• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Tumbuhan Obat Pasca Melahirkan Pada Masyarakat Lhong Aceh Besar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Identifikasi Tumbuhan Obat Pasca Melahirkan Pada Masyarakat Lhong Aceh Besar"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 Identifikasi Tumbuhan Obat Pasca Melahirkan Pada Masyarakat Lhong Aceh Besar

Saudah1, Irhamni2, Diana3

1Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh

2Fakultas Teknik, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh

3 Laboratorium FMIPA, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh Email; saudah@serambimekkah.ac.id

Abstrak

Tumbuhan telah menjadi bagian dari pengobatan tradisional pada masyarakat di provinsi aceh.

Penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisonal menjadi alternative dalam menjaga kesehatan dan perawatan, khususnya pasca melahirkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat dalam perawatan pasca melahirkan di Desa Blang Mee, Lhong Aceh Besar. Jenis penelitian kualitatif dengan metode in-depth interview.

Informan dipilih dengan metode snow ball dan purposive sampling. Informan dalam penelitian ini adalah ibu dalam masa nifas, ibu yang pernah melahirkan dan pengobat tradisioal atau mak blien yang berpengalaman dalam meracik dan meramu tumbuhan obat tradisional yang dikonsumsi oleh ibu pasca melahirkan. Analisis data dilakukan analisis deskriptif. Hasil menunjukkan terdapat 20 spesies tanaman yang digunakan dalam ramuan obat tradsional pasca melahirkan. Tanaman dari family Zingiberaceae paling banyak digunakan sebagai ramuan obat.

Penggunaan ramuan obat pasca melahirkan dipercaya dapat melancarkan darah nifas, mengencangkan otot perut, menyembuhkan luka pada rahim dan organ vital, serta dapat dijadikan sebagai alat kontrasepsi.

Kata kunci : Pengobatan Tradisional, Pasca Melahirkan, Ramuan Obat, Etnobotani

PENDAHULUAN

Tumbuhan obat memiliki peran penting selama masa kehamilan, persalinan dan pasca persalinan di berbagai wilayah di provinsi Aceh (Zumaidar et al., 2019a). Tumbuhan memainkan peranan penting dalam pengobatan tradisional. Penggunaan tumbuhan obat tergantung pada kandungan metabolit sekunder yang dihasilkan dari jalur biosintesis tumbuhan (Shrestha et al., 2015). Pengetahuan tentang tanaman obat merupakan warisan leluhur yang dipraktekkan dan dipertahankan dalam suatu komonitas yang menjadi bagian dari identitas suatu budaya (Sulatri et al., 2019) (Abbott, 2014). Pengetahuan tradisioanl tentang tanaman obat memberikan informasi dalam memilih dan memperoleh bahan baku obat (Abbott, 2014).

Penggunaan tumbuhan obat menjadi budaya dari berbagai suku bangsa sehingga adanya perbedaan dalam pemanfaata tumbuhan sebagai obat (Kinho & Agency, 2014).

Salah satu masyarakat yang masih menggunkaan tumbuhan dalam perawatan pasca melahirkan adalah masyarakat suku Aceh (Zumaidar et al., 2019b). Aceh Besar merupakan salah satu wilayah dari Povinsi Aceh yang didomisili oleh masyarakat dari kalingan suku Aceh.

Masyakakat di wilayah ini masih menjaga erat budaya dalam perawatan pasca melahirkan.

Sejauh ini informasi tentang jenis tumbuhan obat yang digunakan dalam ramuan pasca melahirkan belum tervalidasi secara ilmiah. Oleh karena itu, maka di lakukan penelitian tentang pemanfaatan tumbuhan obat tradsional pasca melahirkan pada masyarakat lokal di Kabupatan Aceh Besar.

(2)

2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat dalam perawatan pasca melahirkan di Desa Blang Mee, Lhong Aceh Besar.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu dengan metode in-depth interview.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Blang Mee, Kecamatan Lhong, Kabuapaten Aceh Besar.

Penelitian telah dilakukan pada bulan Februari 2023.

Tehnik Pengumpulan Data

Pemilihan responden dilakukan secara purposive sampling dan snow ball (Nahdi et al., 2016). Informan terdiri dari ibu nifas, ibu yang pernah melahirkan dan mak blien. Wawancara dilakukan secara semi structural berpedoman pada sejumlah pertanyaan.

Tehnik Analisis Data

Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis tumbuhan yang digunakan dalam ramuan obat pasca melahirkan di masyarakat Aceh besar sebanyak 20 spesies dari 12 family. Jenis tumbuhan dari family Zingibercaea lebih banyak digunakan dalam ramuan obat, diikuti dengan family Apicaceae, dan Areceae (Tabel 1). Penggunaan tumbuhan sebagai ramuan obat dalam pengobatan pasca melahirkan terkait dengan kepercayaan akan khasiatnya (Saudah et al., 2019). Penggunaan ramuan obat oleh Masyarakat Aceh Besar hingga saat ini masih dilakukan, hal ini dikarenakan tingkat kepercayaan akan khasiat obat yang dapat menjaga dan membantu proses pemulihan pasca melahirkan serta mengembalikan vitalitas tubuh akibat pasca melahirkan. Zumaidar et al., (2019b), menjelaskan, penggunaan obat tradisional di kawasan masyarakat Pidie masih dilakukan dalam pengobatan pasca melahirkan, baik pengobatan dalam maupun pengobatan luar. Jamal et al., (2011), juga menungkapkan bahwa, penggunaan ramuan obat dalam pengobatan pasca melahirkan dipercaya dapat mempercepat penyembuhan luka pada rahim.

Pemberian rumuan obat yang digunakan dalam pengobatan pasca melahirkan dilakukan selama 44 hari dengan beberapa fase. Fase pertama dihitung dari hari pertama hingga hahri ke tiga;

fase ke dua dihitung dari hari ke empat hingga hari ke tujuh dan fase selanjutnya di mulai dari hari ke delapan hingga hari ke 44. Fuadi, (2017), menyakatakan bahwa dalam pengobatan pasca melahirkan pada masyarakat Kluet Utara dibagi kedalam dua kelompok, yaitu obat luar dan obat dalam yang diberikan dalam fase yang berbeda-beda.

Berbagai jenis tumbuhan yang diggunkaan pasca mehairkan memiliki kandungan metabolit yang berpotensi sebagai obat. Beberapa jenis tumbuhan dari family apiaceae dilaporkan memili kandungan metbolit sekunder yang berpotensi sebagai antioksidan dan antikanker yang dapat di jadikan sebagai nutraceuticals (Bettaieb Rebey et al., 2019). Family zingiberaacea yang dikenal sebagai rempah bumbu masak dan telah dipercaya sebagai obat memiliki senyawa metabolit sekunder seperti minyak atsiri, flavonoid, terpen, curcumin, etlingerin yang memiliki efek farmakologi sebagai antikanker, antioksidan, antivrus,

(3)

3 antiimunomodulator, antibakteri dan antipenuaan (Etlingera et al., 2017; Novinovrita M &

Irawan, 2020; Saudah et al., 2021, 2018).

Tabel 1. Jenis tumbuhan yang digunakan dalam ramuan obat pasca melahirkan di Aceh Besar

