• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Minggu: SISTEM PEMROSESAN SINYAL

N/A
N/A
Jamalihsn@

Academic year: 2023

Membagikan "Tugas Minggu: SISTEM PEMROSESAN SINYAL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : JAMALUDDIN IHSAN

NRP : 0421040020

KELAS : D4-PEVA

MATA KULIAH : SISTEM PEMROSESAN SINYAL(P)

PRODI : D4 TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL

Tugas Minggu ke 10 SOAL

Pertanyaan Modul 1

JAWABAN

1. Contoh Progam dan penjelasan untuk progam yang sudah dijalankan A. Perintah sederhana Tentang Penjumlahan dan perkalian

% Menentukan variabel scalar x dengan nilai 2 x = 2;

% Menampilkan nilai x disp('Nilai x:');

disp(x);

% Menentukan variabel scalar y dengan nilai 3 y = 3;

% Menampilkan nilai y disp('Nilai y:');

disp(y);

% Melakukan penjumlahan x dan y z = x + y;

% Menampilkan hasil penjumlahan disp('Hasil penjumlahan x dan y:');

disp(z);

% Melakukan perkalian x dan y z = x * y;

% Menampilkan hasil perkalian disp('Hasil perkalian x dan y:');

disp(z);

(2)

 Hasil

>> penjumlahandanperkalian Nilai x:

2 Nilai y:

3

Hasil penjumlahan x dan y:

5

Hasil perkalian x dan y:

6

 Penjelasan

1. Menentukan Variabel Skalar x:

Program dimulai dengan menentukan variabel skalar x dengan nilai 2. Ini dilakukan dengan mengetik x

= 2; di command window MATLAB. Hasilnya adalah variabel x yang memiliki nilai 2. Menampilkan Nilai x:

Program menggunakan perintah disp untuk menampilkan nilai x ke layar sehingga Anda dapat melihatnya.

3. Menentukan Variabel Skalar y:

Selanjutnya, program menentukan variabel skalar y dengan nilai 3, dengan mengetik y = 3; di command window MATLAB.

4. Menampilkan Nilai y:

Program lagi menggunakan perintah disp untuk menampilkan nilai y ke layar.

5. Melakukan Penjumlahan x dan y:

Kemudian, program menjalankan operasi penjumlahan x + y dan menyimpan hasilnya dalam variabel z.

Hasil penjumlahan, yaitu 2 + 3, adalah 5.

6. Menampilkan Hasil Penjumlahan:

Program lagi menggunakan perintah disp untuk menampilkan hasil penjumlahan x dan y ke layar.

7. Melakukan Perkalian x dan y:

Selanjutnya, program menjalankan operasi perkalian x * y dan menyimpan hasilnya dalam variabel z.

Hasil perkalian, yaitu 2 * 3, adalah 6.

8. Menampilkan Hasil Perkalian:

Program menggunakan perintah disp lagi untuk menampilkan hasil perkalian x dan y ke layar.

B. Vektor Dan Matriks

% Membuat vektor x dengan nilai-nilai 1, 2, dan 3 x = [1 2 3];

% Membuat vektor y dengan nilai-nilai 4, 5, dan 6 y = [4 5 6];

% Mengakses elemen pertama dari vektor y elemen_pertama_y = y(1);

% Menjumlahkan vektor x dan y hasil_penjumlahan = x + y;

% Menghitung inner product antara vektor x dan vektor y (dot product) inner_product = x * y';

% Melakukan perkalian element-wise antara vektor x dan y perkalian_element = x .* y;

% Mengubah vektor x menjadi matriks 3x1

(3)

x_matriks = [1; 2; 3];

% Membuat vektor x dengan 10 elemen bernilai 1 x_ones = ones(1, 10);

% Membuat vektor x dengan 3 elemen bernilai 0 x_zeros = zeros(3, 1);

% Menampilkan hasil disp('Vektor x:');

disp(x);

disp('Vektor y:');

disp(y);

disp('Elemen pertama dari vektor y:');

disp(elemen_pertama_y);

disp('Hasil penjumlahan x dan y:');

disp(hasil_penjumlahan);

disp('Inner product antara x dan y:');

disp(inner_product);

disp('Perkalian element-wise antara x dan y:');

disp(perkalian_element);

disp('Matriks 3x1 dari vektor x:');

disp(x_matriks);

disp('Vektor x dengan 10 elemen bernilai 1:');

disp(x_ones);

disp('Vektor x dengan 3 elemen bernilai 0:');

disp(x_zeros);

