• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP NUTRISI SELAMA KEHAMILAN DI DESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP NUTRISI SELAMA KEHAMILAN DI DESA"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

LatarBelakang

PerumusanMasalah

TujuanPenelitian

ManfaatPenelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Pengetahuan

  • Defenisi Pengetahuan
  • Tingkat Pengetahuan
  • Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil pengetahuan dan ini terjadi setelah orang mengamati pasien tertentu (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan adalah pemahaman yang diketahui, yang ditunjukkan dengan kemampuan menjawab pertanyaan yang diajukan dalam bentuk angket dengan kategori. Pemahaman diartikan sebagai kemampuan menjelaskan subjek yang familiar dan kemampuan menafsirkan materi dengan benar.

Penerapan diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari dalam situasi atau kondisi nyata (aktual). Analisis adalah kemampuan menguraikan suatu materi atau objek ke dalam komponen-komponennya, namun tetap dalam suatu struktur organisasi dan masih berkaitan satu sama lain. Sintesis mengacu pada kemampuan untuk merakit atau menghubungkan bagian-bagian menjadi satu kesatuan yang baru.

Dengan kata lain sintesis adalah kemampuan mengembangkan formulasi baru dari formulasi yang sudah ada. Evaluasi ini mengacu pada kemampuan untuk membenarkan atau menilai suatu materi atau objek.

Kehamilan

  • Periode Kehamilan
  • Tanda – Tanda Kehamilan
  • Perubahan – Perubahan Pada Serviks
  • Tanda Pasti Hamil

Kebudayaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap tingkat pengetahuan seseorang, karena informasi yang baru dan diperolehnya sesuai dengan budaya yang ada dan agama yang dianutnya. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun nonformal dapat memberikan dampak jangka pendek, sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Jika seorang wanita berpotensi melahirkan, jika sudah menikah, mengeluh terlambat haid, mengira dirinya hamil, padahal stres, obat-obatan atau penyakit kronis juga bisa menyebabkan terlambat haid.

Mual dan muntah diperparah dengan makanan yang berbau menyengat dan juga emosi penderita yang tidak stabil.Untuk mengatasinya sebaiknya penderita diberikan makanan yang ringan dan mudah dicerna dan tidak lupa dijelaskan bahwa kondisi tersebut masih dalam batas normal tidak. bagi ibu hamil bila berlebihan bisa juga diberikan obat antimuntah. Frekuensi buang air kecil yang meningkat dan seringnya buang air kecil pada malam hari disebabkan oleh tekanan rahim yang membesar dan tarikan kranial rahim. e) Sembelit. Hal ini terjadi karena efek relaksasi dari progesteron atau bisa juga karena perubahan pola makan. f) Perubahan berat badan.

Pada usia kehamilan 2-3 bulan, penurunan berat badan kerap terjadi akibat penurunan nafsu makan dan muntah-muntah. Pada bulan-bulan berikutnya, berat badan akan terus meningkat hingga stabil sebelum tanggal jatuh tempo. g) Perubahan suhu basal. Perubahan tersebut antara lain adalah chloasma, yaitu perubahan warna kehitaman pada kulit dahi, pangkal hidung, dan kulit di area pipi, terutama pada wanita berkulit gelap.

Biasanya muncul setelah minggu ke 16 kehamilan. Pada area areola dan puting susu, kulit menjadi lebih gelap. Perubahan ini disebabkan oleh rangsangan MSH (melanosit-stimulan hormone). Perubahan yang disebut striae gravidarum dapat muncul pada payudara. kulit di daerah perut dan payudara yaitu perubahan Menija, bahwa warna jaringan lambung ini muncul karena efek adrenokortikosteroid akibat efek estrogen yang tinggi. i) Perubahan payudara. Akibat rangsangan prolaktin dan HPL, payudara mengeluarkan kolostrum, biasanya setelah lebih dari 16 minggu kehamilan. j) Perubahan pada rahim. Bola sudah teraba, tanda ini muncul pada minggu ke 16-17, setelah rongga rahim kabur dan kantung ketuban sudah besar, Bola merupakan tanda suatu benda terapung/mengapung di dalam cairan. k) Tanda Piscašek.