Family Spesies Bagian yang digunakan

Alliaceae Allium cepa Umbi

Amaranthaceae Aerva lanata Daun

Apiaceae Coriandrum sativum Biji

Pimpela anisum Biji

Nigella sativa Biji

Arecaceae Areca catechu L. Biji

Nelumbo nusifera Buah

Arenga pinnata Biji

Asteraceae Blumea balsimifera Daun

Caricaceae Carica Papaya Daun

Fagaceae Quercus infectoria Biji

Piperaceae Piper retrofactum Buah

Rutaceae Citrus aurantifolia Buah

Citrus Aurantium Buah

Salicaceae Salix babylonica Daun

Zingiberaceae Curcuma longa Rimpang

Zingiber officinale Roscoe Rimpang Zingiber cassumunar Roxb Rimpang

Kaempferia galanga Rimpang

Etlingera elatior (Jack) RSm Daun dan buah

Verbenaceae Callicarpa longifolia Daun

Penggunaan ramuan obat oleh masyarakat di Lhong Aceh besar bervariasi, baik ramuan tunggal maupun ramuan yang diracik dengan campuran. Penggunaan ramuan ini dipercaya dapat menjaga kesehatan salama pasca melahirkan. Ramuan dengan campuran perasan Carica papaya (daun kates) dan garam dilakukan untuk mencegah tekanan darah rendah pada ibu pasca melahirkan. Begitu juga dengan penggunaan ramuan obat dari campuran Curcuma longa, Pimpela anisum, dan Citrus aurantifolia dugunakan untuk mencegah infeksi akibat dari luka pasca melahirkan. Kandungan metabolit sekunder dari Carica papaya mengandung flavonoid dan fenil dilaporkan memiliki khasiat sebagai antioksidan dan antikanker (Gogna et al., 2015).

Oleh karena itu, penggunaan tumbuhan obat dalam pengobatan pasca melahirkan pada masyarakat Aceh Besar berpotensi untuk dapat diuji lebih lanjut secara klinis untuk menunjang sebagai bahan baku obat dalam pengambangan obat berbasis fitofarmaka. Jenis tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam menemuakan senyawa obat baru yang berpotensi sebagai kandidat obat degenerative.

Kesimpulan

Pengobtan pasca melahirkan menjadi salah satu budaya dan bentuk percayaan masyarakat Aceh Besar. Pengobatan dilakukan dengan ramuan yang diracik dari jenis tumbuhan yang digunakan dalam 3 fase. Penggunaan ramuan paling lama dilakukan selama 44 hari. Pengunuan tumbuhan sebagai ramuan obat dipercaya dapat mengembalikan vitalitas

(4)

4 tubuh, mempercepat pemulihan luka, melancarkan darah nifas dan mencagah tekanan darah rendah. Penggunaan tumbuhan obat memiliki potensi sebagai bahan baku obat dalam pengembangan fitofarmaka.

DAFTAR PUSTAKA

Abbott, R. (2014). Documenting Traditional Medical Knowledge. World Intellectual Property

Organization, March, 48.

http://www.wipo.int/export/sites/www/tk/en/resources/pdf/medical_tk.pdf

Bettaieb Rebey, I., Aidi Wannes, W., Kaab, S. Ben, Bourgou, S., Tounsi, M. S., Ksouri, R., &

Fauconnier, M. L. (2019). Bioactive compounds and antioxidant activity of Pimpinella anisum L. accessions at different ripening stages. Scientia Horticulturae, 246, 453–461.

https://doi.org/10.1016/j.scienta.2018.11.016

Etlingera, K., Terhadap, R. M. S., Malaka, M. H., Fristiohady, A., & Yusuf, M. I. (2017).

Potensi Imunomodulator Ekstrak Etanol Buah Kecombrang(Etlingera Elatior (Jack) R.M.Smith) Terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag Mencit Jantan Galur Balb/C.

Pharmacon, 6(3), 350–355. https://doi.org/10.35799/pha.6.2017.17211

Fuadi, T. M. (2017). Etnobotani Dan Identifikasi Tumbuhan Obat Bagi Ibu Pasca Melahirkan Di Desa Krueng Kluet Kecamatan Kluet Utara Aceh Selatan. Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017, 280–288.

Gogna, N., Hamid, N., & Dorai, K. (2015). Metabolomic profiling of the phytomedicinal constituents of Carica papaya L. leaves and seeds by 1H NMR spectroscopy and multivariate statistical analysis. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis, 115, 74–85. https://doi.org/10.1016/j.jpba.2015.06.035

Jamal, J. A., Ghafar, Z. A., & Husain, K. (2011). Medicinal plants used for postnatal care in Malay traditional medicine in the Peninsular Malaysia. Pharmacognosy Journal, 3(24), 15–24. https://doi.org/10.5530/pj.2011.24.4

Kinho, J., & Agency, D. (2014). Karakteristik Morfologi Zingiberaceae Di Cagar Alam Gunung Ambang Sulawesi Utara Morphological Characteristics of Zingiberaceae in Gunung Ambang Nature Reserve in North Sulawesi. November 2011.

Nahdi, M. S., Martiwi, I. N. A., & Arsyah, D. C. (2016). The ethnobotany of medicinal plants in supporting the family health in Turgo, Yogyakarta, Indonesia. In Biodiversitas (Vol. 17, Issue 2, pp. 900–906). https://doi.org/10.13057/biodiv/d170268

Novinovrita M, & Irawan, B. (2020). Etnobotani Familia Zingebaraceae (Suku Jahe-Jahean) di Desa Koto Dua Lama Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci. Symbiotic: Journal of Biological Education and Science, 1(1), 31–41. https://doi.org/10.32939/symbiotic.v1i1.1 Saudah, Fitmawati, Roslim, D. I., Zumaidar, Darusman, & Ernilasari. (2021). Ethnobotany

Etlingera elatior (Jack) R.M. Smith ( Cikala ) in Ethnic Gayo . Proceedings of the 3rd KOBI Congress, International and National Conferences (KOBICINC 2020), 14(Kobicinc 2020), 205–209. https://doi.org/10.2991/absr.k.210621.034

Saudah, S., Ernilasari, E., Suzanni, M. A., Irhamni, I., & Diana, D. (2018). Inventarisasi Tumbuhan Obat Family Zingiberaceae di Masyarakat Keumala Kabupaten Pidie. Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM), 1(3), 074–077.

https://doi.org/10.32734/tm.v1i3.265

Saudah, S., Rasnovi, S., & Zumaidar, Z. (2019). Tingkat Pengenalan Masyarakat Terhadap Jenis Tumbuhan Obat Di Kecamatan Peusangan Selatan Kabupaten Bireun. Jurnal Serambi Engineering, 4(1), 392. https://doi.org/10.32672/jse.v4i1.849

Shrestha, P., Adhikari, S., Lamichhane, B., & Govinda Shrestha, B. (2015). Phytochemical screening of the medicinal plants of Nepal. IOSR Journal of Environmental Science, 1(6), 11–17. www.iosrjournals.org

(5)

5 Sulatri, D., Roslinda, E., & Mariani, Y. (2019). Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Di Sekitar Hutan Adat Tawang Panyai Di Desa Tapang Semadak Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau. Jurnal Hutan Lestari, 7(1), 597–616.

https://doi.org/10.26418/jhl.v7i1.32739

Zumaidar, Saudah, Rasnovi, S., & Harnelly, E. (2019a). Indigenous knowledge of postnatal mother care using plants by acehnese. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 364(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/364/1/012025

Zumaidar, Z., Saudah, S., Rasnovi, S., & Harnelly, E. (2019b). Tumbuhan Sebagai Obat Tradisonal Pasca Melahirkan Oleh Suku Aceh Di Kabupaten Pidie. Al-Kauniyah: Jurnal Biologi, 12(2), 157–163. https://doi.org/10.15408/kauniyah.v12i2.9991

Referensi

Dokumen terkait

Eksplorasi kearifan lokal masyarakat Gunung Wilis Kabupaten Tulungagung terhadap tumbuhan berkhasiat obat pada penelitian ini meliputi jenis tumbuhan obat beserta kategori

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah dan Investasi terhadap Kesempatan Kerja, Pertumbuhan Ekonomi serta Ketimpangan Pendapatan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.. Ekonomi