• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEPATUHAAN MENGKONSUMSI TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN KEPATUHAAN MENGKONSUMSI TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

Peneliti puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2016” menjadi satu kesatuan. persyaratan untuk memperoleh ijazah di bidang kesehatan. Komunitas di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Aufa Royhan Padangsidimpuan. Nurul Rahmah Siregar, SKM, M.Kes selaku Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Aufa Royhan Padangsidimpuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan yang berjumlah 35 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan prevalensi anemia pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016, hal ini dibuktikan dengan hasil uji chi-square dengan p -nilai = 0,005.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di Indonesia, 37,1% ibu hamil menderita anemia, sedangkan persentasenya hampir sama di perkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%). Angka kejadian anemia di Indonesia semakin meningkat karena pengobatan anemia dilakukan pada saat wanita sedang hamil dan tidak dimulai sebelum hamil. Oleh karena itu, salah satu upaya pemerintah adalah dengan mengambil langkah penyediaan zat besi melalui puskesmas, posyandu dan klinik untuk mengurangi kejadian anemia pada ibu hamil.

Ditekankan juga bahwa pola makan ibu hamil harus diperhatikan dan ibu hamil harus menjalani pemeriksaan antenatal secara rutin.

Perumusan Masalah

  • Tujuan Khusus
  • Bagi Responden

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pengalaman dalam melakukan penelitian dan memahami kepatuhan konsumsi tablet Fe selama kehamilan. Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe selama hamil, sehingga anemia dapat dihindari dan derajat kesehatannya meningkat.

Bagi Institusi Pendidikan

Tablet Zat Besi (Fe)

  • Defenisi Tablet zat Besi (Fe)
  • Fungsi Tablet zat besi
  • Makanan yang Banyak Mengandung Zat Besi
  • Kebutuhan zat besi pada wanita hamil
  • Dampak Kekurangan Zat Besi pada Ibu dan Janin
  • Dosis dan cara pemberian tablet zat besi pada ibu hamil
  • Tujuan Pemberian Tablet Besi pada Ibu Hamil
  • Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi zat besi

Menurut Angreni (2008), jumlah zat besi dalam tubuh seseorang bervariasi antara 3 – 5 gram tergantung jenis kelamin, berat badan dan hemoglobin. Berbagai makanan kaya zat besi terdapat pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan daging yang dimakan setiap hari. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan selama kehamilan memerlukan simpanan zat besi dan peningkatan penyerapan zat besi.

Wanita dengan simpanan zat besi yang tidak mencukupi harus menyerap tambahan 2-5 mg zat besi per hari. Penyerapan tambahan ini memerlukan suplemen zat besi 15-30 mg per hari atau suplemen 65 mg/hari sejak usia kehamilan 20 minggu (Jordan, 2008). Untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan, sebaiknya ibu hamil dengan anemia segera ditangani dengan asupan gizi yang baik sesuai kebutuhan, antara lain makanan yang mengandung cukup zat besi dan protein (makanan hewani dan nabati seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan) dan sayuran hijau yang mengandung mineral. dan vitamin (Paath, 2005).

Kebutuhan suplemen zat besi pada ibu hamil menurut Hilman dkk dalam Mandriwati (2008) adalah 65 mg per hari mulai usia kehamilan 20 minggu. Biasanya ibu hamil diberikan tablet zat besi untuk memenuhi kebutuhan zat besi, untuk perkembangan otak janin dan pembentukan sel darah merah. Tujuan pemberian zat besi saat hamil tidak hanya untuk meningkatkan atau mempertahankan konsentrasi ibu, namun juga untuk mencegah kehilangan atau kekurangan zat besi pada ibu hamil.

Banyak wanita di Indonesia yang memiliki usia kehamilan kurang dari dua tahun dan tidak mengonsumsi makanan tinggi zat besi. Suplementasi zat besi atau pemberian tablet Fe merupakan upaya penting untuk mencegah dan mengobati anemia, khususnya anemia defisiensi besi.

