• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Gastritis di MTS Darul Ulum Cihara

N/A
N/A
Khrisna Pangeran

Academic year: 2024

Membagikan "Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Gastritis di MTS Darul Ulum Cihara"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional.

Penelitian korelasional merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan korelasional antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2019). Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross sectional.

Pendekatan Cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data secara sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2018).

Pada penelitian ini akan mengkaji Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Gastritis pada Remaja Putri di MTS Darul Ulum Cihara Wilayah Kerja Puskesmas Cihara.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MTS Darul Ulum Cihara Wilayah Kerja Puskesmas Cihara.

24

(2)

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan mulai bulan Februari sampai dengan Juli 2024.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian segala sesuatu yang berwujud apapun yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dikaji, dipelajari dan dianalisis sehingga dikumpulkan fakta, data dan informasi di lapangan, selanjutnya disusun kesimpulannya. Variabel dalam penelitian terbagi kedalam dua jenis yaitu variabel independent dan dependen (Suhirman & Yusuf, 2019):

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain. Variabel independent pada penelitian ini adalah pola makan.

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel tergantung adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kejadian gastritis.

D. Definisi Konseptual dan Operasional 1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual berisi kerangka konsep yang merupakan abstraksi yang tidak dapat langsung diamati atau diukur, hanya dapat

(3)

diamati atau diukur melalui variabel (Notoatmodjo, 2018). Adapun definisi konsep yang dipaparkan adalah gastritis dan pola makan.

Gastritis adalah peradangan dinding lambung terutama pada selaput dinding lambung atau inflamasi yang mengenai pada mukosa lambung (Ulumiya, 2021).

Pola makan merupakan cara atau kebiasaan seseorang dalam mengkonsumsi makanan yang dilakukan secara berulang-ulang (Barkah

& Agustiyani, 2021).

2. Definisi Operasional

Definisi operasional menunjukkan indikator-indikator yang akan digunakan untuk mengukur variabel-variabel secara lebih terperinci (Ghozali, 2018).

Definisi operasional Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Gastritis pada Remaja Putri di MTS Darul Ulum Cihara Wilayah Kerja Puskesmas Cihara dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja Putri di MTS Darul Ulum Cihara Wilayah Kerja Puskesmas Cihara

Variabel Definisi Operasional Alat

Ukur Hasil Ukur Skala Pola Makan Kebiasaan makan yang

menekankan pada pola makan seimbang meliputi:

1. Frekuensi Makan 2. Jenis Makan 3. Aktifitas 4. Tujuan Makan

5. Kebutuhan Cairan dan Pola Makan

Kuesione r

Tidak Teratur, jika T ≥ Me Teratur, jika Me < T

Nomina l

Kejadian Gastritis

Suatu keadaan dimana seseorang memiliki keluhan

Kuesione r

Terjadi gastritis,

Nomina l

(4)

gejala umum gastritis yang meliputi :

1. Rasa tidak enak pada perut

2. Mual dan muntah 3. Tidak nafsu makan 4. Perut kembung

jika > 3 gejala gastritis dijawab:

Ya Tidak terjadi gastritis, jika

terdapat >

1 gejala gastritis dijawab:

Tidak

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian (Hardani et al., 2020).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di MTS Darul Ulum Cihara Wilayah Kerja Puskesmas Cihara.

2. Sampel

Sampel adalah sebagain anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik pengambilan samplin. Sampel dapat mencerminkan keadaan populasi, artinya kesimpulan hasil penelitian yang diangkat dari sampel harus merupakan kesimpulan atas populasi (Hardani et al., 2020). Sampel pada penelitian ini adalah sebagian

(5)

remaja putri di MTS Darul Ulum Cihara Wilayah Kerja Puskesmas Cihara

Dalam pemilihan sampel dilakukan pemilahan kriteria dimana kriteria tersebut dapat menentukan layak dan tidaknya sampel yang akan digunakan. Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau yang layak untuk diteliti. Sedangkan kriteria eksklusi adalan karakteristik sampel yang dikeluarkan atau tidak layak untuk diteliti. Kriteria inklusi dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Remaja yang bersedia menjadi responden b. Remaja yang sehat secara fisik dan mental 3. Ukuran Sampel (Besar Sampel)

Besarnya jumlah sampel sangat ditentukan oleh tingkat ketelitian dan tingkat kesalahan yang dinginginkan peneliti sendiri. Jika besarnya populasi penelitian sudah diketahui, maka untuk menentukan berapa jumlah sampel yang harus diambil dari populasi dapat digunakan rumus slovin, sebagai berikut [ CITATION Har18 \l 1033 ] :

n= N

1+(N . e2) Keterangan :

n : Besar Sampel N : Besar populasi

e : Tingkat kekeliruan yang diinginkan (0,05) 4. Teknik Pengambilan Sampel

(6)

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling/sensus adalah metode pengambilan sampel yang menggunakan seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel (Sugiyono, 2020).

