Penerapan strategi ekspositori pada mata kuliah Ilmu Kesejahteraan Keluarga. LKK) bertujuan untuk mengefektifkan proses pembelajaran, guna meningkatkan motivasi belajar siswa. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah (1) Apakah proses pembelajaran dengan strategi eksplanatori dengan metode ceramah yang disertai tanya jawab, diskusi dan bantuan media dengan berbagai cara dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Untuk melengkapi data tentang motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran digunakan catatan lapangan yang observasinya dibantu oleh anggota peneliti.
Peningkatan motivasi belajar siswa diwujudkan dalam peningkatan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran yang bersifat khas. Apabila proses pembelajaran yang digunakan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda maka akan mampu mempertahankan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
BAB V
DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Siklus Penelitian Tindakan
BAB I
PENDAHULUAN
Strategi ekspositori melalui metode ceramah yang disertai tanya jawab, diskusi dan berbantuan media yang bervariasi dapat meningkatkan motivasi
Tujuan Penelitian
Manfaat Hasil Penelitian
- Peneliti sendiri, untuk peningkatan dan pengembangan profesionalisme sebagai seorang staf pengajar pada Jurusan Kesejahteraan Keluarga,
- Lembaga pendidikan tenaga kependidikan khususnya UNP sebagai pilot project penelitian yang akan memberi masukan bagi pengambil kebijakan
BAB II
KAJIAN TEORITIS
- Strategi Pembelajaran Ekspositori
- Metode Diskusi
- Pembelajaran Berbantuan Media
- Motivasi Belajar
- Motivasi dan Kegiatan Pembelajaran
- Hubungan Motivasi Belajar dengan Metode Mengajar
- Usaha Peningkatan Motivasi Belajar Mahasiswa
- Motivasi Belajar dan Metode Mengajar
- Hasil Penelitian Yang Relevan
- Pertanyaan Penelitian
Winkels (19s7) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah segala daya penggerak psikologis dalam diri seseorang yang dapat menyebabkan kegiatan belajar mencapai tujuan. Motivasi belajar siswa di sekolah tidak akan terwujud dengan baik apabila tidak ada dorongan dari guru/dosen. Selain itu, Kartadinata menyatakan bahwa guru dapat berupaya meningkatkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran: (l) menjelaskan.
Pemilihan dan penggunaan metode pengajaran yang bervariasi akan mampu mempertahankan dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Apakah proses pembelajaran dengan strategi ekspositori dengan metode ceramah disertai tanya jawab, diskusi dan bantuan berbagai media dapat meningkatkan motivasi belajar siswa?
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Subjek Penelitian
- Siklus Penelitian
- Teknik Analisis Data
Siklus penelitian tindakan terdiri dari langkah-langkah utama yaitu (1) Perencanaan, (2) Tindakan A, (3) Observasi, dan (4) Refleksi (Maryunis, 2001). Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam tiga siklus dimana siklus kedua ditentukan oleh hasil refleksi siklus pertama, dan seterusnya seperti pada gambar di bawah ini. Rencana tindakan adalah kegiatan penyusunan rencana tindakan penelitian (termasuk revisi dan perubahan rencana) yang dilakukan dalam proses pembelajaran MKI di kelas.
Keduanya terstruktur secara fleksibel untuk beradaptasi dengan berbagai pengaruh yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran, yang tidak dapat diprediksi dan dari hambatan yang tidak terlihat sebelumnya. Rencana juga disusun dan dipilih berdasarkan kemungkinan pelaksanaan yang efisien dan situasional. Pada tahap perencanaan peneliti melaksanakan kegiatan penyusunan instrumen penelitian dan melaksanakan kegiatan penyusunan instrumen dan rencana penelitian.
Mengkaji ruang lingkup bahan ajar yang berkaitan dengan penelitian sesuai dengan Garis Besar Program Pengajaran (GBpp) mata kuliah IKK. Menyusun Satuan Acara Perkuliahan (sAp) setiap siklus (3 sAp untuk tiga siklus) sesuai urutan materi dalam GBpp untuk dilaksanakan dalam proses pembelajaran di kelas. Menentukan revisi alat pengumpul data bersama mitra dan membantu melakukan observasi terhadap proses pembelajaran.
