• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan pemanfaatan lingkunggan sekolah dengan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan pemanfaatan lingkunggan sekolah dengan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PEMANFAATAN LINGKUNGGAN SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

DI SMA NEGERI 2 PADANG

KARYA ILMIAH

PUTRI SEJATI NIM. 10010080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2017

(2)

1

HUBUNGAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI

SMA NEGERI 2 PADANG

Putri Sejati, Armein Lusi Zeswita, Febri Yanti

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Email : [email protected]

ABSTRACT

In biology learning environment can be defined as everything that exists in the school or the residence of learners that contain living beings and inanimate objects. Environment can be used as a source of learning, can be the object of observation, means or place to experiment, and as a place to get information. Utilization of the school environment as a learning resource in the learning process aims to make students able to think independently, be creative, and capable of adjusting to the learning problems of biology. For it has done research that aims to determine the relationship of the school with the use of environmental biology student learning outcomes at the ecosystem material in SMA Negeri 2 Padang. This research is a descriptive study, the present population is teachers teaching first grade and all students in grade XI consists of 7 classes in the academic year 2016/2017. Samples taken as many as 15% of each class by means of proportional random sampling, so that a sample of this research are 35 students and 2 teachers. The independent variable of this research is the use of the school environment while the dependent variable is a biology student learning outcomes. The results of this study obtained coefficient value regresion correlation 0.830 with a very high criterion and the determinant coefficient obtained was 68.89%.

From the results it can be concluded that there is a good relationship between the use of the school environment to learning outcomes biology students SMA Negeri 2 Padang.

Keywords: Utilization of the Environment on the Result of Learning

PENDAHULUAN

Kurikulum 2013 menganjurkan kepada seluruh guru untuk mengajak peserta didik belajar di luar kelas, artinya kurikulum 2013 memberi kesempatan kepada selurus peserta didik agar melibatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar terutama pada mata pelajaran biologi. Hal ini karena bahwa biologi merupakan ilmu hayati, ilmu non hayati, dan fakta yang mengharuskan setiap guru untuk memperlihatkan objek yang sesungguhnya sesuai dengan materi yang diajarkan. Memanfaatkan lingkungan di sekitar sekolah maka peserta didik sudah bisa melihat objek secara langsung dan tidak hanya membayangkan objek yang belum tentu sesuai dengan bentuk objek asli, begitu juga dengan SMA Negeri 2 Padang yang sudah menggunakan Kurikulum 2013, mereka harus memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.

Hasil observasi penulis di SMA Negeri 2 Padang, jenis lingkungan yang dapat dijadikan sumber belajar biologi banyak terdapat di sekolah tersebut. Kondisi

SMA Negeri 2 Padang sudah memiliki kriteria lingkungan yang optimal yaitu memiliki taman di sekitar lingkungan sekolah, memiliki kolam yang berada di depan kelas, memiliki Green House, sekolah ini berlokasi dekat sungai dan di setiap kelas memiliki taman yang berisi berbagai macam keanekaragaman tumbuhan, diantaranya jenis tanaman hias seperti bunga adelwis (Anaphalis javanica), bunga mawar (Rosa hybrida), bunga angrek (Orchidaceae), bunga adam hawa (Rhoeo discovio) serta juga terdapat jenis sayuran seperti bayam (Amaranthus sp), paku- pakuan (Tracheophyta) dan terung (Solanum melongena) yang ditanam oleh peserta didik di lingkungan sekolah tersebut.

Hasil wawancara penulis dengan salah satu guru Biologi di SMA Negeri 2 Padang yaitu bapak Drs. Ardi Mustafa pada bulan Februari 2016, bahwa pada saat sekarang masih ada sebagian guru belum memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar biologi secara optimal walaupun sekolah sudah menyediakan

(3)

fasilitas di lingkungan sekolah. Pada materi ekosistem guru sudah memanfaatkan lingkungan sekolah akan tetapi belum secara keseluruhannya seperti pengamatan secara langsung pada materi ekosistem alami. Guru mengemukakan bahwa memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar tersebut membutuhkan waktu yang optimal, sementara waktu yang disediakan terkadang kurang maksimal untuk memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar biologi. Tujuan untuk memperoleh informasi dan gambaran mengenai hubungan pemanfaatan lingkunan sekolah dengan hasil belajar biologi siswa pada materi ekosistem di SMA Negeri 2 Padang.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2016 di SMA Negeri 2 Padang Tahun Pelajaran 2016/2017, jenis penelitian ini adalah deskriptif. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah proporsional random sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dengan proporsi tertentu. Dalam penelitian ini jumlah siswa sampel diambil sebanyak 15% dari total jumlah populasi.

Hal ini berdasarkan Arikunto (2002:107) bahwa jika jumlah subjek lebih dari 100 dapat diambil 10-25% atau lebih. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan siswa kelas XI yang terdaftar di SMA Negeri 2 Padang pada tahun 2016/2017 berjumlah 240 orang. Akan tetapi sampel diambil sebanyak 15% dari masing-masing kelas, maka jumlah sampel keseluruhan dari 7 kelas sebanyak 35 orang

dan guru yang mengajar kelas X pada tahun 2015/2016 berjumlah 2 orang.

Dalam penelitian ini diamati dua jenis variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian yaitu pemanfaatan lingkungan sekolah (X) sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar biologi siswa (Y).

Dalam penelitian ini ada dua jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil pengisian langsung dari responden atau siswa yang dijadikan sebagai sampel.

Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini yaitu data yang bersumber dari guru bidang studi berupa nilai hasil belajar biologi siswa. Sumber data Siswa dan guru bidang studi biologi kelas X1 SMA Negeri 2 Padang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan penelitian melalui pengumpulan angket yang telah diisi oleh guru dan siswa biologi SMA Negeri 2 Padang, maka dilakukan pengecekan terhadap angket dengan cara menghitung dan memeriksa kelengkapan jawaban dari responden. Banyaknya angket yang terkumpul dari 2 guru yang mengajar kelas satu pada tahun 2015/2016 dan 35 siswa kelas XI sebagai sampel atau responden.

Dari hasil penyebaran angket diperoleh skor pemanfaatan lingkungan sekolah dari masing-masing responden. Hasil pengamatan terhadap pemanfaatan lingkungan sekolah pada materi ekosistem di SMA Negeri 2 Padang Tahun Pelajaran 2016/2017.

(4)

3

Gambar1: Grafik perindikator angket guru penelitian hubungan pemanfaatan lingkungan sekolah dengan hasil belajar biologi siswa pada materi ekosistem di sma negeri 2 padang.

Gambar 2 : Grafik perindikator angket siswa penelitian hubungan pemanfaatan lingkungan sekolah dengan hasil belajar biologi siswa pada materi ekosistem di sma negeri 2 padan.

Untuk mengetahui adanya hubungan antara pemanfaatan lingkungan sekolah dengan hasil belajar biologi siswa pada materi ekosistem maka dicari nilai koefisien korelasi product moment.

Besarnya koefisien korelasi antara nilai X dan Y adalah 0,830 dengan kriteria korelasi

sangat tinggi. Kemudian untuk melihat persentase sejauh mana pengaruh variabel X (pemanfaatan lingkungan sekolah) terhadap variabel Y (hasil belajar) digunakan rumus koefisien determinan (P), sehingga didapatkan nilai 68,89%. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif yang 0

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

komponen ekosistem

93,7595,83

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

komponen ekosistem

93,7595,83100

62,5

3

Gambar1: Grafik perindikator angket guru penelitian hubungan pemanfaatan lingkungan sekolah dengan hasil belajar biologi siswa pada materi ekosistem di sma negeri 2 padang.

Gambar 2 : Grafik perindikator angket siswa penelitian hubungan pemanfaatan lingkungan sekolah dengan hasil belajar biologi siswa pada materi ekosistem di sma negeri 2 padan.

Untuk mengetahui adanya hubungan antara pemanfaatan lingkungan sekolah dengan hasil belajar biologi siswa pada materi ekosistem maka dicari nilai koefisien korelasi product moment.

Besarnya koefisien korelasi antara nilai X dan Y adalah 0,830 dengan kriteria korelasi

sangat tinggi. Kemudian untuk melihat persentase sejauh mana pengaruh variabel X (pemanfaatan lingkungan sekolah) terhadap variabel Y (hasil belajar) digunakan rumus koefisien determinan (P), sehingga didapatkan nilai 68,89%. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif yang komponen

ekosistem aliran

energi daur

biogeokimia interaksi dalam ekosistem

95,31 95,31 100

95,83 93,75

83,33

97,91

100

87,5

100

62,5 62,5 62,5 62,5

persiapan sebelum mengajar

keterlaksanaan pemanfaatan lingkungan sekolah pemberian tugas ketika di

lingkungan sekolah pemberian ujian harian setelah memanfaatkan lingkungan sekolah

komponen

ekosistem aliran energi daur

biogeokimia interaksi dalam ekosistem

95,3193,75 95,31 100

83,33

97,91

100 100

87,5

100

62,5 62,5 62,5 62,5

persiapan sebelum mengajar

keterlaksanaan pemanfaatan lingkungan sekolah pemberian tugas ketika di lingkungan sekolah

pemberian ujian harian setelah memanfaatkan lingkungan sekolah

3

Gambar1: Grafik perindikator angket guru penelitian hubungan pemanfaatan lingkungan sekolah dengan hasil belajar biologi siswa pada materi ekosistem di sma negeri 2 padang.

