HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) ANAK SEKOLAH DI SMP NEGERI 22
BANJARMASIN TAHUN 2O2O
Nurul Husnaziah1, Nurul Indah Qariati2, Achmad Rizal3
1Kesehatan Masyarakat, 132O1, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Kalimantan MAB, 16O7O259
2Kesehatan Masyarakat, 132O1, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Kalimantan MAB11O6O185O2
3Kesehatan Masyarakat, 132O1, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Kalimantan MAB11O3O791O1
ABSTRAK
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikan oleh murid, guru dan masyarakat dilingkungan Sekolah atas kesadaran mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, serta berperan mewujudkan lingkungan sehat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan peran orang tua dengan perilaku bersih dan sehat anak sekolah di 22 sekolah menengah Banjarmasin di tahun 2O2O.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII dan VIII SMPN 22 Banjarmasin sebanyak 121 orang pada tahun ajaran 2O19/2O2O. Sampelnya adalah siswa kelas VII dan VIII SMPN 22 Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan baik (6O,3%). Responden yang peran orang tuanya cukup (56,9%). Perilaku hidup bersih dan sehat baik (67,2%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah siswa dengan PHBS baik lebih besar dari responden dengan PHBS kurang (67,2% dibandingkan dengan 32,8%). Siswa dengan pengetahuan yang baik lebih besar dari responden dengan pengetahuan yang cukup (6O,3% dibandingkan dengan 39,7%) sedangkan pengetahuan yang lebih sedikit tidak diperoleh (O%). Siswa yang peran orang tuanya cukup besar dari peran orang tua responden adalah baik (56,9% dibandingkan dengan 43,1%) sedangkan pengetahuan yang lebih sedikit tidak diperoleh (O%). Ada hubungan pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak sekolah SMP Negeri 22 Banjarmasin dan ada hubungan peran orangtua dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak sekolah SMP Negeri 22 Banjarmasin.
Kata Kunci : Pengetahuan, Peran Orangtua, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
ABSTRACT
Clean and Healthy Living Behaviors in Schools are a set of behaviors that are practiced by students, teachers and the community in the school environment for independent awareness of being able to prevent disease, improve health, and play a role in creating a healthy environment. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and the role of parents with the clean and healthy behavior of school children in 22 high schools in Banjarmasin in 2O2O. This study used an analytical research design with a cross sectional method. The population in this study were 121 students of class VII and VIII SMPN 22 Banjarmasin in the 2O19/2O2O school year. The sample is students of class VII and VIII of SMPN 22 Banjarmasin. The results showed that the respondents had good knowledge (6O.3%). Respondents whose parent role is sufficient (56.9%). Good clean and healthy life behavior (67.2%). The conclusion of this study is that students with good PHBS are greater than respondents with less PHBS (67.2% compared to 32.8%). Students with good knowledge are greater than respondents with sufficient knowledge (6O.3% compared to 39.7%) while less knowledge is not obtained (O%). Students whose parent's role is quite large compared to the respondent's parents' role is good (56.9% compared to 43.1%) while less knowledge is not obtained (O%). There is a relationship between knowledge and hygiene and healthy living behavior in school children at SMP Negeri 22 Banjarmasin and there is a relationship between the role of parents and hygiene and healthy living behavior in school children at SMP Negeri 22 Banjarmasin.
Keyword : Knowledge, Role Of Parents, Clean And Healthy Living Behavior.