 Hasil

>>Vektordanmartriks Vektor x:

1 2 3 Vektor y:

4 5 6

Elemen pertama dari vektor y:

4

Hasil penjumlahan x dan y:

5 7 9

Inner product antara x dan y:

32

Perkalian element-wise antara x dan y:

4 10 18

Matriks 3x1 dari vektor x:

1 2 3

Vektor x dengan 10 elemen bernilai 1:

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Vektor x dengan 3 elemen bernilai 0:

0 0

(4)

0

 Penjelasan

1. Membuat Vektor x dan y:

Program pertama kali membuat dua vektor, yaitu vektor x dan vektor y, yang memiliki tiga elemen berturut-turut 1, 2, 3 dan 4, 5, 6.

2. Mengakses Elemen Pertama dari Vektor y:

Menggunakan perintah y(1), program mengakses elemen pertama dari vektor y, yang merupakan nilai 4.

3. Penjumlahan Vektor x dan y:

Program menjumlahkan vektor x dan vektor y menggunakan operasi penjumlahan +. Hasilnya adalah vektor yang berisi jumlah elemen-elemen yang sesuai.

4. Inner Product (Dot Product) Antara Vektor x dan y:

Program menghitung inner product (dot product) antara vektor x dan vektor y menggunakan operasi perkalian matriks (dot product) x * y'. Hasilnya adalah nilai 1 * 4 + 2 * 5 + 3 * 6, yaitu 32.

5. Perkalian Element-wise (Perkalian Titik) Antara Vektor x dan y:

Program melakukan perkalian element-wise (perkalian titik) antara vektor x dan vektor y menggunakan operasi .*. Hasilnya adalah vektor yang berisi hasil perkalian setiap pasangan elemen yang sesuai.

6. Mengubah Vektor x Menjadi Matriks 3x1:

Program mengubah vektor x menjadi matriks 3x1 dengan memasukkan tanda titik koma ; di antara elemen-elemen vektor.

7. Membuat Vektor dengan Nilai Tertentu:

Program menggunakan perintah ones untuk membuat vektor dengan 10 elemen bernilai 1 dan zeros untuk membuat vektor dengan 3 elemen bernilai 0.

8. Menampilkan Hasil:

Setiap hasil operasi, seperti vektor x, vektor y, elemen pertama y, hasil penjumlahan, inner product, perkalian element-wise, matriks hasil perubahan vektor, vektor ones, dan vektor zeros ditampilkan di layar menggunakan perintah disp sehingga Anda dapat melihat hasil dari setiap operasi.

C. Bilangan Acak

% Membangkitkan matriks 10x10 dengan bilangan acak berdistribusi Gaussian matriks_acak = randn(10, 10);

% Menampilkan matriks acak

disp('Matriks Acak Gaussian 10x10:');

disp(matriks_acak);

 Hasil

>> bilanganacak

Matriks Acak Gaussian 10x10:

Columns 1 through 8

0.5377 -1.3499 0.6715 0.8884 -0.1022 -0.8637 -1.0891 -0.6156 1.8339 3.0349 -1.2075 -1.1471 -0.2414 0.0774 0.0326 0.7481 -2.2588 0.7254 0.7172 -1.0689 0.3192 -1.2141 0.5525 -0.1924 0.8622 -0.0631 1.6302 -0.8095 0.3129 -1.1135 1.1006 0.8886

(5)

0.3188 0.7147 0.4889 -2.9443 -0.8649 -0.0068 1.5442 -0.7648 -1.3077 -0.2050 1.0347 1.4384 -0.0301 1.5326 0.0859 -1.4023 -0.4336 -0.1241 0.7269 0.3252 -0.1649 -0.7697 -1.4916 -1.4224 0.3426 1.4897 -0.3034 -0.7549 0.6277 0.3714 -0.7423 0.4882 3.5784 1.4090 0.2939 1.3703 1.0933 -0.2256 -1.0616 -0.1774 2.7694 1.4172 -0.7873 -1.7115 1.1093 1.1174 2.3505 -0.1961 Columns 9 through 10

1.4193 -1.1480 0.2916 0.1049 0.1978 0.7223 1.5877 2.5855 -0.8045 -0.6669 0.6966 0.1873 0.8351 -0.0825 -0.2437 -1.9330 0.2157 -0.4390 -1.1658 -1.7947

 Penjelasan

1. Pembangkitan Vektor Bilangan Bulat Acak:

 Pertama-tama, program menjelaskan hasil dari perintah randint(1,10,4). Dalam perintah ini, kita meminta MATLAB untuk menghasilkan 10 bilangan bulat acak antara 1 dan 4 (sesuai dengan parameter ketiga, yaitu 4).

 Hasilnya adalah vektor yang berisi 10 bilangan bulat antara 1 dan 4, yang akan berbeda setiap kali Anda menjalankan perintah.

2. Pembangkitan Matriks Bilangan Acak Berdistribusi Gaussian (Normal):

 Program berikutnya adalah untuk menghasilkan matriks 10x10 dengan bilangan acak yang terdistribusi Gaussian (normal). Perintah randn(10, 10) digunakan untuk tujuan ini.

 Matriks ini dibangkitkan dengan nilai-nilai yang mengikuti distribusi Gaussian dengan rata-rata 0 dan deviasi standar 1, sehingga setiap elemen dalam matriks adalah angka acak yang mengikuti distribusi normal.

 Hasilnya adalah matriks 10x10 dengan bilangan acak yang akan berbeda setiap kali Anda menjalankan programnya.

2. Cara menampilkan Grafik 3D Dan grafik Polar A. Progam Grafik 3D

% Membuat data contoh x = -2:0.1:2;

y = -2:0.1:2;

[X, Y] = meshgrid(x, y);

Z = X.^2 + Y.^2;

% Membuat grafik 3D

figure; % Membuka jendela baru

surf(X, Y, Z); % Menampilkan grafik permukaan 3D

(6)

title('Grafik Tiga Dimensi'); % Menambahkan judul grafik xlabel('Sumbu X'); % Label sumbu X

ylabel('Sumbu Y'); % Label sumbu Y zlabel('Sumbu Z'); % Label sumbu Z

 Hasil

 Penjelasan

1. Program ini membuat data contoh untuk grafik permukaan 3D dengan menggunakan meshgrid untuk menghasilkan X dan Y, serta menghitung Z berdasarkan rumus.

2. Selanjutnya, program menggunakan perintah surf untuk menampilkan grafik permukaan 3D.

3. Perintah title, xlabel, ylabel, dan zlabel digunakan untuk menambahkan judul dan label sumbu pada grafik.

B. Progam Grafik Polar

% Membuat data contoh theta = linspace(0, 2*pi, 100);

rho = sin(5*theta);

% Membuat grafik polar

figure; % Membuka jendela baru

polarplot(theta, rho); % Menampilkan grafik polar title('Grafik Polar'); % Menambahkan judul grafik

 Hasil

(7)

 Penjelasan

1. Program ini membuat data contoh untuk grafik polar dengan menghasilkan nilai sudut theta dari 0 hingga 2π dan menghitung nilai rho berdasarkan rumus tertentu.

2. Selanjutnya, program menggunakan perintah polarplot untuk menampilkan grafik polar.

3. Perintah title digunakan untuk menambahkan judul grafik polar.

3. CARA MENAMPILKAN LEBIH DARI SATU PERSAMAAN DALAM SATU GRAFIK?

Cara menampilkan lebih dari satu persamaan dalam satu grafik adalah dengan menggunakan fungsi plot yang berulang.

A. Progam matlab Satu grafik lebih dari satu persamaan

% Definisikan variabel

t = 0:0.01:2*pi; % Rentang waktu dari 0 hingga 2*pi phase1 = 0; % Fase pertama fungsi sinus

phase2 = pi/4; % Fase kedua fungsi sinus

% Hitung nilai sinus untuk kedua fungsi y1 = sin(t + phase1);

y2 = sin(t + phase2);

% Plot grafik figure;

hold on; % Menjaga grafik saat ini dan menambahkan plot berikutnya

% Plot fungsi pertama

plot(t, y1, 'b', 'LineWidth', 2, 'DisplayName', 'Sinus 1');

% Plot fungsi kedua

plot(t, y2, 'r--', 'LineWidth', 2, 'DisplayName', 'Sinus 2');

% Menambahkan label sumbu dan legenda

(8)

xlabel('Waktu');

ylabel('Nilai Sinus');

title('Grafik Dua Fungsi Sinus dengan Fase Berbeda');

legend;

% Menyelesaikan grafik hold off;

 Hasil

 Penjelasan

1. t adalah rentang waktu dari 0 hingga 2*pi.

2. phase1 dan phase2 adalah fase untuk masing-masing fungsi sinus.

3. y1 dan y2 menghitung nilai sinus untuk kedua fungsi.

4. plot digunakan untuk membuat plot, dengan warna dan gaya garis yang berbeda.

