• Tidak ada hasil yang ditemukan

ICT - - Electronic theses of IAIN Ponorogo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ICT - - Electronic theses of IAIN Ponorogo"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan media telah dilakukan oleh guru Al-Islam di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo salah satunya menggunakan media ICT dalam pembelajaran sains bilingual dengan menggunakan LCD, proyektor, komputer, speaker aktif dan penggunaan Internet. Apakah penggunaan media ICT berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Al-Islam kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan penggunaan media TIK terhadap minat siswa mempelajari mata pelajaran Al-Islam kelas XI IPA di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo.

Landasan Teori

Minat Belajar Siswa

Guru harus benar-benar mengetahui minat siswanya, karena hal ini penting bagi guru dalam memilih materi pembelajaran, merencanakan pengalaman belajar, mengarahkan pada ilmu pengetahuan dan mendorong motivasi belajar siswa. Hamalik menyatakan bahwa penggunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar dapat menimbulkan keinginan dan minat baru, menimbulkan motivasi dan dorongan dalam kegiatan belajar, bahkan menimbulkan dampak psikologis bagi siswa. Sadiman dkk, Media Pendidikan: Pemahaman, Pengembangan dan Pemanfaatannya (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Media dapat menangani ruang kelas.

Media Pembelajaran Berbasis Information and Communication Technology (ICT)

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan gabungan dari dua konsep yaitu teknologi informasi dan komunikasi yang mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Teknologi informasi menekankan pada pelaksanaan dan pengolahan data seperti penangkapan, transmisi, penyimpanan, pengambilan dan manipulasi atau tampilan data dengan menggunakan perangkat teknologi elektronik, khususnya komputer. ICT juga merupakan penciptaan, pemeliharaan dan penggunaan sistem informasi, manajemen dengan menekankan penggunaan teknologi informasi elektronik sebagai.

Telaah Penelitian Terdahulu

Media braille dan kaset di Sekolah Dasar Khusus Tuna Netra (SLTPLB) Aisyiyah Ponorogo. Dengan kesimpulan sebagai berikut: a) Minat belajar siswa tentang buku Braille di SLTPLB Aisyiyah Ponorogo untuk Tuna Netra tahun 2004-2005 termasuk tinggi yaitu sebesar 77,8% yang berarti minat belajar siswa terhadap buku Braille sangat tinggi. Dengan kesimpulan sebagai berikut: a) Media kelas di SMP Negeri Jenangan digunakan untuk kegiatan matematika, sejarah, seni, geografi dan pendidikan agama Islam.

Media kelas jarang digunakan untuk proses pengajaran Pendidikan Agama Islam, namun kualitas penggunaannya termasuk dalam kategori tinggi. Media yang digunakan untuk proses pengajaran Pendidikan Agama Islam antara lain: televisi, komputer, film, overhead proyektor (OHP), fotografi, VCD dan tape recorder. Perbedaan ketiga skripsi dengan skripsi ini adalah ketiga skripsi membahas mengenai penggunaan media TIK dalam pembelajaran PAI, perbedaan minat belajar menggunakan media buku dan media kaset serta dampak penggunaan media kelas terhadap minat belajar siswa. Sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti terkait dengan dampak penggunaan media TIK terhadap minat belajar siswa.

Kerangka Berfikir

Hipotesis Penelitian

Rancangan Penelitian

Desain penelitian ini terdiri dari 2 variabel, dimana variabel tersebut merupakan objek penelitian atau yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian. 47 Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan berubahnya atau munculnya variabel terikat. , variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau diakibatkan oleh adanya variabel bebas tersebut.48. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat atau variabel terikat adalah minat belajar siswa (variabel Y), sedangkan variabel bebas atau variabel bebasnya adalah pembelajaran dengan media ICT (variabel X). Penulis akan melakukan penelitian dengan cara mengecek dan mengobservasi kelas uji coba 1 yang pembelajarannya menggunakan media ICT dan kelas uji coba 2 yang tidak menggunakan media ICT.49 Detail mengenai desain penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Sampel

Sampel Margono adalah sebagian dari populasi sebagai sampel yang diambil dengan metode tertentu.52. Seperti yang dikatakan Suharsimi Arikunto, pembedaannya berdasarkan jumlah subjek penelitian, yaitu jika subjek kurang dari 100 sebaiknya diambil semua, sehingga penelitiannya berbasis populasi.53.

Instrumen Pengumpulan Data

Sebelum soal tes dibagikan kepada responden, penulis akan melakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner terlebih dahulu.56. Suatu tes dikatakan valid jika tes tersebut dapat mengukur secara akurat apa yang ingin diukur.57 Instrumen dalam penelitian harus diuji validitas dan. Hasil perhitungan uji validitas terlampir.61 Rekapitulasi uji validitas item instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel 3.3.

Dari tabel diatas diketahui terdapat 17 soal yang dikatakan valid dan 8 soal yang dikatakan tidak valid sehingga harus dibuang. Instrumen yang andal adalah instrumen yang bila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.62. Teknik yang digunakan untuk menganalisis reliabilitas instrumen ini adalah teknik Split Halt yang dianalisis menggunakan rumus Spearman Brown di bawah ini.63. ri = reliabilitas internal seluruh rumus instrumen. rb = korelasi product moment antara belahan bumi pertama dan kedua.

Mencari koefisien korelasi menggunakan rumus Product Moment antara bagian pertama (item pertanyaan ganjil) dan bagian kedua (item pertanyaan genap). Hasil perhitungan reliabilitas diatas menunjukkan bahwa nilai reliabilitas instrumen pada variabel minat belajar kelas Selain itu, soal instrumen yang valid dan reliabel akan dibagikan kepada responden untuk melakukan pengumpulan data dan analisis data.

