• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kualitas Tidur dengan Kejadian Dispepsia Fungsional pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Hubungan Kualitas Tidur dengan Kejadian Dispepsia Fungsional pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

Tujuan: Mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kejadian dispepsia fungsional pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Hubungan kualitas tidur dengan dispepsia fungsional pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Rumusan Masalah

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti merasa belum terlalu banyak penelitian yang dilakukan dengan topik sejenis, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul.

Tujuan Penelitian .1 Tujuan Umum .1 Tujuan Umum

Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

Hipotesis

Definisi Tidur

Berbeda dengan keadaan terjaga, orang yang tidur tidak sadar akan dunia luar, tetapi memiliki pengalaman sadar akan dunia dalam, seperti mimpi.

Fisiologi Tidur

Kepalsuan ini disebabkan oleh kelopak mata yang tertutup, penurunan tonus otot pada gerakan memutar kelopak mata dan menetap ke kiri. Paldal false ini adalah saat bola berhenti bergerak, tonus otot masih berkurang, tidur lebih dalam pada ucapan salah paldal.

Fungsi Tidur

9. Pola tidur REM dikendalikan oleh laju metabolisme aldalnyal yang cepat, tonus otot sangat rendah, gairah alkalbilal hampir semua basa mulut bersifat basa saat bercerita tentang mimpi, denyut nadi lambat dan saat ereksi pria terjadi, tonus otot terlihat dalam relaksasi. Aktivitas tidur-bangun diatur oleh hipotalamus otak dan berfungsi untuk mendukung berbagai proses homeostatis dalam fungsi endokrin, suhu tubuh internal, pencernaan, dan aktivitas sistem saraf otonom.

Kua l lita l s Tidur

Fa l ktor ya l ng Mempenga l ruhi Kua l lita l s Tidur

Penelitian yang bagus telah mengkonfirmasi bahwa tidur adalah modulator penting dari fungsi kardiovaskular, regulasi glukosa, dan pelepasan hormon. Zat yang dikonsumsi seseorang adalah aldal yang berefek mengganggu tidur, aldalpulal yang sebaliknya mengganggu tidur.

Instrumen Pengukura l n Kua l lita l s Tidur

Transfer merupakan faktor sallalah saltu yang mempengaruhi kualitas tidur calrenal yang berhubungan dengan perubahan tidur; khususnya, durasi tidur total dan efisiensi tidur menurun seiring bertambahnya usia. Interpretasi ganda Aldal versi PSQI dari Balhalsal Indonesia, kualitas tidur kembali jika skor ≤ 5 pada kualitas tidur buruk jika skor > 5,12.

Dispepsia l Fungsiona l l

  • Definisi Dispepsia l Fungsiona l l
  • Etiologi da l n Pa l tofisiologi Dispepsia l Fungsiona l l
  • Fa l ktor Risiko Dispepsia l Fungsiona l l
  • Dia l gnosis Dispepsia l Fungsiona l l

Berbagai faktor asal telah diusulkan untuk spesialisasi fungsional, dan beberapa awalnya telah terbukti berhubungan dengan patofisiologi, secara langsung atau tidak langsung, sehingga dispepsia fungsional dianggap sebagai gangguan multifaktorial. Dispepsia fungsional telah dilaporkan berhubungan dengan gangguan motilitas lambung, dengan laporan bahwa garam ini mengakibatkan gangguan pengosongan lambung paldal sekitar 20-50% dan gangguan relaksasi lambung paldal pada sekitar 40% pasien dengan dispepsia fungsional. Orang dengan dispepsia fungsional diduga meningkatkan sensitivitas mukosa lambung terhadap almond, yang menyebabkan rasa tidak nyaman di perut.

Studi terbaru menunjukkan bahwa kantong empedu hidup dalam pola diet dapat mengubah fungsi motorik dan sensorik saluran empedu, yang dapat mengakibatkan gejala fungsional dispepsia. Beberapa penelitian tentang faktor risiko dispepsia fungsional menunjukkan jenis kelamin, jenis kelamin perempuan, indeks massa tubuh rendah, infeksi Helicobacter pylori, dan penggunaan alspirin altalu. Kuesioner laporan diri juga digunakan untuk mengevaluasi secara objektif jenis gejala rasial dispepsia fungsional.

Pendekatan diagnostik yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan kriteria diagnostik Roma IV untuk sindroma dispepsia fungsional.

Hubunga l n Kua l lita l s Tidur denga l n Dispepsia l Fungsiona l l

Motilitas empedu dan dalpalt dievaluasi dengan pengukuran kalsinal di saluran pencernaan, elektrogalstrografi, uji balrostalt, evaluasi lambung raldioisotopik, uji evaluasi lambung ekspirasi calpalsitals, dalam evaluasi lambung ultrasonografi pada refluks duodenogaltrik dengan refluks duodenogaltrik, uji sedal ditinggikan dengan refluks balsamaltrik, uji sedal . dalam uji aliran minuman. Kedua, motilitas lambung dapat dipengaruhi oleh disregulasi otonom calrenal, penurunan efisiensi tidur, atau peningkatan proporsi tidur REM pada tidur non-REM yang terganggu. Namun, karena penelitian sebelumnya telah menggambarkan ketidaknyamanan gastrointestinal yang dilaporkan sendiri setelah kurang tidur sebelumnya, bukti langsung masih kurang adanya disregulasi sistem saraf otonom yang parah sebagai akibat dari tidur nyenyak yang menyebabkan gangguan motorik visceral yang telah menjadi disspesifik.30.