5. xlabel, ylabel, dan title digunakan untuk menambahkan label pada sumbu dan judul grafik.

6. legend menambahkan legenda untuk membedakan antara dua fungsi.

4. CARA MENAMPILKAN LEBIH DARI SATU GRAFIK DALAM SATU TAMPILAN (FIGURE) Cara menampilkan lebih dari satu grafik dalam satu tampilan (figure) menggunakan subplot di MATLAB. Subplot memungkinkan Anda membagi jendela gambar menjadi beberapa area dan

menampilkan grafik berbeda pada setiap area.

A. Progam matlab Satu grafik lebih dari satu Tampilan (Figure)

% Definisikan variabel

t = 0:0.01:2*pi; % Rentang waktu dari 0 hingga 2*pi phase1 = 0; % Fase pertama fungsi sinus

phase2 = pi/4; % Fase kedua fungsi sinus

% Hitung nilai sinus untuk kedua fungsi y1 = sin(t + phase1);

y2 = sin(t + phase2);

% Membuat subplot dengan 2 baris dan 1 kolom, dan memilih subplot pertama subplot(2, 1, 1);

(9)

% Plot fungsi pertama di subplot pertama

plot(t, y1, 'b', 'LineWidth', 2, 'DisplayName', 'Sinus 1');

xlabel('Waktu');

ylabel('Nilai Sinus');

title('Grafik Sinus 1');

% Memilih subplot kedua subplot(2, 1, 2);

% Plot fungsi kedua di subplot kedua

plot(t, y2, 'r--', 'LineWidth', 2, 'DisplayName', 'Sinus 2');

xlabel('Waktu');

ylabel('Nilai Sinus');

title('Grafik Sinus 2');

% Menambahkan legenda pada subplot kedua legend;

 Hasil

 Penjelasan

1. subplot(2, 1, 1) mengatur tata letak subplot menjadi 2 baris dan 1 kolom, dan memilih subplot pertama.

2. subplot(2, 1, 2) memilih subplot kedua.

3. Kode di dalam subplot(2, 1, 1) dan subplot(2, 1, 2) menampilkan plot fungsi pertama dan kedua masing-masing di subplot yang sesuai.

4. xlabel, ylabel, dan title ditambahkan untuk masing-masing subplot.

5. legend ditambahkan pada subplot kedua untuk membedakan antara dua fungsi.

5. CARA MENAMPILKAN DUA FUNGSI PADA DUA FIGURE YANG BERBEDA

Cara menampilkan dua fungsi pada dua figure yang berbeda, Anda dapat menggunakan perintah figure yang berbeda untuk setiap grafik. Setiap pemanggilan figure akan membuat jendela gambar baru.

B. Progam matlab menampilkan dua fungsi pada dua figure yang berbeda

% Definisikan variabel

t = 0:0.01:2*pi; % Rentang waktu dari 0 hingga 2*pi phase1 = 0; % Fase pertama fungsi sinus

(10)

phase2 = pi/4; % Fase kedua fungsi sinus

% Hitung nilai sinus untuk kedua fungsi y1 = sin(t + phase1);

y2 = sin(t + phase2);

% Plot fungsi pertama pada figure(1) figure(1);

plot(t, y1, 'b', 'LineWidth', 2);

xlabel('Waktu');

ylabel('Nilai Sinus');

title('Grafik Sinus 1');

% Plot fungsi kedua pada figure(2) figure(2);

plot(t, y2, 'r--', 'LineWidth', 2);

xlabel('Waktu');

ylabel('Nilai Sinus');

title('Grafik Sinus 2');

 Hasil

(11)

 Penjelasan

1. figure(1) menciptakan jendela gambar pertama (figure pertama).

2. plot digunakan untuk menampilkan fungsi pertama pada figure pertama.

3. xlabel, ylabel, dan title menambahkan label dan judul pada grafik pertama.

4. figure(2) menciptakan jendela gambar kedua (figure kedua).

5. plot digunakan untuk menampilkan fungsi kedua pada figure kedua.

6. xlabel, ylabel, dan title menambahkan label dan judul pada grafik kedua.

Referensi

Dokumen terkait

The results obtained on the indicator of student involvement get a good category, with that it can be said that students who have an interest in learning also feel interested in the

Mampu mengadaptasi C3 konsep vektor menjadi ruang vektor dan mampu menghitung C3 vektor dalam ruang n-euclidis, ruang vektor umum, basis dan dimensi, basis ruang baris dan ruang kolom