluarga dan juga demi masa depan yang sehat dan positif.

Penelitian Relevan

Disertasi Esther Heydemans tahun 2008 berjudul Hubungan Pola Asuh, Harga Diri, Motivasi Diri, Iklim Sekolah, dan Kesadaran Emosi Siswa SMP Negeri di Kota Malang. 10 Heydemans, Hubungan Pola Asuh, Citra Diri, Motivasi Diri, Iklim Sekolah dan Kesadaran Emosi Siswa SMP Negeri di Kota Malang Tahun 2008, Disertasi (Malang: UIN 2008).

Kesehantan Mental Anak

  • Pengertian Kesehatan Mental Anak
  • Indikator Kesehatan Mental
  • Tujuan Kesehatan Mental
  • Prinsip-prinsip dalam Kesehatan Mental
  • Karakteristik Anak
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental Anak

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa tugas kesehatan jiwa merupakan tugas yang sangat mulia. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa kesehatan jiwa didasarkan pada tiga prinsip, yaitu prinsip hubungan manusia.

Keharmonisan Keluarga

  • Pandangan Islam tentang Keluarga
  • Pengertian Keharmonisan Keluarga
  • Indikator Keharmonisan Keluarga
  • Faktor-faktor Penyebab Keharmonisan Keluarga
  • Faktor-faktor Penyebab Ketidakharmonisan Keluarga a. Faktor Intern
  • Dampak Ketidakharmonisan Keluarga

Sehingga mudah dipahami jika istilah yang digunakan dalam Al-Qur'an merujuk pada tempat di mana setiap anggota keluarga berlabuh dalam suasana yang nyaman dan damai, sehingga menjadi lahan subur bagi tumbuhnya rasa cinta di antara sesamanya. anggota. . Berdasarkan pemikiran di atas dapat dipahami bahwa faktor penyebab keharmonisan dalam keluarga dapat terjadi melalui dua faktor yang harus dilakukan oleh setiap anggota keluarga, diantaranya . menghilangkan sifat ego dalam keluarga, memberikan perhatian pada keluarga dan menumbuhkan rasa percaya diantara anggota keluarga.

Pola Pendidikan Orangtua

  • Pengertian Pola Pendidikan Orangtua
  • Fungsi dan Peran Pendidikan Orangtua
  • Tugas Tanggung Jawab Orangtua dalam Mendidik Anak
  • Indikator Pola Pendidikan Orangtua

Keluarga memainkan peran yang sangat penting dalam pendidikan anak sebagai institusi tempat nilai-nilai berinteraksi. Oleh karena itu, saya mengimbau para ibu dan ayah untuk berhati-hati agar anak-anak mereka tidak dibesarkan atas dasar sifat-sifat buruk tersebut. Karena semua tanggung jawab ada pada orang tua, dan masa depan anak tergantung pada pendidikan dan bimbingan orang tua.

Ayat di atas menjelaskan salah satu ujian yang Allah berikan kepada ibu bapa ialah anak-anaknya.Sebab itu setiap ibu bapa harus benar-benar bertanggungjawab terhadap amanah yang diberikan oleh Allah Swt serta sebagai batu ujian yang harus dilaksanakan.As. Ibu bapa memainkan peranan yang sangat penting dalam pendidikan moral kepada anak-anak sebagai institusi yang nilainya berinteraksi dengan mereka kerana mereka mendapat pengaruh daripada mereka terhadap segala tingkah laku mereka.

Hubungan Keharmonisan Keluarga dan Pola Pendidikan Orangtua dengan Kesehatan Mental Anak

  • Hubungan Keharmonisan dalam Keluarga dengan Kesehatan Mental Anak
  • Hubungan Pola Pendidikan Orangtua dengan Kesehatan Mental Anak Orangtua memegang peranan yang sangat penting dalam
  • Hubungan Keharmonisan, Pola Pendidikan Orangtua dan Kesehatan Mental Anak

Kesehatan mental anak juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain perasaan dan emosi yang positif dan sehat. Berdasarkan uraian yang telah diuraikan di atas dapat dipahami bahwa kesehatan mental anak dapat dipengaruhi oleh perasaan positif yang dapat terjadi pada keluarga yang berperan dalam meningkatkan kesehatan mental pada anak. Hubungan pola asuh dengan kesehatan mental anak Peran orang tua sangat penting.

Demikian juga keharmonisan keluarga harus dijaga dan dilestarikan untuk menghindari dampak negatif bagi kesehatan mental anak. Sebagaimana dijelaskan, kesehatan mental adalah realisasi keselarasan sejati antara fungsi jiwa, dan kemampuan untuk menghadapi masalah biasa yang terjadi dan merasa bahagia dan sehat secara positif.

