PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Kebutuhan masyarakat akan layanan injury management terus meningkat, namun tidak dipenuhi oleh penyedia layanan yang ada. Banyak pemangku kepentingan yang menyediakan jasa manajemen cedera namun masih tradisional dengan pendekatan tradisional belum memanfaatkan ilmu keolahragaan secara maksimal.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Artinya kontribusi variabel kualitas fisioterapi “Physio Goal” Yogyakarta terhadap tingkat kepuasan pasien sebesar 71,10%, sedangkan sisanya sebesar 71,10%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien fisioterapi “Physio Goal” Yogyakarta. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat jalan tingkat lanjut di RS.
Manfaat Hasil Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
Kualitas Pelayanan
Asbar & Saptari mengungkapkan bahwa jika pelayanan yang diterima atau persepsi pelayanan oleh pengguna jasa sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengguna jasa, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika pelayanan yang diterima melebihi harapan pengguna jasa, maka kualitas pelayanan dianggap sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya, jika jasa yang diterima lebih rendah dari jasa yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk.
Kepuasan Pelanggan
Jika kinerja yang dirasakan dibawah harapan maka pelanggan akan merasa kecewa, jika kinerja sesuai dengan harapan pelanggan maka pelanggan akan puas, sedangkan jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan merasa sangat puas. Kepuasan pelanggan adalah “tanggapan emosional terhadap evaluasi pengalaman mengkonsumsi suatu produk atau jasa”. Menanggapi pengalaman yang dialami pelanggan setelah menggunakan suatu produk atau layanan (Bilgah & Joesah, 2021: 2).
Setelah melakukan pembelian, pelanggan akan mengalami tahap pasca pembelian, pada tahap ini konsumen akan merasakan suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu, yang akan mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Jika pelanggan puas, mereka akan merekomendasikan layanan tersebut kepada orang lain seperti keluarga, teman, tetangga, dll. Jika pelanggan tidak puas, dia tidak akan lagi menggunakan layanan tersebut dan tidak akan merekomendasikannya kepada orang lain, dia juga akan merekomendasikan layanan lain yang akan membuat pelanggan puas dengan layanan yang diberikan dan sejenisnya.
Harapan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang diatur sebelum membeli barang atau jasa tersebut. Saat melakukan tahap pembelian, konsumen berharap barang atau jasa yang diterima sesuai dengan harapan, keinginan dan keyakinan mereka. Pengalaman konsumen tentang kinerja sebenarnya dari barang atau jasa saat digunakan tanpa dipengaruhi oleh harapan mereka.
Hal ini dilakukan dengan membandingkan kinerja yang diharapkan dari barang atau jasa sebelum pembelian dengan persepsi kinerja sebenarnya dari barang atau jasa tersebut.
Definisi Fisioterapi
Fisioterapi memiliki landasan teori ilmiah dan selalu berkembang yang diterapkan secara luas untuk penyembuhan, pemulihan, pemeliharaan dan peningkatan fungsi tubuh yang optimal, yang meliputi penatalaksanaan gangguan gerak dan kapasitas fungsional, peningkatan kapasitas fisik dan fungsional tubuh, pemulihan , pemeliharaan dan peningkatan fungsi fisik yang optimal, kebugaran dan kesehatan fisik, status kesehatan yang berhubungan dengan gerak dan bebas dari penyakit, pencegahan terjadinya gangguan dan gejala, gangguan perkembangan, keterbatasan kemampuan fungsi, dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit , gangguan, kondisi atau trauma (Depkes RI 2015). Kemenkes RI (2015) menjelaskan bahwa fisioterapi adalah profesi kedokteran yang secara khusus mengintervensi dan menyembuhkan berbagai penyakit yang berkaitan dengan gerak dan fungsi dengan terapi fisik. Orang yang melakukan pelayanan fisioterapi disebut fisioterapis, yaitu seseorang yang telah lulus pelatihan fisioterapi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Keberhasilan program pelayanan kesehatan tergantung pada beberapa faktor, baik sosial maupun lingkungan, serta penyediaan pelayanan/perawatan yang lengkap dimana fisioterapi memegang peranan penting dalam program pelayanan kesehatan baik ditingkat primer maupun rujukan. Pada pelayanan kesehatan tingkat primer, fisioterapis dapat dilibatkan sebagai anggota kunci tim, berpartisipasi dalam pelayanan kesehatan dengan menitikberatkan pada pengembangan dan pemeliharaan pelayanan melalui pendekatan promotif dan preventif tanpa mengorbankan pemulihan dengan pendekatan kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI, 2015). Menurut Kemenkes RI (2015), layanan fisioterapi dikembangkan dalam lingkup promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam lingkup umum maupun khusus.
