• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI BAITUL ARQOM I MAHASISWA UHAMKA DARING DI ERA PANDEMI COVID-19 DAN PENGARUHNYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "IMPLEMENTASI BAITUL ARQOM I MAHASISWA UHAMKA DARING DI ERA PANDEMI COVID-19 DAN PENGARUHNYA "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SEMINAR NASIONAL PENELITIAN 2021

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA, 28 OKTOBER 2021 220 – UMJ - PA

IMPLEMENTASI BAITUL ARQOM I MAHASISWA UHAMKA DARING DI ERA PANDEMI COVID-19 DAN PENGARUHNYA

TERHADAP PEMAHAMAN KEMUHAMMADIYAHAN

Dwi Setyowati1, Muhammad Choirin2,*

1Magister Pendidikan Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah, Jakarta, 15419

2Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah, Jakarta, 15419

*[email protected]

ABSTRAK

Baitul Arqam I Mahasiswa adalah perkaderan awal bagi mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi bekal pemahaman yang baik kepada mahasiswa di PTMA. Secara lazimnya kegiatan ini dilakukan secara tatap muka dalam tempo beberapa hari, melalui serangkaian aktivitas, termasuk salat malam berjamaah sebagai penguat nilai spiritualitas peserta. Namun situasi pandemi Covid-19 telah memaksa beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah untuk menyusun formula baru perkaderan secara daring, termasuk di UHAMKA. Penelitian yang berjudul “Implementasi Baitul Arqam I Mahasiswa Uhamka Daring di Era Pandemi Covid-19 dan Pengaruhnya terhadap Pemahaman Kemuhammadiyahan” bertujuan untuk mengeplorasi pelaksanaan Baitul Arqom I Mahasiswa Uhamka dan menganalisa pengerahuhnya terhadap pemahaman Kemuhammadiyahan di kalangan mahasiswa. Riset ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.

Teknik pengumpulan data melalui observasi partisipan, wawancara, serta dokumentasi. Dari hasil penelitian, disimpulkan: 1). Implementasi kegiatan Baitul Arqam I Mahasiswa Daring berjalan lancar dan disiplin karena didukung oleh tim kerja yang solid, metode dan media pembelajaran yang mendukung, serta persiapan yang matang. 2). Kebijakan Uhamka mengamanahkan pengelolaan dan penyusunan konsep kegiatan Baitul Arqam I Mahasiswa secara daring kepada Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Uhamka. 3). Baitul Arqam I Mahasiswa secara daring masih mempunyai pengaruh cukup baik terhadap pemahaman Kemuhammadiyahan pada peserta.

Kata kunci: Baitul Arqom Muhamamdiyah, Manajamen Pendidikan dan PTM/A

ABSTRACT

Baitul Arqam I Students is the initial cadre for new students at Muhammadiyah/Aisyiyah Higher Education. This activity aims to provide students with a good understanding of PTMA. In general, this activity is carried out face-to-face within a few days, through a series of activities, including congregational evening prayers as a reinforcement of the participants' spiritual values. However, the Covid-19 pandemic situation has forced several Muhammadiyah Universities to develop a new online cadre formula, including at UHAMKA. The research entitled "Implementation of Baitul Arqam I for Uhamka Students Online in the Era of the Covid-19 Pandemic and Its Impact on Understanding Kemuhammadiyahan" aims to explore the implementation of Baitul Arqom I for Uhamka Students and analyze its influence on understanding Kemuhammadiyahan among students. This research uses a descriptive qualitative approach. Data collection techniques through participant observation, interviews, and documentation. From the results of the study, it was concluded: 1). The implementation of Baitul Arqam I Online Student activities ran smoothly and was disciplined because it was supported by a solid work team, supportive learning methods and media, and careful preparation. 2). The Uhamka policy mandates the management and preparation of the concept of Baitul Arqam I Student activities online to the Uhamka Institute for the Study and Development of Al- Islam and Kemuhammadiyahan. 3). Baitul Arqam I Online students still have quite a good influence on the understanding of Muhammadiyah among the participants.

