• Tidak ada hasil yang ditemukan

identifikasi pencemaran logam berat di sekitar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "identifikasi pencemaran logam berat di sekitar"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

Makalah oleh : NURHIDAYATI, NIM berjudul “Identifikasi Pencemaran Logam Berat di Sekitar Pelabuhan Lembar Melalui Analisis Parameter Fisika dan Kimia” telah memenuhi persyaratan dan telah disetujui untuk dilakukan pengujian. Judul: Identifikasi cemaran logam berat di sekitar daun pintu menggunakan analisis parameter fisika dan kimia.

Tabel  4.1 Hasil Pengukuran Parameter Fisika  68
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Parameter Fisika 68

Rumusan Masalah

Berbagai metode analisis dapat digunakan untuk menentukan kadar logam berat dalam sedimen, namun metode yang paling umum digunakan adalah metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Dari beberapa penelitian terdahulu yang meneliti pencemaran air dan kualitas air, peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian di sekitar Pelabuhan Lembar untuk mengidentifikasi kandungan logam berat pada air di sekitar Pelabuhan Lembar dengan menggunakan analisis parameter fisika dan kimia.

Manfaat Penelitian

Sebagai sumber informasi bagi masyarakat luas mengenai kondisi/kualitas perairan di sekitar Pelabuhan Lembar dan upaya pengendalian yang dilakukan untuk meminimalisir pencemaran. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pengambilan kebijakan oleh instansi terkait terkait upaya yang dilakukan untuk mencegah pencemaran khususnya di perairan sekitar Pelabuhan Lembar.

Definisi Operasional 1. Identifikasi

Pelabuhan Lembar merupakan pelabuhan yang fungsi utamanya untuk bongkar muat kapal layar, akses penyeberangan laut dari dan ke Pulau Lombok. Pelabuhan Lembar juga sering disinggahi kapal-kapal asing yang membawa banyak wisatawan mancanegara.

Pencemaran Air

Logam berat yang masuk ke lingkungan perairan mengalami presipitasi, pengenceran, dan dispersi, kemudian diserap oleh organisme yang hidup di perairan tersebut. Logam berat yang masuk ke lingkungan perairan akan mengalami pengendapan dan kemudian diserap oleh organisme yang hidup di perairan tersebut.

Parameter Fisika Pencemaran Air

  • TDS ( Total Dissolve Solid )
  • Konduktivitas
  • Suhu
  • pH ( Potensial of Hidrogen )

Padatan terlarut dalam air biasanya terdiri dari senyawa organik dan senyawa anorganik yang larut dalam air, mineral dan garamnya. Semakin besar jumlah padatan terlarut dalam larutan, maka kemungkinan besar jumlah ion dalam larutan juga akan semakin besar, sehingga nilai konduktivitas listriknya juga akan semakin besar. Jadi disini terlihat adanya hubungan antara jumlah padatan terlarut yang dinyatakan dengan TDS dan nilai konduktivitas listrik.

Penyebab kenaikan nilai TDS adalah padatan terlarut dalam larutan, sedangkan nilai konduktivitas listrik dalam air dipengaruhi oleh jumlah ion dalam air. Baku mutu air yang ditetapkan adalah 28–30°C.41 Temperatur yang tinggi menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut (DO) dalam air. Suhu sangat berpengaruh terhadap kelarutan oksigen, semakin tinggi suhu air maka semakin rendah kandungan oksigen di dalam air.

Parameter Kimia Pencemaran Air

  • Cu ( Tembaga )
  • Pb ( Timbal )
  • Fe ( Besi )
  • Cd ( Kadmium )

Beberapa jenis logam berat yang sering menimbulkan pencemaran adalah merkuri (Hg), kromium (Cr), kadmium (Cd), timbal (Pb) dan arsenik (As). 50Setiawan dan Subiandono, “Konsentrasi logam berat dalam air dan sedimen di perairan pesisir Provinsi Sulawesi Selatan.”. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, baku mutu logam berat Cu (tembaga) adalah 0,02 mg/L.

56 Setiawan dan Subiandono, “Konsentrasi logam berat dalam air dan sedimen di perairan pesisir Provinsi Sulawesi Selatan.”. 59Setiawan dan Subiandono, “Konsentrasi logam berat dalam air dan sedimen di perairan pesisir Provinsi Sulawesi Selatan.”. 72Setiawan dan Subiandono, “Konsentrasi logam berat dalam air dan sedimen di perairan pesisir Provinsi Sulawesi Selatan.”.

