• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan kualitas diet dan gangguan tidur

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan kualitas diet dan gangguan tidur"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

Hubungan kualitas pola makan dan gangguan tidur dengan obesitas pada orang dewasa pada masa pandemi Covid-19 di wilayah Puskesmas Kabupaten Tegal Parang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kualitas pola makan dan gangguan tidur dengan obesitas di wilayah Puskesmas Tegal Parang. Tidak ada hubungan antara kualitas pola makan (p > 0,05) dengan obesitas atau gangguan tidur dengan obesitas (p > 0,05) pada orang dewasa pada masa pandemi Covid-19 di wilayah Puskesmas Tegal Parang.

Kesimpulannya, kualitas pola makan dan gangguan tidur tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan obesitas di masa pandemi Covid-19. HUBUNGAN KUALITAS DIET DAN GANGGUAN TIDUR DENGAN OBESITAS PADA ORANG DEWASA PANDEMI COVID-19 DI LINGKUNGAN PUSKESMAS. Tidak ada hubungan antara kualitas pola makan (p > 0,05) dengan obesitas dan gangguan tidur dengan obesitas (p > 0,05) pada orang dewasa pada masa pandemi COVID-19 di wilayah Puskesmas Tegal Parang.

In conclusion, diet quality and sleep disturbance were not significantly associated with obesity during the COVID-19 pandemic.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Identifikasi Masalah
  • Pertanyaan Penelitian
  • Tujuan Penelitian
  • Hipotesis
  • Manfaat Penelitian

Bagaimana hubungan kualitas pola makan dan gangguan tidur dengan obesitas pada dewasa pada masa pandemi Covid-19 di wilayah Puskesmas Kabupaten Tegal Parang. Bagaimana gambaran kualitas pola makan orang dewasa pada masa pandemi Covid-19 di wilayah Puskesmas Desa Tegal Parang. Bagaimana hubungan kualitas pola makan dengan obesitas pada orang dewasa pada masa pandemi Covid-19 di wilayah Puskesmas Desa Tegal Parang.

Analisis hubungan kualitas pola makan dan gangguan tidur dengan obesitas dewasa pada masa pandemi Covid-19 di wilayah Puskesmas Kabupaten Tegal Parang. Mengidentifikasi gambaran kualitas pola makan orang dewasa pada masa pandemi Covid-19 di wilayah Puskesmas Kecamatan Tegal Parang. Analisis hubungan kualitas pola makan dengan obesitas dewasa pada masa pandemi Covid-19 di wilayah Puskesmas Kabupaten Tegal Parang.

H1 : Ada hubungan kualitas pola makan dan gangguan tidur dengan obesitas dewasa pada masa pandemi Covid-19 di wilayah Puskesmas Desa Tegal Parang.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Dewasa
  • Obesitas
  • Kualitas Diet
  • Gangguan Tidur
  • Penelitian Terkait
  • Kerangka Teori
  • Kerangka Konsep

Kualitas diet juga terkait dengan usia, jenis kelamin, pendapatan, dan kondisi sosial ekonomi (Retnaningrum dan Dieny, 2015). Kualitas diet dapat diukur dengan kepatuhan terhadap pedoman gizi seimbang atau rekomendasi untuk kesehatan seperti pencegahan penyakit kronis terkait makanan. Indeks kualitas diet berdasarkan keanekaragaman pangan, kecukupan mikronutrien dan kepatuhan terhadap rekomendasi WHO untuk pencegahan penyakit kardiovaskular (Muslihah et al., 2013).

Berbagai indeks penilaian kualitas diet telah dikembangkan berdasarkan pola diet yang sehat secara sah atau dimaksudkan untuk mencegah penyakit terkait diet. Gangguan tidur adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami atau berisiko mengalami perubahan jumlah, kualitas, dan waktu tidur yang mengakibatkan ketidaknyamanan atau mengganggu gaya hidup yang diinginkan. Menurut Harsono (2010), gangguan tidur adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terganggunya kuantitas dan kualitas waktu tidur seseorang.

Orang sakit sangat sering mengalami gangguan tidur akibat penyakitnya, seperti nyeri akibat luka. Kelompok WUS obesitas dengan status besi rendah memiliki skor komponen kualitas dan moderasi diet yang lebih rendah, namun memiliki skor kecukupan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya, p<0,05. Kelompok WUS obesitas dengan status besi rendah memiliki kualitas diet yang lebih rendah dibandingkan kelompok lainnya.

WUS pranikah khususnya mahasiswa sebagai calon ibu hendaknya menyadari pentingnya mempersiapkan masa 1000 HPK dengan mencapai status gizi optimal melalui pengendalian berat badan secara teratur, perbaikan pola hidup dan kualitas pola makan. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara kualitas pola makan dengan produktivitas kerja pada masa pandemi Covid-19, ada hubungan antara durasi tidur dengan produktivitas kerja, dan tidak ada hubungan yang signifikan antara kelelahan kerja dengan produktivitas kerja. Kualitas pola makan dan durasi tidur pekerja dapat mempengaruhi produktivitas kerja, namun kelelahan kerja tidak mempengaruhi produktivitas kerja pada masa pandemi Covid-19.

Terdapat hubungan antara kebiasaan konsumsi kopi dengan gejala gangguan tidur pada lansia di Desa Tempuran Demak tahun 2018. Sebagian besar mahasiswa semester 1 mengalami gangguan tidur, dengan jumlah terbanyak pada usia 18 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Dalam penelitian ini, mayoritas responden penelitian mengalami gangguan tidur, dan narkolepsi merupakan bentuk yang paling umum.

Peneliti merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk menganalisis faktor lain yang mungkin menjadi penyebab responden mengalami gangguan tidur.

Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi Pada Dewasa
Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi Pada Dewasa

METODE PENELITIAN

  • Desain, Waktu dan Tempat Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Jenis dan Pengumpulan Data
  • Definisi Operasional
  • Alur Penelitian
  • Analisis Data
  • Persetujuan Etik

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh jumlah sampel dalam penelitian ini per 100 populasi dan untuk menghindari drop out maka ditambahkan 10% dari total sampel. Kuesioner identitas responden dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang karakteristik responden, seperti nama, umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, profesi, pendapatan dan alamat. Sebelum responden dikirim ke PT, peneliti mensurvei responden dengan menggunakan recall 24 jam untuk mengetahui asupan makanan yang dikonsumsi.

Identitas Responden untuk mencari informasi tentang karakteristik responden, yang terdiri dari nama lengkap, umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, profesi, pendapatan dan alamat. Responden terpilih dikumpulkan di satu tempat dan berbaris untuk menimbang berat dan tinggi badan mereka. Responden diwawancarai oleh peneliti yang menggunakan recall untuk menentukan asupan yang dimakan kemudian dihitung menurut kategori HOI.

Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Desa Tegal Parang, meliputi jumlah penderita obesitas dan survei lokasi survei. Gangguan tidur merupakan kombinasi yang ditandai dengan jumlah, kualitas atau waktu tidur pada individu (Cahyanti, 2017). Variabel yang disajikan dalam uraian ini adalah variabel bebas yaitu kualitas gizi dan gangguan tidur, sedangkan variabel terikatnya adalah obesitas.

Modifikasi dilakukan dalam penelitian ini untuk mendapatkan skor tertimbang jika konsumsi berada dalam kisaran tertentu. Definisi Indeks Makan Sehat kategori buruk jika skor ≤50%, dikategorikan perlu perbaikan jika skor 51-80, dan dikategorikan baik jika skor > 80. Jika dijumlahkan skornya (0-15) artinya tidak ada gangguan tidur/normal, skor (16–30) gangguan tidur sedang dan skor (>30) gangguan tidur berat.

Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan kualitas pola makan dan gangguan tidur dengan obesitas pada orang dewasa pada masa pandemi Covid-19 di wilayah Puskesmas Desa Tegal Parang menggunakan uji Chi-Square. Penelitian ini telah mendapat izin dari Komite Etik FKM Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan nomor etik No. 10.553.B/KEPK-FKMUMJ/VI/2022.

Tabel 5. Uji Validasi
Tabel 5. Uji Validasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel bebas (kualitas pola makan dan gangguan tidur) terhadap variabel terikat (obesitas) pada orang dewasa di wilayah Puskesmas Tegal Parang. Hasil analisis data dengan menggunakan uji Chi-Square Hubungan Kualitas Diet dengan Status Gizi (Kegemukan dan Obesitas) diperoleh nilai p-value > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang artinya tidak ada hubungan antara kualitas makanan dengan status gizi (overweight dan obesitas).

Hasil analisis data menggunakan uji Chi-Square tentang hubungan gangguan tidur dengan status gizi (overweight dan obesitas) didapatkan nilai p-value > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang artinya tidak ada hubungan antara gangguan tidur dengan status gizi (overweight dan obesitas).