Hipotesis Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Gunung Sari Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan dengan topik penelitian keharmonisan keluarga, pola pendidikan orang tua dan kesehatan mental anak. Pemilihan lokasi ini didasari oleh banyaknya fenomena yang muncul terkait dengan permasalahan dalam penelitian yaitu keharmonisan keluarga, pola pendidikan orang tua dan kesehatan mental anak.

Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian kuantitatif non eksperimen dengan menggunakan metode korelasi yaitu “Penelitian yang tujuannya untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya”.58 Adanya korelasi antara dua variabel atau lebih tidak berarti ada pengaruh kausal satu variabel terhadap variabel lainnya.

Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi

  • Teknik Sampling

Pengambilan sampel didefinisikan sebagai pemilihan sejumlah subjek penelitian sebagai wakil dari populasi untuk membuat sampel yang mewakili populasi yang bersangkutan. Dari konsep tersebut dapat dipahami bahwa sampel dalam suatu penelitian berarti banyaknya subjek tertentu yang diambil sebagai perwakilan dari populasi, besarnya jumlah disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan peneliti, asalkan benar-benar mewakili populasi. . Untuk menentukan besarnya sampel diperlukan suatu teknik tertentu, teknik ini disebut dengan teknik sampling yaitu “memilih sejumlah tertentu dari seluruh populasi”.

Teknik ini juga memberikan kesempatan yang sama bagi semua anggota populasi untuk menjadi anggota sampel yang representatif.

Variabel dan Definisi Operasional Variabel

  • Variabel Bebas (X)
  • Kesehatan Mental (Y)

Menciptakan kemampuan beradaptasi antara seseorang dengan dirinya sendiri, dengan orang lain dan dengan lingkungannya. Anda memiliki spontanitas dan perasaan yang memadai dengan orang lain. k. Keinginan fisik yang memadai dan kemampuan untuk memuaskannya. l. Kuesioner adalah “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”.

Jelas dari pandangan di atas bahwa yang dimaksud dengan dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang digunakan dalam suatu penyelidikan dengan mencatat beberapa hal yang terdokumentasi. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan metode panduan dokumentasi, peneliti menggunakan metode ini untuk mencari data jumlah anak di Desa Gunung Sari, profil desa, dll.

Instrumen Penelitian

  • Rancangan/Kisi-Kisi Instrumen
  • Skala Pengukuran Instrumen

Sebelum menggunakan instrumen, terlebih dahulu dilakukan pilot test untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel. Prosedur pelaksanaan uji coba instrumen adalah: (1) penetapan responden uji coba, (2) pelaksanaan uji coba, (3) analisis hasil uji coba. Responden uji diambil dari populasi yang dijadikan sebagai sampel penelitian, yang kemudian hasil data yang diuji tersebut akan dijadikan sebagai data analisis penelitian.

Uji coba instrumen ini dilakukan kepada guru dengan cara mendatangi mereka secara langsung dan menyerahkan angket untuk diisi kemudian peneliti akan mengembalikannya. Uji coba penelitian ini dilakukan untuk mencari dan memilih item instrumen yang valid dan reliabel.

Tabel 1  Kisi-kisi Intrumen
Tabel 1 Kisi-kisi Intrumen

Teknik Analisis Data

  • Sejarah Singkat Desa Gunung Sari
  • Luas dan Batas Wilayah Desa Gunung Sari
  • Keadaan Penduduk Desa Gunung Sari

Yakut, (Pendatang dari Baturaja SUMSEL).”70 Saat itu, Desa Gunung Sari merupakan desa yang memisahkan diri dari Desa Tanjung Kurung yang masih banyak disebut Tanjung Agung. Gunung Sari" awalnya diberi nama karena desa Gunung Sari terletak di ketinggian atau di bukit yang tinggi, sehingga para pemimpin desa menyebutnya Gunung, yang kemudian ditambahkan sebagai Gunung Sari. Berdasarkan data dan informasi yang terdapat di Gunung Sari. Buku monografi Desa Sari, luas Desa Gunung Sari adalah 37,1 Ha.

Saat ini Desa Gunung Sari terbagi menjadi 2 (dua) Kelurahan, dan dari 2 (dua) Kelurahan tersebut dibagi lagi menjadi RT dan RW. Status kependudukan Desa Gunung Sari akan dibahas berdasarkan status kependudukan menurut jenis kelamin, status kependudukan menurut agama, status kependudukan menurut tingkat pendidikan.

Temuan Khusus

  • Analisis Data Penelitian
  • Pengujian Hipotesis

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kedua variabel keharmonisan dalam keluarga dan data pola asuh orangtua membentuk garis linear dari variabel kesehatan mental anak. Hubungan keharmonisan keluarga dan pola asuh dengan variabel kesehatan mental anak. Hipotesis ketiga adalah bahwa “keharmonisan dalam keluarga dan pola asuh berhubungan dengan kesehatan mental anak.