Anemia

  • Pengertian Anemia
  • Klasifikasi Anemia pada Ibu Hamil
  • Tanda dan Gejala Anemia
  • Akibat dan pencegahan anemia pada ibu hamil 1. Ada pun akibat anemia pada kehamilan adalah
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada Ibu Hamil a. Faktor Dasar
  • Pencegahan dan penanggulan anemia pada ibu hamil

Kepatuhan konsumsi tablet zat besi diukur dari ketepatan jumlah tablet yang diminum, ketepatan asupan tablet zat besi dan frekuensi asupan per hari. Biasanya seorang ibu, terutama ibu hamil yang berpendidikan tinggi, bisa membenahi pola makan dan asupan nutrisi yang diperlukan. Untuk memahaminya, ibu hamil perlu memberikan edukasi yang baik, misalnya bayi yang bisa mengalami anemia, dan meyakinkan mereka bahwa kekurangan zat besi merupakan salah satu penyebab anemia.

Sedangkan ibu hamil dengan usia di atas 35 tahun lebih besar kemungkinannya untuk menderita anemia, hal ini disebabkan oleh pengaruh menurunnya cadangan zat besi dalam tubuh akibat masa pembuahan (Arisman, 2008). Penyebab anemia gizi besi adalah karena kekurangan zat besi dalam makanan, berkurangnya reabsorpsi, gangguan atau karena terlalu banyak zat besi yang keluar dari tubuh, misalnya melalui pendarahan. Sedangkan kebutuhan feses ibu hamil untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah meningkat 200-300%.

Sebanyak 300 mg zat besi ditransfer ke janin, dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk pertumbuhan sel darah merah, dan 200 mg hilang saat lahir. Oleh karena itu, suplementasi zat besi sangat diperlukan, bahkan pada wanita yang bergizi baik (Arisma, 2008). Pencegahan dan pengendalian anemia zat besi yang utama adalah dengan mengonsumsi makanan seimbang setiap hari dengan memperhatikan sumber makanan yang mengandung jenis zat besi.

Ada dua jenis zat besi yang terdapat pada makanan, yaitu zat besi heme dan zat besi non-heme. Zat besi terkontaminasi dan zat besi yang difortifikasi, bioavailabilitas rendah (<5%), yaitu biji-bijian, umbi-umbian, sayuran, kacang-kacangan (sumber hayati), tanah, debu, air, panci besi (sumber non hayati) dan komponen biologis dalam pangan ( Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2006).

Kerangka Konsep

Kerangka konseptual merupakan gambaran dan visualisasi hubungan atau keterkaitan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain atau variabel yang satu dengan variabel yang lain dari permasalahan yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2010).Kerangka konseptual dalam penelitian ini diuraikan dalam skema berikut.

Hipotesa

Desain Dan Metodologi Penelitia

  • Tempat Penelitian
  • Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan pada bulan Juli sebanyak 35 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu peneliti sendiri yang menentukan sampel yang akan diambil karena ada pertimbangan tertentu. Kriteria inklusi merupakan ciri-ciri umum subjek penelitian dari populasi sasaran yang dapat diakses untuk diteliti (Nursalam, 2011).

Patuh: Apabila tablet Fe sudah tidak ada lagi, atau menjawab 'ya' pada pertanyaan nomor 1 dan 2, jawab 'tidak' pada pertanyaan nomor 3,4,5. Tidak Taat: Jika masih ada tablet Fe yang tersisa, atau menjawab 'tidak' pada salah satu pertanyaan nomor 1 dan 2, maka jawablah 'ya' pada salah satu pertanyaan nomor 3,4,5. Sesuai : Jika tablet Fe dikonsumsi sesuai petunjuk ahli kesehatan, atau jika menjawab 'ya' pada pertanyaan nomor 6,7,8,12 dan menjawab 'tidak'.

Ketidakpatuhan: Jika tablet Fe tidak dikonsumsi sesuai petunjuk ahli kesehatan, atau menjawab 'tidak' pada salah satu pertanyaan nomor 6,7,8,12, dan menjawab 'ya' pada salah satu pertanyaan nomor 9, 10.11 . Sedangkan untuk variabel terikat yaitu kejadian anemia, Sahli Hemometer digunakan untuk mengukur kadar hemoglobin ibu hamil.

Prosedur Pengumpulan Data

Kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet zat besi dapat dilihat dari ketepatan jumlah tablet zat besi yang dikonsumsi ibu hamil dan frekuensi konsumsi zat besi per hari. Kadar hemoglobin darah ibu hamil lebih rendah dari normal (Hb < 11 gr%) pada saat kunjungan ANC ke Puskesmas Pijorkoling.

Tabel 2: Defenisi Operasional
Tabel 2: Defenisi Operasional

Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data

Untuk membuktikan ada tidaknya hubungan maka dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji chi-square jika memenuhi syarat. Apabila uji chi-kuadrat tidak memenuhi syarat, antara lain hanya terdapat 1 sel yang mempunyai frekuensi harapan atau disebut juga hitungan harapan (“Fh”) kurang dari 5.

Hasil Penelitian

  • Karakteristik Respondent
  • Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe
  • Kejadian Anemia
  • Hasil penelitian Bivariat

Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian mengenai hubungan kepatuhan penggunaan tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2016. Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa dari 35 responden mayoritas tidak patuh penggunaan tablet Fe sebanyak 23 orang (65,7%) dan minoritas patuh penggunaan tablet Fe sebanyak 12 orang (34,3%). Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa dari 35 responden, mayoritas 23 responden yang tidak patuh asupan tablet Fe mengalami anemia, sedangkan 12 responden yang patuh asupan tablet Fe yaitu 12 orang (34,3 %) bukan. mengalami anemia.

Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016.

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Kepatuhan Ibu hamil Mengkonsumsi Tablet Fe Di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Kepatuhan Ibu hamil Mengkonsumsi Tablet Fe Di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016

PEMBAHASAN

  • Pembahasan Hasil Penelitian 1. Karakteristik responden
    • Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe
    • Kejadian Anemia
    • Hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan Kejadian anemia
  • Kesimpulan
  • Saran
  • Data Demografi
  • Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe
  • Cara Minum Tablet Fe
  • Kejadian Anemia

Menurut peneliti, ibu hamil yang patuh mengonsumsi tablet zat besi, yaitu ibu hamil yang mengonsumsi tablet zat besi dengan dosis dan cara yang benar, tidak akan mengalami anemia dibandingkan dengan responden yang tidak patuh mengonsumsi tablet zat besi. Hasil analisis hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016 diperoleh p-value = 0,005 sehingga dapat disimpulkan ada hubungan hubungan dengan kepatuhan. Sejalan dengan penelitian Anggreni (2008), ibu hamil yang patuh dengan berusaha maksimal dalam mengkonsumsi tablet zat besi selama kehamilan akan lebih sedikit mengalami anemia.

Ibu hamil yang mengonsumsi tablet Fe sering mengalami gangguan seperti mual, muntah, kram perut, nyeri ulu hati, dan sembelit (terkadang diare). Namun konsumsi tablet Fe pada saat hamil juga sangat penting bagi ibu jika sebelum hamil mempunyai kondisi kesehatan yang buruk, diharapkan pemberian tablet ferrosulfat setiap hari dengan tingkat kepatuhan yang tinggi dapat menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil. . Dari penelitian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe selama hamil maka akan menurunkan angka kejadian anemia.

Ada hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016, hal ini dibuktikan dengan hasil uji Fisher’s Exact dengan p-value = 0,005. Berdasarkan hasil penelitian hubungan kepatuhan asupan tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut. Ibu hamil diharapkan untuk lebih rutin memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan dan tetap mengonsumsi tablet Fe.

Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya terkait pemberian tablet zat besi terhadap terjadinya anemia pada ibu hamil. Hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan dengan prevalensi anemia pada ibu hamil semester III yang berkunjung ke Puskesmas Medan Deli Tahun 2009, Medan: Skripsi FKM USU. Dengan ini saya sampaikan bahwa saya akan melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Kepatuhan Penggunaan Tablet Fe Dengan Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2016”.

Setelah menjelaskan tujuan penelitian, saya bersedia mengikuti penelitian yang dilakukan oleh Kak Fatimah Handayani, mahasiswi STIKes Aufa Royhan Sidimpuan yang sedang melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kepatuhan Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan pada tahun 2016.”

Gambar

Tabel 2: Defenisi Operasional
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Kepatuhan Ibu hamil Mengkonsumsi Tablet Fe Di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016
+2

Referensi

Dokumen terkait

Before the pandemic or after the pandemic, many people already used both debit cards, credit cards and e-wallets that were available and cooperation with the food company especially