• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Pencucian Uang

N/A
N/A
RUTAN KELAS IIB SABANG

Academic year: 2023

Membagikan "Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Pencucian Uang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Isna Tania

NIM : 048056773

Mata Kuliah : Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Pencucian Uang

1. Berdasarkan artikel di atas, mengapa PPATK juga disebut sebagai lembaga Financial Inteligence Unit ?

Jawab :

Dalam modul 7 dijelaskan bahwa Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) disebut sebagai lembaga Financial Intelligence Unit (FIU) karena perannya memantau transaksi keuangan guna mendeteksi potensi tindak pidana, termasuk tindak pidana pencucian uang (TPPU). Sebagai lembaga FIU, PPATK bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyelidiki informasi keuangan guna mendukung pencegahan dan penindakan tindak pidana keuangan. Indonesia membentuk PPATK atas dasar UUDRI Nomor 25 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang yang mana fungsi dan kewenangannya sejalan dengan Pasal 40 UUDRI Nomor 8 Tahun 2010 terkait Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, terdiri dari :

a. Pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang;

b. Pengelolaan data dan informasi yang diperoleh PPATK;

c. Pengawasan terhadap kepatuhan pihak pelapor;

d. Analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi transaksi keuangan yang berindikasi tindak pidana pencucian uang dan/atau tindak pidana lain, dan;

e. Penghentian transaksi atas permintaan PPATK.

Kesimpulannya menurut penulis bahwa PPATK memiliki tugas utama dalam menganalisis transaksi keuangan yang dilaporkan oleh penyedia jasa keuangan.

Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola atau indikasi transaksi yang mencurigakan dan berpotensi terlibat dalam aktivitas ilegal, termasuk pencucian uang. Sebagai FIU, PPATK memberikan informasi intelijen keuangan kepada lembaga penegak hukum, regulator, dan instansi terkait lainnya. Informasi ini dapat digunakan untuk menyusun bukti-bukti dalam penyelidikan dan penuntutan tindak pidana keuangan. FIU juga biasanya terlibat dalam kerja sama internasional dengan lembaga sejenis dari negara-negara lain. Ini dilakukan untuk pertukaran informasi yang lebih efektif terkait transaksi keuangan yang bersifat lintas batas. Selain melakukan analisis dan penyelidikan, FIU juga dapat terlibat dalam kegiatan pencegahan dan edukasi terkait tindak pidana keuangan. Hal ini termasuk memberikan pedoman kepada penyedia jasa keuangan untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap risiko pencucian uang dan upaya pencegahannya.

(2)

Dengan menggabungkan fungsi-fungsi ini, PPATK berperan penting dalam upaya pencegahan dan penindakan tindak pidana keuangan di Indonesia, dan sejalan dengan praktik FIU di berbagai negara.

Sumber Bahan Materi Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Pencucian Uang Universitas Terbuka (Modul 7, Hal. 7.15)

2. Berdasarkan artikel diatas, mengapa Tindak Pidana Pencucian Uang terkategori sebagai tindak pidana khusus?

Jawab:

Setiap negara memiliki ciri dan bentuk regulasi tindak pidana pencucian uang yang berbeda, terlebih untuk menentukan tindak pidana asal yang dapat dijadikan dasar menegaskan terjadinya perbuatan tindak pidana pencucian uang. Dalam Modul 8 dijelaskan bahwa tindak pidana pencucian uang termasuk tindak pidana khusus karena tindak pidana ini diatur di luar KUHP, ancaman hukuman berat, dan kumulatif dengan minimum hukuman. Berkaitan dengan hukum acara tindak pidana pencucian uang mengacu pada hukum acara pidana sebagaimana diatur dalam KUHP, sepanjang tidak ditentukan lain dalam ketentuan UU No.8 Tahun 2010 tentang UU TPPU, hal ini mengartikan bahwa penyidikan dan penuntutan terkait kewenangan oleh institusi, penyidik dan penuntut umum maka yang berlaku adalah kententuan yang terdapat dalam UU TPPU tersebut, namun sepanjang tidak diatur lebih khusu maka ketentuan hukum acara dan kewenangan yang dimiliki mengacu pada kententuan KUHAP. Hal inilah yang disebutkan sebagai penerapan asas penafsiran hukum yang menyatakan bahwa hukum yang bersifat khusus (lex specialis) mengesampingkan (derograd) hukum yang bersifat umum (lex generalis).

Pemahaman penulis mengenai hal ini bahwa Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terkategori sebagai tindak pidana khusus karena sifatnya yang kompleks dan dampak yang dapat merugikan stabilitas ekonomi, keamanan, dan keadilan.

Beberapa alasan mengapa TPPU dianggap sebagai tindak pidana khusus di Indonesia dapat melibatkan faktor-faktor seperti TPPU melibatkan serangkaian aktivitas untuk menyembunyikan asal-usul dana yang berasal dari kegiatan ilegal, seperti narkotika, korupsi, atau perdagangan manusia. Dampak dari tindakan pencucian uang ini dapat merambah lintas sektor, termasuk keuangan, bisnis, dan keamanan. dikarenakan banyaknya transaksi keuangan yang melibatkan lintas batas negara, TPPU seringkali melibatkan unsur internasional. Keberadaan dana hasil tindakan ilegal yang dicuci mungkin berasal dari kejahatan di berbagai negara. Oleh

(3)

karena itu, penanganan TPPU memerlukan kerja sama internasional untuk mengungkap jejak dan menindak pelaku secara efektif.

Pencucian uang dapat digunakan untuk menyembunyikan hasil dari berbagai kegiatan kriminal, seperti korupsi, terorisme, dan perdagangan narkotika. Oleh karena itu, pencegahan TPPU dianggap penting untuk menghentikan aliran dana yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan ilegal tersebut.

Penanganan TPPU memerlukan analisis keuangan yang mendalam untuk melacak jejak dana yang dicurigai. Proses analisis ini dapat melibatkan keterlibatan lembaga khusus seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mengidentifikasi pola transaksi yang mencurigakan.

TPPU memiliki potensi merugikan bagi perekonomian karena dapat memberikan insentif kepada pelaku kejahatan untuk melanjutkan aktivitas ilegal mereka. Oleh karena itu, penegakan hukum terhadap TPPU dianggap krusial untuk menjaga integritas sistem keuangan dan melindungi masyarakat dari risiko kejahatan terorganisir. Dengan mengkategorikan TPPU sebagai tindak pidana khusus, legislator dan penegak hukum dapat memberikan perhatian dan sumber daya yang lebih besar untuk mengatasi kompleksitas dan dampak serius yang dapat ditimbulkan oleh tindak pidana ini.

Sumber : Bahan Materi Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Pencucian Uang Universitas Terbuka (Modul 8)

Referensi

Dokumen terkait