Data hasil observasi tingkah laku dan tugas siswa dianalisis dengan memberikan bobot mulai dari rentang terendah hingga tertinggi menurut skala likert: baik, cukup, kurang, tidak muncul (4,3,2,1).
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemecahan Masalah
- Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemecahan Masarah siklus Kedua
- Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemecahan Masalah Siklus Ketiga
Masing-masing kelompok tidak menanggapi, menyetujui, atau menyetujui gagasan dan pendapat kelompok lain. Pada pembelajaran selanjutnya peneliti mempersiapkan tiga orang siswa lainnya untuk menyajikan pakaian untuk kuliah, santai, rumah dan pesta ulang tahun. Sepuluh menit kemudian, peneliti langsung memberikan feedback dengan menginstruksikan setiap siswa untuk merangkum hasil diskusi.
Pertemuan siklus kedua ini diawali dengan tes awal. Respon awal siswa dikumpulkan, kemudian peneliti berdiskusi dengan siswa mengenai materi yang akan dibahas yaitu topik masalah keluarga dan hubungan intra keluarga, serta memberikan acuan dengan menjelaskan topik utama yang akan dibahas. Pada tahap presentasi, peneliti memulai dengan bercerita tentang terbentuknya sebuah keluarga dari latar belakang sosial yang sangat berbeda. antara keluarga bangsawan dan keluarga petani). Setelah peneliti selesai bercerita, siswa diminta untuk membagi menjadi beberapa kelompok (1 kelompok terdiri dari tiga orang) untuk mendiskusikan arti keluarga dan permasalahan yang ada.
Setelah diskusi selesai, peneliti secara bertahap mendiskusikan hasil diskusi masing-masing kelompok dengan menggunakan strategi brainstorming dengan menugaskan siswa secara acak untuk mengungkapkan pendapatnya secara langsung. Hasil diskusi ini dilaporkan secara individu oleh siswa yang ditugaskan secara acak sehingga seluruh siswa dapat mengemukakan pendapatnya. Bahan ajar lainnya disajikan dengan penjelasan tentang hubungan suami istri, hubungan orang tua dan anak, serta cara berkomunikasi dalam keluarga.
Di akhir pembelajaran, peneliti menunjuk 2 orang siswa untuk mendemonstrasikan cara mereka berkomunikasi dengan orang tuanya. Pada tahap awal, diawali dengan melakukan tes awal, peneliti memperlihatkan gambar penataan ruang. Bahan ajar lainnya disajikan dengan memberikan penjelasan tentang dunia personal dan fenomenal lingkungan sekitar, tipe iklim.
Hasil Observasi
Siklus I Siklus ll Siklus lll Jumlah Jumlah Rata-Rata Jumlah Rata-Rata
Minat Belaiar Mahasiswa
- Data Kebiasaan Menyalin, Kemampuan Bertanya dan Kegiatan Diskusi Data lain yang diamati adalah untuk melihat kebiasaan menyalin'
- Data Wawancara Kegiatan Pembelajaran
Dari data di atas dapat dilihat perbandingan rata-rata motivasi belajar siswa pada proses pembelajaran siklus I, siklus II, dan siklus III pada grafik histogram seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Instrumen lain yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa adalah melalui angket yang dilakukan siswa setelah pembelajaran pada siklus III berakhir. Data perilaku menyalin, keterampilan bertanya dan kegiatan berdiskusi. Data lain yang diamati terkait dengan perilaku menyalin. Data lain yang diamati meliputi perilaku menyalin siswa, keterampilan bertanya, dan aktivitas berdiskusi. Data perilaku menyalin, bertanya, dan aktivitas berdiskusi menggambarkan persentase siswa yang melakukan aktivitas menyalin, keterampilan bertanya, dan aktivitas berdiskusi pada setiap proses pembelajaran tatap muka yang berlangsung.
Untuk melihat gambaran rata-rata hasil evaluasi siswa terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I, II, dan III dapat dilihat pada histogram di bawah ini. Untuk pengumpulan data kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak tiga kali pada akhir siklus I, II, dan III.
Cukup K- Kurang
Baik C: Cukup
- Data Hasil Belajar Mahasiswa
Tingkatan yang akan dicapai dari hasil tes tersebut adalah berapa persentase siswa dapat menjawab dengan benar pada tingkat pengetahuan (Cl), pemahaman (C2) dan penerapan (C3), dan nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat dilihat dari tabel 7 dibawah ini.
I ttitty
Hasit Refleksi, Analisis dan Revisi Pelaksanaan Tindakan
- Hasil Refleksi Siklus Tindakan Pertama, Kedua dan Ketiga
- Kebiasaan menyalin mahasiswa dalam proses pembelajaran memperlihatkan pergeseran kearah yang positif. Ini terlihat dari
- Indikator tertinggi tedadi pada penyajian materi perkuliahan telah terencana dan teroganisir secara sistimatis (siklus I rala-rata 3,4
- Analisis dan Revisi Pelaksanaan Tindakan
- Untuk meningkatkan kamauan bertanya, keterlibatan mahasiswa
- Penjelasan yang di sampaikan mudah dipahami, tetapi masih ada mahasiswa yang menyatakan bahwa kecepatan berbicara waktu
- Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan sudah melibatkan individu untuk menjawabnya, sehingga interaksi antara dosen mahasiswa,
Analisis data observasi memberikan hasil refleksi sebagai berikut: .. l) Rata-rata motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran adalah 3,0. Analisis data observasi memberikan hasil refleksi. l) Data motivasi belajar siswa melalui observasi menunjukkan adanya pergeseran ke arah positif. Berdasarkan data observasi pada siklus ke 3 menunjukkan bahwa seluruh data observasi menunjukkan peningkatan ke arah positif. l) Data hasil observasi menunjukkan rata-rata motivasi belajar mengalami peningkatan, pada siklus I rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 3,0, pada siklus II sebesar 3,2 dan pada siklus III menjadi 3,4. Data hasil angket juga menunjukkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa setelah pembelajaran berakhir cukup tinggi yaitu 3,2.
Dalam proses pembelajaran keterlibatan siswa dalam bekerjasama masih rendah, masih terdapat siswa yang pasif, tidak mau bertanya, ada pula yang tidak menjawab pertanyaan. Jadi dengan memperhatikan kegiatan pembelajaran pada siklus I, peningkatan motivasi belajar siswa melalui strategi eksplanasi yang diterapkan pada siklus II meningkatkan pengelolaan pembelajaran, perubahan gaya mengajar, seni penggunaan pendekatan keterampilan proses. Kondisi pembelajaran pada tahap kedua lebih baik dibandingkan tahap pertama, ditandai dengan lebih besarnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Seperti halnya pada tindakan siklus pertama, masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki pada tindakan siklus kedua. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III ini merupakan tindakan akhir dari proses penelitian untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa melalui strategi eksposisi dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi yang didukung media. Secara umum pelaksanaan tindakan ketiga sudah terlihat adanya peningkatan secara menyeluruh sehingga motivasi dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
Hal ini dapat dibuktikan dengan data yang dikumpulkan melalui observasi, untuk melihat sebaran motivasi belajar siswa pada saat pelaksanaan tindakan terlihat adanya pergeseran ke arah positif. Hasil observasi yang diamati selama proses pembelajaran, rata-rata motivasi belajar siswa setiap siklusnya meningkat dari 2,4 menjadi 3,1 dan akhirnya 3,7. Memotivasi belajar siswa dengan strategi eksposisi melalui metode ceramah yang disertai tanya jawab, diskusi dan bantuan berbagai media dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Kesimpulan
Implikasi
Kegiatan pertama yang dilakukan dalam penyusunan rencana perkuliahan adalah penyusunan Outline Pedagogical Program (GBpp), dilanjutkan dengan penyusunan Satuan Perkuliahan (SAP). Satuan program perkuliahan adalah suatu rancangan yang dibuat untuk satu satuan pembahasan atau satu topik, yang diberikan sebanyak tiga kali tatap muka. Dalam menyusun unit acara pedagogi, peneliti memperhatikan prinsip pengaktifan mahasiswa yang harus tercermin dalam penyusunan kegiatan pembelajaran (kegiatan dosen dan kemahasiswaan).