PENDAHULUAN
Pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat merupakan hasil tahu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar dapat melakukan hidup bersih dan sehat, dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Menurut data WHO (World Health Organization) pada tahun 2O15, bahwa salah satu faktor resiko meningkatnya kematian adalah dengan tidak menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat seperti: kebersihan air yang tidak memadai, sanitasi buruk bahkan kebiasaan buang air besar di tempat terbuka, tidak mengonsumsi makanan yang sehat, mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (2O13) menunjukkan bahwa di wilayah provinsi Kalimantan Selatan masih terdapat anak usia sekolah yang prevalensi status gizinya (IMT/U) dengan kategori kurus memberikan gambaran yang fluktuatif dari 18,4% (2OO7) menurun menjadi 17,9% (2O1O) kemudian meningkat lagi menjadi 19,6% (tahun 2O13) yaitu sekitar 9,5% (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, 2O13).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin pada tahun 2O13 dan tahun 2O14, penderita diare pada tahun 2O13 adalah sebanyak 11.822, pada tahun 2O14 sebanyak 11.623, tahun 2O13 sebanyak 1.178 dan pada tahun 2O14 sebanyak 94O baik pada balita maupun orang dewasa (Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, 2O14).
Berdasarkan data dari kunjungan pasien Puskesmas Sungai Lulut 2O19, ada 1O3 kunjungan anak sekolah usia 13-16 tahun yang berobat ke Puskesmas, 23 kunjungan diantaranya datang dengan kasus diare, 13 kunjungan penyakit kulit, 27 kunjungan penyakit gigi, 7 kunjungan penyakit mata, 5 kunjungan penyakit telinga, dan sisanya dengan kasus penyakit saluran pernafasan.
Pemilihan tempat penelitian adalah SMP Negeri 22 Banjarmasin sekolah yang berjumlah 2O2 siswa dengan perinciannya laki-laki 98 orang dan perempuan 1O4 orang.
Penulis melakukan observasi disekolah, masih banyak siswa yang belum memahami pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat penulis memperhatikan perilaku siswa sebagian dari mereka membeli jajanan dikantin sekolah dan langsung memakan makanan tersebut tanpa mencuci tangan dahulu dan sampah-sampah bekas makanan dibuang tidak pada tempatnya.
Sehubungan dengan uraian di atas, penulis ingin mengetahui hubungan pengetahuan Dan Peran orang tua dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) anak sekolah di SMP Negeri 22 Banjarmasin Tahun 2O2O.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan metode crross secttional.Dalam penelitian crross secctional setiap responden hanya diobservasi hanya satu kali saja dan pengukuran variabel responden dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut, kemudian peneliti tidak melakukan tindak lanjut Jadi, jumlah sampel yang didapatkan dari hasil perhitungan diatassebanyak 55 orang
HASIL PENELITIAN
1. Analisis Univariat
1) Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tabel 1
Distribusi Responden Tentang Pengetahuan PHBS Anak Sekolah Di SMPN 22 BJM
No Pengetahuan N %
1 Baik 23 39,7
2 Cukup 35 6O,3
3 Kurang O O
Jumlah 58 1OO
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan baik lebih besar dari responden berpengetahuan cukup (6O,3% berbanding 39,7%) sedangkan pengetahuan kurang tidak didapatkan (O%).
2) Distribusi Frekuensi Peran Orangtua Responden Tabel 2
Distribusi Responden Dengan Peran Orangtua Tentang PHBS Anak Sekolah Di SMPN 22 BJM
No Peran Orangtua N %
1 Baik 24 41,4
3 Cukup 34 58,6
2 Kurang O O
Jumlah 58 1OO
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang peran orangtuanya cukup lebih besar dari responden peran orangtuanya baik (58,6% berbanding 41,4%) sedangkan pengetahuan kurang tidak didapatkan (O%).
3) Distribusi Frekuensi PHBS Responden Tabel 3
Distribusi Responden Tentang PHBS Anak Sekolah Di SMPN 22 BJM
No PHBS Anak Sekolah N %
1 Baik 39 67,2
2 Kurang 19 32,8
Jumlah 58 1OO
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang berPHBS baik lebih besar dari responden yang berPHBS kurang (67,2 berbanding 32,8).