Hasil analisis korelasi ganda antara keharmonisan dalam keluarga dan pola asuh dengan kesehatan mental anak. Berarti keharmonisan keluarga dan pola asuh memiliki korelasi 95,5% dengan kesehatan mental anak.

Gambar  5.  Arah  Garis  Regresi  Variabel  Keharmonisan  dalam  keluarga (𝑥 1 ) dengan Kesehatan mental anak (𝑦)
Gambar 5. Arah Garis Regresi Variabel Keharmonisan dalam keluarga (𝑥 1 ) dengan Kesehatan mental anak (𝑦)

Pembahasan

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa baik variabel keharmonisan keluarga maupun variabel pola asuh orang tua merupakan dua faktor yang juga memberikan kontribusi berupa korelasi positif dengan kesehatan mental anak. Kesehatan mental anak juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain perasaan dan emosi yang positif dan sehat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pola asuh orang tua maka akan semakin baik pula kesehatan mental anak.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa hipotesis ketiga terbukti, menunjukkan bahwa korelasi antara keharmonisan keluarga dan pola asuh orang tua dengan variabel kesehatan mental anak sebesar 97,7%. Keharmonisan keluarga dan pola asuh orang tua merupakan salah satu komponen terpenting dalam membentuk kesehatan mental anak.

Keterbatasan Penelitian

Pendidikan keluarga merupakan bagian dari lintasan pendidikan ekstrakurikuler yang diselenggarakan dalam keluarga dan memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, pola pikir dan keterampilan.

PENUTUP

Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa keharmonisan keluarga dan kesehatan mental anak berada pada kategori cukup, sedangkan model pendidikan orang tua berada pada kategori baik. Oleh karena itu, ketiga faktor tersebut harus ditingkatkan agar keharmonisan dalam keluarga semakin tercipta dan model pendidikan orang tua semakin ditingkatkan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kesehatan mental anak sangat bergantung pada keharmonisan dalam keluarga itu sendiri.

Dengan menciptakan keharmonisan dalam keluarga dan meningkatkan pola pendidikan yang baik, maka orang tua akan mampu menciptakan anak yang memiliki kesehatan mental yang baik. Untuk itu upaya peningkatan keharmonisan pola pendidikan keluarga dan orang tua di Desa Gunung Sari Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan harus dilakukan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesehatan mental anak.

Saran

Pembaca dan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan lebih banyak studi tentang kesehatan mental anak-anak dan fakta-fakta terkait yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Clara, “Pentingnya Mengenal Karakteristik Anak Usia Dini,” pada http//karakteristik anak usia dini/ diunduh Juli 2016. Ernawati, Mewujudkan Keluarga Harmonis, Menghindari Perceraian,” di hhtp://kalsel.bkkbn.go.id/.com di Unduh Juli 2016.

Ihrom, titik temu tasawuf, Psikologi Agama dan Kesehatan Mental dalam jurnal http://ebooks-kings.com/pdf/petunjuk-kesehatan-dalam-al-qurqn-dan-as-sunnah, diunduh pada 29 Januari, Kartika 2017, Buku Ajar Kesehatan Mental, dalam http: sprin.undip.ac.id/mental health, diunduh pada 29 Januari 2017.

Figur bagi anak  2
Figur bagi anak 2

Keterangan

  • Uji homogenitas
  • Uji Linieritas
  • Hipotesis Pertama
  • Hipotesis kedua
  • Hipotesis ke tiga

1 Ketika saya pulang kerja, anak saya mengajak bicara, saya menjawab dengan bahasa yang lembut. 3 Dalam kehidupan sehari-hari, saya melakukan hal-hal positif untuk anak-anak saya dengan memberikan contoh yang baik. 5 Ketika anak saya akan bermain, saya memberinya instruksi tentang dengan siapa dia harus bermain.

6 Dalam bidang pendidikan di sekolah, saya merencanakan target yang harus dicapai anak saya dengan hadiah. 10 Ketika anak saya bermain dengan orang yang berakhlak buruk, saya memberi anak saya semacam ancaman agar anak saya mengikuti aturan saya. 13 Ketika anak saya meminta izin untuk bermain di daerah terpencil dengan teman tanpa pengawasan orang dewasa/guru, saya melarangnya.

Gambar

Tabel 1  Kisi-kisi Intrumen
Figur bagi anak  2
Gambar  5.  Arah  Garis  Regresi  Variabel  Keharmonisan  dalam  keluarga (𝑥 1 ) dengan Kesehatan mental anak (𝑦)
Figur bagi anak  2
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat keharmonisan keluarga, tingkat kedisiplinan, dan tingkat pengaruh keharmonisan keluarga terhadap kedisiplinan siswa kelas