Dalam merencanakan kegiatan pembelajaran, Anda harus mampu menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dosen dan mahasiswa, seperti dosen menjelaskan, mahasiswa mencatat, dosen bertanya, mahasiswa menjawab atau sebaliknya untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya interaksi, mahasiswa berdiskusi, dosen memimpin. , siswa tidak berdiskusi, dosen mencatat di papan tulis, siswa mengerjakan tugas. , berikan tugas. Bahkan ada yang mengawali dengan memberikan materi hook, ada yang mengawali dengan tes awal, ada yang mengawali dengan menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai, dan ada pula yang mengawali dengan bercerita. Saat menyampaikan materi, merekalah yang melakukan kegiatan tanya jawab sambil memberikan penguatan, memberikan penjelasan singkat, memberikan masukan dan berdebat, menyimpulkan.
Terakhir, kegiatan pembelajaran ditutup dengan merangkum materi perkuliahan, ulangan akhir pembelajaran, menugaskan siswa untuk mencari bahan di perpustakaan dan mengembalikan seluruh tugas yang telah diselesaikan siswa secara individu maupun kelompok. Dalam perancangan pembelajaran diharapkan peneliti dapat mengimplementasikan pembuatan Lecture Event Unit (SAPs) untuk suatu topik atau satu untuk unit diskusi. Ketiga, disarankan bagi aspek proses dan hasil pembelajaran yang belum tercapai secara maksimal, maka dipandang perlu untuk melanjutkan penelitian tindakan ini.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (sAP)
Tujuan Instruhsional
- Umum
- Khusus
Kegiatan Pembelajaran
- Membukapelajaran a. Mengadakan tes awal
Menjelaskan pengertian IKK,
- Menjelaskan tentang batas ilmu PKK
- Menjelaskan tentang l0 segi
OI{P/OHT
- Menjelaskan tentang ruang
- Menjelaskan tentang keserasian berbusana ke kamPus, rumah,
- Evaluasi
- Referensi
- Tujuan Instruksional
- SubPokokBahasan
- Menjelaskan pengertian
- Menjelaskan problema
- Menjelaskan hubungan intra keluarga
- Menjelaskan hubungan alur keluarga
- Menjelaskan faktor-faktor
Untuk mengukur pemahaman “keserasian berpakaian” dengan menilai hasil tugas kelompok dan menilai tugas individu seminggu setelah siswa menyerahkan tugas. Dengan mendapatkan materi tentang keluarga sebagai institusi, siswa dapat menganalisis permasalahan dalam kehidupan keluarga sesuai dengan tipe keluarga dengan akurasi 80% Dengan mendapatkan komunikasi dalam keluarga maka siswa dapat merencanakan komunikasi yang efektif dalam keluarga masing-masing dengan akurasi 80%. .
OHP/OIIT
Menjelaskan tentang
OHP/O}IT Papan tulis
Menjelaskan tentang
Evaluasi
SATUAN ACARA PERKULHHAN (sAP)
- Tujuan Instruksional
- PokokBahasan: Fungsi dan peranan keluarga
- Menjelaskan peranan anggota keluarga
- Tujuan Instruksional Umum Setelah menyelesaikan perkuliahan
- Tujuan Instruksional Khusus
Kebahagiaan : merupakan keadaan yang menggambarkan keadaan kehidupan yang mengandung nilai-nilai psikologis sehingga individu memperoleh rasa aman, damai atau kepuasan baik secara fisik maupun psikis. Pengertian pendidikan kesehatan keluarga adalah upaya memberikan pertumbuhan dan perkembangan seutuhnya untuk meningkatkan perkembangan rohani, jasmani, dan sosial keluarga dengan membimbing dan membantu keluarga mencapai tujuannya.