PENDAHULUAN
Latar Belakang
Fokus Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Definisi Istilah
Sistematika Pembahasan
KAJIAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 oleh Asri Anggriyani dengan judul Peran Guru PAI dalam Mengambil Motivasi Belajar Islam Siswa di SMP PGRI Bangsalsari Jember pada Tahun Pelajaran. Selain itu, adanya peran guru PAI sebagai pembimbing dalam meningkatkan motivasi siswa belajar agama Islam. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 oleh Herman Junaidi dengan judul Strategi Pembelajaran PAI Menggunakan Metode Outing Class Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Plalangan 01 Kalisat Tahun Pelajaran 2015/2016.
15 Rizqi Arini Amalia, “Motivasi Belajar Anak Disabilitas Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SD Khusus BCD (Tunarungu dan Tuna Wicara), Tina Grahita, Anak Disabilitas Terbatas) Yayasan Pembinaan Anak Disabilitas (YPAC) Karya Akademik Kaliwates Jember Tahun Ini, Institut Agama Islam Negeri Jember, 2015).16 Herman Junaidi, “Strategi Pembelajaran PAI Menggunakan Metode Outing Class Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Plalangan 01 Kalisat Tahun Ajaran Negeri Jember Institut Islam, 2016). Memberikan motivasi belajar kepada anak penyandang disabilitas untuk meningkatkan prestasi belajar pendidikan agama Islam di sekolah dasar luar biasa BCD.
Strategi Pembelajaran PAI Menggunakan Metode Outing Class Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Plalangan 01 Kalisat Tahun Pelajaran 2015/2016.
Kajian Teori
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengamat non partisipan karena peneliti tidak terlibat langsung dalam pembentukan atau peningkatan motivasi belajar siswa di Madrasah Diniyah Darul Muwahhidin. 46 Peneliti menggunakan triangulasi sumber karena menurut peneliti teknik ini sangat cocok untuk menguji keabsahan data motivasi belajar siswa di Madrasah Diniyah Darul Muwahhidin. Di Madrasah Diniyah Darul Muwahhidin, motivasi belajar siswa salah satunya berasal dari orang tuanya.
Motivasi sosiogenetik siswa belajar di Madrasah Diniyah Darul Muwahhidin tidak lepas dari peran seorang guru. Motivasi belajar siswa di Madrasah Diniyah dipengaruhi oleh teman-temannya yang masih bersekolah meskipun sudah tamat sekolah dasar. Kesadaran inilah yang membuat siswa kelas Madrasah Diniyah Darul Muwahhidin Wustha memilih untuk terus belajar dibandingkan menyia-nyiakan waktu luangnya.
Selain itu motivasi belajar siswa Madrasah Diniyah Darul Muwahhidin adalah meneladani Nabi Muhammad SAW sebagai Rasulullah yang mempunyai akhlak yang sempurna.
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian merupakan suatu keharusan dalam penelitian karena akan mempengaruhi penentuan metode pengumpulan data dan analisis hasil penelitian. Pendekatan deskriptif kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologis, oleh karena itu pendekatan saintifik. Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa penelitian kualitatif deskriptif fenomenologis digunakan untuk menggambarkan realitas dengan cara mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Tujuan penelitian deskriptif adalah mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat fakta, sifat dan hubungan antara fenomena yang diteliti. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan, dimana peneliti terjun langsung ke lapangan.
Lokasi Penelitian
Subyek Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Pengamat partisipan, yaitu suatu bentuk pengamatan dimana pengamat ikut serta secara rutin dan terlibat dalam kegiatan yang diamati. Pengamat non-partisipan, yaitu suatu bentuk observasi dimana pengamat tidak terlibat langsung dalam kegiatan kelompoknya, atau dapat juga dikatakan pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan yang diamati. Dalam penelitian ini, peneliti telah melampirkan foto siswa di kelas dan dokumen yang berhubungan dengan institusi.