Gambar 2 : Grafik perindikator angket siswa penelitian hubungan pemanfaatan lingkungan sekolah dengan hasil belajar biologi siswa pada materi ekosistem di sma negeri 2 padan.

Untuk mengetahui adanya hubungan antara pemanfaatan lingkungan sekolah dengan hasil belajar biologi siswa pada materi ekosistem maka dicari nilai koefisien korelasi product moment.

Besarnya koefisien korelasi antara nilai X dan Y adalah 0,830 dengan kriteria korelasi

sangat tinggi. Kemudian untuk melihat persentase sejauh mana pengaruh variabel X (pemanfaatan lingkungan sekolah) terhadap variabel Y (hasil belajar) digunakan rumus koefisien determinan (P), sehingga didapatkan nilai 68,89%. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif yang

persiapan sebelum mengajar

keterlaksanaan pemanfaatan lingkungan sekolah pemberian tugas ketika di

lingkungan sekolah pemberian ujian harian setelah memanfaatkan lingkungan sekolah

persiapan sebelum mengajar

keterlaksanaan pemanfaatan lingkungan sekolah pemberian tugas ketika di lingkungan sekolah

pemberian ujian harian setelah memanfaatkan lingkungan sekolah

(5)

signifikan antara pemanfaatan lingkungan sekolah dengan hasil belajar biologi siswa SMA Negeri 2 Padang.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan terdapat hubungan anatara pemanfaatan lingkungan sekolah dengan hasil belajar biologi siswa semester 2 tahun pelajaran 2016/2017 kelas XI SMA Negeri 2 Padang. Dengan adanya hubunga antara pemanfaatan lingkungan sekolah dengan hasil belajar memberikan pengaruh baik terhadap siswa dalam materi komponen ekosistem, aliran energi, daur biogeokimia dan interaksi dalam ekosistem.

Sub variabel pertama yaitu komponen ekosistem pada indikator pertama persiapan sebelum mengajar dengan kategori sangat baik (guru) persiapan sebelum belajar dengan kategori baik (siswa). Pada indikator kedua keterlaksanaan pemanfaatan lingkungan sekolah dengan kategori sangat baik (guru), sedangkan dengan kategori baik (siswa), pada indikator ketiga pemberian tugas ketika di lingkungan sekolah dengan kategori sangat baik (guru), keterlaksanaan dalam mengerjakan tugas dan ujian dengan kategori baik (siswa) pada indikator keempat dengan kategori cukup, peningkatan nilai ujian setelah memanfaatkan lingkungan sekolah dengan kategori cukup (siswa) .

Pada sub variabel komponen ekosistem ini dapat terlihat semakin siswa memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar maka siswa semakin terbantu dalam mengerjakan tugas biologi yang diberikan guru. Menurut Hamalik (2007:194) mengemukakan lingkungan menyediakan rangsangan (Stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respon terhadap lingkungan, jadi faktor-faktor lingkungan sangat bermakna dan dijadikan sebagai landasan dalam mengembangkan konsep pendidikan dan pengajaran.

Menurut Yudhiastuti (2014:08) mengemukakan bahwa aktivitas belajar dan penguasaan konsep oleh siswa antara kelas yang memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar lebih tinggi dari pada kelas yang tanpa memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Hal ini dikarenakan siswa yang memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar mampu memperoleh data-data atau fakta

yang konkret mengenai tugas atau permasalahan yang diberikan. Siswa mampu mengingat, memahami, menerapkan, dan menganalisis suatu konsep, sehingga siswa menjadi lebih mudah menguasai konsep tersebut.

Sub variabel kedua yaitu aliran energi pada indikator pertama persiapan sebelum mengajar dengan kategori sangat baik (guru) persiapan sebelum belajar dengan kategori baik (siswa). Pada indikator kedua keterlaksanaan pemanfaatan lingkungan sekolah dengan kategori sangat baik (guru), sementara dengan kategori baik (siswa), pada indikator ketiga pemberian tugas ketika di lingkungan sekolah dengan kategori sangat baik (guru), keterlaksanaan dalam mengerjakan tugas dan ujian dengan kategori baik (siswa). Pada indikator keempat dengan kategori cukup, peningkatan nilai ujian setelah memanfaatkan lingkungan sekolah dengan kategori sangat baik (siswa) .

