• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Status Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Mitra Medika Amplas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Status Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Mitra Medika Amplas"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan kesehatan dan segala nikmat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Pada pasien penyakit jantung koroner di RS Mitra Medika Amplas.” Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Mitra Medika Amplas. Latar Belakang: Berdasarkan data World Health Organization (WHO) dan juga data dari US Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit jantung dan stroke membunuh sedikitnya 17 juta pasien per tahun.

Berdasarkan American Heart Association (AHA), menyebutkan bahwa penyakit arteri koroner juga menjadi penyebab 1 dari 7 kematian di Amerika Serikat, dimana data tersebut membunuh sekitar 3% orang dewasa yang lebih tua atau dapat dikatakan menyebabkan sedikitnya 366.800 pasien. setiap tahun. METODE: Analisis observasional dengan pendekatan observasional, sampel minimal 100 pasien penyakit jantung koroner dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan metode chi-squared akan dilakukan untuk menguji hubungan atau pengaruh tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi terhadap pengetahuan tentang faktor risiko penyakit jantung koroner pada pasien penyakit jantung koroner. Hasil: Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tentang faktor risiko penyakit jantung koroner pada pasien penyakit jantung koroner.

Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan tentang faktor risiko penyakit jantung koroner pada pasien penyakit jantung koroner. Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi dengan tingkat pengetahuan tentang faktor risiko penyakit jantung koroner pada pasien penyakit jantung koroner di RS Mitra Medika Amplas.

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
    • Tujuan Umum
    • Tujuan Khusus
  • Manfaat Penelitian
  • Hipotesa

Yang ingin dilihat dari penelitian ini adalah bagaimana tingkat pengetahuan responden penelitian tentang apa saja yang termasuk dalam faktor risiko penyakit jantung koroner. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden masih kurang mengenai faktor risiko penyakit jantung koroner. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi terhadap pengetahuan faktor risiko penyakit jantung koroner pada pasien penyakit jantung koroner di RS Mitra Medika Amplas.

Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi terhadap pengetahuan faktor risiko penyakit jantung koroner pada pasien penyakit jantung koroner di RS Mitra Medika Amplas. Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan pasien penyakit jantung koroner di RS Mitra Medika Amplas tentang faktor risiko penyakit jantung koroner. Mengetahui hubungan status sosial ekonomi dengan pengetahuan penyakit jantung koroner di RS Mitra Medika Amplas terhadap faktor risiko penyakit jantung koroner.

Menambah pengetahuan tentang hubungan antara tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi dengan pengetahuan tentang faktor risiko penyakit jantung koroner pada pasien penyakit jantung koroner. Ada hubungan antara tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi dengan pengetahuan faktor risiko penyakit jantung koroner pada pasien penyakit jantung koroner di RS Mitra Medika Amplas.

  • Penyakit Jantung Koroner
    • Definisi Penyakit Jantung Koroner
    • Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
    • Patogenesis dan Patofisiologi Penyakit Jantung Koroner
    • Gejala Klinis dan Diagnosa Penyakit Jantung Koroner
  • Tingkat Pendidikan
    • Defenisi Tingkat Pendidikan
    • Indikator Tingkat Pendidikan
  • Status Sosial Ekonomi
  • Kerangka Konsep Penelitian

Kasus pasien dengan penyakit arteri koroner yang memiliki riwayat keluarga infark miokard sebelum mereka menjadi tua. Menurut Framingham Heart Study, hipertensi merupakan penyakit metabolik yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner yang dua kali lebih mungkin untuk menyerang dibandingkan orang dengan tekanan darah yang tidak terganggu. Dislipidemia dapat menyebabkan penyakit jantung koroner karena tingginya kadar trigliserida dan kolesterol jahat yang diikuti dengan rendahnya kadar HDL.

Perilaku merokok dapat menjadi faktor risiko penyakit jantung koroner berkali-kali lipat dibandingkan bukan perokok. Pasien perokok pasif yang hanya menjadi korban penghirupan asap rokok dari perokok aktif di lingkungan tempat tinggal memiliki risiko yang sama dengan perokok aktif, yaitu juga dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular. Obesitas merupakan salah satu faktor pemicu sindrom metabolik, seperti diabetes melitus, tekanan darah tinggi dan dislipidemia, sehingga obesitas menjadi penyebab penyakit jantung koroner karena juga dapat menyebabkan aterosklerosis.

Aktivitas fisik seperti olahraga memiliki efek yang sangat baik jika dilakukan dengan benar terhadap beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner yang dapat dimodifikasi oleh pasien. Penumpukan lemak akan menyebabkan luka pada lapisan endotel pembuluh darah koroner akibat peningkatan tekanan darah yang disebabkan oleh hipertensi, atau akibat kebiasaan merokok pasien yang kandungan tembakaunya mengandung zat beracun seperti nikotin, atau hiperlipidemia yang akan berkembang. menjadi dislipidemia dan diabetes melitus. Plak fibrosa adalah plak yang mengendap pada pembuluh darah koroner dan terbentuk yang akan mempersempit lumen pembuluh darah koroner sehingga asupan oksigen ke otot jantung dapat berkurang dan akan menimbulkan rasa tidak nyaman yang dikenal dengan nyeri dada.