Keywords: Baitul Arqom Muhamamdiyah, Education Management and PTM/A

(2)

2

1. PENDAHULUAN

Sebuah penyakit pneumonia misterius mewabah di kota Wuhan, China.

Pertama kali diinformasikan kepada kantor WHO di China pada 31 Desember 2019, sejauh ini sudah ada 59 kasus pneumonia misterius yang dilaporkan di Wuhan dan muncul kasus-kasus yang dicurigai penyakit yang sama di Hongkong. Gejala penyakit ini meliputi demam, kesulitan bernapas dan lesi pada paru-paru seperti pneumonia.

Pada 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah global yang disebabkan oleh Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sebagai pandemic. Virus baru ini adalah dari keluarga coronavirus, bernama SARSCoV-2 yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, pada bulan Desember 2019, dan dengan cepat menyebar ke seluruh dunia pandemic. Pada mulanya transmisi virus ini belum dapat ditentukan apakah dapat melalui antara manusia-manusia.

Berdasarkan data yang di himpun WHO jumlah kasus terus bertambah seiring dengan waktu. Selain itu, terdapat beberapa kasus petugas medis terinfeksi oleh salah satu pasien. Salah satu pasien tersebut dicurigai kasus “super spreader”.

Akhirnya dikonfirmasi bahwa transmisi pneumonia ini dapat menular dari manusia ke manusia.

Kebanyakan orang yang terinfeksi virus akan mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus. Namun, beberapa akan menjadi sakit parah dan memerlukan perhatian medis. Orang tua dan mereka yang memiliki kondisi medis yang mendasari seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis, atau kanker lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit serius. Siapa pun dapat sakit dengan COVID-19 dan menjadi sakit parah atau meninggal pada usia berapa pun.

Tidak ingin penularan Covid-19 merajalela, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk memindahkan ruang belajar ke dunia maya. Program tersebut bernama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Siswa/siswi dan mahasiswa memanfaatkan jaringan internet untuk mendapatkan materi pembelajaran dari guru/dosen di sekolah/Perguruan Tinggi. Selain kebijakan Program PJJ, sudah ada dua surat edaran sebelumnya dikeluarkan Kemendikbud terkait sikapnya menghadapi situasi pandemi Covid-19 ini.

Pertama, Surat Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di lingkungan Kemendikbud.

Kedua, Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan.

Merespon edaran Kemendikbud, Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Indonesia, termasuk Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) pun mengeluarkan edaran senada, yaitu instruksi kepada dosen dan mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara online atau jarak jauh. Dengan segala tantangan dan hambatan yang ada, akhirnya PTM berhasil melewati kegiatan belajar mengajar daring sampai tahap Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester. Namun menghadapi tahun ajaran baru 2020/2021, Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang mempunyai tanggungjawab berbeda dengan Perguruan Tinggi lainnya, menghadapi masalah baru, yaitu bagaimana mengkonsep kegiatan

orientasi Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan bagi mahasiswa baru di beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah kegiatan ini bernama Baitul Arqam—secara online. Mengingat dalam tradisi dan silabus Baitul Arqam terdapat kegiatan-kegiatan yang terpantau dan dikondisikan secara tatap muka, seperti shalat wajib, tahajud berjamaah, outbond atau game kerjasama, dan Focus Group Discussion yang semuanya mensyaratkan dilaksanakan bersama dalam satu tempat.

Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPP AIK) 2020, Muhammad Dwi Fajri, M.Pd.I., menyatakan bahwa Majelis Pendidikan Kader (MPK) maupun Majelis Pendidikan Tinggi (DIKTI) Muhammadiyah yang diturunkan pada PTM, belum disusun panduan silabus yang diperuntukan bagi

(3)

3 kegiatan perkaderan dalam pembelajaran

Al-Islam Kemuhammadiyahan secara online, baik bagi mahasiswa maupun perkaderan secara umum. Oleh sebab itu banyak Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang gamang untuk menyelenggarakan kegiatan Baitul Arqam Mahasiswa Baru dikarenakan belum adanya panduan Baitul Arqam online.

Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Kompetensi tersebut memerlukan adanya sentuhan dan pendampingan secara langsung oleh instruktur dan dosen pendamping.

Hadirnya pandemic covid-19 di Indonesia memaksa PTM untuk beradaptasi, meski terasa berat untuk kegiatan Baitul Arqam.

Di dalam Baitul Arqam terdapat struktur dan muatan materi yang mencakup praktik secara bersama, seperti shalat malam, leadership dan komunikasi langsung.

Universitas Muhammadiyah Prof.

DR. Hamka (UHAMKA) Jakarta melalui Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPP AIK) berinisiasi untuk merancang konsep Baitul Arqam secara online. Ketua LPP AIK menginformasikan, melalui workshop dan beberapa kali pertemuan termasuk dengan MPK PP Muhammadiyah, UHAMKA akhirnya melahirkan konsep Baitul Arqam.

Mahasiswa secara online. Menjadi PTM yang pertama kali menyelenggarakan Baitul Arqam daring/online, UHAMKA sekaligus dijadikan pilot project oleh MPK Muhammadiyah dalam pelaksanaan Baitul Arqam jarak jauh.

Karena kebaruan Baitul Arqam Daring di Era pandemi covid-19 inilah maka peneliti tertarik untuk menggali dan mengetahui konsep serta implementasi pembelajaran di dalamnya dan dikaitan dengan pengaruhnya terhadap pemahaman Kemuhammadiyahan. Paper ini berjudul “Implementasi Baitul Arqam I Mahasiswa Uhamka Daring Di Era Pandemi Covid-19 dan Pengaruhnya

terhadap Pemahaman

Kemuhammadiyahan.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan tesis ini adalah

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berpangkal dari pola fikir induktif, yang didadasarkan atas pengamatan obyektif partisipatif teradap suatu gejala (fenomena) sosial.

Pada penelitian kualitatif pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Ragam metode atau pengumpulan data yang utama dalam jenis penelitian kualitatif meliputi wawancara, observasi, serta pengumpulan aneka artefak termasuk dokumen dan bahan audio-visual.

Sugiyono menjelaskan, metode penelitian kulitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/

kualitaif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi

Dalam penelitian kualitatif ini, penulis akan menggambarkan kondisi atau realita lapangan pembelajaran online di Baitul Arqam Mahasiswa dengan mengambil sampel dari sebagian informan/narasumber. Nana Sudjana dan Ibrahim dalam Abd Hadi, menjelaskan sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dijangkau serta memiliki sifat yang sama dengan populasi yang diambil sampelnya tersebut. Hadi menyatakan bahwa sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan hal berikut:

a. Peneliti bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja.

b. Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil kepenelitiannya, dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan

(4)

4

kepada objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas.

Dalam penelitian kualitatif ini, maka ada 2 strategi sampel:

a. Snowball Sampling. Snowball sampling (juga disebut jaringan, penyerahan berantai (chain referral), atau samling reputasional) adalah suatu metode untuk mengidentifikasi dan menyampel (atau memilih) kasus- kasus dalam suatu jaringan. Ini didasarkan pada suatu analog sebuah bola salju (snowball), yang dimulai dari kecil kemudian menjadi lebih besar ketika menggelinding diatas salju yang basah dan menambah salju lagi. .

b. Memilih Informan yang baik.

Informan yang baik adalah informan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang peneliti perlukan, memiliki kemampuan untuk merefleksikan, pandai mengeluarkan.