Pada sub variabel aliran energi terlihat ketika guru dan siswa sama-sama memanfaatkan lingkungan sekolah dengan baik dan disertai pemberian tugas oleh guru kepada siswa ketika belajar di lingkungan sekolah. Siswapun mengerjakan dengan sunguh-sunguh maka terdapat peningkatan nilai ujian biologi siswa. Menurut Khanifah (2012:99) mengemukakan bahwa pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Sudjana dan Rivai (2011:213) mengemukakan bahwa dengan mempelajari lingkunga alam para siswa dapat lebih memahami materi pelajaran sekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam, kesadaran untuk menjaga dan memelihara lingkungan , turut serta dalam menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan serta tetap menjaga kelestarian kemampuan sumber daya alam bagi kehidupan manusia.

Sub variabel ketiga yaitu daur biogeokimia pada indikator pertama persiapan sebelum mengajar dengan kategori sangat baik (guru) persiapan sebelum belajar dengan kategori baik (siswa). Pada indikator kedua keterlaksanaan pemanfaatan lingkungan sekolah dengan kategori baik (guru), sementara dengan kategori baik (siswa), pada indikator ketiga pemberian tugas ketika di lingkungan

(6)

5 sekolah dengan kategori sangat baik (guru), keterlaksanaan dalam mengerjakan tugas dan ujian dengan kategori baik (siswa).

Pada indikator keempat dengan kategori cukup, peningkatan nilai ujian setelah memanfaatkan lingkungan sekolah dengan kategori sangat baik (siswa) .

Pada sub variabel daur biogeokimia skor indikator keterlaksanaan pemanfaatan lingkungan sekolah guru lebih tinggi dari pada skor siswa hal ini dapat disebabkan karena masih terdapat siswa yang tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin ketika belajar di lingkungan.

Menurut Sagala (2010:17) belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah prilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya, yaitu peningkatan kemampuan untuk melaksanakan berbagai jenis kinerja

Sub variabel keempat yaitu interaksi dalam ekosistem pada indikator pertama persiapan sebelum mengajar dengan kategori sangat baik (guru) persiapan sebelum belajar dengan kategori baik (siswa). Pada indikator kedua keterlaksanaan pemanfaatan lingkungan sekolah dengan kategori sagat baik (guru), sementara dengan kategori baik (siswa), pada indikator ketiga pemberian tugas ketika di lingkungan sekolah dengan kategori sangat baik (guru), keterlaksanaan dalam mengerjakan tugas dan ujian dengan kategori baik (siswa).

Pada indikator keempat dengan kategori cukup (guru), peningkatan nilai ujian setelah memanfaatkan lingkungan sekolah dengan kategori sangat baik (siswa).

Pada sub variabel interaksi dalam ekosistem persiapan guru sebelum mengajar sangat baik akan tetapi persiapan siswa sebelum belajar lebih rendah dari pada persiapan guru hal ini dikarenakan masih ada sebagian siswa yang tidak membaca buku mata pelajaran biologi di rumah sebelum belajar di sekolah. Akan tetapi hal ini dapat terbantu karena siswa rajin mengerjakan tugas yang diberi guru di lingkungan sekolah ketika belajar di lingkungan sekolah sebagai sumber belajar biologi siswa. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013:45) mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar

melalui pengalaman langsung, dengan demikian siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi dia harus menghayati, terlihat langsung dalam perbuatan dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar biologi dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa.

Hasil belajar siswa yang memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar biologi lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang tidak memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut yaitu:

1. Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar biologi siswa dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa.

2. Peneliti yang berminat, diharapkan penelitian lanjutan untuk materi yang berbeda.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian.

Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Khanifah, S. 2012. Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Klasifikasi Makhluk Hidup di MTS Miftahul Huda Bogorejo.

Semarang UNNES.

Sudjana, N dan Rivai, A. 2011. Media Pengajaran. Jakarta: Sinar Baru Algensindo.

Sagala, S. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:

Alfabeta.

Yudhiastuti. (2014). Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

(7)

dan Penguasaan Konsep Oleh Siswa. Jurnal MIPA (Nomor 1 tahun 2014). Hlm.08

Referensi

Dokumen terkait

Differences in Learning Outcomes of Alternative Energy Subthemes Through STEM Science, Technology, Engineering, and Mathematics Approach Approach with Project Based Learning Model,