Kondisi ini juga dikenal sebagai angina pektoris stabil, yang merupakan gejala klinis penyakit jantung iskemik. Pecahnya plak dapat mempengaruhi agregasi trombosit, yang mengaktifkan faktor pembekuan darah dan membentuk trombus di lumen arteri koroner. Pasien penyakit jantung koroner dapat didiagnosis berdasarkan gejala klinis seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan biomarker jantung, dan elektrokardiogram (EKG).

Manifestasi klinis penyakit jantung koroner adalah angina pektoris, yaitu suatu peristiwa terjadinya iskemia miokard, yaitu nyeri angina yang terjadi pada saat melakukan gerakan fisik. Penyakit arteri koroner stabil (CAD) mengacu pada sindrom nyeri spesifik angina transien berulang, episode nyeri angina yang merupakan tanda ketidakseimbangan curah jantung. Pasien tanpa gejala atau dengan gejala stabil < 1 tahun setelah SKA atau pasien dengan riwayat baru postvaskularisasi, yaitu tindakan memperbaiki aliran darah dari arteri koroner yang tersumbat sehingga darah dapat mengalir normal kembali.

Pasien tanpa gejala atau dengan gejala > 1 tahun setelah diagnosis awal atau pasien dengan riwayat baru setelah revaskularisasi, yaitu tindakan memperbaiki aliran darah dari arteri koroner yang tersumbat sehingga darah dapat mengalir normal kembali. Pendidikan menengah adalah jenjang pendidikan lanjutan setelah menyelesaikan pendidikan dasar selama 9 tahun dan sebelum melanjutkan ke pendidikan tinggi.

Definisi Operasional

Jenis Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

  • Tempat Penelitian
  • Waktu Penelitian
  • Populasi Penelitian
  • Sampel Penelitian
  • Besar Sampel

Pasien dewasa (usia > 18 tahun) yang didiagnosis penyakit jantung koroner oleh ahli jantung berdasarkan 6 skenario klinis sesuai panduan CCS ESC 2019 di RS Mitra Medika Amplas. Pasien PJK di RS Mitra Medika Amplas yang berada dalam kondisi overload berdasarkan klasifikasi NYHA kelas III dan IV. Sampel yang diambil adalah pasien PJK di Rumah Sakit Mitra Medika Ampas periode Oktober sampai November 2022 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Besarnya tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5,20 dan tingkat kesalahan yang dapat diterima (d) yang digunakan adalah 0,089, sehingga contoh perhitungannya adalah sebagai berikut.

Teknik Pengumpulan Data

Validasi Kuesioner

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas

Sampel yang digunakan dalam uji reliabilitas memiliki sifat yang hampir sama dengan yang digunakan dalam penelitian.

Pengolahan Data dan Analisa Data

  • Pengolahan Data
  • Analisa Data

Analisis univariat akan dilakukan terhadap variabel tingkat pendidikan, status sosial ekonomi dan pengetahuan pasien PJK tentang faktor risiko penyakit jantung koroner.

Alur Penelitian

  • Hasil Penelitian
    • Analisis Univariat
  • Analisis Bivariat
    • Analisis Data
  • Pembahasan Hasil Analisis Data
    • Keterbatasan Penelitian

Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi pasien dengan tingkat pengetahuan pasien penyakit jantung koroner di RS Mitra Medika Amplas. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan pasien penyakit jantung koroner dengan pengetahuan faktor risiko penyakit jantung koroner dengan outcome sebesar 0,000 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara status sosial ekonomi dengan tingkat pengetahuan pasien penyakit jantung koroner tentang faktor risiko penyakit jantung koroner dengan hasil sebesar 0,000 (p<0,05).

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan pasien penyakit jantung koroner dengan pengetahuan faktor risiko penyakit jantung koroner dengan outcome sebesar 0,000 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan pasien penyakit jantung koroner dengan tingkat pengetahuan tentang penyakit jantung koroner dengan skor 0,000 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan pasien penyakit jantung koroner tentang faktor risiko penyakit jantung koroner dengan hasil sebesar 0,000 (p<0,05).

Terdapat hubungan yang bermakna antara status sosial ekonomi dengan tingkat pengetahuan tentang faktor risiko penyakit jantung koroner pada pasien penyakit jantung koroner. Diharapkan hasil penelitian ini dapat diperluas dalam hal penambahan karakteristik status pengetahuan pasien penyakit jantung koroner. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang faktor risiko penyakit jantung koroner melalui pendidikan kesehatan, peneliti selanjutnya, khususnya mahasiswa kedokteran, akan mengambil peran yang lebih aktif.

Gambaran pengetahuan pencegahan penyakit jantung koroner pada warga Dusun III Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Saya bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Mitra Medika Amplas”. Melakukan penelitian dengan judul “Hubungan tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi dengan pengetahuan faktor risiko penyakit jantung koroner pada pasien penyakit jantung koroner di RS Mitra Medika Amplas.

Hubungan antara tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi terhadap pengetahuan faktor risiko penyakit jantung koroner. Jika ada anggota keluarga yang menderita penyakit jantung koroner dini, maka Anda berisiko terkena penyakit jantung koroner. Seseorang dengan diabetes dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner jika kadar gula darahnya terkontrol.

  • Kesimpulan
  • Saran

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini penulis melakukan pengamatan atau analisis terhadap perilaku, kesadaran, karakteristik serta simbol-simbol yang digunakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam

1) Collecting data and documents needed for research from observations, interviews, and documentation. 2) Identify the software used by the company for accounting