Analisis Data
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah menarik kesimpulan dan memverifikasi. Kesimpulan awal yang diambil masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti pendukung yang kuat pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Namun apabila kesimpulan yang diambil pada tahap awal didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang diambil tersebut merupakan kesimpulan yang kredibel.
Dimana peneliti terlebih dahulu mengumpulkan data, kemudian ia merangkumnya sehingga data yang ada benar-benar merupakan data yang dibutuhkan.
Keabsahan Data
Hal ini juga terjadi di Madrasah Diniyah Darul Muwahhidin, dimana beberapa siswanya termotivasi untuk belajar karena ingin berprestasi seperti kakaknya, dalam hal ini kakaknya.
Langkah-langkah Penelitian Fenomenologis
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Gambaran Obyek Penelitian
Madrasah Darul Muwahhidin merupakan salah satu lembaga pendidikan nonformal yang berada di bawah naungan Yayasan Darul Muwahhidin. Wasil Syirbini (Internet Islam Raudlatul Ulum) untuk mendirikan madrasah, kemudian pada tahun yang sama Kyai Wahid Marzuqi membuka pendidikan informal berupa madrasah bermartabat. 48 Dokumentasi, Madrasah Darul Muwahhidin, 05 Juni 2017. bertambah menjadi 180 siswa dari dalam dan luar desa Gambangan.
Seiring berjalannya waktu, di madrasah ini terdapat pembagian kelas, namun tidak pada tingkat Ula, Wustha, dan Ulya. Sejak tahun 2012 hingga saat ini Yayasan Darul Muwahhidin menerima perintah Ustadz dari Pondok Pesantren Raudlatul Ulum. Kelas Ula terdiri dari siswa berusia 7 – 12 tahun dan kelas Wustha terdiri dari siswa berusia 13 – 15 tahun.
Sejak berdiri hingga tahun 2011, madrasah ini belum memungut biaya wajib apapun kepada siswanya seperti SPP. Madrasah Diniyah Darul Muwahhidin terletak di kawasan Yayasan Darul Muwahhidin dengan luas atau tanah kurang lebih 818 m2, terdiri dari bangunan masjid, ruang pegawai, ruang ustadz jaga, 3 ruang kelas yang salah satunya berlantai dua, kamar mandi, juru kunci kuburan keluarga, pekarangan dan koperasi. Untuk kelas Wustha, seiring bertambahnya usia siswa, semakin sibuk. Di sekolah dasar, siswa masih antusias bersekolah di madrasah.
Namun saat berangkat ke Wustha, para siswanya merasa malu karena ukurannya yang besar hingga ditertawakan oleh teman-temannya karena masih bersekolah di madrasah. Selain itu juga mempunyai kegiatan tersendiri seperti siswa MTS atau SMP yang mempunyai kegiatan OSIS, PMR dan kegiatan ekstra lainnya sehingga membuat mereka enggan untuk belajar di madrasah Islam lagi. Hanya mereka yang benar-benar ingin mempelajari ilmu Islam saja yang masih bersemangat belajar di Madrasah Diniyah pada sore hari.
Penyajian Data dan Analisis
Peserta didik harus mempunyai motivasi yang berasal dari dalam dirinya, seperti cita-cita atau keinginan untuk berprestasi. Motivasi yang muncul dari lingkungan tersebut dapat berupa dukungan dari orang tua, guru, teman, masyarakat atau kondisi lingkungan sekitar siswa. Ia mengungkapkan bahwa motivasi belajar berasal dari lingkungan siswa yaitu orang tua dan teman sebaya.