Adapun sumber data dalam penelitian ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder:

a. Sumber data primer ialah sumber data utama. Yaitu mahasiswa baru Uhamka tahun ajaran 2021/2022.

b. Sumber data sekunder adalah sumber data penunjang seperti Ketua Lembaga, instruktur, narasumber dosen, narasumber aktivis, orang tua, data observasi dan dokumentasi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai dokumentasi, observasi, dan wawancara yang telah dilakukan, maka penulis mengemukakan beberapa kesimpulan, saran dan beberapa rekomendasi berkenaan dengan implementasi baitul arqam I Mahasiswa UHAMKA daring di era pandemic covid-19 dan pengaruhnya terhadap pemahaman kemuhammaduyahan sebagai berikut:

1. Kebijakan Uhamka dalam Menerapkan Kegiatan Baitul Arqam I Mahasiswa di Era Pandemic Covid-19.

UHAMKA mengeluarkan surat edaran nomor : 1612/F.03.08/2020 yang

berisi instruksi bagi dosen dan mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar jarak jauh. Dengan edaran ini, seluruh aktivitas dosen dan mahasiswa, baik itu kegiatan organisasi atau kegiatan akademik yang biasa dilakukan di kampus dihimbau untuk dialihkan menjadi online, termasuk kegiatan Baitul Arqam I Mahasiswa. Melalui proses yang panjang, LPP AIK menyusun Draft Desain Kegiatan awalnya, lalu menyelenggrakan Workshop bersama Wakil Dekan bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, berdialog dengan MPK PP Muhammadiyah, Penulisan Buku Panduan dan penyusunan ebook materi, Screening Instruktur, Pembekalan Instruktur, Pembekalan Narasumber, Kegiatan Pembuatan video, Pengelompokan dan Briefing Peserta.

2. Pelaksanaan kegiatan baitul arqam I Mahasiswa UHAMKA daring di era pandemi Covid-19. Pelaksanaan Baitul Arqam I daring dapat efektif dengan menyeimbangkan aktivitas sinkronus dan asinkronus. Penugasan secara variatif di H-7 sangat membantu kesiapan peserta untuk mengikuti Baitul Arqam secara online. Meski tidak bertatap muka, metode pembelajaran andragogi dan partisipatif dalam Baitul Arqam I Mahasiswa daring masih bisa diterapkan. Hal ini disiasati dengan kewajiban peserta untuk menyiapkan butir pertanyaan pada tiap materi dan disikusikan saat materi berlangsung.

Selain itu, disiapkan juga forum untuk peserta berdiskusi saling tukar pikiran yaitu saat sesi FGD, diskusi pleno, dan pengorganisasian kelompok.

Secara keseluruhan kegiatan ini berjalan dengan baik dan disiplin sesuai jadwal dan rencana. Keberhasilan ini didukung oleh kesiapan dan perencanaan yang matang. Meski sempat muncul berbagai kekhawatiran dalam diskusi awal di workshop dengan MPK dan para wakil dekan, namun Uhamka merasa perlu mencari solusi perkaderan di tengah situasi yang tidak normal. Setelah menyusun draft

(5)

5 dan berhasil melaksanakan Baitul Arqam I

Mahasiswa secara online, selanjutnya Uhamka menjadi pilot project untuk Baitul Arqam secara online.

Kerjasama tim dalam pelaksanaan Baitul Arqam I Mahasiswa daring ini juga menjadi faktor pendukung yang cukup kuat. Komunikasi antara LPP AIK dengan instruktur, narasumber, panitia atau antar sesama mereka tidak terputus mulai dari pra acara, briefing, sampai penutupan dan evaluasi. Hal ini menjadikan Baitul Arqam I Mahasiswa mudah untuk dikontrol dan dikawal meski dilaksanakan secara online.

Baik online atau pun offline, monitoring dalam kegaiatan Baitul Arqam adalah proses yang sangat penting dalam perjalanannya. Dengan adanya monitoring, kegiatan dapat dipantau dan dievaluasi secara seksama sehingga pelaksanaannya sesuai rencana.

Monitoring Baitul Arqam I Mahasiswa Uhamka daring dilaksanakan dengan cara:

1. Melibatkan orangtua sebagai mitra, 2.

Komunikasi langsung instruktur melalui grup WA atau personal chat, 3. Melalui presensi kehadiran di online Learning Uhamka (OLU).

4. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian, disimpulkan: 1).