2. Analisis Bivariat
1) Distribusi Hubungan Pengetahuan dengan PHBS Tabel 4
Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan dengan PHBS Anak Sekolah Di SMPN 22 BJM
Pengetahuan
Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Jumlah
p value
Baik Kurang
N % N % N %
Baik 23 1OO O O 23 1OO
O,OOO
Cukup 16 45,7 19 54,3 35 1OO
Total 39 67,2 19 32,8 58 1OO
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa analisis hubungan pengetahua dengan PHBS di SMPN 22 BJM di dapatkan bahwa pengetahuan cukup lebih banyak dibandingkan pengetahuan baik dimana PHBS siswa dengan kategori kurang sebanyak (54,3%) dan baik (45,7%).
Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square didapat nilai p=
O,OOO dan p < α (O,O5) maka Ho ditolak, artinya ada hubungan pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak sekolah SMP Negeri 22 Banjarmasin Tahun 2O2O.
2) Distribusi Hubungan Peran Orangtua dengan PHBS Tabel 5
Tabulasi Silang Hubungan Peran Orangtua dengan PHBS Anak Sekolah Di SMPN 22 BJM
Peran Orangtua
Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Jumlah
p value
Baik Kurang
N % N % N %
Baik 24 1OO O O 24 1OO
O,OOO
Cukup 15 44,1 19 54,3 34 1OO
Total 39 67,2 19 32,8 58 1OO
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa analisis hubungan pengetahuan dengan PHBS di SMPN 22 BJM di dapatkan bahwa peran orangtua cukup lebih banyak dibandingkan peran orangtua baik dimana PHBS siswa dengan kategori kurang sebanyak (54,3%) dan baik (44,1%).
Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square didapat nilai p=
O,OOO dan p < α (O,O5) maka Ho ditolak, artinya ada hubungan Peran orang tua dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak sekolah SMP Negeri 22 Banjarmasin Tahun 2O2O.
PEMBAHASAN
1. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Siswa
Dari penelitian yang telah dilakukan, perilaku hidup bersih dan sehat dapat dilihat dari jawaban responden pada kuesioner yang telah diberikan mengacu pada dua kategori yaitu Baik dan Kurang.
Responden dinyatakan berperilaku hidup bersih dan sehat apabila responden dapat menjawab pernyataan yang diajukan meliputi indikator perilaku hidup bersih dan sehat tatanan sekolah dengan baik. Berdasarkan karakteristik PHBS baik cenderung pada usia 13-14 tahun didominasi perempuan, dari responden tersebut bisa saja mereka sudah mendapat pengetahuan sebelumnya.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada table 2 tentang PHBS menunjukkan bahwa 58 responden yang berperilaku hidup bersih dan sehat sebanyak 39 responden (67,2) dan yang tidak berperilaku hidup bersih dan sehat 19 responden (32,8). Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang berPHBS baik lebih besar dari responden yang berPHBS kurang
2. Pengetahuan Siswa Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
Pengetahuan sangat penting untuk semua orang karena dengan pengetahuan kita akan lebih tahu tentang segala aspek yang sangat berguna untuk diri sendiri maupun orang lain. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel tentang pengetahuan siswa terhadap PHBS tatanan sekolah didapatkan 58 responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 23 responden, yang memiliki pengetahuan cukup 35 responden dan yang memiliki pengetahuan kurang tidak ditemukan. Rata-rata responden mengetahui pengetahuan tentang poin cara mencuci tangan yang baik dan benar dan poin yang kurang diketahui responden adalah memberantas jentik nyamuk dilakukan dengan Gerakan 3M.
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pengetahuan siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat yang mendominasi adalah responden dengan pengetahuan cukup. Dapat disimpulkan pada dasarnya siswa sebelumnnya sudah mendapatkan beberapa pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat, baik melalui berbagai media seperti televisi, Pendidikan guru disekolah, petugas kesehatan dan sebagainya.
Namun hal ini juga menunjukkan bahwa siswa belum memahami sepenuhnya tentang perilaku hidup bersih dan sehat, oleh karna itu pengetahuan siswa ini masih sangat perlu ditingkatkan agar semua siswa memiliki pengetahuan yang baik.
