• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Algoritma Multiplicative Congruential Random Number Generator Pada Aplikasi Seleksi Mojang Jajaka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Implementasi Algoritma Multiplicative Congruential Random Number Generator Pada Aplikasi Seleksi Mojang Jajaka"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Algoritma Multiplicative Congruential Random Number Generator Pada Aplikasi Seleksi Mojang Jajaka

Tito Sugiharto1,*, Lutfi Slamet Riyadi1, Heru Budianto2, , Dede Irawan2

1 Fakultas Ilmu Komputer, Teknik Informatika S1, Universitas Kuningan, Kuningan, Indonesia

2 Fakultas Ilmu Komputer, Sistem Informasi S1, Universitas Kuningan, Kuningan, Indonesia

Email: 1,*tito@uniku.ac.id, 2luthfislamet08928@gmail.com, 3 heru.budianto@uniku.ac.id, 4 dede.irawan@uniku.ac.id Email Penulis Korespondensi: tito@uniku.ac.id

Abstrak−Mojang Jajaka (MOKA) adalah sebutan bagi para duta pariwisata yang berasal dari sebagian besar wilayah kabupaten/kota di Jawa Barat. Pemilihan duta pariwisata di Kabupaten Kuningan diselenggarakan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Kuningan, serta Paguyuban Mojang Jajaka Kabupaten Kuningan. Salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan yaitu pendaftaran peserta dan seleksi tes tulis. Saat ini proses pendaftaran, dan seleksi tes tulis masih dilakukan secara konvensional dengan mengumpulkan berkas hardcopy dan tes tulis menggunakan selembaran kertas. Hal tersebut dirasa kurang efektif dan efisien karena dengan menggunakan kertas seringkali menimbulkan permasalahan yaitu terselip, rusak, dan mudah hilang. Pada kegiatan tes tulis pun sering terjadi kecurangan saat mengisi jawaban. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Algoritma Multiplicative Congruential Random Number Generator dalam pengacakan soal pada tes seleksi MOKA. Proses seleksi dimulai dengan peserta melakukan registrasi pada aplikasi. Kemudian peserta melakukan login dan setelah itu admin melihat data peserta lalu melakukan verifikasi data peserta. Setelah itu admin akan melakukan manajemen soal, dimana admin akan menginputkan soal sebanyak 30. Kemudian peserta akan melakukan proses ujian. Algoritma Multiplicative Congruential Random Number Generator akan bekerja untuk mengacak soal dari 30 soal akan dikeluarkan sebanayk 25 soal. Aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman Java, PHP, Javascript dan database MYSQL. Penelitian ini menggunakan metodologi RUP (Rational Unified Process) yang terdiri dari 4 tahapan yaitu Inception, Elaboration, Construction, dan Transition. Penelitian ini menghasilkan sebuah Aplikasi Seleksi MOKA yang dapat mempermudah proses pendaftaran dan seleksi tes tulis baik untuk peserta ataupun panitia pemilihan Mojang Jajaka Kabupaten Kuningan.

Kata Kunci: Mojang Jajaka; Kuningan; Multiplicative Congruential Random Number Generator; Android; Seleksi Tulis;

Abstract−Mojang Jajaka (MOKA) is one of icons of tourism ambassadors who come from most districts/cities in West Java.

The selection of tourism ambassadors in Kuningan was organized by the Department of Youth, Sports and Tourism (DISPORAPAR) of Kuningan, and the Mojang Jajaka Association of Kuningan. One of the series of activities carried out is participant registration and written test selection. Currently the registration process and the written test selection are still carried out conventionally by collecting hardcopy files and writing tests using a sheet of paper. This is considered less effective and efficient because using paper often causes problems, namely tucked, damaged, and easily lost. In the written test activities, cheating often occurs when filling out answers. This study aims to apply the Multiplicative Congruential Random Number Generator Algorithm in randomizing the questions on the MOKA selection test. The selection process begins with participants registering on the application. Then the participant logs in and after that the admin sees the participant data and then verifies the participant data. After that the admin will do question management, where the admin will input 30 questions. Then the participants will carry out the exam process. The Multiplicative Congruential Random Number Generator algorithm will work to randomize the questions from 30 questions and 25 questions will be issued. This application is made using the Java programming language, PHP, Javascript and MySQL database. This study uses the RUP (Rational Unified Process) methodology which consists of 4 stages, namely Inception, Elaboration, Construction, and Transition. This study results a MOKA Selection Application that can simplify the registration process and written test selection for both participants and the Mojang Jajaka selection committee, Kuningan.

Keywords: Mojang Jajaka; Kuningan; Multiplicative Congruential Random Number Generator; Android; Writing Selection

1. PENDAHULUAN

Mojang Jajaka (MOKA) adalah sebutan bagi pasangan duta pariwisata yang terdiri dari laki-laki (Jajaka) dan perempuan (Mojang) yang berasal dari wilayah Jawa Barat. Peran dari duta pariwisata adalah menjaga apa yang diwarisi leluhur, berkontribusi dalam pelestarian budaya, tradisi, serta pariwisata didaerahnya. Selain itu duta pariwisata dituntut harus mampu menjadi sosok yang menginspirasi sehingga duta pariwista tidak hanya dilihat dari 3B (Brain, Beauty, Behaviour) saja namun terdapat faktor lainnya yang diperlukan agar dapat menjadi duta pariwisata. Duta wisata sendiri merupakan putra/putri terbaik daerah yang dijadikan contoh oleh muda/mudi yang mempunyai intelektualitas yang baik maupun penampilan yang menarik ke masyarakat dengan kerapian, kebersihan serta senyum dalam komunikasi yang memberikan kesan baik kepada masyarakat, serta kepribadian yang baik dan memiliki kemampuan menguasai kebudayaan yang ada di daerah tersebut [1].

Kuningan merupakan salah satu daerah yang rutin menyelenggarakan pemilihan duta pariwisata setiap tahunnya. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Kuningan, serta Paguyuban Mojang Jajaka Kabupaten Kuningan selaku mitra dan pelaksana kegiatan.

Nama kegiatan pemilihan yang diselenggarakan rutin setiap tahunnya dinamakan Event Kreatif Pasanggiri Mojang Jajaka Kabupaten Kuningan. Rangkaian kegiatan pada event tersebut secara umum dibagi menjadi 3 (tiga) rangkaian kegiatan, yaitu Kegiatan Pra-Event yang terdiri dari registrasi peserta, tehnical meeting, dan audisi

(2)

peserta, Karantina/Unjuk Bakat, dan Grand Final. Keseluruhan kegiatan tersebut dilaksanakan berbasis kertas, dimana berkas pendaftaran dan persyaratan dikumpulkan dalam bentuk hardcopy. Adapun pelaksanaan tes dan penilaian masih menggunakan kertas sebagai media dalam pelaksanaan ujian dimana memiliki kerentanan dari berbagai macam hal. Penggunaan kertas menyulitkan dalam proses pengelolaan kegiatan tersebut sehingga memakan waktu yang lama dari proses pendaftaran, seleksi administrasi, penjadwalan, seleksi tertulis dan lainnya.

Dalam proses seleksi sendiri dikarenakan masih menggunakan metode konvensional, ujian rentang terjadi kasus suap untuk meluluskan peserta. Selain itu juga rentan peserta menyuap panitia soal untuk membocorkan soal ujian.[2]

Multiplicative Congruential Random Number Generator merupakan salah satu algoritma yang digunakan untuk mengacak soal secara random. Algoritma ini merupakan salah satu jenis dari algoritma Random Number Generator (RNG) yang dikemukakan oleh D. H. Lehmer pada tahun 195. Bilangan acak adalah bilangan yang tidak dapat diprediksi kemunculannya. Bilangan acak dibangkitkan oleh komputer adalah bilangan acak semu (Pseudo Random Number) karena menggunakan rumus- rumus matematika.[3] Dalam metode Multiplicative, nilai m (modulo) dipilih menjadi bilangan bulat yang cukup besar dan kata yang digunakan di komputer. Kelebihan dari metode Multiplicative adalah mempercepat kecepatan pengacakan soal, karena memerlukan beberapa operasi agar nantinya siswa mendapat soal yang berbeda.[4]

Dalam penelitian ini di fokuskan untuk membahas implementasi algortima Multiplicative Congruential Random Number Generator pada aplikasi seleksi MOKA. Selain itu dalam mengimplementasikan algortima Multiplicative Congruential Random Number Generator dibuat juga sebuah aplikasi seleksi MOKA berbasis website. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengembangan sistem yaitu dengan metode Rational Unified Process (RUP) yang menggunakan pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan berulang- ulang (iterative), fokus pada arsitektur (architecture-centric), dan lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus (use case driven).[5] Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncul sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek. Unified Modeling Language (UML) muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. Unified Modeling Language (UML) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. [6]

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Tahapan Penelitian

Pada tahapan penelitian terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap pelaporan.

Tabel 1. Tahap Penelitian

Tahap Proses Luaran Indikator

Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3

Tahap 4

Mulai

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Pelaporan

Kegiatan penelitan berjalan sesuai dengan tahapan- tahapan yang sudah ditentukan

Dokumen perencanaan dan analisis kebutuhan

Dokumen perancangan

aplikasi dan algoritma MCRNG

Dokumen pengujian UAT

Dokumen Pelaporan

Selesai

(3)

Pada tabel 1 tahap penelitian dilakukan empat tahapan, yaitu tahap perencanaan dimana peneliti melakukan kegiatan perencanaan dalam proses pengumpulan dan analisis data. Tahap berikutnya adalah tahap pelaksanaan, pada tahap pelaksanaan dilakukan proses pengimplementasian algortima MCRNG pada aplikasi seleksi MOKA.

Tahap berikutnya adalah tahap pengamatan, pada tahap ini dilakukan proses pengujian algoritma dan aplikasi. Dan terakhir tahap pelaporan, pada tahap ini dilakuka proses pembuatan laporan penelitian.

2.2 Rational Unified Process (RUP)

Metode pengembangan sistem yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Rational Unified Process (RUP).

RUP merupakan metode perangkat lunak yang dikembangan dilakukan secara interative dan incremental yang menekankan pada arsitektur.[7]

Gambar 1. Metode Pengembangan Sistem Rational Unified Proces (RUP)

Pada gambar 1 terlihat bagaimana RUP bekerja dari sisi incremental dan iterative. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa langkah seperti penjelasan dibawah ini:

2.2.1. Inception

Pada tahap ini, diawali dengan memodelkan proses bisnis yang sedang berjalan untuk dianalisis. Setelah itu dibuatlah pemodelan proses bisnis yang dibutuhkan (business modelling) dan mendefinisikan kebutuhan akan sistem yang akan dibuat (requirements). Proses diatas membutuhkan data dan informasi mengenai proses bisnis yang ada. Data dan informasi dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan cara melakukan studi pustaka mengenai kebutuhan aplikasi, melakukan observasi serta wawancara terkait informasi mengenai Event Kreatif Pasanggiri Mojang Jajaka Kabupaten Kuningan. Kemudian data-data yang telah diperoleh tersebut akan dianalisis untuk memenuhi kebutuhan perancangan aplikasi yang akan dibuat.

2.2.2. Elaboration

Pada tahap ini dari hasil observasi, wawancara dan studi pustaka yang dilakukan akan diidentifikasi terhadap masalah pada sistem yang akan dibuat. Pada tahap elaboration ini terdapat dua tahapan, yaitu analisis dan perancangan

2.2.3. Construction

Pada tahap ini akan dilakukan implementasi perancangan perangkat lunak ke dalam kode program dengan menggunakan bahasa pemrograman dengan menggunakan tool editor pemrograman. Hasil implementasi ke dalam bentuk kode program akan dilakukan uji coba per unit fungsi dengan menggunakan whitebox testing. Setelah aplikasi yang dibuat lengkap maka diperlukan integrasi antar fungsi atau unit. Pengujian integrasi dari setiap fungsi atau unit dilakukan dengan teknik blackbox testing.

2.2.4. Transition

Fase ini merupakan fase terakhir dimana program telah selesai dibuat dan siap diserahkan kepada pengguna.

Pekerjaan yang dilakukan peneliti dalam fase ini yaitu melengkapi dokumentasi program dan demo program kepada pengguna.

2.3. Algoritma Multiplicative Congruential Random Number Generator (MCRNG)

Algoritma Multiplicative Congruential Random Number Generator (MCRNG) adalah suatu algoritma yang digunakan untuk menghasilkan urutan-urutan (sequence) dari angka-angka sebagai hasil perhitungan dengan komputer yang diketahui distribusinya sehingga angka tersebut muncul secara random dan digunakan terus menerus. Pengertian random menunjukkan bahwa algoritma tersebut akan menghasilkan suatu angka yang akan berperan dalam pemunculan angka yang akan keluar dalam proses di komputer [8]. Random Number Generator adalah algoritma yang digunakan untuk menghasilkan urutan atau urutan angka hasil perhitungan komputer yang diketahui terdistribusi sehingga angka tersebut muncul secara acak dan terus menerus [9]. Algoritma ini dapat dipergunakan untuk mengacaka pertanyaan pada aplikasi seleksi tertulis mojang jajaka. Algoritma atau metode Multiplicative Congruential Random Number Generator (MCRNG) adalah sebagai berikut:

(4)

𝑍𝑖 = 𝑎𝑍(𝑖−1)𝑚𝑜𝑑 𝑚 (1) Dimana:

Zi : i-bilangan awal acak Zi-1 : Bilangan akhir a : pengali

m : modulus kunci generato (Z0) yang disebut umpan [9]

Berikut pada gambar 2 merupakan algoritma dari

Gambar 4. Flowchart Algoritma MCRNG

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian dilakukan beberapa tahapan yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan mengenai implementasi algoritma MCRNG pada aplikasi seleksi mojang jajaka di kabupaten kuningan. Sebelum implementasi algoritma MCRNG pada aplikasi dilakukan proses analisis sistem berjalan dan sistem yang diusulkan. Kemudian pada tahap berikutnya dilakukan implementasi algoritma MCRNG pada aplikasi.

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya. Analis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan awal[10]. Adapun analisis sistem dilakukan terbagi menjadi analisis sistem yang berjalan dan analisis sistem yang diusulkan.

3.1.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Sistem yang sedang berjalan proses seleksi MOKA pada kegiatan Event Kreatif Pasanggiri Mojang Jajaka Kab.

Kuningan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Rich Picture Sistem Yang Berjalan Mulai

𝑎, 𝑍0, 𝑚

𝑍𝑖 = 𝑎𝑍(𝑖−1)𝑚𝑜𝑑 𝑚

𝑍𝑖

Selesai

I++

(5)

3.1.2 Analisis Sistem Yang Diusulkan

Analisis sistem yang diusulkan adalah tahapan untuk mengetahui atau memberikan gambaran mengenai sistem yang akan dikembangkan. Proses yang terjadi pada sistem yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Rich Picture Sistem Yang diusulkan

Aplikasi yang diusulkan hanya untuk pengumpulan berkas administrasi dalam bentuk registrasi dan tes seleksi menggunakan aplikasi. Secara garis besar aplikasi dibangun berbasis client server dimana client untuk peserta dan server diperuntukkan bagi admin.

3.2 Penerapan Algoritma Multiplicative Congruential Random Number Generator (MCRNG)

Pada aplikasi yang dibuat terdiri dari 30 soal dengan jumlah soal yang akan dikeluarkan sebanyak 25. Sehingga nilai-nilai sesuai rumus (1) adalah 𝑍0= 8 merupakan nilai awal dikarenakan pada awal perhitungan belum ada nilai 𝑍(𝑖−1), a=2, dan nilai m=29.

Sehingga dapat dihitung sesuai rumus 1, maka 𝑍1= 𝑎 𝑥 𝑍0𝑚𝑜𝑑 𝑚; dikarenakan belum ada nilai 𝑍(𝑖−1). 𝑍1= 2 𝑥 8 𝑚𝑜𝑑 29

𝑍1= 16 𝑚𝑜𝑑 29 = 16

Berikut hasil nilai pengacakan untuk 25 soal, dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Pengacakan menggunakan Algoritma MCRNG

Zi Hasil Acakan Zi Hasil Acakan Zi Hasil Acakan

1 16 10 14 19 5

2 3 11 28 20 10

3 6 12 27 21 20

4 12 13 25 22 11

5 24 14 21 23 22

6 19 15 13 24 15

7 9 16 26 25 1

8 18 17 23

9 7 18 17

Berdasarkan hasil pengacakan didapatkan tidak ada data yang berulang untuk nilai-nilai yang telah ditentukan diatas. Hasil dari output pengacakan soal pada Tabel.2 dapat dilihat sebagai berikut: [[1:16], [2:3], [3:6], [4:12], [5:24], [6:19], [7:9], [8:18], [9:7], [10:14], [11:28], [12:27], [13:25], [14:21], [15:13], [16:26], [17:23], [18:17], [19:5], [20:10], [21:20], [22:11], [23:22], [24:15], [25:1]]. Hasil pengacakan menunjukan bahwa pada soal nomor 1 muncul soal urutan 26 dari bank soal. Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan nilai konstanta pada a, m, dan Z0 telah sesuai dan dapat melakukan proses pengacakan soal. Hasil implementasi algoritma MCRNG terimplementasi dalam aplikasi seleksi mojang jajaka dalam bentuk soal yang muncul sudah teracak.

3.3 Use Case

Use case diagram menggambarkan hubungan pengguna dengan sistem atau aplikasi[11]. Membuat use case diagram yang komprehensif merupakan hal yang penting dilakukan pada tahap analisis[12]

Gambar 5. Use case diagram Aplikasi

Mengerjakan Soal Tes Melakukan Regis tras i

Pes erta

Melihat Inform as i Login

Kelola Soal Kelola Pes erta

Adm in

Algoritm a MCRNG

<<include>>

(6)

Use Case diagram gambar 5 terdiri dari 2 aktor yaitu peserta mojang jajaka dan admin yaitu panitia yang mengelola event mojang jajaka melalui aplikasi. Setiap peserta dan admin diharuskan login terlebih dahulu. Peserta melakukan registrasi, login, mengerjakan soal dan melihat informasi. Admin dapat mengelola peserta dan kelola soal pada aplikasi.

3.4 Activity Diagram

Activity Diagram adalah gambaran dari alur kejadian dalam suatu aplikasi yang menggambarkan aktifitas dilakukan oleh pengguna dan aplikasi[13]. Activity merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas yang terjadi pada sistem [14].

Gambar 6. Activity Diagram Registrasi Peserta

Gambar 6 menjelaskan peserta diharuskan untuk membuat akun dan mengisi form registrasi. Sistem akan melakukan verifikasi apakah formulir sudah terisi dengan benar atau belum, jika belum maka peserta diarahkan untuk mengecek dan melengkapi kekurangan. Apabila semua data telah terisi dengan benar maka sistem akan mengirim notifikasi pada akun peserta.

Gambar 7. Activity Diagram Mengerjakan Soal Tes

Pada gambar 7 menjelaskan proses pengerjaan soal peserta akan dihadapkan soal-soal yang akan keluar secara acak. Dimana pengacakan dilakukan oleh sistem menggunakan bantuan algoritma Multiplicative Congruential Random Number Generator. Sistem mengecek soal terakhir apakah telah terisi atau tidak, apabila telah terisi maka sistem akan menyimpan hasil. Namun apabila belum maka peserta akan diarahkan kembali pada soal.

(7)

3.5 Class Diagram

Gambar 8. Class diagram

Class diagram sering disebut juga desain pemrograman. Di mana class diagram ini menggambarkan struktur dan deskripsi serta hubungan antar class diagram.[15]. Gambar 8 merupakan class diagram pada aplikasi yang dibangun.

3.6 Sequence Diagram

Gambar 9. Sequence Diagram Tes Seleksi MOKA

Sequence diagram merupakan diagram yang menjelaskan alur proses dari setiap use case yang sudah dibuat.[16]. Sequence diagram merupakan sebuah diagram yang merepresentasikan interaksi tentang bagaimana sekelompok objek yang bekerja secara bersamaan melalui urutan dan mekanisme tertentu. Diagram ini memberikan detail bagaimana teknis sebuah proses atau operasi dilakukan. Gambar 9 menjelaskan proses yang

: Peserta : Peserta

Menu Utama

Menu Utama List Tes Seleksi MOKA List Tes Seleksi

MOKA

Ikuti Tes

Ikuti Tes DatabaseDatabase Lembar KerjaLembar Kerja Kelola Hasil Tes Kelola Hasil

Tes

Hasil Tes Seleksi MOKA

Hasil Tes Seleksi MOKA

1. Memilih menu Tes Seleksi MOKA

2. List tes seleksi

3. Menampilkan list tes seleksi 4. Memilih button Ikuti Tes

5. Ikuti tes

6. Menampilkan informasi, petunjuk pengerjaan dan form token 7. Input token

8. Token tes

9. Cek token

10. Token salah

11. Token salah

12. Token benar

13. Menampilkan lembar kerja 14. Mengisi soal-...

15. Menampilkan jawaban

17. Memilih button selesai

16. Menyimpan jawaban

18. Kelola hasil tes

19. Menampilkan button Cetak Hasil 20. Menampilkan button Cetak Hasil

21. Memilih button Cetak Hasil

22. Cetak hasil tes seleksi

23. Menampilkan hasil tes seleksi MOKA

(8)

dijelaskan meliputi bagaimana proses registrasi, proses seleksi tertulis dan proses pengumuman Mojang dan Jajaka Kuningan.

3.7 Tampilan hasil

Pada Gambar 10 halaman website untuk admin, tampilan awal merupakan tampilan halaman login untuk panitia dalam hal ini admin.

Gambar 10. Halaman Login

Apabila username dan password yang diinputkan oleh admin sesuai maka akan diarahkan pada halaman utama admin seperti terlihat pada gambar. Pada halaman utama admin ini terdapat beberapa menu diantaranya menu Dashboard, Data master yang terdiri dari data master admin dan data peserta, Bank Soal, Tes Seleksi MOKA dan Hasil Tes Seleksi dan User Management. Pada gambar 11 Halaman dashboard sendiri akan terlihat jumlah peserta dan jumlah soal yang telah ada pada bank soal.

Gambar 11. Halaman utama admin

Aplikasi peserta merupakan aplikasi client yang berbasis android. Pada gambar 12 peserta diharuskan melakukan registrasi terlebih dahulu dengan mengisikan beberapa data diantaranya nama lengkap, Nomor Identitas yang bisa menggunakan NIM untuk mahasiswa dan NIP untuk pegawai dan NIK untuk Umum, tempat tanggal lahir, Gender, domisili, nomor Handphone, email dan lainnya seperti pada gambar

Gambar 12. Halaman registrasi Peserta MOKA

Setelah registrasi selesai dan login sukses maka akan menampilkan halaman utama peserta yang terdiri dari 3 menu yaitu dashboard, timeline dan Test Seleksi Moka seperti gambar 13. Untuk dapat mengikuti tes seleksi

(9)

maka peserta akan mengakses menu Tes Seleksi MOKA, dimana aplikasi akan menampilkan halaman antarmuka tes seleksi.

Gambar 13. Menu token Gambar 14. Konfirmasi seleksi tes tertulis Peserta ujian akan dapat melihat jadwal pelaksanaan tes tertulis pada halaman menu token dan konfirmasi data pribadi ketika akan melakukan tes tertulis. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa data peserta sesuai dengan data pada saat registrasi seperti gambar 14.

Gambar 15. Halaman soal yang diujikan

Pada gambar 15 halaman ujian peserta akan mendapatkan soal yang telah diacak menggunakan algoritma MCRNG sehingga soal setiap peserta akan berbeda dalam rangka menghindari kecurangan. Selain itu terdapat fitur navigasi yang bertujuan membantu peserta dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dan memastikan semua soal telah apakah telah terjawab atau belum.

3.8 Teknik Pengujian Aplikasi

Pengujian fokus pada perangkat lunak dari segi logic, fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan [17]. Adapun pengujian yang dilakukan dengan menggunakan whitebox dan black box.

Whitebox testing merupakan pengujian yang mempunyai intelektualitas yang baik maupun penampilan yang menarik ke masyarakat dengan kerapian, kebersihan serta senyum dalam komunikasi yang memberikan kesan baik kepada masyarakat, serta kepribadian yang baik dan memiliki kemampuan menguasai kebudayaan yang ada di daerah tersebut [18].

Tes dapat digunakan untuk mengukur banyaknya pengetahuan yang diperoleh dari satu bahan pelajaran[19]. Adapun pengujian dilakukan pada fungsional di halaman admin dan peserta. Pengujian pada halaman admin meliputi pemilihan option tes seleksi dan form input yang sesuai dengan beberapa kriteria pengujian dan menghasilkan kesesuain dengan apa yang telah ditetapkan pada perancangan. Pada halaman peserta dilakukan pengujian pada halaman pengerjaan soal meliputi kesesuaian fungsi pengacakan, input token, menyimpan hasil seleksi, dan unduh hasil seleksi menghasilkan kesesuaian dengan perancangan.

(10)

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka aplikasi yang dibuat berfokus pada proses pendaftaran atau registrasi dan seleksi tulis untuk seleksi MOKA di kabupaten Kuningan. Aplikasi yang dibangun membantu baik itu panitia dan peserta dalam proses Pra-Event yang merupakan salah satu rangkaian pada kegiatan Event Kreatif Pasanggiri Mojang Jajaka Kabupaten Kuningan. Peserta dapat dengan mudah mengumpulkan berkas yang diminta, melihat jadwal dan melakukan tes tulis pada kegiatan ini. Panitia dapat dengan mudah mengelola peserta dalam verifikasi berkas. Hasil pengerjaan peserta dapat dikoreksi dengan cepat, akurat dan transparan.

Pemeriksaan yang cepat menjadikan durasi waktu untuk mengumumkan hasil menjadi lebih pendek, sehingga peserta dapat mengetahui hasil dengan lebih cepat dan mudah. Penggunaan Algoritma Multiplicative Congruential Random Number Generator (MCRNG) dapat menghasilkan pengacakan sehingga setiap peserta akan diberikan soal yang berbeda urutannya. Proses pengacakan ini berguna untuk menghindari adanya tindakan kecurangan dalam proses seleksi terutama pada saat tes tertulis. Hasil pengacakan menunjukan Zi1=16; Zi2=3; Zi3=6; Zi4=12;

Zi5=24; Zi6=19; Zi7=9; Zi8=18; Zi9=7; Zi10=14; Zi11=28; Zi12=27; Zi13=25; Zi14=21; Zi15=13; Zi16=26;

Zi17=23; Zi18=17; Zi19=5; Zi20=10; Zi21=20; Zi22=11; Zi23=22; Zi24=15; Zi25=1. Setiap tahapan dalam metode pengembangan sistem telah dilaksanakan sesuai dengan metode pengembangan yang dipilih yaitu menggunakan Rational Unified Process (RUP) Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode pengujian konvensional baik menggunakan whitebox dan black box aplikasi yang dibuat telah berfungsi sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terima kasih disampaikan pihak Event Kreatif Pasanggiri Mojang Jajaka Kabupaten Kuningan (Paguyuban Mojang Jajaka Kuningan) dan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DISPORAPAR) yang telah berkenan untuk dijadikan sebagai tempat penelitian ini dilaksanakan. Tidak lupa terimakasih kepada pihak Universitas Kuningan dan Fakutlas Ilmu Komputer yang telah memberikan dukungan sehingga penelitian ini bisa berjalan dengan lancar dan terselesaikan sebagaimana mestinya.

REFERENCES

[1] S.- Ulya, “Pengaruh Tourism Ambassador Dan Reliability Terhadap Minat Berkunjung Di Objek Wisata Museum Deli Serdang,” Niagawan, vol. 9, no. 3, p. 208, 2020, doi: 10.24114/niaga.v9i3.19567.

[2] J. Karaman, E. Kumalasari, F. Intan, T. Informatika, U. M. Ponorogo, and J. Timur, “2021_4_Cat,” vol. 1, no. 2, pp.

119–125, 2021.

[3] R. Prasetyadi and N. B. Nugroho, “Implementasi Metode Multiplicative Random Number Generator ( MRNG ) Pada Aplikasi Ujian Sekolah Berbasis Komputer,” vol. 3, no. 2, pp. 224–229, 2020.

[4] E. Rusmana, “Penerapan Algoritma Multiplicative (Rng) Untuk Pengacakan Soal Ujian Online Siswa Sma,” J. Inform.

Kaputama, vol. 5, no. 2, pp. 429–436, 2021.

[5] P. K. Wardani, “Penerapan Metode Rational Unified Process pada Aplikasi Monitoring Periodic Service Alat Berat,”

Indones. J. Appl. Informatics, vol. 1, no. 2, p. 1, 2017, doi: 10.20961/ijai.v1i2.11002.

[6] H. N. Putra, “Implementasi Diagram UML (Unified Modelling Language) dalam Perancangan Aplikasi Data Pasien Rawat Inap pada Puskesmas Lubuk Buaya,” Sink. J. dan Penelit. Tek. Inform., vol. 2, no. 2, pp. 67–77, 2018, [Online].

Available: https://jurnal.polgan.ac.id/index.php/sinkron/article/view/130.

[7] R. Perwitasari, R. Afwani, and S. E. Anjarwani, “PENERAPAN METODE RATIONAL UNIFIED PROCESS (RUP) DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MEDICAL CHECK UP PADA CITRA MEDICAL CENTRE (The Application of RationalUnifiedProcess (RUP) in Development of a Medical CheckUpInformation System at Citra Medical Centre),” Jtika, vol. 2, no. 1, pp. 76–88, 2020, [Online]. Available: http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/.

[8] M. R. Yunisa, R. Latuconsina, A. Siswo, and R. Ansori, “Implementasi Algoritma Multiplicative Congruential Generator Pada Game Panahan Implementation of Multiplicative Congruential Generator Algorithm in Arcery Game,” e- Proceeding Eng., vol. 7, no. 1, pp. 1460–1463, 2020.

[9] U. Nurhasan and B. Purnomo, “TERAPAN MCRNG SEBAGAI GENERATOR ACAK UNTUK GAME,” J. Saintekom, vol. 12, no. 1, pp. 1–11, 2022.

[10] R. Muhidin, N. F. Kharie, and M. Kubais, “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pada Sma Negeri 18 Halmahera Selatan Sebagai Media Promosi Berbasis Web Analysis and Information System Design in Sma Negeri 18 South Halmahera As Media Promotion of Web-Based,” IJIS-Indonesia J. Inf. Syst., vol. 4, no. April, pp. 69–76, 2019, [Online].

Available: https://media.neliti.com/media/publications/260171-sistem-informasi-pengolahan-data-pembeli- e5ea5a2b.pdf.

[11] T. Sugiharto, M. Irwansyah, S. Ajiziyah, W. Heryanto, and S. Hidayat, “Innovation development information system for sales of traditional food processed product web based in the Cibinuang Village,” IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., vol.

819, no. 1, 2021, doi: 10.1088/1755-1315/819/1/012076.

[12] Nugroho, Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.

[13] H. Budianto, T. Khalimi, R. Ismaya, E. Kurniadi, and E. Dharmawan, “Implementation of tensor flow-based deep learning in the learning application of around things in English,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 1933, no. 1, 2021, doi:

10.1088/1742-6596/1933/1/012007.

[14] N. Syahputri, “RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS 1 MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI Nita,” JSIK (Jurnal Sist. Inf. Kaputama), vol. 2, no. 1, pp. 89–95, 2018.

(11)

[15] S. I. Mandala, L. Fitriani, and A. Sutedi, “Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Bug Tracker Berbasis Web pada Pengembangan Software,” J. Algoritm., vol. 19, no. 1, pp. 180–191, 2022, doi: 10.33364/algoritma/v.19-1.1046.

[16] Rachman, “Sistem Informasi Wisata Di Ampera Waterpark,” J. Siliwangi, vol. 4, no. 2, pp. 87–92, 2018, [Online].

Available: http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jssainstek/article/download/570/369.

[17] W. Erawati, “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dengan Pendekatan Metode Waterfall,” J. Media Inform.

Budidarma, vol. 3, no. 1, p. 1, 2019, doi: 10.30865/mib.v3i1.987.

[18] M. F. Londjo, “Implementasi White Box Testing Dengan Teknik Basis Path Pada Pengujian Form Login,” J. Siliwaangi, vol. 7, no. 2, pp. 35–40, 2021.

[19] Sudaryono. Metodologi Riset di Bidang TI. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.

Referensi

Dokumen terkait

These data were collected through interviews, document analysis to find out the learning methods used at STKIP Agama Hindu Singaraja, and giving questionnaires to participants, which