Prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas meningkat sangat kuat di seluruh dunia dan mencapai tingkat yang berbahaya. Beberapa penelitian merekomendasikan bahwa sinar matahari pagi berperan dalam metabolisme dan pengaturan berat badan, serta dapat digunakan sebagai terapi kombinasi untuk menurunkan berat badan pada penderita obesitas.
Cahaya Matahari
Paparan cahaya pagi yang mengandung panjang gelombang lebih banyak pada spektrum biru dapat meningkatkan leptin dan menurunkan konsentrasi ghrelin. Mariana GF, dkk (2012) juga mengemukakan bahwa paparan cahaya biru cukup untuk memodulasi konsentrasi leptin.
Cahaya Matahari Pagi dan Berat badan
Ditemukan bahwa skor rata-rata nafsu makan pada kelompok perlakuan adalah 14,6 (1,4) pada awal, namun pada akhir/pasca pengobatan, skor tersebut meningkat. Selama penelitian, pengukuran harian berat badan dan lemak tubuh diperoleh dari 2 subjek yang mewakili kelompok perlakuan.
Kesimpulan
Grafik menunjukkan bahwa berat badan subjek 1 dan subjek 2 cenderung berfluktuasi, namun berat badan akhir atau pasca program (hari ke-23) tidak kembali ke berat badan awal kedua subjek. Begitu pula pada grafik terlihat bahwa baik subjek 1 maupun subjek 2 mengalami penurunan lemak tubuh secara fluktuatif, namun lemak tubuh akhir tidak kembali ke ukuran lemak tubuh semula.
Kepustakaan
Memahami Dismenore
Lamanya siklus haid berada pada kisaran antara tanggal mulai haid terakhir dan mulai haid berikutnya. Jadi lamanya siklus menstruasi 28 hari sebenarnya bukanlah angka yang sering ditemukan (Hanifa, 2009).
Dismenore
27 dismenore sekunder (ekstrinsik, didapat, didapat), disebabkan oleh kelainan ginekologi (salpingitis kronis, endometriosis, adenomiosis uterus, stenosis, servisitis uterus, dll) (Karen, 2013). Dismenore primer adalah nyeri haid yang terjadi sekitar saat menstruasi pertama dimulai pada wanita muda yang sehat.
Faktor risiko
Hal ini didasari oleh keyakinan bahwa terlepasnya endometrium dan gumpalan besar pada cairan menstruasi merupakan hal yang dapat menimbulkan nyeri saat menstruasi (Astuti, 2005). Angka kejadian dismenore akan meningkat seiring dengan kurangnya aktivitas saat menstruasi dan kurangnya olah raga. Hal ini dapat menyebabkan sirkulasi darah dan oksigen menurun.
Mengatasi dismenore
Hormon ini berfungsi sebagai obat penenang alami yang diproduksi dalam tubuh untuk mengurangi rasa sakit saat kontraksi. Menurut Fajaryati (2012), pendekatan dengan menggunakan metode non farmakologi lainnya telah menunjukkan efektivitas dalam mengurangi nyeri. Tingkat nyeri dismenore pada kelompok yang rutin berolahraga mempunyai skala nyeri sedang (50%), pada kelompok yang tidak rutin berolahraga mempunyai skala nyeri sedang. skala nyeri (55,6%).
Penanganan dismenore
Dalam proses menstruasi banyak hal yang perlu dipahami, salah satunya adalah dismenore atau nyeri haid yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kualitas hidup penderitanya dan seringkali berdampak pada aktivitas sehari-hari seorang wanita. Hubungan riwayat keluarga dan kondisi stres dengan kejadian dismenore primer pada mahasiswa FKM Unair Astuti (2005). Hubungan Status Gizi dan Usia Menarche terhadap Dismenore Primer pada Siswa Perempuan Kelas IX SMPN 87 Jakarta.
Penanggulangan BBLR dan Anemia, Sebuah Pendekatan Komprehensif
Bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram disebut BBLR (Karlina dkk, 2016). Cukup prematur adalah bayi baru lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan memiliki berat badan sesuai usia kehamilan atau disebut juga dengan bayi prematur atau BBLR. Disature (IUGR) adalah bayi yang memiliki berat badan kurang dari berat normal kehamilan.
Anemia dalam Kehamilan Sebagai Faktor Risiko BBLR
Ukur berat badan (BB) setiap hari, sedangkan panjang badan (PB) dan lingkar kepala diukur setiap minggu. Anemia kehamilan adalah suatu keadaan dimana seorang ibu mempunyai kadar hemoglobin (Hb) <11 gr% pada trimester pertama dan ketiga, sedangkan kadar hemoglobin pada trimester kedua <10,5 gr%. Selama menyusui, ibu tetap memerlukan kesehatan fisik yang optimal agar dapat mempersiapkan ASI untuk tumbuh kembang bayi.
Tanda dan Gejala Anemia
Faktor Resiko Anemia
Klasifikasi Anemia dalam kehamilan
Komplikasi
Menurut Manuaba, anemia ringan akan mengakibatkan kelahiran prematur dan BBLR, sedangkan anemia berat pada kehamilan akan meningkatkan risiko kematian dan kesakitan baik bagi ibu maupun janin (Siti dan Iseu, 2018).
Penatalaksanaan dan Pencegahan
BBLR merupakan fenomena umum dan erat kaitannya dengan anemia pada kehamilan. Pencegahan sejak dini sangat diperlukan untuk mencegah hilangnya potensi masa depan baik bagi ibu maupun bayi yang dilahirkannya. Anemia dan KEK pada ibu hamil sebagai faktor risiko bayi berat lahir rendah (BBLR) di Puskesmas Juwana Kabupaten Pati.
Pentingnya Peran Suami dalam Persalinan
Latar belakang budaya yang berbeda membentuk sikap yang berbeda terhadap kelahiran, termasuk kehadiran pendamping saat proses kelahiran. Sebab kecemasan pada wanita saat melahirkan bisa disebabkan oleh rasa sakit saat proses melahirkan. Selama proses persalinan, ibu tidak akan mengungkapkan berbagai kekhawatiran jika ditanya, karena jarang sekali ibu bisa secara spontan menceritakan apa yang dirasakannya.
Suami dan Pendampingan Persalinan
Waktu persalinan kala II lebih singkat dan proses pengeluaran janin terjadi lebih cepat tanpa adanya komplikasi. Penelitian Wijaya (2015) menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara ibu yang melahirkan dan didampingi suami dengan ibu yang tidak. Rata-rata fase kedua hanya berlangsung sekitar 105 menit pada ibu yang mendapat pertolongan, sedangkan pada ibu yang tidak mendapat pertolongan membutuhkan waktu lebih lama, sekitar 156 menit.
Peran Suami dalam Pendampingan Persalinan
Faktanya, kehadiran ayah saat melahirkan memberikan kekuatan pada ibu untuk menjalani proses persalinan, mengurangi perasaan takut dan sakitnya. Selain itu, dukungan emosional berupa kasih sayang, kepercayaan, pengertian, keterbukaan dan kesediaan pria untuk membantu permasalahan yang dihadapi ibu saat melahirkan (Sari, 2010). Kehadiran penolong persalinan diharapkan dapat mengurangi rasa cemas dan nyeri saat melahirkan serta ibu dapat tenang saat melahirkan.
Upaya Peningkatan Peran Suami
Penelitian yang dilakukan Juwita (2014) menunjukkan bahwa tidak semua layanan kesehatan memperbolehkan suami mendampingi istri saat melahirkan. Hal ini juga dibuktikan oleh Nejad (2005), bahwa 82,1% suami yang berpendidikan tinggi yaitu yang berpendidikan SMA mempunyai sikap positif terhadap pertolongan persalinan, dan pendidikan tersebut mungkin berkaitan erat dengan semakin luasnya pengetahuan suami. Oleh karena itu, suami perlu dibiasakan dengan peran ini sejak dini, sehingga selain mempersiapkan ibu dalam menghadapi persalinan, suami juga mempersiapkan diri sebagai penolong persalinan. 2008) "Sikap dan Preferensi Wanita Antepartum Nigeria terhadap Dukungan Sosial Selama Melahirkan", Jurnal Ilmu Biososial.
Memaksimalkan Pencegahan HIV/
AIDS Melalui Kampanye Kondom
Mereka merasa sehat dan tampak sehat secara lahiriah, beraktivitas seperti biasa, tidak ada masalah, namun mereka yang sudah tertular HIV akan menjadi karier dan menularkan HIV ke orang lain. Mekanisme penyebaran virus HIV telah diketahui, yaitu melalui 4 jenis cairan tubuh manusia: darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI). Jadi kita beruntung karena virus HIV tidak hidup di cairan tubuh lain seperti air liur, air mata atau keringat.
Penanggulangan dan Pencegahan HIV/AIDS
Konsep Vulnerable Population
Melissa (2006) menyatakan bahwa populasi rentan adalah kelompok yang mempunyai kemungkinan atau peluang lebih besar untuk terganggunya kualitas hidup akibat kondisi atau kebijakan sosial, lingkungan, kesehatan atau ekonomi dibandingkan kelompok lainnya. Oleh karena itu, masyarakat yang rentan akan lebih mudah mengalami gangguan kesehatan sehingga mengakibatkan kondisi atau jangka hidup yang lebih pendek akibat semua kondisi tersebut. Lebih lanjut Maurer dan Smith (2010) menjelaskan bahwa seseorang atau kelompok yang mempunyai faktor yang merugikan atau mempunyai risiko yang lebih besar untuk mengalami status kesehatan yang buruk dibandingkan orang lain yang berada pada kondisi risiko yang sama dapat digolongkan sebagai populasi rentan.
Waria sebagai Kelompok Vulnerable
Penelitian yang dilakukan di kalangan transgender di Jakarta oleh Aditya menunjukkan hal yang mengejutkan. Perilaku bersaing untuk mendapatkan banyak pasangan dan juga berhubungan seks dengan banyak pasangan sangat umum terjadi di kalangan transgender. Terjadi peningkatan yang sangat tajam dalam infeksi HIV di kalangan transgender dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Kondom dan Pencegahan HIV/ AIDS
Menurut data UNAIDS (2007) dalam konteks program pencegahan HIV, penggunaan kondom secara konsisten merupakan indikator hasil yang penting. Konsistensi penggunaan kondom yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggunaan kondom dalam setiap hubungan seksual yang dilakukan oleh waria, khususnya dengan klien komersialnya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa salah satu indikator perubahan perilaku yang paling penting di hampir semua intervensi perubahan perilaku (BCP) untuk pencegahan HIV adalah semakin konsistennya penggunaan kondom pada setiap hubungan seksual berisiko.
Kajian Strategi dan Kebijakan Pencegahan HIV
Penggunaan kondom secara konsisten untuk pencegahan HIV: studi kualitatif terhadap laki-laki pekerja seks di panti pijat di Jakarta. 2016) “Penularan HIV dan faktor terkait pada pria yang berhubungan seks dengan pria dan juga wanita di Urumqi dari tahun 2010 hingga 2014”, Zhonghua liu xing bing xue za zhi = Zhonghua liuxingbingxue zazhi. 2016) “SURVEI PERILAKU PENCEGAHAN HIV DAN AIDS PADA Kalangan LSL (LSL) DI KOTA KUPANG TAHUN 2014”, Jurnal Kesehatan Masyarakat Unnes.
Penerapan Hak-Hak Konsumen KB Oleh Bidan Praktik Mandiri
Tetty Rina Aritonang S
Hakikat hak
Beberapa Jenis Hak yang lain
Misalnya hak atas kesehatan merupakan hak negatif (bukan hak atas pelayanan kesehatan bagi orang sakit yang merupakan hak positif). Hak atas kesehatan berarti orang lain tidak boleh melakukan apa pun yang merugikan atau membahayakan kesehatan saya. Namun hak atas kesehatan tidak hanya bersifat negatif, karena juga mencakup aspek positif.
Hak-hak Konsumen Keluarga Berencana (KB)
Setiap individu mempunyai hak untuk menentukan perlu atau tidaknya menggunakan alat kontrasepsi dan berhak untuk bebas memilih jenis alat kontrasepsi yang akan digunakan, sepanjang memenuhi persyaratan medis dengan memperhatikan penggunaan alat kontrasepsi yang rasional. Hak untuk memilih ini berkaitan dengan hak untuk menghentikan dan mengubah metode atau jenis kontrasepsi. Hak atas kenyamanan adalah hak untuk memperoleh kenyamanan dalam pelayanan, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa pemberian fasilitas fisik dapat menciptakan kenyamanan bagi konsumen, namun seringkali penyedia jasa lupa bahwa hal tersebut bukanlah satu-satunya cara dalam memberikan pelayanan.