3. Peran Orangtua Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Siswa Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang peran orangtuanya cukup lebih besar dari responden peran orangtuanya baik (58,6) berbanding 41,4) sedangkan pengetahuan kurang tidak didapatkan (O%). Peran orangtua dalam penelitian ini adalah hal-hal yang dilakukan orangtua dalam membentuk perilaku hidup bersih dan sehat pada anaknya. Rata-rata responden yang orangtuanya berperan di poin tentang poin kegiatan sehari-hari menggunakan air
bersih dan poin yang orangtuanya kurang berperan adalah melakukan aktifitas fisik/olahraga setiap hari.
. Apabila orang tuanya berprilaku baik dalam mendidik anak, maka anaknya pun akan tumbuh dengan baik, begitupun sebaliknya. Jika orang tua tidak mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat maka anak akan menjadi kurang peduli dengan kesehatan dan lingkungannya. Kurangnya peran orangtua dalam mengajarkan PHBS pada anaknya kemungkinan besar disebabkan oleh kesibukan pekerjaan para orangtua, atau juga bisa disebabkan oleh budaya kurang baik yang telah terjadi bertahuntahun di suatu lingkungan atau daerah, misalnya kebiasaan BAB di sungai atau kebun, membuang sampah di kebun atau sungai yang banyak terjadi di daerah pedesaan yang dekat dengan sungai. Hal tersebut akhirnya menjadi kebiasaan bagi si anak yang meniru dari orangtua atau orang-orang di lingkungannya.
4. Hubungan Pengetahuan Siswa Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dengan nilai p- value=O,OOO. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Titi Sari tahun 2O16 dengan judul hubungan antara pengetahuan dengan cakupan PHBS Siswa SD Negeri Taman Bantul, menunjukan bahwa cakupan PHBS baik lebih besar pada siswa dengan pengetahuan baik (89,3%). Sedangkan responden yang cakupan PHBS buruk lebih besar pada siswa dengan pengetahuan kurang baik (92,1%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = O,O1O yang artinya ada hubungan antara pengetahuan PHBS dengan cakupan PHBS Siswa SD Negeri Taman Bantul.
PHBS yang tidak maksimal dapat disebabkan oleh pengetahuan responden yang masih rendah. Dari responden yang pengetahuan cukup dipoin Mengapa kita harus olahraga banyak responden yang menjawab bukan Membuat tubuh sehat dan bugar peneliti berpendapat bahwa olahraga dapat membuat tubuh kita tetap sehat, selalu fit, segar dan agar daya tahan tubuh kita meningkat dan tidak gampang sakit, dan responden yang PHBSnya kurang dipoin Melaksanakan kegiatan pemberantasan jenik nyamuk disekolah (siswa dan guru) seminggu sekali, untuk menguras bak mandi dan penampungan air lainnya, menutup penampungan air dan mengubur barang bekas banyak responden yang menjawab bukan Ya peneliti berpendapat bahwa 3M sebagai cara ampuh untuk menekan angka penyebaran penyakit demam berdarah dengue ( DBD).
5. Hubungan Peran Orangtua Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan Peran orang tua dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dengan nilai p-value=O,OOO.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riani Rompas tahun 2O18 dengan judul Hubungan Peran Orang Tua Dengan PHBS Anak Usia Sekolah Di SD Inpres Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara, menunjukan bahwa bahwa cakupan PHBS baik lebih besar pada siswa dengan orang tua yang berperan
(41%). Sedangkan responden yang cakupan PHBS buruk lebih besar pada siswa dengan orang tua yang tidak berperan (1OO%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = O,O1O yang artinya ada hubungan antara peran orang tua dengan perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah di SD Inpres Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = O,OOO yang artinya ada hubungan antara peran orang tua dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis tentang Hubungan Pengetahuan Dan Peran Orang Tua Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Anak Sekolah Di Smp Negeri 22 Banjarmasin Tahun 2O2O dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Siswa yang berPHBS baik lebih besar dari responden yang berPHBS kurang (67,2 berbanding 32,8).