Ketiga, gangguan tidur ditemukan terkait dengan perubahan di otak seperti ralphe nukleus, yang terlibat dalam pelepasan serotonin, dalam pengaturan ritme sirkadian, serta locus coeruleus, yang terlibat dalam respons fisiologis yang memediasi respon noradrenergik terhadap stres dalam kegembiraan. Ini juga menerima sinyal neuroendokrin aferen dari sistem saraf enterik yang dimediasi oleh jalur turun serotonergik, kolinergik dan noradrenergik, dan memiliki proyeksi turun yang berakhir di tanduk dorsal untuk mengatur sensasi nyeri. Gangguan pada jalur ini dapat menghalangi inisiasi refleks dalam sistem saraf enterik dan memengaruhi motilitas usus.

Stimulasi berlebihan pada jalur ini juga menyebabkan hipersensitivitas pada gangguan usus, seperti mual, nyeri, dan perut kembung.

Kera l ngka l Teori

Kera l ngka l Konsep

Ya, alpalbilal terdalpaltnyal jalwalbaln (yal) paldal 1 altalu palsal paldalnyaln Sindrom postprandial semua tekanan di epigastrium Sindrom Palin altalupun 2 altalu lebih dari semua prevalensi - Tidak,.

Jenis Penelitia l n

Wa l ktu Penelitia l n

Tempa l t Penelitia l n

Sa l mpel

  • Besa l r Sa l mpel

Penilaian positif dispepsia fungsional alpalbilal terdalpaltnyal jalwalbaln (yal) paldal 1 seluruhnya paldal diakalaln negatif alpalbilal terdalpaltnyal sindrom jalwalbaln altalupun 2 altolu lebih dari semua prevalensi di diakalaln negatif alpalbilal terdalpaltnyal “no alpaln” alpaln jalpaln alpaln. Teknik penalaran sampling dalam penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria falsified dalam penelitian, asalkan jumlah subjek yang dibutuhkan terpenuhi.

Kriteria l Inklusi

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh langsung dari sumber data dengan menggunakan kuesioner yaitu Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dalam kuesioner spesialisasi fungsional berdasarkan kriteria Roma IV.

analisis univalial aldallalh anallisal dilakukan paldal setiap gelembung valrial dalam hasil penelitian dalam analisis kerang dilakukan dalam gelembung valrial ganda diduga juga berkorelasi. Pada penelitian ini dilakukan analisis bivalvia untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan dispepsia fungsional.

A l lur Penelitia l n

Ha l sil Penelitia l n

  • Distribusi Ka l ra l kteristik Responden
  • Distribusi Kua l lita l s Tidur
  • Distribusi Keja l dia l n Dispepsia l Fungsiona l l

Berdasarkan statistik diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu 104 orang (77%) dibandingkan dengan laki-laki yang berjumlah 31 orang (23%). Berdasarkan tabel data, berdasarkan distribusi responden dengan kualitas tidur buruk terdapat sebanyak 89 orang (65,9%) diantara responden dengan kualitas tidur sebanyak 46 orang (34,1%). Sedangkan tabel medis menunjukkan bahwa dari 135 responden, 92 orang (68,1%) mengalami dispepsia fungsional dan 43 orang (31,9%) tidak mengalami dispepsia fungsional.

Berdasarkan uji chi squalre diperoleh nilai p sebesar 0,01 (p < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kualitas mental tidur dengan kejadian disabilitas fungsional dan tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran. s Muhalmmaldiyalh Sumalteral Utalral.

Berdasarkan penelitian ini distribusi dispepsia fungsional dengan kadar malchalsian pada akhir 92 subjek (68,1%) mengalami dispepsia fungsional dan 43 subjek (31,9%) tidak menderita dispepsia fungsional. Penelitian ini tidak berbeda jauh dengan hasil penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Kupalng Pusat dalam hal jumlah responden yang menderita gangguan fungsional sebanyak 37 orang Sumalteral Utalral sebagian besar responden yang terlibat memiliki pengalaman dengan gangguan fungsional. peminatan sebanyak 54 orang kedokteran Malhalsiswal memiliki kegiatan dalam jadwal belajarnya yang bersifat basa yang mempengaruhi stress pada pola hidup dan juga kualitas tidur. Gangguan kualitas tidur paldal alkaline merangsang hipotalamus anterior, sehingga merangsang saraf valgus, yang mengakibatkan efek peningkatan keasaman lambung dan mengubah aktivitas otot-otot dinding lambung.

Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan disfungsi ginjal fungsional. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di China yang melibatkan 263 responden yang menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara kualitas tidur dan spesialisasi fungsional dengan nilai p<0,05 (p<0,01).17 menunjukkan bahwa dispepsia fungsional lebih banyak terjadi pada individu dengan kualitas tidur daripada kualitas tidur terlentang (sebuah studi lalu lintas yang dilakukan di Chinapaldal pada tahun 2018 menemukan bahwa gangguan tidur berkorelasi positif dengan dispepsia fungsional. 4 Namun, hasil penelitian ini tidak setuju dengan penelitian lain yang dilakukan di Jepang tidak. gangguan kualitas tidur dipelajari dari segi produktivitas kerja dan spesialisasi fungsional, pada penelitian ini ditunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk merupakan faktor risiko terjadinya dispepsia fungsional, hal tersebut diungkapkan oleh peneliti Hipotesis sebelumnya bahwa terdapat nyeri epigalstrium palralh dalpalt penyebab gangguan tidur pada gangguan tidur yang terganggu dalpalt menyebabkan gejala palsient palsient yang lebih parah dengan dispepsia fungsional.

Selain itu, gangguan tidur tahap 4 dan tidur NREM palsu dan gangguan tidur REM palsu dapat menyebabkan hiperalgesia.37 Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mekanisme penyebab alternatif gangguan tidur dengan dispepsia fungsional adalah efek kronis dari gangguan tidur pada fungsi gastrointestinal, termasuk hipersensitivitas. Karena gangguan fisiologis, disfungsi regulasi otonom dan/atau perubahan respon neuroendokrin. 30 Kurang tidur mendorong perkembangan dispepsia fungsional, sumbu usus-otak memiliki loop umpan balik yang dalam yang memengaruhi jalur pengaturan tidur melalui aktivasi kekebalan, pensinyalan permeabilitas usus, dan gating. Berdasarkan hasil penelitian ini, selain penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kualitas tidur merupakan faktor penting yang mempengaruhi dispepsia fungsional.

Kesimpula l n

Konsensus United European Gastroenterology (UEG) dan European Society for Neurogalstroenterology and Motility (ESNM) tentang dispepsia fungsional. Korelasi Body Malssal Index Dengan Dispepsia Fungsional Paldal Malhalsiswal Fakultas Kedokteran Universitas Sumaltral Utalral Alngkaltaln Tahun 2015-2018. Hubungan kualitas tidur dengan migrain Tension type headache Healdalche Paldal Malhalsiswal Fakultas Kedokteran Universitas Muhalmmaldiyalh Sumalteral Utalral Alngkaltaln 2019; 2022.

Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Malhal Fakultas Kedokteran Universitas Muhalmmaldiyalh Sumalteral Utalral Yang sedang menyelesaikan tugas akhir; 2016. HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN AKTIVITAS FUNGSIONAL DYSPEPCIAL TINGKAT MAHASISWA PALAL MALALTH UNIVERSITAS ALTERNATIF MUHAMMAD MALALTHAL FACULTY MALALTHY SUMALTERAL UTRALISATION”. Namun demikian tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dan kurangnya hubungan antara kualitas tidur dengan peluang peminatan fungsional pada tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Muhalmaldiyalh Sumalteral Utalral.

Melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Kualitas Tidur dengan Pendidikan Klinik Spesialisasi Fungsional Tingkat Akhir Fakultas Kedokteran Universitas Muhalmaldiyalh Sumalteral Utalral”.

Kuesioner Sindrom Dispepsia l Fungsiona l l Berda l sa l rka l n Kriteria l Rome IV Al lal rm sign

Tujuan: Mengetahui hubungan secara umum antara kualitas tidur dengan peminatan fungsional pada tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Muhalmmaldiyalh Sumalteral Utalral. Halsil: Analisis Halsil Bivalvia Analisis kualitas tidur dengan spesialisasi fungsional menggunakan uji chi squalre mori balhwal p = 0,01 (p < 0,05). Ada hubungan yang signifikan antara kualitas mental tidur dengan peminatan fungsional tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Muhalmaldiyalh Sumaltraal Utalral.

Untuk mengetahui hubungan antara analisis kualitas tidur dengan spesialisasi fungsional, analisis mental dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solution). Hasil penelitian ini menunjukkan distribusi kualitas tidur dari buruk ke tahap akhir Fakultas Kedokteran Universal Muhalmmaldiyalh Sumalteral Utalral menjadi buruk pada skala 89 orang (65,9%) dan lagi menjadi baik sebanyak 46 orang (34,1%). Berdasarkan penelitian ini, distribusi peminatan fungsional pada tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Muhalmmaldiyalh Sumalteral Utalral.

92 siswa (68,1%). Ada hubungan yang erat antara kualitas mental tidur dengan spesialisasi fungsional kesehatan mental di FMIPA Universitas Kedokteran dengan p-value 0,01 (p<0,05). Hubungan kualitas tidur dengan sakit kepala migrain pada penyembuhan tipe tegang paldal malhalsiswal fakultas kedokteran Universitas Muhalmmaldiyalh Sumalteral Utalral Alngkaltaln 2019;.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini, populasi penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2019 yang berjumlah 203 orang.