Tanda ini berupa melunaknya daerah isthmus rahim, sehingga daerah yang tertekan terkesan lebih tipis dan rahim mudah menekuk.Hal ini dapat diketahui dengan pemeriksaan bimanual.Tanda ini mulai terlihat pada tanggal 6 minggu dan terlihat pada minggu ke 7-8. Pembesaran perut terlihat jelas setelah minggu ke-16 karena pada saat itu rahim sudah keluar dari rongga panggul dan menjadi organ di rongga perut. Dapat didengar dengan stetoskop Laenec pada minggu ke 17 – 18. Pada penderita obesitas, nantinya dengan stetoskop USG (Doppler), DJJ dapat didengar lebih awal sekitar minggu ke-12.

Pengertian Gizi

  • Nutrisi
  • Pengukuran Status Gizi
  • Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Selama Kehamilan
  • Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester Pertama
  • Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester Kedua
  • Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester Ketiga
  • Pemenuhan Nutrisi Berdasarkan Trimesternya
  • Faktor Penyebab Ibu Hamil Kekurangan Gizi

Pertambahan berat badan ideal ibu hamil adalah 7 kg (untuk ibu yang mengalami obesitas) dan 12,5 kg (untuk ibu yang tidak mengalami obesitas). Alasan pemilihan lokasi ini didasari oleh pertimbangan bahwa terdapat banyak ibu hamil di desa ini dan kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai gizi selama kehamilan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Desa Sipangko Kecamatan Batang Angkola yang berjumlah 31 responden.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan kuesioner secara langsung kepada ibu hamil yang mencakup hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan asupan gizi selama kehamilan. Hasil penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi dengan Gizi Saat Hamil di Desa Sipngko Kecamatan Batang Angkola Tahun 2016” diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada 31 ibu hamil. Berdasarkan tabel 4.5 di atas terlihat bahwa 31 responden yang disurvei menunjukkan bahwa sebagian besar pola makan ibu hamil berada pada kategori tidak ada.

Adakah hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan asupan gizi selama hamil di desa Sipangko kecamatan Batang Angkola. Berdasarkan tabel 4.6 diatas terlihat bahwa dari 31 responden yang diteliti menunjukkan bahwa sebagian besar kategori pengetahuan tentang kebutuhan gizi ibu hamil berada pada kategori tidak terpenuhi sebanyak 26 responden (83,8%) dan sebagian kecil ibu hamil berada pada kategori tidak terpenuhi. kategori terpenuhi sebanyak 5 responden (16,1%). Berdasarkan tabel 4.5 diatas terlihat bahwa dari 31 responden yang diteliti menunjukkan bahwa sebagian besar gizi ibu hamil berada pada kategori tidak terpenuhi sebanyak 26 responden (78,8%) dan sebagian kecil ibu hamil berada pada kategori terpenuhi sebanyak 5 responden. . (15,2%).

Salah satu pengetahuan yang perlu diketahui ibu hamil adalah pengetahuan tentang gizi. Mengetahui asupan nutrisi selama kehamilan sangatlah penting, karena dengan mengetahui asupan nutrisi dapat mengantisipasi dengan baik segala risiko yang mungkin timbul. “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Makanan dan Gizi Selama Kehamilan di Desa Sipangko Kecamatan Batang Angkola Tahun 2016”. Saat awal kehamilan, ibu hamil mungkin akan mengalami kehilangan nafsu makan akibat mual dan muntah.

Kerangka Konsep

Hipotesis

METODOLOGI PENELITIAN

  • Desain dan MetodePenelitian
  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • AlatPengumpulan Penelitian
  • Defenisi Operasional
  • Aspek Pengukuran
  • Pengolahan dan Analisa Data

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh ibu hamil trimester pertama, kedua dan ketiga pada saat penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling. Dari hasil analisis statistik menggunakan Uji Chi-Square diperoleh P = 0,23 (< 0,05) Artinya ada hubungan antara pengetahuan responden terhadap asupan gizi selama hamil. Semakin bertambahnya usia seseorang maka semakin banyak pengetahuan yang dimilikinya tentang gizi mengenai asupan gizi selama kehamilan (Notoadmojo, 2008).

Ada berbagai akibat yang akan terjadi jika seorang ibu hamil mengalami kekurangan nutrisi, selain berat badan bayi rendah atau bayi lahir prematur, juga ada kemungkinan terjadinya perdarahan pasca melahirkan dan ibu hamil tersebut meninggal. Perlunya pengetahuan yang cukup mengenai asupan gizi agar responden dapat memahami asupan gizi selama hamil. Dan ibu-ibu yang tidak hanya bekerja di desa sebagai ibu rumah tangga dan pendapatannya bergantung pada suami tidak sesuai dengan kebutuhan yang dikonsumsinya, sehingga kebutuhan gizi ibu hamil tidak dapat terpenuhi.

Responden juga perlu ditekankan bahwa mereka ingin meningkatkan pengetahuan gizinya mengenai pola makan selama kehamilan. Diharapkan kepada para responden yaitu ibu hamil trimester I, II, dan II agar lebih aktif dalam mencari informasi mengenai pola makan dan asupan gizi atau kesehatan secara umum, baik dari tenaga kesehatan terdekat maupun melalui sumber informasi lainnya, agar dapat informasi benar yang ingin diperoleh. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih lanjut faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi pola makan selama kehamilan.

Berbagai program informasi edukasi terkait asupan makanan selama kehamilan dapat dilakukan di Desa Sipangko Kecamatan Batang Angkola agar para ibu memahami manfaat gizi selama kehamilan.

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian

Data Geografi dan Data Demografi

  • Data Geografi
  • Data Demografi
  • Karateristik Responden

Dengan tingkat pengetahuan tentang gizi selama kehamilan diharapkan kita dapat mengubah pola konsumsi makanan sehat, terutama yang mengandung karbohidrat sesuai anjuran, untuk memenuhi kebutuhan tubuh ibu dan calon bayinya. Namun berbeda dengan hasil Melvita (2012) di kota Medan yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan dengan variabel asupan gizi selama kehamilan. Meskipun pengetahuan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan secara statistik, namun data menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik lebih besar kemungkinannya mengetahui tentang gizi selama kehamilan dibandingkan responden yang memiliki pengetahuan kurang.

Peneliti hanya memberikan kuesioner pengetahuan pada checklist dan mengamati kebutuhan gizi selama kehamilan dan tidak melakukan wawancara terhadap responden. Pengetahuan responden tentang gizi selama hamil mayoritas berada pada kategori pengetahuan kurang sebanyak 28 responden (84,8%), sedangkan sebagian kecil berada pada kategori baik sebanyak 2 responden (6,1%).

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarakan Umur Ibu Hamil di Desa Sipangko Kecamatan Batang Angkola
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarakan Umur Ibu Hamil di Desa Sipangko Kecamatan Batang Angkola

PEMBASAHASAN

Hubungan Karetaristik Ibu Hamil Tentang Gizi Terhadap

Pengetahuan ibu Hamil Tentang Asupan Nutrisi

Hubunngan Pengetahuan ibu Hamil Tentang Nutrisi

Keterbatasan Peneliti

Lebih aktif mendapatkan informasi tentang pentingnya kebutuhan nutrisi selama kehamilan, seperti rajin membaca buku tentang gizi dan gizi selama hamil, serta meluangkan waktu pada saat ada acara lapangan yang berkaitan dengan gizi. Menurut sang ibu, pada trimester ketiga sebaiknya menjaga pola makan, jangan makan terlalu banyak, karena dapat menyebabkan...

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Gambar

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarakan Pendidikan Ibu Hamil di Desa Sipangko Kecamatan Batang Angkola
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarakan Umur Ibu Hamil di Desa Sipangko Kecamatan Batang Angkola
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarakan Pekerjaan Ibu Hamil di Desa Sipangko Kecamatan Batang Angkola
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Kebutuhan Nutrisi di Desa Sipangko Kecamatan Batang Angkola
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pengetahuan tentang Gizi Seimbang pada Ibu Hamil di Desa Kenaiban Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimbang