• Tidak ada hasil yang ditemukan

Immediasi dalam Konseling

N/A
N/A
Aala Basta

Academic year: 2025

Membagikan "Immediasi dalam Konseling"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

IMMEDIASI KONSELING

Immediacy adalah sesuatu yang berhubungan dengan perasaan diantara konseli dengan konselor pada waktu kini dan di sini (Colingwood & Renz, 1969). Tingkat immediacy yang tinggi terdapat pada diskusi dan analisis yang terbuka mengenai hubungan antar pribadi yang terjadi antara konselor dan konseli dalam situasi konseling. Immediacy merupakan variabel yang sangat penting karena menyediakan kesempatan untuk menggarap berbagai masalah konseli, sehingga konseli dapat mengambil manfaat melalui pengalaman ini. Tujuan immedasi yaitu membangun kepercayaan dan kedekatan konseli pada konselor, kemudian konselor mengahargai konseli dan menyampaikan perasaan konseloor sehingga tercipta suasana yang nyaman. Dengan adanya immediasi konselor dapat membangun kedekatan dan kepercyaan konseli sehingga konseli tidak canggung atau merasa tertekan. Pada teknik mediasi ini konselor harus dapat memberikan perhatian dan menghargai koseli sehingga konseli merasa bebas menyampaikan perasaan dan sikapnya. Respon immediasi melibatkan respon pengungkapan diri dan respon verbal konselor yang menggambarkan Sesuatu yang terjadi dalam sesi konseling saat berlangsung.

Contoh :

“saya merasa senang kamu meluangkan waktu dan mau berbagi cerita kamu kepada saya”

“saya juga merasa grogi dan saya juga merasa luar biasa sekali kamu dapat mengungkapkan hal yang paling dalam pada pribadi kamu kepada saya”

“saya kagum dan mengapresiasi kamu dapat bertahan dan menyelesaikan masalah kamu perlahan-lahan”

“saya juga merasa sedih dan bersimpanti atas apa yang kamu rasakan dan kamu lalui”

Referensi

Dokumen terkait

Selama sesi konseling, konselor secara kreatif berupaya melibatkan konseli dalam memahami masalah dari berbagai perspektif.. Saat konselor dan konseli berurusan dengan

Dalam langkah ini konselor berusaha mendekati konseli untuk mencapai hubungan yang baik antara konseli dan konselor. Pendekatan ini bertujuan agar dalam proses

Konseling dalam perspektif multikultural diarahkan pada upaya konselor untuk memahami latar belakang budaya konseli sehingga konselor tidak mengemas budayanya sendiri

Konseling merupakan suatu hubungan yang bersifat membantu, yaitu interasksi antara konselor dan konseli merupakan suatu kondisi yang membuat konseli terbantu dalam

3) Pasca konseling, (1) Membuat laporan konseling; (2) Berdasarkan kesepakatan dengan peserta didik/konseli, guru bimbingan dan konseling atau konselor

Ketika ingin melakukan proses konseling konselor haruslah menyesuaikan waktu dengan konseli. Waktu pelaksanaan proses konseling ini tergantung pada konseli, karena ketika

Menurut Sumarwiyah & Zamroni (2017) selain peserta didik (konseli), konselor juga memperoleh kemudahan dari penyeleng garaan bimbingan dan konseling berbasis teknologi.

Selama proses konseling yang telah dilakukan antara konselor dengan konseli, konselor menemukan beberapa faktor yang menyebabkan konseli mengalami kecemasan akibat culture