Pelayanan fisioterapi di Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan gerak dan fungsi tubuh kepada perorangan dan/atau kelompok yang bersifat umum dengan mengutamakan pelayanan pengembangan dan pemeliharaan dengan pendekatan promotif dan preventif, tanpa mengabaikan pemulihan dengan pendekatan kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan fisioterapi di rumah sakit umum menurut jenis dan tipenya memberikan pelayanan kesehatan kepada individu untuk semua jenis gangguan gerak dan fungsi tubuh secara komprehensif dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan fisioterapi di rumah sakit khusus menurut jenis dan jenisnya melakukan intervensi medis untuk gangguan gerak dan fungsi tubuh tertentu sesuai dengan pelayanan rumah sakit tertentu.
Pelayanan fisioterapi praktek mandiri memberikan pelayanan fisioterapi kepada individu dan/atau kelompok dalam bentuk pembinaan, pemeliharaan dan pemulihan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan kompetensi fisioterapis.
Penelitian yang Relevan
Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan di St. Madyang Kota Palopo”. Variabel penampilan fisik tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien RJTL di RSU St. Madyang di Kota Palopo, artinya penampilan fisik tidak mempengaruhi kepuasan pasien RJTL di RSU St. madyang 2). Variabel reliabilitas berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan pasien RJTL di RSU St. Madyang di Kota Palopo yang artinya semakin baik atau strateginya cenderung lebih handal.
Variabel jaminan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien RJTL di RSU St. Madyang di Kota Palopo, artinya penjaminan tersebut tidak dapat meningkatkan kepuasan pasien RJTL secara signifikan di RSU St. Madyang. Variabel empati berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan pasien RJTL di RSU St. Madyang di Kota Palopo, yang artinya semakin baik atau strategi responsiveness cenderung terhadap kepuasan pasien RJTL di RSU St. madyang 6). Madyang di atas yang berpengaruh dominan terhadap kepuasan pasien RJTL di RSU St.
Penelitian yang dilakukan oleh Kosnan (2020) dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Merauke”. Penelitian yang dilakukan oleh Kusumaningtyas (2016) dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Rawat Inap Di Rumah Sakit X Kota Malang”. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa keselamatan merupakan variabel yang paling mempengaruhi kepuasan pasien.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas keandalan, keamanan, bukti fisik, kepekaan, daya tanggap dan kenyamanan serta keamanan terhadap kepuasan pasien di RS At-Medika Palopo.
Kerangka Pikir
Pelanggan yang puas akan membeli produk yang ditawarkan dan mempengaruhi calon pelanggan lainnya untuk membeli produk dan jasa dari suatu perusahaan.
Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel Penelitian
- Definisi Operasional Variabel
- Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Hasil analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana responden menilai kualitas pelayanan dan kepuasan pasien terapi fisik. Berdasarkan Norma Penilaian pada Tabel 9 di atas, maka kepuasan pasien fisioterapi “Fisio Goal” Yogyakarta dapat dilihat pada Gambar 4 sebagai berikut. kategori jatuh "sangat rendah".
Hipotesis yang akan diuji adalah “ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien fisioterapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan memiliki hubungan dengan kepuasan pasien di unit fisioterapi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Berdasarkan hasil tersebut. , “Physio Goal” Yogyakarta selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan sehingga kepuasan pasien meningkat.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien terhadap fisioterapi “Fisio Goal” Yogyakarta, dengan nilai r 0,843 > r tabel 0,266, signifikansi sebesar 0,000 <0,05. Physio Goal “Yogyakarta harus bisa mempertahankan dimensi yang sudah baik dan menambah dimensi yang hilang agar kepuasan pasien lebih tinggi. Physio Goal” Yogyakarta harus menjaga kepuasan pasien dengan lebih memperhatikan pasien dan mengedukasi pasien tentang cedera.