Teknik Pengumpulan Data

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan responden serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab.66 Kuesioner, seperti wawancara, dirancang untuk memperoleh informasi tentang orang lain. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data adalah kegiatan mengumpulkan data dari seluruh responden atau sumber data lain, yang digunakan untuk menjawab suatu rumusan masalah atau melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan.67.

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah mengumpulkan data dari seluruh responden atau sumber data lain yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah atau melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan.67. antara dua mean sampel yang diambil secara acak dari populasi yang berbeda, tidak terdapat perbedaan yang signifikan.68. Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data pada sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal atau tidak. Ho : data berdistribusi normal Ha : data tidak berdistribusi normal 2) Membuat tabel distribusi frekuensi 3) Menghitung mean dan standar deviasi.

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Rumus yang digunakan dalam uji Homogenitas ini adalah uji F. Langkah-langkah dalam uji F adalah sebagai berikut: 70.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Sejarah Berdirinya SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo
  • Letak Geografis SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo
  • Visi dan Misi SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo a. Visi
  • Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo
  • Keadaan Guru, Karyawan dan Murid SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo
  • Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo

Status kelembagaan sekolah swasta sangatlah penting, pada tahun 1994 SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo diakreditasi ulang oleh Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sehingga menghasilkan SAMA. Pembangunan laboratorium lokal dua lantai dan pembelian tanah di kawasan Desa Kertosari, Kecamatan Babadan seluas 6000 m2 menjadi wujud keseriusan warga SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo dalam menunaikan amanah. dari perkumpulan muhammadiyah. Selanjutnya pemilihan dan penggantian direktur dilakukan oleh Persatuan Muhammadiyah. Tepatnya pada tanggal 11 Januari 1997, jabatan Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo dimutasi dari Bapak Soemarsono, BA. kepada Ibu Soedjarwati, BA.

Selanjutnya SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo mengalami pergantian kepala sekolah, tepatnya melalui keputusan Dewan Pendidikan dan Pendidikan Dasar PDM Ponorogo nomor 005/SK/III.A/2.b/1998 tentang Pengangkatan Para Pengurus Umum (PLH) SMU Muhammadiyah 1 Ponorogo di Mr. Nama Solekan, B.A. Keputusan PLT yang kedua dikeluarkan oleh Dewan Pendidikan Dasar PDM Ponorogo nomor 010/SK/III.A/2.b/2000 tentang pengangkatan Penjabat Kepala Sekolah sebagai Kepala Sekolah sampai dengan tanggal 31 Juli 2001 Bpk. Solekan, BA. selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo. Guna menjamin keberlangsungan lembaga, SMA Muhammadiyah menjalani akreditasi pada tahun 2000 dengan hasil status SAMA melalui surat keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, tepatnya pada tanggal 15 Mei 2000.

Untuk proses pembentukan kader dan menyelaraskan dengan standar pendidikan Muhammadiyah, SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo telah mengadakan pemilihan kepala sekolah. Suyono terpilih kembali memimpin SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo untuk masa jabatan kedua, yakni melalui surat keputusan nomor 046/KEP/II.4/D/2005. Selain itu untuk menata kepengurusan SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo diadakan pemilihan kepala sekolah dan bapak. Mulyani, S.Pd.M.Hum terpilih memimpin SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo pada periode 2009-2013 melalui Keputusan Dewan Pendidikan Nasional PWM Jawa Timur nomor 110/KEP/II.0/D/2009.

SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo terletak di Jalan Batoro Katong 6 B, Desa Nologaten, Kecamatan Kota, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Diskripsi Data

Jumlah siswa yang digunakan dalam penelitian diambil dari dua kelas yang berjumlah 30 siswa untuk mengisi angket minat belajar setelah diajar menggunakan media ICT, dan satu kelas yang terdiri dari 32 siswa untuk mengisi angket minat belajar setelah diajar menggunakan media ICT. sedang belajar. tanpa menggunakan media TIK dengan pertanyaan yang sama. Data minat belajar siswa menggunakan media TIK pada mata pelajaran Al-Islam kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo dapat dilihat pada tabel 4.2. Data minat belajar siswa menggunakan media TIK pada kelas XI SMA Al-Islam SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016 dapat dilihat pada tabel 4.3.

Analisis Data

Analisis Komparatif Minat Belajar Siswa antara yang Menggunakan Media ICT dengan yang Tidak Menggunakan Media ICT

Sebelum menggunakan analisis dengan menggunakan rumus pooled variance t-test, terlebih dahulu kita menghitung uji normalitas dan uji homogenitas data. satu. Jika pada taraf signifikansi 5% 0 > maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika pada taraf signifikansi 1% 0 > maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi pada taraf signifikansi 5% atau 1%, 0 lebih kecil dari , maka Ha ditolak atau Ho diterima.

Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan minat belajar siswa antara pembelajaran yang menggunakan media ICT dengan pembelajaran yang tidak menggunakan media ICT.Menurut Sugion, jika terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol maka dilakukan perlakuan 76 Dari hasil perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media ICT tidak berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa.

Pembahasan dan Interpretasi

ICT dengan siswa yang tidak menggunakan media ICT di kelas Al-Islam Disebabkan oleh faktor lain, misalnya pada saat pembelajaran sedang berlangsung, ada beberapa siswa yang tidak berada di kelas dan siswa kurang memperhatikan guru. Sebagaimana disebutkan dalam kajian teori (dalam buku Daryanto yang berjudul Media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran), bahwa salah satu kendala media dalam proses pembelajaran adalah kurangnya perhatian, seperti gangguan fisik dan lamunan siswa.77 Sehingga pembelajaran dengan pemanfaatan media ICT tidak mempengaruhi minat belajar siswa.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Referensi

Dokumen terkait