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan proses dalam sebuah penelitian dan merupakan bagian yang penting. Teknik pengambilan data harus benar dan sesuai dengan metode agar hasil yang diraih sesuai dengan tujuan penelitian awal atau hipotesis awal yang sudah ditentukan (Sahir, 2021).

1. Jenis Data

Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder sebagai berikut (Sahir, 2021):

a. Data primer

Data primer merupakan data secara langsung yang diambil dari objek/obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Data primer pada penelitian ini diperoleh secara langsung dari jawaban responden melalui penyebaran kuesioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Puskesmas

(7)

Cihara, MTS Darul Ulum Cihara, referensi buku yang terkait dengan materi penelitian dan dari media online.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Kuesioner adalah serangkaian instrumen pertanyaan yang disusun berdasarkan alat ukur variabel penelitian, pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner sangat efisien, responden hanya memilih jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti (Sahir, 2021). Kuesioner dalam penelitian ini ditujukan kepada remaja putri di MTS Darul Ulum Cihara Wilayah Kerja Puskesmas Cihara mengenai pola makan. Sedangkan pada variabel kejadian gastritis menggunakan lembar observasi.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, berupa: kuesioner (daftar pertanyaan), dan formulir- formulir yang berkaitan dengan pencatatan data (Yunus, 2021).

Pada instrumen pola makan mengacu pada penelitian sebelumnya terdiri dari 20 pertanyaan meliputi 4 indikator jenis makan sebanyak 4 pertanyaan, aktifitas sebanyak 4 pertanyaan, tujuan makan sebanyak 4 pertanyaan, kebutuhan cairan dan pola makan sebanyak 4 pertanyaan.

Adapun pada variabel kejadian gastritis pengukurannya dilakukan dengan menggunakan jenis kuesioner tertutup.

(8)

Untuk variabel pola makan dan kejadian gastritis menggunakan skala guttman yang dimana skor 1 untuk jawaban “ya” dan 0 untuk jawaban

“tidak”.

Alat ukur variabel pola makan dan kejadian gastritis mengacu kepada skala guttman. Berikut ini merupakan nilai hasil jawaban responden.

Tabel 3.2 Skala Kuesioner Penelitian

Variabel Indikator Jawaban

Nilai Pernyataa n Positif

Pernyataa n Negatif

Pola Makan

Jenis Makan Ya 1 0

Tidak 0 1

Aktivitas Ya 1 0

Tidak 0 1

Tujuan Makan Ya 1 0

Tidak 0 1

Kebutuhan Cairan dan Pola Makan

Ya 1 0

Tidak 0 1

Kejadian

Gastritis - Ya 1 0

Tidak 0 1

H. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Validitas adalah derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh penelitian.

Alat ukur atau instrument yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data (Ghozali, 2018).

Uji validitas pada variabel pola makan mengacu pada hasil uji validitas berdasarkan rumus pearson product moment, sebagai berikut:

(9)

Y

¿2

Y

¿2

¿ Y2−¿

{N

X2(¿}{N

¿

rhitung=N

XY−(

X)(

Y)

¿ Keterangan ;

rhitung = koefisien korelasi

∑X = jumlah skor item

∑Y = jumlah skor total

N = jumlah responden

Instrument dikatakan Valid jika p-value pada Person Product Moment < 0,05, penghitungan mengunakan bantuan SPSS (Statistical Product And Service Solutions) for Windows 16.0.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2018).

Uji reliabilitas pada variabel pola makan mengacu pada hasil uji reliabilitas menggunakan Cronbach alpha, sebagai berikut:

Keterangan :

(10)

r : Koefisien reliabilitas instrument k : Banyaknya butir pertanyaan

∑σb² : Total varians butir σ²t : Total varians

Kriteria uji mengacu pada indeks reliabilitas menurut Guilford:

Tabel 3.3 Tabel indeks reliabilitas menurut Arikunto (2001;228)

Indeks Reliabilitas

0,81 – 0,1 Reliabilitas sangat tinggi

0,61 – 0,80 Reliabilitas tinggi

0,41 – 0,60 Reliabilitas cukup

0,21 – 0,40 Reliabilitas rendah

0,00 – 0,20 Reliabilitas sangat rendah

Instrumen dikatakan reliabel jika memiliki minimal reliabilitas cukup yaitu memiliki indeks 0,41 – 0,60.

