Implementasi Algoritma RSA (Rivest Shamir Adleman) Dalam Pengaman File Video
Juliana Tamba
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Teknik Informatika, Universitas Budi Darma, Medan, Indonesia Email: [email protected]
Email Penulis Korespondensi: [email protected]
Abstrak−Masalah yang terdapat pada ruang lingkup video adalah dimana video yang bersifat privasi tersebut dapat ditonton oleh orang yang tidak berhak jika file video tanpa pengamanan. Apabila terjadi suatu pembobolan dan pencurian informasi suatu data penting dalam sebuah file video tersebut, maka akan merugikan pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem aplikasi untuk dapat mengamankan file video tersebut. Untuk meminimalisir hal ini maka diperlukan pengamanan tingkat kedua yaitu dengan mengacak video tersebut sehingga informasi visual dari video tersebut tidak dapat terlihat oleh orang yang tidak memiliki kunci. Maka informasi dalam file video tersebut di ubah dalam bentuk kode atau isyarat dimana kode inilah yang akan dimanipulasi. Dengan demikian penulis merasa file video perlu diamankan dengan pengamanan yang baik. Sehingga perlu membuat enkripsi dan dekripsi pada file video. Algoritma RSA salah satu algoritma kriptografi yang dapat digunakan untuk mengamankan file video. Algoritma RSA merupakan algoritma yang melakukan pemfaktoran 2 bilangan prima yang cukup besar. Skema RSA mengadopsidari skema blok cipher, sebelum dilakukan enkripsi,plainteks dan chipherteksnya berupa bilangan bulat antara 1 hingga n. Dimana n biasanya berukuran sebesar 1024 bit, dan panjang bloknya sendiri berukuran lebih kecil atau log(n)+1 dengan basis 2. Algoritma RSA juga membuat suatu kode, dengan membangun pembangkit kunci public dan kunci privasi. Penelitian ini menguraikan bagaimana pengamanan file video berdasarkan algoritma RSA.
Kata Kunci: Kriptografi; Algoritma RSA; File;Video; Pengamanan
Abstract−The problem with the video scope is that private videos can be watched by unauthorized people if the video file is unsecured. If there is a break-in and information theft of an important data in a video file, it will be detrimental to interested parties. Therefore, an application system is needed to be able to secure the video file. To minimize this, a second level of security is needed, namely by scrambling the video so that the visual information from the video cannot be seen by people who do not have a key. Then the information in the video file is changed in the form of a code or signal where this code will be manipulated.
Thus the author feels that video files need to be secured with good security. So it is necessary to encrypt and decrypt video files.
The RSA algorithm is one of the cryptographic algorithms that can be used to secure video files. The RSA algorithm is an algorithm that performs factoring of 2 large prime numbers. The RSA scheme adopts the block cipher scheme, before encryption, the plaintext and ciphertext are integers between 1 to n. Where n is usually 1024 bits in size, and the block length itself is smaller or log(n)+1 with base 2. The RSA algorithm also generates a code, by constructing public and private key generators. This study describes how to secure video files based on the RSA algorithm.
Keywords: Cryptography; RSA Algorithm; File; Video; Security
1. PENDAHULUAN
Komputer meruapakan personal yang, menjadikan alatnya dalam memberi akibat yangg luas pada tahap penyampaian info.Keamanan data menjadi aspek yangg cukup krusial pada sistem teknologi lain, termaksud pada pengamanan dokumen di suatu data. Dokumentasi arsip video artinya salah satu sering kali tidak dipedulikan akibat buruknya. Jika dimanfaatkan oleh pihak tidak berkenan. Terjadinya manipulasi menjadikan hal yang tidak baik, serta menghasilkan merasa dirugikan sebab video yang dimanipulasi bisa menunjukkan citra tidak baik baginya misalnya, file video yang dijadikan video porno. namun, setiap penyimpanan mempunyai kapasitas terbatas sebagai akibatnya memungkinkan buat menyimpannya kedalam suatu drive yang mempunyai kapasitas lebih besar contohnya kedalam google drive. Bagaimana hal biasanya dimana orang mempunyai satu akun google, dimana akun tersebut bisa dipergunakan buat masuk ke akun google lainnya mirip google drive, google maps, serta lain sebagainya, dan google drive salah satunya. Hal ini yang disebabkan dilema pengaman yang sedikit menerima ketelitian dari para perancang juga pengelola pada sistem yang tidak diberikan pengaman sebagai akibatnya bisa membuat file tersebut mampu dicermati poly orang serta tidak bersifat pribadi lagi. Bila tidak merusak performa pada sistem,masalah sebuah keamanan jarang dipedulikan, bahkan ditiadakan. Padahal bisa berakibat tidak baik , terutama pada pemilik video orisinil. untuk itu diharapkan suatu solusi pada pemecahan problem tersebut menggunakan tujuan melakukan pengaman dalam sebuah data salah satunya pada arsip video.[1]
Kriptografi merupakan salah satu yang bisa digunakan dalam teknik yang diterapkan untuk pengamanan suatu pesan ataupun data. Dengan proses enkripsi data, pesan menjadi sandi yang tertentu, sehingga orang tertentu saja bisa mengerti pesan maupun data tersebut setelah mendeskripsinya. Ini dirasa cukup aman untuk meminimalisir proses sebuah penyadapan maupun pencurian data atau pesan yang dikirim. Perkembangan pada dunia kriptografi juga sudah banyak sekali algoritma yang bisa digunakan mengubah data asli menjadi data yang sudah disandikan.
.Saalah satunyaa algoritma RSA yang merpakan algoritma dengan dua kunci, yaitu kunci publik serta kuncii privasi. RSA mendasarkan proses enkripsi , dekripsinya pada konsep bilangan prima dan aritmeitika modullo.[2][3][4]
Pada tahun 2016 Pabokory, Fresly, Astuti melakukan penelitian terdahulu bahwa penggunaan metode pada suatau keamanan dalam kriptografi RSA,dan proses stegnogrfai modified LBS diandroit dalam pemrograman berhasil mengamankan data dalam perangkat androit. [1] Pada Tahun 2017 Retno, Ayu puspita melakukan penelitian dalam mengimplementasikan algoritma RSA pengaman data berbentuk sebuah teks menyimpulkan bahwa dalam pengamanan, teknik enkripsi dan dekripsi merupakan teknik dalam algoritma RSA dimana mengubah file asli menjadi file yang silit dapat dibaca dan mengubah file yang tidak dapat dibaca menjadi file yg asli.[5]Berdasarkan penelitian terdahulu menganalisi bahwa Kombinasi, caesar cipher, dalam algoritma RSA bisa membantu meningkatkan data, jika dibandingkan dengan menggunakan satu metode saja. Menggunakan perhitungan dalam struktur alphabetis dan juga dipadukan dengan menggunakan memfaktorkan bilangan prima bisa meningkatkan sistem keamanan data, sehingga data yang tersimpan akan semakin terjaga.[6]
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Kriptografi
Kriptografi yang dikenal dari bahasa Yunani, crypto dan graphi. Crypto berarti secret (rahasia) dan graphi, writing (tulisan). Kriptografi illmu mempelajari teknik matematiis yang berhubungan dalam keamanan, informasi seperti tingkat keyakinan, integritas data, autentikasi entitas ,autentikasi keaslian data. Kriptografi diartikan menjadii ilmu mempelajari, penyembunyian huruf atau tulisan dapat membuat tulisan tersebut tidak dapat dibaca oleh pihak tidak berkepentingan. Kriptografi seni didefenisikan sebagai sebuah sejarah bahwa mempunyai cara dalam mengamankan sebuah data. dan diperhatikan secara mendalam grafii di kriprografi mempunyaii makna disebuah seninya.[7]
2.2 Metode Kriptografi
Algoritma RSA merupakan algoritma yang enkripsi kunci publik. Algoritma RSA adalah salah satu algoritma paling populer dan sangat aman karena memfaktorkan bilangan prima yang besar. Kelebihan algoritma RSA terletak pada proses eksponensial pemecahan suatu bilangan menjadi dua bilangan prima saat ini membutuhkan waktu yang sangat lama. [8]Skema pada RSA sendiri menggunakan skema block cipher, yang membutuhkan plaintext yang ada untuk dipecah menjadi blok-blok yang sama panjang sebelum enkripsi. Plaintext dan ciphertext adalah bilangan bulat (integer) dari 1 hingga n, di mana n biasanya berukuran 1024 bit, dan blok itu sendiri tidak lebih dari log(n) + 1 di basis 2.
Berikut merupakan langkah-langkah proses enkripsi dan dekripsi dalam algoritma RSA.Pembangkit kunci dimana membentuk suatu kode, RSA memiliki cara kerja membuat kunci publik dan kunci privat adalah sebagai berikut: [9][10][11]
a. Memilih dua bilangan (integer) prima p dan q secara acak, p q merupakan bilangan yang harus cukup besar untuk memperoleh tingkat keamanan yang lebih tinggi.
b. Hitung N = p.q, (p q, karena jika p=q maka nilai N= p2 juga akan mudah mendapatkan nilai N),bilangan N disebut parameter sekuriti.
c. Hitung φ(N)= (p-1)(q-1). φ(N) merupakan nilai totient pada suatu bilangan N juga pada jumlah bilangan bulat positif yang, lebih kecil dari N dan prima terhadap N.
d. Pilih bilangan bulat kunci publik antara, 1 dan φ (N) (1< e < φ (N)) tanpa pembagi φ (N). Oleh karena itu, gcd(e.(N)) = 1. Kita katakan bahwa e adalah koprima terhadap φ (N).
e. Greatest Common Divisor (gcd) dari 2 buah bilangan tidak lain, adalah irisan himpunan faktor bilangan prima dari 2 bilangan tersebut.
f. Hitung d dengan persamaan
de= 1 (mod φ(N)) atau ed (mod φ(N)) (1)
Dengan mencoba nilai d = 0,1,2,3, ..
Sehingga dapat memenuhi persamaan tersebut, dan hasil dari algoritma tersebut adalah : a. Kunci publik adalah pasangan (e,N)
b. Kunci privat adalah pasangan (d,N)
Proses dalam enkripsi dijalalankan dengan penggunaan, kunci publik. Prosedurnya antara lain: [12]
a. Dapatkan kunci public pada penerima pesan (e), dan modulus N.
b. Plainteks dihitung dengan blok-blok m1,m2,...,mn sehingga setiap blok mempresentasikan nilai di dalam selang [0,N-1].
c. Setiap blok mi dikodekan dan dienkripsikan dalam menjadi blok ci dengan rumus.
Ci = mie mod N (2)
Proses pada dekripsi dilakukan menggunakan kunci privat (d,N) yang setiap blok chiperteks ci didekripsikan untuk kembali menjadi blok mi dengan rumus :[13]
Mi = cid mod N (3)
2.3 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian dalam penelitian adalah suatu bentuk kerangka kerja yang dapat digunakan sebagai pendekatan untuk memecahkan suatu masala.
Gambar 1. Tahapan Penelitian a. Mengidentifikasi Masalah
Pada tahap penelitian, dilakukan sebuah identifikasi masalah terjadi mengenai penyisipan file video berekstensi mp4. Masalah yang ada terkait kapasitas keamanan data.
b. Studi Literatur
Tahap ini dilakukan studi pustaka mencari data dan informasi berkaitan dengan penyisipan file video dan algoritma Rivest-Shamir Adleman (RSA) yang diteliti.Studi pustakayang dilakukan terhadap beberapa sumber seperti artikel ilmiah, pada jurnal, buku, dan yang berkaitan dengan permasalahan ingin diselesaikan pada penelitian ini.
c. Analisa
Pada tahap penelitian analisa dilakukan dengan menyediakan file video yang disisipkan ke dalam program.
File video diambil beberapa bagian sebagai sampel dan akan disisipkan ke dalam program yang terlebih dahulu juga diambil beberapa bagian sebagai media penampung file video. Selanjutnya nilai prima video tersebut disisipkan ke dalam beberapa bagian pixel. Demikian juga untuk analisa proses enkripsi dan deskripsi file video..
d. Penerapan Algoritma Rivest-Shamir Adleman (RSA)
Paenerapan Algoritma Rivest-Shamir Adleman (RSA) dilakukan dengan mengkodekan karakter yang akan kita watermaking untuk proses penyisipan file video. Selanjutnya dengan menerapkan Algoritma Rivest-Shamir Adleman (RSA) terhadap proses enkripsi dan deskrips dilakukan dengan watermaking file video.
e. Perancangan Sistem
Perancangan sistem dimulai dengan merancangan atau mendesain suatu aplikasi penyisipan menggunakan tools pemrogramman Microsoft Visual Basic 2008.
f. Pengujian
Merupakan tahap pelaksanaan pengujian aplikasi yang sudah selesai. Pengujian yang dilakukan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu pengujian untuk proses enkripsi dan pengujian untuk proses deskripsi. Pengujian dilakukan untuk melihat kesesuaian hasil yang diperoleh aplikasi penyisipan yang telah dibuat.
g. Penulisan Laporan
Tahap terakhir Penulisan laporan ini yaitu penulisan laporan penelitian. Pada tahap ini dilakukan untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan penelitian dalam bentuk skripsi yang nantinya juga dibuat bentuk artikel ilmiah akan dipublikasikan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisa
Analisi merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam menyelesaikan dan melakukan identifikasi masalah yang akan terjadi supaya lebih mudah untuk dipahami dan diambil kesimpulan. Melakukan analisa merupakan salah satu yang peran penting, dalam tahapan analisis mendapatkan hasil sesuai dalam suatu sistem. Pengamanan file video yang berformat MP4 dengan mengunakan kriptografi ini diperlukan sebuah kunci. File video format MP4 yang disimpan dan, disandikan terlebih dahulu dengan menggunakan sebuah kunci dan hanya dapat diketahui orang yang menyimpannya saja. Sehingga penerapan metode ini harus dapat dipastikan aman.[14] [15][5]
3.1.1 Analisi Pengolahan Sampel
Untuk melakukan pengaman pada file video maka sampel yang diperlukan pada penelitian ini adalah file video berformat MP4, ,berikut spesfikasi objek file video yang digunakan untuk contoh kasus, sebagai berikut:
Gambar 2. RSA Video
File video akan diambil nilai binernya. Adapun nilai biner pada file diperoleh melalui aplikasi binary viewer yang bisa dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3. Aplikasi Binary Viewer
Tabel 1. Tampilan hexadecimal
8D 67 AE 31
07 A5 AD C2
43 D4 D1 AF
10 B1 79 03
Nilai heksadesimal kemudian dikonversi kedalam bentuk desimal (Kode ASCII) dengan menggunakan sebuah bitwise calculator yang dilihat pada table berikut :
Tabel 2. Konversi hexadesimal bentuk desimal HexaDesimal Desimal
8D 141
07 7
43 67
10 16
67 103
A5 165
D4 212
B1 177
AE 174
AD 173
D1 209
79 121
31 49
C2 194
4F 79
03 3
3.2 Analisa Penerapan Metode RSA
Berikut ini adalah penerapan pada algoritma RSA yang melakukan proses pada pembangkit kunci, enkripsi dan dekripsi.[9]
a. Proses pembangkit kunci
1. Menghitung algoritma (RSA) modulus (n) dengan formula n = p * q, dimana nilai p = 19 dan nilai q = 41.
n = p*q n = 19*41 n = 779
2. Menghitung nilai pada phi(n) akan digunakan untuk mencari (RSA) enciphering exponet (e).
phi(n) = (p – 1) * ( q – 1) phi(n) = (19 – 1) * (41 – 1) phi(n) = (18) * (40) phi(n) = 720
3. Kemudian menghitung nilai bangkitan kunci public (e), dimana nilai e relative prima terhadap phi(n), dan nilai GCD(phi(n), e) = 1. Untuk mentukan nilai dari kunci public (e) yang relative prima terhadap phi(n) ditunjukan pada perhitungan berikut.
Tabel 3. Perhitungan kunci publik Mulai Dari Nilai GDC(phi(n), e) e=2 720 mod 2 = 0
GCD(720, 2) = 2 e =3 720 mod 3 = 0
GCD(720, 3) = 3 e=4 720 mod 4 = 0
GCD(720, 4) = 4 e=5 720 mod 5 = 0
GCD(720, 5) = 5 e=6 720 mod 6 = 0
GCD(720, 6) = 6 e=7 720 mod 7 = 6
7 mod 6 = 1 6 mod 1 = 0
GCD(720, 7) = 1 Didapatkan bahwa nilai kunci public (e) adalah 7
4. Menghitung nilai (RSA) deciphering exponent (d) menggunakan formula (1+k.phi(n))/e , Nilai K dihitung mencoba nilai-nilai = 1,2,3,4…. Sehingga diperoleh nilai d bilangan bulat. Dimana nilai phi(n) didapatkan dari langkah sebelumnya phi(n)= 720.
Tabel 4. Tabel perhitungan kunci privat
Nilai K d=(1+k.phi(n)) /e Hasil
1 d = (1+1.720)/7 103
2 d = (1+2.720)/7 205,857
3 d = (1+3.720)/7 308,714
4 d = (1+4.720)/7 411,571
Diperoleh nilai pada d yang akan diambil adalah d yang bernilai integer. Nilai d yang diperoleh adalah d = 103.
5. Dari langkah diatas, nilai n, e, dan d telah ditemukan yang berarti juga pasangan kunci telah terbentuk. Pasangan kunci publik (n,e) = (779, 7) Pasangan kunci rahasia (n,d) = (779, 103)
b. Pada tahap melakukan proses pada enkripsi, digunakan kunci publik yang telah dibentuk sebelumnya, yaitu kunci publik (720,7), dengan formula 𝐶 = me mod N. Berikut merupakan nilai Hexadesimal dari sebuah file video yang berformat MP4 sudah dikonversi kedalam bentuk decimal; 141 103 174 49 7 165 173 194 67 212 209 175 16 177 121 3
Enkripsi RSA
Plaintext : 141 103 174 49 7 165 173 194 67 212 209 175 16 177 121 3 e = 7
n = 779 C= memod n C1 =m7 mod 779 C1 = 1417 mod 779
= 622 C2 =m7 mod 779 C2 = 1037 mod 779
= 653 C3 =m7 mod 779 C3 = 1747 mod 779
= 105 C4 =m7 mod 779 C4 = 497 mod 779
= 125 C5 =m7 mod 779 C5 = 77 mod 779
= 140 C6 =m7 mod 779 C6 = 1657 mod 779
= 638 C7 =m7 mod 779 C7 = 1737 mod 779
= 318 C8 =m7 mod 779 C8 = 1947 mod 779
= 85
C9 =m7 mod 779 C9 = 677 mod 779
= 376 C10 =m7 mod 779 C10 = 2127 mod 779
= 554 C11 =m7 mod 779 C11 = 2097 mod 779 = 537
C12 =m7 mod 779 C12 = 1757 mod 779
= 563 C13 =m7 mod 779 C13 = 167 mod 779
= 625 C14 =m7 mod 779 C14 = 1777 mod 779
= 748 C15 =m7 mod 779 C15 = 1217 mod 779
= 453 C16 =m7 mod 779 C16 = 37 mod 779
= 629
Sehingga Ciphertext adalah : 622 653 105 125 140 638 318 85 376 554 537 563 625 748 453 629
c. Dalam melakukan proses dekripsi, digunakan kunci privat telah dibentuk sebelumnya yaitu kunci publik (779,103), dengan formula m = ce mod N.
Deskripsi RSA
Ciphertext: 622 653 105 125 140 638 318 85 376 554 537 563 625 748 453 629 n = 779
d = 103 mi= Cd mod n
m1 =C103 mod 779 m1= 622103 mod 779
= 141
m2 =C103 mod 779 m2= 653103 mod 779
= 103
m3 =C103 mod 779 m3= 105103 mod 779
= 174
m4 =C103 mod 779 m4= 125103 mod 779
= 49
m5 =C103 mod 779 m5= 140103 mod 779
= 7
m6 =C103 mod 779 m6=638 103 mod 779
=165
m7 =C103 mod 779 m7= 318103 mod 779
= 173
m8 =C103 mod 779 m8= 85103 mod 779
= 194
m9 =C103 mod 779 m9= 376103 mod 779
= 67
m1 0=C103 mod 779 m10= 554103 mod 779
= 212
m1 1=C103 mod 779 m11= 537103 mod 779
= 209
m12 =C103 mod 779 m12= 563103 mod 779
= 175
m13 =C103 mod 779 m13= 625103 mod 779
= 16
m14 =C103 mod 779 m14= 748103 mod 779
= 177
m15 =C103 mod 779 m15=453 103 mod 779
= 121
m16 =C103 mod 779 m16= 629103 mod 779
= 3
Sehingga Plaintext adalah : ”141 103 174 49 7 165 173 194 67 212 209 175 16 177 121 3” dan menghasilkan kode Ascii : g®1¥-ÂCÔѯ±y
a. Gunalan huruf kecil dan abjed untuk penomoran list.
b. Seting 5 mm untuk bagian kiri menjorok kedalam.
c. Jika lebih dari 1 level penomoran gunakan penomoran angka untuk list selanjutnya:
1. Gunakan penomoran angka.
2. Selanjutnya
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil studi analisis dan data hasil perancangan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Pada prosedur pengaman File video berformat Mp4 yang mendasarkan algoritma RSA mampu mempersulit pihak-pihak untuk dapat mengerti ,memahami isi file tersebut dengan kode-kode yang sudah dibentuk, Tingkat keamanan yang dihasilkan berdasarkan penerapan algoritma RSA sangat tinggi dengan bilangan kunci yang dibentuk dengan bilangan prima cukup besar membuat bilangan prima yang digunakan sulit untuk ditebak.
REFERENCES
[1] F. N. Pabokory, I. F. Astuti, and A. H. Kridalaksana, “Implementasi Kriptografi Pengamanan Data Pada Pesan Teks, Isi File Dokumen, Dan File Dokumen Menggunakan Algoritma Advanced Encryption Standard,” Inform. Mulawarman J.
Ilm. Ilmu Komput., vol. 10, no. 1, p. 20, 2016, doi: 10.30872/jim.v10i1.23.
[2] R. N. Nasution and B. Triandi, “Implementasi Metode Rsa Dan Aes Untuk Mengamankan File Winrar Dan Zip,” It (Informatic Tech. J., vol. 8, no. 1, p. 42, 2021, doi: 10.22303/it.8.1.2020.42-53.
[3] M. Y. Simargolang, “Implementasi Kriptografi Rsa Dengan Php,” J. Teknol. Inf., vol. 1, no. 1, p. 1, 2017, doi:
10.36294/jurti.v1i1.1.
[4] E. Suheri, “UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Poliklinik UNIVERSITAS SUMATERA UTARA,” J. Pembang. Wil.
Kota, vol. 1, no. 3, pp. 82–91, 2012.
[5] A. P. Retno, “Implementasi Algoritma RSA Dalam Pengamanan File JPG,” pp. 7–37, 2017.
[6] M. R. Rambe, E. V. Haryanto, and A. Setiawan, “Aplikasi Pengamanan Data Dan Disisipkan Pada Gambar Dengan Algoritma Rsa Dan Modified Lsb Berbasis Android,” It (Informatic Tech. J., vol. 7, no. 1, p. 51, 2019, doi:
10.22303/it.7.1.2019.51-62.
[7] M. A. I. Windarto, “JURNAL KILAT VOL. 6NO. 1, APRIL2017| 43IMPLEMENTASI ALGORTIMA KRIPTOGRAFI RSA, KOMPRESI DATA HUFFMAN, DAN STEGANOGRAFI EOF PADA MEDIA VIDEO UNTUK KEAMANAN DATA DI PT SELARAS CITANUSA WISATA,” J. Kilat, vol. vol 6 No 1, 2017.
[8] S. Indra Gunawan, “Penggunaan Algoritma Kriptografi Steganografi Least Significant Bit Untuk Pengamanan Pesan Teks dan Data Video,” J. Sains Komput. Inform., vol. Volum 2 No.
[9] A. Malvi and Painem, “Pengamanan File Gambar pada Media Video dengan Kriptografi Algoritma RSA dan Steganografi Algoritma End of File (EOF),” in JURNAL INFORMATIK, Ke 16 No 2., 2020.
[10] M. . primananda Arif Aditya, S.Si, “Dasar-Dasar pemograman Database Dekstop dengan Visual Basic.Net 2008,” in Dasar-Dasar pemograman Database Dekstop dengan Visual Basic.Net 2008, 2013, pp. 2–10.
[11] D. P. Pahrizal, “Implementasi Algoritma Rsa Untuk Pengamanan Data Berbentuk Teks,” J. Pseudocode, vol. III, no. 1, p.
ISSN : 2355 – 5920, 2013.
[12] K. D. Wandani and S. Sinurat, “Implementasi Secure Hash Algoritma untuk pengamanan pada file video,” Inf. dan Teknol.
Ilm., vol. 13, pp. 165–168, 2018.
[13] M. Kom, K. Lpm, S. Kom, B. Gunawan, and S. Kom, “Jurnal Teknologi Komunikasi,” Teknol. Komun., vol. 1, no. 3, pp.
44–55, 2013.
[14] I. Y. Kurniawan, “kriptografi keamanan internet dan jaringan komunikasi,” Inform. Bandung, 2004.
[15] H. Mukhtar, Kriptografi untuk keamanan data. Yogyakarta, 2018.