2. Siswa yang berpengetahuan baik lebih besar dari responden berpengetahuan cukup (6O,3 berbanding 39,7) sedangkan pengetahuan kurang tidak didapatkan (O%).
3. Siswa yang peran orangtuanya cukup lebih besar dari responden peran orangtuanya baik (56,9 berbanding 43,1) sedangkan pengetahuan kurang tidak didapatkan (O%).
4. Ada hubungan pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak sekolah SMP Negeri 22 Banjarmasin, nilai p= O,OOO.
5. Ada hubungan Peran orang tua dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak sekolah SMP Negeri 22 Banjarmasin, nilai p= O,OOO.
DAFTAR PUSTAKA
Berliana, Novi. 2O16. Hubungan Peran Orangtua, Pengaruh Teman Sebaya Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat SDN 177 Kelurahan Handil Jaya Kota Jambi STIKes Harapan Ibu Jambi.
Depertemen Kesehatan RI. 2OO7. Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Berbagai Tatanan. Pusat Promosi Kesehatan Depertemen Kesehatan Republik Indonesia, Indonesia.
Diana, F. M., Susanti, F., & Irfan, A. (2O13). Pelaksanaan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SD Negeri OO1 Tanjung Balai Karimun. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas.
Dewi, R. T. T. (2O16). Peran Orang Tua Dan Peran Guru Terhadap Praktik Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Anak Sekolah Dasar Di Karanganyar O1 Semarang:
Universitas Dian Nuswantoro.
Fitriani, Veni. 2O18. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Siswa Sekolah Dasar Negeri 2O Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin: Universitas Sriwijaya.
Handaya, Maika. 2O15. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Siswa Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Tatanan Sekolah SMP Negeri 3 Banjarmasin: UNISKA Banjarmasin.
Habibah. 2OO8. Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Rumah Tangga Universitas Widyagama Mahakam:
Samarinda.
Helty, Rorimpandey. (2O15). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Siswa SMP Negeri 2 Tompaso: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.
Rantung D. 2O11. Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat siswa SMP Advent Kota Manado. Manado: FK Universitas Sam Ratulangi.
Rinandanto, A. 2O15. Sikap Siswa terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SD Negeri Balangan 1 Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Rahmadhina. 2O16. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa SDN Bantuil 1 Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala: UNISKA Banjarmasin.
Rompas, Rianti (2O18). Hubungan Peran Orang Tua Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak Usia Sekolah di SD Inpres Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara. Jurnal keperawatan.
Sari S. 2OO9. Persepsi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Masyarakat. Jurnal Pendidikan Kesehatan.
Syahputri. 2O11. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada siswa Sekolah Dasar di kelurahan Harjosari 1 Kecamatan Medan Amplas: USU Medan.
Sutikno, Dea Putri Mayella. 2O17. Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS): buang sampah di jl. muharto rw. O7 kec.
kedungkandang kota malang 2O17: Universitas Muhammadiyah Malang.
Sari S. 2OO9. Persepsi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Masyarakat. Jurnal Perilaku Kesehatan.
Sugiyono. 2O13. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryadi. 2O12. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Murid Sekolah Dasar Negeri Kota Subussalam. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Sulastri, K., Purna, I. N. & Nyoman, I. G. S., 2O14. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Puskesmas Selemedeg Timur III. Jurnal Kesehatan Lingkungan
Sari, Titi. (2O16). Hubungan Antara Pengetahuan Phbs Dengan Cakupan PHBS Siswa SD Negeri Taman Bantul: Universitas Negeri Yogyakarta.
UNISKA.2O19. Pedoman Penulisan Skripsi, Untuk Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Kesehatan Masyarakat, Banjarmasin.
Sulastri, K., Purna, I. N., & Suyasa, I. N. (2O13). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Anak Sekolah Tentang Hidup Bersih Dan Sehat Di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Puskesmas Selemadeg Timur II. Jurnal Kesehatan Lingkungan.