PARTIAL LEAST SQUARES-STRUCTURAL EQUATION MODELING, KEBIASAAN BARU MASA PANDEMI COVID 19 DAN PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGUATAN KARAKTER SOCIOPRENEUR
Article in JURNAL ECONOMINA · June 2023
DOI: 10.55681/economina.v2i6.593
CITATIONS
2
READS
141 2 authors, including:
Dewi Masithoh Universitas Gadjah Mada 18PUBLICATIONS 43CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Dewi Masithoh on 20 June 2023.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
doi.org/10.55681/economina.v2i6.593 1233 Volume 2, Nomor 6, Juni 2023
Homepage: ejournal.45mataram.ac.id/index.php/economina
PARTIAL LEAST SQUARES-STRUCTURAL EQUATION
MODELING, KEBIASAAN BARU MASA PANDEMI COVID 19 DAN PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGUATAN KARAKTER SOCIOPRENEUR
Budi Sutiono Pratama Nugraha1, Dewi Masithoh2
1,2Universitas Nahdlatul Ulama, Yogyakarta, Indonesia
Corresponding Author: [email protected]1 ABSTRAK Article History
Penelitian ini bertujuan (1) mengidentifikasi perubahan perilaku yang ditimbulkan akibat adanya kebiasan baru dimasa pandemi Covid 19 terhadap penguatan karakter sociopreneur dan (2) langkah yang diambil para pelaku sociopreneur pada pasca pandemi Covid-19. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan mengunakan Partial Least Squares- Structural Equation Modeling (PLS- SEM). Data penelitian ini adalah dampak adanya kebiasan baru dan perubahan perilaku konsumen dalam penguatan karakter sociopreneur di Yogyakarta. Sumber data berasal dari beberapa pelaku sociopreneur, seperti komunitas bisnis, pedesaan, dan usaha-sahan dari pesantren di wilayah Yogyakarta yang berjumlah 70 responden. Penelitian lebih lanjut dilakukan dengan menafsirkan perubahan yang dipicu oleh krisis COVID-19, pada perubahan perilaku konsumen terhadap pengembangan karakter sociopreneur. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebiasaan baru pasa masa pandemi tidak berpengaruh, sedangkan perubahan perilaku konsumen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap traansformasi penguataan Karakter Sociopreneur Pasca Pandemi Covid – 19 di Yogyakarta.
Received : 10-06-2023 Revised : 15-06-2023 Accepted : 17-06-2023
SCAATSBA
The aim of this study is to (1) identify behavioral changes induced by new habits during the Covid-19 pandemic to strengthen the character of socio-preneurs and (2) identify steps that socio-preneurs take during of the post-Covid-19 pandemic. This research approach is descriptive and qualitative using Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The data of this research is the impact of new habits and changes in consumer behavior on strengthening the character of sociopreneurs in Yogyakarta.
The data sources come from multiple sociopreneur actors, such as the business community, villages and Islamic boarding school companies in the Yogyakarta region, a total of 70 respondents. Further research is carried out by interpreting the changes triggered by the COVID-19 crisis, namely changes in consumer behavior towards the development of Kata Kunci: Pandemi Covid-19;
Perilaku Konsumen; PLS- SEM;
Sociopreneur
Keywords: Costumer Behavior;
Covid-19 Pandemic; PLS- SEM;
Sociopreneur
PARTIAL LEAST SQUARES-STRUCTURAL EQUATION MODELING, KEBIASAAN BARU MASA PANDEMI COVID 19 DAN PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGUATAN KARAKTER SOCIOPRENEUR ... − 1234
Nugraha et al
sociopreneur characters. The results of the analysis show that new habits have no impact during the pandemic, while changes in consumer behavior have a significant impact on the transformation of Yogyakarta's post-Covid-19 pandemic strengthening socioprener character.
PENDAHULUAN
Seluruh dunia saat ini sedang mengalami krisis yang disebabkan oleh pandemi Corona.
Dampak COVID-19 antara lain adalah perubahan perilaku masyarakat. Protokol kesehatan yang mmewajibkan setiap orang untuk selalu menjaga jarak (social distancing) sangat berpengaruh terhadap perubahan perilaku konsumen. Oleh karena itu pebisnis harus menyesuaikan strategi bisnis selama pandemi ini dengan pola baru tersebut. Perilaku konsumen terkait dengan proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan melakukan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Keadaan sekarang dan setelah pandemi Covid-19 memaksa masyarakat mengubah beberapa kebiasaan untuk menyesuaikan diri.
Perubahan tersebut diperkirakan berlangsung dalam jangka panjang,sehingga mempunyai pengaruh pada aktivitas ekonomi dan belanja masyarakat.
Coronavirus merupakan kelompok virus yang tergolong dalam subfamili Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales. Dalam situasi pandemi coronavirus yang sedang berlangsung, masyarakat diharapkan mengurangi aktivitas di luar rumah yang berdampak pada perekonomian para pedagang. Ekonomi memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, karena kebutuhan sehari-hari manusia selalu terkait dengan aspek ekonomi.
Usaha-usaha yang mengutamakan protokol kesehatan akan menjadi prioritas bagi konsumen dalam memilih tempat berbelanja. Menyediakan fasilitas cuci tangan, melakukan penyemprotan desinfektan secara rutin, dan mendukung praktik physical distancing akan menjadi faktor penentu. Konsumen juga akan cenderung lebih memprioritaskan berbelanja di tempat yang menjaga kebersihan dan kehigienisan, serta memilih produk-produk yang telah terjamin kebersihannya.
Dampak dari pandemi COVID-19 terlihat dalam penurunan signifikan kegiatan makan di tempat (dine-in) sebesar 58% dibandingkan sebelumnya. Perilaku konsumen berubah dan beralih ke saluran online untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sebagai akibatnya, sekitar 80% konsumen di Indonesia menghabiskan waktu di rumah selama pandemi COVID- 19. Kegiatan online, seperti belanja, sekolah, dan bekerja, telah menjadi kebiasaan umum di masyarakat seiring dengan penggunaan internet. Dalam perkiraan setelah berakhirnya pandemi Covid-19, diperkirakan akan terjadi perubahan signifikan dalam pola hidup masyarakat. Hal ini mengharuskan para pelaku bisnis untuk memahami perilaku konsumen
PARTIAL LEAST SQUARES-STRUCTURAL EQUATION MODELING, KEBIASAAN BARU MASA PANDEMI COVID 19 DAN PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGUATAN KARAKTER SOCIOPRENEUR ... − 1235
Nugraha et al
yang baru. Pengetahuan ini akan menjadi panduan dalam merancang strategi yang tepat dan relevan.
Kewirausahaan sosial, yang juga dikenal sebagai sociopreneurship, adalah strategi yang digunakan untuk memberdayakan modal sosial pedesaan dan mengatasi masalah-masalah sosial dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kewirausahaan untuk mendirikan, berinovasi, dan mengelola usaha dengan tujuan mencapai tujuan sosial. Berbeda dengan kewirausahaan konvensional yang umumnya berfokus pada bisnis dan keuntungan, sociopreneurship memiliki tujuan yang lebih dalam yaitu menciptakan modal sosial yang tangguh dan berdaya saing.
Pedagang kecil di pasar tradisional menghadapi kerugian signifikan akibat wabah Covid-19. Pembatasan kegiatan yang diakibatkan oleh pandemi ini telah menyebabkan dampak ekonomi yang merata di seluruh negara. Menurut perkiraan ILO, pandemi Covid-19 diperkirakan akan menghilangkan mata pencaharian dari 195 juta pekerja penuh waktu di seluruh dunia.
Penerapan kebijakan kebiasaan baru berdampak negatif terhadap perekonomian masyarakat, terutama para pedagang kecil. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan mereka sebagai sasaran bantuan selama wabah Covid-19. Keadaan ini membutuhkan perhatian khusus karena mereka rentan terhadap penyebaran virus Covid-19 yang telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat secara luas.
Dalam penelitian berjudul "Model Pemberdayaan Masyarakat dengan Pendekatan Social Entrepreneurship "Social Entrepreneurship”, yang dilakukan oleh Masturin pada tahun 2015 di Kudus, dianalisis kepemimpinan para wirausahawan sosial. Kewirausahaan sosial digunakan sebagai model pemberdayaan untuk mengatasi masalah sosial dan menciptakan perubahan sosial dengan menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan. Karakteristik dari model ini meliputi penciptaan nilai sosial, wirausahawan sosial, organisasi wirausaha sosial, orientasi pasar, dan inovasi sosial.
Penelitian yang berjudul “Analisis Karakteristik dan Perilaku Social Enterpreneur Posdaya Kreatif di Kecamatan Bogor Barat”,[4] yang diteliti oleh Suhartini.Perilaku social entrepreneur hanya terdapat hubungan nyata (α = 0.05) antara jenis kelamin dengan perilaku, visioner dengan tindakan, visioner dengan perilaku, kreatif dengan sikap, kreatif dengan perilaku, berjiwa entrepreneur dengan sikap, berjiwa entrepreneur dengan perilaku, beretika dengan tindakan dan beretika dengan perilaku.
Penelitian yang berjudul: “Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Faktor Yang Menentukan Perilaku Konsumen Untuk Membeli Barang Kebutuhan Pokok Di Samarinda”, yang diteliti oleh Martinus Robert Hutauruk tahun 2020, physicological berpengaruh secara langsung positif dan signifikan terhadap buying decision.
Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa solusi konsumen dan kenyamanan secara tidak langsung mempengaruhi keputusan pembelian melalui mediator positif dan signifikan
PARTIAL LEAST SQUARES-STRUCTURAL EQUATION MODELING, KEBIASAAN BARU MASA PANDEMI COVID 19 DAN PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGUATAN KARAKTER SOCIOPRENEUR ... − 1236
Nugraha et al
secara fisiologis. Namun, biaya pelanggan secara tidak langsung mempengaruhi keputusan pembelian melalui mediator negatif dan tidak signifikan secara fisiologis. Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai langkah antisipasi terhadap pandemi Covid-19, toko-toko besar dan permanen yang sebelumnya berperan penting dalam menyediakan kebutuhan pokok masyarakat tidak dapat beroperasi dengan normal
Perilaku konsumen bisa dijelaskan sebagai tindakan nyata yang terlihat saat seseorang memperoleh, menggunakan, dan menghabiskan produk dan jasa, melibatkan proses sebelum dan sesudah tindakan tersebut dilakukan.
Ada dua elemen penting dalam arti perilaku konsumen. Pertama adalah proses pengambilan keputusan, dan kedua adalah kegiatan fisik yang melibatkan penggunaan barang dan jasa ekonomi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kewirausahaan sosial mencakup beberapa elemen.
Pertama adalah peluang, di mana masalah sosial seperti kesehatan, pendidikan, dan kemiskinan di masyarakat menjadi peluang untuk mengembangkan tujuan sosial. Pemahaman dan analisis masalah sosial adalah langkah awal dalam pola pikir kewirausahaan sosial.
Kedua, stakeholder memiliki peran penting dalam kewirausahaan sosial. Mereka adalah pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam mencapai tujuan usaha sosial. Ketiga, metrik kinerja dalam usaha sosial berbeda dengan ukuran dalam bisnis konvensional. Kinerja usaha sosial melibatkan penciptaan nilai, pencapaian misi sosial, dan peningkatan standar kualitas kehidupan. Pendekatan terhadap masyarakat harus didasarkan pada nilai-nilai sosial, termasuk nilai-nilai keagamaan, untuk mendukung pencapaian tujuan sosial tersebut.
Karakteristik Social Entreprenurship atau kewirausahaan sosial meliputi menciptakan nilai sosial, wirausaha sosial, organisasi kewirausahaan sosial, orientasi pasar, dan inovasi sosial.
Pertama, menciptakan nilai sosial menjadi prasyarat terbentuknya kewirausahaan sosial. Ini melibatkan adanya misi sosial dan peran dalam memenuhi kebutuhan sosial dengan menghasilkan kekayaan sosial. Kedua, wirausaha sosial adalah aspek penting yang terintegrasi dalam kewirausahaan sosial. Individu sebagai wirausaha sosial memiliki peran sentral dalam menginisiasi dan menjalankan usaha sosial. Ketiga, organisasi kewirausahaan sosial dapat berbentuk organisasi laba, nirlaba, hibrida, atau komunitas sosial. Keempat, orientasi pasar dalam kewirausahaan sosial berkaitan dengan efisiensi tinggi dan efektivitas melalui kegiatan komersial serta keberlanjutan finansial dan otonomi. Kelima, inovasi sosial adalah elemen penting dalam kewirausahaan sosial. Inovasi sosial melibatkan penciptaan model baru dengan pendekatan inovatif untuk mencapai tujuan misi sosial dan perubahan sosial berkelanjutan. Pewirausaha sosial berperan sebagai "agen sosial" yang memberikan kontribusi pada perubahan sosial, dengan fokus pada kegiatan sosial, berbeda dengan pengusaha yang berorientasi pada peluang keuntungan.
PARTIAL LEAST SQUARES-STRUCTURAL EQUATION MODELING, KEBIASAAN BARU MASA PANDEMI COVID 19 DAN PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGUATAN KARAKTER SOCIOPRENEUR ... − 1237
Nugraha et al
Dari latar belakang dan data-data informasi diatas penulis ini mengetahui pengaruh variabel kebiasan di masa pandemi Covid 19 dan perilaku konsumen dalam proses pengembangan karekter sociopreneur. Sehingga tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebisaan baru konsumen pada masa Covid 19 dan perubahan perilaku konsumen dapat menguatkan pengembangan karakter sociopreneur di Yogyakarta.
Penelitian ini menitikberatkan pada pengaruh variabel indikator perubahan perilaku konsumen dan variabel indikator kebiasan baru masa pandemi Covid 19. Maka model penelitian dapat tampak seperti gambar sebagi berikut:
Gambar 1 Model Penelitian
Sesuai dengan model penelitian seperti ditunjukan gambar 1.1 Model Penelitian, maka penelitian ini mempunyai hipotesis. Hal ini untuk memperjelas pengaruh antar variabel hipotesis-hipotesis pada variabel indenpendenya, maka dapat dilihat hipotesis penelitan sebagai berikut:
H1. Kebiasan baru di masa Covid 19 mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penguatan karakter sociopreneur
H2. Perubahan Perilaku konsumen mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penguatan karakter sociopreneur.
METODE PENELITIAN
Untuk menguji hipotesis yang telah dibuat, peneliti ini menggunakan questionnaire sebagai alat pengumpulan data. Data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data primer berupa data hasil wawancara langsung terhadap beberapa responden dan juga data hasil penyebaran kuesioner kepada responden yang dipilih oleh penulis.Penyebaran kuesioner terdiri dari dua teknik yaitu online (berbentuk google form dan disebur nelalui internet) dan offline (berbentuk hasil cetak dan disebar langsung kepada responden). Dalam pembuatan kuesioner tersebut memenuhi kreteria reliabilitas, baik dalamhal stabilitas maupun konsistensnya; dan validitas, baik content validity maupun contruct validity.Sedangkan data sekunder berupa hasil tinjauan pustaka yang dijadikan dasar untuk melakukan penelitian ini.
PARTIAL LEAST SQUARES-STRUCTURAL EQUATION MODELING, KEBIASAAN BARU MASA PANDEMI COVID 19 DAN PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGUATAN KARAKTER SOCIOPRENEUR ... − 1238
Nugraha et al
Populasi dalam penelitian ini adalah UMKM dan komunitas pengusahan sociopreneur di Yogyakarta, tetapi tidak semuanya karena sulit untuk menjadikan seluruh anggota populasi untuk ditanyai karena memakan waktu, biaya dan energi yang sangat banyak. Oleh kerena itu dilakukan pemilihan anggota popu;asi secara purposive sampling yaitu peneliti hanya memilih responden yang benar-benar paham dan berhububgan dengan aktifitas sociopreneur.
Metode analisa data yang digunakan dalam penelitain ini adalah metode statistik deskriptif yaitu analisa data untuk memperoleh distribusi respon jawaban responden dan statistik interfensial melalui analisis structural equition model (SEM) dengan Partialo Least Square (SEM-PLS). Software yang digunakan untuk menganalisa SEM PLS adalah progrm SmartPLS 4. SEM-PLS adalah metode statistik multivriat untuk pengujian sebuah rangkaian pengaruh antara variabel yang diestimasi secara simultan dengan tujuan studi prediksi, ekplorasi atau pengembangan model struktural. Sedangkan alasan menggunakan software SmartPLS antara lain: pertama, PLS telah bias dipakai dalam penelitian pemasaran; Kedua, PLS tidsk menuntuk dta yang berdistribusi normaldan tidak mensyaratkan jenis data tertentu;
Ketiga, PLS dapat dipakai untuk mengolah data baik dalam ukuran kecil (38 sampel) maupun besar 1.000 ataupun lebih)
Ada dua langkah yang harus dilakukan dalam mengoleh data dengan menggunakan PLS sebagi berikut:
1. Pengujian Model Pengukuran atau Uji Outer Model.
Pengujian Model Pengukuran ini dilakukan untuk menguji vlidits dan teliabilitas alat pengumpulan data dengan menggunakan data utama secara keselurhan. Kreteria yang digunakan untuk pengujian data sebagai berikut
a. Outer Loading atau Loading Factor
Hal ini menggambarkan tingkat validitas item dalam mengukur variable. Nilai outer loading tau loading factor yang direkomendasikan adalah minimum 0.07 (hair 2021) atau minimum 0.06 Chin (1998). Apabila item pengukuran nilai outer loading dan loading factor kurang dri 0.70 maka dapat dihilangkan dalam model dan dilakukanestimasi kembali
b. Composite Reliability
Ukuran ini menggambarkan tingkat reliablitas atau kosintensi inetrnal. Nilai CR yang direkomendasikan adalah minimum 0.70 yang berarti alat ukur atau instrumen secara keseluruhan konsisten atau reliabel dalam mengukur variabel.
c. Crobach ‘s Alpha
Adalah sebuah ukuran reliabilitas yang mempunyai makna seperti Composite Reliability yaitu sebagai ukuran konsistensi internal;. Nilai yang direkomendasikn adaalah minimum 0.70 dimendi atau variabel disebut reliable, Hair (2021).
PARTIAL LEAST SQUARES-STRUCTURAL EQUATION MODELING, KEBIASAAN BARU MASA PANDEMI COVID 19 DAN PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGUATAN KARAKTER SOCIOPRENEUR ... − 1239
Nugraha et al
d. Average Variance Exctracted (AVE)
Adalah ukuran convergent validity atau sejauh mana secara keseluruhn item pengukuran mewakili/mencerminkan pengukuran varibel. AVE juga menjelaskan besrnya variasi item pengukuran yang dikandung oleh dimensi/variabel. Nialai AVE minimum adalah 0.050 (hair -2021).
e. Fornell dan Lacker Creterion
Adalah ukuran discriminant validity bahwa variabel harus berbeda dengan valiabel yang lain secar teori dan terbukti secara empiris. Dalam Hair (2021) variabel disebut mempunyai discriminant validity yang baik apabila akar AVE lebih besar dari korelasi antara valiabel dimensi.
f. Heterotrait Monotrait Rasio (HTMT)
Adalah ukuran discreminnat validity selain Fornell dan Lacker dimana menurut hair 2021), nilai HTMT yang direkomendasikan dalah dibawah 0.90. MTMR mennjelaskan rasio dari Heterotrait (rerata korelasi anatar item pengukuran variabel yang berbeda) dengan akar dari perkalian geometris Monotrait (korelasi antara item yang mengukur variabel yang sama).
2. Pengujian Model Struktural
Yaitu evlusi atau pengujian hipotesis penelitian. Pengaruh anatar variabel direpresntasikan dalam path coeffecient atau koefesien. Tahapan pengujian hipotesa adalah sebagai berikit :
a. Pengujian Kolinieritas Antar Variabel b. Pengujian Signifikasi Part Coeffcient c. Confidence Interval 95% part coeffecient d. Pengujian F Square
e. Pengujian SRMR
Semuanya memerlukan pengukuran kecocokan dn kesesuaian model.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa penelitian ini dianalisis dengan pendekatan metode kuantitatif dimana analisa yang digunakan adalah statistik deskriptif dan pengujian hipotesis dengan parsial least squre (PLS), variabel yang terlihat dalam penelitian ini adalah kebiasaan di masa covid 19, perilaku konsumen dan karakter sociopreneur.
PARTIAL LEAST SQUARES-STRUCTURAL EQUATION MODELING, KEBIASAAN BARU MASA PANDEMI COVID 19 DAN PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGUATAN KARAKTER SOCIOPRENEUR ... − 1240
Nugraha et al
Demografik Responden (N = 70 responden)
Katagori Demografi Frequency Percentage (%)
Jenis Kelamin Male 44 63%
Female 26 37%
Mahasiswa 17 24%
Pekerjaan ASN 8 11%
Wirausaha 35 50%
Swasta 10 14%
Sekolah Dasar 1 1%
Pendidikan Sekolah Lnjut Tingat Atas 28 40%
Perguran Tinggi 41 59%
Bantul 22 31%
Tempat Tinggal Kulon Progo 20 29%
Sleman 11 16%
Gunung Kidul 7 10%
Kota Yogyakarta 10 14%
___________________________________________________________________
Table 1: Demograpik Responden
Berdasarkan data diatas terdapat 70 responden yang terdiri dari 67% laki-laki dan 37%
responden perempuan. Data responden terkait dengan pekerjaan sebagai wirausaha sebesar 50% dan sebagai ASN sebesar 11%. Untuk pendidikan responden terkumpul 59% sebagai lulusan perguran tinggi dan hanya 1% berpendidikan sekolah dasar. Penyebaran Angket pertanyaan tersebar di 4 (empat) Kabupaten dan 1 (satu) Kota. Responden yang tertingi di wilayah Bantul dengan 31% dan yang terendah Kabupaten Gunung kidul sebesar 10%.Dari data secara keseluruhan sudah mewakili katagori demografi yang digunakan untuk penyebaran responden penelitian.
Partial Least Square
Analisa ini merupakan analisis statistik multivarit yang mengestimasikan pengaruh anatara variabel secara simultan dengan tujuan studi prediksi, ekplorasi atau pengembang model struktural. Hair et.al (2019). Pengujian model dalam PLS terdiri dari pengujin model pengukuran, pengujian model struktural dan pengujian kebaikan dan kesesuian model
PARTIAL LEAST SQUARES-STRUCTURAL EQUATION MODELING, KEBIASAAN BARU MASA PANDEMI COVID 19 DAN PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGUATAN KARAKTER SOCIOPRENEUR ... − 1241
Nugraha et al
Pengujian Model Pengukuran
Model pengukuran dalam penelitian ini dengan model pengukuran reflektif dan formatif.
Dimana variabel variabel kebiasan dimasa covid 19, perubahan perilaku konsumen diukur secara reflektif dan pengutan karakter socioprenur diukur secara formatif. Dalam Hair et.al (2021), evaluasi model pengukuran reflektif terdiri dari loading Faktor > 0,70 dengan catatan dalam penelitian ini menggunakan Loading faktor >0.60 menurut Chin (1998), composite realiability dan cronbach alpha >0.70 , dan Average variance extracted (AVE) >0.50 serta evaluasi validitas diskriminan yaitu kreteria fornell dan locker serta Heteroltrait Monotrait Ratio (HTMT) dibawah 0.90. Pengujian model pengukuran formatif dilihat dari signeifikansi outer weight dan tidak ada multikolinier atar item pengukuran yang dilihat dari outer VIP di bawah 5.
Tabel Hasil Model Pengukuran
Variabel Item
Pengukuran Indikator
Factor Loading
(FL)
Composite reliability
(CR)
Cronbach's alpha (CA)
Average variance extracted (AVE)
Variabel kebiasan dimasa Covid 19 (X1)
X1.1
Stay at home / Work from
home 0.669
0.828 0.766 0.688
X1.2 Menjaga Jarak 0.938
X1.3
Memakai Masker & Mencuci
tangan 0.857
Variabel Perilaku Konsumen (X2)
X2.2 Belanja Online 0.651
0.878 0.862 0.552
X2.3 Nilai Produk 0.718
X2.4 Kesadaran 0.699
X2.5 Teknologi 0.621
X2.6 E-commerce 0.804
X2.7 Minat Belajar Digital 0.809
X2.8 Group buying (grup jual-beli) 0.864
Variable Karekter Sociopreneur (Y)
Y1 Perubahan Karakter 0.738
0.855 0.843 0.518
Y10 Kreatif 0.787
Y11 Berfikir 0.613
Y6 Inovatif 0.770
Y7 Kecerdasan 0.742
Y8 Simple /praktis 0.749
PARTIAL LEAST SQUARES-STRUCTURAL EQUATION MODELING, KEBIASAAN BARU MASA PANDEMI COVID 19 DAN PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGUATAN KARAKTER SOCIOPRENEUR ... − 1242
Nugraha et al
Y9 Persaudaran 0.617
Variabel kebiasan di masa Covid 19 diukur oleh 3 (tiga) item pengukurn valid dengann outer loading 0.669 - 0.938 yang berarti bahwa ketiga item pengukuran tersebut valid mencerminkan pengukuran kebiasaan di masa covid 19. Tingkat reliabilitas variabel dapat diterima yang ditunjukan dengan nilai Composite reliability (CR) dan Cronbach's alpha (CA) diatas 0.70 (reabel)tu internal konsistensinya dapat diterima. Tingkat validitas konvergen yng ditunjukan oleh nilai AVE 0.688 > 0.50 telah memenuhi syarat validitas konvergen yang baik.
Secara keseluruahan variasi item pengukuran yang dikandung oleh variabel mencapai nilai 68.8%. Diantara ketiga item pengukuran yang valid, kebiasan dimasa covid 19 terlihat lebih kuat dicerminkan oleh X1.2 (LF 0.938) yaitu indikator menjaga jarak dan X1.1 (LP 0.669) Stay at home / Work from home .Sehingga untuk indikator selalu menjaga jarak dalam kehidupan sehari-hari di masa covid 19 sangat penting untuk dipertahankan. Sedangkan untuk indikator Stay at home / Work from home harus di perbaiki
Tabel 2 Validitas Diskriminan
Item Variabel Variabel Kebiasan dimasa Covid 19 (X1)
Perilaku Konsumen (X2)
Karekter Sociopreneur (Y)
Metode Fornel dan Lacker Kebiasan dimasa Covid
19 (X1) 0.829
Perilaku Konsumen
(X2) 0.489 0.743
Karekter Sociopreneur
(Y) 0.464 0.815 0.719
Model Heteroltrait Monotrait Ratio (HTMT) Kebiasan dimasa Covid
19 (X1)
Perilaku Konsumen
(X2) 0.581
Karekter Sociopreneur
(Y) 0.561 0.929
Pengujian validasi diskriminasi adalah pengujian model pengukuruan unruk memastikan bahwa variabel secara teori berbeda dan teruji secara empiris/statistik. Metode yang digunakan adalah kreteria Fornell dan Laker serta Heteroltrait Monotrait Ratio (HTMT). Kreteria fonell dan lacker merupakan akar AVE lebih besar korelasi antar variabel.
PARTIAL LEAST SQUARES-STRUCTURAL EQUATION MODELING, KEBIASAAN BARU MASA PANDEMI COVID 19 DAN PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGUATAN KARAKTER SOCIOPRENEUR ... − 1243
Nugraha et al
Dimana variabel Kebiasan dimasa Covid 19 mempunya akar AVE (0.829) lebih besar korelasinya dengan Perilaku Konsumen (0.489) dan lebih besar korelasinya dengan Karekter Sociopreneur (0.464). Hair (2019) merekomendasikan HTMT karena ukurn validitas diskriminan ini dinilai lebih sensitif atu akurat dalam mendeteksi validitas diskreminan. Nilai yang direkomendasikan adalah dibawah 0.90. Hasil menunjukan HTMT dibawah 0.90 untuk pasangan variabel maka validitas diskrimenasi tercapi. Variabel membagi variasi item pengukuran terhadp item yang mengfukurnya lebih kuat dibanding membagi variabel pada item variabel lainnya.
Pengujian Model Struktural
Pengujian model struktural berkaitan dengan pengujian hipotesis pengaruh antara variabel penelitian. Menurut Hir et. at (2019), pengujian evaluasi model struktur dengan memeriksa tidak adany multikolinier antara variabel dengan mengukur Inner VIF (Variace Inflated Factor) dibawah 5, pengujian hipotesis dan selang kepercayaan 95% taksiran parameter koefesien jalur, pengaruh variable langsung dengan ukuran f square (f square 0,02 rendah, 0,15 moderat, dan 0,35 tinggi). Adapun menguadraktkan koefesien mediasi., Lochowicz et.al (2018) yang diinterprestasikan dalam Obbeeibu et.al (2022) adalah pengaruh mediasi rendah (0.02), pengaruh mediasi sedang (0.075) dan pengaruh mediasi tinggi (0,175).
Pegujian keseluruhan model terdiri dari R aquare dengan kreteria Chin (1998) yaitu 0.19 (pengaruh rendah), 0.33 (pengaruh moderat) dan 0.66 (pengaruh tinggi), Q Square diatas 0.
Diagram Path Coeffient dan P-Value
Varibel perilaku konsumen mempunyai pengaruh langsung terhadap pengembangan karkter sosciopreneur. Sedangan dilihat dri indiktornya dalam masa covid 19, aktifitas perilaku konsumen indikator kepanikan atau buying memiliki pengaruh yang paling tinggi dalam penguatan karakter sosciopreneur.
PARTIAL LEAST SQUARES-STRUCTURAL EQUATION MODELING, KEBIASAAN BARU MASA PANDEMI COVID 19 DAN PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGUATAN KARAKTER SOCIOPRENEUR ... − 1244
Nugraha et al
a. Uji Multikolinier (Iner F< 5)
Variabel VIF
Kebiasan dimasa Covid 19 (X1)----> Karakter Sociopreneur (Y 1.314 Perilaku Konsumen (X2) ----> Karakter Sociopreneur (Y) 1.314
Tabel 3 Hasil Uji Multikolinier (VIF < 5)
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis model struktural maka perlu melihat ada tidaknya multikolinier antara variable yaitu dengan ukuran sttistik inner VIF. Hasil estimasi menunjukan nilai inner VIF < 5 mak tingkat multikoloniner antar variabel rendah. Hasil ini memuatkan hasil estimasi parameter dalam SEM PLS bersifat Robust (tidak bias).
Uji Hipotesis
Hipotesis Parth
Coefficient p- value
95% Kepercayaan parth Coeficient f
Squre Batas
Bawah
Batas Atas H1. Kebiasan dimasa Covid 19 (X1)---
-> Karakter Sociopreneur (Y) 0.087 0.338 -0.087 0.264 0.017 H2. Perilaku Konsumen (X2) ---->
Karakter Sociopreneur (Y) 0.338 0.000 0.641 0.911 1.378
Tabel 4 Pengujian Hipotesis Pengaruh Langsung Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diatas maka diketahui sebagi berikut:
1. Hipotesis pertama (H1) ditolak yaitu tidak ada pengaruh signifikan pengaruh varibel kebiasan dimasa covid 19 terhadap pembentukan karakter socioprenur dengan patrhb coefficient (0.087) dan p-value 0.338 > 0.05. Mekipun demikian keberadaan variabel kebiasan dimasa covid 19 mempunyai pengaruh yang rendah dalam level struktur (f square = 0. 017)
2. Hipotesis kedua (H2) diterima yaitu ada pengaruh signifikan variabel perilaku konsumen terhapat pembentukan karakter sociopreneur dengan parth coefficient (0.338) dan p-value (0.000 < 0.05). Setiap perubahan pada perilaku konsumen maka akan meningkatkan pengaruh pembentukan karakter sociopreneur. Dengan selang kepercayaan 95% besar pengaruh perilaku konsumen dalam pembentukan karkter sociopreneur terletak antara 0.641 sampai 0.911. Meskipun demikian keberadaan perilaku konsumen dalam pembentukan karkter sosioprenuer di ms covid 19 mempunyai pengaruh tinggi dalam level structural (f square 1.378). bel pada perilku
PARTIAL LEAST SQUARES-STRUCTURAL EQUATION MODELING, KEBIASAAN BARU MASA PANDEMI COVID 19 DAN PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGUATAN KARAKTER SOCIOPRENEUR ... − 1245
Nugraha et al
konsumen di masa covid 19 dapat mempengaruhi pembentukan socioprenur yang meningkat sebesar 0.911.
Pengujian Kecocokan dan Kebaikan Model
PLS merupakan analisa SEM berbasis variasi dengan tujuan pada pengujian teori model yang menitikberatkan pada studi prediksi. Oleh karen itu maka dikembangkan beberapa ukura ntuk menyatakan model dapat diterima seperti R square dan Stndardized Root Mean Square Residual.(SRMR)
Pengukurn statistikm R square menggambarkan bersarnya variasi variabel endogen yang mampu dijelaskan oleh variabel eksogen/endogen lainny dalam model. Menurut Chin (1998) nilai interprestasi R square secara kualitatif adalah 0.19 (pengearuh rendah), 0.33 (pengaruh moderat) dan 0.66 pengaruh tinggi. Berdasarkan hasil pengolahn diatas maka dapt dikatakan bahwa bersarnya pengaruh bersama dari kebiasan masa covid 19 dan perilku konsumen terhadap penguatan karakter sociopreneur sebesar 67% (pengaruh tinggi)
Tabel 5 Stndardized Root Mean Square Residual
Saturated model Estimated model
SRMR 0.088 0.088
d_ULS 1.179 1.179
d_G 0.575 0.575
Chi-square 212.170 212.170
NFI 0.709 0.709
SRMR adalah Standardized Root Mean Square Residual. Dama Yamin (2022), nilai ini merupakan ukuran fir model (kecocokan model) yaitu perbedaan antara matrik korelasi data dengan matrik korelasi taksiran model. Dalam Hair et.al (2021), nilai SRMR dibawah 0.08 menunjukan model fit (cocok). Meskiput demikian dalam Karin Schmelleh et.al (2003), nilai SRMR antara 0.08 – 0.10 menunjukan model acceptable fit. Dengan demikain hasil 0.88 yang berarti bahwa model ini mempunyai kecocokan accetable fit. Data empiri dapat menjelaskan pengaruh antara variable dalam model.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa varibel kebiasan baru pada pandemi covid -19 tidak memiliki pengaruh yang kuat dalam proses penguatan karakter sociopreneur, tetapi indikator agar selalu jaga jarak perlu diterapkan yang memiliki pengaruh kuat terhadap kebiasan baru pada masa pandemi.
PARTIAL LEAST SQUARES-STRUCTURAL EQUATION MODELING, KEBIASAAN BARU MASA PANDEMI COVID 19 DAN PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGUATAN KARAKTER SOCIOPRENEUR ... − 1246
Nugraha et al
Sedngkan perubahan perilaku konsumen pada masa pandemi sangat kuat pengarunya dalam penguatan karakter sociopreneur.
DAFTAR PUSTAKA
Available: https://www.jurnal.id/id/blog/perubahan-perilaku-konsumen-saat-pandemi- corona/.
Masturin,“Model Pemberdayaan masyarakat Dengan Pendekatan Social Entrepreneurship:
Analisis Ketokohan Para Pewirausaha Sosial,” vol. 9, no. 1, pp. 159–182, 2015.
M. Masturin, “Model Pemberdayaanmasyarakat Dengan Pendekatan Social Entrepreneurship:
Analisis Ketokohan Para Pewirausaha Sosial,” Inferensi, vol. 7, no. 1, p. 159, 2013, doi:
10.18326/infsl3.v9i1.159-182.
D. Agribisnis, F. Ekonomi, and D. A. N. Manajemen, “Analisis karakteristik dan perilaku social entrepreneur posdaya kreatif di kecamatan bogor barat suhartini,” 2014.
M. R. Hutauruk, “Barang Kebutuhan Pokok Di Samarinda (The Effect of Pandemic Covid-19 on Factors Which Determine Consumer Behavior To Buy Staple Goods in Samarinda),”
J. Ris. Inossa, vol. 2, no. June, pp. 1–15, 2020.
R. D. B. dan Engel, James F and W. Miniard, Perilaku Konsumen (terjemahan) Jilid 1, Edisi 6. Jakarta Barat: Binarupa Aksara, 1994.
N. dan S. M. No TitleChoi, . “Social Entrepreneurship as an Essentially Contested Concept:
Opening a New Avenue for Systematic Future Research,” J. Bus. Ventur., pp. 1–14, 2013.
A. Yunus, N. R., & Rezki, “Kebijakan Pemberlakuan Lock Down Sebagai Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19.,” J. Sos. dan Budaya Syar-i, vol. 7(3), pp. 227- 238., 2020.
S. Hanoatubun, “Dampak Covid-19 terhadap Prekonomian Indonesia. EduPsyCouns,” J.
Educ. Psychol. Couns., vol. 2(1), pp. 146–153, 2020.
W. Hadiwardoyo, “Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Covid-19.,” BASKARA J.
Bus. Entrep., vol. 2(2), pp. 83–92, 2020.
S. Sulaeman, S., & Supriadi, “Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Desa Jelantik dalam Menghadapi Pandemi Corona Diseases-19 (Covid19).,” J. Pengabdi. UNDIKMA, Vol.
1(1), pp. 12–17, 2020.
Chin, W.W. (1998), “The Partial Least Squares Approach To Structural Equation Modeling”, in Marcoulides, G.A. (Ed.), Modern Methods for Business Research, Mahwah,
Erlbaum, pp. 295-358.
Hair, J.F., Hult, G.T.M., Ringle, C.M. and Sarstedt, M. (2017a), A Primer on Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM), Sage, Thousand Oaks, CA
View publication stats