Implementasi kegiatan Baitul Arqam I Mahasiswa Daring berjalan lancar dan disiplin karena didukung oleh tim kerja yang solid, metode dan media pembelajaran yang mendukung, serta persiapan yang matang. 2). Kebijakan Uhamka mengamanahkan pengelolaan dan penyusunan konsep kegiatan Baitul Arqam I Mahasiswa secara daring kepada Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Uhamka. 3). Baitul Arqam I Mahasiswa secara daring masih mempunyai pengaruh cukup baik terhadap pemahaman Kemuhammadiyahan pada peserta.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terima Kasih kepada Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang telah memberikan dukungannya untuk menyelesaikan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

_______. 2016. Sistem Perkaderan Muhammadiyah. Yogyakarta : MPK PP Muhammadiyah

_______. Panduan Baitul Arqam I Daring Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Prof.

DR. Hamka 2020.

_______. Pedoman Perkaderan di PTM/PTA 2017

Afifi Fauzi Abbas, Faham Agama dalam Muhammadiyah, Jakarta : Uhamka Press. 2015.

Ahmad Fuad Fanani, Reimagining Muhammadiyah ; Islam Berkemajuan dalam Pemikiran dan Gerakan, Yogyakarta : Suara Muhammadiyah. 2018. Hal. xi Ahmadi, Rulam. 2016. Metodologi

Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.

Bahtiar, Asep Purnama. 2018. Perspektif Manhaj Muhammadiyah. Jakarta:

Al-Wasath Publishing House.

Beni, Stephanie., Fletcher, Tim., Chroinin, Deirdre Ni. 2022. ‘it’s not a linear thing: there are a lot of intersecting circle’s: Factors influencing teachers’

implementation of meaningful Physical Education. Teaching and Teacher Education., Vol. 117.

Brigui, Hind. "The Multilingual Condition and EFL Paradigms in Moroccan Higher Education: Investigating L1 Perceptions and Practices Among Professors and Students in a Classroom Context." Handbook of Research on Multilingual and Multicultural Perspectives on Higher Education and Implications for Teaching, edited by Sviatlana Karpava, IGI Global, 2022, pages : 21.

pp. 296-316.

https://doi.org/10.4018/978-1- 7998-8888-8.ch013

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif, Jakarta : Kencan

Conway, Cassandra Sligh, et al. "Mentoring Students through Digital Learning Experiences." Handbook of Research on Global Issues in Next-Generation Teacher Education, edited by Jared

(6)

6

Keengwe, et al., IGI Global, 2016, pp.

206-227.

https://doi.org/10.4018/978-1- 4666-9948-9.ch012

Creswell, Jhon W. Terj. Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Denzin, Norman K & Yvonna S Lincoln.

2018. The Sage Handbook of Qualitative Research. Los Angeles:

SAGE.

during the COVID-19 pandemic, journal of police modeling 43 (2021),hal.2 Dyah Gandasari and Diena Dwidienawati,

Content analysis of social and economic issues in Indonesia during the COVID-19 pandemic, journal homepage, heliyon 6 (2020).

Elzainy, Ahmed., El Sadik, Abir., Al Abdulmonem. 2020. Experience of E-Learning and Online Assessment during the Covid-19 pandemic at the College of Medice, Qassim University. Journal of Tabiah University Medical Science. Vol 15, No. 6.

Ertem, Zeynep. Ozgur M. Araz & Mayte´e Cruz-Aponte. A decision analytic approach for social distancing policies during early stages of COVID-19 pandemic. Journal Elsevier, 21 Juni 2021.

Faturrohman, Muhammad dan Sulistyorini. 2012. Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Peningkatan Islam Peningkatan Lembaga Pendidikan Islam Secara Holistik. Yogyakarta: Teras.

Greg Barton, The Gülen Movement, Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama: Progressive Islamic Thought, Religious Philanthropy and Civil Society in Turkey and Indonesia, journal homepage, Islam and Christian–Muslim Relations, 2014 Vol. 25, No. 3, 287–301

Hadi, Abd. et al. Penelitian Kualitatif Studi Fenomenologi, Case Studi, Grounded Theory, Etnografi, Biografi. Banyumas: Pena Persada.