Pengukuran Parameter Fisika 1. TDS Meter

Conduktivity Meter

Conductivity meter adalah alat untuk mengukur nilai konduktivitas listrik (electrical conductivity) suatu larutan atau cairan. Prinsip kerja utama pH meter terletak pada probe sensor berupa elektroda kaca yang mengukur jumlah ion H3O+ dalam larutan. Alat ukur ini menggunakan probe yang terbuat dari silinder kaca non-konduktif yang berfungsi sebagai sensor.

Dengan menggunakan senyawa HCl yang menyerap kawat elektroda, alat ini mampu mengukur tingkat keasaman yang dikandung oleh air. . Berdasarkan beberapa permasalahan yang ditemukan dalam proses penggunaan alat ukur pH antara lain proses kalibrasi, umur alat ukur, tingkat ketelitian hasil pengukuran, dll. 76Banu Sudewa dan Febrian Hadiatna, "Evaluasi Sensor Fit0348 Sebagai Alat Ukur Potensial Larutan Hidrogen ( Ph ) Evaluasi Sensor Fit0348 Sebagai Alat Ukur Potensial Larutan Hidrogen ( Ph )," Jurnal Telekomunikasi Elect.ro Diterapkan.

Gambar 2.3 pH Meter
Gambar 2.3 pH Meter

Termometer

Galileo Galilei menemukan termometer dengan menggunakan prinsip pemuaian dan kontraksi cairan dalam termometer untuk memindahkan air dalam tabung sempit. Jika suhu zat yang akan diukur meningkat, cairan dalam tabung termometer akan memuai sehingga bergerak ke atas. Sebaliknya, jika suhu zat yang diukur menurun, cairan dalam termometer akan berkontraksi dan bergerak ke bawah.

AAS ( Atomic Absorption Spectrophotometer )

Spektrometri adalah metode analisis kuantitatif yang pengukurannya didasarkan pada jumlah radiasi yang dihasilkan atau diserap oleh spesies atom atau molekul analit. Salah satu bagian dari spektrometri AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) adalah metode analisis unsur kuantitatif yang pengukurannya didasarkan pada penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas. Metode AAS merupakan metode analitik yang didasarkan pada penyerapan energi radiasi oleh atom-atom dalam keadaan dasar.

Dengan mengukur intensitas radiasi yang diteruskan (transmisi) atau intensitas radiasi yang diserap (absorpsi), konsentrasi unsur dalam sampel dapat ditentukan. Metode AAS adalah metode yang didasarkan pada pengukuran serapan dan emisi atom/elemen. Atom yang tercipta dari proses pembakaran molekul dalam larutan sampel, ketika diberi sumber energi, akan mengalami eksitasi ketika kembali ke bawah dengan memancarkan cahaya.

Kerangka Konsep Pemikiran

Adanya logam berat dalam air dengan konsentrasi melebihi batas yang ditetapkan pemerintah dapat menimbulkan pencemaran dan sangat merugikan masyarakat. Di sekitar pelabuhan Lembar juga banyak masyarakat yang tidak mengetahui berapa kandungan logam berat di perairan akibat banyaknya kapal yang lalu lalang. Untuk mengetahui berapa banyak logam berat dalam air, banyak peneliti telah melakukan penelitian, yang meliputi menganalisis parameter fisik dan kimia dalam air.

Sedangkan parameter kimia diukur dengan mengukur kandungan logam berat dalam air dengan alat AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) kemudian data yang diperoleh dianalisis dan dibandingkan dengan baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Untuk menurunkan kandungan logam berat dengan efisiensi tinggi dan membutuhkan biaya yang murah serta tingkat keberhasilan yang tinggi, maka peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian dengan judul “Identifikasi cemaran logam berat di sekitar pelabuhan daun dengan menggunakan analisis parameter fisika-kimia”. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen murni.

Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui apakah air di Pelabuhan Lembar termasuk dalam kriteria air tercemar atau masih layak pakai (mutu). Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, atau sebagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah air laut di pelabuhan Lembar yang diambil dari empat titik yang berbeda, dimana jarak antar titik pengambilan sampel adalah 50 meter (50 meter, 100 meter, 150 meter dan 200 meter).

Waktu Dan Tempat Penelitian

Variabel Penelitian

Walaupun variabel kontrol dalam penelitian ini adalah metode pengambilan sampel, namun harus sama di setiap titik.