Kepuasan Konsumen
Dengan adanya hak tersebut, konsumen sangat besar kemungkinannya untuk mengutarakan pendapatnya apabila tidak setuju dengan pelayanan yang diberikan atau sebaliknya memang menginginkan suatu pelayanan tertentu. Kepuasan merupakan perasaan senang seseorang karena pelayanan yang diterimanya sama atau melebihi harapannya. Tjiptono (1998) menjelaskan bahwa “Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah reaksi pelanggan terhadap evaluasi atas ketidaksesuaian (konfirmasi) yang dirasakan antara harapan sebelumnya atau harapan kinerja lainnya dengan kinerja sebenarnya dari produk yang dirasakan setelah menggunakannya.
Dimensi kepuasan konsumen KB
119 kebutuhan; Sedangkan menurut Kottler (1997), kepuasan pelanggan adalah kepuasan atau kekecewaan yang dirasakan konsumen setelah membandingkan harapan dengan kenyataan yang ada. Semakin tinggi pengetahuan dan tingkat keterampilan teknis bidan maka akan semakin tinggi pula mutu pelayanan kebidanan. e) Efisiensi pelayanan (efisiensi). Kottler (1997) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai kepuasan atau kekecewaan yang dirasakan konsumen setelah membandingkan harapan dengan kenyataan yang ada.
Mengukur Kepuasan Pelanggan
Jika memungkinkan, perusahaan sebaiknya menghubungi pelanggan yang berhenti membeli produk perusahaan atau berpindah ke pesaing untuk mengetahui secara pasti apa penyebabnya dengan melakukan exit interview.
Bidan
Kebidanan adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari ilmu dan seni persiapan kehamilan, pertolongan persalinan, nifas dan menyusui, jarak antara fertilitas dan pengaturannya, klimakterik dan menopause, bayi baru lahir dan balita, fungsi reproduksi manusia serta pemberian pertolongan atau dukungan kepada wanita, keluarga. dan komunitasnya. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan terdaftar dan dapat diberikan secara mandiri, kolaboratif, atau berdasarkan rujukan. Praktik kebidanan merupakan penerapan ilmu kebidanan yang dilakukan oleh bidan mandiri bagi perempuan, keluarganya, dan masyarakat, berdasarkan etika dan kode etik kebidanan.
Program Bidan Delima
Bidan Delima merupakan garda terdepan dalam pemberdayaan masyarakat, tidak hanya dalam bidang keluarga berencana dan kesehatan. Salah satu program IBI yang cukup inovatif dalam meningkatkan pelayanan kebidanan pada praktik swasta adalah Program Kebidanan Delima. Tujuan dari Pelatihan Kebidanan Delima adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan profesionalisme bidan, mengembangkan kepemimpinan kebidanan dan meningkatkan cakupan pelayanan KB/KR, sedangkan tujuan dari Pelatihan Kebidanan Delima adalah BPS yang memiliki SIPB yang valid, mempunyai motivasi untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai standar, bersedia memenuhi persyaratan fasilitas, kompetensi keterampilan, perilaku dan pengetahuan sesuai standar.
Pelayanan Kontrasepsi
Diakui secara luas bahwa perubahan perilaku merupakan sasaran utama dari setiap alat atau metode yang digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan. 137 b) Calon peserta KB mempunyai pengetahuan yang baik tentang alasan menggunakan KB, cara penggunaannya dan segala sesuatu yang berhubungan dengan alat kontrasepsi. Mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan memaksimalkan akses dan meningkatkan kualitas pelayanan KB http://www.d-infokom-jatim.go.id/news.php?id=6987 diunduh 29 April 2007.
Tentang Para Penulis
Kemudian pada tahun 2014 mendapatkan beasiswa LPDP DIKTI dan Yayasan Medistra Indonesia di FK UNHAS Makassar dan menyelesaikan program doktor kedokteran pada tahun 2018. Menyelesaikan pelatihan D4 Kebidanan pada tahun 2013 dan kemudian melanjutkan pendidikan magister di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dengan spesialisasi di bidang kesehatan reproduksi. lulus pada tahun 2017. Beberapa tulisannya telah dimuat di jurnal nasional dan pada tahun 2020 mendapat dana hibah penelitian stunting dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.