Haedar Nashir, Kristalisasi Ideologi dan Komitmen Bermuhammadiyah.

Yogyakarta : Suara Muhammadiyah.

2007.

Handarini, Oktafia Ika. 2020.

Pembelajaran Daring sebagai Upaya Study From Home (SFH) Selama Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran. Vol. 8, No. 3.

Harding, Trevor S. et al. "Academic Dishonesty among Engineering Undergraduates in the United States." Handbook of Research on Academic Misconduct in Higher Education, edited by Donna M.

Velliaris, IGI Global, (2017) Diakses melalui

https://doi.org/10.4018/978-1- 5225-1610-1.ch007

Komar, John., Chow, Jia Yi., Kawabata, Masato., Choo, Corliss Zhi Yi. 2022.

Information and Communication Technology as an enabler for implementing Nonlinear Pedagogy in Physical Education: Effects on students’ exploration and motivation. Asian Journal of Sport and Exercise Phychology. Vol. 2.

Maimun Aqsha Lubis,etc., Systematic Steps in Teaching and Learning Islamic Education in the Classroom, Jurnal Procedia, Volume 7 C 2010.

Hal. 666

Majelis Pendidikan Kader dan Majelis Diklitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2017. Pedoman Perkaderan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah.

Yogyakarta : Majelis Pendidikan Kader dan Majelis Diklitbang PP Muhammadiyah

Majid, Abdul. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Kajian Teoritis dan Praktis. Bandung: Interes Media Manesis, Dionysios and Efthalia

Mpalafouti. 2022. "Junior High School Pupils' Perceptions and Self- Efficacy of Using Mobile Devices in the Learning Procedure." Handbook of Research on Integrating ICTs in STEAM Education, edited by Stefanos Xefteris, IGI Global. Diakses melalui

https://doi.org/10.4018/978-1- 6684-3861-9.ch010

(7)

7 Mappanyompa & Imawanto, Problematika

Pengkaderan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah,

Martin, Florence., Sun, Ting., Westine, Carl D. 2020. A System review of research on online teaching and learning from 2009 to 2018.

Computer & Education. Vol. 159., MPK Muhammadiyah, Gerakan

Muhammadiyah Berbasis Masjid dan Jamaah, 2009. Yogyakarta : MPK SDI PP Muhammadiyah.

Muhammad Khairulbahri, Lessons learned from three Southeast Asian countries Nurlaila al Aydrus,dkk, Peran Muhammadiyah dalam Upaya Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia, Jurnal IQRA Volume 17, Nomor 01, Januari 2022

Nursapiah. 2020. Penelitian Kualitatif.

Sumatera Utara : Wal Ashri Publishing.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2010.

Tanfidz Keputusan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah (Muktamar Muhammadiyah ke 46). Yogyakarta:

PP Muhammadiyah.

Sa’diyah, Nilam Puspa. 2021. Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Hasil Belajar Pada Masa Pandemi Covid 19.

Jurnal Ilmiah MEA, Vol 5 No 2, Hal.3.

SK Rektor UHAMKA Nomor

533/D.08.04/2014 tentang Kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) seluruh mahasiswa Uhamka wajib mengikuti Mata kuliah AIK

Sugiyono. 2021. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Supratiknya, A. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam Psikologi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)

Surat Edaran Rektor UHAMKA Nomor : 1612/F.03.08/2020

Suyitno. 2018. Metode Penelitian Kualitatif ; Konsep, Prinsip dan

Operasionalnya. Tulungagung : Akademia Pustaka.

Tim Dosen AIK, Kemuhammadiyahan, Yogyakarta : Suara Muhammadiyah.

UHAMKA, Buku Panduan BA 1 Daring Mahasiswa UHAMKA

Usman, Nurdin. 2022. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Vadivel, Balachandran., Mathuranjali, M., Khalil, Nawroz Ramadani. 2021.

Online Teaching: Insufficient Application of Technology. Materials Today: Proceedings

Referensi

Dokumen terkait