I. Pengolahan dan Teknik Analisis Data 1. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan proses penyederhanaan data dari yang kompleks ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan ditafsirkan (Nurdin

& Hartati, 2019). Langkah-langkah pengolahan data selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut:

a. Editing

Editing merupakan proses pemeriksaan kejelasan dan keleng- kapan terkait pengisian instrumen pengumpulan data.

Tujuan editing adalah untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan pada pencatatan di lapangan dan bersifat koreksi. Kekurangan

(11)

data atau kesalahan data selanjutnya dilengkapi atau diperbaiki dengan pengumpulan data ulang atau dengan interpolasi (penyisipan).

b. Coding

Coding merupakan proses mengidentifikasi dan klasifikasi terhadap semua pernyataan pada instrumen berdasarkan variabel yang sedang diteliti.

c. Scoring

Pertanyaan yang diberikan skor adalah pertanyaan stress, pengetahuan, dukungan keluarga, pola makan, dan kejadian gastritis. Nilai masing-masing pertanyaan dan penjumlahan hasil scoring dari semua pertanyaan. Hasil jawaban responden pada tiap pertanyaan akan diberi skor selanjutnya dilakukan penjumlahan hasil scoring dari semua pertanyaan.

d. Data entry atau prosessing

Data entry yaitu kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau data based komputer.

Proses entry data pada penelitian ini menggunakan Software Microsoft Office Excel kemudian untuk kepentingan analisis data menggunakan SPSS versi 16.0 for windows.

e. Pembersihan data (Cleaning)

Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry, apakah terdapat kesalahan atau tidak dimana

(12)

kesalahan tersebut bisa terjadi pada saat memasukan data ke komputer.

2. Teknik Analisa Data

Teknik Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengolahan data (Sugiyono, 2018). Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode sebagai berikut :

a. Analisis Data Deskriptif Karakteristik Responden

Analisis data deskriptif karakteristik responden dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan distribusi frekuensi dan persentase pada tiap-tiap karakteristik responden dimana teknik penyajian data dilakukan melalui tabel distribusi frekuensi.

Untuk selanjutnya hasil distribusi frekuensi dan persentase tersebut diinterpretasikan.

Secara umum analisa karakteristik responden dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

P = a

b x 100%

Keterangan :

P : Persentase jumlah responden kategori tertentu a : Jumlah responden kategori tertentu

b : Jumlah seluruh responden b. Analisa Univariat

(13)

Analisis univariate bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2018).

Analisis univariat pada penelitian ini terbagi kedalam 2 kategori sebagai berikut:

Tabel 3.4 Pembagian Kategori Variabel Independen dan Dependen

No Kategori

Pola Makan

1 Tidak Teratur

2 Teratur

Kejadian Gastritis

1 Gastritis

2 Tidak Gastritis

Pembuatan kategori pada variabel pola makan dan kejadian gastritis dilakukan dengan mengacu pada aturan nilai median dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Menetapkan jumlah skor maksimal (tertinggi) atau Xmax, yang diperoleh dari nilai tertinggi skor. Maka jumlah skor maksimal adalah sebagai berikut:

Xmax = Jumlah item pertanyaan x skor tertinggi kategori variabel

2) Menetapkan jumlah skor minimal (terendah) atau Xmin, yang diperoleh dari nilai terendah skor.

Xmin = Jumlah item pertanyaan x skor terendah kategori variabel

(14)

3) Menentukan rentang skor, yang diperoleh dari skor tertinggi dikurangi skor terenda

R = (Xmax – Xmin) Dimana :

R = Range data Xmax = Skor Tertinggi Xmin = Skor Terendah

Menentukan banyaknya kelas, dalam penelitian ini ditetapkan 2 kelas.

a) Menentukan interval kelas skor, yang diperoleh dari hasil perhitungan data menggunakan Median dengan rumus sebagai berikut:

Me= 1/2 (X_minimal+X_maksimal ) Dimana :

Me = Median

X_minimal = Jumlah nilai minimal dari kuesioner X_maksimal = Jumlah nilai maksimal dari kuesioner c. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan (Notoatmodjo, 2018).

Metode analisa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Chi-Square. Chi-square adalah teknik analisis yang digunakan untuk menentukan perbedaan frekuensi observasi

(15)

(Oi) dengan frekuensi ekspektasi atau frekuensi harapan (Ei) suatu kategori tertentu yang dihasilkan.

Uji ini dapat dilakukan pada data diskrit atau frekuensi.

Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : Rumus

x2=

t−1 k

−1

l

(

OijEij

)

Eij

Dengan derajat kebebasan db = (r−1)(c−1) Dimana :

ij=¿ O¿

Frekuensi data yang diobservasi pada baris ke-i dan kolom ke-j

ij=¿

E¿ Frekuensi harapan pada baris ke-i dan kolom ke-j r=¿ Jumlah baris

l=¿ Jumlah kolom

Frekuensi Harapan dihitung dengan rumus : Eij =

(

OijOij

)

2

O Dimana :

i=¿

O¿ jumlah frekuensi baris ke-i Oj = jumlah frekuensi kolom ke-j O = jumlah total seluruh frekuensi Hipotesis :

(16)

Ho : ρ = 0, korelasi dalam populasi sama dengan nol H1 : ρ = 0, korelasi dalam populasi tidak sama dengan nol Kriteria uji : Tolak Ho jika nilai p-value <0,05.

J. Prosedur Penelitian

Menurut Arikunto (2018), prosedur penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini antara lain melalui tiga tahapan yaitu:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap mengenai masalah yang hendak diteliti. Tahap ini diawali dengan menentukan permasalahan atau fokus penelitian yang meliputi:

a. Memilih lahan penelitian.

b. Bekerjasama dengan lahan penelitian

c. Melakukan studi kepustakaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian.

d. Menyusun proposal penelitian.

e. Menyajikan seminar proposal penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian. Pengumpulan data atau informasi melalui kuisioner, tahap pelaksanaan meliputi :

a. Permohonan izin penelitian.

b. Menentukan besaran populasi dan ukuran sampel target.

(17)

c. Menentukan teknik sampling dengan cara proportional random sampling.

d. Melakukan informed consent dengan responden.

e. Membagikan kuesioner.

f. Mengumpulkan kuesioner.

g. Melakukan pengolahan dan analisa data.

h. Menarik kesimpulan.

3. Tahap Pelaporan

Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir dalam penyusunan skripsi yang kemudian diikuti dengan pencentakan dan penggandaan laporan untuk dikomunikasikan pada pihak lain.

K. Etika Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2018), dalam elakukan penelitian, seorang penelitian harus memperhatikan aspek etika. Kaidah dasar etika penelitian yaitu :

1. Prinsip manfaat

Dengan prinsip pada aspek manfaat, maka segala bentuk penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Prinsip ini dapat ditegakan dengan membebaskan, tidak memberikan atau menimbulkan kekerasan pada manusia, tidak menjadikan manusia untuk dieksploitasi.

2. Prinsip menghormati manusia

(18)

Manusia memiliki hak dan merupakan mahluk yang mulia yang harus dihormati, karena manusia berhak untuk menentukan pilihan antara mau dan tidak untuk diikutsertakan menjadi subjek penelitian.

3. Prinsip keadilan

Prinsip ini dilakukan untuk menjungjung tinggi keadilan manusia dengan menghargai hak atau memberikan pengobatan secara adil, hak menjaga privasi manusia, dan tidak berhak dalam perlakuan terhadap manusia.

4. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.

5. Anonymity (Tanpa Nama)

Masalah etika ini memberikan jaminan dalam pengunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. Dalam pengisian kuisioner peneliti tidak menganjurkan kepada responden untuk mencantumkan nama pada kuisionernya, hal ini ditunjukkan untuk menjaga kerahasiaan responden.

6. Kerahasiaan (Confidentiality)

(19)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara stres dan Pola makan dengan terjadinya kekambuhan penyakit gastritis di wilayah kerja Puskesmas

Dapat disimpulkan bahwa frekuensi makan, jenis makanan dan porsi makan memiliki hubungan dengan kejadian gastritis , dan disarankan kepada penderita gastritis unutk

Hubungan antara pola makan dengan kejadian anemia pada remaja putri Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa dari 53 responden yang memiliki pola. makan kurang baik dan mengalami

Hubungan Pola Makan dan Kejadian Gastritis Pola makan Kejadian gastritis p-value Mengalami kejadian gastritis Tidak mengalami kejadian gastritis Total n % n % n % Tidak teratur

Analisa Bivariat Tabel 7 Hasil Uji Chi Square Pola Makan dengan Kejadian Gastritis pada Dewasa Awal di Wilayah Puskesmas Warungkondang Kabupaten Cianjur Pola Makan Kejadian

Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara kebiasaan makan dengan kejadian gastritis pada

Responden dengan ini menyatakan SETUJU ikut serta dalam penelitian yang berjudul Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin untuk menjawab

Berdasarkan hasil Analisa Chi Square diperoleh nilai p-value sebesar 0,023 < 0,05 makan hipotesis yang menyakatakn ada hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis diterima Ha