IDENTIFIKASI PEMALSUAN SIMPLISIA DAN PRODUK JAMU
apt. Anif Nur Artanti, M.Sc
SIMPLISIA
Simplisia : bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang dikeringkan.
Simplisia nabati : simplisia yang berupa tumbuhan utuh, bagian tumbuhan atau eksudat tumbuhan.
Hal yang mempengaruhi mutu simplisia : variabel bibit, tempat tumbuh,
iklim, kondisi (umum dan cara) panen, proses pasca panen dan preparasi
akhir. Bagian yang dibuat simplisia bisa seluruh tanaman atau hanya
sebagian. Yang dimaksudkan sebagaian bisa berupa batang, kulit batang,
akar, daun, umbi, bunga, buah atau biji tanaman. Bagian tanaman yang
dibuat simplisia secara utuh misalnya kayu angin dan rumput laut.
DATA BPOM 2020
PEMBUATAN SIMPLISIA
Bahan Baku : Tanaman Liar dan Budidaya Dasar pembuatan :
Pengeringan → dilakukan dengan cepat pada suhu yang tak terlalu tinggi, dan perlu dilakukan perajangan
Fermentasi
Proses Khusus → penyulingan, pengentalan eksudat nabati, pengeringan sari air (memenuhi persyaratan)
Memerlukan Air → pati, talk dsb.
Akar alang-alang
(Imperata cylindrica)
Kayu Secang
(Caesalpia sappan L.)
BUAH MAHKOTA DEWA ( PHALERIA MACROCARPA )
Daun Sambung Nyawa (Gynura procumbers)
CONTOH
SIMPLISIA
Pengumpulan Bahan Baku
Kadar tanaman dipengaruhi oleh : bagian tanaman yang digunakan, umur tanaman, waktu panen, lingkungan tumbuh.
Kulit batang → dikelupas, jika mengandung senyawa fenol dan minyak atsiri gunakan alat bukan logam
Batang → dari cabang dipotong pada ukuran ttt
Kayu → batang atau cabang, dipotong kecil, diserut setelah dikelupas kulitnya Daun → dipetik dengan tangan satu persatu
Bunga → kuncup, bunga, mahkota dipetik Pucuk → dipetik dengan tangan
Akar → dipotong dengan ukuran ttt
Rimpang → dicabut, dibersihkan dari akat, potong melintang dengan ketebalan tertentu Buah → masak, hampir masak
Biji → kulit buah dikupas dengan tangan, pisau, digilas, lalu dicuci Kulit Buah → dikumpulkan dan dicuci
Bulbus → bulbus dipisah dari daun dan akaar dengan cara dipotong kemudian dicuci
TIGA KONSEP UNTUK MENYUSUN STANDAR MUTU SIMPLISIA :
SIMPLISIA SEHARUSNYA MEMILIKI PARAMETER MUTU SUATU BAHAN (MATE RIAL), YAITU KEBENARAN JENIS (IDENTIFIKASI), KEMURNIAN (BEBAS KONTAMINASI), S TABIL (WADAH, PENYIMPANAN DAN TRANSPORTASI).
SIMPLISIA MEMILIKI TIGA PARADIGMA SEPERTI PRODUK FARMASI LAINNYA , YAITU QUALITY-SAFETY-EFFICACY (MUTU-AMAN-MANFAAT)
SIMPLISIA SEBAGAI BAHAN DENGAN KANDUNGAN KIMIA YANG BERTANGGUNG JAWAB
TERHADAP RESPONS BIOLOGIS UNTUK MEMPUNYAI SPESIFIKASI KIMIA, YAI TU INFORMASI
KOMPOSISI (JELAS DAN KADAR) SENYAWA KANDUNGAN.
SIMPLISIA DIANGGAP BERMUTU RENDAH
Jika tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, terutama kadarnya. Mutu yang rendah disebabkan oleh tanaman asal, cara panen dan pengeringan yang salah, disimpan terlalu lama, pengaruh kelembapan, panas atau penyulingan.
Simplisia dianggap bermutu rusak
Jika oleh sebab tertentu, tidak memenuhi syarat, misal menjadi basah oleh air, tercampur minyak pelumas saat diangkut dengan kapal dsb.
Simplisia dianggap bermutu tercampur
Jika secara tak sengaja tercampur bahan lain, misal kuncup cengkeh dengan tangkai cengkeh
Simplisia dianggap dipalsukan
Jika secara tak sengaja diganti, diolah atau ditambah bahan lain yang tidak semestinya,
misal minyak zaitun yang diganti minyak biji kapas tetapi dijual dengan nama minyak
zaitun
CARA IDENTIFIKASI PEMALSUAN JAMU
1. Kromatografi Lapis Tipis
2. Spektrofotometer UV
3. HPLC
Uji Tumbuhan Obat
Uji Organoleptik, Uji Makroskopik, Uji Mikroskopik, Uji Histokimia
Pengobatan
➢Dari bahan obat langsung dari alam tanpa proses pengolahan
➢Pengolahan dengan dihaluskan
➢Penelitian → zat yang berkhasiat
Dari sumber bahan alam → penelitian → bisa
dibuat di laboratorium dengan membuat
bahan sintetisnya yang mempunyai khasiat
sama dengan bahan aslinya
Meningkatnya penggunaan obat bahan alam juga didukung dengan meningkatnya penelitian tentang berbagai aspek obat bahan alam, mulai dari aspek budidaya untuk memperoleh tumbuhan obat yang berkualitas, aspek standarisasi obat bahan alam
sampai pada proses pengujian praklinik menggunakan berbagai hewan percobaan, bahkan telah sampai pada tahapan uji klinik.
Obat dari bahan Alam
Jamu Obat Herbal terstandar
Fitofarmaka
PENGGOLONGAN OBAT TRADISIONAL
Jamu (Empirical based herbal medicine)
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional.
Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris.
PENGGOLONGAN OBAT TRADISIONAL
Obat Herbal Terstandar (Scientific based herbal medicine)
- obat tradisional yang disajikan dari ekstrak bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral.
- tehnologi maju
- pembuktian ilmiah penelitian pre- klinik seperti standart kandungan bahan berkhasiat, standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standart pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis.
:
PENGGOLONGAN OBAT TRADISIONAL
Fitofarmaka (Clinical based herbal medicine)
bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia.
: