• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN IBU MENYUSUI DENGAN KEJADIAN DEPRESI POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM SARI MULIA BANAJRMASIN - Repository Universitas Sari Mulia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN IBU MENYUSUI DENGAN KEJADIAN DEPRESI POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM SARI MULIA BANAJRMASIN - Repository Universitas Sari Mulia"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan ibu menyusui dengan kejadian depresi pasca melahirkan di Rumah Sakit Umum Sari Mulia Banjarmasin. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah yaitu “Bagaimana hubungan ibu menyusui dengan kejadian depresi pasca melahirkan pada ibu nifas di RSUD Sari Mulia Banjarmasin?”. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis hubungan ibu menyusui dengan kejadian depresi pasca melahirkan pada ibu nifas di Rumah Sakit Umum Sari Mulia Banjarmasin.

Identifikasi prevalensi depresi post partum pada ibu nifas di RSUD Sari Mulia Banjarmasin. Analisis hubungan ibu menyusui dengan kejadian depresi pasca melahirkan di Rumah Sakit Umum Sari Mulia Banjarmasin. Dari segi teori, hasil penelitian ini diharapkan dapat meyakinkan keluarga khususnya ibu untuk mengetahui bahwa pemberian ASI berpengaruh terhadap kejadian depresi pasca melahirkan.

Jadi menyusui dapat mengurangi kejadian depresi pasca melahirkan pada ibu dan meningkatkan derajat kesehatan. Pitt mengatakan depresi pasca melahirkan adalah depresi yang bervariasi dari hari ke hari, menunjukkan kelelahan, mudah tersinggung, gangguan nafsu makan, dan kehilangan libido (kehilangan nafsu makan untuk berhubungan intim dengan suami). Depresi prenatal (selama kehamilan) adalah salah satu pemicu depresi pasca melahirkan yang paling kuat.

Depresi berat pasca melahirkan terjadi pada sekitar 10 persen wanita yang pernah melahirkan.

Tabel 1.1 Perbedaan penelitian yang dilaksanakan dengan penelitian  sebelumnya.
Tabel 1.1 Perbedaan penelitian yang dilaksanakan dengan penelitian sebelumnya.

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Hipotesis Penelitian

Lokasi yang diambil sebagai lokasi penelitian adalah Rumah Sakit Umum Sari Mulia Banjarmasin. Sasaran penelitian adalah ibu nifas yang dirawat di Rumah Sakit Umum Sari Mulia Banjarmasin.

Metode Penelitian yang Digunakan

Populasi dan sampel 1. Populasi

Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2018, mulai dari pengumpulan data hingga pengumpulan hasil sesuai jadwal penelitian yang telah ditetapkan. Accidental sampling merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Artinya, siapapun yang ditemui peneliti pada saat itu dapat dijadikan sampel, apabila orang tersebut dianggap cocok untuk dijadikan responden (Sugiyono, 2012). Sampel dalam penelitian ini terdiri dari ibu nifas yang dirawat di Rumah Sakit Umum Sari Mulia Banjarmasin dan bersedia mengikuti penelitian ini sebagai responden.

Variabel penelitian dan definisi operasional 1. Variabel penelitian

Pengumpulan Data 1. Sumber Data

Uji Validitas dan Reliabilitas

Metode Analisis Data 1. Teknik pengolahan data

Memeriksa setiap data atau sumber data atau responden terhadap kemungkinan adanya kesalahan pengkodean, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian melakukan koreksi atau koreksi terhadap data tersebut. Analisis data merupakan langkah selanjutnya setelah data dikumpulkan untuk memperoleh makna atau makna dari temuan penelitian. Analisis univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran dan distribusi karakteristik frekuensi yang digunakan untuk menggambarkan setiap variabel yang diteliti.

Analisis bivariat pada penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan pemberian ASI dengan kejadian depresi postpartum di RS Sari Mulia Banjarmasin. Rumah Sakit Umum Sari Mulia Banjarmasin merupakan rumah sakit swasta di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan. Awalnya didirikan (30 April 1961) dengan nama Rumah Sakit Bersalin Sari Mulia, 5 tahun kemudian (7 Februari 1986) namanya diubah menjadi Rumah Sakit Bersalin Sari Mulia.

Menjadi Rumah Sakit Pilihan Pertama yang memberikan layanan berkualitas dan terjangkau serta menjamin profitabilitas jangka panjang. Memberikan pelayanan kesehatan terpadu yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat dengan mengutamakan keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan. Mengembangkan potensi, kompetensi, etika dan budaya kerja sumber daya manusia agar selalu siap menghadapi perubahan dan meningkatkan kesejahteraan sumber daya manusia.

Hasil penelitian dan Analisa Data 1. Karakteristik Responden

Memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang pelayanan kesehatan dengan menyediakan pelayanan rawat inap dan rawat jalan, beserta fasilitas penunjangnya. Berdasarkan tabel diatas terlihat mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 17 orang (48,6%), gelar D3 sebanyak 7 orang (20,0%), dan gelar sarjana sebanyak 9 orang (25,7%). ) dan terakhir, terdapat 2 orang (5,7%) yang bergelar magister. Analisis univariat mengenai identifikasi ibu menyusui melibatkan 35 responden yang dirawat di Rumah Sakit Umum Sari Mulia Banjarmasin.

Berdasarkan tabel di atas, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar ibu nifas dirawat di Rumah Sakit Umum Sari Mulia Banjarmasin. Analisis univariat mengenai identifikasi depresi post partum melibatkan 35 responden yang dirawat di RSUP Sari Mulia Banjarmasin. Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil bahwa sebagian besar ibu nifas yang dirawat di RSUD Sari Mulia Banjarmasin tidak mengalami depresi pasca melahirkan yaitu sebanyak 30 orang (85,7%) dan hanya 5 orang (14,3%) yang dikategorikan sebagai ibu nifas. mengalami depresi pasca melahirkan.

Analisis hubungan ibu menyusui dengan prevalensi depresi post partum pada ibu nifas yang dirawat di RSUP Sari Mulia Banjarmasin. Berdasarkan hasil uji Chi Square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan ibu menyusui dengan terjadinya depresi post partum pada ibu yang dirawat di Sari. RSUD Mulia Banjarmasin.

Tabel  4.2  Karakteristik  Responden  Berdasarkan  Pendidikan  Terakhir
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pembahasan 1. Menyusui

Berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan ibu, diperoleh data dari ibu-ibu yang memberikan ASI sebagai pendamping ASI pada bayinya dengan alasan anak sangat rewel, sedangkan ASI ibu yang keluar hanya sedikit dan berdasarkan Bagi ibu sangat tepat memberikan ASI sebagai pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan anak dan membiasakan anak untuk berangkat kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2013) juga menyebutkan bahwa tidak berhasilnya pemberian ASI disebabkan oleh rendahnya dukungan dari laki-laki namun tidak hanya laki-laki saja ada beberapa faktor pendukung seperti kondisi fisik ibu yang kurang mendukung, produksi ASI yang kurang, cara ibu yang salah dalam menyusui dan lingkungan. di sekitar ibu. Ibu yang ingin menyusui tetapi tidak bisa karena ASI tidak keluar sebaiknya mencari solusi yang tepat dan mencari penyebab payudara tidak mengeluarkan ASI. Persiapan menyusui sebaiknya dipersiapkan dengan matang.

Jika dilihat dari tingkat pendidikan, ibu yang berpendidikan rendah biasanya memiliki banyak anak. Sementara itu, ibu yang berpendidikan tinggi harus lebih memahami pentingnya pemberian ASI, yang tidak hanya baik bagi ibu tetapi juga bagi bayinya. Jadi ibu akan berusaha memberikan ASI saja pada bayinya. Penelitian di beberapa negara menunjukkan bahwa ibu yang bekerja di luar rumah menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya angka menyusui.

Banyak ibu yang memiliki sedikit pengetahuan atau pendidikan cenderung terus percaya pada mitos ini. Selain itu ibu-ibu yang mengutamakan pekerjaan akan mengesampingkan pemberian ASI pada anaknya, padahal ASI perah saat ini sudah tersedia namun tidak semua ibu terpapar, susu formula juga menjadi solusi utama bagi mereka yang sibuk diluar, sedangkan para ibu yang merupakan ibu rumah tangga akan mempunyai waktu lebih banyak untuk menyusui bayinya. Rata-rata ibu yang bekerja masih memberikan susu formula kepada bayinya karena bayinya ditinggal di rumah saat ibu pergi, susu formula diberikan sebagai pengganti ASI hingga ibu pulang.

Ada juga ibu-ibu yang tidak bekerja dan memberikan susu formula kepada anaknya karena merasa anaknya tidak akan puas jika hanya diberi ASI saja. Tidak hanya usia pendidikan yang mempunyai pengaruh besar terhadap kejadian depresi pasca melahirkan, ibu dengan pendidikan tinggi akan menghadapi berbagai macam permasalahan dan akan menyelesaikan permasalahan dengan lebih rasional. Ibu yang hanya berperan sebagai ibu rumah tangga akan merasa bertanggung jawab penuh terhadap anaknya, tidak hanya kelahiran, pendidikan dan pengasuhan anak agar mampu menghadapi masa depan merupakan tantangan tersulit bagi seorang ibu.

Ibu yang mempunyai pekerjaan tetap di luar rumah cenderung memiliki wawasan yang luas dan pengetahuan yang cukup serta akan lebih terbiasa menghadapi permasalahan sehingga ibu akan lebih mudah dalam mengendalikan emosinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Kruckman dalam Marni (2014) yaitu ibu yang bekerja atau beraktivitas di luar rumah juga akan memenuhi perannya sebagai ibu rumah tangga dan orang tua bagi anaknya, hal ini akan menjadi konflik sosial dan membuat ibu berisiko lebih tinggi mengalami masa nifas. depresi. Ibu yang bekerja juga dapat mengalami tingkat stres yang lebih tinggi, sehingga ibu yang tidak dapat mengendalikan emosinya akan berdampak pada status psikologis ibu dan bayinya.

Keterbatasan Penelitian

Hal ini juga dapat membantu bayi menjadi lebih tenang, tidur lebih lama, dan lebih sedikit menangis, sehingga ibu dapat merawat bayinya dengan lebih percaya diri. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara ibu menyusui dengan kejadian depresi pasca melahirkan. Menyusui dapat menyebabkan produksi endhorpin. Endhorpin adalah zat penenang alami yang diproduksi oleh tubuh. Zat ini memiliki efek menenangkan serta mengurangi rasa sakit dan kecemasan. . Ibu menyusui nifas yang dirawat di RSUP Sari Mulia Banjarmasin berjumlah 32 orang (91,4%).

Di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin, terdapat 5 ibu yang dirawat setelah melahirkan yang kemungkinan mengalami depresi pasca melahirkan (14,3%). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan ibu menyusui dengan kejadian depresi pasca melahirkan di RSUP Sari Mulia Banjarmasin dengan nilai p=0,000.

Saran

Dengan memberikan wawasan kepada peneliti akan pentingnya pemberian ASI pada ibu nifas, maka peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian serupa dengan metode penelitian yang berbeda yaitu dengan menambahkan variabel atau variabel lain yang berkaitan dengan kejadian depresi pasca melahirkan dengan pendekatan kualitatif sehingga fenomena yang terjadi pada ibu nifas dapat ditindaklanjuti. ibu pasca melahirkan, depresi bisa menggali lebih dalam. Memahami hubungan antara menyusui dan depresi pasca melahirkan: peran rasa sakit dan masalah fisik. Hubungan antara menyusui, respons stres, peradangan, dan depresi pascapersalinan selama periode pascapersalinan: studi kohort prospektif penulis.

Aplikasi pemberian ASI dini pada ibu bersalin sebagai upaya pencegahan depresi pasca melahirkan di kabupaten tersebut. Hubungan Dukungan Suami Dengan Kesediaan Ibu Hamil Memberikan ASI Eksklusif Di Puskesmas Gadang Hanyar Banjarmasin.

Referensi

Dokumen terkait