Desain Penelitian

Instrumen Penelitian 1. Alat

Prosedur Pengukuran Parameter Fisika

Prosedur Pengukuran Parameter Kimia

Teknik Analisis Data

Tabel Hasil Pengukuran

Grafik

Di bawah ini adalah grafik hasil pengukuran konsentrasi logam besi (Fe) pada air laut di teluk Lembar. Di bawah ini adalah grafik hasil pengukuran konsentrasi logam tembaga (Cu) dalam air laut di Pelabuhan Lembar. Di bawah ini adalah grafik hasil pengukuran konsentrasi logam timbal (Pb) pada air laut di Pelabuhan Lembar.

Berikut grafik hasil pengukuran konsentrasi logam kadmium (Cd) pada air laut di pelabuhan Lembar.

Gambar 4.3 Grafik Pengukuran pH
Gambar 4.3 Grafik Pengukuran pH

Pembahasan

Parameter Fisika Pencemaran Air

Sedangkan nilai temperatur tinggi didapatkan pada titik sampling yang berada di selatan dermaga. Pada titik sampling pertama yang berjarak 50 meter dari bibir pantai, nilai EC sebesar 127,50 �S/cm. Selanjutnya pada titik kedua yang berjarak 100 meter dari garis pantai diperoleh nilai EC sebesar 137,10 �S/cm.

Pada titik pengambilan sampel 1 dan 2 yang berjarak 100 meter dan 150 meter diperoleh nilai konduktivitas. Setelah pengambilan sampel air laut di Pelabuhan Lembar kemudian dilakukan pengukuran sampel di Laboratorium BPTP Narmada, diambil nilai pH pada titik pertama yaitu 50 meter dari bibir pantai, didapatkan nilai pH sebesar 7,95. Pada titik pertama yang berjarak 50 meter dari garis pantai, nilai TDS sebesar 26,2 ppm.

Parameter Kimia Pencemaran Air

Kandungan logam Cu yang paling banyak ditemukan pada titik pengambilan sampel berjarak 200 meter. Pengukuran yang dilakukan selama pengukuran ini dilakukan sebanyak empat kali yaitu pengukuran sampel yang diambil pada jarak 50 meter, 100 meter, 150 meter dan 200 meter. Hasil pengukuran kadar logam Pb di keempat titik tersebut menunjukkan bahwa seluruh hasil pengukuran masih berada di bawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah.

Pada sampel pertama yang diambil pada jarak 50 meter dari bibir pantai diperoleh nilai konsentrasi logam Cd sebesar 0,0105 ppm. Nilai tertinggi diperoleh dari pengukuran sampel yang diambil pada jarak 150 meter dengan nilai konsentrasi logam Cd sebesar 0,0107 ppm dan nilai terendah diperoleh pada. Sedangkan hasil pengukuran sampel pada jarak 200 meter konsentrasi logam Cd yang terkandung di dalamnya masih di bawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah.

PENUTUP

Saran

Konsentrasi Logam Berat Kadmium (Cd) i Perairan Sungai Citarum Hulu Ruas Dayeuhkolot-Nanjung i. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, jilid 3, nr. Analisis Zink (Zn) dan Jern (Fe) Metalbrøndvand di Desa Pantoloan Kecamatan Palu Utara Jurnal Akademik Kimia, jilid 2, nr. Daerah." Jurnal Akademisi Kimia, jilid 4, nr.

Analisis Tembaga (Cu) dan Timbal (Pb) pada Air Laut dan Sedimen di Perairan Pantai Loli Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala.” Jurnal Akademik Kimia, Vol 6, No Distribusi Logam Berat Pb dan Cu pada Perairan Laut, sedimen dan rumput laut di Perairan Pantai Pandawa. Jurnal Kimia, Vol 10, No. Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dan Tembaga (Cu) Pada Akar dan Buah Mangrove Avicennia Marina Perairan Tanjung Emas Semarang." Jurnal Kelautan Tropis, Vol 18, No.

FOTO ALAT DAN BAHAN
FOTO ALAT DAN BAHAN

Gambar

Tabel  4.1 Hasil Pengukuran Parameter Fisika  68
Lampiran 1  Foto Alat dan Bahan    121
Gambar 2.1 TDS Meter
Gambar 2.2 Conduktivity Meter
+7

Referensi

Dokumen terkait

Governments and supporters of healthcare reform have long advocated the use of health information technology (HIT) extensively to improve patient safety, increase