Nadifi, salah satu siswa madrasah ini pun menerima dorongan dari orang tuanya. Hal ini juga disampaikan oleh Ustadz Bukhori, beliau mengatakan “Pendidik itu sendiri harus mempunyai profesionalisme, mempunyai mentalitas guru, mempunyai keteladanan untuk ditiru oleh siswanya, misalnya guru itu ahli di bidangnya, sehingga siswanya mau bereksplorasi. . apa yang dimiliki seorang ustadz atau guru. "61. Hal ini ia contohkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Selain guru dan teman, lingkungan masyarakat dan keluarga juga dapat memberikan motivasi belajar bagi siswa. Lingkungan disini misalnya seorang santri tinggal di pondok pesantren atau di lingkungan yang sebagian besar masyarakatnya menuntut ilmu di pondok pesantren, sehingga mereka akan termotivasi untuk mengikuti pelajaran di asrama sekolah. Senada dengan Irhas, salah satu siswa juga mengatakan bahwa akhlak tersebut dipelajarinya di madrasah.
Karena faktor finansial yang membuatnya tidak bisa bersekolah di pesantren, ia akhirnya memilih belajar di Madrasah Diniyah untuk memperdalam ilmu agamanya. Selain itu, Yayasan Darul Muwahhidin banyak mempunyai kegiatan bernuansa Islami yang mempengaruhi hakikat kehidupan masyarakat sekitar.69 Dengan demikian, terbukti keabsahan jawaban beberapa santri bahwa lingkungan pesantren dan sanak saudara yang bersekolah di pesantren mempengaruhi motivasi belajar mereka. Motivasi tidak hanya datang dari dalam diri seorang siswa dan lingkungannya, tetapi juga berasal dari keimanan dirinya kepada Tuhan.
Selain Nafilah, Wirda juga menyatakan bahwa ia bersekolah di madrasah Islam ini karena ingin apa yang dilakukannya bernilai ibadah. Sufandre pun sependapat dengan Nadif yang bersekolah di madrasah tersebut karena sadar akan wajib belajar bagi umat Islam.
Pembahasan Temuan
Motivasi belajar siswa juga dapat dipengaruhi oleh orang tua atau anggota keluarga lainnya. Peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa adalah menjadi guru yang profesional. Di madrasah ini, guru diharapkan cerdas sehingga bisa menjawab semua pertanyaan siswa.
Guru yang cerdas memotivasi siswanya untuk giat belajar karena mereka juga ingin menjadi seperti gurunya. Selain itu, guru juga sering memberikan motivasi dalam bentuk cerita orang-orang sukses atau kiat-kiat meraih kesuksesan agar siswa termotivasi dan akhirnya giat belajar. Guru tidak segan-segan memberikan pujian ketika siswa berhasil menyelesaikan tugas dan memberikan sanksi pendidikan ketika siswa melakukan kesalahan.
Siswa juga merupakan makhluk sosial, mereka membutuhkan teman dalam menjalani kehidupannya, baik di lingkungan sekitar maupun di sekolah. Melihat temannya di sekolah, siswa lain akhirnya tertarik untuk rajin bersekolah di madrasah. Selain hal di atas, motivasi utama santri adalah menyadari bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap umat Islam.
Kesadaran siswa akan pentingnya ilmu untuk memahami agama Islam, ilmu itu perlu untuk beribadah, meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dan kesadaran bahwa mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Kepala Madrasah sebagai pihak yang berwenang hendaknya menyelenggarakan program atau kegiatan yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan mengadakan pertemuan dengan pendidik dan orang tua, sehingga turut serta mendorong semangat siswa dalam belajar. Pendidik hendaknya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar siswa tertarik untuk terus belajar dan sering memberikan motivasi di sela-sela pembelajaran dengan menceritakan manfaat belajar.
Siswa harus meningkatkan motivasi belajarnya agar apa yang diharapkan orang tua dan guru tercapai. Orang tua hendaknya memotivasi siswa untuk terus belajar di Madrasah dengan menjaga waktu belajarnya dan memberikan apresiasi ketika berprestasi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Motivasi belajar anak berkebutuhan khusus untuk meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Khusus BCD (Tunarungu dan Tunarungu, Tina Grahita, Anak Penyandang Disabilitas) Yayasan Pembinaan Anak Penyandang Disabilitas (YPAC) Kaliwates Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Agama Islam Siswa di SMP PGRI Bangsalsari Jember Tahun Pelajaran.