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Kualitas Diet
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Kualitas Diet

Pembahasan

Dari total 25 responden yang mengalami obesitas, 21 responden (25,9%) memiliki pola makan berkualitas rendah dan 4 responden (30,8%) memiliki pola makan berkualitas tinggi. Tidak ada hubungan yang dibangun berdasarkan uji Chi-Square kualitas makanan dan obesitas, dimana nilai p > 0,05. Artinya, masyarakat yang berpenghasilan lebih tinggi atau berpendidikan lebih tinggi mendapatkan pendidikan gizi yang lebih banyak untuk meningkatkan kualitas konsumsi makanannya.

Tidak terdapat hubungan tersebut karena responden penelitian lebih banyak mengkonsumsi makanan cepat saji seperti minuman bersoda, es krim dan makanan manis serta jarang mengkonsumsi sayur dan buah. Data pada penelitian ini rata-rata lebih banyak responden yang berusia antara 20-34 tahun yang mengalami penurunan metabolisme sehingga dapat meningkatkan kadar lemak tubuh (Novitasary, 2014). Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-square didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara gangguan tidur dengan obesitas yang ditunjukkan dengan p-value > 0,05.

0,005 dengan nilai OR 1,05 dengan hasil tidak ada hubungan yang signifikan antara gangguan tidur sedang dengan obesitas. Gangguan tidur menjadi perhatian karena banyak responden yang mengalaminya, karena mereka khawatir gangguan tidur akan mengurangi durasi tidur yang cukup sehingga meningkatkan stres. Tidak semua subjek dengan gangguan tidur dapat digolongkan mengalami night eating syndrome, sangat sedikit subjek yang ditemukan mengalaminya.

Seseorang dikatakan mengalami nighttime eating syndrome jika memenuhi tiga kriteria yaitu tidak sarapan, banyak makan pada malam hari atau terbangun dari tidur disertai makan dan tidur larut malam. Ini mungkin karena faktor selain sindrom makan malam, seperti gangguan tidur yang terkait dengan perkembangan obesitas. Asupan energi yang meningkat dan penurunan energi akibat durasi tidur yang pendek di malam hari berhubungan dengan perubahan kadar hormon yang berbeda.

Peningkatan nafsu makan dan kelebihan asupan kalori dapat meningkatkan kadar ghrelin plasma setelah seseorang menghabiskan malam tanpa tidur. Hasil penelitian Utami (2017) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara waktu tidur dengan obesitas, namun penelitian ini menemukan bahwa obesitas lebih ditentukan oleh asupan energi, kecemasan, waktu menonton dan aktivitas fisik.

Keterbatasan Penelitian

KESIMPULAN

Kesimpulan

Saran

Analisis Kualitas Makan Siswa Sekolah Dasar di Bogor dan Hubungannya dengan Status Gizi [Disertasi] Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gangguan Tidur (Insomnia) Pada Lansia Di Desa Kaidundu Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Kualitas konsumsi pangan berdasarkan hubungan indeks makan sehat dengan status gizi anak sekolah dasar di Kabupaten Kerinci Jambi [disertasi].

Hubungan aktivitas fisik dengan obesitas pada wanita usia subur peserta Jamkesmas di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Manado. Pengaruh pendidikan nutrisi "Empire" pada kualitas diet dan aktivitas fisik pada wanita yang kelebihan gizi. Original article Hubungan aktivitas fisik dengan status gizi remaja pada masa pandemi COVID-19 di Kota Medan.

Hubungan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada remaja di SMA Swasta Smart Bangsa Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang Medan. Pada kali ini saya akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kualitas Diet dan Gangguan Tidur dengan Obesitas Dewasa Pada Masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan” mohon kesediaan anda untuk menjadi partisipan dalam penelitian dan untuk mengisi kuesioner terlampir. . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pola makan dan gangguan tidur dengan obesitas pada orang dewasa pada masa pandemi Covid-19 di wilayah Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan.

Penelitian ini melibatkan 110 orang yang berada di wilayah Puskesmas Mampang Prapatan dengan menggunakan metode cross sectional. Manfaat yang akan diperoleh baik oleh subjek maupun pihak puskesmas yaitu pemeriksaan antropometri gratis dan informasi terkait kualitas pola makan dan gangguan tidur penyebab obesitas. Informasi mengenai identitas subjek dan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat rahasia dan informasi tersebut hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan analisis data.

Hubungan kualitas pola makan dan gangguan tidur dengan obesitas pada orang dewasa pada masa pandemi Covid-19 di wilayah Puskesmas.

Gambar

Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi Pada Dewasa
Tabel 3. Skor HEI
Tabel 4. Penelitian Terkait
Gambar 2. Kerangka Teori
+7

Referensi

Dokumen terkait

La traída al Oriente de un segundo equipo nos brindaría la oportunidad de ver en acción a un grupo de jugadores que nos daría una ver- dadera visión de la clásica "fur!a e:;pañola" y