Hubungan pelayanan fisioterapi dengan tingkat kepuasan pasien pada kasus stroke di RSUD Jakarta Barat.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Karakteristik subjek dalam penelitian ini mayoritas berjenis kelamin laki-laki (1.000 subjek) dan mayoritas berusia 31–50 tahun (1.100 subjek).
Hasil Analisis Deskriptif
Bila ditampilkan dalam bentuk Rating Norms, maka kualitas pelayanan fisioterapi Yogyakarta “Physio Goal” disajikan pada Tabel 7 sebagai berikut. Kepuasan pasien merupakan salah satu faktor yang memiliki hubungan erat dengan kualitas pelayanan yang baik dan buruk. Pengaruh kualitas pelayanan kesehatan terhadap tingkat kepuasan pasien di ruang umum dewasa RSUD X Kabupaten Gresik.
Kualitas pelayanan fisioterapi low back pain, lumbar spondylosis, tingkat kepuasan pasien di poliklinik fisioterapi Grandmed Hospital.
Hasil Uji Prasyarat Analisis
Analisis Regresi Linear
Hasil Uji Hipotesis
Hasil pengujian menunjukkan bahwa jika nilai r hitung > r tabel dan signifikansi < 0,05 maka hipotesis diterima dan sebaliknya. Karena nilai r hitung 0,843 > r tabel 0,266 maka signifikansi 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti Ha yang berbunyi: “ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan fisioterapi dengan kepuasan pasien fisioterapi.
Koefisien Determinasi (R 2 )
Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian hipotesis dengan korelasi Spearman-Rank menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelayanan fisioterapi dengan kepuasan pasien pada kasus stroke di RSUD Jakarta Barat (p > 0,002) dan (r hitung 0,552). Penelitian yang dilakukan oleh Berampu & Purba (2021) dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara dimensi mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di poliklinik fisioterapi RS Grand Med. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan antara dimensi fisik tangible dengan dimensi kepuasan pasien (p value = 0,002), terdapat hubungan antara dimensi reliabilitas dengan dimensi kepuasan pasien (p value = 0,015). ada hubungan dimensi ketanggapan dengan dimensi kepuasan pasien (p value = 0,030), ada hubungan dimensi keselamatan dengan kepuasan pasien (p value = 0,007), ada hubungan dimensi empati dan kepuasan pasien (p value = 0,006).
Kualitas pelayanan mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat kepuasan pasien di rumah sakit untuk mempertahankan dan terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan penguatan kelembagaan, infrastruktur dan pendanaan yang memadai. Pentingnya kepuasan pasien tercermin dalam pengamatan bahwa pasien yang puas dan tidak puas berperilaku berbeda dalam hal perilaku yang berhubungan dengan kesehatan dan kemauan untuk terus menggunakan penyedia layanan kesehatan. Kepuasan pasien berhubungan dengan lama tinggal dalam menerima perawatan, komunikasi yang baik dengan pemberi pelayanan, menjaga privasi selama perawatan.
Az-Zahroh menyatakan bahwa kepuasan pasien adalah penilaian atau penilaian setelah menggunakan suatu jasa bahwa jasa yang dipilih sekurang-kurangnya telah memenuhi atau melebihi harapan. Koefisien korelasi bernilai positif, artinya semakin baik kualitas pelayanan maka semakin tinggi kepuasan pasien. Peneliti sebaiknya memperluas variabel dan pengukuran variabel penelitian untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien.
8** Staf Fisioterapi "Physio Goal" Yogyakarta kurang cepat dalam memberikan pelayanan 9 yang dimiliki Fisioterapi "Physio Goal" Yogyakarta.
Keterbatasan Hasil Penelitian
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Physio Goal” Yogyakarta harus menjaga kepuasan pasien agar pasien yang sudah menjadi pasien dapat merekomendasikan kepada pihak lain dan menarik lebih banyak pasien serta menikmati pelayanan yang ditawarkan oleh “Physio Goal” Yogyakarta. Physio Goal” Yogyakarta harus menyadari dan meningkatkan loyalitas pasien agar mereka tetap sabar dan tidak berpindah tempat duduk Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan terhadap pelayanan sepeda motor (Studi Kasus pada Surya Sakti Nusantara).